• Tidak ada hasil yang ditemukan

KERTAS KERJA PERSEORANGAN (KKP)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KERTAS KERJA PERSEORANGAN (KKP)"

Copied!
48
0
0

Teks penuh

(1)

1

RENCANA KERJA PENINGKATAN KINERJA

PEMBINAAN SUMBER DAYA PERANGKAT DESA OLEH

SEKSI TATA PEMERINTAHAN KECAMATAN SEWON

KABUPATEN BANTUL

OLEH :

PESERTA

NO : 13/DIKLAT PIM IV/VIII/2013

PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA

YOGYAKARTA

BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

DIKLAT PIM IV ANGKATAN VIII

YOGYAKARTA

2013

(2)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pemerintah Kecamatan yang sebelumnya merupakan perangkat wilayah telah berubah statusnya menjadi perangkat daerah dalam rangka pelaksanaan sistem yang desentralistik. Kecamatan sebagai satuan kerja perangkat daerah yang bertugas melaksanakan sebagian wewenang Bupati yang dilimpahkan kepada Camat dalam urusan otonomi daerah, mempunyai peran dominan termasuk dalam pembinaan administrasi pemerintahan desa. Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2008 tentang Kecamatan disebutkan dalam pasal 15 bahwa kecamatan menyelenggarakan tugas umum pemerintahan yang meliputi antara lain pembinaan administrasi pemerintahan desa.

Selanjutnya dalam pasal 21 Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2008 lebih dirinci lagi yaitu tugas Pemerintah Kecamatan dalam membina penyelenggaraan pemerintahan desa sebagaimana dimaksud pada pasal 15 meliputi :

1. Melakukan pembinaan dan pengawasan tertib administrasi pemerintahan desa;

2. Memberikan bimbingan, supervisi, fasilitasi, dan konsultasi pelaksanaan administrasi desa;

3. Melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap kepala desa; 4. Melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap perangkat desa;

5. Melakukan evaluasi penyelenggaraan pemerintahan desa di tingkat kecamatan; dan

(3)

6. Melaporkan pelaksanaan pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan pemerintahan desa di tingkat kecamatan kepada bupati/walikota.

Dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, desa didefinisikan sebagai kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Adapun urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan desa sesuai pasal 206 UU Nomor 32 Tahun 2004 mencakup antara lain :

1. Urusan pemerintahan yang sudah ada berdasarkan hak asal-usul desa;

2. Urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan kabupaten/kota yang diserahkan pengaturannya kepada desa;

3. Tugas pembantuan dari pemerintah, pemerintah provinsi, dan/atau pemerintah kabupaten/kota;

4. Urusan pemerintahan lainnya yang oleh peraturan perundang-undangan diserahkan kepada desa.

Sedangkan yang dimaksud dengan Pemerintah Desa adalah sesuai dengan penjelasan dalam Pasal 202 UU Nomor 32 Tahun 2004 yaitu :

1. Pemerintah desa terdiri atas Kepala Desa dan perangkat desa.

2. Perangkat desa terdiri dari Sekretaris Desa dan perangkat desa lainnya. 3. Sekretaris Desa diisi dari Pegawai Negeri Sipil yang memenuhi persyaratan.

Bertolak dari peran strategis desa dalam penyelenggaraan pemerintahan serta kondisi kinerja perangkat desa saat ini, Kecamatan yang mempunyai fungsi

(4)

pembinaan administrasi pemerintahan desa berkewajiban untuk meningkatkan kinerja sumber daya perangkat desa dengan pendekatan pembinaan yang terus menerus sehingga memperoleh hasil yang diharapkan yaitu pelayanan yang prima sesuai peraturan yang berlaku kepada masyarakat. Untuk mewujudkan tertib penyelenggaraan pemerintahan desa maka diperlukan peningkatan dan pengembangan kualitas sumber daya perangkat desa. Dengan adanya pembinaan penyelenggaraan tersebut diharapkan perangkat desa dapat menyelenggarakan tugas pemerintahan dan pembangunan dengan sebaik-baiknya.

B. Isu Aktual

Isu aktual yang diangkat dalam penyusunan Kertas Kerja Perseorangan ini yaitu “Kurang optimalnya pengelolaan administrasi pemerintahan desa

di wilayah Kecamatan Sewon Kabupaten Bantul”.

Permasalahan-permasalahan yang sering muncul di tingkat desa di wilayah Kecamatan Sewon Kabupaten Bantul terkait dengan kinerja perangkat desa dalam pengelolaan administrasi pemerintahan desa antara lain :

1. Kurangnya pengetahuan perangkat desa 2. Kurangnya disiplin perangkat desa

3. Kurangnya efektifitas penyelenggaraan pemerintahan desa 4. Kurang tertibnya penyelenggaraan administrasi pemerintah desa 5. Kurangnya pelayanan terhadap masyarakat

6. Kurangnya tingkat kesejahteraan perangkat desa

Dari uraian tersebut di atas maka pembinaan administrasi pemerintahan desa merupakan permasalahan mendasar yang harus ditangani dalam rangka

(5)

meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat. Seksi Tata Pemerintahan Kecamatan Sewon sesuai dengan tugas pokok dan fungsi berkewajiban melaksanakan pembinaan terhadap perangkat desa di wilayahnya sehingga kinerja perangkat desa menjadi lebih berkualitas.

Atas dasar hal tersebut maka sesuai dengan tugas pokok dan fungsi dalam organisasi serta berdasarkan tema Diklat Kepemimpinan Tingkat IV Angkatan VIII Tahun 2013 yaitu “Optimalisasi Sistem dan Lembaga Pemerintah Melalui Peningkatan Sumber Daya Manusia yang Handal untuk Pembangunan Ekonomi Secara Berkelanjutan” maka penyusunan Kertas Kerja Perseorangan (KKP) ini mengambil judul : RENCANA KERJA PENINGKATAN KINERJA PEMBINAAN SUMBER DAYA PERANGKAT DESA OLEH SEKSI TATA PEMERINTAHAN KECAMATAN SEWON KABUPATEN BANTUL.

C. Masalah Pokok

Berdasarkan uraian latar belakang dan isu aktual di atas maka dapat disimpulkan bahwa masalah pokok yang dihadapi oleh Seksi Tata Pemerintahan Kecamatan Sewon dalam upaya mengoptimalkan pengelolaan administrasi pemerintahan desa di wilayah Kecamatan Sewon adalah sebagai berikut:

1. Terbatasnya sarana dan prasarana kerja 2. Kurangnya kompetensi perangkat desa

3. Kurangnya referensi tentang pengelolaan administrasi pemerintahan desa Dari ketiga masalah pokok tersebut, masalah yang paling dominan adalah kurangnya kompetensi perangkat desa di wilayah Kecamatan Sewon Kabupaten Bantul sehingga mengakibatkan rendahnya kualitas pelayanan

(6)

administrasi Pemerintah Desa. Untuk mengatasi masalah tersebut, Kepala Seksi Tata Pemerintahan telah merumuskan permasalahan yang akan dibahas yaitu “Bagaimana upaya untuk mengembangkan sumber daya perangkat desa di wilayah Kecamatan Sewon Kabupaten Bantul?”

D. Metode Pengumpulan Data

Data yang digunakan untuk penyusunan Kertas Kerja Perseorangan ini terbagi ke dalam 2 jenis yaitu data primer dan data sekunder. Sedangkan metode pengumpulan data yang digunakan dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Data Primer

a. Observasi, yaitu pengamatan langsung berdasarkan pengalaman kerja sebagai Kepala Seksi Tata Pemerintahan Kecamatan Sewon Kabupaten Bantul.

b. Wawancara, yaitu dengan melakukan tanya jawab langsung dengan pihak-pihak terkait yang dapat memberikan informasi berkaitan dengan tema penyusunan Kertas Kerja Perseorangan ini.

2. Data Sekunder

a. Studi Literatur, yaitu pengumpulan teori dan peraturan yang terkait dengan pokok masalah dengan cara mempelajari literatur / referensi / peraturan yang relevan.

b. Pencatatan dan Laporan, yaitu pencatatan dokumen serta laporan evaluasi kinerja yang menjadi sumber informasi dalam peningkatan kinerja pembinaan sumber daya perangkat desa.

(7)

c. Perolehan materi di kelas, khususnya pada materi Pola Kerja Terpadu (PKT) dan Kertas Kerja Perseorangan (KKP).

E. Pengertian dan Lingkup Bahasan 1. Pengertian

Agar pembahasan Kertas Kerja Perseorangan (KKP) ini tidak terlalu melebar maka perlu diberikan batasan pengertian istilah pokok sehingga diperoleh kesatuan pendapat dan kesamaan persepsi dalam memahami KKP ini yaitu sebagai berikut :

a. Rencana Kerja adalah suatu rangkaian kegiatan yang disusun secara sistematis sebagai petunjuk pelaksanaan dalam mewujudkan tujuan yang ingin dicapai (LAN, 2008)

b. Peningkatan adalah proses, cara atau perbuatan menaikkan derajat atau taraf kegiatan (Kamus Besar Bahasa Indonesia - KBBI, 2008).

c. Pembinaan adalah usaha, tindakan, dan kegiatan yang dilakukan secara efisien dan efektif untuk memperoleh hasil yang lebih baik (KBBI, 2008). d. Perangkat Desa adalah Sekretaris Desa dan aparat Pemerintah Desa lainnya sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Desa (PP Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa).

e. Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia (PP Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa).

(8)

2. Lingkup Bahasan

Lingkup pembahasan dalam penyusunan Kertas Kerja Perseorangan (KKP) ini yaitu menggambarkan kondisi tingkat kinerja sekarang, tingkat kinerja yang diinginkan di masa mendatang, analisis masalah dan alternatatif pemecahan terhadap masalah utama yaitu belum optimalnya pengelolaan administrasi pemerintahan desa di wilayah Kecamatan Sewon Kabupaten Bantul.

F. Alur pikir

Alur pikir disusun berdasarkan prinsip Pola Kerja Terpadu agar diperoleh gambaran permasalahan yang sesungguhnya sesuai dengan tema yang diangkat dalam penyusunan KKP ini. Gambaran alur pikir dimulai dari masalah utama yang dihadapi saat ini oleh Seksi Tata Pemerintahan Kecamatan Sewon dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya yaitu Kurang optimalnya pengelolaan administrasi pemerintahan desa di wilayah Kecamatan Sewon.

Keadaan sekarang yang menggambarkan tingkat kinerja saat ini yaitu Kurangnya kompetensi perangkat desa, sehingga keadaan yang diinginkan di masa mendatang yaitu Terwujudnya peningkatan kompetensi perangkat desa. Untuk mewujudkan hal tersebut maka sasaran yang ingin dicapai adalah Terwujudnya pembinaan sumber daya perangkat desa di wilayah Kecamatan Sewon melalui pelaksanaan kegiatan alternatif yang ditetapkan yaitu Menyelenggarakan bimbingan teknis pengelolaan administrasi pemerintahan desa bagi perangkat desa.

(9)

Untuk lebih jelasnya alur pikir tersebut dapat digambarkan sebagai berikut (gambar 1) :

Gambar 1. Bagan Alur Pikir

Kecamatan Sewon Kabupaten Bantul

G. Sistematika Penyajian

Sistematika penyajian dalam penulisan Kertas Kerja Perseorangan ini disusun sebagai berikut :

BAB I. PENDAHULUAN

Berisikan latar belakang masalah penulisan Kertas Kerja Perseorangan (KKP), isu aktual, masalah pokok, metode

KEGIATAN Menyelenggarakan bimbingan teknis pengelolaan administrasi pemerintahan desa bagi perangkat desa

UMPAN BALIK MASALAH UTAMA Kurang optimalnya pengelolaan administrasi pemerintahan desa di wilayah Kecamatan Sewon SASARAN Terwujudnya pembinaan sumber daya perangkat desa di wilayah Kecamatan Sewon KEADAAN SEKARANG Kurangnya kompetensi perangkat desa KEADAAN YANG DIINGINKAN Terwujudnya peningkatan kompetensi perangkat desa

(10)

pengumpulan data, pengertian dan lingkup bahasan, alur pikir dan sistematika penyajian.

BAB II. KEADAAN SEKARANG

Berisi uraian tentang visi dan misi, struktur organisasi, tugas pokok dan fungsi serta gambaran kondisi umum organisasi saat ini.

BAB III. KEADAAN YANG DIINGINKAN

Berisikan uraian tentang gambaran keadaan yang diinginkan pada masa mendatang apabila sasaran terwujud.

BAB IV. MASALAH DAN PEMECAHANNYA

Berisi uraian tentang masalah-masalah yang ada dan mencoba untuk memberikan alternatif pemecahan masalah yang dijabarkan dalam matrik rincian kerja beserta paket kerja dan jadwal kegiatan serta pengendalian status kemajuan.

BAB V. KESIMPULAN

Berisi uraian hal-hal penting yang ditemukan dalam keseluruhan pembahasan Kertas Kerja Perseorangan.

(11)

11

A. Gambaran Umum 1. Visi dan Misi

Kecamatan Sewon merupakan salah satu dari 17 kecamatan yang ada di Kabupaten Bantul. Kecamatan Sewon telah merumuskan visi dan misi organisasi yang ingin dicapai dalam periode 5 (lima) tahun sebagaimana tertuang dalam Rencana Strategis Kecamatan Sewon Kabupaten Bantul tahun 2009-2013 yaitu :

a. Visi

“Terwujudnya Masyarakat Kecamatan Sewon yang Sejahtera, Adil, Merata dan Mandiri Dengan Industri, Pertanian dan Pariwisata yang Maju dan Didukung Pemerintahan yang Berkualitas (Good Governance) “. b. Misi

Untuk mencapai visi tersebut maka ditetapkan misi sebagai berikut: 1) Mewujudkan pelayanan prima melalui peningkatan profesionalisme

aparat Kecamatan Sewon dan perangkat desa;

2) Mewujudkan keamanan dan ketertiban di wilayah Kecamatan Sewon; 3) Mewujudkan keswadayaan masyarakat menuju terbentuknya

masyarakat madani;

4) Menjadikan Kecamatan Sewon sebagai pusat pengembangan industri, perdagangan dan penunjang pariwisata;

(12)

6) Memberdayakan semua potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia untuk pengembangan industri, perdagangan, pertanian, pariwisata dan ekonomi kerakyaratan.

2. Struktur Organisasi

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 4 tahun 2009 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan Kabupaten Bantul, disebutkan bahwa kecamatan dipimpin oleh seorang Camat yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.

Adapun struktur organisasi Kecamatan Sewon Kabupaten Bantul adalah sebagai berikut :

a. Camat;

b. Sekretaris Kecamatan, membawahkan: 1). Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan; 2). Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;

c. Seksi Tata Pemerintahan;

d. Seksi Ketentraman dan Ketertiban; e. Seksi Pemberdayaan Masyarakat; f. Seksi Kesejahteraan Sosial; g. Seksi Pelayanan Umum, dan h. Kelompok Jabatan Fungsional.

Adapun gambar struktur organisasi sebagaimana terlampir.

(13)

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 4 Tahun 2009 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan Kabupaten Bantul, disebutkan bahwa tugas pokok Seksi Tata Pemerintahan yaitu membantu Camat dalam melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan, koordinasi, pembinaan dan pengendalian kegiatan di bidang pemerintahan umum dan pemerintahan desa/kelurahan.

Untuk melaksanakan tugas tersebut, Seksi Tata Pemerintahan mempunyai uraian tugas sebagai berikut :

a. menyusun program kerja Seksi Pemerintahan berdasarkan hasil evaluasi kegiatan tahun lalu sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku dan sumber data yang tersedia sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan; b. menjabarkan perintah atasan melalui pengkajian permasalahan dan

peraturan perundang-undangan agar pelaksanaan tugas sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan kebijakan atasan;

c. membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya dan memberikan arahan / petunjuk baik secara lisan maupun tertulis guna meningkatkan kelancaran pelaksanaan tugas;

d. melaksanakan koordinasi dengan Sekretaris Kecamatan, Kepala Sub Bagian, Kepala Seksi dan kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas/Badan di tingkat Kecamatan untuk mendapatkan masukan, informasi serta untuk mengevaluasi permasalahan agar diperoleh hasil kerja yang optimal; e. menyiapkan konsep keputusan, instruksi, petunjuk pelaksanaan dan

(14)

f. menyusun konsep rencana pembinaan pemerintahan umum dan desa/kelurahan untuk kelancaran pelaksanaan tugas;

g. melaksanakan pemantauan dan evaluasi penyelenggaraan pemerintahan desa/kelurahan dengan menginventarisasi permasalahan-permasalahan dan menyiapkan upaya penyelesaiannya agar diketahui perkembangan pelaksanaan tugas–tugas pemerintahan desa/kelurahan;

h. membantu peningkatan pendapatan daerah yang bersumber dari Kartu Tanda Penduduk (KTP), Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), Akta Kelahiran dan lain-lain sumber pendapatan yang sah;

i. memberikan pelayanan kepada masyarakat untuk mendapatkan Kartu Tanda Penduduk (KTP), Kartu Keluarga (KK), Akta Catatan Sipil dan Surat Keterangan Kependudukan lainnya yang diperlukan oleh warga ; j. menghimpun, mengolah dan menyusun laporan kependudukan dan data

monografi kecamatan untuk disajikan sebagai data kependudukan;

k. menyiapkan, memantau dan mengevaluasi pelaksanaan pengisian perangkat desa dan kepala desa agar dapat berjalan dengan lancar;

l. memberikan bimbingan dan pembinaan kepada Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dan Lembaga Kemasyarakatan Desa dalam rangka kemandirian desa;

m. melaksanakan monitoring, evaluasi, dan menilai prestasi kerja pelaksanaan tugas bawahan secara berkala melalui sistem penilaian yang tersedia sebagai cerminan penampilan kerja;

n. membuat laporan pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai dasar pengambilan kebijakan;

(15)

o. menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan baik lisan maupun tertulis sebagai bahan masukan guna kelancaran pelaksanaan tugas; dan p. melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas dan

fungsinya.

4. Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia merupakan unsur utama dalam suatu organisasi untuk mencapai tujuan. Pentingnya sumber daya manusia dalam suatu organisasi tidak hanya dilihat dari sisi kuantitas saja tetapi juga dari sisi kualitasnya. Jumlah sumber daya manusia di Kecamatan Sewon Kabupaten Bantul sampai dengan akhir bulan Desember tahun 2012 berjumlah 28 orang. Komposisi sumber daya manusia di Kecamatan Sewon dapat dirinci sebagai berikut :

a. Berdasarkan pendidikan

1). Magister / Pasca Sarjana (S2) : 4 orang 2). Sarjana (S1) : 8 orang 3). Sarjana Muda (D3) : 1 orang 4). SLTA : 14 orang

5). SLTP : 1 orang

6). SD : - orang

b. Berdasarkan Golongan

1). Golongan IV : 2 orang 2). Golongan III : 16 orang 3). Golongan II : 10 orang 4). Golongan I : - orang

(16)

5. Sarana dan Prasarana

Untuk kelancaran pencapaian tujuan/hasil tidak terlepas dari tersedianya sarana dan prasarana. Sarana dan prasarana tersebut berfungsi untuk mendukung kinerja SDM Kecamatan Sewon Kabupaten Bantul dalam pencapaian visi dan misi organisasi yang telah ditetapkan.

Adapun sarana dan prasarana yang dimiliki Kecamatan Sewon adalah sebagai berikut (tabel 1):

Tabel 1. Sarana dan Prasarana

Kecamatan Sewon Kabupaten Bantul Tahun 2013

NO. JENIS SARANA/PRASARANA JUMLAH

1. Gedung Kantor

a. Ruang kerja 6 ruang b. Aula 1 ruang 2. Sarana Mobilitas

a. Mobil 1 buah b. Sepeda Motor 3 buah 3 Sarana Alat Tulis

a. Komputer 6 buah b. Printer 6 buah c. Notebook 2 buah d. Mesin Ketik Manual 4 buah 4. Sarana Elektronik

a. Wireless 1 buah b. Sound Sistem 2 buah

c. OHP 1 buah

d. Kipas angin 4 buah

e. AC 2 buah

5. Sarana Mebelair

a. Almari kayu 4 buah b. Almari besi 2 buah c. Filling Kabinet 5 buah d. Meja biro 4 buah e. Meja ½ biro 4 buah f. Meja rapat 8 buah g. Kursi kerja 10 buah h. Kursi rapat 35 buah Sumber : Kecamatan Sewon Kab. Bantul

(17)

Program yang telah dilaksanakan oleh Seksi Tata Pemerintahan Kecamatan Sewon pada tahun 2012 antara lain yaitu Program Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Daerah yang terdiri dari 2 (dua) kegiatan sebagai berikut:

1. Kegiatan Pembinaan Perangkat Desa dengan anggaran Rp 10.000.000,- 2. Kegiatan Pembinaan Kegiatan Administrasi Pemerintahan Desa dengan

anggaran Rp 4.948.000,-

Dalam upaya pelaksanaan tugas pokok dan fungsi pada Seksi Tata Pemerintahan Kecamatan Sewon Kabupaten Bantul masih banyak dijumpai hambatan. Permasalahan utama yang dihadapi saat ini oleh Seksi Tata Pemerintahan Kecamatan Sewon Kabupaten Bantul adalah Kurang optimalnya pengelolaan administrasi pemerintahan desa di wilayah Kecamatan Sewon. Hal tersebut antara lain disebabkan oleh :

1. Terbatasnya sarana dan prasarana kerja

Sarana dan prasarana merupakan faktor penunjang yang sangat penting dalam mencapai tujuan organisasi. Dalam kegiatan pembinaan pengelolaan administrasi pemerintahan desa yang dilaksanakan oleh pemerintah kecamatan terhadap pemerintah desa perlu ditunjang sarana peralatan kantor yang memadai. Kondisi sarana dan prasarana yang ada saat ini dapat digambarkan sebagai berikut:

a. Ruang kerja yang kurang representatif sehingga perlu ditingkatkan sebagai tempat pemberian layanan kepada pemerintah desa yang berjumlah 11 desa.

(18)

b. Sarana mobilitas dirasakan masih kurang dari yang dibutuhkan yaitu kendaraan roda empat dan kendaraan roda dua.

c. Sarana komputer dan printer masih sangat terbatas yaitu hanya ada 6 (enam) unit.

2. Kurangnya kompetensi perangkat desa

Kompetensi perangkat desa dalam pengelolaan administrasi pemerintahan desa sangat diperlukan agar tertib administrasi pemerintahan desa dapat terlaksana secara tepat waktu dan benar. Namun karena kurangnya bimbingan teknis pengelolaan administrasi pemerintahan desa mengakibatkan tingkat pengetahuan dan kemampuan perangkat desa masih sangat rendah. Hal ini menjadi hambatan atau ancaman bagi upaya terciptanya tertib administrasi pemerintahan desa di wilayah Kecamatan Sewon.

3. Kurangnya referensi tentang pengelolaan administrasi pemerintahan desa

Saat ini referensi berupa buku-buku maupun peraturan tentang pengelolaan administrasi pemerintahan desa masih sangat kurang tersedia sehingga berdampak terhadap lemahnya pengetahuan perangkat desa.

Dari ketiga masalah pokok yang sudah dijelaskan di atas, masalah pokok yang paling dominan yang dihadapi oleh Seksi Tata Pemerintahan Kecamatan Sewon Kabupaten Bantul adalah ”Kurangnya kompetensi perangkat desa”, yang disebabkan oleh :

1. Kurangnya tingkat pendidikan perangkat desa

Tingkat pendidikan formal perangkat desa yang ada di Kecamatan Sewon saat ini rata-rata adalah lulusan setingkat SLTA atau lebih rendah dengan

(19)

keterampilan yang sangat terbatas sehingga kurang menguasai teknik dan prinsip-prinsip pengelolaan administrasi pemerintahan dengan baik, khususnya dalam penggunaan teknologi informasi / komputer. Artinya masih memerlukan pendidikan dan pelatihan lebih lanjut di level praktis untuk mewujudkan tertib administrasi pemerintahan desa.

2. Kurangnya pembinaan sumber daya perangkat desa di wilayah Kecamatan Sewon

Kurangnya pembinaan sumber daya perangkat desa di Kecamatan Sewon antara lain disebabkan oleh belum adanya program pelatihan bagi para perangkat desa di wilayah Kecamatan Sewon dalam pengelolaan administrasi pemerintahan desa.

3. Rendahnya motivasi perangkat desa untuk belajar mandiri

Salah satu cara untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan perangkat desa adalah dengan belajar secara mandiri melalui buku / peraturan maupun referensi lainnya yang relevan. Namun motivasi aparatur pemerintahan desa untuk belajar mandiri masih sangat kurang. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa sebab yaitu faktor umur dan tingkat kesejahteraan yang merupakan penyebab dominan kurangnya motivasi aparatur pemerintahan desa di Kecamatan Sewon untuk belajar mandiri.

Dari ketiga masalah spesifik tersebut, masalah yang paling dominan yang dihadapi oleh Seksi Tata Pemerintahan Kecamatan Sewon Kabupaten Bantul adalah “Kurangnya pembinaan sumber daya perangkat desa di wilayah

(20)

20

A. Gambaran Umum

Dalam Rencana Strategis Kecamatan Sewon disebutkan bahwa kondisi yang diharapkan adalah kecamatan memiliki kemampuan/kapasitas dalam melayani tuntutan masyarakat dalam hal perencanaan sesuai dengan kebutuhan, dinamika dan kemajuan masyarakat sehingga tujuan dan sasaran pembangunan daerah sebagai bagian dari pembangunan nasional dapat dicapai. Berdasarkan hal tersebut, kecamatan berpeluang sebagai lembaga untuk menjadi motivator pembangunan dan pelayanan masyarakat. Kemampuan tersebut tergantung pada sarana dan prasarana pendukung seperti gedung kantor yang representatif dan peralatan teknologi komputer / teknologi informasi.

Dalam rangka meningkatkan kinerja pembinaan sumber daya perangkat desa oleh Seksi Tata Pemerintahan Kecamatan Sewon Kabupaten Bantul di masa yang akan datang maka program dan kegiatan yang direncanakan untuk dilaksanakan pada tahun mendatang (2014) antara lain yaitu Program Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Daerah yang terdiri dari 2 (dua) kegiatan yaitu kegiatan Pembinaan Perangkat Desa dan kegiatan Pembinaan Kegiatan Administrasi Pemerintahan Desa.

Dengan melihat kenyataan yang ada pada saat ini sebagaimana telah diuraikan pada bab terdahulu, perlu adanya upaya untuk meningkatkan ke arah yang lebih baik agar terwujud hal yang diharapkan di masa yang akan datang,

(21)

yaitu terwujudnya peningkatan kinerja pembinaan sumber daya perangkat desa yang optimal pada Seksi Tata Pemerintahan Kecamatan Sewon Kabupaten Bantul.

Untuk mewujudkan hal tersebut maka Seksi Tata Pemerintahan telah memprogramkan pelaksanaan kegiatan untuk meningkatkan keterampilan sumber daya perangkat desa di wilayah Kecamatan Sewon melalui pelaksanaan bimbingan teknis pengelolaan administrasi pemerintahan desa kepada perangkat desa di wilayah Kecamatan Sewon.

B. Gambaran Khusus

Dari uraian di atas maka untuk mewujudkan sasaran utama yang ingin diwujudkan di masa yang akan datang yaitu Terwujudnya optimalisasi pengelolaan administrasi pemerintahan desa di wilayah Kecamatan Sewon maka Seksi Tata Pemerintahan telah menganalisis hal-hal untuk mencapai sasaran tersebut yaitu :

1. Tersedianya sarana dan prasarana kerja yang memadai

Pelaksanaan suatu kegiataan akan dapat berjalan dengan baik apabila ditunjang dengan sarana dan prasarana kerja yang memadai. Untuk itu pengadaan / pembuatan / perbaikan sarana dan prasarana kerja merupakan salah satu solusi guna meningkatkan kinerja pembinaan sumber daya perangkat desa di wilayah Kecamatan Sewon.

2. Terwujudnya peningkatan kompetensi perangkat desa

Kompetensi perangkat desa memiliki dampak yang sangat besar terhadap peningkatan kinerja, untuk itu hal ini perlu untuk terus dikembangkan. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan memberikan bimbingan teknis

(22)

bagi perangkat desa dalam pengelolaan administrasi pemerintahan desa di wilayah Kecamatan Sewon.

3. Tersedianya referensi tentang pengelolaan administrasi pemerintahan desa

Dengan tersedianya rereferensi tentang pengelolaan administrasi pemerintahan desa maka diharapkan akan dapat memotivasi perangkat desa untuk mempelajari buku-buku referensi tersebut sehingga pengetahuannya juga semakin meningkat.

Dari hal-hal yang sudah diuraikan di atas dapat dilihat bahwa sasaran pokok yang ingin dicapai oleh Seksi Tata Pemerintahan Kecamatan Sewon Kabupaten Bantul adalah ”Terwujudnya peningkatan kompetensi perangkat

desa” yang dipengaruhi oleh beberapa faktor sebagai berikut :

1. Terwujudnya tingkat pendidikan perangkat desa ke jenjang lebih tinggi

Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mewujudkan hal tersebut adalah melalui pemberian motivasi kepada perangkat desa yang masih berpendidikan SLTA atau lebih rendah untuk mengikuti pendidikan yang lebih tinggi melalui pendidikan setara Diploma atau Sarjana, sehingga perangkat desa tersebut mempunyai tingkat pendidikan yang lebih baik untuk memudahkan pemahaman terhadap pengetahuan dan ketrampilan yang dibutuhkan dalam pengelolaan administrasi pemerintahan desa.

2. Terwujudnya pembinaan sumber daya perangkat desa di wilayah Kecamatan Sewon

Dengan meningkatnya pembinaan sumber daya perangkat desa maka diharapkan pemahaman dan kinerja perangkat desa dalam pengelolaan

(23)

administrasi pemerintahan desa juga semakin meningkat. Disamping itu, dengan meningkatnya pembinaan dan pengawasan maka kendala-kendala yang selama ini ditemukan dalam pelaksanaan pengelolaan administrasi pemerintahan desa diharapkan akan dapat teratasi. Untuk itulah maka hal ini menjadi sasaran prioritas yang perlu segera ditindaklanjuti oleh Seksi Tata Pemerintahan Kecamatan Sewon.

3. Terwujudnya motivasi perangkat desa untuk belajar mandiri

Dengan adanya motivasi perangkat desa untuk belajar secara mandiri dalam pengelolaan administrasi pemerintahan desa, baik itu melalui buku-buku / peraturan perundangan maupun referensi lainnya maka diharapkan pelaksanaan pengelolaan administrasi pemerintahan desa di Kecamatan Sewon juga semakin optimal.

Dari ketiga sasaran tersebut, sasaran spesifik yang ingin dicapai oleh Seksi Tata Pemerintahan yaitu Terwujudnya pembinaan sumber daya perangkat desa di wilayah Kecamatan Sewon yang dapat dicapai melalui kegiatan antara lain :

1. Menyediakan informasi tentang pengelolaan administrasi pemerintahan desa. 2. Menyelenggarakan bimbingan teknis pengelolaan administrasi pemerintahan

desa bagi perangkat desa.

3. Melaksanakan sosialisasi Perbup tentang pengelolaan administrasi pemerintahan desa.

Dari ketiga kegiatan tersebut di atas yang menjadi prioritas adalah ”Menyelenggarakan bimbingan teknis pengelolaan administrasi pemerintahan desa bagi perangkat desa”. Indikator kinerja dari kegiatan

(24)

1. Masukan (Input) yaitu tersedianya sumber daya manusia dan dana operasional yang memadai.

2. Keluaran (Output) yaitu terlaksananya bimbingan teknis pengelolaan administrasi pemerintahan desa bagi perangkat desa di Kecamatan Sewon Kabupaten Bantul.

3. Hasil (Outcome) yaitu meningkatnya kompetensi perangkat desa di Kecamatan Sewon Kabupaten Bantul.

4. Manfaat (Benefit) yaitu terwujudnya pengelolaan administrasi pemerintahan desa yang optimal di Kecamatan Sewon Kabupaten Bantul.

5. Dampak (Impact) yaitu meningkatnya kualitas pelayanan administrasi pemerintahan desa di Kecamatan Sewon Kabupaten Bantul.

(25)

25

A. Identifikasi Masalah

Kendala yang muncul dalam pelaksanaan tugas tentunya perlu dicari bentuk yang tepat dan sesuai untuk memecahkan masalah tersebut. Untuk mencapai hasil yang diinginkan dari beberapa masalah yang ada harus diidentifikasi secara cermat dan tidak mengesampingkan kemungkinan-kemungkinan yang muncul. Dengan demikian perlu adanya perencanaan yang matang dengan mengedepankan masalah yang paling dianggap dominan dan perlu prioritas penanganan dengan mencari alternatif pemecahannya.

Untuk lebih mempermudah dalam menganalisis permasalahan yang dihadapi saat ini maka perlu dirumuskan menjadi satu masalah utama yang dianggap paling mendesak dan diprioritaskan untuk ditindaklanjuti. Adapun masalah utama yang dihadapi oleh Seksi Tata Pemerintahan Kecamatan Sewon adalah “Kurang

optimalnya pengelolaan administrasi pemerintahan desa di wilayah Kecamatan Sewon.” Hal ini disebabkan oleh :

1. Terbatasnya sarana dan prasarana kerja 2. Kurangnya kompetensi perangkat desa

3. Kurangnya referensi tentang pengelolaan administrasi pemerintahan desa Untuk menentukan masalah pokok prioritas dari ketiga faktor di atas maka dilakukan analisis menggunakan metode USG (Urgency, Serioussness, Growth) dengan skala penilaian dari angka 1 (satu) sampai dengan angka 5 (lima) sebagai berikut (tabel 2):

(26)

Tabel 2.

Analisis USG Terhadap Masalah Pokok

No Masalah Pokok Prioritas Total Rangking

U S G 1 Terbatasnya sarana dan prasarana

kerja

2 3 2 7 III

2 Kurangnya kompetensi perangkat desa

5 4 3 12 I

3 Kurangnya referensi tentang pengelolaan administrasi pemerintahan desa 3 3 3 9 II Keterangan: 1 : Sangat Rendah 2 : Rendah 3 : Sedang 4 : Tinggi 5 : Sangat Tinggi

Berdasarkan analisis USG tersebut, masalah pokok paling dominan yang dihadapi oleh Seksi Tata Pemerintahan Kecamatan Sewon Kabupaten Bantul adalah ”Kurangnya kompetensi perangkat desa”, hal ini disebabkan oleh : 1. Kurangnya tingkat pendidikan perangkat desa

2. Kurangnya pembinaan sumber daya perangkat desa di wilayah Kecamatan Sewon

3. Rendahnya motivasi perangkat desa untuk belajar mandiri

Dari ketiga masalah spesifik tersebut, masalah yang paling dominan adalah “Kurangnya pembinaan sumber daya perangkat desa di wilayah

Kecamatan Sewon”. Untuk menentukan masalah spesifik prioritas tersebut

digunakan metode USG (Urgency, Seriousness, Growth) dengan skala penilaian dari 1 sampai 5 sebagaimana tabel berikut ini (Tabel 3):

(27)

Analisis USG Terhadap Masalah Spesifik

No Masalah Spesifik Prioritas Total Rangking U S G

1 Kurangnya tingkat pendidikan perangkat desa

3 2 3 8 III

2 Kurangnya pembinaan sumber daya perangkat desa di wilayah

Kecamatan Sewon

4 4 4 12 I

3 Rendahnya motivasi perangkat desa untuk belajar mandiri

3 3 3 9 II Keterangan: 1 : Sangat Rendah 2 : Rendah 3 : Sedang 4 : Tinggi 5 : Sangat Tinggi

Secara sistematik gambaran tersebut pada analisis situasi dapat ditunjukkan dalam pohon masalah seperti berikut (gambar 3) :

(28)

Rendahnya kualitas pelayanan administrasi Pemerintah Desa

di wilayah Kecamatan Sewon Kabupaten Bantul

AKIBAT

Kurang optimalnya pengelolaan administrasi pemerintahan desa di wilayah

Kecamatan Sewon

SEBAB

Terbatasnya sarana dan prasarana kerja Kurangnya kompetensi perangkat desa Kurangnya referensi tentang pengelolaan administrasi pemerintahan desa Kurangnya tingkat

pendidikan perangkat desa

Kurangnya pembinaan sumber daya perangkat

desa di wilayah Kecamatan Sewon

Rendahnya motivasi perangkat desa untuk

belajar mandiri

Gambar 2. Bagan Pohon Masalah

Keterangan:

- Masalah utama yang dihadapi adalah no. 1

- Penyebab masalah no. 1 adalah no. 2b (masalah pokok) - Penyebab masalah no. 2b adalah no. 3b (masalah spesifik) - Akibat no. 1 adalah no 4

(29)

Berdasarkan identifikasi dan analisis masalah di atas, maka langkah selanjutnya adalah merumuskan pohon sasaran sebagai pernyataan positif yang hendak diwujudkan berkaitan dengan sasaran utama yaitu : “Terwujudnya optimalisasi pengelolaan administrasi pemerintahan desa di wilayah Kecamatan Sewon Kabupaten Bantul”.

Setelah dilakukan analisis dan identifikasi sasaran, maka ditemukan 3 (tiga) sasaran pokok yang dapat mewujudkan sasaran utama yaitu :

1. Tersedianya sarana dan prasarana kerja yang memadai 2. Terwujudnya peningkatan kompetensi perangkat desa

3. Tersedianya referensi tentang pengelolaan administrasi pemerintahan desa Dari ketiga faktor di atas yang sangat dominan adalah ”Terwujudnya peningkatan kompetensi perangkat desa”. Untuk bisa mewujudkan hal di atas, perlu didukung beberapa faktor diantaranya :

1. Terwujudnya tingkat pendidikan perangkat desa ke jenjang lebih tinggi

2. Terwujudnya pembinaan sumber daya perangkat desa di wilayah Kecamatan Sewon

3. Terwujudnya motivasi perangkat desa untuk belajar mandiri

Dari ketiga faktor ini yang paling dominan adalah ”Terwujudnya pembinaan sumber daya perangkat desa di wilayah Kecamatan Sewon”. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada pohon sasaran sebagai berikut (Gambar 4) :

(30)

Terwujudnya pelayanan administrasi Pemerintah Desa

yang berkualitas di wilayah Kecamatan Sewon Kabupaten

Bantul

AKIBAT

Terwujudnya optimalisasi pengelolaan administrasi pemerintahan desa di wilayah

Kecamatan Sewon

SEBAB Tersedianya sarana dan

prasarana kerja yang memadai Terwujudnya peningkatan kompetensi perangkat desa Tersedianya referensi tentang pengelolaan administrasi pemerintahan desa Terwujudnya tingkat

pendidikan perangkat desa ke jenjang lebih tinggi

Terwujudnya pembinaan sumber daya

perangkat desa di wilayah Kecamatan

Sewon

Terwujudnya motivasi perangkat desa untuk

belajar mandiri

Gambar 3. Bagan Pohon Sasaran

C. Alternatif Kegiatan

Alternatif pemecahan masalah yang ada bermula dari pohon masalah yang dituangkan dalam bentuk pernyataan negatif. Selanjutnya dari pernyataan negatif tersebut ditentukan pohon sasaran yang dituangkan dalam pernyataan positif, kemudian mencari alternatif pemecahan masalah melalui pohon alternatif dengan menggunakan pola kerja terpadu.

(31)

Untuk menentukan salah satu alternatif pemecahan masalah dari sasaran yang ingin dicapai dapat dipilih salah satu yang memiliki hubungan sebab yang paling pokok diantara penyebab yang lain. Dengan mempertimbangkan sumber daya yang ada, baik tenaga, biaya, waktu yang disesuaikan dengan tugas wewenang dan tanggung-jawab, maka ditetapkan alternatif kegiatan yaitu :

1. Menyediakan informasi tentang pengelolaan administrasi pemerintahan desa

Dengan menyediakan informasi tentang pengelolaan administrasi pemerintahan desa berupa petunjuk teknis maupun petunjuk pelaksanaan administrasi pemerintahan desa kepada perangkat desa maka diharapkan akan memotivasi perangkat desa untuk belajar secara mandiri. Namun karena dampak dari pelaksanaan kegiatan ini kurang terukur maka hal ini belum menjadi prioritas yang harus segera dilaksanakan.

2. Menyelenggarakan bimbingan teknis pengelolaan administrasi

pemerintahan desa bagi perangkat desa

Pelaksanaan bimbingan teknis pengelolaan administrasi pemerintahan desa bagi perangkat desa bertujuan untuk memberikan pengetahuan sekaligus keterampilan kepada perangkat desa dalam pengelolaan administrasi pemerintahan desa sehingga diharapkan pemanfaatan dan pertanggungjawaban administrasi pemerintahan desa di Kecamatan Sewon akan lebih optimal. Dalam bimbingan teknis tersebut antara lain diberikan materi tentang dasar-dasar pengelolaan keuangan desa, penyusunan dan perencanaan APB Desa, pengelolaan kegiatan administrasi pemerintahan desa, standar penyusunan laporan pertanggungjawaban administrasi pemerintahan desa, diskusi dan tanya jawab tentang mekanisme pengelolaan administrasi pemerintahan desa.

(32)

3. Melaksanakan sosialisasi Perbup tentang pengelolaan administrasi pemerintahan desa

Pelaksanaan sosialisasi Perbup tentang pengelolaan administrasi pemerintahan desa bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan perangkat desa dalam pengelolaan administrasi pemerintahan desa. Dengan adanya sosialisasi tersebut maka diharapkan perangkat desa dapat menyusun dan mengelola APB Desa dengan baik dan benar sesuai peraturan yang berlaku.

Dari ketiga alternatif tersebut yang dianggap paling dominan untuk dilaksanakan oleh Seksi Tata Pemerintahan Kecamatan Sewon Kabupaten Bantul adalah ”Menyelenggarakan bimbingan teknis pengelolaan administrasi

pemerintahan desa bagi perangkat desa”. Untuk memberikan penegasan

alternatif yang dipilih maka digunakan metode Tapisan Mc.Namara yaitu Efektifitas (E), Kemudahan (K) dan Biaya (B) dengan skala penilaian dari 1 sampai 5 sebagaimana tabel berikut ini (Tabel 4):

Tabel 4.

Analisis Tapisan Terhadap Alternatif Pemecahan Masalah

No Alternatif Prioritas Total Rangking

E K B 1 Menyediakan informasi tentang

pengelolaan administrasi pemerintahan desa

5 4 4 13 II

2 Menyelenggarakan bimbingan teknis pengelolaan administrasi pemerintahan desa bagi perangkat desa

5 4 5 14 I

3 Melaksanakan sosialisasi Perbup tentang pengelolaan administrasi pemerintahan desa 4 3 3 10 III Keterangan: 1 : Sangat Rendah 2 : Rendah 3 : Sedang 4 : Tinggi 5 : Sangat Tinggi

(33)

Secara sistematik gambaran tersebut pada analisis situasi dapat ditunjukkan dalam gambar pohon alternatif (gambar 5) :

POHON ALTERNATIF Terwujudnya pelayanan administrasi Pemerintah Desa

yang berkualitas di wilayah Kecamatan Sewon Kabupaten

Bantul

Terwujudnya optimalisasi pengelolaan administrasi pemerintahan desa di wilayah

Kecamatan Sewon

Terwujudnya peningkatan kompetensi perangkat desa

Terwujudnya pembinaan sumber daya perangkat desa di

wilayah Kecamatan Sewon

Menyediakan informasi tentang pengelolaan administrasi pemerintahan desa Menyelenggarakan bimbingan teknis pengelolaan administrasi pemerintahan

desa bagi perangkat desa

Melaksanakan sosialisasi Perbup tentang pengelolaan administrasi pemerintahan desa Gambar 4.

(34)

D. Langkah-Langkah Tindakan

Untuk lebih meningkatkan efektifitas serta akurasi pelaksanaan semua kegiatan yang sesuai dengan program kerja yang telah ditentukan diperlukan ketepatan atau parameter berupa bagan jadwal kegiatan, apakah tepat waktu atau sebaliknya dan juga sekaligus sebagai tolok ukur untuk mengevalusi semua kegiatan yang telah menjadi program. Agar kegiatan ini dapat berjalan dengan baik maka perlu dibuat langkah-langkah penyusunan sebagai berikut :

1. Matrik Rincian Kerja (MRK)

Merupakan kerangka yang menghubungkan sasaran dengan kegiatan dan sumber yang diperlukan secara sistematis, antara lain menggambarkan tentang sasaran, kegiatan pokok kerja, serta pokok akhir yang memuat seluruh fungsi manajemen bahkan termuat kejelasan siapa mengerjakan apa, bila mana, dimana dan bagaimana. Kegiatan dirinci menjadi kegiatan kecil sampai yang terkecil yang dinamakan pokok akhir, yaitu :

a. Sasaran Umum

Terwujudnya pembinaan sumber daya perangkat desa di wilayah Kecamatan Sewon melalui penyelenggaraan bimbingan teknis pengelolaan administrasi pemerintahan desa bagi perangkat desa.

b. Sasaran Khusus

Terwujudnya pembinaan sumber daya perangkat desa di wilayah Kecamatan Sewon melalui penyelenggaraan bimbingan teknis pengelolaan administrasi pemerintahan desa bagi 22 orang perangkat desa selama 2 (dua) hari yaitu tanggal 24 - 25 Maret 2014 bertempat di kantor Kecamatan Sewon Kabupaten Bantul dengan biaya sebesar Rp 5.000.000 (lima juta

(35)

rupiah) yang berasal dari APBD tahun 2014 dilaksanakan oleh Seksi Tata Pemerintahan Kecamatan Sewon Kab. Bantul.

c. Kegiatan

Menyelenggarakan bimbingan teknis pengelolaan administrasi pemerintahan desa bagi 22 orang perangkat desa selama 2 (dua) hari yaitu tanggal 24 - 25 Maret 2014 bertempat di kantor Kecamatan Sewon Kabupaten Bantul dengan biaya sebesar Rp 5.000.000 (lima juta rupiah) yang berasal dari APBD tahun 2014 dilaksanakan oleh Seksi Tata Pemerintahan Kecamatan Sewon Kab. Bantul.

d. Pokok Kerja

Merupakan pengklarifikasian dari kegiatan yang ingin diwujudkan berdasarkan sasaran yang telah ditentukan. Kegiatan ini dibagi menurut proses kerja yang meliputi persiapan, pelaksanaan dan pengendalian : 1). Persiapan : 6 pokok akhir

2). Pelaksanaan : 1 pokok akhir 3). Pengendalian : 3 pokok akhir e. Pokok Akhir

Menguraikan secara rinci kegiatan pokok kerja dikaitkan dengan penanggung jawab yang terlibat sebagai berikut :

1) Pokok akhir dalam kegiatan ini berjumlah 10 (sepuluh) kegiatan. 2) Penanggung jawab dalam kegiatan ini sebanyak 7 (tujuh) orang. f. Penanggung Jawab

Adalah pelaku/pelaksana yang terlibat langsung dengan penyelesaian pokok akhir, untuk lebih jelas dapat dilihat dari Matrik Rincian Kerja. 2. Paket Kerja Penjadwalan

(36)

Paket kerja adalah matrik yang memuat rincian kerja, pokok akhir, yang memuat siapa yang bertanggung jawab dan siapa yang penanggung gugat, apa yang dikerjakan, bila mana (waktunya) akan dilaksanakan, dimana pekerjaan itu akan dilaksanakan, serta biaya yang diperlukan untuk mencapai sasaran khusus yang direncanakan. Adapun paket kerja yang disusun dalam pelaksanaan kegiatan ini adalah terdiri dari :

a. Rapat Persiapan

b. Pembentukan tim kerja

c. Penyusunan jadwal dan narasumber d. Penyiapan materi bimtek

e. Pemanggilan Peserta f. Penyiapan tempat g. Pelaksanaan bimtek h. Pemantauan i. Penilaian j. Pelaporan 3. Penjadwalan

Setelah sasaran diverifikasi dan dilakukan penyelesaian matrik beserta uraian paket kerjanya maka langkah selanjutnya adalah membuat jadwal kegiatan yang menggambarkan kapan kegiatan tersebut akan dimulai dan kapan direncanakan selesai. Penjadwalan dibuat dalam bentuk peta garis, menggambarkan kapan kegiatan dimulai dan kapan direncanakan selesai.

(37)

37 N O M O R Penanggung Jawab Pokok Akhir C amat S e k c am K a si Ta p e m Bamb an g M W Tu k iman S u p ar mi N ar as u mb er Ju ml ah 1. Rapat Persiapan PK 1 PK 1 PK 1 PK 1 PK 1 PK 1 - 6

2. Pembentukan tim kerja PK 2 PK 2 PK 2 PK 2 PK 2 PK 2 - 6

3. Penyusunan jadwal dan narasumber PK 3 PK 3 PK 3 - PK 3 - - 4 4. Penyiapan materi bimtek - - PK 4 PK 4 - - - 2 5. Pemanggilan Peserta PK 5 PK 5 PK 5 - PK 5 PK 5 - 5 6. Penyiapan tempat - - PK 6 PK 6 PK 6 PK 6 - 4 7. Pelaksanaan bimtek - PK 7 PK 7 PK 7 PK 7 PK 7 PK 7 6 8. Pemantauan - - PK 8 PK 8 - - - 2 9. Penilaian PK 9 - PK 9 PK 9 - - - 3 10. Pelaporan PK 10 PK 10 PK 10 PK 10 PK 10 - - 5 JUMLAH 6 6 10 8 7 5 1

SASARAN KEGIATAN POKOK

KERJA

Gambar 5

Bagan Matrik Rincian Kerja

Menyelenggarakan bimbingan teknis pengelolaan administrasi pemerintahan desa bagi 22 orang perangkat desa selama 2 (dua) hari

yaitu tanggal 24 - 25 Maret 2014 bertempat di kantor Kec. Sewon dengan biaya sebesar Rp

5.000.000 yang berasal dari APBD

tahun 2014 dilaksanakan oleh

Seksi Tata Pemerintahan Kec. Sewon Kab. Bantul

P E R S IA P A N P E L A K S A N A A N 36 Terwujudnya pembinaan sumber daya perangkat desa di wilayah Kecamatan Sewon melalui penyelenggaraan bimbingan teknis pengelolaan administrasi pemerintahan desa bagi 22 orang

perangkat desa selama 2 (dua) hari yaitu tanggal 24 - 25 Maret

2014 bertempat di kantor Kec. Sewon dengan biaya sebesar Rp

5.000.000 yang berasal dari APBD tahun 2014 dilaksanakan

oleh Seksi Tata Pemerintahan Kec. Sewon Kab. Bantul

P E N G E N D A L IA N

(38)

Tabel 5. Rapat Persiapan

Paket Kerja No. 1 Pokok Akhir : Rapat Persiapan

Penyelesaian : 2 hari (3- 4 Maret 2014) Penanggung Gugat : Kasi Tapem

No. Uraian Kerja Penanggung

Jawab

Waktu (Hari)

Biaya (Rp)

1 Mengkonsep undangan rapat persiapan Kasi Tapem 2 hari - - - - - 10.000 - - 140.000 - 2 Mengetik undangan rapat

persiapan

Tukiman 3 Meneliti dan memaraf undangan

Rapat

Sekcam 4 Meneliti dan menandatangani

undangan

Camat 5 Mengagenda dan memberi cap

surat undangan

Tukiman 6 Menggandakan dan mengirim

undangan

Tukiman 7 Menyiapkan sarana dan tempat

rapat

Suparmi 8 Melaksanakan rapat persiapan Kasi Tapem 9 Menyediakan konsumsi rapat

(14 or x Rp.10.000)

Bambang MW

10 Menotulen rapat Suparmi

(39)

Tabel 6.

Pembentukan Tim Kerja

Paket Kerja No. 2 Pokok Akhir : Pembentukan Tim Kerja

Penyelesaian : 2 hari (5-6 Maret 2014) Penanggung Gugat : Kasi Tapem

No. Uraian Kerja Penanggung

Jawab

Waktu (Hari)

Biaya (Rp)

1 Menentukan nama dan tugas

masing-masing anggota tim Kasi Tapem

2 hari - - - - - 10.000 - 2 Mengkonsep SK tim pelaksanan

kegiatan

Kasi Tapem 3 Mengetik SK tim pelaksana

kegiatan

Tukiman 4 Meneliti dan memaraf SK tim

kegiatan

Sekcam 5 Meneliti dan menandatangani

SK tim kegiatan

Camat 6 Mengagenda dan memberi cap

SK tim kegiatan

Tukiman 7 Menggandakan SK Tim kegiatan Bambang MW 8 Menyampaikan SK tim kepada

yang berhak

Suparmi

(40)

Tabel 7.

Penyusunan Jadwal dan Narasumber

Paket Kerja No. 3 Pokok Akhir : Penyusunan Jadwal&Narsum

Penyelesaian : 3 hari (7-11 Maret 2014) Penanggung Gugat : Kasi Tapem

No. Uraian Kerja Penanggung

Jawab Waktu (Hari) Biaya (Rp) 1

Menyusun jadwal bimtek pengelolaan administrasi pemerintahan desa Kasi Tapem 3 hari -

2 Menyusun konsep surat

permohonan untuk narasumber Kasi Tapem -

3 Mengetik dan menggandakan

surat permohonan narasumber Tukiman -

4 Meneliti dan memaraf surat

permohonan narasumber Sekcam -

5 Memeriksa dan menandatangani

surat permohonan narasumber Camat -

6 Membubuhkan cap dinas pada

surat permohonan narasumber Tukiman -

7 Mengirim surat permohonan

Narasumber Tukiman 20.000

Jumlah 4 orang 3 Hari 20.000

Tabel 8.

Penyiapan Materi Bimtek

Paket Kerja No. 4 Pokok Akhir : Penyiapan Materi Bimtek

Penyelesaian : 3 hari (12-14 Maret 2014) Penanggung Gugat : Kasi Tapem

No. Uraian Kerja Penanggung

Jawab

Waktu (Hari)

Biaya (Rp)

1 Menyiapkan materi bimtek Kasi Tapem 3 hari

- 2 Mencetak seluruh materi

bimtek

Bambang MW -

3 Menggandakan materi bimtek pengelolaan administrasi pemerintahan desa

Bambang MW 305.000

(41)

Tabel 9.

Pemanggilan Peserta

Paket Kerja No. 5 Pokok Akhir : Pemanggilan Peserta

Penyelesaian : 3 hari (17 – 19 Maret 2014) Penanggung Gugat : Kasi Tapem

No. Uraian Kerja Penanggung

Jawab

Waktu (Hari)

Biaya (Rp)

1 Mengetik surat panggilan peserta bimtek pengelolaan administrasi pemerintahan desa

Suparmi

3 hari

-

2 Meneliti konsep surat panggilan peserta

Kasi Tapem -

3 Memberi paraf surat panggilan peserta

Sekcam 4 Memeriksa dan

menandata-gani surat panggilan

Camat -

5 Memberi cap dinas dan mengagenda surat panggilan

Tukiman -

6 Mengirimkan surat panggilan Tukiman 20.000

Jumlah 5 orang 3 Hari 20.000

Tabel 10. Penyiapan Tempat

Paket Kerja No. 6 Pokok Akhir : Penyiapan Tempat

Penyelesaian : 2 hari (20-21 Maret 2014) Penanggung Gugat : Kasi Tapem

No. Uraian Kerja Penanggung

Jawab

Waktu (Hari)

Biaya (Rp)

1 Mengkoordinir penyiapan tempat dan bahan pendukung

Kasi Tapem

2 hari

- 2 Menyiapkan sarana (LCD, laptop,

sound sistem)

Tukiman -

3 Menyiapkan meja dan kursi Suparmi -

4 Menyiapkan daftar presensi bimtek

Suparmi -

5 Menyiapkan daftar honor narasumber

Tukiman -

6 Memesan dan membayar makan minum kegiatan

Bambang MW 800.000

(42)

Tabel 11. Pelaksanaan Bimtek

Paket Kerja No. 7 Pokok Akhir : Pelaksanaan Bimtek

Penyelesaian : 2 hari (24-25 Maret 2014) Penanggung Gugat : Kasi Tapem

No. Uraian Kerja Penanggung

Jawab Waktu (Hari) Biaya (Rp) 1 Mengkoordinir pelaksanaan bimtek Kasi Tapem 2 hari -

2 Melaksanakan presensi kepada peserta bimtek

Tukiman -

3 Membagikan materi kepada peserta bimtek

Suparmi -

4 Menyampaikan laporan kegiatan

Kasi Tapem -

5 Membuka dan memberi pengarahan

Sekcam -

6 Memberikan materi tentang pengelolaan administrasi pemerintahan desa

Narasumber -

7 Melaksanakan diskusi dan tanya jawab

Narasumber -

8 Menyiapkan dan membagikan konsumsi

Suparmi -

9 Menutup acara Kasi Tapem -

10 Membayar honor narasumber dan biaya penunjang (ATK, transport dll)

Bambang MW 3.600.000

(43)

Tabel 12. Pemantauan

Paket Kerja No. 8 Pokok Akhir : Pemantauan

Penyelesaian : 17 hari (3-25 Maret 2014) Penanggung Gugat : Kasi Tapem

No. Uraian Kerja Penanggung

Jawab

Waktu (Hari)

Biaya (Rp)

1 Mengamati kegiatan persiapan tempat

Kasi Tapem

17 hari

- 2 Mengamati pelaksanaan bimtek

pengelolaan administrasi pemerintahan desa

Kasi Tapem -

3 Mencatat hasil pemantauan Kasi Tapem -

4 Menyimpulkan hasil pemantauan Kasi Tapem -

5 Merekap dan mendokumentasikan hasil pemantauan

Bambang MW 25.000

Jumlah 2 orang 17 Hari 25.000

Tabel 13. Penilaian

Paket Kerja No. 9 Pokok Akhir : Penilaian

Penyelesaian : 17 hari (3-25 Maret 2014) Penanggung Gugat : Kasi Tapem

No. Uraian Kerja Penanggung

Jawab

Waktu (Hari)

Biaya (Rp)

1 Menyiapkan format penilaian Bambang MW

17 hari

- 2 Mempelajari dan meneliti hasil

penilaian

Kasi Tapem -

3 Mengoreksi hasil penilaian Kasi Tapem -

4 Menandatangani hasil penilaian Camat - 5 Merekap dan mendokumentasikan hasil penilaian Bambang MW 20.000

(44)

Tabel 14. Pelaporan

Paket Kerja No. 10 Pokok Akhir : Pelaporan

Penyelesaian : 2 hari (26-27 Maret 2014) Penanggung Gugat : Kasi Tapem

No. Uraian Kerja Penanggung

Jawab

Waktu (Hari)

Biaya (Rp)

1 Menyiapkan bahan dan data laporan kegiatan

Kasi Tapem

2 hari

- 2 Mengetik laporan pelaksanaan

kegiatan bimtek

Bambang MW -

3 Meneliti laporan kegiatan Kasi Tapem -

4 Menyetujui dan memaraf konsep laporan

Sekcam -

5 Meneliti, menyetujui dan menandatangani laporan

Camat -

6 Menggandakan laporan Tukiman 50.000

7 Menyampaikan laporan Kasi Tapem

(45)

Tabel 15.

Rekapitulasi Biaya Pokok Akhir

No. Pokok Akhir Waktu

(Hari)

Paket Kerja

Biaya (Rp.)

1 Rapat Persiapan 2 Paket Kerja 1 150.000

2 Pembentukan tim kerja 2 Paket Kerja 2 10.000 3 Penyusunan jadwal dan

narasumber 3

Paket Kerja 3

20.000

4 Penyiapan materi bimtek 3 Paket Kerja 4 305.000

5 Pemanggilan Peserta 3 Paket Kerja 5 20.000

6 Penyiapan tempat 2 Paket Kerja 6 800.000

7 Pelaksanaan bimtek 2 Paket Kerja 7 3.600.000

8 Pemantauan 17 Paket Kerja 8 25.000

9 Penilaian 17 Paket Kerja 9 20.000

10 Pelaporan 2 Paket Kerja 10 50.000

(46)

46 No Waktu Pokok Akhir Maret 2014 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 1 Rapat Persiapan S A B T U M I N G G U S A B T U M I N G G U S A B T U M I N G G U S A B T U M I N G G U

2 Pembentukan tim kerja 3 Penyusunan jadwal dan

narasumber

4 Penyiapan materi bimtek 5 Pemanggilan Peserta 6 Penyiapan Tempat 7 Pelaksanaan Bimtek 8 Pemantauan 9 Penilaian 10 Pelaporan 45

(47)

47

Berdasarkan hasil analisis yang telah diuraikan pada Bab I sampai dengan Bab IV, maka dalam upaya peningkatan kinerja pembinaan sumber daya perangkat desa oleh Seksi Tata Pemerintahan Kecamatan Sewon Kabupaten Bantul dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut :

1. Pengelolaan administrasi pemerintahan desa di wilayah Kecamatan Sewon Kabupaten Bantul belum optimal, hal ini disebabkan oleh kurangnya kompetensi perangkat desa.

2. Kurangnya kompetensi perangkat desa disebabkan oleh kurangnya pembinaan sumber daya perangkat desa.

3. Untuk meningkatkan pembinaan sumber daya perangkat desa maka perlu diselenggarakan bimtek pengelolaan administrasi pemerintahan desa kepada 22 orang perangkat desa selama 2 (dua) hari yaitu tanggal 24 – 25 Maret 2014 dengan biaya sebesar Rp 5.000.000 (lima juta rupiah) yang berasal dari APBD tahun 2014 dilaksanakan oleh Seksi Tata Pemerintahan Kecamatan Sewon Kab. Bantul.

(48)

DAFTAR PUSTAKA

Buku / Literatur :

Pitoyo, Djoenaedi Tamim, 2008, Kertas Kerja Perseorangan, Bahan Ajar Diklatpim IV LAN-RI.

Pitoyo, Djoenaedi Tamim, 2008, Pola Kerja Terpadu (PKT), Bahan Ajar Diklatpim IV LAN-RI.

Pemerintah Kabupaten Kabupaten Bantul, 2009, Rencana Strategis Kecamatan Sewon Kabupaten Bantul Tahun 2009-2013, Bantul.

Kecamatan Sewon Kabupaten Bantul, 2013, Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2012 Kecamatan Sewon Kabupaten Bantul, Bantul.

Peraturan-Peraturan :

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2008 tentang Kecamatan Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa

Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 4 tahun 2009 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan Kabupaten Bantul

Referensi

Dokumen terkait

Sehingga diperlukan proses untuk mengembangkan model yang dapat secara konstruktif menjelaskan siklus perkembangan perangkat lunak dan menyediakan sebuah dasar rekayasa

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dapat dirumuskan permasalahannya yaitu: Bagaimana pengaruh gaya kepemimpinan, sistem pengendalian intern, komitmen organisasi,

Pengaruh Perlakuan Zeolit Alam Memperhatikan konsentrasi logam besi hasil proses adsorpsi dengan zeolit alam yang tidak diaktivasi dan penyerapan oleh ad- sorben

Diharapkan penelitian selanjutnya dapat mengkaji lebih dalam tentang rekrutmen, pendidikan dan pelatihan yang pada penelitian ini berpengaruh terhadap produktivitas

Hasil penelitian menunjukkan : (1) Ada perbedaan minat kewirausahaan antara siswa yang belajar menggunakan model pembelajaran VCT dan siswa yang belajar menggunakan model

Timor Leste ingin perjanjian CMAST dibatalkan telah sesuai dengan perspektif Hukum Perjanjian Internasional menyangkut Australia sudah dari awal tidak menunjukan

Instrumen dan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi untuk mengukur aktivitas guru dan aktivitas siswa, serta tes berupa ulangan harian tiap

Dalam penelitian ini, penulis membatasi masalah yang akan dibahas, yaitu penulis hanya mengkhususkan penganalisaan keterkaitan sindiran dalam manga Tensai Bakabon ( 天才