• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan hidup baik di dunia maupun di akhirat. 1. senang maupun susah, saat gembira maupun sedih. Bahkan membaca Alquran

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan hidup baik di dunia maupun di akhirat. 1. senang maupun susah, saat gembira maupun sedih. Bahkan membaca Alquran"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Alquran merupakan sumber utama dan pertama ajaran Islam. Alquran adalah kitab suci yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW untuk disampaikan pada umat manusia sebagai salah satu rahmat yang tiada taranya bagi alam semesta. Di dalamnya terkumpul wahyu Ilahi yang menjadi petunjuk, pegangan dan pedoman hidup manusia dalam mencapai kebahagiaan dan kesejahteraan hidup baik di dunia maupun di akhirat.1

Alquran adalah sebaik-baik bacaan bagi orang mukmin, baik di kala senang maupun susah, saat gembira maupun sedih. Bahkan membaca Alquran bukan saja menjadi amal dan ibadah, tetapi juga menjadi obat dan penawar bagi orang yang gelisah jiwanya. Sebagaimana diriwayatkan oleh Ibnu Mas‟ud ketika diminta nasehat oleh seseorang tentang kegelisahan hatinya, beliau berkata: “kalau penyakit itu yang menimpamu, maka bawalah hatimu mengunjungi tiga tempat, yaitu:2

1. Ke tempat orang membaca Alquran, engkau baca Alquran atau engkau dengar dengan baik-baik orang yang membacanya.

2. Pergi ke tempat majelis pengajian yang mengingatkan hati kepada Allah.

1

Manna Khalil al-Qattan, Studi Ilmu-ilmu al-Qur’an, (Bogor: Pustaka Litera Antar Nusa, 2011), hal.16.

2 Abd Wahab Khallaf, ‘Ilm Ushul Fiqh, (Jakarta: Majlis „Ala Indonesia li

al-Da‟wah al- Islamiyah, 1972), hal. 30.

(2)

3. Atau engkau cari waktu dan tempat yang sunyi, disana engkau berkhalwat menyembah Allah, umpama di tengah malam buta, di saat orang tidur nyenyak, engkau bangun mengerjakan shalat malam meminta dan memohon kepada Allah SWT ketenangan jiwa, ketentraman jiwa dan kemurnian hati.

Dengan demikian tidak ada suatu kebahagiaan dihati seorang mukmin, melainkan bila dapat membaca Alquran, tapi selain bisa membaca, mendalami arti dan maksud yang terkandung di dalamnya yang terpenting adalah mengajarkannya. Mengajarkan Alquran merupakan suatu pekerjaan dan tugas yang mulia disisi Allah SWT. Rasulullah SAW bersabda:

ع للها يضر نافع نب نامثع نع

ملسو هيلع للها ىلص للها لوسر لاق :لاق هن

نم مكيرخ

هملعو نآرقلا ملعت

Hadits di atas terlihat keutamaan orang yang membaca Alquran dan mengamalkannya sangat besar. Selain dibaca, Alquran perlu untuk dihafalkan, karena dengan menghafal Alquran akan dapat menjaga keaslian dan kemurnian Alquran itu sendiri.

Menghafal Alquran merupakan kebutuhan Umat Islam sepanjang zaman. Sebuah masyarakat tanpa hufadz (para penghafal) Alquran akan sepi dari suasana Alquran yang semarak. Oleh karena itu pada zaman Rasulullah SAW mereka yang menghafal Alquran akan mendapat kedudukan yang khusus. Tanpa

(3)

menghafal Alquran dan mengamalkannya, umat Islam tidak akan meraih kembali izzahnya.

Karena Alquran diturunkan dengan hafalan bukan dengan tulisan, maka setiap ada wahyu yang turun Nabi menyuruh menulisnya dan menghafalkannya. Nabi menganjurkan supaya Alquran itu dihafal, selalu dibaca dan diwajibkan membaca dalam shalat, sehingga dengan demikian Alquran terpelihara keaslian dan kesuciannya. Hal tersebut sebagaimana yang telah dijelaskan dalam Qs. Hijr 15:9

















Prestasi belajar merupakan salah satu hal yang penting untuk diperhatikan, karena berhasil tidaknya suatu pendidikan di sekolah dapat diketahui melalui prestasi belajar yang diperoleh siswa. Banyak orang yang menganggap bahwa prestasi belajar itu adalah nilai-nilai yang dimiliki oleh siswa di sekolah. Pandangan yang demikian terlalu sempit, prestasi belajar itu bukan hanya membicarakan tentang nilai melainkan juga semua perubahan dalam bidang pengetahuan, ketrampilan dan juga sikap seorang siswa dalam belajar.

Menurut WS Winkel bahwa “Prestasi belajar adalah hasil dari proses belajar yang berupa perubahan-perubahan dalam bidang pengetahuan atau pengalaman, dalam bidang ketrampilan, dalam bidang sikap dan nilai seseorang dalam belajar.3

(4)

Berdasarkan Pendapat di atas, dapat dipahami bahwa indikasi tinggi atau rendahnya prestasi belajar yang dimiliki seseorang bukan semata diukur pada nilai yang diperoleh dalam ujian yang dilaksanakan, tetapi terletak pada keseluruhan perubahan yang terjadi pada anak didik. Dengan kata lain, tingginya nilai yang ditempuh oleh seorang siswa dalam seluruh mata pelajaran belum dapat dikatakan telah memperoleh prestasi yang baik, sebelum terjadinya perubahan yang signifikan pada diri anak didik dari sikap yang kurang baik kepada sikap yang lebih baik.

Alquran adalah kitab suci umat Islam. Kitab suci ini menggunakan bahasa arab. Oleh Karena itu bahasa arab sangat penting bagi umat islam. Mengetahui bahasa arab maka seseorang akan dapat membaca alquran, hadits dan kitab-kitab keagamaan lainnya. Dalam salah satu rumusan tentang alquran dinyatakan bahwa alquran adalah “Kalam Allah Swt. yang merupakan mukjizat yang diturukan (diwahyukan) kepada Nabi Muhammad Saw dan membacanya adalah Ibadah”4

Upaya menjadikan anak untuk bisa menghafal Alquran dan mengajarkannya kepada mereka termasuk urusan yang terhitung vital dan tinggi nilainya dalam kehidupan ini. Namun dengan catatan seorang pendidik harus benar-benar kaya akan warisan ilmu dan keterampilan pendidikan lain yang dapat menunjang dalamm erealisasikan harapannya dengan sebaik mungkin. Selain itu, seorang pendidik juga harus selalu mempersenjatai diri dengan skill yang bisa mempermudah dalam mencapai tujuann yaitu, tanpa mendatangkan

4

Depertemen Agama RI, Alquran dan Terjemah, (Jakarta: Proyek Pengadaan Kitab Suci Alquran, 1989/1990), h.16

(5)

kerugian atau efek buruk bagi jiwa anak pada khususnya maupun masyarakat pada umumnya.

Orang yang terbiasa menghafal Alquran, maka ia akan belajar keseriusan dalam hidup, serta belajar menata dan mengaturhidupnya. Para akademisi dan spesialisse pendapat bahwa menghafal Alquran memiliki efek yang baik dalam pengembangan keterampilan dasar pada siswa, serta dapat meningkatkan pendidikan dan prestasi akademis.

Menurut Abdullah Subaih, yang dikutip oleh Ngalim poerwanto, menyerukan kepada para pelajar agar mengikuti perkumpulan (halaqoh) menghafal Al Quran. Ia juga menegaskan bahwa hafalan Al-Qur‟an tersebut dapat membantu untuk konsentrasi dan merupakan syarat mendapatkan ilmu. Ia juga menambahkan bahwa semua ilmu pengetahuan, baik itu ilmu kedokteran, matematika, ilmu syari‟ah, ilmu alamdan lain sebagainya, membutuhkan konsentrasi yang tinggi dalam meraihnya. Bagi orang yang terbiasa menghafalkan Al Quran, ia akan terlatih dengan konsentrasi yang tinggi. Menurutnya, sel-sel otak itu seperti halnya dengan anggota tubuh yang lainnya, yakni harus difungsikan terus. Orang yang terbiasa menghafal, maka sel-sel otak dan badannya aktif, dan menjadi lebih kuat dari orang yang mengabaikannya.5

Berdasarkan penjejakan awal di Madrasah Ibtidayah Negeri Muning Baru bahwa prestasi belajar siswa yang mengikuti program tahfidzul quran tetapi hafalannya tergolong cepat akan tetapi prestasi belajarnya tergolong rendah.

5

M. Ngalim Poerwanto, Psikologi Pendidikan (Bandung: Remaja Rosda Karya, 1992) h. 52

(6)

Maka Penulis menganggap penting untuk melakukan penelitian tentang: PERBANDINGAN PRESTASI BELAJAR SISWA YANG MENGIKUTI DAN TIDAK MENGIKUTI TAHFIZHUL QURAN DI MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI MUNING BARU KECAMATAN DAHA SELATAN

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan diatas rumusan masalah pada penelitian ini adalah:

1. Bagaimana prestasi belajar siswa yang mengikuti Tahfizhul Quran di Madrasah Ibtidayah Negeri Muning Baru Kecamatan Daha Selatan?

2. Bagaimana prestasi belajar siswa yang tidak mengikuti Tahfizhul Quran di Madrasah Ibtidayah Negeri Muning Baru Kecamatan Daha Selatan?

3. Apakah ada perbedaan prestasi belajar siswa yang mengikuti dan tidak mengikuti Tahfizhul Quran di Madrasah Ibtidayah Negeri Muning Baru Kecamatan Daha Selatan?

4. Apakah siswa yang mengikuti Tahfizhul Quran lebih baik pretasi belajarnya dari pada yang tidak mengikuti Tahfizhul Quran di Madrasah Ibtidayah Negeri Muning Baru Kecamatan Daha Selatan?

C. Alasan Memilih Judul

Dipilihnya masalah ini dengan rumusan judul di atas karena berdasarkan pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut:

1. Madrasah Ibtidayah Negeri Muning Baru merupakan sekolah dasar yang bercirikan agama Islam yang bertujuan untuk memberikan kepada para

(7)

peserta didik dasar-dasar karakter, kecakapan, keterampilan dan pengetahuan yang memadai untuk mengembangkan potensi dirinya secara optimal, sehingga memiliki ketahanan dan keberhasilan dalam pendidikan lanjutan atau dalam kehidupan.

2. Mengingat pentingnya memperhatikan prestasi belajar siswa khususnya pada Madrasah Ibtidayah Negeri Muning Baru yang siswanya berperan aktif dalam pembelajaran diluar jam pelajaran dengan mengikuti Tahfizhul Quran diadakan setiap hari setelah salat asar kecuali hari minggu dan jumat.

D. Tujuan Penelitian

Ada beberapa hal penting yang ingin dicapai dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui:

1. Prestasi belajar siswa yang mengikuti Tahfzhul Quran di Madrasah Ibtidaiyah Negeri Muning Baru Kecamatan Daha Selatan.

2. Prestasi belajar siswa yang tidak mengikuti Tahfizhul Quran di Madrasah Ibtidayah Negeri Muning Baru Kecamatan Daha Selatan.

3. Perbedaan prestasi belajar siswa yang mengikuti dan tidak mengikuti Tahfizhul Quran di Madrasah Ibtidayah Negeri Muning Baru Kecamatan Daha Selatan.

4. Pretasi belajarnya yang lebih tinggi di Madrasah Ibtidayah Negeri Muning Baru Kecamatan Daha Selatan.

(8)

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai berikut: 1. Manfaat Teoritis

Sebagai khasanah keilmuan sekaligus referensi pada pengembangan pendidikan Guru Madrasah Ibtidayah, khususnya dalam bidang pendidikan, terutama dalam prestasi belajar anak di sekolah.

2. Manfaat praktis

a. Bagi Guru, Sebagai sarana untuk mengambil inisiatif dalam rangka penyempurnaan program proses belajar mengajar sehingga antara guru sebagai pendidik yang perlu di didik bisa saling melengkapi dan bekerjasama dengan baik, sehingga siswa dapat memperoleh prestasi belajar yang maksimal.

b. Bagi sekolah, sebagai bahan masukan dalam mengambil kebijaksanaan yang tepat dan memberi/menambah sarana dan prasarana dalam rangka memberi motivasi dalam proses belajar mengajar guna meningkatkan mutu dan prestasi belajar siswa.

c. Bagi penelitian, penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan penelitian ini sendiri secara umum serta untuk menguji kebenaran dari hipotesa yang penelitian secara khusus, dan dijadikan bahan informasi dalam penelitian selanjutnya dalam mengembangkan konsep-konsep pembelajaran Pendidikan Guru di Madrasah Ibtidayah maupun Sekolah Dasar.

(9)

d. Bagi orang tua, sebagai bahan masukan untuk mendorong anak mereka untuk mengikuti bimbingan belajar di luar sekolah agar dapat meningkatkan prestasi belajar disekolah.

F. Definisi Operasional

Menghindari kesalahpahaman terhadap judul tersebut di atas, maka penulis merasa perlu untuk memberikan beberapa penjelasan terhadap judul di atas sebagai berikut:

1. Prestesi Belajar

Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia, pengertian prestasi adalah hasil yang telah dicapai (dari yang telah diakukan, dikerjakan, dan sebagainya)6

Menurut Saiful Bahri Djamarah dalam bukunya Prestasi

Belajar dan Kompetensi Guru, bahwa prestasi adalah apa yang telah

dapat diciptakan, hasil pekerjaan, hasil yang menyenangkan hati yang diperoleh dengan jalan keuletan kerja.7

Berdasarkan pengertian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan seseorang atau kelompok yang telah dikerjakan, diciptakan dan menyenangkan hati yang diperoleh dengan jalan bekerja. Jadi, prestasi belajar yang dimaksud judul skripsi ini adalah

6

Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga, (Jakarta: Balai Pustaka, 2001), h. 875.

7 Saiful Bahri Djamarah, Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru (Surabaya: Usaha

(10)

hasil usaha bekerja atau belajar yang menunjukan ukuran kecakapan yang dicapai dalam bentuk nilai.

2. Tahfizhul Quran

Tahfidz berasal dari Bahasa Arab (

ظْفِح ُظَف ْحَي َظِفَح

) yang berarti menghafal, sedangkan kata “menghafal” berasal dari kata “hafal” yang memiliki dua arti : (1) telah masuk dalam ingatan (tentang pelajaran), dan (2) dapat mengucapkan di luar kepala (tanpa melihat buku atau catatan lain). Adapun arti “menghafal” adalah berusaha meresapkan ke dalam pikiran agar selalu ingat.8

Setelah melihat pengertian tahfidz/menghafal dan Alquran diatas dapat disimpulkan bahwa menghafal Alquran adalah suatu proses untuk memelihara, menjaga dan melestarikan kemurnian Alquran yang diturunkan kepada Rasulullah Saw. diluar kepala agar tidak terjadi perubahan dan pemalsuan serta dapat menjaga dari kelupaan baik secara keseluruhan ataupun sebagiannya.

G. Anggapan Dasar dan Hipotesis Penelitian 1. Anggapan Dasar

Dalam penelitian ini, peneliti mengasumsikan bahwa:

a. Siswa yang mengikuti tahfizhul quran belajar lebih berprestasi dibandingkan siswa yang tidak mengikuti tahfizhul quran.

8

Poerwadarminta, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Duta Rakyat, 2002) , hal. 381

(11)

b. Setiap siswa yang mengikuti tahfizhul quran lebih kuat hafalannya dibandingkan siswa yang tidak mengikuti tahfizhul quran.

2. Hipotesis

Hipotesis dapat diartikan sebagai jawaban yang bersifat sementara terhaadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul.9 Dalam hal ini penulis mengambil hipotesis:

1. Hipotesi alternatif (Ha); terdapat perbedaan yang signifikan prestasi

belajar siswa yang mengikuti tahfizhul quran dan yang tidak mengikuti tahfizhul quran pada siswa kelas I sampai kelas V di Madrasah Ibtidaiyah Negeri Muning Baru Kecamatan Daha Selatan.

2. Hipotesis nol (Ho); Tidak terdapat perbedaan yang signifikan prestasi

belajar siswa yang mengikuti tahfizhul quran dan yang tidak mengikuti tahfizhul quran pada siswa kelas I sampai kelas V di Madrasah Ibtidaiyah Negeri Muning Baru Kecamatan Daha Selatan.

H. Kajian pustaka

Berdasarkan hasil penelusuran (review) taerhadap bahan-bahan pustaka, baik yang berisi konseptual atau bahan yang memuat hasil-hasil penelitian terdahulu terkait dengan masalah yang diteliti. Di dalam beberapa karya ilmiah banyak pembahasan yang menyinggung tentang perbandingan adalah sebagai berikut:

1. Skripsi yang ditulis oleh Helda Irma, Jurusan pendidikan Matematika Fakultas Tarbiyah IAIN Antasari Banjarmasin 2013, dengan judul

9

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), Cet. ke-13, hal. 71.

(12)

perbandingan indeks prestasi belajar antara mahasiswa yang latar belakang dari jurusan IPA dan IPS pada mahasiswa angkatan 2012/2013 jurusan pendidikan matematika fakultas tarbiyah dan keguruan IAIN Antasari Banjarmasin. Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian

yang lebih difokuskan pada masalah perbandingan indeks prestasi belajar mahasiswa jurusan matematika yang berlatar belakang dari jurusan IPA dan IPS.

2. Skripsi yang ditulis oleh fitriani, jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah IAIN Antasari Banjarmasin 2013, dengan judul

perbandingan prestasi belajar mahasiswa yang bekerja dan tidak bekerja (studi pada mahasiswa jurusan PAI angkatan 2011 fakultas tarbiyah dan keguruan IAIN Antasari Banjarmasin) penelitian yang dilakukan

merupakan penelitian yang lebih difokuskan pada masalah perbandingan prestasi belajar mahasiswa yang berlatar belakang yang bekerja dan tidak bekerja.

3. Skripsi yang ditulis oleh Istiqamah jurusan Pendidikan Matematika Fakulatas Tarbiyah IAIN Antasari Banjarmasin 2012, dengan judul

perbandingan hasil belajar matematika antara siswa yang diberi pembelajaran dengan model kooperatif tipe berpikir-berpasangan-berempat dan konvensional pada materi operasi bilangan pecahan kelas VII MTSn tambak bitin negara tahun pelajaran 2012/2013. Penelitian

yang dilakukan merupakan penelitian yang lebih difokuskan pada masalah perbandingan hasil belajar siswa yang diberi pembelajaran model

(13)

kooperatif tipe berpikir-berpasangan-berempat dan konvesional dengan menggunakan materi operasi bilangan pecahan.

I. Sistematika Penulisan

Penulisan skripsi ini disusun dalam lima bab, dengan sistematika penulisan sebagai berikut:

Bab I Pendahuluan, berisi mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, alasan memilih judul, tujuan penelitian, segnifikansi penelitian, definisi operasional, Hipotesis, kajian pustaka dan sistematika penulisan.

Bab II Tinjauan teoritis tentang Pengertian Prestasi Belajar, Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar, pengertian Tahfidzul Quran, Dasar, Manfaat dan Hikmah Menghafal Alquran.

Bab III Metode penelitian, terdiri dari subjek dan objek, data dan sumber data, teknik pengumpulan data, teknik pengolahan data dan analisis data serta prosedur penelitian.

Bab IV Laporan hasil penelitian, meliputi gambaran umum lokasi penelitian, penyajian data dan analisis data.

Referensi

Dokumen terkait

Jika kita mengetahui persamaan lengkungan tersebut, kita akan dapat dengan mudah menentukan luas daerah yang dibatasi oleh kurva itu dan badan jalan bahkan kita juga dapat

Dengan mengingat keterbatasan pemikiran serta waktu yang penulis miliki, maka dalam skripsi ini penulis akan membatasi pada masalah mengenai Pelaksannaan program

Pada hakekatnya promosi adalah suatu bentuk komunikasi pemasaran.Menurut Tjiptono (1999) bahwa dengan komunikasi pemasaran adalah aktivitas pemasaran yang berusaha

Asupan nutrisi dan protein normal sebanding dengan penilaian balans nitrogen Setiap 6-12 Bulan. Pengukuran : kolesterol total, LDL,HDL, Trigliserida, dan protein CRP

Pada kapal-kapal yang telah beroperasi dengan waktu yang cukup lama perlu dilakukan ulang evaluasi keandalan untuk mengetahui keandalan sistem atau penyebab

sebagai pengurus LMDH yang kompeten dalam bidangnya serta mampu mengelola lembaga dengan baik. Seleksi dilakukan oleh pengurus lama didampingi perwakilan dari Perum

memenuhi syarat meningkat Persentase Obat Tradisional yang memenuhi syarat meningkat Persentase Kosmetik yang memenuhi syarat meningkat Persentase Suplemen Makanan yang

Lebih jauh lagi, biasanya kita tertarik dengan worst case, atau kasus terburuk; yaitu jumlah operasi terbanyak yang mungkin dilakukan sebuah algoritma untuk ukuran masalah yang