• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODOLOGI PENELITIAN"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

3.1. Tipe Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah bersifat deskriptif dengan pendekatan kuantitatif, penelitian deskriptif adalah penelitian tentang fenomena yang terjadi masa sekarang dan hanya memaparkan situasi atau pristiwa yang telah diperoleh dari data mentah. Proses ini tidak mencari atau menjelaskan hubungan, tidak juga menguji hipotesis atau membuat prediksi, melainkan berupa pengumpulan dan penyusunan data yang didapat dari hasil penelitian dengan survei, serta analisis dan penafsiran data tersebut. 1

Pendekatan kuantitatif adalah analisa data yang berupa angka-angka, presentasi, rata-rata, diagram atau grafik dimana untuk mengolahnya dapat digunakan secara statistik. Dari data yang didapat akan diolah menggunakan analisa satistik, sehingga menghasilkan angka-angka yang nantinya akan dipresentasikan sebagai hasil penelitian. Metode kuantitatif inilah yang menjadi strategi dalam penelitian untuk menjawab pertanyaan tentang tingkat pengetahuan penonton sesuai dengan topik atau pembahasan penelitian.

1

(2)

3.2. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei. Metode survei yaitu penelitian mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok.2

Dengan demikian, penelitian survei umumnya melakukan

pengambilan sampel namun dilakukan generalisasi. (data sampel berlaku untuk populasi). Karena itu, teknik dan metode pengambilan sampel merupakan faktor yang sangat penting dalam penelitian survei.

Biasanya dalam metode survei data yang dikumpulkan adalah dari Informasi dan hasil kuesioner yang diperoleh, menjadikan informasi menjadi sampel, lalu dengan observasi wawancara bertanya kepada beberapa orang dan beberapa pertanyaan yang menjadikan jawabannya sebagai hasil data penelitian.

3.3. Populasi Dan Sampel Penelitian

Salah satu tujuan penelitian adalah menjelaskan sifat populasi. Populasi dapat didefinisikan sebagai salah satu kumpulan subjek, variable, konsep, atau fenomena. Kita dapat meneliti setiap anggota populasi untuk mengetahui sifat populasi bersangkutan. Proses meneliti setiap anggota populasi ini dinamakan sensus. Namun demikian, seringkali meneliti setiap anggota populasi tidak dapat dilakukan karena keterbatasan waktu dan

2

(3)

biaya. Dalam hal ini prosedur yang bisa dilakukan adalah mengambil sampel dari populasi.3

Salah satu hal yang menakjubkan dalam penelitian ialah kenyataan bahwa kita dapat menduga sifat-sifat suatu kumpulan objek penelitian hanya dengan mempelajari dan mengamati sebagian dari kumpulan itu. Bagian yang diamati itu adalah sampel. Suatu sampel harus bisa mewakili dari populasi yang diteliti, dengan sampel mewakili ini, maka informasi yang dikumpulkan dari sampel hampir sama dengan informasi dari populasinya.

3.3.1. Populasi Penelitian

Populasi adalah sekelompok orang, kejadian, atau segala sesuatu yang memiliki karakteristik tertentu. Dan populasi adalah sebagai obyek dalam satu penelitian. Dengan kata lain, populasi akan berisi unit analisis yang akan dijadikan sasaran pada sebuah penelitian.4

Jumlah populasi adalah seluruh warga RT 02 Bantargebang Bekasi, berdasarkan dari data ketua RT setempat, jumlah seluruh populasi yang ada di RT 02 RW 07 berjumlah 211 orang5. Dari jumlah populasi tersebut penulis memilih sampel sesuai range usia remaja, dewasa, dan orang tua (17-40) terdiri dari laki-laki dan perempuan, maka sampel penelitian nya sebanyak 75 orang.

3

Morissan. Metode penelitian survey. Jakarta. Kencana 2012 hal. 109

4

Irawan Suharto. Metode penelitian sosial. Bandung : remaja rosadakarya 1995, hal 65

5

(4)

Table 3.1 Sampel

RW 07 RANGE USIA JUMLAH WARGA

RT 02 Usia 17-25 34 Usia 26-32 34 Usia 32-40 7 Jumlah 75 3.3.2. Sampel Penelitian

Sampel didefinisikan sebagai unit observasi yang dapat memberikan keterangan atau data-data yang diperlukan oleh suatu studi, dengan sendirinya sampel merupakan himpunan bagian dari populasi dan sampel selalu mempunyai ukuran yang kecil jika dibandingkan dengan ukuran populasi yang bersangkutan.6

Juga menurut Morissan (2012) sampel adalah bagian dari populasi yang mewakili keseluruhan anggota populasi yang bersifat representatif. Suatu sampel yang tidak representatif terhadap setiap anggota populasi,

6

I Gusti Ngurah Agung ,Metode Penelitian Komunikasi, Jakarta, Pt.Gramedia Pustaka Utama , 1993. Hal.41

(5)

berapa pun ukuran sampel itu, tidak dapat digeneralisasi untuk menjelaskan sifat populasi dimana sampel diambil. 7

3.3.3. Teknik Sampel

Dalam penelitian ini, mengambil responden berdasarkan teknik

purposive sampling, Sugiyono (2012:126) menjelskan bahwa purposive sampling adalah teknik penentuan sempel dengan pertimbangan tertentu.8

Dalam penelitian ini penulis mengambil sampel berdasarkan pengamatan yang sesuai kedapa karakteristik responden yang cukup baik, sesuai dengan maksud penelitian penulis. Berikut ini adalah cara perhitungan dengan menggunakan rumus Yamane:

Rumus Yamane

n =

n =

( , )

n =

( , )

n =

7 Morissan op.cit. 8

(6)

n =

n =

70,33→ 75

penentuan jumlah sampel pada penelitian ini berdasarkan pada pendapat Suharsimi Arikunto9.

“ sekedar ancer-ancer, maka apabila subjeknya kurang dari 100, maka lebih baik diambil semua, sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika jumlah subjeknya besar, dapat diambil antara 10% hingga 15% atau 20% hingga 25% atau lebih, tergantung setidak-tidaknya dari :

1. Kemampuan peneliti, dari waktu, tenaga dan dana.

2. Sempit luasnya wilayah pengamatan dari setiap subjek, karena hal ini menyangkut banyak sedikitny data.

3. Besar kecilnya resiko yang ditanggung peneliti. Peneliti yang resikonya besar atau saja jika sampelnya besar akan lebih baik”.

9

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Rineka cipta. Jakarta: 2006 hal 134

(7)

3.4. Definisi Konsep Dan Operasional Konsep

3.4.1. Definisi Konsep

Oprasional merupkan salah satu instrument dari riset kerena merupakan salah satu tahapan dalam proses pengumpulan data. Definisi dari oprasional menjadikan konsep yang masih bersifat abstrak menjadi oprasional yang memudahkan pengukuran variabel tersebut. Sebuah definisi oprasional juga bisa dijadikan sebagai batasan pengertian yang dijadikan pedoman untuk melakukan suatu kegiatan atau penelitian.

Untuk melakukan penelitian ini, sebagai konsep dasar dari istilah perlu diperjelas definisi konsepnya, yaitu :

a. Tingkat pengetahuan penonton

Dari fenomena yang terjadi tingkat pengetahuan penonton menjadi tolak ukur dalam penelitian tentang sebuah program tayangan komedi, tingkat pengetahuan penonton adalah dlihat dari hasil penelitian yakni kuesioner yang menjadi teknik pengumpulan data utama terhadap program tersebut. b. Program Komedi

Program komedi dalam penelitian ini adalah suatu bentuk acara yang disajikan oleh televisi. Dan memfokuskan pada program yang berbumbu humoris, yang biasanya komedi disajikan untuk semua umur dari anak-ank hingga dewasa, namun ada beberapa spesifikasi umur dalam komedi.

(8)

3.4.2. Tabel oprasionalisasi konsep

Variabel Dimensi Indikator kriteria pengukuran

Terpaan media Profil responden Jenis kelamin responden a. perempuan b. laki-laki usia responden a. 17-25 b. 26-32 c. 32-40

pekerjaan responden a. pelajar/mahasiswa b. pegawai/wiraswasta c. IRT

mengetahui jumlah

pemain utama tetagga masa gitu ..? a. SM/SS (5) b. M/S (4) c. R (3) d. TM/TS (2) e. STM/STS (1)

(9)

Mengetahui jam tayang tetangga masa gitu. a. SM/SS (5) b. M/S (4) c. R (3) d. TM/TS (2) e. STM/STS (1) Tentang karakteristik masing-masing tokoh/pemain. a. SM/SS (5) b. M/S (4) c. R (3) d. TM/TS (2) e. STM/STS (1)

Tetangga masa gitu menyelipkan pesan moral keharmonisan lingkungan (tetangga) a. SM/SS (5) b. M/S (4) c. R (3) d. TM/TS (2) e. STM/STS (1)

gaya bahsa yang digunakan dalam komedi tetangga masa gitu ringan dan menrik. a. SM/SS (5) b. M/S (4) c. R (3) d. TM/TS (2) e. STM/STS (1) Bagaimana kekompakan mereka sebagai pasangan suami istri. a. SM/SS (5) b. M/S (4) c. R (3) d. TM/TS (2) e. STM/STS (1)

(10)

Style bintang dalam

drama komedi

tetangga masa gitu lebih feminine dan angel lebih casual.

a. SM/SS (5)

b. M/S (4)

c. R (3)

d. TM/TS (2)

e. STM/STS (1)

Nuansa romantis pada pasangan bintang dan bastian. a. SM/SS (5) b. M/S (4) c. R (3) d. TM/TS (2) e. STM/STS (1)

Nuansa realistis pada pasangan angel dan adi. a. SM/SS (5) b. M/S (4) c. R (3) d. TM/TS (2) e. STM/STS (1)

setting ruang dapur bintang lebih nyaman dari pada ruang dapur angel. a. SM/SS (5) b. M/S (4) c. R (3) d. TM/TS (2) e. STM/STS (1)

(11)

masakan bintang yang

selalu tidak pas

rasanya adalah konflik yang sering muncul.

a. SM/SS (5)

b. M/S (4)

c. R (3)

d. TM/TS (2)

e. STM/STS (1)

adi yang bermalas-malasan, dalam bekerja adalah konflik utama pasangan adi & angel. a. SM/SS (5) b. M/S (4) c. R (3) d. TM/TS (2) e. STM/STS (1) Dengan menonton komedi tetangga masa gitu merasa terhibur. a. SM/SS (5)

b. M/S (4)

c. R (3)

d. TM/TS (2)

e. STM/STS (1)

ide dan alur cerita tetangga masa gitu terbilang menarik dan unik. a. SM/SS (5) b. M/S (4) c. R (3) d. TM/TS (2) e. STM/STS (1)

(12)

3.4.3 Tabel Bobot Skala Likert Bobot Penilaian 5 a. Sangat baik 4 b. Baik 3 c. Ragu-ragu 2 d. Tidak baik

1 e. Sangat tidak baik

peneliti akan membuat pertanyaan seperti yang terdapat di dalam indikator dari program acara yang diteliti yakni program komedi Tetangga

Masa Gitu di Net TV, untuk memperoleh tingkat pengetahuan penonton

terhadap program acara tersebut pada Rt 02/07 Bantargebang Bekasi.

Kategori-kategori yang dikumpulkan akan diukur dengan menggunakan skala jumlahan, yang paling umum adalah skala likert, yaitu setiap jawaban diberi nilai bilangan.10

Rumus 11

i = ( )

10

Jalaludin Rakhmat, Metode Penelitian Komunikasi, Bandung, Remaja Rosdakarya, 2001 Hal.94

11

(13)

keterangan : i = interval

R = nilai tertinggi- nilai terendah

NT = 15 x jawaban sekor tertinggi adalah 5 = 14 x 5 = 70

NR = 15 x jawaban sekor terendah adalah 1 = 14 x 1 = 14

i =

=

=

11

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Disetiap pembicaraan mengenai metodologi penelitian, bahasan metode pengumpulan data menjadi amat penting. Metode pengumpulan data adalah bagian instrument pengunpulan data yang menentukan berhasil atau tidaknya suatu penelitian. Pada penelitian kuantitatif dikenal beberapa metode, antara lain metode angket, wawancara, observasi, dan dokumentasi.12

12

(14)

Dalam penelitian ini penulis menggunakan angket atau kuesioner sebagi alat ukur yang menjadi instrument pengumpulan data.

Metode angket, sering pula disebut sebagai metode kuesioner atau dalam bahasa inggris disebut questionnaire (daftar pertanyaan).Metode angkat merupakan serangkaian atau daftar pertanyaan yang disusun secara sistematis, kemudian dikirim untuk diisi oleh responden.Setelah diisi, angket dikembalikan kepetugas atau peneliti.

3.5.1 Data primer

Data primer adalah data yang langsung diperoleh dari sumber data pertama dilokasi penelitian atau objek penelitian.Pengumpulan data primer menggunakan metode survei melalui pembagian kuesioner kepada responden.Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang diketahui.13

Dalam teknik pengumpulan data kuantitatif ini peneliti menggunakan sumber data primer yaitu, dengan cara menyebar kuesioner atau angket. Angket adalah tehnik pengumpulan data dengan cara menyebar daftar pernyataan kepada responden menyangkut hal yang akan diteliti. Selain itu kuesioner dapat diartikan sebagai daftar pertanyaan yang terstruktur dan sistematik, dimana dalam kuesioner tersebut terdapat susunan pertanyaan tertulis yang dapat menentukan data-data yang sesuai dan yang dibutuhkan

13

(15)

untuk melakukan analisis, dalam penelitian ini kuesioner dibagikan dan diisi sendiri oleh setiap responden.14

Sumber data primer pada kegiatan penelitian antara lain, masyarakat secara langsung yang disebut populasi dan sampel. Data primer yang berasal dari masyarakat langsung bisa melalui kuesioner merupakan data murni. Data tersebut ada yang merupakan data ada pula data yang tidak murni. Data murni adalah data yang diperoleh secara mentah dari masyarakat. Sedangkan data tidak murni adalah data yang disesuaikan responden dengan jalan pikirannya.

Selain berasal dari masyarakat secara langsung, data primer juga dapat diperoleh dari benda, kondisi, situasi, proses atau prilaku orang tertentu dan dapat juga diperoleh dari observasi lapangan. Data laboratorium yang berupa hasil percobaan kimia, biologi, dan sebagainya yang dihasilkan melalui percobaan atau test yang langsung dilakukan oleh peneliti.

3.5.2 Data Sekunder

Sumber data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber penunjang penelitian didapat dari studi kepustakaan, sumber lain yang berkaitan tentang data penelitan. Seorang peneliti dalam mengumpulkan data yang bersumber dari data sekunder ini memiliki beberapa tujuan lain, data sekunder ini merupakan informasi yang dikumpulkan dan bukan untuk kepentingan studi yang sedang dilakukan saat ini. Data sekunder ini

14

(16)

merupakan pendekatan penelitian yang menggunakan data-data yang telah ada, dan selanjutnya dilakukan proses analisa dan interprestasi terhadap data-data tersebut sesuai dengan tujuan penelitian.

Dalam tehnik pengumpulan data sekunder ini peneliti lebih mudah menentukan sumber data sekunder. Karena data sekunder merupakan data yang sudah tersedia sehingga kita tinggal mencari dan mengumpulkan segala sumber atau data-data yang pas dan diperlukan. Dengan media yang sudah disediakan kita dapat mencari sumber-sumbernya dari perpustakaan, dan sumber lembaga lainnya yang dapat memberikan informasi.

3.6. Validitas Dan Reliabilitas 3.6.1 Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur valid tidaknya suatu kuesioner. pengujian ini dilakukan dengan mengkorelasikan butir-butir pertanyaan di dalam kuesioner terhadap faktor terkait. jika ternyata butir pertanyaan kuesioner tidak valid maka butir pertanyaan yang dimaksud akan segera direvisi dan diperbaiki hingga pertanyaan dalam kuesioner tersebut mampu mengungkapkan apa yang hendak diukur.

Data dikatakan valid apabila nilai korelasi hitung “r” pada data tersebut bertanda positif, dan r hasil > r tabel dengan derajat kebebasan (df) = n-2, dalam hal ini n = jumlah sampel, maka butir pertanyaan atau variabel tersebut valid. Dengan diperolehnya indek validitas setiap butir maka dapat diketahui dengan pasti butir-butir mana yang tidak memenuhi

(17)

syarat ditinjau dari validitasnya, sehingga berdasarkan perhitungan ini peneliti dapar merevisi butir-butir pertanyaan yang dimaksud.

3.6.1 tabel Validitas

No Item Variabel x

Nilai validitas Keterangan

1 1 0.635 Valid 2 2 0.675 Valid 3 3 0.364 Valid 4 4 0.552 Valid 5 5 0.415 Valid 6 6 0.451 Valid 7 7 0.643 Valid 8 8 0.342 Valid 9 9 0.342 Valid 10 10 0.356 Valid 11 11 0.584 Valid 12 12 0.500 Valid 13 13 0.585 Valid 14 14 0.476 Valid

(18)

3.6.2 Reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur ketepatan suatu instrument jika dipergunakan untuk mengukur objek penelitian yang sama, meski berkali kali digunakan akan mendapatkan hasil yang serupa.

Untuk mengukur reliabilitas digunakan uji statistik Cronbach Alpa (α). Variabel dikatakan konsiten jika memiliki nilai cronbach Alpa (α) > 0,60 (Arikunto, 1988; 190-191). Adapun rumus Alpha yang dimaksud yaitu :

r

11 = [ ] [ 1 – ∑

]

=

reliabilitas instrumen

k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal ∑ 2

=

jumlah varians butir

(19)

3.6.2. tabel Reliabilitas item-total statistik

No Item butir pertanyaan

/ banyaknya soal Coranbach Alpha Nunnally keterangan 1. Item_1 0,724 0,60 Reliabel 2 Item_2 0,718 0,60 Reliabel 3 Item_3 0,756 0,60 Reliabel 4 Item_4 0,741 0,60 Reliabel 5 Item_5 0,746 0,60 Reliabel 6 Item_6 0,745 0,60 Reliabel 7 Item_7 0,723 0,60 Reliabel 8 Item_8 0,751 0,60 Reliabel 9 Item_9 0,751 0,60 Reliabel 10 Item_10 0,766 0,60 Reliabel 11 Item_11 0,730 0,60 Reliabel 12 Item_12 0,738 0,60 Reliabel 13 Item_13 0,731 0,60 Reliabel 14 Item_14 0,740 0,60 Reliabel

(20)

3.7. Teknik Analisis Data

Penggunaan komputer pada penelitian, terutama pada penelitian sosial, lebih banyak dibantu oleh tersedianya software siap pakai yang berhubungan dengan statistika. Telah disadari bahwa statistika memegang peranan penting dalam analisis data. Walaupun demikian, peranan statistika tidak lebih dari sekedar alat peneliti (a set tools). Dengan menggunakan program-program ini, peneliti dimanjakan untuk tidak bersusah-susah membuat from-from pengolahan dan analisis data, menghitung data-data.

Pengolahan data adalah kegiatan lanjutan setelah pengumpulan data dilaksanakan. Pada penelitian kuantitatif, pengolahan data secara umum dilaksanakan dengan melalui tahap memeriksa (editing), proses pemberian identitas (coding), dan proses pembeberan (tabulating).15

Dalam metode penelitian kuantitatif ini, seorang peneliti selain mengumpulkn data peneliti juga harus melakukan analisis dan pegolahan data yang didapatnya agar mendapatkan hasil atau data yang akurat. Tujuan pokok dilaksanakannya penelitian adalah untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan peneliti untuk mencapai tujuan pokok tersebut antara lain harus melalui proses pengolahan dan analisis data.

Analisis data bertujuan untuk menyusun data dalam cara yang terstruktur sehinga dapat dipahami. Para peneliti berpendapat bahwa tidak ada cara yang paling benar secara absolute untuk mengorganisasi,

15

(21)

menganalisis, dan menginterprestasikan data, karena itu maka prosedur analisis data dalam penelitian disesuaikan dengan tujuan penelitian. Untuk memudahkan dalam analisa data metode yang digunakan adalah metode statistik. Statistika adalah serangkaian metode yang dipakai untuk mengumpulkan, menganalisa, menyajikan dan memberi makna. Metode statistik mempermudah para pengambil keputusan memahami informasi mana yang harus dimanfaatkan, agar keputusan mereka tepat. Tahapan langkah saat menggunakan analisis data statistik adalah, menentukan masalah untuk menjadi obyek penelitian, mengumpulkan data, melakukan analisis dan menyajikan hasil.

Data yang sudah dikumpulkan berupa data primer dan sekunder yang sudah dianalisis selanjutnya akan diolah penelitian merupakan suatu kegiatan ilmiah untuk menjawab hasrat keingintahuan manusia yang berkaitan dengan analisa dan konstuksi, yang dilakukan secara metodelogis, sistematis, dan konsisten. Dengan demikian penelitian merupakan sarana yang dipergunakan oleh manusia untuk memperkuat, membina serta mengembangkan ilmu pengetahuan.

Gambar

Table 3.1  Sampel

Referensi

Dokumen terkait

METY SUPRIYATI Kepala Sub Bidang Sosial, Kesehatan, Tenaga Kerja dan Kependudukan pada Bidang Pemerintahan dan Sosial Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan

BANK berhak dengan ketentuan dan syarat-syarat yang dianggap baik oleh BANK untuk menjual dan/atau mengalihkan sebagian atau seluruh hak tagih BANK, baik pokok maupun bunga,

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan ekstrak tepung buah sirih hutan (Piper aduncum L.) yang tepat untuk mengendalikan hama kutu daun persik Myzus persicae

Sebagai perbandingan bangunan fasilitas cottage, ada beberapa kawasan wisata dengan fasilitas akomodasinya yang memanfaatkan lingkungan sekitarnya sehingga fasilitas wisata

Untuk ekstraksi fitur tekstur akan didapatkan nilai dari histogram fitur yang dihasilkan dan akan dilakukan pengujian dengan kuantisasi panjang histogram, sedangkan

(1) Orang pribadi atau badan yang telah mempunyai izin di bidang Norma Keselamatan dan Kesehatan Kerja tetap masih berlaku sampai berakhirnya masa izin dan harus

Adapun yang menjadi inti dari penerapan teknologi computer vision adalah kemampuan suatu sistem komputer untuk melakukan duplikasi dari penglihatan manusia kedalam

Maka dari itu penelitian ini akan dilakukan pada masyarakat muslim di kota Padang karena pada variabel penelitian terdapat salah satunya label halal pada produk