J.KIM Volume 11 Nomor 1 Halaman 1–106 Bukit Jimbaran Januari 2017 ISSN 1907-9850
JURNAL KIMIA
JKIM
Diterbitkan oleh
JURUSAN KIMIA
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Udayana
JURNAL KIMIA
(JOURNAL OF CHEMISTRY)
ISSN 1907-9850
VOLUME 11, NOMOR 1, JANUARI 2017
Terbit dua kali setahun pada bulan Januari dan Juli
Berisi tulisan artikel penelitian bidang Kimia
Berbahasa Indonesia atau Berbahasa Inggris
Ketua Penyunting
Dr. Dra. Ni Made Suaniti, M.Si.
Wakil Ketua Penyunting
I Nengah Simpen, S.Si., M.Si.
Penyunting Pelaksana
Prof. Dr. Drs. I Made Dira Swantara, M.Si.
Prof. Dr. Ir. Ida Bagus Putra Manuaba, M.Phil.
Prof. Dr. Drs. I Wayan Budiarsa Suyasa, M.S.
Dra. Ni Made Puspawati, M.Phil., Ph.D.
Dr. Drs. Manuntun Manurung, M.S.
Dra. Iryanti Eka Suprihatin, M.Sc., Ph.D.
Dr. Drs. I Made Sukadana, M.Si.
Dra. Emmy Sahara, M.Sc.(Hons)
Anak Agung Bawa Putra, S.Si., M.Si.
Pelaksana Tata Usaha
Dr. Drs. I Made Oka Adi Parwata, M.Si.
Oka Ratnayani, S.Si., M.Si
Drs. I Wayan Suirta, MSi
I Pande Putu Darmayuda, S.Pt.
Ni Wayan Karmi
Alamat Penerbit
:
Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Udayana
Kampus Bukit Jimbaran, Kuta Selatan, Badung – Bali
Gedung FH, Telpon (0361) 701954 Ext. 255,
e-mail :
jurnalkimia@unud.ac.id
atau jurnalkimiaunud@gmail.com
http://ojs.unud.ac.id/index.php/jchem
JURNAL KIMIA
(JOURNAL OF CHEMISTRY)
ISSN 1907-9850
VOLUME 11, NOMOR 1, JANUARI 2017
DAFTAR ISI
Pembuatan dan Karakterisasi Arang Aktif dari Batang Tanaman Gumitir (Tagetes Erecta) yang Diaktivasi dengan H3PO4
Emmy Sahara, Wahyu Dwijani Sulihingtyas, dan I Putu Adi Surya Mahardika ………. 1 Flavonols from The Leaves Lygodium microphyllum (Lygodiaceae)
Hadi Kuncoro, Kindi Farabi, Euis Julaeha, Laode Rijai, Yoshihito Shiono and Unang Supratman ………..
10 Skrining Potensi Jenis Biji Polong-Polongan (Famili Fabaceae) dan Biji Labu-Labuan (Famili
Cucurbitaceae) sebagai Koagulan Alami Pengganti Tawas
Ni Komang Ariati dan Ketut Ratnayani ... 15 Sintesis dan Karakterisasi Komposit Kaolin-Cr2o3 serta Pemanfaatannya sebagai Fotokatalis
dalam Mendegradasi Zat Warna Remazol Brilliant Orange
Ni Luh Eka Anggarayanti, I Nengah Simpen, dan Ni Gusti Ayu Made Dwi Adhi Suastuti……….. 23 Karakteristik dan Kapasitas Biosorben Kulit Jeruk Siam Lumajang (Citrus Nobilis Tan.)
Teraktivasi H2SO4 Dalam Menurunkan Kadar Ca dan Mg Dalam Air
Anak Agung Gede Agung Satrya Dwipayana, I Wayan Sudiarta, dan I Wayana Budiarsa
Suyasa………... 30
Komposisi Asam Amino Dan Pola Pita Protein Gelatin Halal Dari Kulit Ayam Broiler
Ni Made Puspawati, Ida Ayu Gede Widihati, dan I Nyoman Widana ……… 36 Isolasi dan Identifikasi Senyawa Flavonoid pada Daun Sembukan (Paederia Foetida L) serta
Uji Aktivitasnya sebagai Antioksidan
Minanti Arna Ekawati, I Wayan Suirta, dan Sri Rahayu Santi………. 43 Efek Penambahan Antioksidan Ekstrak Metanol Kulit Buah Manggis (Garcinia Mangostana
L.) terhadap Perubahan Kadar FFA, Bilangan Asam, dan Bilangan Peroksida Biodiesel
Ni Made Suaniti, Manuntun Manurung, dan Ni Made Meryana Utari ………... 49 Kandungan Logam Pb dan Cu Total Dalam Air, Ikan, danSedimen di Kawasan Pantai
Serangan serta Bioavailabilitasnya
Kandungan Kimia Minyak Atsiri dari Kulit Buah Jeruk Bali (Citrus Maxima) serta Uji Aktivitas Antibakteri terhadap Staphylococcus Aureus dan Escherichia Coli
Komang Ardipa Saputra, Ni Made Puspawati, dan I Wayan Suirta………... 64 Analisis Bilangan Peroksida Minyak Sawit Hasil Gorengan Tempe pada Berbagai Waktu
Pemanasan dengan Titrasi Iodometri
Dwi Anggraeni Putri Suandi, Ni Made Suaniti, dan Anak Agung Bawa Putra………. 69
Modifikasi Lempung Bentonit Teraktivasi Asam Dengan Benzalkonium Klorida
Sebagai Adsorben Zat Warna Rhodamine B
Ni Putu Widya Tironika Dewi, I Nengah Simpen, dan I Wayan Suarsa... 75 Fotodegradasi Zat Warna Remazol Brilliant Blue dengan Bentonit Terimpregnasi Fe2O3
Made Arie Kusuma Dewi, Iryanti Eka Suprihatin, dan James Sibarani……….….. 82 Pengaruh Ekstraksi terhadap Efektivitas Serbuk Biji Semangka (Curcubitaceae) dan Serbuk
Biji Asem (Fabaceae) sebagai Koagulan Alami Pengganti Tawas
Yunita, Anak Agung Istri Agung Mayun Laksmiwati, dan Ni Komang Ariati ... 88 Elektrolisis Logam Perak dari Limbah Pencucian Film Fotografi
I Made Sutha Negara, I Nengah Simpen, dan Ida Bagus Made Suryatika... 95
Kadar Logam Seng Plasma dan Alkohol Dehidrogenase pada Tikus yang diberi Etanol
ISSN 1907-9850
49
EFEK PENAMBAHAN ANTIOKSIDAN EKSTRAK METANOL KULIT BUAH MANGGIS (Garcinia mangostana L.) TERHADAP PERUBAHAN KADAR FFA, BILANGAN ASAM, DAN
BILANGAN PEROKSIDA BIODIESEL
Ni Made Suaniti1*, Manuntun Manurung1, dan Ni Made Meryana Utari1 1
Jurusan Kimia, FMIPA Universitas Udayana, Bukit Jimbaran
*
Email: madesuaniti@unud.ac.id
ABSTRAK
Biodiesel merupakan salah satu bahan bakar alternatif yang beredar di pasaran. Agar stabil lebih lama maka kedalamnya ditambahkan antioksidan. Penambahan ekstrak metanol kulit buah (EMKB) manggis (Garcinia
mangostana L.) sebagai antioksidan alami, diharapkan menjadi suatu pilihan. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui perubahan %FFA, BA, BP dari biodiesel akibat penambahan ekstrak metanol kulit buah manggis ke dalam biodiesel. Untuk maksud tersebut, biodiesel ditambahkan ekstrak metanol kulit buah manggis dengan variasi konsentrasi sebesar 0,01; 0,02; dan 0,03% b/v masing-masing sebagai A1; A2; dan A3. Biodiesel tersebut diuji nilai kadar FFA, bilangan asam, dan bilangan peroksida setiap minggu selama 6 minggu. Dari berbagai konsentrasi tersebut, biodiesel A1 merupakan konsentrasi terbaik dalam menghambat reaksi oksidasi biodiesel, dengan nilai kadar FFA, bilangan asam, dan bilangan peroksida paling rendah berturut-turut sebesar (0,24±0)%; (0,5252±0) mg KOH/g; dan (34,7511±0) meq peroksida/1000 g. Nilai bilangan asam tersebut telah sesuai dengan SNI 7182:2012. Kata kunci: biodiesel, kulit buah manggis, antioksidan, reaksi oksidasi
ABSTRACT
Biodiesel is one of the alternative fuels in the market. Biodiesel requires antioxidants as preservative. The addition of methanol-extract of mangosteen rind as natural antioxidant into biodiesel is expected to be the best option. Biodiesel were enriched with the extract with various concentration of 0.01; 0.02; and 0.03 % w/v, and were labelled as A1; A2; and A3 respectively. The FFA, acid number, and peroxide number of the biodiesels were tested every week for 6 weeks. Among those, biodiesel A1 was the best in inhibiting the oxidation, with the lowest values of FFA, acid number, and peroxide number. The results were (0.24±0)% in FFA; (0.5252±0) mg KOH/g in acid number; and (34.7511±0) meq peroxide/1000 g in peroxide number. The acid numbers of those biodiesel were in acordance to the acid number allowed in SNI 7182:2012.
Keywords: biodiesel, mangosteen peel, antioxidant, oxidation reaction
PENDAHULUAN
Biodiesel dikenal sebagai bahan bakar mesin diesel pengganti minyak bumi yang lebih ramah lingkungan, dapat diperbaharui, dan umumnya dibuat melalui proses esterifikasi dan transesterifikasi dari minyak dan alkohol (Sumarsih, 2008).
Penyimpanan biodiesel yang cukup lama dapat menyebabkan sisa-sisa asam lemak tidak
jenuh yang masih terdapat di dalam biodiesel mengalami proses oksidasi sehingga dapat merusak sifat fisik-kimia dari biodiesel itu sendiri. Selain itu faktor eksternal berupa cahaya, udara, atau logam juga dapat mengakibatkan bilangan asam meningkat. Kondisi keasaman biodiesel yang tinggi dapat menyebabkan korosi pada mesin. Oleh karena itu untuk menjaga stabilitas oksidasi pada
JURNAL KIMIA 11(1), JANUARI 2017: 49-55
50
biodiesel perlu ditambahkan antioksidan (Ketaren, 1986).
Urutan pengaruh jenis dan konsentrasi antioksidan terhadap efektivitas antioksidan dalam menghambat oksidasi biodiesel dari jarak pagar adalah TBHQ > BHT > Formula X, terhadap variabel viskositas kinematik, bilangan asam, dan bilangan peroksida (Anggraini, 2007). Pengaruh penambahan ekstrak kloroform kulit pisang kepok sebagai antioksidan terhadap biodiesel juga telah dilakukan Sanjiwani (2015) yang menunjukkan antioksidan kulit pisang kepok dapat menghambat proses oksidasi dibandingkan dengan biodiesel kontrol (tanpa penambahan antioksidan). Selain kulit pisang, kulit manggis dapat digunakan sebagai sumber antioksidan alami oleh karena mengandung senyawa flavonoid, tanin dan xanton (Jung dkk., 2006) yang mana ekstrak metanol kulit buah manggis mempunyai IC50 sebesar 44,49 mg/L
(Stevi dkk., 2013).
Bilangan asam adalah salah satu parameter kualitas biodiesel, yang mana bilangan asam yang tinggi menunjukkan kualitas biodisel yang rendah. Hasil uji pendahuluan menunjukan bilangan asam biodiesel komersial adalah sebesar 0,6565 mg KOH/g, dimana nilai ini tidak sesuai dengan standar mutu biodiesel SNI 7182:2012 yaitu maksimal 0,6 mg KOH/g. Oleh karena itu, penelitian ini sangat perlu dilakukan untuk mengetahui efek penambahan antioksidan ekstrak metanol kulit buah manggis terhadap sifat fisik-kimia biodiesel tersebut.
MATERI DAN METODE
Bahan
Bahan-bahan kimia yang digunakan dalam penelitian ini adalah akuades, metanol, kloroform, HCl 37%, KOH, etanol 96%, H2C2O4.2H2O, indikator pp 1%, indikator
amilum 1%, Na2S2O3, KI, NaHCO3, K2Cr2O7,
asam asetat glasial, aseton. Bahan baku yang digunakan dalam penelitian ini adalah biodiesel komersial dan kulit buah manggis yang berasal dari Banjar Basangbe, Desa Perean Kangin, Baturiti, Tabanan, Bali.
Peralatan
Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah seperangkat alat titrasi, pengaduk magnetik, lesung, ayakan, seperangkat alat gelas beker, gelas ukur, labu ukur, erlenmeyer, batang pengaduk, penangas, pipet volume, pipet ukur, pipet tetes, corong, piknometer, termometer, kertas saring, neraca analitik, aluminium foil, kain kasa, toples kaca, rotatory vacum
evaporator, botol kaca bening, dan bola
penghisap karet.
Cara Kerja
Ekstraksi Kulit Buah Manggis
Kulit buah manggis dipisahkan bagian dalam dan bagian luarnya. Kulit bagian dalam terlebih dahulu dicelupkan ke dalam etanol dan dipotong kecil-kecil lalu dikering anginkan selama 3 minggu. Kulit buah manggis dihaluskan dengan cara ditumbuk lalu disaring dengan ayakan untuk mendapatkan serbuknya. Sebanyak 158 g serbuk kulit buah manggis dimaserasi dengan 4 L metanol dalam toples kaca selama 4 x 24 jam dengan beberapa kali pengadukan. Setelah itu larutan disaring untuk memisahkan ampas dan filtratnya. Kemudian filtrat diuapkan dengan rotatory vacum evaporator. Sehingga diperoleh ekstrak kental
metanol dari kulit buah manggis. Ekstrak kemudian ditimbang (Stevi dkk., 2013).
Penambahan ekstrak metanol kulit buah manggis pada biodiesel
Biodiesel ditambahkan ekstrak metanol kulit buah manggis dengan variasi konsentrasi yaitu 0,01; 0,02; dan 0,03 % b/v diberi label berturut-turut A1, A2, dan A3, serta dibandingkan dengan biodiesel tanpa penambahan ekstrak di tempat gelap (A00) dan di tempat terbuka (A0). Biodiesel yang telah ditambahkan antioksidan disimpan dalam botol kaca bening dan ditutup dengan kain kasa selama 6 minggu pada suhu kamar. Dilakukan pengujian setiap minggu terhadap kadar FFA, bilangan asam, dan bilangan peroksida.
Efek Penambahan Antioksidan Ekstrak Metanol Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana l.) terhadap Perubahan Kadar FFA, Bilangan Asam, dan Bilangan Peroksida Biodiesel (Ni Made Suaniti, Manuntun Manurung, dan Ni Made Meryana Utari)
51
Analisis Kadar FFA, Bilangan Asam, dan Bilangan Peroksida pada Biodiesel
Kadar FFA dan Bilangan Asam
Sebanyak 2 mL biodiesel yang telah ditentukan densitasnya dipipet menggunakan pipet volum dimasukkan ke dalam erlenmeyer 250 mL dan ditambahkan etanol 96% sebanyak 2 mL. Larutan ditambahkan indikator pp (2-3 tetes), dititrasi dengan larutan standar KOH sampai berwarna merah muda konstan (tidak berubah selama 25 detik). Volume KOH yang digunakan dicatat untuk menghitung kadar FFA. Pengerjaan ini dilakukan sebanyak tiga kali (Sudarmadji dkk., 1984). Perhitungan : Kadar FFA = Bilangan asam = Kadar FFA x Keterangan :
V = volume KOH untuk titrasi (mL) N = normalitas larutan KOH
G = massa biodiesel (g)
Bilangan Peroksida
Sebanyak 0,5 mL biodiesel yang telah ditentukan densitasnya dimasukkan ke dalam erlenmeyer. Selanjutnya ditambahkan campuran asam asetat glasial dan kloroform sebanyak 5 mL dengan perbandingan 3 : 2 dan digoyangkan agar terlarut sempurna. Setelah larut ditambahkan dengan 0,25 mL KI jenuh dan didiamkan selama 2 menit, kemudian ditambahkan 5 mL air suling. Campuran dititrasi dengan larutan standar Na2S2O3 sampai kuning
muda. Campuran ditambahkan dengan indikator amilum 1% secukupnya kemudian dititrasi kembali dengan larutan standar Na2S2O3 sampai
warna kuning kehitaman hilang (Wildan, 2002). Pengerjaan in dilakukan sebanyak tiga kali.Perhitungan :
Bilangan Peroksida (meq peroksida/1000 g biodiesel) =
(Sudarmadji et al., 1984) Keterangan:
V = volume Na2S2O3 untuk titrasi (mL)
N = normalitas Na2S2O3
G = massa biodiesel (g)
HASIL DAN PEMBAHASAN
Kadar FFA dan Bilangan Asam Biodiesel Tanpa dan Dengan Penambahan Ekstrak Metanol Kulit Buah Manggis
Hasil pengujian awal kadar FFA biodiesel sebesar (0,30±0)% dan setelah 6 minggu nilai kadar FFA biodiesel A00, A0, A1, A2, dan A3 berturut-turut sebesar (0,36±0); (0,40±0,03); (0,24±0); (0,42±0); dan (0,42±0)%. Kadar FFA berbanding lurus dengan bilangan asam, semakin besar kadar FFA maka semakin besar pula bilangan asam. Kadar FFA menunjukkan kuantitas asam lemak bebas yang terdapat di dalam biodiesel. Sedangkan bilangan asam menunjukkan jumlah mg KOH yang diperlukan untuk menetralkan asam lemak bebas yang terdapat dalam satu gram biodiesel (Sudarmadji dkk., 1984).
Untuk hasil pengujian bilangan asam biodiesel awal, tanpa dan dengan penambahan ekstrak metanol kulit buah manggis setiap minggu selama 6 minggu dapat dilihat pada Gambar 1.
Pada Gambar 1 menunjukkan bahwa biodiesel A1 dari minggu ketiga sampai minggu kelima mengalami penurunan bilangan asam menjadi (0,5252±0) mg KOH/g dan konstan pada minggu keenam. Sedangkan untuk A2 dan A3 mengalami penurunan dan kenaikan hingga mencapai (0,9190±0) mg KOH/g pada minggu keenam. Nilai ini melebihi biodiesel A00 (0,7878±0) mg KOH/g dan A0 (0,8753±0,0758) mg KOH/g. Hal ini dikarenakan A2 dan A3 mengalami prooksidan. Prooksidan berasal dari antioksidan yang terakumulasi dalam konsentrasi
JURNAL KIMIA 11(1), JANUARI 2017: 49-55
52
tinggi. Besar konsentrasi antioksidan yang ditambahkan dapat berpengaruh pada laju oksidasi. Pada konsentrasi tinggi, aktivitas antioksidan grup fenolik sering lenyap bahkan
bisa menjadi prooksidan (Gordon, 1990). Reaksi perubahan antioksidan menjadi prooksidan adalah sebagai berikut:
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1
Awal Minggu 1 Minggu 2 Minggu 3 Minggu 4 Minggu 5 Minggu 6
Bil an gan As am (m g KOH/g) A00 A0 A1 A2 A3
Gambar 1. Grafik Nilai Bilangan Asam Biodiesel Selama 6 Minggu
AH + O2 → A* + HOO* AH + ROOH → RO* + H 2O + A* Keterangan : AH : antioksidan A* : radikal antioksidan
HOO* : radikal bebas (radikal
hidroperoksida)
ROOH : hidroperoksida RO* : radikal bebas
Nilai bilangan asam dan kadar FFA untuk biodiesel A00 (di tempat gelap) lebih rendah daripada biodiesel A0 (di tempat terbuka). Hal ini dikarenakan adanya pengaruh dari cahaya sehingga A0 lebih cepat mengalami oksidasi yang menyebabkan nilai bilangan asam dan kadar FFA lebih tinggi. Nilai bilangan asam yang meningkat seiring dengan bertambahnya waktu disebabkan karena senyawa peroksida dari hasil oksidasi asam lemak tidak jenuh teroksidasi membentuk senyawa aldehid. Aldehid akan teroksidasi lebih lanjut membentuk
senyawa asam karboksilat yang menyebabkan bilangan asam pada biodiesel A00, A0, A2, dan A3 mengalami peningkatan.
Bilangan asam biodiesel A1 (0,5252±0) mg KOH/g paling rendah menunjukkan bahwa ekstrak metanol kulit buah manggis pada konsentrasi 0,01% b/v paling efektif menghambat oksidasi pada biodiesel dan telah sesuai dengan nilai SNI 7182:2012, yaitu maksimal 0,6 mg KOH/g. Nilai bilangan asam biodiesel A00 (di tempat gelap) lebih besar daripada biodiesel A1 (di tempat terbuka), hal ini dikarenakan walaupun biodiesel A00 diletakkan di tempat yang gelap, namun antioksidan yang terdapat di dalam biodiesel A1 dapat menghambat proses oksidasi pada senyawa peroksida yang terdapat di dalam biodiesel sehingga nilai bilangan asam menjadi lebih rendah.
Efek Penambahan Antioksidan Ekstrak Metanol Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana l.) terhadap Perubahan Kadar FFA, Bilangan Asam, dan Bilangan Peroksida Biodiesel (Ni Made Suaniti, Manuntun Manurung, dan Ni Made Meryana Utari)
53
Bilangan Peroksida Biodiesel Tanpa dan Dengan Penambahan Ekstrak Metanol Kulit Buah Manggis
Hasil pengujian bilangan peroksida biodiesel awal, tanpa dan dengan penambahan ekstrak metanol kulit buah manggis setiap minggu selama 6 minggu dapat dilihat pada Gambar 2.
Gambar 2 menunjukkan bahwa biodiesel tanpa penambahan konsentrasi (A00 dan A0) mengalami kenaikan yang tajam dari minggu pertama sampai minggu keenam. Sedangkan
biodiesel dengan penambahan konsentrasi (A1, A2, dan A3) mengalami penurunan sampai minggu kedua, namun pada minggu ketiga sampai keenam mengalami kenaikan yang tidak terlalu tajam. Bilangan peroksida adalah derajat kerusakan/ketengikan pada minyak atau lemak. Asam lemak tidak jenuh dapat mengikat oksigen pada ikatan rangkapnya (mengalami reaksi oksidasi) sehingga membentuk senyawa peroksida (Ketaren, 1986).
Gambar 2. Grafik Nilai Bilangan Peroksida Biodiesel selama 6 Minggu
Biodiesel A0 memiliki nilai bilangan peroksida paling tinggi sebesar (174,8081±1,2512) meq peroksida/1000 g biodiesel. Hal ini membuktikan bahwa biodiesel A0 mengalami reaksi oksidasi paling tinggi. Biodiesel A00 (107,7514±1,2526) meq peroksida/1000 g biodiesel memiliki nilai peroksida yang lebih rendah daripada A0, hal ini
dikarenakan biodiesel A0 yang diletakkan di tempat terbuka mengalami proses oksidasi lebih cepat dibandingkan A00 yang diletakkan di tempat gelap yang disebabkan oleh pengaruh dari cahaya. Mekanisme terjadinya reaksi oksidasi pada asam lemak tidak jenuh dapat dilihat pada Gambar 3 (Fessenden dan Fessenden, 1992).
JURNAL KIMIA 11(1), JANUARI 2017: 49-55
54
Gambar 3. Mekanisme Reaksi Oksidasi pada Asam Lemak Tidak Jenuh
Biodiesel A1 memiliki nilai bilangan peroksida paling rendah sebesar (34,7511±0) meq peroksida/1000 g biodiesel, yang berarti ekstrak metanol kulit buah manggis paling efektif menghambat reaksi oksidasi biodiesel pada konsentrasi 0,01 % b/v. Biodiesel A00 yang diletakkan di tempat gelap memiliki nilai bilangan peroksida yang lebih besar daripada A1 yang diletakkan di tempat terbuka, hal ini dikarenakan adanya pengaruh dari antioksidan yang ditambahkan ke dalam biodiesel A1 sehingga dapat mencegah pembentukan radikal bebas (peroksida) dengan cara memberikan atom hidrogen ke senyawa radikal atau mengubahnya ke bentuk yang lebih stabil.
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Biodiesel dengan penambahan ekstrak metanol kulit buah manggis 0,01% b/v memiliki nilai kadar FFA (0,24±0)%, bilangan asam (0,5252±0) mg KOH/g, dan bilangan peroksida (34,7511±0) meq peroksida/1000 g yang paling rendah, sehingga merupakan konsentrasi terbaik dalam menghambat proses oksidasi.
Saran
Berdasarkan hasil penelitian dari percobaan yang telah dilakukan, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut menggunakan konsentrasi ekstrak metanol kulit buah manggis yang lain, sehingga bisa dihasilkan konsentrasi yang lebih efektif.
UCAPAN TERIMA KASIH
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. Drs. I Made Sukadana, M.Si., Bapak I Wayan Sudiarta, S.Si., M.Si., dan Bapak I Made Sutha Negara, S.Si., M.Si. atas segala bimbingan dan masukannya, serta pihak-pihak lain yang turut membantu sehingga penelitian ini dapat terselesaikan dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
Anggraini, Arum, 2007, Pengaruh Jenis dan
Konsentrasi Antioksidan Terhadap
Ketahanan Oksidasi Biodiesel dari Jarak Pagar (Jatropha Curcas, L.), Bogor:
Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor
BSN (Badan Standardisasi Nasional), 2012, SNI
7182:2012 Biodiesel,
http://sisni.bsn.go.id/index.php/sni_main/s ni/detail_sni/15011, Diunduh pada tanggal 14 Mei 2015
Fessenden, R. J. dan Fessenden, J. S., 1992,
Kimia Organik, Edisi Ketiga, a.b.
Pudjatmaka, H., Jakarta: Gramedia
Gordon, M. H., 1990, The mechanism of antioxidants action in vitro, di dalam B.J.F. Hudson, Food Antioxidants,
London: Elsevier Applied Science
Jung, H. A., Su, B. N. Keller, W. J. Mehta, R. G. Kinghorn, A. D., 2006, Antioxidant Xanthones from The Pericarp of Garcinia mangostana (Mangosteen). J Agric. Food.
Efek Penambahan Antioksidan Ekstrak Metanol Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana l.) terhadap Perubahan Kadar FFA, Bilangan Asam, dan Bilangan Peroksida Biodiesel (Ni Made Suaniti, Manuntun Manurung, dan Ni Made Meryana Utari)
55 Ketaren, S., 1986, Pengantar Teknologi Minyak
dan Lemak Pangan, Jakarta: Universitas
Indonesia Press
Sanjiwani, N. M. S., Suaniti, N. M., dan Rustini, N. L., 2015, Bilangan Peroksida, Bilangan Asam, dan Kadar FFA Biodiesel dengan Penambahan Antioksidan dari Kulit Buah Pisang Kepok (Musa Paradisiaca Linn.),
Jurnal Kimia, 9 (2): 259-266
Stevi, G. D., Dewa, G. K., dan Vanda, S. K., 2013, Aktivitas Antioksidan Ekstrak Fenolik dari Kulit Buah Manggis
(Garcinia mangostana L.), Jurnal Kimia, MIPA, Unsrat, Manado, 1(1): 11-15 Sudarmadji, S., Haryono, B., dan Suhardi, 1984,
Analisa Bahan Makanan dan Pertanian,
Yogyakarta: Liberty
Sumarsih, 2008, Proses Pembuatan Biodiesel
(Proses Trans-Esterifikasi),
http://sumarsih07.files.wordpress.com/200 8/07, Diunduh pada tanggal 10 Mei 2015 Wildan, F., 2002, Penentuan Bilangan Peroksida
dalam Minyak Nabati dengan Cara Titrasi,
Temu Teknis Fungsional Non Peneliti,
JURNAL KIMIA
(JOURNAL OF CHEMISTRY)
ISSN 1907-9850
VOLUME 11, NOMOR 1, JANUARI 2017
UCAPAN TERIMA KASIH
Terima kasih disampaikan kepada Mitra Bestari yang telah menyunting
naskah-naskah yang dimuat pada Jurnal Kimia Volume 11 Nomor 1 Januari 2017
Prof. H. Effendy, Ph.D.
Guru Besar Kimia Anorganik Fisik
Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Malang
Prof. Dr. Unang Supratman, M.Si.
Guru Besar Kimia Organik Bahan Alam
Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Padjadjaran
Prof. Dr, rer. nat. Karna Wijaya, M.Eng.
Guru Besar Kimia Fisik
Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada
Prof. Dr. R.T. Perry Burhan
Guru Besar Kimia Organik
Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Prof. Dr. Ni Nyoman Tripuspaningsih, M.Si.
Guru Besar Biokimia
PEDOMAN PENGIRIMAN NASKAH
Format / Gaya Penulisan
1. Naskah berupa : artikel penelitian, berbahasa Indonesia atau Inggris, belum pernah dipublikasikan.
2. Naskah diketik satu spasi (MS Word versi 6.0), dengan margin: 2,5 cm dari atas, bawah, samping kiri, dan kanan tepi kertas (A4/kuarto) dan disimpan dalam CD atau DVD, huruf time new roman font 11, maksimum 12 (duabelas) halaman.
3. Format naskah Hasil penelitian :
JUDUL: singkat ditulis dengan huruf besar tebal kecuali nama ilmiah dicetak miring. NAMA PENULIS: tanpa gelar (misal: I. B. Putra Manuaba), bila penulis lebih dari seorang, penulis utama ditulis terdahulu diikuti oleh penulis lainnya. ALAMAT PENULIS: alamat instansi (misal: Jurusan Kimia, FMIPA, Universitas Udayana, Bukit Jimbaran), Telepon/HP, Surel/Email. ABSTRAK & ABSTRACT: maksimum 250 kata, naskah yang berbahasa Indonesia selain abstrak juga dituliskan abstract berbahasa Inggris, demikian juga naskah berbahasa Inggris selain abstract juga ditulis abstrak berbahasa Indonesia. KATA KUNCI & KEYWORDS: dibawah abstrak ditulis kata kunci dan di bawah abstract ditulis keywords maksimum 5 kata. PENDAHULUAN; MATERI DAN METODE; HASIL DAN PEMBAHASAN; SIMPULAN DAN SARAN; UCAPAN TERIMA KASIH; DAFTAR PUSTAKA
4. Grafik, histogram, dan gambar diberi nomor urut, judul, serta keterangan, dimasukkan ke dalam teks naskah, bukan sebagai lampiran.
5. Dalam mengutip pustaka dipakai sistem nama sesuai dengan daftar pustaka. Contoh: Pengujian aktivitas suatu senyawa terhadap sel tumor adalah berdasarkan uji standar yang ditetapkan oleh NCI (Dira, 2004). (Dira, 2004) adalah nama penulis dan tahun pustaka yang diacu atau dikutip seperti yang tercantum dalam daftar pustaka, yang mana daftar pustaka diurut secara alphabet dari nama penulis utama.
6. Penulisan daftar pustaka:
(a). Buku: nama pengarang, tahun terbit, judul, jilid, edisi, nama dan tempat penerbit. Contoh: Wilman, D. E. V., 1990, The Chemistry of Antitumor Agents, 3rd edition, Chapman and Hall, New York
(b). Karangan dalam buku: nama pengarang, tahun terbit, judul karangan, nama editor, judul buku, nama dan tempat terbit, halaman awal dan akhir. Contoh: Hiduc, I. and Silvestru, C., 1990, Organometallics In Cancer Chemoteraphy, Gielen, Main Group Metal Chemistry, Springer Verleg, Berlin, 201-217
(c). Karangan dalam majalah atau jurnal: nama penulis, tahun, judul tulisan, nama majalah atau jurnal, volume (nomor), halaman awal dan akhir. Contoh: Volossiouk, E. T., Jane, R., and Andross, N., 1995, Direct DNA Extraction for PCR-Mediated Assays of Soil Organisms, Applied Andenvironmental Microbiology, 61 (11) : 3972–3976
(d). Buku yang dialihbahasakan : nama pengarang, tahun terbit, judul, edisi, nama penerjemah, nama dan tempat penerbit. Contoh : Fessenden,R.J. and Fessenden,J.S., 1994, Organic Chemistry, 4th ed., a.b. Pudjatmaka,
H., Gramedia, Jakarta
(e). Skripsi/Tesis/Disertasi : nama penulis, tahun, judul, jenis tulisan, nama dan tempat perguruan tinggi alumni. Contoh : Gunawan, R., 2001, Kontribusi Dinamika Reaksi Molekul Bagi Tumbukan Reaksi Dua Komponen, Tesis, Program Studi Kimia ITB, Bandung
(f). Naskah dalam prosiding : nama penulis, tahun terbit, judul tulisan dan nama prosiding, tempat prosiding dilakukan, halaman. Contoh : Green, P. N., Wood, D. C., dan Dow, C. F., 2000, Status Taksonomi Beberapa Metagen, Prosiding Seminar Kimia ke-4, Departemen Kimia IPB, Bogor, 9-16
(g). Internet : nama penulis, tahun terbit, judul tulisan, nama website, tanggal akses.
Tata cara pemuatan naskah
1. Redaksi menerima naskah dari dalam dan luar Jurusan Kimia FMIPA Universitas Udayana.
2. Naskah dan CD/DVD dikirim langsung ke redaksi atau melalui e-mail : jurnalkimia@unud.ac.id atau jurnalkimiaunud@gmail.com dengan mengikuti format/gaya penulisan yang telah ditetapkan.
3. Redaksi akan mendistribusikan naskah yang masuk ke Penyunting sesuai dengan bidangnya. 4. Naskah yang tidak ada revisi langsung diterbitkan.
5. Naskah yang ada revisi dikembalikan ke penulis untuk diperbaiki, naskah yang telah diperbaiki dikirim kembali ke redaksi untuk dimuat dengan mencantumkan revisi yang telah dilakukan.