• Tidak ada hasil yang ditemukan

Implementasi Jaminan Pensiun untuk Seluruh Pekerja

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Implementasi Jaminan Pensiun untuk Seluruh Pekerja"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

Implementasi Jaminan Pensiun

untuk Seluruh Pekerja

(2)

2

Mandat Undang Undang

+

Undang-Undang

24/2011 tentang

Badan Penyelenggara

Jaminan Sosial (BPJS)

(3)

3

Program dan Kepesertaan

Sistem Jaminan Sosial Nasional

Jaminan

Hari Tua

Jaminan

Kecelakaan

Kerja

Jaminan

Pensiun

Jaminan

Kematian

Jaminan

Kesehatan

BPJS KESEHATAN

BPJS KETENAGAKERJAAN

PENERIMA BANTUAN IURAN

Penduduk Miskin dan Tidak Mampu

PNS/TNI/POLRI PEMBERI KERJA DAN PEKERJA TENAGA KERJA

Dialihkan ke BPJS Ketenagakerjaan paling lambat 2029

(4)

Dasar Hukum

Program Jaminan Sosial

Aspek Produk

Aspek Regulasi

Aspek Teknis

Desain Program/Manfaat, Iuran Aktuaria dan Sustainabilitas

Penyusunan Peraturan Pelaksanaan

Dan Hamonisasi Sistem Perluasan Kepesertaan,

Pelayanan dan Kapasitas Administrasi

Kebijakan Pemerintah mengenai hukum mana yang

akan dipertahankan

Dinamika Penyusunan Produk Hukum BPJS Ketenagakerjaan

4

Jaminan

Kecelakaan

Kerja

Jaminan

Hari Tua

Kematian

Jaminan

Jaminan

Pensiun

Kesehatan

Jaminan

Pasal 18 UU Nomor 40 Tahun 2004

tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional

(5)

Manfaat Jaminan Pensiun

Aspek Produk

Aspek Regulasi

Aspek Teknis

Desain Program/Manfaat, Iuran Aktuaria dan Sustainabilitas

Penyusunan Peraturan Pelaksanaan

Dan Hamonisasi Sistem Perluasan Kepesertaan,

Pelayanan dan Kapasitas Administrasi

Aspek Politik Hukum

Kebijakan Pemerintah mengenai hukum mana

yang akan dipertahankan

Dinamika Penyusunan Produk Hukum BPJS Ketenagakerjaan

5

Manfaat : uang tunai

Pensiun Hari Tua

Pensiun Cacat

Pensiun Janda/ Duda

Pensiun Anak

Pensiun Orang Tua

Pasal 41 UU Nomor 40

Tahun 2011 tentang Sistem

Jaminan Sosial Nasional

(6)

Harmonisasi dan Sinkronisasi

Aspek Produk

Aspek Regulasi

Aspek Teknis

Desain Program/Manfaat, Iuran Aktuaria dan Sustainabilitas

Penyusunan Peraturan Pelaksanaan

Dan Hamonisasi Sistem Perluasan Kepesertaan,

Pelayanan dan Kapasitas Administrasi

Aspek Politik Hukum

Kebijakan Pemerintah mengenai hukum mana

yang akan dipertahankan

Dinamika Penyusunan Produk Hukum BPJS Ketenagakerjaan

(7)

6 PP, 3 Perpres dan 1 Kepres

1. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.

83 Tahun 2013

Tentang Modal Awal

untuk Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan.

2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor

84 Tahun 2013

tentang.

Perubahan Kesembilan atas Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 1993 tentang

Penyelenggaraan Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja.

3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor

85 Tahun 2013

Tentang Tata

Cara Hubungan Antar Lembaga Badan Penyelenggara Jaminan Sosial

4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor

86 Tahun 2013

tentang Tata

Cara Pengenaan Sanksi Administratif Kepada Pemberi Kerja Selain Penyelenggara

Negara Dan Setiap Orang, Selain Pemberi Kerja, Pekerja, Dan. Penerima Bantuan

Iuran Dalam Penyelenggaraan Jaminan Sosial.

5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor

88 Tahun 2013

tentang Tata

Cara Pengenaan Sanksi Administratif Bagi Anggota Dewan Pengawas Dan Anggota

Direksi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial.

(8)

Jembatan Menuju Kesejahteraan Pekerja

6 PP, 3 Perpres dan 1 Kepres

6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 99 Tahun 2013 Tentang

Pengelolaan aset Jaminan Sosial Ketenagakerjaan

7. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 108 Tahun 2013 tentang

Bentuk dan Isi Laporan Pengelolaan Program Jaminan Sosial

8. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 109 Tahun 2013 tentang

Penahapan Kepesertaan Program Jaminan Sosial

9. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 110 Tahun 2013 tentang Gaji

atau Upah dan Manfaat Tambahan Lainnya Serta Insentif Bagi Anggota

Dewan Pengawas Dan Anggota Direksi Badan Penyelenggara Jaminan

Sosial

10.Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor. 161/M Tahun 2013 Tentang

Pengangkatan Dewan Komisaris dan Direksi PT Jamsostek (Persero)

Menjadi Dewan Pengawas dan Direksi BPJS Ketenagakerjaan

(9)

Bagian I

Demografi dan Pola Konsumsi

(10)

Mulai bekerja Menikah Memiliki anak Anak sekolah Kesehatan Wiraswasta atau berbisnis Memiliki pegawai Pensiun di usia 55 tahun Menjalani

masa tua Meninggal

Jaminan Sosial memberikan perlindungan atas seluruh risiko sosial yang ada

Kesejahteraan untuk

Seluruh Pekerja

(11)

Struktur Demografi Indonesia : Demografi Pola Konsumsi

Masyarakat Indonesia di Hari Tua

11 % population aged 65 and older : 5,01% Ages 0 – 64 : 94,99% % population aged 65 and older : 9,23% Ages 0 – 64 : 90,77% % population aged 65 and older : 15,78% Ages 0 – 64 : 84,22%

(12)

Perbedaan JHT dengan Jaminan Pensiun

Jaminan Hari Tua

Jaminan Pensiun

Tujuan Tabungan dari bagian pendapatan

selama aktif bekerja yang disisihkan untuk bekal memasuki hari tua

Mengganti pendapatan bulanan pada untuk memastikan kehidupan dasar yang layak saat memasuki hari tua Pembayaran Manfaat Sekaligus / lump sum Bulanan

Besar Manfaat Akumulasi iuran ditambah hasil pengembangan

Dihitung dengan formula tertentu berdasarkan masa iur, upah selama masa iur, dan faktor manfaat (faktor akrual)

Mekanisme penyelenggaraan Tabungan wajib Asuransi sosial Bentuk program Tabungan atau provident fund Manfaat Pasti Risiko harapan hidup yang semakin

panjang

Ditanggung sendiri secara individual oleh peserta

Ditanggung bersama secara kolektif (pooling of risks) oleh peserta

(13)

13

Program [Jaminan] Pensiun Nasional

sebaiknya dilakukan segera

agar memperoleh manfaat optimal

dari momentum “bonus demografi”

(14)

Uraian 2013 2014

Kepesertaan Aktif:

Perusahaan 185.507 216.593 Tenaga Kerja:

Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) 12.348.464 13.012.856 Jaminan Kematian (JK) 12.348.464 13.012.856 Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (JPK) 3.402.201 -Jaminan Hari Tua (JHT) 12.041.955 12.675.917

Uraian 2013 2014

Penerimaan Iuran (Dalam Miliar Rp) 26.924,1 28.498,8

Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) 2.365,0 2.766,2 Jaminan Kematian (JK) 1.095,5 1.268,1 Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (JPK) 3.188,2 -Jasa Konstruksi 193,0 238,9 Tenaga Kerja Mandiri 76,9 58,1 Jaminan Hari Tua (JHT) 20.005,4 24.167,4

Uraian 2013 2014

Pembayaran Jaminan (Dalam Miliar Rp) 12.999,90 14.000,65

Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) 563,44 612,56 Jaminan Kematian (JK) 406,84 438,26 Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (JPK) 1.957,53 -Jasa Konstruksi 40,36 35,65 Tenaga Kerja Mandiri 63,46 24,50 Jaminan Hari Tua (JHT) 9.968,27 12.889,68 Data Kepesertaan belum termasuk peserta Bukan Penerima Upah dan Jasa Konstruksi

Peta Perlindungan Jaminan Sosial

Untuk Tenaga Kerja

(15)

Pemetaan Industri Jaminan Pensiun saat Ini

15

Kekuatan

Risk pooling

 Pertumbuhan cakupan perlindungan

asuransi komersial yang cukup pesat

 Perlindungan sosial melalui

kepesertaan wajib program jaminan sosiall

Financing

 Pertumbuhan ekonomi nasional masih

prospektif

 Daya beli masyarakat thd produk

asuransi komersial sangat tinggi

 Potensi kepesertaan di jaminan sosial

masih sangat besar

Akses Asuransi bertumbuh pesat

Tantangan

Kerangka hukum (Legal framework)

masih tumpang tindih

 Lemahnya konsensus sosial dan dukungan politik untuk membangun industri asuransi yang solid, khususnya jaminan sosial

 Pengumpulan dana (Revenue collection), biaya (costing) and risiko masih rendah

Proporsi dana asuransi sosial masih

sangat kecil dibanding total dana asuransi nasional (12,4% pada tahun 2010)

Demand side – cakupan, akses, &

kesadaran asuransi relatif masih rendah

Supply side – Desain program Jaminan

Pensiun yang affordable, adequate dan sustainable

(16)

Bagian II

Desain Jaminan Pensiun

(17)

17

Everyone, as a member of society, has the right to social security

...”

Universal Declaration of Human Right Article 22 – 10 Desember 1948

Setiap orang berhak atas jaminan sosial

...”

Undang-undang Dasar 1945 Pasal 28H ayat (3)

Sistem jaminan sosial nasional bertujuan memberikan jaminan

terpenuhinya kebutuhan dasar hidup yang layak

...”

(18)

PRINSIP KESEIMBANGAN DAN KESINAMBUNGAN

AFFORDABILITY

ADEQUACY

SUSTAINABILITY

Manfaat harus didesain agar mampu

dibiayai oleh perusahaan dan tenaga kerja

 Manfaat harus dapat menyediakan minimum pengganti penghasilan yang layak bagi seluruh pensiunan

 Besarnya output (manfaat) seharusnya sesuai dengan besarnya input (besarnya iuran dan masa iur)  Tidak menyebabkan insentif negatif

(dis-insetif) menabung untuk hari tua

Memiliki ketahanan dana jangka panjang untuk membiayai program (actuarial fund life/AFL)

(19)

KRITERIA DESAIN JAMINAN PENSIUN

Berdasarkan prinsip asuransi sosial atau tabungan wajib

Mempertahankan derajat kehidupan yang layak saat peserta kehilangan atau

berkurang penghasilannya karena memasuki usia pensiun atau mengalami

cacat total tetap

Diselenggarakan berdasarkan manfaat pasti (batasan minimum dan

maksimum manfaat dengan menggunakan formula manfaat)

Berwujud uang tunai yang diterima setiap bulan

Persyaratan menerima manfaat bulanan memiliki masa iur minimal 15 tahun

Yang tidak memenuhi persyaratan mendapatkan seluruh akumulasi iuran

ditambah hasil pengembangannya

(20)

JAMINAN PENSIUN

Skema

Sustainability

Adequacy

Manfaat Pasti

Masa Iur sedikitnya

15 tahun

Pemberi Kerja

5%

Tenaga Kerja

3%

Benefit

Iuran

(usulan) JAMINAN PENSIUN

Pensiun

Hari Tua

Pensiun Cacat

Pensiun

Janda/Duda

Pensiun Anak

Pensiun

Orang Tua

20

(21)

21

Manfaat Jaminan Pensiun

UU 40/2004

Perlindungan berupa uang tunai terhadap risiko cacat total tetap,

meninggal dunia, atau memasuki

usia pensiun

Manfaat Pensiun Anuitas  berkala bulanan

Akumulasi iuran + hasil pengembangannya

Pensiun Hari Tua diterima setelah peserta memasuki usia pensiun sampai meninggal

Pensiun Cacat diterima peserta yang cacat total tetap, sampai meninggal

Pensiun Janda/Duda diterima ahli waris janda/duda dari peserta yang meninggal, sampai meninggal atau menikah lagi

Pensiun Anak diterima ahli waris anak dari peserta yang meninggal, sampai berusia 23 tahun, bekerja, atau menikah

Pensiun Orangtua  diterima ahli waris orangtua dari peserta yang meninggal, sampai batas waktu tertentu

(22)

DESAIN MANFAAT JAMINAN PENSIUN

Pensiun Normal (56 tahun)

Pensiun Janda/Duda

Pensiun Anak

Pensiun Orang Tua

Pensiun Cacat Total Tetap 100%

Manfaat Bulanan

70%

Manfaat Bulanan

Janda/Duda peserta yang meninggal ATAU

70%

Manfaat Bulanan

Pensiunan yang meninggal

50%

Manfaat Bulanan

Peserta yang meninggal/cacat total tetap tanpa janda/duda

ATAU

70%

Manfaat Bulanan

Pensiunan janda/duda yang meninggal

20%

Manfaat Bulanan

Peserta atau pensiunan lajang yang meninggal

100%

Manfaat Bulanan

(23)

Formula Manfaat Pensiun (Draft)

(24)

24

Peserta

BPJS Ketenagakerjaan

memberi Nilai Lebih di 2015

Dapat di andalkan

Manfaat Lebih

Mudah Diakses

Ramah

Murah

Informatif

Memberikan kemudahan dalam mengakses BPJS Ketenagakerjaan melalui jumlah dan ragam channel kepada peserta

PTSP PPOB KaCab KCP

Memberikan layanan berkualitas minim error secara konsisten dari waktu ke waktu kepada peserta

 Continuous improvement  Risk Management  Aplikasi  Data Center/DRC

 Network

Memberikan jaminan yang lebih melalui produk utama maupun produk tambahan kepada peserta

JHT JKK JKM JP

Total Benefit Produk Utama

Memberikan konten informasi yang relevan dengan kebutuhan peserta melalui berbagai channel

Data analytics-CRM

Melakukan transaksi dengan biaya minimal dengan berbagai pilihan channel, kapanpun dan dimanapun

for Money

Memberikan keramahan dalam layanan service kepada peserta

 e-Service  SIPP  Internet base  Physical Evidence  Process  People

(25)

Bagian III

Tantangan Implementasi Jaminan Pensiun

di Indonesia

(26)

Program Perlindungan Hari Tua yang Layak dan

Berkelanjutan kepada Seluruh Tenaga Kerja

Harmonisasi Peraturan

Perundangan

(khususnya terkait dengan peraturan perundangan dan desain manfaat)

Desain Program

Jaminan Sosial yang jelas

(agar dapat layak dengan tetap memberikan kesempatan kepada asuransi

komersial untuk bertumbuh)

Sosialisasi dan Edukasi

kepada masyarakat

(Untuk meningkatkan kesadaran akan

pentingnya jaminan sosial)

Tantangan Implementasi

Jaminan Pensiun

(27)

Penahapan Kepesertaan

Perpres Nomor 109/2013

(28)

Perlindungan Hari Tua

yang Layak untuk Pekerja

Jaminan Pensiun

Jaminan Hari Tua Program Pensiun Pemberi Kerja

(occupational pension) Tabungan, Pensiun Individu, Investasi SJSN dan UU 13/2003 Employer Sponsorship UU 11/1992 Individual Retirement Savings

Basic Benefit

Perlindungan dasar yang layak

(Securing a minimum standard of living)

Edukasi Perlindungan

Edukasi kepada seluruh masyarakat tentang pentingnya perlindungan pendapatan melalui asuransi

TOP UP Benefit

Mempertahankan standar kehidupan sebelum pensiun

TOP UP Benefit

Individual supplement

Pesangon

(29)

Perluasan Kepesertaan & Penarikan Iuran

KEPESERTAAN

Pelayanan 4 Program kepada Peserta

PROGRAM (Benefit)

Hasil Pengembangan Dana

PENGELOLAAN DANA BPJS KETENAGAKERJAAN

UU 24/2011 UU 40/2004DJSN

Merumuskan kebijakan umum

KEBIJAKAN

Harmonisasi dan sinkronisasi program

REGULASI

Monitoring dan evaluasi program SJSN

MONEV

FINANCIAL

INCLUSIVE

Aksesibilitas Tenaga Kerja pada jasa industri keuangan:

 Kredit Usaha  Kanal Keuangan

CONSUMER

PROTECTION

Melindungi Kepentingan Konsumen dan Masyarakat

FINANCIAL INDUSTRY

Mewujudkan sistem keuangan yang tumbuh secara berkelanjutan dan stabil

OJK

UU 21/2011

Tata Kelola Pengelolaan Jaminan Sosial

sesuai UU dan Peraturan yang ada

(30)

Terima Kasih

Gedung BPJS Ketenagakerjaan Jl. Jend. Gatot Subroto No. 79 Jakarta Selatan – 12930

T (021) 520 7797

F (021) 520 2310

Referensi

Dokumen terkait

ABSTRAK: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui toksisitas dari ekstrak spons Ianthella basta terhadap larva Artemia salina dan senyawa yang terkandung dalam

Ide utamanya adalah dengan adanya asuransi (personal insurance) segala kemungkinan kerugian yang terjadi di atas dapat dipindahkan kepada pihak lain (dalam hal ini adalah

Jurusan Budidaya Pertanian menjamin bahwa sumber daya yang dibutuhkan untuk mendukung proses utama (bisnis proses) dalam penyediaan jasa layanan pendidikan sumber

Menurut pengamatan peneliti dengan dasar permasalahan pada sebuah penyelenggaraan konser, maka dapat diidentifikasikan beberapa permasalahan yang berkaitan dengan

Pengalaman kerohanian yang mengenai Hakikat Muhammadiah ini berlaku pada alam kebatinan yang dinamakan akhfa, iaitu batin atau kesedaran kerohanian yang paling dalam.. Kesan

(3) Dalam hal Pemberi Kerja dari kelompok Peserta yang dialihkan atau Mitra Pendiri yang dialihkan menjadi Mitra Pendiri dari Dana Pensiun yang menerima pengalihan, maka

Pemberi Kerja Selain Penyelenggara Negara yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) huruf a dan setiap orang, selain pemberi kerja,

bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 8 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 86 Tahun 2013 tentang Tata Cara Pengenaan Sanksi Administratif Kepada Pemberi Kerja