• Tidak ada hasil yang ditemukan

VOLUME 13, NOMOR 1, Januari 2019 p-issn e-issn JURNAL KIMIA (JOURNAL OF CHEMISTRY) JKIM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "VOLUME 13, NOMOR 1, Januari 2019 p-issn e-issn JURNAL KIMIA (JOURNAL OF CHEMISTRY) JKIM"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

VOLUME 13, NOMOR 1, Januari 2019 p-ISSN 1907-9850

e-ISSN 2599-2740

JURNAL KIMIA

(JOURNAL OF CHEMISTRY)

Diterbitkan Oleh

PROGRAM STUDI KIMIA

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Universitas Udayana

J.KIM

Volume 13

Nomor 1

Halaman

1-117

Bukit Jimbaran

Januari 2019

p-ISSN 1907-9850 e-ISSN 2599-2740

JKIM

(2)

JURNAL KIMIA

(JOURNAL OF CHEMISTRY)

p-ISSN 1907-9850 e-ISSN 2599-2740

VOLUME 13, NOMOR 1, JANUARI 2019

DAFTAR ISI

Transesterifikasi Minyak Biji Karet (Hevea Brasiliensis) dengan Katalis Heterogen Cangkang Kepiting Limbah Seafood Termodifikasi KOH

N K. D. Astuti, I N. Simpen dan I W. Suarsa ………. 1 Aktivitas Antibakteri Ekstrak Kulit Pisang Kepok Kuning (Musa Paradisiaca L.) terhadap

Bakteri Staphylococcus Aureus dan Escherichia Coli Serta Penentuan Total Flavonoid Dan Fenol Dalam Fraksi Aktif

N. K. D. M. S. Wahyuni, W. S. Rita, dan I. A. R. A. Asih ………. 9 Pembuatan Dan Karakterisasi Arang Aktif Dari Bambu Apus (Gigantochloa apus) Dengan

Aktivator H3PO4

M. Manurung, E. Sahara, dan P. S. Sihombing ………. 17 Karakteristik Dan Skrining Fitokimia Ekstrak Etanol 70% Batang Kepuh (Sterculia foetida L.)

N. P. S. E. Cahyani*, J. Susiarni, K. C. S. Dewi, N. L. P. Melyandari, K. W. A. Putra, dan D. A.

Swastini ………. 23

Molecular Docking Likopen Sebagai Antiosteoporosis Secara In Silico

N. M. P. Susanti, D. P. D. Saputra, P. L. Hendrayati, I. P. D. N. Parahyangan, G. A. K.

Amarawati……….

30 Studi Potensi Sianidin dan Peonidin dari Ubi Jalar Ungu (Ipomoea Batatas L.) sebagai Agen

Depigmentasi Secara In Silico

I G. P. Putra, I P. W. Nugraha, I W. Suwartawan, N K. S. Ani, Dan N P. L. Laksmiani ……….. 35 Kandungan Logam Berat Total Pb Dan Cd Dalam Sedimen Dan Buah Pedada (Sonneratia Alba)

Di Muara Sungai Badung

N. K. D. S. Widari, I M. Siaka, I. E. Suprihatin ………. 41 Profil Asam Lemak Produk Fermentasi Tradisional Bali Daging Ayam Petelur Afkir yang

Dianalisis Menggunakan Gas Chromatography Mass Spectrophotometry (GC-MS)

I. A. Okarini, H. Purnomo, L E. Radiati, dan N. M. Suaniti ………... 45 Penentuan Suhu Dan Waktu Optimum Ekstraksi Antosianin Dari Ubi Jalar Ungu (Ipomoea

Batatas L.) Dengan Bantuan Α-L-Arabinofuranosidase

(3)

Karakteristik Simplisia Teh Hitam Dari Tanaman Camelia Sinensis Var. Assamica Dari Perkebunan Teh Bali Cahaya Amerta, Desa Angseri, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan, Bali

N. L. P. V. Paramita, N. M. D. Andani, I. A. P. Y. Putri, N. K. S. Indriyani, and N. M. P. Susanti ……….

66 KarakterisasixBatubKapurxAlam BukitgJimbaran Bali

Y. Ulfa, A. A. B. Putra, dan I N. Simpen ……….……….………... 75 Sintesis dan Karakterisasi Zeolit-TiO2 Serta Pemanfaatannya Sebagai Fotokatalis Untuk

Degradasi Rhodamin B

W. A. Fauzi, I N. Simpen, dan I W. Sudiarta ………. 82 Profil Asam Lemak Minyak Tempe Busuk

M. H. Rachmawati, H. Soetjipto, dan A. I G. N. Kristijanto……….. 90 Pembuatan Dan Karakterisasi Arang Aktif Dari Batang Limbah Tanaman Gumitir Dengan

Aktivator ZnCl2

E. Sahara, D. E. Permatasaari, I W. Suarsa………. 96 Studi Adsorpsi Zat Warna Naphthol Yellow S Pada Limbah Cair Menggunakan Karbon Aktif

Dari Ampas Tebu

(4)

p-ISSN 1907-9850 e-ISSN 2599-2740

30

STUDI POTENSI SIANIDIN DAN PEONIDIN DARI UBI JALAR UNGU (ipomoea batatas L.) SEBAGAI AGEN DEPIGMENTASI SECARA IN SILICO

N P. L. Laksmiani1*, I G. P. Putra1, I P. W. Nugraha1, I W. Suwartawan1, dan N K. S. Ani1

1Program Studi Farmasi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Udayana

*Email: lindalaksmiani@gmail.com

ABSTRAK

Hiperpigmentasi disebabkan oleh adanya peningkatan produksi melanin yang menyebabkan penggelapan warna kulit. Ubi ungu merupakan salah satu tanaman yang berpotensi dikembangkan sebagai agen depigmentasi kulit karena mengandung antosianin. Jenis antosianin yang paling banyak terkandung dalam umbi ubi jalar ungu adalah sianidin dan peonidin yang secara in vitro terbukti dapat digunakan sebagai pencerah kulit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi dari sianidin dan peonidin sebagai agen depigmentasi kulit terhadap protein target D-Dopachrome taumerase secara in silico melalui metode molecular docking. Tahapan penelitian yang dilakukan meliputi preparasi protein target menggunakan aplikasi Chimera 1.10.1, optimasi struktur 3D sianidin dan peonidin menggunakan aplikasi Hyperchem 8, serta validasi metode molecular docking dan docking senyawa sianidin dan peonidin pada protein target menggunakan aplikasi Autodock 4.2. Hasil penelitian yang didapatkan adalah energi ikatan yang terbentuk antara sianidin dan peonidin terhadap protein target

D-Dopachrome taumerase. Nilai energi ikatan sianidin dan peonidin terhadap protein target D-D-Dopachrome taumerase yang didapatkan adalah -7,75 kkal/mol dan -8,38 kkal/mol. Nilai energi ikatan sianidin dan peonidin

yang didapatkan lebih kecil dibandingkan dengan native ligand yang menunjukkan ikatan yang terbentuk antara senyawa uji (sianidin dan peonidin) dengan protein terget lebih kuat dan stabil dibandingkan dengan native

ligand, sehingga afinitas senyawa uji lebih besar dibandingkan dengan native ligand. Hal ini menunjukkan

bahwa senyawa sianidin dan peonidin yang terkandung dalam ubi jalar ungu mempunyai potensi sebagai agen depigmentasi melalui penghambatan protein D-Dopachrome taumerase secara in silico.

Kata Kunci: sianidin, peonidin, depigmentasi, in silico, molecular docking.

ABSTRACT

Hyperpigmentation is caused by enhancement of melanin production that causes skin darkening. Purple sweet potato is one of the plants that is potentially developed as skin depigmentation agent because it contains anthocyanin. The most common types of anthocyanins in purple sweet potato are cyanidin and peonidin which are in vitro proven to be used as skin lightening. The objective of this study is to determine the potential of cyanidin and peonidin as skin depigmentation agent against target protein D-Dopachrome taumerase through in

silico molecular docking method. The research steps include the preparation of target protein using Chimera

1.10.1 program, optimization of cyanidine and peonidin 3D structures using Hyperchem 8 program, validation of molecular docking method, and docking of cyanidine and peonidine on target protein using Autodock 4.2 program. The bond energy between cyanidin and peonidin with the target protein D-Dopachrome taumerase are -7.75 kcal / mol and -8.38 kcal / mol. The cyanidin and peonidin bond values are smaller than the native ligand, suggesting that the bond between the test compound (cyanidin and peonidin) with the target protein are stronger and more stable than the native ligand, so that the affinity of the test compound was greater than the native ligand. This suggests that the cyanidin and peonidin compounds in purple sweet potato have potential as a depigmentation agent by inhibiting D-Dopachrome taumerase protein.

Keyword : cyanidin, peonidin, depigmentation, in silico, molecular docking PENDAHULUAN

Hiperpigmentasi merupakan suatu proses yang disebabkan oleh adanya peningkatan produksi melanin yang

menyebabkan penggelapan warna kulit. Penggelapan kulit yang disebabkan oleh proses hiperpigmentasi merupakan masalah kulit yang paling umum dialami oleh orang-orang di Asia (Kurita et al., 2009). Kulit yang gelap

(5)

36

menimbulkan beberapa masalah bagi seseorang diantaranya adalah kurang percaya diri terhadap penampilannya, sehingga banyak orang yang melakukan usaha untuk mencerahkan warna kulit, salah satunya dengan menghambat proses pembentukkan melanin (Lloyd et al., 2011).

Produksi melanin di dalam tubuh diatur oleh beberapa enzim, diantaranya adalah enzim

D-Dopachrome tauomerase. Enzim ini berperan dalam mengubah senyawa dopakrom menjadi 5,6 dihidroxyindole-2-carboxy acid (DHICA). DHICA kemudian diubah menjadi

Indole-5,6-quinone carboxylic acid oleh tyrosinase related protein 1 untuk membentuk

eumelanin (pigmen berwarna coklat) (Gillbro dan Alsson, 2010). Sehingga, penghambatan pada enzim D-Dopachrome tauomerase dapat menjaga kecerahan kulit dengan mengurangi produksi eumelanin.

Produk pencerah kulit saat ini banyak beredar di pasaran dengan berbagai bahan aktif agen depigmentasi. Agen depigmentasi yang banyak digunakan pada produk pencerah kulit yang beredar di pasaran adalah hidrokuinon, asam azelaik, dan asam kojat. Penggunaan bahan-bahan tersebut dapat menimbulkan beberapa efek samping seperti alergi, iritasi, dermatitis, rasa terbakar pada kulit bahkan kanker kulit, dan hiperpigmentasi tertentu saat agen depigmentasi dihentikan (Nakagawa et al., 1995; Raynaud et al., 2001). Dengan adanya efek samping akibat penggunaan agen depigmentasi tersebut, maka perlu dikembangkan suatu agen depigmentasi yang efektif untuk mencerahkan kulit dengan efek samping yang lebih sedikt. Salah satu agen depigmentasi yang dapat dikembangkan adalah agen depigmentasi dari bahan alam.

Ubi ungu (Ipomoea batatas L.) merupakan salah satu tanaman dengan komoditas yang cukup besar di Indonesia dengan produktivitas sebesar 2,092 juta ton pada tahun 2013. Ubi ungu berpotensi untuk dikembangkan menjadi agen depigmentasi. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Masuda et al. (2007), ekstrak etanol ubi ungu (Ipomoea batatas L) dapat menghambat aktivitas enzim tirosinase sebesar 5,4%, dimana enzim tirosinase merupakan salah satu enzim yang berperan sebagai katalis dalam pembentukan melanin melalui pembentukan senyawa dopakuinon (Fais et al., 2009). Antosianin merupakan senyawa golongan

flavonoid yang memberikan warna ungu pada ubi ungu yang diketahui memiliki berbagai aktivitas farmakologis. Umbi ubi jalar ungu memiliki kandungan antosianin yang paling tinggi dibandingkan dengan jenis umbi ubi jalar lainnya, yaitu sebesar 110,51 mg/100 gram (Ginting et al., 2011). Jenis antosianin yang telah berhasil diisolasi dan paling banyak terkandung dalam umbi ubi jalar ungu adalah sianidin dan peonidin yang terikat dengan gugus gula (Montilla et al., 2011). Fraksi antosianin dari ubi ungu yang mengandung senyawa aktif peonidin diketahui dapat menginduksi enzim glutation peroksidase (GPX) yang berperan dalam pemecahan ROS (Reactive Oxygen Species) secara in silico (Laksmiani et al., 2016). ROS inilah yang diketahui mampu menginduksi aktivitas tirosinase sehingga terjadi peningkatan proses melanogenesis (Davids et al., 2016). Oleh karena itu, senyawa antosianin (sianidin dan peonidin) yang terdapat pada ubi ungu berpotensi untuk dikembangkan sebagai agen depigmentasi.

Untuk mengetahui aktivitas sianidin dan peonidin sebagai agen depigmentasi, maka perlu dilakukan uji pendahuluan menggunakan metode molecular docking. Metode molecular

docking ini merupakan bagian dari kimia

komputasi yang memiliki keunggulan yaitu aman, bebas dari penggunaan bahan kimia, serta dapat menghemat waktu dan biaya penelitian (Makheswari dan Sudarsanam, 2012). Jadi penggunaan metode ini dapat meningkatkan efektivitas penelitian dalam pengembangan agen depigmentasi. Penggunaan metode molecular docking juga dapat memprediksi afinitas dan mekanisme dari senyawa sianidin dan peonidin terhadap preotein target yang berpengaruh terhadap aktivitasnya. Oleh karena itu, simulasi dengan komputasi ini sangat penting dilakukan untuk mengetahui potensi serta mekanisme dari sianidin dan peonidin sebagai agen depigmentasi kulit secara in silico.

BAHAN DAN METODE Bahan

Struktur enzim D-Dopachrome tauomerase (PDB ID : 3KAN) yang diunduh

dari http://www.rcsb.org/pdb/home.do serta struktur 3 dimensi dari sianidin dan peonidin

(6)

Studi Potensi Sianidin dan Peonidin dari Ubi Jalar Ungu (ipomoea batatas L.) sebagai Agen Depigmentasi Secara In Silico N P. L. Laksmiani, I G. P. Putra1, I P. W. Nugraha1, I W. Suwartawan1, dan N K. S. Ani1

37 yang digambar menggunakan aplikasi

Hyperchem 8

Alat

Seperangkat komputer dengan spesifikasi Windows 8 64 bit dan program Autodock 4.2, Open Babel, Chimera 1.10.1, dan HyperChem 8

Metode Penelitian

Optimasi Struktur 3D Sianidin dan Peonidin

Struktur senyawa sianidin dan peonidin yang sudah digambar kemudian dioptimasi dengan menggunakan program HyperChem 8. Metode komputasi yang digunakan adalah metode komputasi semi-empiris AM1, dan kalkulasi dengan single point serta geometri optimisasi.

Preparasi Struktur Protein

Proses preparasi enzim D-Dopachrome

tauomerase dengan memisahkan native ligand

dari struktur protein menggunakan aplikasi Chimera 1.10.1.

Validasi Metode Docking Molecular

Validasi metode docking molecular dilakukan dengan men-docking-kan kembali

Native ligand pada enzim yang sudah

dihilangkan native ligand-nya menggunakan program Autodock 4.2 dengan parameter RMSD. Jika nilai Root mean square distances (RMSD) ≤ 3 Å, protokol diterima dan docking senyawa uji pada enzim target dapat dilakukan (Jain dan Nicholls, 2008).

Docking Sianidin dan Peonidin pada Enzim D-Dopachrome tauomerase

Senyawa uji sianidin dan peonidin hasil optimasi selanjutnya di-docking-kan pada protein yang sudah dihilangkan native ligand-nya menggunakan program Autodock 4.2. Hasil analisis akan menunjukkan konformasi energi ikatan terendah untuk berikatan dengan protein target

Analisis Data

Hasil docking molecular adalah energi ikatan. Nilai energi ikatan menunjukkan kekuatan ikatan antara senyawa dan reseptor.

Semakin rendah harga energi ikatan, maka ikatannya semakin kuat dan stabil.

HASIL DAN PEMBAHASAN Optimasi Struktur 3D Sianidin dan Peonidin

(a)

(b)

Gambar 1. Hasil Optimasi Struktur 3 Dimensi Senyawa Sianidin (a) dan Peonidin (b)

Optimasi struktur yang telah diunduh dilakukan dengan menggunakan program Hyperchem 8. Optimasi struktur 3D sianidin dan peonidin dilakukan metode kalkulasi AM1 (Austin model 1) dan kalkulasi single point serta geometry optimization untuk

mendapatkan struktur senyawa sianidin dan peonidin yang paling stabil dengan total energi terendah. Besar energi total hasil kalkulasi

single point yang diperoleh untuk sianidin dan

peonidin berturut-turut adalah -3610,159 kkal/mol dan -3698,098 kkal/mol. Setelah diperoleh energi total dari kalkulasi single

point sianidin dan peonidin, kemudian

dilanjutkan dengan optimasi geometri. Besar energi hasil optimasi geometri yang diperoleh untuk sianidin dan peonidin berturut-turut adalah -3653,797 kkal/mol dan -3910,095 kkal/mol. Dalam proses optimasi geometri ini, energi total sianidin dan peonidin diminimalisir untuk mendapatkan struktur yang paling stabil (Fitriasari et al., 2008). Hasil dari optimasi struktur sianidin dan peonidin ditunjukkan pada gambar 1.

(7)

38

Preparasi dilakukan dengan memisahkan

native ligand dari struktur protein menggunakan program Chimera 1.10.1 sehingga dihasilkan struktur enzim

D-Dopachrome tauomerase tanpa native

ligand-nya dan struktur native ligand yang terpisah seperti gambar 2. Pemisahaan native ligand dari struktur protein bertujuan untuk menyediakan pocket yang nanti digunakan sebagai ruang tempat berikatan senyawa uji (sianidin dan peonidin) pada protein target

D-Dopachrome tauomerase.

Validasi Metode

Validasi metode molecular docking dilakukan dengan redocking native ligand pada enzim tirosinase tanpa native ligand

menggunakan Autodock 4.2. Pada proses validasi, diperoleh 10 konformasi ikatan native

ligand pada protein target. Dari 10 konformasi

tersebut, dipilih satu konformasi dengan nilai RMSD (Root Mean Square Deviation) yang paling rendah. RMSD merupakan ukuran yang menyatakan penyimpangan posisi ikatan native

ligand yang diperoleh secara eksperimental

dibandingkan dengan yang sebenarnya. Semakin besar nilai RMSD, maka penyimpangan posisi ikatan juga semakin besar sehingga kemungkinan kesalahan prediksi ikatan saat dilakukan docking senyawa uji juga semakin besar. Nilai RMSD yang diperolah pada penelitian ini adalah sebesar 2,42 Å. Suatu metode molecular

docking dikatakan valid apabila memiliki nilai

RMSD ≤ 3 Å (Jain dan Nicholls, 2008). Berdasarkan hasil yang didapat, maka metode

molecular docking yang digunakan pada

penelitian ini sudah valid dan dapat digunakan untuk docking senyawa sianidin dan peonidin pada enzim D-Dopachrome tauomerase. Visualisasi interaksi validasi metode molecular

docking dapat dilihat pada gambar 3.

(a)

(b)

Gambar 2. Struktur Enzim D-Dopachrome

tauomerase tanpa native ligand (a) dan native ligand (b)

Gambar 3. Visualisasi interaksi antara native

ligand dengan enzim D-Dopachrome tauomerase

Docking Sianidin dan Peonidin pada Enzim D-Dopachrome tauomerase

Senyawa sianidin dan peonidin yang telah teroptimasi di-docking-kan pada enzim

D-Dopachrome tauomerase tanpa native ligand menggunakan Autodock 4.2 pada

kordinat yang sama dan telah tervalidasi pada saat validasi metode. Proses docking sianidin dan peonidin pada enzim D-Dopachrome

tauomerase menghasilkan 10 konformasi

ikatan sianidin dan peonidin dengan enzim

D-Dopachrome tauomerase. Dari 10 konformasi

yang didapatkan tersebut, dipilih satu konformasi yang mempunyai energi ikatan yang paling rendah, yang menunjukkan konformasi dengan ikatan paling stabil. Perbandingan hasil dan visualisasi interaksi

docking yang terjadi antara sianidin dan

peonidin dengan enzim D-Dopachrome

tauomerase dapat dilihat pada tabel 1 dan

gambar 4. Afinitas suatu senyawa pada protein target dapat diketahui dengan membandingkan energi ikatan senyawa uji dengan native

ligand. Apabila suatu senyawa memiliki energi

ikatan yang lebih rendah dibandingkan dengan

native ligand, maka ikatan yang terbentuk

(8)

Studi Potensi Sianidin dan Peonidin dari Ubi Jalar Ungu (ipomoea batatas L.) sebagai Agen Depigmentasi Secara In Silico N P. L. Laksmiani, I G. P. Putra1, I P. W. Nugraha1, I W. Suwartawan1, dan N K. S. Ani1

39 lebih kuat dibandingkan dengan ikatan antara

native ligand dengan protein target (Laksmiani et al., 2016). Hal ini menunjukkan afinitas

senyawa tersebut lebih besar dibandingkan dengan native ligand. Berdasarkan hasil penelitian yang didapatkan, diketahui bahwa senyawa sianidin dan peonidin memiliki nilai energi ikatan yan lebih kecil dibandingkan dengan native ligand. Hal ini menunjukkan bahwa sianidin dan peonidin memiliki afinitas yang lebih besar dibandingkan dengan native

ligand, sehingga sianidin dan peonidin secara in silico memiliki aktivitas sebagai agen

depigmentasi dan berpotensi untuk dikembangkan.

(a)

(b)

Gambar 4. Visualisasi Interaksi dengan enzim

D-Dopachrome tauomerase dengan sianidin

(a) dan peonidin (b).

Tabel 1. Hasil Docking antara sianidin dan peonidin dengan enzim D-Dopachrome

tauomerase Ligan Energi Ikatan (Kkal/mol) RMSD (Å) Hidrogen Ikatan Native ligand -6,48 2,42 ILE64 Sianidin -7,75 9,37 ILE64 ASP35 SER63 Peonidin -8,38 8,83 ARG36 ILE64 GLY108 KESIMPULAN

Sianidin dan peonidin memiliki potensi sebagai agen depigmentasi secara in silico dengan nilai energi ikatan yang terbentuk sebesar -7,75 kkal/mol (sianidin) dan -8,38 kkal/mol (peonidin).

UCAPAN TERIMA KASIH

Penulis mengucapkan terimakasih kepada dosen-dosen, keluarga penulis, teman-teman dan semua pihak yang telah sangat membantu dalam penelitian ini

DAFTAR PUSTAKA

Davids, I. M., J. C. van Wyk, dan N. P. Khumalo. 2016. Intravenous glutathione for skin lightening: Inadequate safety data. SAMJ 106(8): 782-787

Fais, A., M. Corda, B. Era, M. B. Fadda, M. J. Matos, E. Quezada, L. Santana, C. Picciau, G. Podda, dan G. Delogu. 2009. Tyrosinase Inhibitor Activity of Coumarin-Resveratrol Hybrids.

Molecules 14: 2514-2520.

Fitriasari, A., N. K. Wijayanti, N. Ismiyati, D. Dewi, W. Kundarto, B. S. A. Sudarmanto dan E. Meiyanto. 2008. Studi Potensi Kurkumin dan Analognya sebagai Selective Estrogen Receptor Modulator (SERMs): Docking pada Reseptor Estrogen ß. Pharmacon 9(1) Gillbro, J. M., dan M. J. Olsson. 2010. The

Melanogenesis and Mechanisms of

Skin-Lightening Agents – Existing and New Approaches. International Journal

of Cosmetic Science 33: 210–221

Ginting, E., J. S. Utomo, R. Yulifianti, dan M. Jusuf. 2011. Potensi Ubi Jalar Ungu sebagai Pangan Fungsional. Iptek

Tanaman Pangan 6(1): 116-138.

Jain, A. J., dan A. Nicholls. 2008. Recommendations for evaluational methods. J. Comput. Aided Mol 22:

(9)

40

Kurita, M., H. Kato, dan K. Yoshimura. 2009. A Therapeutic Strategy Based on Histological Assessment of Hyperpigmented Skin Lesions in Asians.

Journal of Plastic, Reconstructive and Aesthetic Surgery 62: 955-963

Laksmiani, N. P. L., N. L. P. V. Paramita, dan I. M. A. G. Wirasuta. 2016. In Vitro and In Silico Antioxidant Activity of Purified Fractions from Purple Sweet Potato Ethanolic Extract. International

Journal of Pharmacy and Pharmaceutical Sciences 8(8): 177-181

Lloyd, H. W., N. Jenna, dan B. A. Kammer. (2011). Treatment of Hyperpigmentation. Semin Cutan Med

Surg 30: 171-175

Makheswari, U. dan Sudarsanam D. 2012. A Review on Bio Informatics for Diabetic Mellitus. International Journal of

Pharma Sciences and Research.

Vol.3(6): 1-6

Masuda, T., N. Fujita, Y. Odaka, Y. Takeda, S. Yonemori, K. Nakatomo, dan H.

Kuninaga. 2007. Tyrosinase Inhibitory Activity of Ethanol Extracts from Medicinal and Edible Plants Cultivated in Okinawa and Identification of A Water-Soluble Inhibitor From the Leaves of Nandina Domestica.

Bioscience, Biotechnology, and Biochemistry 71(9): 2316–2320.

Montilla, E. C., S. Hillebrand dan P. Winterhalter. 2011. Anthocyanins in Purple Sweet Potato Varieties. Fruit,

Vegetable and Cereal Science and Biotechnology 5(2): 19-24

Nakagawa, M., K. Kawai, dan K. Kawai. 1995. Contact Allergy to Kojic Acid in Skin Care Products. Contact Dermatitis

32(1): 9–13.

Raynaud, E., C. Cellier, dan J. L. Perret. 2001. Depigmentation for Cosmetic Purposes: Prevalence and Side-Effects in A Female Population in Senegal. Annales

de Dermatologie et de Venereologie

(10)

STUDI POTENSI SIANIDIN DAN

PEONIDIN DARI UBI JALAR

UNGU (ipomoea batatas L.)

SEBAGAI AGEN

DEPIGMENTASI SECARA IN

SILICO

by Linda Laksmiani

Submission date: 16-Jan-2019 06:51AM (UTC+0700) Submission ID: 1064576202

File name: JKIM-13-1_Linda.pdf (1.22M) Word count: 3171

(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)

13

%

SIMILARIT Y INDEX

8

%

INT ERNET SOURCES

4

%

PUBLICAT IONS

7

%

ST UDENT PAPERS

1

3

%

2

1

%

3

1

%

4

1

%

5

1

%

6

1

%

7

STUDI POTENSI SIANIDIN DAN PEONIDIN DARI UBI JALAR

UNGU (ipomoea batatas L.) SEBAGAI AGEN DEPIGMENTASI

SECARA IN SILICO

ORIGINALITY REPORT

PRIMARY SOURCES

Submitted to Udayana University

St udent Paper

docplayer.info

Int ernet Source

repository.its.ac.id

Int ernet Source

e-journal.unipma.ac.id

Int ernet Source

Submitted to Newbury Park High School

St udent Paper

N P L Laksmiani, N M W Astuti, C I S Arisanti,

N L P V Paramita. "Ethyl Acetate Fraction Of

Secang As Anti Cervical Cancer By Inducing

p53 and Caspase 9", IOP Conference Series:

Earth and Environmental Science, 2018

Publicat ion

(21)

8

<

1

%

9

<

1

%

10

<

1

%

11

<

1

%

12

<

1

%

13

<

1

%

14

<

1

%

15

<

1

%

Submitted to UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

St udent Paper

Submitted to University of Hong Kong

St udent Paper

Sevim, Duygu, F. Sezer Senol, A. Rifat

Gulpinar, Ilkay Erdogan Orhan, Erdal Kaya,

Murat Kartal, and Bilge Sener. "Discovery of

potent in vitro neuroprotective effect of the

seed extracts from seven Paeonia L. (peony)

taxa and their fatty acid composition", Industrial

Crops and Products, 2013.

Publicat ion

kimia.fmipa.unmul.ac.id

Int ernet Source

journal.bio.unsoed.ac.id

Int ernet Source

annisanfushie.wordpress.com

Int ernet Source

issuu.com

Int ernet Source

docobook.com

(22)

16

<

1

%

17

<

1

%

18

<

1

%

19

<

1

%

20

<

1

%

21

<

1

%

Exclude quotes On Exclude bibliography On Exclude matches Of f

anzdoc.com

Int ernet Source

pengobatantbctradisional.blogspot.com

Int ernet Source

Satria Wati Pade. "KARAKTERISTIK

ANTOSIANIN DAN TINGKAT PENERIMAAN

MINUMAN FUNGSIONAL SIRUP UBI JALAR

UNGU (Ipomea batatas L. Poir) DENGAN

VARIASI LAMA PEMANASAN YANG

BERBEDA", Jurnal Technopreneur (JTech),

2018

Publicat ion

repository.uinjkt.ac.id

Int ernet Source

fedetd.mis.nsysu.edu.tw

Int ernet Source

eprints.ums.ac.id

Gambar

Gambar 1. Hasil Optimasi Struktur 3 Dimensi  Senyawa Sianidin (a) dan Peonidin (b)
Gambar 4. Visualisasi Interaksi dengan enzim  D-Dopachrome tauomerase dengan sianidin

Referensi

Dokumen terkait

Efek Penambahan Antioksidan Ekstrak Metanol Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana l.) terhadap Perubahan Kadar FFA, Bilangan Asam, dan Bilangan Peroksida Biodiesel (Ni

Modifikasi Lempung Bentonit Teraktivasi Asam dengan Benzalkonium Klorida sebagai Adsorben Zat Warna Rhodamine B (Ni Putu Widya Tironika Dewi, I Nengah Simpen, dan I Wayan Suarsa).

Jadi, dalam penerjemahan teks yang memiliki tingkat kebermarkahan yang tinggi ini, jelaslah bahwa selain menggunakan metode yang tidak kaku, penerjemah juga harus

RINGKASAN: Penelitian ini dilakukan untuk menguji dan menganalisis pengaruh perputaran kas, perputaran piutang, rasio hutang dan modal kerja bersih terhadap profitabilitas

Tujuan penelitian adalah untuk menentukan suhu optimum karbonisasi, waktu karbonisasi, dan konsentrasi asam fosfat optimum pembuatan arang aktif bambu apus

Jurnal Konseling Andi Matappa Volume 4 Nomor 1 Februari 2020 Hal 28 34 p ISSN 2549 1857; e ISSN 2549 4279 (Diterima Oktober 2019; direvisi Desember 2019; dipublikasikan Februari 2020)

Kapasitas pengolahan dari saringan pasir tanaman merupakan suatu ukuran yang digunakan untuk menentukan kemampuan dari suatu ekosistem buatan seperti ekosistem dalam

Menimbang, bahwa setibanya Saksi SAKSI I bersama Saksi SAKSI II, dan Saksi SAKSI V di daerah Bukit Xxxxx, tiba-tiba Terdakwa dengan berlari mendatangi Saksi SAKSI I