• Tidak ada hasil yang ditemukan

SOSIALISASI PENGENDALIAN GRATIFIKASI TIM UPG PROVINSI JAWA TENGAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SOSIALISASI PENGENDALIAN GRATIFIKASI TIM UPG PROVINSI JAWA TENGAH"

Copied!
60
0
0

Teks penuh

(1)

SOSIALISASI

PENGENDALIAN

GRATIFIKASI

TIM

UPG

PROVINSI JAWA

TENGAH

(2)
(3)

Tahun 2017, Kepala Daerah Jadi Salah Satu Fokus Pengawasan KPK

Nasional Kamis, 15 Desember 2016

JAKARTA - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Alexander Marwata mengatakan, pada tahun 2017, kepala daerah menjadi salah satu fokus perhatian KPK.

Pada Februari 2017, akan digelar pemilihan kepala daerah di 101 daerah.

"Iya dong (kepala daerah jadi fokus). Tahun 2016 ada beberapa kepala daerah yang sudah kami tindak," kata Alex, di kawasan Kuningan, Jakarta, Rabu (14/12/2016). Sepanjang tahun ini, sebanyak 10 kepala daerah ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK.

(4)
(5)
(6)

Dulu:

Bermula dari penjara…

(7)

Sekarang:

Bermula dari pejabat negara..

....dan berakhir di Penjara

(8)
(9)

Saya tidak

KORUPSI

Saya hanya terima

GRATIFIKASI!

(10)
(11)

GRATIFIKASI

?

“Pemberian dalam

arti luas…”

Pasal 12B UU No. 20 tahun 2001

Syarat: berkaitan dengan jabatan dan

bertentangan dengan kewajiban atau tugas

PN/Pn

(12)

Uang /

(13)
(14)
(15)
(16)
(17)

dan fasilitas lainnya…

(18)

UNSUR PASAL

Pegawai Negeri atau

Penyeleng

gara

Negara

Menerima Gratifikasi

(19)

UNSUR PASAL

Berhubungan dengan

jabatan & berlawanan

dengan kewajiban atau

tugasnya

Penerimaan gratifikasi tidak

dilaporkan kepada KPK

dalam 30 HK sejak

diterimanya gratifikasi

(20)
(21)

21

Kebebasan yang hilang...

(22)

Batasan Nilai Pembalikan Beban

Pembuktian

< Rp10.000.000,00

(sepuluh juta rupiah)

> Rp10.000.000,00

(sepuluh juta rupiah)

Pembuktian bahwa gratifikasi tersebut bukan merupakan

suap dilakukan oleh penuntut umum

Pembuktian bahwa gratifikasi tersebut bukan merupakan

suap dilakukan oleh penerima gratifikasi

(23)
(24)

24

PP No. 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai

Negeri Sipil

Setiap PNS

dilarang menerima hadiah atau suatu

pemberian apa saja

dari siapapun juga yang berhubungan

dengan jabatan dan/ atau pekerjaannya

Pasal 4 Angka 8 sbb:

(25)

Penyelenggara Negara

Pejabat negara pada lembaga tinggi negara

Menteri

Gubernur

Pejabat Negara yang lain sesuai dengan

peraturan ketentuan perundangan yang berlaku :

Duta Besar, Wagub, Bupati/Walikota, Camat, Lurah

Pejabat negara pada lembaga tertinggi negara

(26)

Komisaris, Direksi, Pejabat Struktural BUMN & BUMD

Pimpinan BI

Pimpinan Perguruan Tinggi

Pejabat Eselon I & Pejabat lain yang disamakan

pada lingkungan Sipil & Militer

Jaksa & Penyidik

Panitera Pengadilan

Pimpinan Proyek atau Bendahara Proyek, PPK, KPA

(27)

Sanksi bagi Pemberi

Pasal 13 UU No.31/1999

Pidana Denda

Rp 150 juta

Pidana Penjara

3 tahun

&

(28)

28

TIPOLOGI

SUAP, PEMERASAN & GRATIFIKASI

SUAP

PEMERASAN

(29)

SEGITIGA SUAP – GRATIFIKASI - PEMERASAN

Pengusaha/ Masyarakat Penyuapan “Transaksional” Pegawai Negeri/ Penyelenggara Negara Pemerasan “Aktif” Pengusaha/ Masyarakat Gratifikasi “Pasif” Pengusaha/ Masyarakat

(30)

SIKAP TERHADAP GRATIFIKASI SUAP

Terima dan laporkan

(Pasal 16 UU 30/2002)

(31)

31

JENIS HADIAH

Gift of

Influence

Bertujuan menjilat/mengambil hati pejabat

publik, sehingga diharapkan memperoleh

perlakukan khusus di kemudian hari

Gift of

Gratitude

Apresiasi/ungkapan terima kasih atas layanan

yang diberikan pejabat publik

HINDARI

hadiah kategori ini

(32)

32

32

Hadiah dalam kegiatan bisnis, sebagai

representasi Institusi, dan diproduksi secara

massal

Token Gift

Ceremonial

Gift

Hadiah sebagai wujud penghormatan dari

instansi satu kepada instansi yang lain

JENIS HADIAH

Hadiah ini cukup dilaporkan ke

(33)

33

(34)

34

PENOLAKAN & PELAPORAN GRATIFIKASI

1. Penolakan gratifikasi yg dianggap suap dalam kesempatan

pertama

2. Pelaporan

1. Pelaporan atas penolakan (sifat: fakultatif. Tujuan:

melindungi pejabat dan memutus CoI dengan pemberi)

2. Pelaporan atas penerimaan (dasar hukum: Pasal 16 UU No.

(35)

TERHADAP GRATIFIKASI

GRATIFIKASI WAJIB DILAPORKAN TIDAK WAJIB DILAPORKAN Surat KPK No. B-143 tahun 2013 MILIK NEGARA Gratifikasi dianggap Suap:

• berhubungan dengan jabatan , dan

• bertentangan dengan tugas dan kewajiban

KEDINASAN

Dalam pelaksanaan tugas resmi

MENERIMA Dalam keadaan tertentu: • Diterima secara tidak

langsung;

• Dalam keadaan tidak dapat menolak;

• Ragu dengan kualifikasi gratifikasi TOLAK • Gratifikasi yang dianggap Suap, • diberikan langsung MILIK PENERIMA Tidak berhubungan dg jabatan & tidak

bertentangan dg tugas dan kewajiban

(36)

GRATIFIKASI DALAM PRAKTEK

Gratifikasi yang Wajib Dilaporkan/ Yang dianggap

Suap

Gratifikasi yang Tidak Wajib Dilaporkan/Tidak

dianggap Suap

(37)

Contoh Gratifikasi yg berkembang dalam

praktek –

WAJIB DILAPORKAN

GRATIFIKASI YANG TERKAIT DENGAN PELAKSANAAN TUGAS

1. Terkait dengan pemberian layanan pada masyarakat

2. Terkait dengan tugas dalam proses penyusunan anggaran

3. Terkait dengan tugas dalam proses pemeriksaan, audit, monitoring dan evaluasi;

4. Terkait dengan pelaksanaan perjalanan dinas;

5. Dalam proses penerimaan/promosi/mutasi pegawai;

6. Dalam proses komunikasi, negosiasi dan pelaksanaan kegiatan dengan pihak lain terkait

dengan pelaksanaan tugas dan kewenangannya;

7. Sebagai akibat dari perjanjian kerjasama/kontrak/kesepakatan dengan pihak lain yang

bertentangan dengan undang-undang

8. Sebagai ungkapan terima kasih sebelum, selama atau setelah proses pengadaan barang dan

jasa;

9. Dari Pejabat/pegawai atau Pihak Ketiga pada hari raya keagamaan;

10. Penerimaan lain yang terkait dengan jabatan dan bertentangan dengan

kewajiban/tugasnya;.

(38)

Contoh Gratifikasi yg berkembang dalam praktek –

WAJIB

DILAPORKAN

GRATIFIKASI DALAM RANAH ADAT, KEBIASAAN & NORMA KEBIASAAN

1.

pemberian karena hubungan keluarga, yaitu dari kakek/nenek, bapak/ibu/mertua, suami/istri,

anak/menantu, cucu, besan, paman/bibi, kakak/ adik/ ipar, sepupu, dan keponakan yang memiliki

konflik kepentingan;

2.

penerimaan uang/barang oleh pejabat/pegawai dalam suatu kegiatan seperti pesta pernikahan,

kelahiran, aqiqah, baptis, khitanan, potong gigi, atau upacara agama/adat/tradisi lainnya yang

melebihi Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah) per pemberian per orang;

3.

pemberian terkait dengan musibah atau bencana yang dialami oleh penerima, bapak/ibu/mertua,

suami/istri, atau anak penerima gratifikasi yang melebihi Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah) per

pemberian per orang;

4.

pemberian sesama Pegawai dalam rangka pisah sambut, pensiun, promosi jabatan, dan ulang tahun

yang tidak dalam bentuk uang atau tidak berbentuk setara uang (cek, bilyet gori, saham, deposito,

voucher, pulsa, dan lain-lain) yang melebihi nilai yang setara dengan Rp300.000,00 (tiga ratus ribu

rupiah) per pemberian per orang dengan total pemberian Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah) dalam

1 (satu) tahun dari pemberi yang sama;

5.

pemberian sesama Pejabat/Pegawai yang tidak dalam bentuk uang atau tidak berbentuk setara

uang (cek, bilyet giro, saham, deposito, voucher, pulsa, dan lain-lain) yang melebihi Rp200.000,00

(dua ratus ribu rupiah) per pemberian per orang dengan total pemberian maksimal Rp1.000.000,00

(satu juta rupiah) dalam 1 (satu) tahun dari pemberi yang sama;

(39)

39

Gratifikasi Yg Dianggap Suap

(40)

40

GRATIFIKASI TERKAIT KEDINASAN

SEBAGAI

WAKIL INSTANSI

SEBAGAI JABATAN

SEBAGAI KHALAYAK UMUM

Ada Surat

Tugas/Nota

Dinas/Disposisi/Lap

oran

(41)

GRATIFIKASI TERKAIT KEDINASAN

Penerimaan oleh wakil instansi dalam kedinasan

Fasilitas transportasi dan akomodasi dalam kedinasan

Plakat, vandel, souvenir, goddie bag/gimmick dari panitia seminar, pelatihan, workshop terkait kedinasan

Hadiah, kontes, kompetisi

terbuka dalam kedinasan TERIMA Perhatikan : 1. Derajat COI Pemberi; 2. Relevansi dg Tupoksi;

3. Substansi kegiatan dan Fasilitas yang diterima

L

A

P

O

R

(42)

GRATIFIKASI TERKAIT KEDINASAN

Cinderamata Seminar sebagai Wakil

Instansi Honorarium Narasumber

Transportasi, akomodasi dg Pembiayaan Ganda

Dana Penelitian Door Prize kepada Institusi Penerimaan dari Bank Pengelola APBN kpd Institusi

(43)

GRATIFIKASI YANG TIDAK WAJIB DILAPORKAN

Pasal 16 UU KPK mengatur kewajiban bagi PN/Pn untuk melaporkan setiap

gratifikasi yang diterima.

Dihubungkan dengan Penjelasan Pasal 16 UU KPK, tata cara pelaporan dan

penentuan status gratifikasi adalah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12B UU

20/2001, yaitu: gratifikasi yang dianggap pemberian suap.

Dengan demikian, pemberian-pemberian atau gratifikasi yang tidak berhubungan

dengan jabatan dan tidak berlawanan dengan tugas dan kewajiban PN/Pn tidak

wajib dilaporkan.

Gratifikasi yang tidak wajib dilaporkan telah dikenal sebelumnya pada Surat Edaran

KPK B-143 Tahun 2013

(44)

KARAKTERISTIK UMUM:

Gratifikasi yang Tidak Wajib Dilaporkan

BERLAKU UMUM

(Jenis, persyaratan, dan nilai sama dan memenuhi prinsip

kewajaran/kepatutan)

Tidak bertentangan

dengan peraturan

perundang-undangan

yang berlaku

dalam ranah adat istiadat, kebiasaan, dan norma yang

hidup di masyarakat

Dipandang sebagai

wujud ekspresi,

keramah-tamahan

(45)

Gratifikasi yang Tidak Perlu Dilaporkan

a. Diperoleh dari hadiah langsung/undian, diskon/rabat, voucher, point reward, yang berlaku secara umum dan tidak terkait kedinasan

b. Diperoleh karena prestasi akademis atau non akademis, dengan biaya sendiri dan tidak terkait dengan kedinasan

(46)

c. Diperoleh dari keuntungan penempatan dana, investasi atau kepemilikan saham pribadi yang berlaku secara umum dan tidak terkait kedinasan

d. Diperoleh dari kompensasi atas profesi di luar kedinasan, yang tidak terkait tupoksi PN, tidak melanggar konflik kepentingan dan kode etik pegawai.

e. Diperoleh dari hubungan keluarga sedarah dan atau semenda dalam garis keturunan lurus dua derajat atau dalam garis keturunan kesamping satu derajat sepanjang tidak mempunyai konflik kepentingan dengan penerima gratifikasi

f. Diperoleh dari hubungan keluarga semenda dalam garis keturunan lurus satu derajat atau dalam garis keturunan kesamping satu derajat sepanjang tidak mempunyai konflik kepentingan dengan penerima gratifikasi

(47)

g. Diperoleh dari pihak yang mempunyai hubungan keluarga sebagaimana huruf f dan g terkait dengan hadiah perkawinan, khitanan anak, ulang tahun, kegiatan keagamaan/adat/tradisi dan bukan dari pihak-pihak yang mempunyai konflik kepentingan dengan penerima gratifikasi

h. Diperoleh dari pihak lain terkait dengan musibah atau bencana, bukan dari pihak-pihak yang mempunyai konflik kepentingan dengan penerima gratifikasi

(48)

g. Diperoleh dari kegiatan resmi kegiatan seperti rapat, seminar, workshop, konferensi, pelatihan, atau kegiatan lain sejenis, yang berlaku secara umum berupa seminar kits, sertifikat dan plakat/cinderamata; dan

h. Diperoleh dari acara resmi kedinasan dalam bentuk hidangan/sajian/jamuan berupa makanan dan minuman yang berlaku umum

(49)

Pendekatan Gratifikasi di Indonesia

Sistem

• Management Gift

• Pelaporan gratifikasi

• Perbaikan area rawan gratifikasi

• Perbaikan aturan pengendalian internal • Pembangunan Pengendalian Gratifikasi

Enforcement

• Law Enforcement Tools

• Pemidanaan pasal 12B

• Penegakan hukum korupsi kecil (petty corruption)

Integrity

• Culture & Behavior Change

• Pendidikan dan kampanye anti suap-gratifikasi

• Behavior change strategy: e-module, aplikasi mobile

• Pembentukan agen/tunas integritas

• Pelibatan swasta dan CSO

(50)

DAMPAK

PENERIMAAN GRATIFIKASI

Mempengaruhi Pejabat

Publik

Rusaknya Sistem dan Prosedur

1

2

Perbuatan yang tidak pantas

Pengabaian layanan kpd Msyrkat

Tujuan Organisasi tidak tercapai

(51)

Aplikasi Android & iOS

Keyword: KPK GRATIS

(52)

Cara Melaporkan

Gratifikasi

Office address :

KPK

Jl H.R. Rasuna Said Kav. C-1

Jakarta Selatan 12920

SMS [0855-88-45678] Phone [021-2557 8440] Fax [021-5289 2448] Email : pelaporan.gratifikasi@kpk.go.id www.kpk.go.id /gratifikasi [30 Hari kerja]

1. Datang

Langsung

2. Surat via

pos/kurir

3. E-mail

(53)
(54)
(55)
(56)
(57)

PELAPORAN VIA On-line

(58)

Proses penentuan

Status Gratifikasi

Office address : KPK office-Jakarta

SMS [0855-88-45678]

Phone [021-2557 8440]

Fax [021-5289 2448]

Email : pelaporan.gratifikasi@kpk.go.id www.kpk.go.id /gratifikasi [30 working days] [30 working days]

(59)

Direktorat Gratifikasi

Gedung KPK lt. 1 Jl. HR.

Rasuna Said Kav. C-

1

Jakarta Selatan

12920

SMS

[0855-88-45678]

Telp

[021-2557 8440]

Fax

[021-5289 2448]

Email : pelaporan.gratifikasi@kpk.go.id www.kpk.go.id /gratifikasi

(60)

Referensi

Dokumen terkait

Pelaksanaan pemungutan BPHTB di Kota Pematangsiantar pasca berlakunya Undang-undang Nomor 28 tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah dilaksanakan atas dasar

Berdasarkan hasil pengujian yang di lakukan oleh Nova (2012) diketahui bahwa variabel konservatisme tidak berpengaruh terhadap asimetri informasi, sedangkan

berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dari Rp7.688.107 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013, yang terutama disebabkan oleh penambahan dalam jumlah

Rohman (2009) menyatakan bahwa stimulus store environment tidak berpengaruh positif terhadap impulse buying konsumen secara signifikan, ini berlawanan dengan

Dengan Rp 12,8 triliun piutang pembiayaan kotor atau Rp 5,0 triliun piutang pembiayaan bersih (tanpa porsi pembiayaan bersama) yang dikelola di tahun 2005, ASF merupakan

Strategi dan metode yang digunakan oleh guru ditentukan yang paling utama sesuai substansi bahan ajar yang dipelajari siswa, namun setiap tahapan dari belajar itu siswa

Selain tes awal juga dilakukan tes pada setiap akhir tindakan yang akan digunakan untuk mengetahui tingkat kemampuan berpikir kritis peserta didik terhadap materi

Agar tulisan yang masuk dalam halaman pertama web Anda hanya berisi satu alenia saja, dan bagi yang ingin melihat isi keseluruhan klik icon More setelah satu alenia.. Untuk