1 (uk. Font 8pt)
Partisipasi Masyarakat Dalam Pelaksanaan Program Dana Desa Terhadap
Pembangunan Desa (Studi Kasus Desa Sangia Makmur, Kecamatan
Kabaena Utara, Kabupaten Bombana)
Penulis. Leni Ariningsih
Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Muhammadiyah Makassar email:[email protected]
Abstract
LENI ARININGSIH, 2021 "Community Participation in the Implementation of the Village Fund Program for Village Development (Case Study in Sangia Makmur Village, Kabaena Utara District, Bombana Regency)" Thesis of Management Study Program, Faculty
of Economics and Business, Muhammadiyah University of Makassar. Supervised by supervisor I Agus Salim HR and Supervisor II Muh. Nur Rasyid
This study aims to determine how community participation in the implementation of the village fund program towards the development of a very prosperous village. This type of research used in this research is qualitative research. The informants in this study were four people.
The results showed that community participation in the village development program was quite good, but community participation in giving opinions, suggestions or ideas in counseling meetings on village development programs was still lacking due to the lack of public awareness to participate in the village development program.
Keywords :
Abstrak
LENI ARININGSIH, 2021 “Partisipasi Masyarakat Dalam Pelaksanaan Program Dana Desa Terhadap Pembangunan Desa (Studi Kasus Di Desa Sangia Makmur, Kecamatan Kabaena Utara, Kabupaten Bombana)” Skripsi Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Dan Bisni Universitas Muhammadiyah Makassar. Dibimbing oleh pembimbing I Agus Salim HR dan Pembimbing II Muh. Nur Rasyid
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan program dana desa terhadap pembangunan desa sangia makmur. Jenis penelitian yang di gunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Informan dalam penelitian ini adalah 4 orang.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa partisipasi masyarakat dalam program pembagunan desa sudah cukup baik, namun untuk partisipasi masyarakat dalam pengambilan keputusan, perencanaan, pelaksanaan dan pemanfaatan hasil kegiatan program pembagunan desa masih sangat kurang karena minimnya kesadaran masyarakat untuk ikut berpartisifasi dalam program pembagunan desa.
1 (uk. Font 8pt)
1. PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Desa merupakan wilayah yang memiliki hak otonom untuk mengatur
dan mengurus pembangunannya
sendiri dan bertujuan untuk
meningkatkan kesejahteraan
masyarakat, posisi desa menjadi sangat penting mengingat sebagian besar penduduk Indonesia tinggal di desa, sehingga apabila pemerintah desa dapat menjalankan peran dan fungsi
dengan baik dalam membangun
desanya maka akan mendukung
keberhasilan pembangunan nasional. Wilayah desa merupakan salah satu titik berat pembangunan nasional untuk terciptanya kestabilan dan
kemajuan Indonesia secara
menyeluruh dengan melalui
pembangunan potensi yang ada di pedesaan harus dikembangkan dan kekurangan yang ada harus segera diatasi, Maka disinilah peran penting dari partisipasi masyarakat itu sendiri.
Partisipasi masyarakat saat ini
sering menjadi perbincangan
diberbagai wilayah, baik pada daerah
perkotaan maupun pedesaan.
Partisipasi masyarakat itu sendiri sangat mempengaruhi keberhasilan suatu perencanaan atau
program-program yang ada pada desa,
keberhasilan suatu program desa tanpa adanya partisipasi masyarakat tidak akan berjalan dengan baik sehingga
keikut sertaan masyarakat akan sangat
dibutuhkan dalam perencanaan
maupun program agar dapat berjalan dengan baik. Keberhasilan suatu program pembangunan bukan hanya berdasarkan kemampuan pemerintah tetapi juga berkaitan dengan partisipasi
masyrakat dalam menjalankan
program pembangunan, guna
mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi desa dalam penyelenggaraan pemerintah dan pembangunan desa dalam segala aspek-aspek yang sesuai dengan kewenangan yang dimiliki seperti yang telcantum dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2014 tentang desa memberikan mandat kepada pemerintah untuk mengalokasikan dana desa. Dana desa tersebut dianggarkan setiap tahun dalam anggaran pendapatan belanja
negara (APBN) yang kemudian
diberikan kepada setiap desa sebagai salah satu pendapatan desa. Dana desa disusun untuk memberikan status hukum yang lebih kuat untuk desa dan
memastikan alokasi anggaran
pembangunan tahunan.
Program dana desa merupakan dana yang diberikan kepada desa yang
berasal dari dana perimbangan
keuangan pemerintah pusat dan daerah yang diterima oleh kabupataen atau kota. Melalui program dana desa, desa ataupun kelurahan berpeluang penting
1 (uk. Font 8pt)
pemerintah dan sosial kemasyarakatan desa secara otonom. Pengelolaan program dana desa dilakukan melalui pembangunan fisik dan non fisik yang
berhubungan dengan indikator
pekembangan desa seperti pendidikan, kesehatan dan pendapatan. Dana desa yang dipergunakan untuk keperluan pembangunan di desa sangia makmur kecamatan kabaena utara kabupaten bombana sudah terlaksana namun
belum mencapai subtansi
pembangunan partisipatif, hal ini dapat dilihat dari partisipasi masyarakat yang
belum optimal. Tujuan dari
pelaksanaan alokasi dana desa adalah untuk meningkatkan pembangunan desa, baik pembangunan fisik maupun pembangunan non fisik.
Hal ini juga berhubungan dengan indikator pembangunan desa. Indikator pembangunan desa tersebut meliputi tingkat pendidikan, tingkat
pendapatan masyarakat, Dengan
adanya dana desa diharapkan
pembangunan fisik desa yang selama ini jauh dari cukup dapat ditingkatkan (Siwastiono, Sadu, 2006: 111). Kebutuhan desa yang diperhitungkan dari variabel jumlah penduduk, luas wilayah, kondisi geografis dan potensi
alam serta tingkat pendapatan
masyarakat yang berada dibawah garis kemiskinan.
Pembangunan desa diharuskan mengutamakan kebutuhan masyarakat
yang berkaitan dengan perbaikan
pembangunan di Desa Sangia
Makmur, Kecamatan Kabaena Utara tersebut. Fenomena dan realita yang terjadi di Desa Sangia Makmur Kecamatan Kabaena Utara, Kabupaten Bombana kurang akan perbaikan infrastruktur jalan dikarenakan kurang efektifnya perbaikan infrastruktur jalanan di Desa Sangia Makmur. Pada tahun 2016 pemerintah telah membuat program pembangunan infrastruktur perbaikan jalan namun hasilnya kurang efektif, sebab kurangnya partisipasi
dan kerjasama dari masyarakat
dikarenakan beberapa hal seperti:
kesibukan masyarakat dalam
memenuhi kebutuhan mereka,
kurangnya kesadaran akan pentingnya kerjasama dalam membangun desa oleh karena itu masyarakat kurang berpartisipasi.
Berdasarkan dari fenomena yang telah dijelaskan diatas penulis tertarik untuk meneliti seberapa besar keterkaitan antara “Partisipasi Masyarakat Dalam Pelaksanaan Program Dana Desa Terhadap Pembangunan Desa (Studi Kasus Dasa Sangia Makmur, Kecamatan Kabaena Utara, Kabupaten Bombana)”.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang diuraikan maka rumusan masalah yang diangkat dari penelitian ini yaitu
1 (uk. Font 8pt)
Bagaimana tingkat partisipasi
masyarakat dalam pelaksanaan
program dana desa terhadap
pembangunan desa di Desa Sangia Makmur.
B. Tujuan Penelitian
Secara umum tujuan penelitian ini yaitu untuk megetahui bagaimana
partisipasi masyarakat dalam
pelaksanaan prongram dana desa terhadap pembangunan Desa Sangia Makmur.
C. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diperoleh dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut :
2. Secara praktis, yakni memberikan data dan informasi yang berguna bagi semua kalangan terutama
mereka yang secara serius
mengamati jalannya partisipasi
masyarakat, serta memberikan
masukan bagi masyarakat
khususnya di tempat penelitian ini dilaksanakan agar dapat terus meningkatkan peran aktifnya dalam membangun daerahnya.
3. Secara akademis, yakni peneliti ini
diharapkan dapat memberikan
kontribusi baik secara langsung atau tidak bagi kepustakaan jurusan manajemen dan bagi kalangan penulis lainnya yang tertarik untuk
mengesplorasi kembali kajian
tentang model partisipasi publik
dalam proses perencanaan
pembangunan di daerah lain.
4. TINJAUAN PUSTAKA
A. Manajemen Sumber Daya Manusia 1. Pengertian Manajemen Sumber
Manusia
Dalam suatu organisasi hal yang paling penting yang dilakukan adalah sumber daya
manusia yang menjadi
pendukung utama tercapainya tujuan organisasi. Sumber daya
manusia menempati posisi
strategis dalam suatu organisasi, maka dari itu sumber daya manusia harus digerakan secara efektif dan efesien sehingga mempunyai tingkat hasil daya guna yang tinggi (Setiawan 2016).
Menurut Desller dalam
(Setiawan 2016) mendefinisikan
manajemen sumber daya
manusia sebagai kebijakan dan
praktik menentukan aspek
manusia atau sumber daya
manusia dalam posisi
manajemen, termasuk merekrut, menyaring, melatih, memberi penghargaan dan penilaian. Sedangkan menurut Andrew
menurut Mengkunegara
(Setiawan 2016) berpendapat bahwa perencanaan sumber daya
1 (uk. Font 8pt)
tenaga kerja didefinisikan
sebagai proses menentukan
kebutuhan tenaga kerja dan
berarti mempertemukan
kebutuhan tersebut agar
pelaksanaannya berintegrasi dengan rencana organisasi.
Para ahli masing masing mempunyai pandangan yang berbeda dalam mendefinisikan sumber daya manusia namun
inti dari masing masing
pengertian tersebut sama-sama memiliki tujuan yangsama yaitu untuk menciptakan sumber daya manusia sebagai aset sebuah perusahaan.
Fungsi Manajemen Sumber 2.
Daya Manusia (SDM)
Terdapat beberapa macam fungsi utama manjemen Sumber Daya Manusia, yaitu :
a. Perencanaan untuk
kebutuhan SDM
Fungsi perencanaan
kebutuhan SDM setidaknya
meliputi dua kegiatan
utama, yaitu :
1) Perencanaan dan
peramalan permintaan tenaga kerja organisasi
baik dalam jangka
pendek maupun jangka panjang.
2) Analisis jabatan dalam
organisasi untuk menentuka tugas,tujuan, keahlian, pengetahuan dan kemampuan yang dibutuhkan. Kedua
fungsi tersebut sangat
esensial dalam
melaksanakan kegiatan MSDM secara efektif. b. Staffing sesuai dengan
kebutuhan organisasi
setelah kebutuhan SDM
ditentukan, langkah
selanjutnya adalah mengisi formasi yang tersedia. Dalam tahap pengisian staf ini terdapat dua kegiatan yang diperlukan, yaitu : 1) Penarikan (rekrutmen)
calon atau pelamar pekerjaan
2) Pemilihan (seleksi) para calon atau pelamar yang dinilai paling
memenuhi syarat.
Umumnya rekrutmen
dan seleksi diadakan
dengan memusatkan
perhatian pada
ketersediaan calon
tenaga kerja baik yang ada di luar organisasi
(eksternal) maupun
dari dalam organisasi (internal).
1 (uk. Font 8pt)
Kegiatan ini dilakukan setelah calon atau pelamar
dipekerjakan dalam
kegiatan organisasi.
Organisasi menentukan
bagaimana sebaiknya
bekerja dan kemudian
memberi penghargaan atas kinerja yang dicapainya. Sebaliknya organisasi juga harus menganalisis jika terjadi kinerja negative dimana pekerja tidak dapat mencapai standar kinerja yang ditetapkan. Dalam
penilaian kinerja ini
dilakukan dua kegiatan utama, yaitu :
1) Penilaian dan
pengevaluasian pelaku pekerja.
2) Analisis dan pemberian
motivasi prilaku
pekerja
Kegiatan penilaian
kinerja ini dinilai sangat sulit baik bagi penilai
maupun yang dinilai.
Kegiatan ini rawan dengan munculnya konflik.
d. Perbaikan kualitas pekerja dan lingkungan kerja Saat ini perhatian SDM
mengarah pada tiga
kegiatan strategis, yaitu :
1) Menentukan,
merancang dan
mengimplementasikan program pelatihan dan
pengembangan SDM
guna kemampuan dan kinerja karyawan. 2) Memperbaiki kualitas
lingkungan kerja,
khususnya melalui
kualitas kehidupan
kerja dan program
perbaikan produktifitas.
3) Memperbaiki kondisi
fisik kerja guna
memaksimalkan
kesehatan dan
keselamatan pekerja. Salah satu outcome yang dapat diperoleh dari ketiga kegiatan
strategis tersebut
adalah peningkatan
atau perbaikan kualitas fisik dan non fisik lingkungan kerja.
B. Partisipasi Masyarakat
1. KonsepPartisipasi Masyarakat
Partisipasi masyarakat
merupakan suatu konsep yang merujuk pada keikutsertaan
seseorang dalam berbagai
aktivitas pembangunan.
1 (uk. Font 8pt)
didasari oleh motif-motif dan keyakinan akan nilai-nilai tertentu. Secara konseptual
partisipasi masyarakat
merupakan alat dan tujuan
pembangunan masyarakat,
partisipasi masyarakat berfungsi sebagai penggerak dan pengarah proses perubahan sosial.
Bornby (Dalam Theresia et al, 2015 :196) mengartikan partisipasi sebagai tindakan
untuk mengambil bangian
kegiatan atau peryataan untuk mengambil bagian dari suatu
kegiatan dengan maksud
memperoleh manfaat.
Sedangkan dalam kamus
sosiologi yang sudah disusun
oleh Theodorson (dalam
Theresia et al, 2015 :196) menyebutkan bahwa partisipasi
merupakan keikutsertaan
seorang dalam kelompok sosial untuk mengambil bagian dari
kegiatan masyarakat. Dari
pengertian partisipasi yang telah dikatakan diatas, Theresia et al,
(2015 :198) menyimpulkan
bahwa : Partisipasi atau peran serta pada dasarnya merupakan suatu bentuk keterlibatan dan keikutsertaan secara aktif dan sukarela, baik karena alasan dari dalam ataupun dari luar. Proses kegiatan yang bersangkutan
mencakup : pengambilan
keputusan dalam perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, serta pemanfaatan hasil kegiatan.
Beberapa hal pokok yang terkandung dalam batasan dari partisipasi, yaitu :
a. Partisipasi berarti keterlibatan mental dan emosi yang lebih banyak dari keterlibatan fisik, dan ini akan menimbulkan kesadaran sehingga dapat menumbuhkan partisipasi. b. Partisipasi mendorong orang
untuk memberikan sumbangan
atau dukungan kepada
kehidupan kelompok yang
nantinya yang akan
memberikan pengaruh kepada kelangsungan hidup kelompok
dalam mencapai tujuan
bersama.
c. Partisipasi mendorong
seseorang untuk
bertanggungjawab dalam
suatu kegiatan demi
kepentingan bersama, karena
apa yang disumbangkan
dilakukan dengan sukarela sehingga akan menimbulkan
rasa keterlibatan diri
organisasi.
Menurut Bornby (dalam Theresia et al, 2015 ;196)
mengartikan partisipasi
1 (uk. Font 8pt)
mengambil bagian yaitu
kegiatan atau peryataan untuk mengambil bagian kegiatan dengan maksud memperoleh manfaat. Partisipasi atau peran
serta pada dasarnya
merupakan suatu bentuk
keterlibatan dan keikutsertaan secara aktif dan sukarela, baik karena alasan dari dalam maupun dari luar dengan keseluruhan proses kegiatan
yang bersangkutan, yang
mencakup pengambilan
keputusan dalam perencanaan,
pelaksanaan dan
pengendalian, serta
pemanfaatan hasil kegiatan yang dilaksanakan.
2. Bentuk Partisipasi
Dusseldrop (dalam
Theresia et al, 2015 :200)
mengidentifikasi beragam
bentuk kegiatan partisipasi yang dilakukan setiap warga masyarakat yaitu :
a. Menjadi anggota kelompok masyarakat
b. Melibatkan diri pada
kegiatan diskusi kelompok
c. Melibatkan diri pada
kegiatan organisasi untuk menggerakkan partisipasi masyarakat yang lain. d. Mengambil bagian dalam
proses pengambilan keputusan
e. Menggerakkan sumber daya masyarakat
f. Memanfaatkan hasil
kegiatan yang dicapai
masyarakat.
3. Tingkat Partisipasi Masyarakat
Dilihat dari tingkatan atau tahapan partisipasi, Wilcox (dalam Theresia et al, 2015 :202) mengemkakan ada 5 tingkatan :
a. Memberikan informasi
(information).
b. Consultation, yaitu dimana
stakeholder mempunyai
peluang untuk memberikan
saran akan digunakan
seperti yang mereka
harapkan.
c. Bertindak bersama (acting
together), dalam artian
tidak sekedar ikut dalam
pengambilan keputusan,
tetapi juga terlibat dan menjalin kemitraan dalam pelaksanaan kegiatan.
d. Pengambilan keputusan
bersama (deciding
together) dalam arti
memberikan dukungan
terhadap ide atau gagasan
serta mengembangkan
peluang yang diperlukan
guna pengambilan
1 (uk. Font 8pt)
4. Tingkat partisipasi
masyarakat dalam
pembangunan
Yadav (dalam Theresia et al (2015 :198) mengemukakan tentang adanya empat macam
kegiatan yang menunjukan
partisipasi masyarakat dalam kegiatan pembangunan, yaitu :partisipasi dalam pengambilan
keputusan, pelaksanaan
kegiatan, pemantauan, serta
pemanfaatan hasil
pembangunan.
Lebih lanjut Theresia et al
(2015 :198) memberikan
penjelasan sebagai berikut :
a. Partisipasi dalam
pengambilan keputusan
Pada umumnya setiap
program pembangunan
masyarakat termasuk
pemanfaatan sumber daya
lokal dan alokasi
anggarannya selalu
ditetapkan sendiri oleh
pemerintah pusat.
Partisipasi masyarakat
dalam pembangunan perlu
ditumbuhkan melalui
dibukanya forum yang
memungkinkan masyarakat
banyak berpartisipasi
langsung dalam proses
dalam proses pengambilan
keputusan tentang program pembangunan.
b. Partisipasi dalam
pelaksanaan kegiatan
Partisipasi masyarakat
dalam pembangunan sering juga diartikan sebagai
partisipasi masyarakat
banyak yang umumnya
lebih kurang mampu, untuk
secara sukarela
menyumbangkan
tenaganya untuk kegiatan
pembangunan yang
dilakukan. Adapun lapisan
yang diatas umumnya
terdiri dari orang kaya lebih banyak memperoleh
manfaat dari hasil
pembangunan mereka tidak dituntut untuk memberikan
sumbangannya secara professional. Partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan adalah partisipasi masyarakat dalam pemeliharaan proyek
pembangunan yang telah berhasil dikerjakan.
c. Partisipasi dalam
pemanfaatan hasil
1 (uk. Font 8pt)
Partisipasi dalam
pemanfaatan hasil
pembangunan merupakan unsur sangat penting ,
sebab tujuan tujuan
pembangunan tersebut
untuk memperdayakan
masyarakat sehingga
pemerataan hasil
pembangunan merupaka
tujuan utama. Partisipasi dalam pemanfaatan hasil
pembangunan sering
kurang mendapat perhatian
dari pemerintah pada
umumnya. Pemerintah
sering kali menganggap bahwa dengan selesainya kegiatan pembangunan itu otomatis manfaatnya sudah pasti dapat dirasakan oleh
masyarakat sasaranya.
Padahal seringkali
masyarakat justru tidak memahami manfaat dari
setiap program
pembangunan secara
langsung, sehingga hasil
pembangunan yang
dilaksanakan sia-sia.
METODE PENELITIAN 3.
Jenis penelitian ini merupakan bentuk penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Data kualitatif adalah data dalam penelitian yang
menjelaskan sesuatu fenomena
berdasarkan hal-hal yang umumnya tidak dapat dihitung.
Fokus penelitian ini ditunjukan untuk memberikan batasan masalah yang akan dijelaskan didalam penelitian
tersebut. Menurut Creswell
(Herdiansyah, 2012:86) fokus penelitian merupakan suatu konsep atau suatu tahapan yang dieksplorasi secara mendalam dalam penelitian kualitatif. Fokus penelitian berdasarkan masalah serta hasil yang ingin
Lokasi penelitian ini difokuskan di kantor Desa Sangia Makmur Kabaena
Utara. Waktu penelitian yang
dibutuhkan selama dua bulan dimulai dari bulan November sampai pada Desember 2020.
Sumber data dapat dikatakan awal darimana datangnya data dan merupakan
faktor penting yang menjadi
pertimbangan pada setiap penentuan metode pengumpulan data. Sumber
informasi penelitian dapat
diklasifikasikan menurut sumber data primer dan sekunder. Pengumpulan data yang direncanakan dan dilaksanakan secara cermat akan sangat membantu dalam meningkatkan efektifitas dan efesiensi penelitian. Data di peroleh
1 (uk. Font 8pt)
secara langsung dari objek penelitian di
Desa Sangia Makmur Kecamatan
kabaena utara Kabupaten Bombana. Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data
hasil wawancara, observasi, dan
dokumentasi dengan cara
mengorganisasikan data dan memilih mana yang penting serta mana yang
perlu dipelajari serta membuat
kesimpulan sehingga mudah dipahami (Sugiyono, 2007: 333-345). Metode analisis data yang harus digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis data kualitatif seperti yang dikemukakan Milles dan Hubberman
(Sugiyono, 2007:204) yaitu
pengumpulan data, reduksi data, dan langkah terakhir adalah penarikan kesimpulan. Tahap-tahapnya yaitu:
a. Reduksi Data
Setelah semua data atau
informasi ini terkumpul lengkap,
peneliti melakukan proses
penelitian, memusatkan
penelitian pada satu fokus, membuang hal-hal yang tidak diperlukan untuk mengatur data yang sedemikian rupa sehingga kesimpulan penelitian dapat dilakukan.
b. Penyajian Data
Penyajian data yang selalu digunakan dalam data kualitatif yaitu bentuk naratif. Penyajian
data seperti sekumpulan
informasi yang disusun dengan
sistematis serta mudah
dimengerti.
c. Penarikan Kesimpulan dan
verifikasi
Penarikan kesimpulan adalah proses terakhir pada analisis data yang dilakukan peneliti dilihat dari hasil reduksi data tetap mengacu dalam rumusan masalah berdasarkan hasil yan diinginkan. Data yang sudah disusun dan dibandingkan antara satu dengan yang lain agar
mempermudah untuk
mengambil kesimpulan sebagai jawaban dari masalah yang ada serta memberikan solusi untuk masalah tersebut
.
HASIL DAN PEMBAHASAN 4.
4.1 Hasil Penelitian
Peneliti ini akan meneliti dengan melakukan wawancara secara acak untuk mendapatkan data yang di butuhkan dalam pengumpulan data yang pertama orang yang terlibat langsung dalam pembangunan daerah atau desa dan yang kedua orang yang terjun langsung dengan mengelola
keuangan dana desa. Untuk
mengimbangkan data terkumpul
yang di dapat dari kepala keuangan dan pegawai selain itu tujuan utama dari peneliti disini sesuai yang di jelaskan pada tujuan penelitian yang
1 (uk. Font 8pt)
dimana peneliti akan mencapai
pasrtisipasi masyarakat dalam
pelaksanaan program dana desa terhadap pembangunan desa. Dalam memperkuat data deskriptif peneliti disini melakukan penelitian dari dua sudut pandang tentang Partisipasi
masyarakat dalam pelaksanaan
program dana desa terhadap
pembangunan dan yang kedua
masyarakat yang terjun langsung dengan pembangunan desa.
Bercerita tentang partisipasi
masyarakat dalam pelaksanaan
program dana desa terhadap
pembangunan desa berarti bercerita tentang bagaimana kepala desa
beserta masyarakat dapat
berpartisipasi dalam melakukan pembangunan program kerja yang telah di setujui oleh kepala desa itu
sendiri. Peneliti melakukan
wawancara secara langsung dengan Bapak Suherman selaku Kepala Desa terkait Bagaimana partisipasi
masyarakat dalam pelaksanaan
program dana desa terhadap
pembangunan desa ?
“partisipasi masyarakat disini itu masih kurang karena setiap kali ada rapat atau pertemuan yang menyangkut program pembangunan desa, masyarakat desa sangia makmur itu selalu kami undang baik secara langsung atau arahan dari kepala dusun masing-masing. Tetapi hanya 2 atau 3 orang saja yang hadir dikarenakan masih
belum terbukanya forum yang
memungkinkan masyarakat dapat
berpartisipasi secara langsung contohnya dalam proses perencanaan dan pengambilan keputusan terhadap ide atau gagasan dari masyarakat yang belum dapat tergali. Karenanya kurangnya kesadaran diri dari anggota masyarakat terkait pentingnya program dana desa yang dilaksanakan oleh pihak desa tersebut”.(wawancara kamis, 24 desember 2020)
Hasil wawancara diatas
menunjukan bahwa partisipasi
masyarakat masyarakat masih
sangat kurang karena masih belum
terbukanya forum yang
memungkinkan masyarakat untuk ikut berpartisipasi langsung.
Partisipasi masyarakat dalam
pengambilan keputusan juga masih rendah, hal tersebut disimpulkan karena dalam tahap perencanaan
pemerintah mengadakan
musyawarah yang dihadiri
pemerintah desa, tokoh masyarakat
dan masyarakat namun sesuai
informasi yang disampaikan kepala desa masyarakat yang hadir hanya sebagian saja dalam rapat tersebut. Karena kurangnya kesadaran dari masyarakat terkait pentingnya
program dana desa yang
dilaksanakan oleh pihak desa. Kemudian peneliti kembali bertanya kepada bapak Abdul Majid selaku
kepala urusan pembangunan
mengenai program apa yang sudah dilaksanakan di desa ini ?
“program pembangunan yang sudah
1 (uk. Font 8pt)
pembangunan gedung serba guna,
pembutan tanggul, pembuatan lapangan futsal dan penimbunan jalan. Bantuan dana desa yang diberikan pemerintah pusat kepada desa memberikan dampak yang sangat positif dalam rangka pembangunan di desa baik dalam bentuk sarana maupun prasarana atau infrastruktur yang dapat membantu keberlangsungan pembangunan
dan meningkatnya kesejahteraan
masyarakat. (wawancara kamis, 24
desember 2020)”.
Seperti yang dijelaskan salah
satu narasumber mengatakan
pendapatnya tentang salah satu pembangunan desa yang sudah dilaksanakan pada desa sangia makmur. Dilihat dari lingkungan
yang cukup baik, sehingga
terlaksananya pembangunan desa dan dukung juga oleh dana desa yang cukup baik di desa sangia
makmur. Hasil wawancara
menunjukkan bahwa pembangunan desa cukup dilaksanakan dengan baik oleh pihak desa, oleh karena itu pemerintah desa harus memiliki kinerja kerja yang cukup baik sehingga dapat mencapai target dana desa yang ditentukan sebelum pembangunan terjadi. Dilihat dari dana desa yang cukup untuk pembangunan desa tetapi kurang adanya dukungan atau partisipasi
dari masyarakat dalam
pembangunan desa itu sendiri. Selanjutnya Peneliti melakukan wawancara secara langsung dengan
kepala desa Bapak Suherman terkait bagaimana upaya yang anda
lakukan untuk meningkatkan
partisipasi masyarakat ?
“sejauh ini cara yang kami lakukan yaitu
melakukan rapat bersama dengan
memberikan pemahaman kepada
masyarakat tentang pembangunan yang akan dilaksanakan dan pentingnya bekerja sama dalam membangun infrastruktur desa, kami juga ikut turun langsung kelapangan untuk tetap ikut bekerja sama dengan masyarakat pada saat pelaksanaan kegiatan. (wawancara kamis, 24 desember 2020) Hasil wawancara menunjukan bahwa kepala desa selalu mengajak masyarakatnya untuk mengikuti rapat bersama dan memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang pentingnya bekerja sama dalam kegiatan pembangunan agar infrastruktur yang dibangun bisa terlaksana dengan baik. Disamping itu, Kepala desa juga ikut berperan
dalam kegiatan pelaksanaan
pembangunan yang ada di desa sangia makmur. Kemudian peneliti kembali bertanya dengan Kepala Urusan Pembangunan desa sangia makmur Bapak Abdul Majid dengan pertanyaan yaitu bagaimana partisipasi yang anda lakukan untuk mendukung pembangunan tersebut ?
“pemerintah desa telah melakukan berbagai
cara untuk meningkatkan semangat
masyarakat desa sangia makmur dalam
gotong royong, salah satunya dalam bidang pembangunan. Kami selalu mengundang dan
1 (uk. Font 8pt)
mengajak masyarakat untuk hadir dan berpartisipasi aktif dalam musyawarah pelaksanaan pembangunan agar masyarakat dapat memberi kritikan atau masukan terkait program pembangunan yang diinginkan masyarakat desa sangia makmur ini. Akan tetapi pada kenyataanya masyarakat belum bisa aktif karena mungkin keterbatasan
pengetahuan mereka dan kurangnya
kesadaran diri dari masyarakat.”(wawancara 24 desember 2020)
Hasil wawancara
menunjukan bahwa pemerintah desa selalu memberikan semangat kepada
masyarakat untuk mengikuti
kegiatan yang telah di usulkan oleh
pemerintah untuk mendukung
pembangunan yang akan
dilaksanakan. Pemerintah desa juga
selalu mengundang masyarakat
untuk ikut dalam berpartisipasi aktif.dalam pembangunan desa, yang kurang akan kebersamaannya
dikarenakan kurang adanya
kesadaran diri dari masyarakat. Kemudian peneliti kembali bertanya kepada kepala desa sangia makmur yaitu bapak Suherman tentang bagaimana strategi pemerintah desa
untuk mengajak masyarakat
berpartisipasi dalam pelaksanaan pembangunan desa ?
“Kalau berbicara tentang partisipasi masyarakat dalam pembangunan desa kami sudah melakukan dengan baik, kami selalu memberikan pemahaman kepada masyarakat supaya mereka mempunyai kesadaran diri untuk ikut berpartisipasi
dalam pelaksanaan pembangunan
desa.”(wawancara 24 desember 2020) Hasil wawancara oleh peneliti dengan kepala desa sangia makmur tentang strategi pemerintah desa dalam pembangunan desa yang kurang maksimal dan menurut pendapat dari kepala desa atau salah satu narasumber menegaskan bahwa salah satu faktor yang menyebabkan
kegagalan dalam proses
pembangunan desa yaitu kurangnya kesadaran diri dari masyarakat. berdasarkan hasil wawancara diatas menunjukan bahwa kepala desa selalu memberikan yang terbaik untuk masyarakat.
4.2 Pembahasan
Pembangunan dilakukan untuk
memperbaiki kehidupan masyarakat
menjadi lebih baik lagi, dalam
pembangunan desa masih banyak hal yang harus dibuat seperti saling menunjang sehingga pembangunan yang dilaksanakan dapat berjalan dengan baik, salah satu yang harus dilihat yaitu kemampuan aparatur pemerintah untuk menarik perhatian masyarakat agar mau ikut berpartisipasi dalam kegiatan yang
dilaksanakan. Namun untuk
menjalankan pembangunan maka harus memiliki dana yang tersedia dan
kemampuan menggunakan dana
tersebut. Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah untuk menunjang pembangunan dan meningkatkan peran
1 (uk. Font 8pt)
serta masyarakat di daerah pedesaan yaitu dengan memberikan bantuan berupa program Dana Desa.
Bagian ini membahas tentang pengelolaan dan analisis data yang diperoleh melalui penelitian yang dilakukan di mana data data tersebut peneliti dapatkan melalui wawancara dan observasi sebagai metode pokok
dalam pengumpulan data untuk
mengambil suatu keputusan yang
objektif dan dapat berfungsi sebagai fakta. Penelitian ini berawal dari observasi yang penulis lakukan untuk
mengamati bagaimana partisipasi
masyarakat dalam pelaksanaan program dana desa terhadap pembangunan desa.
Dalam menganalisis data penulis menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan melakukan survey lapangan, yang berarti metode ini mengambil kesimpulan hasil observasi
dan wawancara mendalam yang
dilakukan, setelah data terkumpul maka dilanjutkan dengan induktif, yaitu menganalisis data yang bertitik tolak dari fakta yang bersifat khusus kemudian disimpulkan secara umum,
penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui dan menjelaskan partisipasi
masyarakat dalam pelaksanaaan
program dana desa terhadap
pembangunan desa.
Partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan Dana Desa di Desa Sangia
Makmur diketahui belum begitu
optimal. Hal-hal tersebut dapat dilihat dalam mulai dari tahap pengambilan keputusan, pelaksanaan kegiatan, dan
Pemanfaatan Hasil. Dalam tahap
pengambilan keputusan, partisipasi masyarakat seharusnya dapat ditemui
dalam kegiatan musrembang
(Musyawarah Rencana Pembangunan) di desa, meskipun telah diadakan musyawarah desa namun dapat dilihat bahwa keikutsertaan masyarakat sangat kurang, bahkan program-program yang
akan dilaksanakan ditentukan
pemerintah. Masyarakat bersikap acuh dalam tahap pengambilan keputusan. Padahal dengan keikutsertaan mereka dalam musrembang masyarakat dapat memberikan ide-ide atau
pendapat-pendapat yang ingin mereka
sampaikan. Walaupun pada
kenyataannya program yang dibuat memang bermanfaat bagi masyarakat,
namun kontribusi masyarakat
seharusnya dapat lebih besar,
bagaimanapun masyarakat yang paling memahami apa yang terbaik untuk mereka, serta masyarakat berhak ikut serta dalam kegiatan-kegiatan yang hasilnya akan menentukan hajat hidup
mereka (dalam Indrawijaya dan
Pranoto, 2011: 60)
Berdasarkan jawaban dari
informasi yang didapatkan oleh
peneliti, yang berasal dari desa sangia makmur tentang partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan program dana desa
1 (uk. Font 8pt)
terhadap pembangunan desa dapat dirangkum sebagai berikut :
a. Partisipasi Masyarakat dalam Perencanaan
Proses perencanaan memiliki peran yang sangat penting. Partisipasi masyarakat pada umumnya dapat dilihat dari keikutsertaan masyarakat yang dengan sadar dan sukarela turut berpartisipasi dalam berbagai bentuk mulai dari perencanaan
hingga keikutsertaan dalam
berbagai hal yang ada di desa. Proses partiispasi masyarakat dalam tahap perencanaan di Desa
Sangia Makmur musrembang
merupakan musyawarah yang dilakukan ditingkat desa yang di
hadiri oleh seluruh unsur
masyarakat dalam musyawarah
tersebutmasyarakat akan
membahas dan menentukan
program kegiatan yang akan dilaksanakan.
b. Partisipasi Masyarakat dalam Pengambilan Keputusan Partisipasi masyarakat dalam proses dalam proses pengambilan
keputusan sangat penting
dilakukan agar keputusan atau kebijakan yang diambil sesuai dengan keinginan dan kebutuhan masyarakat dalam pengelolaan keuangan desa. Hal tersebut
dapat diwujudkan melalui adanya kebebasan bagi masyarakat untuk memberikan ide dan usulan mengenai program dana desa terhadap pembangunan dengan cara melalui pertemuan atau
musyawarah yang diadakan
antara pemerintah desa dan
masyarakat. Partisipasi
masyarakat dalam pengambilan keputusan mengenai program dana desa terhadap pembangunan desa di Desa Sangia Makmur masih belum optimal, karena masih belum terbukanya forum yang memungkinkan masyarakat banyak yang berpartisipasi secara
langsung dalam pengambilan
keputusan mengenai program
dana desa terhadap
pembangunan.
c. Partisipasi Dalam Pelaksanaan Kegiatan
Partisipasi masyarakat dalam
pelaksanaan kegiatan lebih
menekankan kepada keterlibatan masyarakat secara langsung. Partisipasi masyarakat dalam
pelaksanaan kegiatan dapat
dilakukan dalam bentuk
memberikan sumbangan berupa tenaga, kemampuan yang dapat
membantu keberhasilan
pelaksanaan kegiatan
pembangunan yang dibiayai oleh dana desa. Partisipasi masyarakat
1 (uk. Font 8pt)
dalam pelaksanaan kegiatan yang dibiayai oleh dana desa di Desa Sangia Makmur belum optimal karena dengan semua kebutuhan
pembangunan yang sudah
dipenuhi dan biayai oleh dana desa, tanggungjawab masyarakat terhadap pelaksanaan kegiatan
pembangunan menjadi
berkurang. Hal ini juga
disebabkan masih kurangnya
kesadaran dan pemahaman
masyarakat akan adanya program dana desa.
d. Partisipasi Dalam Pemanfataan Hasil Pembangunan.
Partisipasi masyarakat dalam pemanfaatan hasil pembangunan dapat dilakukan dalam bentuk
menggunakan, menjaga,
memanfaatkan dan memelihara hasil pembangunan yang dibiayai oleh dana desa dengan baik yang
disebabkan masih kurangnya
pemahaman masyarakat akan
manfaat dari pembangunan
tersebut. Adapun masih
kurangnya kepedulian
masyarakat untuk memelihara hasil pembangunan yang dibiayai oleh dana desa sehingga hasil
pembangunan tidak dapat
digunakan dalam waktu yang panjang.
Hasil penelitin ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Resa Kusumawati (2017) dengan judul penelitian “Partisipasi Masyarakat dalam Penggunaan Dana Desa Bagi Kegiatan Pembagunan Di Desa Bayasari Kecamatan Jatinagara Kabupaten Ciamis”. Hasil
penelitiannya menunjukan bahwa
hambatan yang mempengaruhi partisipasi masyarakat dalam penggunaan dana desa bagi kegiatan pembangunan di desa bayasari kecamatan jatinegara kabupaten ciamis diantaranya masih kurangnya kesadaran dan pengetahuan masyarakat
tentang dana desa dan pentingnya
pembangunan yang biayai dana desa belum mencapai pembangunan partisipatif. Hal penelitian tersebut sama persis dengan wawancara peneliti bersama narasumber dikantor desa sangia makmur. Hal tersebut serupa dengan yang dipaparkan oleh bapak Suherman dalam wawancara.
5. PENUTUP 5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan mengenai partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan program dana desa terhadap pembangunan desa di Desa Sangia Makmur Kecamatan Kabaena Utara Kabupaten Bombana diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
Partisipasi masyarakat dalam
pelaksanaan program dana desa
terhadap pembangunan desa di Desa Sangia Makmur dapat dikatakan belum
optimal. Hasil wawancara dan
observasi yang telah dilakukan
1 (uk. Font 8pt)
beberapa hambatan yang
mempengaruhi masyarakat untuk
berpartisipasi terutama pada tingkat kesadaran dan pemahaman masyarakat terhadap program dana desa untuk
pembangunan. Peningkatan dan
pemahaman masyarakat akan
pentingnya partisipasi masyarakat dalam proses pembangunan mulai dari
tahap pengambilan keputusan,
pelaksanaan kegiatan, serta
pemanfaatan hasil kegiatan
pembangunan menjadi upaya yang dilakukan oleh pemerintah desa sangia makmur untuk mengatasi masalah tersebut. Serta sebagai upaya untuk
terus meningkatkan partisipasi
masyarakat dalam pelaksanaan program dana desa terhadap pembangunan desa agar dapat optimal dengan adanya kerja sama yang baik antara pemerintah desa dan masyarakat.
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian diatas, adapun saran yang dapat dijadikan pertimbangan
untuk mengoptimalisasikan
partisipasi masyarakat dalam
pelaksanaan program dana desa terhadap pembangunan desa di Desa Sangia Makmur Kecamatan
Kabaena Utara Kabupaten
Bombana yaitu :
1. Kepada Pemerintah Desa Partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan program dana desa
terhadap pembangunan yang dibiayai oleh dana desa tidak dapat muncul begitu saja, perlu adanya upaya dari pemerintah desa untuk mengarahkan dan
memberikan pemahaman
kepada masyarakat agar
masyarakat memiliki kesadaran untuk berpartisipasi. Dengan demikian maka partisipasi masyarakan dalam pelaksanaan program dana desa terhadap pembangunan dapat omtimal karena adanya kerjasama yang baik antara pemerintah desa dan masyarakat.
2. Kepada Masyarakat
Adapun partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan program
dana desa terhadap
pembangunan desa tidak dapat muncul dengan sendirinya,
masyarakat harus lebih
meningkatkan komukasi
dengan pemerintah desa agar apa yang menjadi hambatan dalam berpartisipasi bisa dicari jalan keluarnya bersama-sama, karena hal tersebut juga dapat
menganggu partisipasi
masyarakat itu sendiri dalam melaksanakan pembangunan.
DAFTAR PUSTAKA
A.A. Anwar Prabu Mangkunegara. 2016. Manajemen Sumber Daya Manusia
1 (uk. Font 8pt)
Perusahaan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Abe, Alexander, 2005, Perencanaan Daerah Partisipatif, Yogyakarta; Pustaka Jogja Mandiri,
Adi, Isbandi Rukminto, 2007,
Pemberdayaan, Pengembangan
Masyarakat, dan
Intervensi Komunitas, Lembaga Penerbitan FE-UI: Jakarta
Arif, Syaiful dkk. 2012. Partisipasi warga
dalam pembangunan dan
demokrasi,
Penyunting Happy Budi Febriasih, Malang; Avverroes Press.
Asnudi, Andi, 2009, Pendekatan
Partisipatif dalam Pembangunan proyek Infrastruktur Pedesaan di
Indonesia, jurnal SMARTEK
Volume 7 Nomor 4 Tahun 2009, Universitas Tadulako, Palu Akses Portal Garuda
Brayant, Corolie and White, Louise, G, 1982. Manajemen Pembangunan
Untuk Negara Berkembang.
Jakarta; LP3ES
Dessler. 2013. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi 1. Yogyakarta: STIE YKPN Yogyakarta.
Finna Rizqinna. 2010, Partisipasi
Masyarakat. www.lontar.ui.id. Hal
14
Gitosaputro, Sumaryo dan Rangga, k. Kordiyana, 2015. Pengembangan
dan Pemberdayaan Masyarakat
(Konsep, Teori dan Aplikasinya di Era Otonomi Daerah). Yogyakarta; Graha Ilmu
Hardinata, 2010, Partisipasi dan
Pemberdayaan Masyarakat di Era Otonomi Derah, Volume 3,No, 6, Desember 2010 ISSN; 1979-0899X
Marbun. 1998. Proses Pembangunan Desa
Menyongsong Tahun 2000.
Surakarta. Erlangga
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 60 Tahun 2004 tentang dana Desa yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara. Pemerintah Republik
Indonesia. Jakarta.
Putra C.K, et al. 2013. Pengelolaan Alokasi Dana Desa Dalam Pemberdayaan Masyarakat Desa (Studi Pada Desa Wonorejo Kecamatan Singosari
Kabupaten Malang). Jurnal
Administrasi Publik (JAP).
Malang>
Solekhan, moch. 2014. Penyelenggaraan Pemerintah Desa. Malang; Setara Press.