• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN AKHIR PENELITIAN DOSEN MUDA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN AKHIR PENELITIAN DOSEN MUDA"

Copied!
78
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN AKHIR

PENELITIAN DOSEN MUDA

ANALISIS TINDAK TUTUR PEMASAR ASURANSI

KEPADA NASABAH DITINJAU DARI PERSPEKTIF PRAGMATIK

TAHUN KE 1 DARI RENCANA 2 TAHUN

TIM PENELITI

Ketua Tim : Welly Nores K, M.Pd./ 0422018103 Anggota : 1. Ai Siti Nurjamilah, M.Pd./ 0031019001

2. Yuni Ertinawati, M.Pd./ 0007068501

JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SILIWANGI TASIKMALAYA JULI 2017

(2)
(3)

RINGKASAN

Kegiatan berkomunikasi adalah kegiatan bagi manusia untuk mengekspresikan diri, menyampaikan informasi, ide, dan emosi, melalui simbol kata. Dari waktu ke waktu manusia dihadapkan dengan permasalahan sosial yang penyelesaiannya menyangkut dengan kegiatan komunikasi yang dilakukan dengan cara yang lebih baik. Penggunaan bahasa dalam berkomunikasi dengan memperhatikan faktor lawan bicara, situasi atau keadaan, dan topik pembicaraan dimaksudkan untuk mencapai tujuan tertentu. Dengan demikian, maka bahasa yang dipilih harus selaras atau sejalan dengan tujuan tadi yang hendak dicapai serta harus membangun kegiatan komunikasi yang benar-benar terkonsep guna pencapaian tujuan. Bahasa merupakan alat komunikasi dan interaksi yang hanya dimiliki oleh manusia. Sebagai fungsi, bahasa dapat dikaji secara internal dan eksternal. Secara internal maksudnya pengkajian bahasa hanya dilakukan terhadap struktur intern bahasa itu saja seperti morfologi dan fonologi. Terjadinya ragam ujaran di masyarakat, selain karena dipengaruhi faktor perbedaan geografis, latar belakang sejarah, budaya juga disebabkan oleh perbedaan sosial seperti status sosial, tingkat pendidikan, umur, jenis kelamin dan lain-lain. Tujuan penelitian ini adalah; mengetahui tindak tutur pada jenis pekerjaan tertentu menimbulkan keragaman penggunaan bahasa dalam berkomunikasi. Adapun luaran penelitian diantaranya: menghasilkan Jurnal ilmiah yang akan diterbitkan di salah satu Jurnal ber ISSN dan menghasilkan draft rancangan materi ajar pada mata kuliah Ilmu Linguistik yaitu mata kuliah berbicara.

Penelitian yang akan dilakukan berjenis kualitatif yang memusatkan analisis pada kualitas data. Analisis data yang dilakukan merupakan analisis penelitian lapangan. Tahapan penelitian meliputi: (1) menggunakan lingkungan alamiah sebagai sumber data langsung, (2) sifatnya deskriptif analitik, (3) tekanan penelitian ada pada proses bukan pada hasil, (4) sifatnya induktif, (5) mengutamakan makna.

(4)

PRAKATA

Alhamdulillah puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah swt. karena atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan akhir penelitian dosen muda LPPM Universitas Siliwangi ini. Sholawat serta salam penulis panjatkan kepada nabi akhir zaman, panutan seluruh umat, Nabi Muhammad Saw.

Penyusunan laporan akhir penelitian dosen muda LPPM Universitas Siliwangi dengan judul “Analisis Tindak Tutur Pemasar Asuransi kepada Nasabah ditinjau dari Perspektif Pragmatik”. Penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi untuk para pemasar asuransi khususnya dalam komunikasi pemasaran.

Strategi berkomunikasi dalam komunikasi pemasaran tentunya harus dikuasai oleh pemasar asuransi dan diharapkan dapat menunjang keefektifan berkomunikasi pemasar terhadap nasabah. Penulis menyadari jika dalam penyusunan laporan ini terdapat banyak kekurangan. Semoga hasil penelitian ini dapat memberikan kontribusi yang bermanfaat bagi masyarakat khususnya para pemasar asuransi, dunia pendidikan dan bagi penulis. Aamiin.

Tasikmalaya, Juli 2017 Penyusun

(5)

DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL

HALAMAN PENGESAHAN

RINGKASAN ... i

PRAKATA ... ii

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... v

BAB 1. PENDAHULUAN A. Latar belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 3

C. Tujuan Penelitian ... 3

D. Keutamaan dan Penerapan Hasil Penelitian ... 3

E. Rencana Target Capaian ... 4

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teoretis ... 5

B. Rancangan Penelitian ... 13

BAB 3. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN A. Tujuan Penelitian ... 14

B. Manfaat Penelitian ... 14

BAB 4. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian ... 15

B. Teknik Pengumpulan Data ... 15

C. Lokasi Penelitian ... 15

D. Prosedur Penelitian ... 15

E. Tahapan dan Alur Penelitian ... 16 BAB 5. HASIL DAN PEMBAHASAN

(6)

A. Deskripsi Data ... 17 B. Analisis Data ... 17 BAB 6. RENCANA TAHAPAN BERIKUTNYA ... 58 BAB 7. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ... 59 B. Saran ... 60 DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN 1. Instrumen

2. Personalia Tenaga Peneliti beserta Kualifikasinya 3. Dokumentasi Penelitian

(7)

DAFTAR TABEL

Tabel 5.1 Analisis Jenis Tindak Tutur Pemasar Asuransi 1 ... 19 Tabel 5.2 Tabel Rekapitulasi Jenis Tindak Tutur

Pemasar Asuransi 1 ... 40 Tabel 5.3 Analisis Jenis Tindak Tutur Pemasar Asuransi 2 ... 41 Tabel 5.4 Tabel Rekapitulasi Jenis Tindak Tutur

(8)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kegiatan berkomunikasi adalah kegiatan bagi manusia untuk mengekspresikan diri, menyampaikan informasi, ide, dan emosi, melalui simbol kata. Dari waktu ke waktu manusia dihadapkan dengan permasalahan sosial yang penyelesaiannya menyangkut dengan kegiatan komunikasi yang dilakukan dengan cara yang lebih baik. Penggunaan bahasa dalam berkomunikasi dengan memperhatikan faktor lawan bicara, situasi atau keadaan, dan topik pembicaraan dimaksudkan untuk mencapai tujuan tertentu. Dengan demikian, maka bahasa yang dipilih harus selaras atau sejalan dengan tujuan tadi yang hendak dicapai serta harus membangun kegiatan komunikasi yang benar-benar terkonsep guna pencapaian tujuan.

Berkenaan dengan komunikasi, Mulyana (2011: 72) menyatakan

apabila seseorang akan berbicara atau berkomunikasi dengan orang lain dengan tujuan pencapaian tertentu, maka ia harus memperhatikan unsur komunikasi yang saling bergantung satu sama lain, yaitu pengirim/ komunikator, pesan, saluran/ media, penerima/ pendengar, efek dan feedback (umpan balik).

Kegiatan atau aktivitas masyarakat pasti akan selalu menggunakan bahasa sebagai media untuk berkomunikasi. Salah satu di antara banyak kegiatan manusia yaitu kegiatan pemasaran yang bersifat persuasif. Agar bahasa yang digunakan dalam kegiatan pemasaran dapat dipahami oleh masyarakat, dalam hal ini adalah calon pembeli (konsumen), maka tenaga pemasar harus memilih dan menggunakan bahasa berdasarkan karakteristik partisipan yang dihadapinya, situasinya, serta topik pembicaraannya.

Seorang pemasar asuransi pada dasarnya mutlak harus memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik karena berhubungan dengan dunia kerjanya. Seorang pemasar idealnya mampu berkomunikasi dengan pola yang tepat untuk menyampaikan produk yang ditawarkan secara gamblang dan sistematis.

Berkaitan dengan kegiatan komunikasi, maka tidak akan terlepas dengan keterampilan berbicara. Berbicara dalam komunikasi verbal akan sangat erat kaitannya dengan pragmatik. Seperti kita ketahui dalam komunikasi, satu maksud atau satu fungsi dapat diungkapkan dengan berbagai bentuk/struktur. Untuk maksud “menyuruh” orang lain, penutur dapat mengungkapkannya dengan kalimat imperatif, kalimat deklaratif, atau bahkan dengan kalimat interogatif.

Dengan demikian, pragmatik lebih cenderung ke fungsionalisme daripada ke formalisme. Pragmatik berbeda dengan semantik, pragmatik mengkaji maksud ujaran dengan

(9)

satuan analisisnya berupa tindak tutur (speech act), sedangkan semantik menelaah makna satuan lingual (kata atau kalimat) dengan satuan analisisnya berupa arti atau makna.

Data hasil survei yang digagas oleh salah satu perusahaan asuransi bekerja sama dengan MarkPlus Insight pada 2011, menemukan fakta bahwa tiga dari lima orang Indonesia tidak punya persiapan jika menghadapi risiko kesehatan atau kematian. Bukan hanya dana cadangan untuk berjaga-jaga, mereka juga tidak melindungi dirinya dan keluarganya dengan asuransi apabila menghadapi musibah yang tak terduga. Hanya 17,5 persen orang Indonesia di kota-kota besar yang sudah memiliki asuransi jiwa. Hal ini menjadi perbedaan yang mencolok bila dibandingkan dengan Negara- Negara maju dan berkembang seperti Amerika, Eropa, dan sebagian Negara di Asia seperti Malaysia, Singapura, dan Australia yang jika dirata-ratakan masyarakatnya hampir 80% sudah menjadi nasabah asuransi.

Berdasarkan uraian di atas, dikorelasikan dengan masalah penelitian yang akan diteliti yaitu mengenai strategi berkomunikasi yang digunakan oleh pemasar asuransi terhadap nasabah bergantung pada pola tindak tutur antar nasabah dan pemasar. Hal tersebut akan mempengaruhi pemilihan jenis pola tindak tutur yang digunakan oleh pemasar. Berdasarkan fenomena yang terjadi, penulis ingin melakukan pengamatan terhadap pengunaan pola tindak tutur berkomunikasi pemasar asuransi terhadap nasabah tersebut.

Penelitian yang akan dilakukan berjenis kualitatif yang memusatkan analisis pada kualitas data. Analisis data yang dilakukan merupakan analisis penelitian lapangan. Tahapan penelitian meliputi: (1) menggunakan lingkungan alamiah sebagai sumber data langsung, (2) sifatnya deskriptif analitik, (3) tekanan penelitian ada pada proses bukan pada hasil, (4) sifatnya induktif, (5) mengutamakan makna.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah penelitian di atas, rumusan masalah penelitian ini dipaparkan sebagai berikut:

1. Bagaimana bentuk bahasa yang digunakan oleh pemasar asuransi dalam memasarkan produk asuransi kepada nasabah di daerah Tasikmalaya?

2. Bagaimana tindak tutur atau aksi komunikasi yang digunakan pemasar asuransi terhadap nasabah ketika memasarkan produk asuransi di daerah tasikmalaya?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui bentuk bahasa yang digunakan oleh pemasar asuransi dalam memasarkan produk asuransi kepada nasabah di daerah Tasikmalaya.

2. Untuk mengetahui tindak tutur atau aksi komunikasi yang digunakan pemasar asuransi terhadap nasabah ketika memasarkan produk asuransi di daerah tasikmalaya.

(10)

D. Keutamaan dan Penerapan Hasil Penelitian

Urgensi penelitian ini adalah dapat mengetahui pola tindak tutur komunikasi pemasar asuransi terhadap nasabah dan pemanfaatannya untuk menyusun draft bahan ajar keterampilan berbicara bagi mahasiswa jurusan pendidikan bahasa Indonesia. Adapun luaran penelitian diantaranya: menghasilkan Jurnal ilmiah yang akan diterbitkan di salah satu Jurnal ber ISSN dan menghasilkan draft rancangan materi ajar pada mata kuliah berbicara bagi mahasiswa jurusan bahasa dan sastra Indonesia khususnya pada peningkatan keterampilan berbicara sebagai tujuan utama pembelajaran mata kuliah berbicara berdasarkan Kurikulum.

Penerapan hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi dalam pembelajaran mata kuliah berbicara bagi mahasiswa jurusan pendidikan bahasa dan sastra Indonesia pada peningkatan keterampilan berbicara.

E. Rencana Target Capaian

Rencana target capaian penelitian ini adalah sebagai berikut.

No. Jenis Luaran Indikator Capaian

(11)

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teoretis

1. Ihwal Tindak Tutur

Kata pragmatik dalam kamus Bahasa Indonesia edisi ketiga tahun 2005 disebutkan bahwa pragmatika dalah yang berkenaan dengan syarat-syarat yang mengakibatkan serasi tidaknya pemakaian Bahasa dalam komunikasi. Kajian pragmatik mulai memasuki dunia bahasa atau linguistik pada tahun 1970-an di Amerika. Para linguis saat itu menyadari bahwa mempelajari sintaksis tidak dapat lepas dari mempelajari dan memperhitungkan bagaimana kalimat yang bersangkutan digunakan dalam konteksnya, sedangkan di bumi Eropa, pragmatik telah dipelajari pada tahun 1940-an dengan mempertimbangkan makna dan situasi (Purwo, 1990). Pragmatik adalah studi tentang makna dalam hubungannya dengan situasi-situasi ujar. Menurut Purwo ”Pragmatik merupakan salah satu bidang kajian linguistik” (1990: 2). Jadi, dapat dikatakan bahwa pragmatik merupakan cabang dari linguistik yang mengkaji makna tuturan dengan cara menghubungkan faktor nonlingual seperti konteks, pengetahuan, komunikasi, serta situasi pemakaian bahasa dalam rangka penggunaan tuturan oleh penutur dan lawan tutur. Makna tuturan dalam pragmatik lebih mengacu pada maksud dan tujuan penutur terhadap tuturannya.Yule (1996) menjelaskan pengertian pragmatik, yaitu studi tentang hubungan antara bentuk-bentuk linguistik dan pemakai bentuk-bentuk bahasa.

Manusia sebagai makhluk individu maupun makhluk sosial, memiliki dorongan untuk rasa ingin tahu, ingin maju dan berkembang, maka salah satu sarananya adalah komunikasi. oleh karena itu, komunikasi merupakan suatu kebutuhan yang mutlak dalam kehidupan manusia. Seperti yang diungkapkan oleh Widjaja (2010: 5) komunikasi adalah memberikan sesuatu kepada orang lain dengan kontak tertentu atau dengan mempergunakan sesuatu alat. Scheidel (dalam mulyana, 2011: 4) mengemukakan bahwa kita berkomunikasi terutama untuk menyatakan dan mendukung identitas diri, untuk membangun kontak sosial dengan orang di sekitar kita, dan untuk mempengaruhi orang lain untuk merasa, berpikir, berprilaku seperti yang kita inginkan.

Rogers (dalam Mulyana, 2011: 69) mengatakan komunikasi adalah proses dimana suatu ide dialihkan dari sumber kepada suatu penerima atau lebih, dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka. Sejalan dengan Rogers, Hovland (dalam Mulyana, 2011:68) mengatakan bahwa komunikasi adalah proses yang memungkinkan seseorang (komunikator) menyampaikan rangsangan (biasanya lambang-lambang verbal) untuk mengubah perilaku orang lain (komunikate).

(12)

Untuk mencapai tujuan komunikasi, agar pesan yang disampaikan mengena, maka pesan yang disampaikan harus tepat ibarat kita membidik dan menembak, maka peluru yang keluar harus tepat kena sasarannya. Menurut Widjaja (2010: 15), pesan yang mengena harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut.

1. Pesan harus direncanakan (dipersiapkan) secara baik, serta sesuai dengan kebutuhan kita. 2. Pesan itu disampaikan dengan menggunakan bahasa yang dapat dimengerti kedua belah

pihak dan jelas. Yakni sejauh mungkin hindarkanlah menggunakan istilah-istilah yang tidak dipahami oleh si penerima atau pendengar. gunakanlah bahasa yang jelas dan sederhana yang cocok dengan pendengar/komunikan, daerah dan kondisi dimana kita berkomunikasi.

3. Pesan itu harus menarik minat dan kebutuhan pribadi penerima serta menimbulkan kepuasan.

Pesan dalam kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh agen asuransi bersifat persuasif yang harus meyakinkan pendengar. Isi pesan persuasif menurut Rakhmat (2009: 115) harus memperhatikan tujuannya yakni menarik perhatian, meyakinkan, dan menyentuh atau menggerakkan. Dalam suatu peristiwa komunikasi, sebenarnya banyak saluran yang kita gunakan, meskipun ada salah satu yang dominan. Misalnya, dalam komunikasi langsung, bahasa (verbal dan nonverbal) adalah saluran yang menonjol meskipun pancaindra dan udara yang mengantarkan gelombang suara juga adalah saluran komunikasi tatap muka tersebut.

Berdasarkan landasan di atas, dapat ditegaskan bahwa pragmatik adalah cabang ilmu bahasa yang mempelajari struktur bahasa secara eksternal, yaitu berkaitan dengan bagaimana suatu bahasa itu digunakan dalam komunikasi. Pragmatik pada dasarnya menyelidiki bagaimana makna dibalik tuturan yang terikat pada konteks yang melingkupinya diluar bahasa, sehingga dasar dari pemahaman terhadap pragmatik adalah hubungan antara bahasa dengan konteks. Searle (dalam Wijaya dan Rohmadi, 2011: 21) menyatakan bahwa dalam praktik penggunaan bahasa terdapat setidaknya tiga macam tindak tutur. Ketiga macam tindak tutur adalah sebagai berikut. Pertama, tindak tutur lokusi, yaitu tindak bertutur dengan kata, frasa, dan kalimat sesuai dengan makna yang dikandung oleh kata, frasa, dan kalimat itu. Kedua,tindak tutur ilokusi, yaitu tindak tutur untuk melakukan sesuatu dengan maksud dan fungsi tertentu pula. Ketiga, tindak tutur perlokusi, yaitu tindak tutur yang menumbuhkan pengaruh (effect) kepada mitra tutur. Secara garis besar kategori-kategori menurut (Searle dalam Gunarwan, 1994: 85-86) dikelompokkan menjadi lima: (1) representataif, yaitu tindak tutur yang mengikat penuturnya kepada kebenaran atas apa yang dikatakannya (misalnya: menyatakan, melaporkan, menunjukkan, menyebutkan); (2) direktif, yaitu tindak ujaran yang dilakukan penuturnya dengan maksud agar si pendengar melakukan tindakan yang disebutkan

(13)

di dalam ujaran itu (misalnya: menyuruh, memohon, menuntut, menyarankan, menantang); (3) ekspresif, yaitu tindak ujaran yang dilakukan dengan maksud agar ujarannya diartikan sebagai evaluasi tentang hal yang disebutkan di dalam ujaran (misalnya: memuji, mengucapkan terima kasih, mengkritik, mengeluh); (4) komisif, yaitu tindak ujaran yang mengikat penuturnya untuk melaksanakan apa yang disebutkan didalam ujarannya (misalnya: berjanji, bersumpah, mengancam); (5) deklarasi, yaitu tindak ujaran yang dilakukan si penutur dengan maksud untuk menciptakan hal (status, keadaan, dan sebagainya) yang baru (misalnya: memutuskan, membatalkan, melarang, mengizinkan, memberi maaf). Berdasarkan pendapat para ahli di atas, peneliti akan memilih bentuk tindak tutur menurut Searle yang akan dibahas dalam penelitian ini.Prinsip pemilihan strategi bertutur pada dasarnya menyatakan bahwa bertutur (berbicara) itu tidak ”asbun” asal bunyi aja. Bertutur memerlukan pilihan strategi, terutama dalam rangka menjaga muka mitra tutur atau peserta interaksi yang lain. Strategi bertutur langsung digunakan dengan menggunakan tipe-tipe kalimat sesuai dengan fungsi tipe kalimat itu. Apabila seorang hendak berbicara, terlebih dahulu terbentuklah suatu pesan di dalam benak orang itu.

Bahasa yang digunakan dalam transaksi perdagangan antara penjual dan pembeli pada kenyataannya adalah bahasa ragam tidak baku. Dengan bahasa, penjual dan pembeli saling mempengaruhi untuk mendapatkan keuntungan masing-masing. Dalam transaksi jual beli, penjual juga cenderung melakukan penyesuaian bahasa dengan pembeli.

Keadaan atau kondisi jual beli sangat memungkinkan terjadinya berbagai perilaku berbahasa oleh penjual maupun pembeli. Pada kenyataannya, ditemukan bahwa terdapat empat ragam tindak tutur penjual dan pembeli yaitu tindak representatif, tindak komisif, tindak direktif, dan tindak ekspresif. Termasuk dalam tindak representatif adalah tindak bahasa menyatakan, penolakan, penegasan maksud, menyampaikan informasi, dan menunjukkan. Tindak komisif juga muncul dalam transaksi jual beli yaitu tindak bahasa berjanji/menjanjikan sesuatu dan menawar/tawaran. Sebagaimana tindak tutur representatif dan komisif, tindak direktif juga dituturkan oleh penjual maupun pembeli. Tindak direktif dalam peristiwa jual beli diantaranya meminta, memerintah, dan melarang. Ragam tindak tutur terakhir yang ditemukan adalah tindak ekspresif, yaitu berupa tindak menyalahkan, rasa tidak puas, humor, berterima kasih, basa-basi, dan merayu.

Aspek kebahasaan dalam transaksi jual beli diketahui dari diksi dan ungkapan penjual dan pembeli. Jenis diksi atau pilihan kata dapat berupa pilihan kata umum dan pilihan kata khusus, pilihan kata konkret dan pilihan kata abstrak, juga pilihan kata denotasi dan pilihan kata konotasi. Ungkapan yang ditemukan dalam transaksi jual beli diantaranya ungkapan

(14)

penerimaan dan penolakan yang merupakan bagian dari ungkapan persembahan dalam suatu tindak tutur atau tindak berbahasa (speech act).

Dalam kegiatan komunikasi yang dilakukan seorang pemasar asuransi adalah komunikasi yang bersifat persuasi dan termasuk seni berbicara untuk meyakinkan. Menurut Tarigan (2008, hlm. 35) persuasi (bujukan, desakan, dan meyakinkan) adalah seni berbicara penanaman alasan-alasan atau motif-motif yang menuntun ke arah tindakan bebas yang konsekuen. Persuasi merupakan tujuan kalau kita menginginkan tindakan atau aksi.

Biasanya para pendengar dirangsang untuk berbuat aksi dengan daya tarik yang emosional. Takkan ada pendengar yang tertarik serta terpikat kalau mereka tidak mempunyai keyakianan pada karakter sang pembicara. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Schwab dan Beatty terhadap agen asuransi (dalam Tarigan, 2008: 36) yakni seorang yang hendak berkomunikasi untuk menawarkan dan meyakinkan, maka disarankan cara sebagai berikut untuk mendapatkan aksi melalui daya tarik dasar (basic appeals):

a. Ajukanlah suatu penawaran yakni tawarkanlah suatu “daya cantel atau daya pikat”, tawarkanlah brosur, contoh, percobaan bebas, premi (hadiah), harga perdana, dan lain-lain.

b. Batasi waktu untuk penawaran, untuk memperlihatkan kebonafidan, untuk menunjukkan bahwa penutur dapat dipercaya.

c. Persediaan terbatas, tekankanlah kenyataan ini.

d. Jaminan atau garansi, jika hasil itu dijamin atau diberi garansi, jelaskan bahwa asuransi ini memberikan jaminan atas sebab-sebab keterlambatan atau kemacetan.

e. Harga meningkat terus, kalau harga akan dinaikkan, tekankanlah kenyataan itu, berikanlah waktu atau tanggal tertentu kalau mungkin.

f. Penurunan harga, kalau memang demikian, katakanlah begitu.

g. Keuntungan atau kerugian. Beri penekanan serta penjelasan, keuntungan-keuntungan apa yang diperoleh para pendengar, segera kalau mereka membeli barang tersebut, atau kerugian apa yang diderita kalau mereka tidak memilikinya dalam kehidupan sehari-hari.

Meyakinkan pada dasarnya membuat sadar akan suatu kebenaran. Meyakinkan berbeda dari memaksakan. Menurut Tarigan (2008: 39) daya tarik cenderung lebih kepada akal ketimbang kepada perasaan.

(15)

2. Ihwal Asuransi a. Pengertian asuransi

Muthohari (2012: 7) mengemukakan bahwa menurut pasal 246 Kitab Undang-undang Hukum Dagang (KUHD) Republik Indonesia, asuransi adalah suatu perjanjiang dengan mana seorang penanggung mengikatkan diri pada tertanggung dengan menerima suatu premi untuk memberikan penggantian kepadanya karena suatu kerugian, kerusakan, atau kehilangan keuntungan yang diharapkan yang mungkin akan dideritanya karena suatu peristiwa tidak tentu. Masih menurut Muthohari (2012: 8) pengertian asuransi jika ditinjau dari segi hokum adalah perjanjian antara kedua belah pihak atau lebih dimana pihak tertanggung mengikat diri pada penanggung.

b. Istilah-istilah dalam asuransi

Istilah-istilah dalam asuransi memiliki makna tersendiri yang sulit dipahami oleh masyarakat awam. Istilah-istilah berikut ini mungkin dapat diinterpretasikan berbeda antarperusahaan asuransi.

1. Agen (pemasar)

Agen merupakan orang-orang yang terikat dengan perusahaan asuransi yang bertindak untuk mencari nasabah, merundingkan ketentuan polis, dan melayani para pemegang polis. 2. Anuitas

Anuitas merupakan serangkaian pembayaran periodic yang diberikan perusahaan asuransi kepada pemegang polis anuitas. Anuitan adalah sebutan untuk orang yang usianya dipakai sebagai patokan dalam penghitungan manfaat polis anuitas.

3. Aktuaris

Sebutan untuk orang-orang yang secara professional telah menjalani pelatihan dalam berbagai aspek teknis asuransi. Aktuaris memiliki tanggung jawab untuk memperkirakan berapa besaran dana yang diperlukan dalam bentuk premi atau iuran pensiun untuk pembayaran jangka panjang. Aktuaria adalah unit kerja tempat para aktuaris bekerja.

4. Bancassurance

Bancassurance Adalah metode distribusi penjualan asuransi dengan menggunakan bank sebagai penyalur yang pada umumnya menggunakan nasabah bank sebagai target pemasaran. Bancassurance juga mengacu pada perpaduan layanan perbankan dan asuransi dalam satu tempat.

(16)

Bancatafakul adalah sebuah metode distribusi asuransi syariah yang menggunakan bank syariah sebagai penyalur. Metode ini pada umumnya menggunakan nasabah bank sebagai target pemasaran.

6. Polis

Polis adalah perjanjian asuransi antara penanggung dengan pemegang polis serta dokumen lain yang merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dengan perjanjian asuransi tersebut. Polis asuransi sering pula disebut sebagai kontrak polis.

7. Ketentuan polis

Ketentuan polis adalah pernyataan-pernyataan yang terdapat dalam polis asuransi, di dalamnya menerangkan tata cara dan syarat-syarat kontrak pertanggungan asuransi.

8. Premi

Premi asuransi adalah sejumlah uang sebagaimana tercantum dalam polis yang disetujui oleh pemegang polis untuk dibayarkan kepada perusahaan asuransi sesuai dengan perjanjian agar polis tetap aktif. Premi pertama, premi lanjutan, premi perpanjangan, dan premi perubahan polis merupakan jenis-jenis premi.

9. Risiko

Risiko dalam istilah asuransi adalah kerugian yang dapat terjadi oleh individu yang dipertanggungkan.

10. Komisi

Komisi dalam istilah asuransi diartikan sebagai bagian dari premi yang kemudian dibayarkan kepada agen atau tenaga penjual lainnya sebagai balas jasa dalam mendapatkan dan melayani pemegang polis.

11. Klaim

Klaim dalam istilah asuransi diartikan sebagai permintaan atau tuntutan pembayaran manfaat sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam polis asuransi.

12. Tanggungan

Tanggungan dalam istilah asuransi adalah seorang suami, istri, anak, atau anggota keluarga lain yang sah tercantum dalam polis.

13. Tertanggung

Tertanggung dalam istilah asuransi adalah orang atau sekelompok orang yang risikonya dipertanggungkan dalam kontrak suransi.

14. Uang pertanggungan

Uang pertanggungan dalam asuransi adalah sejumlah uang yang menjadi kewajiban perusahaan asuransi untuk mengganti semua ataupun sebagian kerugian keuangan yang terjadi pada 9 tertanggung sebagaimana disebutkan

(17)

dalam polis.

15. Term insurance atau asuransi berjangka

Asuransi berjangka adalah polis asuransi dengan masa pertanggungan tertentu atau tidak seumur hidup.

16. Whole life insurance atau asuransi seumur hidup

Asuransi seumur hidup adalah polis asuransi jiwa yang memberikan pertanggungan seumur hidup, asuransi ini sering disebut sebagai asuransi permanen.

17. Masa tenggang

Masa tenggang dalam asuransi adalah periode waktu setelah tanggal jatuh tempo premi lanjutan, yang mana premi masih dapat dibayarkan tanpa dikenai bunga sedangkan pertanggungan masih in force (status dimana polis asuransi aktif dan mengikat secara hukum). Masa tenggang ini bervariasi tergantung pada jenis polis dan tahapan pembayaran.

18. Masa tunggu

Masa tunggu dalam asuransi adalah periode tertentu setelah polis diterbitkan, yang mana biaya kesehatan tertanggung tidak dijamin oleh polis. Masa tunggu ini lamanya adalah enam bulan hingga dua tahun dan hanya berlaku untuk biaya kesehatan karena penyakit bukan karena kecelakaan.

(18)

B. Rancangan Penelitian

ANALISIS TINDAK TUTUR PEMASAR ASURANSI KEPADA NASABAH DITINJAU DARI PERSPEKTIF PRAGMATIK

Ilmu Linguistik Pemasar Asuransi

Bentuk bahasa yang digunakan

Tindak tutur pemasar dan nasabah

Analisis tindak tutur pemasar dilihat dari perspektif pragmatik

(19)

BAB 3

TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN A. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah:

3. Untuk mengetahui bentuk bahasa yang digunakan oleh pemasar asuransi dalam memasarkan produk asuransi kepada nasabah di daerah Tasikmalaya.

4. Untuk mengetahui tindak tutur atau aksi komunikasi yang digunakan pemasar asuransi terhadap nasabah ketika memasarkan produk asuransi di daerah tasikmalaya.

B. Manfaat Penelitian

Manfaat hasil penelitian yang diharapkan antara lain sebagai berikut ini. 1. Manfaat secara teoretis

Secara teori menggambarkan bahwa penelitian ini bermanfaat untuk pengembangan ilmu pada cabang ilmu yang relevan dengan masalah yang akan diteliti yakni kemampuan berbicara yang berkenaan dengan penggunaan bahasa dalam komunikasi pemasaran terutama dalam tindak tuturnya. Penerapan komunikasi yang tepat tentu mendukung pengetahuan dan teknis persiapan untuk dapat berbicara dengan baik ketika menghadapi calon nasabah atau konsumen sehingga penelitian ini diharapkan akan terus mengalami perkembangan dalam segi teori-teorinya dan diterapkan dalam kegiatan komunikasi pemasaran.

2. Bagi Peneliti

Peneliti dapat memperoleh pengetahuan mengenai keterampilan berbicara terutama dalam hal tindak tutur seorang komunikan dalam komunikasi pemasaran. Teknik mengorganisasikan ide yang terealisasi dalam kalimat dan strategi pemilihan kata-kata para pemasar asuransi ketika menghadapi konsumen/calon nasabah dalam menawarkan produk asuransi menjadi informasi baru bagi peneliti untuk penyusunan bahan pelatihan penguasaan keterampilan berbicara dalam berkomunikasi para tenaga pemasar yakni agen asuransi.

(20)

BAB 3

METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian

Penelitian yang akan dilakukan berjenis kualitatif yang memusatkan analisis pada kualitas data. Analisis data yang dilakukan merupakan analisis penelitian lapangan. Bodgan (1982: 27-29) mengemukakan karakteristik penelitian kualitatif, yaitu (1) menggunakan lingkungan alamiah sebagai sumber data langsung, (2) sifatnya deskriptif analitik, (3) tekanan penelitian ada pada proses bukan pada hasil, (4) sifatnya induktif, (5) mengutamakan makna. B. Teknik Pengumpulan Data

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu deskriptif analitis. Metode deskriptif analitik dilakukan dengan cara mendeskripsikan fakta-fakta, yang kemudian disusul dengan analisis. Karakteristik penelitian kualitatif, yakni mengutamakan latar alamiah sebagai sumber data. Penelitian pragmatik memiliki karakteristik latar alamiah sebab data penelitian dikumpulkan secara langsung dari lingkungan nyata. Situasi yang diperoleh dalam penelitian pragmatik, tampak secara alami sebagaimana adanya penggunaan bahasa pada masyarakat untuk mendapatkan tuturan secara utuh termasuk tuturan yang bersifat sistemik atau hanya berupa ujaran.

C. Lokasi Penelitian

Penelitian akan dilakukan di kota Tasikmalaya, Provinsi Jawa Barat. Tasikmalaya dipilih menjadi lokasi penelitian untuk mendapatkan deskripsi penggunaan bahasa pemasar asuransi yang notabene kantor asuransi berada di daerah kota Tasikmalaya. Selain itu, sesuai dengan topik penelitian, wilayah tersebut dipilih untuk mendapatkan deskripsi mengenai pola tindak tutur dalam berkomunikasi yang digunakan oleh pemasar dan nasabah sebagai penutur dalam tuturan jual beli.

D. Prosedur Penelitian

Langkah-langkah pada penelitian ini meliputi tiga langkah. Pertama, melakukan teknik pengumpulan data yang meliputi observasi, dokumentasi, dan penyebaran Angket. Observasi yang dilakukan berupa pengenalan wilayah geografis tempat dilakukannya penelitian, situasi dan kondisi (keadaan sosial), juga masyarakat yakni pemasar asuransi dan nasabah. Pendokumentasian dilakukan dengan merekam suara situasi percakapan antara pemasar asuransi dengan nasabah tersebut. Kemudian penyebaran angket, yaitu berupa lembar pengisian data informasi tentang identitas para informan dan beberapa daftar pertanyaan. Kedua, penganalisisan dan interpretasi dari beberapa korpus data yang berhasil dikumpulkan dan diidentifikasi secara menyeluruh. Langkah terakhir, penarikan simpulan berdasarkan

(21)

masing-masing tahap, yaitu pertama, kedua, dan ketiga. Tahap ini selanjutnya dihubungkan antara kaitan analisis tahap pertama, kedua, dan ketiga.

Pemilihan korpus didasarkan atas anggapan bahwa tuturan bahasa pada masyarakat di daerah Tasikmalaya memiliki ragam bahasa yang khas dilihat dari segi kelas sosial. Tahap selanjutnya yaitu pengumpulan data dalam bentuk dokumentasi berupa foto penelitian. Teknik pengumpulan data menjadi hal yang paling strategis dalam penelitian karena sesuai dengan tujuan utama penelitian yakni memeroleh data. Teknik pengumpulan data dilakukan dalam kondisi yang alamiah menggunakan teknik observasi dan penyebaran angket. Teknik observasi yang digunakan melibatkan tiga objek sekaligus. Ketiga objek teknik observasi tersebut meliputi lokasi penelitian, para pelaku dengan peran-peran tertentu, dan aktivitas para pelaku yang dijadikan sebagai objek penelitian.

E. Tahapan dan Alur Penelitian Pembentukan Tim Peneliti

Penyusunan rencana penelitian

Pengajuan Usulan Penelitian

Survey Kajian Analisis Lapangan

Penyusunan Jurnal, draf rancangan publikasi

Publikasi Hasil Penelitian Pengolahan Data

(22)

BAB 5

HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data

Data dalam penelitian ini berupa tindak tutur pemasar asuransi ketika berkomunikasi kepada nasabah di daerah Tasikmalaya. Data didapatkan melalui observasi partisipan dengan teknik rekam catat dari bulan April hingga Juni 2015. Data diambil dari 2 pemasar asuransi Nandang Abdul Ajiz (asuransi AIA), Bapak Dede Komarudin (asuransi Prudential).

Pemasar pertama yakni Nandang Abdul Ajiz (36) melakukan penawaran asuransi pada hari Selasa, 23 Mei 2017 bertempat di kantor asuransi AIA yang terletak di Jl. Laksamana R.E. Martadinata No.17. Pemasar asuransi yang kedua yakni Bapak Dede (42), pemasar dari Asuransi Prudential melakukan penawaran asuransi pada hari Selasa, 30 Mei 2017 bertempat di rumah nasabah yakni di Perum Griya Mangkubumi Indah N0.23 Tasikmalaya.

Korpus data diambil melalui observasi partisipan dengan teknik simak-rekam-catat. Korpus dalam penelitian ini yaitu berupa tuturan. Tuturan yang dimaksud adalah tuturan yang mengandung jenis tindak tutur lokusi, ilokusi, dan perlokusi atau menurut Searle direktif, komisif, asertif, ekspresif, dan deklaratif. Untuk selanjutnya, tuturan yang ditemukan dicari kaitan antara penyampaian tuturan pemasar dengan strategi komunikasi yang digunakan oleh pemasar asuransi tersebut.

B. Analisis Data

Berikut akan dipaparkan hasil analisis untuk menjawab tiap-tiap rumusan masalah. 1. Analisis Jenis Tindak Tutur Pemasar Asuransi

Proses komunikasi bukan hanya sekedar lambang, kata atau kalimat, tetapi akan lebih tepat apabila disebut produk atau hasil dari lambang, kata atau kalimat yang berwujud perilaku tindak tutur (Searle, 1969). Klasifikasi tindak tutur ilokusi yang dibuat Leech (1983) berdasarkan fungsi, sedangkan yang dibuat Searle (1975) berdasarkan pada berbagai kriteria. Menurut Leech, klasifikasi Searle terdapat pengaruh sopan santun. Secara garis besar kategori Searle apabila dikaitkan dengan sopan santun adalah sebagai berikut.

1) Asertif (Assertive). Pada ilokusi ini, penutur terikat pada kebenaran proposisi yang diungkap, misalnya dalam menyatakan, mengusulkan, menegaskan, mengeluh, mengmukakan pendapat, melaporkan. Dari segi sopan santun, ilokusi ini termasuk pada kategori bekerja sama. Tujuannya adalah memberikan informasi. Tindak tutur ini berkaitan dengan pengetahuan, data, apa yang ada atau diadakan, atau telah terjadi atau tidak terjadi. Dengan demikian tindak tutur asertif bisa benar bisa salah dan biasanya dapat diverifikasi atau disalahkan.

(23)

2) Direktif (Directive). Ilokusi ini bertujuan menghasilkan suatu efek berupa tindakan yang dilakukan oleh penutur, misalnya memesan, memerintah, memohon, menuntut, memberi nasihat. Jenis ilokusi ini sering dikategorikan ke dalam kompetitif.

3) Komisif (Commissive). Pada ilokusi ini penutur sedikit banyak terikat pada satu tindakan di masa depan, misalnya menjanjikan, menawarkan. Jenis ilokusi ini cenderung berfungsi menyenangkan.

4) Ekspresif (Expressive). Ilokusi bentuk ini berfungsi untuk mengungkap atau mengutarakan sikap psikologis penutur terhadap keadaan yang tersirat dalam ilokusi. Misalnya mengucapkan terima kasih, mengucapkan selamat, memberi maaf, mengecam, memuji, mengucapkan bela sungkawa, dan sebagainya.

5) Deklaratif (Declaration). Ilokusi ini mengakibatkan adanya kesesuaian antara isi proposisi dengan realitas, misalnya mengundurkan diri, membaptis, memecat, memberi nama, menjatuhkan hukuman, mengucilkan, membuang, mengangkat (pegawai), dan sebagainya. Searle mengatakan bahwa tindakan ini merupakan kategori tindak tutur yang sangat khusus karena tindakan-tindakan ini biasanya dilakukan oleh seorang yang berada dalam kerangka acuan kelembagaan yang diberi wewenang untuk melakukannya.

a. Analisis Jenis Tindak Tutur Pemasar Asuransi 1

Dalam analisis ini, akan dipaparkan mengenai tindak tutur pemasar asuransi 1. Namun, sebelum menjelaskan setiap analisisnya, berikut ini akan disebutkan penjelasan tentang lokasi dan situasi, wujud tuturan, peristiwa/konteks, jenis tindak tutur, dan makna tindak tuturannya yang berkaitan dengan tindak tutur pemasar 1.

1) Lokasi dan situasi

Data berupa tindak tutur yang didapat dari pemasar asuransi 1 dilakukan di kantor asuransi AIA yang terletak di jalan Laksamana R.E. Mardinata nomor 17. Sementara itu, situasi di lokasi tersebut cukup kondusif karena tidak terlalu bising hanya ada beberapa kendaraan yang berlalu lalang sehingga cukup mendukung proses penuturan. Penuturan ini terjadi selama proses interaksi antara pemasar dan nasabah.

2) Wujud tuturan

Wujud tuturan yang terdapat pada analisis tindak tutur pemasar 1 ini berupa kata-kata yang diujarkan selama proses interaksi antara pemasar dan nasabah. Wujud tuturan ini yang akan dikaji berdasarkan konsep tindak tutur sesuai dengan teori yang sudah dijelaskan pada bab II. Oleh Sebab itu, dalam pemaparannya akan menyesuaikan dengan konsep tersebut. 3) Peristiwa atau konteks

(24)

Peristiwa atau konteks yang terdapat pada pemasar 1 ini merupakan deskripsi tentang proses interaksi ketika pemasar sedang melayani nasabahnya. Untuk itu, dalam prosesnya akan melibatkan hal-hal yang berkaitan dengan penawaran-penawaran dari pemasar kepada nasabah sebagai lawan tuturnya.

4) Jenis tindak tutur

Jenis tindak tutur yang disebutkan dalam tahap analisis ini telah disesuaikan dengan konsep tindak tutur yang terdapat pada bab II. Adapun tindak tutur tersebut mencakup tindak tutur asertif, direktif, ekspresif, komisif, dan deklarasi.

5) Makna tindak tutur

Makna tindak tutur yang dipaparkan dalam analisis ini merupakan makna yang berkesesuaian dengan konteks/peristiwa dari interaksi yang dilakukan oleh penutur yaitu pemasar dengan lawan tuturnya yaitu nasabah. Selain itu, makna tindak tutur ini juga tetap memerhatikan konsep tindak tutur yang disebutkan di atas sehingga antara peristiwa/konteks dengan konsep tindak tutur memiliki kesinambungan dalam penjelasan tentang makna tindak tuturnya.

Berdasarkan paparan di atas, jenis tuturan yang terdapat dalam tindak tutur pemasar asuransi 1 kepada nasabah dalam komunikasi pemasaran di Tasikmalaya dapat dikategorikan sebagai berikut.

Tabel 5.1

Analisis Jenis Tindak tutur Pemasar Asuransi 1 No Jenis

Data

Lokasi dan Situasi

Wujud Tuturan Peristiwa/Kont eks Tujuan Jenis Tindak Tutur Makna Tindak Tutur 1 (PA-1/1) Ruang kantor

asuransi (pemasar menyambut kedatangan nasabah dengan berbasa-basi) Alhamdulillah, alhamdulillah,alhamdulillah sehat. Duh Pak Nurman ni sepertinya seger terus!

Dituturkan oleh pemasar asuransi kepada nasabah ketika menyambut kedatangan nasabah. lokusi Memuji

2 (PA-1/2) Ruang kantor asuransi (pemasar memulai komunikasi dengan nasabah dimulai dengan memperkenalk an/mendeskrifs

Saya kebetulan bekerja di consultan financial, ya intinya membantu

masyarakat lah. Mengatur tentang keuangan apa namanya, keuangan masyarakat supaya pemasukan dan pengeluarannya seimbang. Kebetulan sekarang kan situasi

Dituturkan/ oleh pemasar asuransi kepada nasabah ketika membuka komunikasi mengenai fakta kehidupan yang terjadi sekarang ini lokusi Menyatakan suatu fakta

(25)

ikan posisi pemasar)

ekonomi lagi kurang stabil ya. Kenaikan bbm dan lain sebagainya yang akhirnya ya barangkali saya bisa memberikan manfaat, misalnya sering. 3 (PA-1/3) Ruang kantor

asuransi (pemasar asuransi mulai menawarkan program tabungan perusahaannya )

Nah makanya kalau di kita ini eee, kita mengeluarkan beberapa program tabungan yang memang ada

manfaatnya, ada manfaat asuransinya. Jadi saya tidak menwarkan asuransi, saya

menawarkan, Bapak bisa menyisihkan sebagian penghasilan, Bapak bisa ditabungkan, dan ada manfaat yang bisa dirasakan Bapak dan keluarga. Jadi gini pak ceritanya. Eeee apa namanya, manusia itu kan punya konsep hidup ideal ya. Dituturkan oleh pemasar asuransi ketika menawarkan program menabung di perusahaan asuransinya. ilokusi Menawar- Kan

4 (PA-1/4) Ruang kantor asuransi (pemasar asuransi menjelaskan alasan-alasan yang dapat mempengaruhi kesadaran berasuransi nasabah)

apa sih konsep hidup ideal itu? Konsep hidup ideal itu yang pertama, bapak, saya, ini kan harus sehat ya Pak ya? Kalau sehat berarti saya bisa bekerja dong, bapak bisa bekerja. Yang ketiganya.. kalau kita bisa bekerja, maka tentu dong kita akan mendapatkan income. Dituturkan oleh pemasar asuransi ketika menjelaskan alasan-alasan yang mengarah pada pentingnya berasuransi. ilokusi Mendeskrifs ikan

5 (PA-1/5) Ruang kantor asuransi (pemasar asuransi menyatakan pendapatnya mengenai cita-cita nasabah [mimpi emas] jika mempunyai penghasilan)

Kalau sudah dapat penghasilan ya mau apapun kita ini bisa mewujudkan gold dream kita, mimpi emas kita. betul gak Pak?

Dituturkan oleh pemasar ketika berpendapat mengenai cita-cita nasabah [mimpi emas] jika mempunyai penghasilan lokusi Imbauan

(26)

6 (PA-1/6) Ruang kantor asuransi (pemasar asuransi mendoakan perusahaan nasabah terus maju dan berkembang)

kalau misalnya Bapak, emmmhhh perusahaan terus berjalan, mudah-mudahan terus maju ya pak ya. Nah.. misalnya gold dream itu apa. Kalau kita kan ketika kecil kita punya mimpi. Dituturkan oleh pemasar asuransi ketika mengungkapkan harapan kemajuan perusahaan nasabah ilokusi Harapan

7 (PA-1/7) Ruang kantor asuransi (pemasar asuransi menjelaskan perbandingan nasabah asuransi di luar negeri dengan di dalam negeri)

Tapi, anehnya tuh gini pak, kalau di kita ini yang tidak, yang non PNS ini ah.. mengalir ajalah, tapi beda pak kalau di Negara-negara eropa, terus asialah, asia kayak singapur, Malaysia, Australia, itu bagus pak, jadi masyarakatnya itu udh nyiapin untuk dana pensiun walaupun dia itu bukan PNS. Justru yang bukan PNS ini, kita-kitalah yang wirasuasta ini harus menyiapkan dana pensiun. Nah ini pak, syaratnya itu untuk mewujudkan mimpi emas kita, mimpi emas kita bisa terwujud ini adalah kita harus dengan sehat.

Dituturkan oleh pemasar asuransi ketika membandingkan nasabah asuransi di luar negeri dengan di dalam negeri lokusi Imbauan

8 (PA-1/8) (ruang kantor asuransi)

sekarang pak, hidup ini ada dua hal yang tidak bisa dipisahkan, siang malam, senang, susah dan sebagai-sebagainya. Kalau misalnya kita terjadi resiko hidup, resiko hidup itu seperti apa pak? Yang tadi itu pak? Jadi resiko hidup ini di bagi dua secara umum. Pertama, yang mungkin terjadi, yang keduanya yang pasti terjadi. Kalau yang mungkin terjadi ya misalnya kita sakit, atau apapun. Kalau yang pasti terjadi apa? Ya kita kan suatu saat akan kembali kepada yang maha kuasa.

Dituturkan pemasar asuransi ketika pemasar menjelaskan fakta kehidupan manusia. lokusi Menyatakan fakta 19

(27)

9 (PA-1/9) ruang kantor asuransi (pemasar asuransi menghimbau nasabah untuk mengatur hidupnya termasuk keuangannya)

jadi, bahwa resiko hidup ini harus di manage pak.

Dituturkan oleh pemasar asuransi kepada nasabah menghimbau bahwa keuangan harus diatur. ilokusi Imbauan

10 (PA-1/10) Ruang kantor asuransi (pemasar asuransi menawarkan asuransi secara tidak langsung)

Nah kebetulan saya di perusahaan itu mengajak masyarakat untuk

memanage kehidupannya, sehingga kita ini eeehhh apa, terarahlah gitu ya pola hidup ini sehingga kalau dalam islam ya pak ya, piddunya hasanah

wafilaakhiroti hasanah, di dunia ini harus baik, harus sukses, di akhirat pun harus baik, harus sukses di

hadapan tuhan Dituturkan oleh pemasar ketika menawarkan jasanya yakni menuju penawaran asuransi ilokusi Menawarka n sesuatu

11 (PA-1/11) Ruang kantor asuransi (pemasar memohon maaf karena memberi contoh keadaan sakit yang dialami nasabah atau siapapun dan tidak bisa mengurus perusahaan sehingga tidak dapat mendapatkan income (pendapatan)

Mohon maaf ya, kalau misalnya Bapak atau saya punya perusahaan, terus saya sakit dan memang perusahaan itu apa

namanya itu, kebijakannya itu ada di kita, (batuk) maka perusahaan tidak bisa berjalan dengan optimal.

Dituturkan oleh pemasar ketika mencontohkan keadaan sakit sementara perusahaan harus tetap berjalan. lokusi Meminta maaf

12 (PA-1/12) Ruang kantor asuransi (ketika pemasar menjelaskan kembali atau menegaskan

nah tidak bisa berjalan secara optimal. Nah makanya, kalau misalnya kita sehat, pasti dong kita bekerja dan punya income dan bisa mewujudkan mimpi-Dituturkan oleh pemasar asuransi ketika hendak menegaskan kejadian yang mungkin terjadi ilokusi Menasehati

(28)

bisa terjadi dalam hidup)

tapi kalau kita sakit, tidak bekerja tidak punya income, maka mimpi kita tidak akan pernah terwujud. Kalau mimpi kita tidak terwujud, berarti ada maslah, betul gak pak?

kehidupan

13 (PA-1/13) ruang kantor asuransi (pemasar memohon maaf karena penjelasannya agak panjang untuk menjaga perhatian nasabah agar tetap mendengarkan penjelasan)

Nah itu lah pak ya. Mohon maaf ni agak panjang, cuman biar ini ajalah, saya cuman sharing ajalah gitu, karena saya datang ke sini ini bukan mau jualan pak hanya kewajiban aja di kantor. Dituturkan oleh pemasar asuransi ketika pemasar hendak menjaga perhatian nasabah agar tetap mendengarkan penjelasan perlokusi Meminta maaf

14 (PA-1/14) Ruang kantor asuransi (pemasar menyatakan harapan agar pak nurman dan keluarga bisa hidup lebih sejahtera dengan ikut asuransi)

kewajiban dari kantor hanya menyampaikan saja supaya ya pak nurman dan keluarga bisa menata kehidupan yang lebih bagus. Dituturkan oleh pemasar ketika menyampaikan harapannya terhadap nasabah agar hidup lebih teratur dan sejahtera dengan ikut program asuransi. ilokusi Harapan

15 (PA-1/15) Ruang kantor asuransi (pemasar menawarkan solusi atas resiko hidup yang dihadapi manusia dan jalan keluarnya adalah asuransi)

Nah yang kedua pak, kalau masalah ini merupakan masalah, merupakan problem, berarti harus ada solusi ya, betul gak pak? Harus ada solusi. Nah.. oleh karena itu di kita pak ada menawarkan solusi. Dituturkan oleh pemasar ketika menawarkan solusi hidup yang dihadapi dalam kehidupan manusia seperti sakit dan lain-lain yang sifatnya membutuhkan materi. ilokusi Menawarka n sesuatu

16 (PA-1/16) Ruang kantor asuransi (pemasar menjelaskan resiko hidup bagi manusia)

Resiko hidup. Tadi resiko hidup itu apa? Sesuatu yang mungkin terjadi, bisa terjadi kapan saja dan sesuatu yang bisa terjadi dan

Dituturkan oleh pemasar ketika menjelaskan hal-hal yang mungkin terjadi kepada manusia lokusi Mendeskrif Sikan 21

(29)

itu pasti terjadi . apa? Yang pertama tadi apa? Sakit ya pak.

yang

membutuhkan biaya untuk mengatasinya. 17 (PA-1/17) Ruang kantor

asuransi (pemasar menjelaskan resiko hidup bagi manusia yakni sakit)

yang kedua, sakit itu dibagi dua pak, sakit biasa yang dirawat dan sakit kritis. Betul gak pak?

Dituturkan oleh pemasar ketika menjelaskan resiko hidup yang mungkin dihadapi lokusi Menyatakan suatu fakta

18 (PA-1/18) Ruang kantor asuransi (menjelaskan resiko hidup yakni kecelakaan yang memang tidak diharapkan)

Ketiganya apa lagi pak? Resiko hidup yang mungkin terjadi.

Kecelakaan misalnya. Tapi amit-amit ya pak, tapi kecelakaan itu pun merupakan bagian dari resiko hidup ya pak.

Dituturkan oleh pemasar ketika menjelaskan resiko hidup yang mungkin dihadapi lokusi Imbauan

19 (PA-1/19) Ruang kantor asuransi (pemasar menjelaskan resiko hidup bagi manusia yakni kecelakaan yang merugikan manusia mengakibatkan cacat)

nah.. yang berikutnya ini adalah mohon maaf ya pak, cacat total atau cacat permanen akibat kecelakaan. Dituturkan oleh pemasar ketika menjelaskan resiko hidup yang mungkin dihadapi lokusi Meminta maaf

20 (PA-1/20) Ruang kantor asuransi (pemasar menanyakan tempat nasabah menabung yang dianggap aman)

kebiasaan orang, agar apa namanya, masa depannya bisa terjamin, kebiasaan orang biasanya

menyisihkan uang

menabungnya dimana itu yang paling aman?

Dituturkan oleh pemasar ketika menegaskan nasabah mengenai tempat menabung paling aman ilokusi Penegasan

21 (NA-1/1) Ruang kantor asuransi (nasabah merespon pertanyaan yg dilontarkan pemasar mengenai bank tempat dia

yaa jangan disebutinlah! Dituturkan oleh nasabah ketika menolak menyebutkan bank tempatnya menabung ilokusi Penolakan

(30)

menolak menyebutkan nya)

22 (PA-1/21) Ruang kantor asuransi (pemasar dan nasabah sedikit bercanda dengan obrolan mengenai tempat nasabah menabung dan no rekening bank nasabah) Oh gitu (SAMBIL TERTAWA SIMPUL). Berapa no rekeningnya, ya enggak lah yah.. gak nanya berapa saldo bapak terakhir. Dituturkan oleh pemasar ketika pemasar mencandai nasabah dengan bank dan no rekeningnya perlokusi Harapan

23 (PA-1/22) Ruang kantor asuransi (pemasar menanyakan penghasilan nasabah)

ini oke pak. Misalnya gini pak. Bapak punya

tabungan misalnya, rata-rata bapak income berapa sih pak? Dituturkan oleh pemasar ketika menanyakan penghasilan nasabah perlokusi Penegasan

24 (NA-1/2) Ruang kantor asuransi (nasabah menolak mengungkap kan penghasilan nya per bulan)

Sebulan? Adalah! Dituturkan oleh nasabah ketika menolak mengungkap kan penghasilan nya per bulan

perlokusi Penolakan

25 (PA-1/23) Ruang kantor asuransi (pemasar mencoba mencari tahu dan menegaskan penghasilan nasabah per bulan)

lima juta, tiga juta atau berapa? Dituturkan oleh pemasar untuk mencari tahu dan menegaskan penghasilan nasabah per bulan perlokusi Penegasan

26 (NA-1/3) Ruang kantor asuransi (nasabah menjawab pertanyaan pemasar mengenai penghasilan nasabah per bulan)

lima jutalah. Dituturkan oleh nasabah ketika menjawaab desakan pemasar mengenai penghasilannya per bulan perlokusi Ikrar

27 (PA-1/24) Ruang kantor asuransi

Oh lima juta ya pak ya? Oke oke

Dituturkan oleh pemasar ketika

(31)

(pemasar kembali menegaskan jawaban yang diberikan nasabah mengenai pertanyaan penghasilan nasabah per bulan) menegaskan jawaban yang diberikan nasabah

28 (PA-1/25) Ruang kantor asuransi (pemasar menjelaskan tempat paling aman untuk menabung)

Nah kalau bapak sakit, kalau kita sakit, katanya ini bank itu paling bagus paling aman. Betul gak bank itu paling bagus dan paling aman? Dituturkan oleh pemasar asuransi ketika menanyakan tempat untuk menabung yang paling aman menurut nasabah ilokusi Imbauan

29 (PA-1/26) Ruang kantor asuransi (pemasar menegaskan dengan menanyakan kelebihan menabung di bank)

Kalau bapak sakit, bank membantu gak biaya pengobatan bapak, rawat inap dan sebagainya?

Dituturkan oleh pemasar ketika menanyakan bank tempat nasabah menabung memberikan bantuan atau tidak dalam menghadapi resiko hidup ilokusi Mengucil-kan

30 (NA-1/4) Ruang kantor asuransi (nasabah menjawab pertanyaan pemasar mengenai bantuan yang diberikan bank)

Paling diambil saldonya. Dituturkan oleh nasabah ketika menjawab pertanyaan pemasar mengenai bantuan yang diberikan bank ilokusi Menyatakan suatu fakta

31 (PA-1/27) Ruang kantor asuransi (pemasar mempertegas jawaban yang diberikan nasabah mengenai pertanyaan bantuan yang enggak, maksudnya membantu enggak? Dituturkan oleh pemasar ketika mempertegas jawaban yang diberikan nasabah mengenai pertanyaan bantuan yang diberikan bank lokusi Penegasan

(32)

32 (NA-1/5) Ruang kantor asuransi (nasabah menjawab pertanyaan penegasan pemasar)

enggak sih! Dituturkan oleh nasabah ketika menjawab pertanyaan penegasan pemasar lokusi Menyatakan suatu fakta

33 (PA-1/28) Ruang kantor asuransi (pemasar mendeklarasik an tabungan yang direkomendasi kannya)

oke. Di kita pak ada tabungan namanya tabungan X. oke pak ya tabungan X. Nah jadi, si tabungan X ini

perusahaan X ini, ini memberikan manfaat bagi nasabahnya. Dituturkan oleh pemasar ketika menjelaskan jenis tabungan yang ia rekomendasikan tempat ia bekerja ilokusi Merekomen dasikan

34 (PA-1/29) Ruang kantor asuransi (pemasar menjelaskan jenis tabungan yang ia tawarkan)

Kalau bapak atau saya, atau kita sakit pak, kalau kita nabung di tabungan X perusahaan X ini, maka bapak akan mendapatkan santunan yang dinamakan santunan harian di rumah sakit. Atau kalau dengan istilah di kita ini namanya hospital income pak.

Dituturkan oleh pemasar ketika menjelaskan kelebihan tabungan yang ia tawarkan lokusi Mendeskrif Sikan

35 (PA-1/30) Ruang kantor asuransi (pemasar menjelaskan kelebihan tabungan X yang ia rekomendasi kan)

Jadi hospital income itu, kalau kita dirawat di rumah sakit maka tanpa memotong tabungan kita, ya, tanpa memotong tabungan bapak, ya, maka perusahaan X ini, ini akan memberikan santunan harian biaya rumah sakit pak.

Dituturkan oleh pemasar ketika menjelaskan kelebihan tabungan X lokusi Mendeskrif Sikan

36 (PA-1/31) Ruang kantor asuransi (pemasar menjelaskan keuntungan yang didapat ketika nabung di tabungan X)

misalnya bapak, jangankan lima juta ya pak, kalau bapak saja seandainya nabungnya satu juta saja per bulan, maka bapak akan mendapatkan HI (hospital income) ini sebesar satu juta per hari, itu ya pak! Jadi jika bapak atau saya yang sebagai nasabah di perusahaan X ini, sakit selama sepuluh hari, 10 x 1 juta berapa pak? Sepuluh juta ya Dituturkan oleh pemasar ketika menjelaskan kelebihan yang diberikan tabungan X kepada nasabah lokusi Mendeskrif Sikan

37 (PA-1/32) Ruang kantor asuransi

Saya mau Tanya pak, kalau kita

Dituturkan oleh pemasar ketika

lokusi Harapan i

(33)

(pemasar menyampaikan harapannya terhadap nasabah).

terjadi sakit kritis, mohon maaf loh pak, mudah-mudahan bapak sehat terus.

menyampaikan harapannya terhadap nasabah 38 (PA-1/33) Ruang kantor

asuransi (pemasar menjelaskan kelebihan perusahaan X jika nasabah menabung di perusahaan X tersebut)

Makanya disimpan di kita ini, ini kita coba apa namanya itu, berbagi atau dikelola oleh perusahaan-perusahaan yang memang dibidangnya, misalnya perusahaan X kita, tempat saya bekerja, ini kalau terjadi resiko sakit maka ada yang disebut critical illness. Jadi kalau kita sakit, akan dibantu biaya rumah sakit pak, itu. Dituturkan oleh pemasar ketika menjelaskan kelebihan perusahaan X lokusi Memuji

39 (PA-1/34) Ruang kantor asuransi (pemasar memberi tahu nasabah agar tidak mengambil saldo rekening atau jual asset jika perlu dana untuk berobat)

Jadi kalau terjadi resiko hidup, kita jangan

mengambil ini pak, uang yang ada di saldo, sayang loh pak, atau jual aset pak, kendaraan mobil, tanah, rumah, itu buat masa depan anak-anak pak ya. Dituturkan oleh pemasar ketika memberi tahu nasabah agar tidak mengambil saldo rekening atau jual asset jika perlu dana untuk berobat

lokusi Pemberian saran

40 (PA-1/35) Ruang kantor asuransi (pemasar menegaskan perbedaan nabung di perusahaan X dengan di bank)

Maka kalau bapak

menabung di tabungan kita di perusahaan X ini maka bantuan itu akan diberikan. Sekali lagi pak, kalau kita nabung di bank dibantu enggak pak? Dituturkan oleh pemasar ketika menegaskan perbedaan nabung di perusahaan X dengan di bank lokusi Penegasan

41 (PA-1/36) Ruang kantor asuransi (pemasar menjelaskan kelebihan perusahaan X) nah hebatnya di

perusahaan kita, di kita ini ada yang disebut wiver of premium pak. Dituturkan oleh pemasar ketika menyampaikan kelebihan perusahaan X lokusi Pernyataan kegembira an.

42 (PA-1/37) Ruang kantor asuransi (pemasar menjelaskan system menabung di

nah, jadi pak, ini misalnya bapak satu, dua, tiga, empat sampai sepuluh bulan pak, tapi kita menabung baru tiga kali nabung. Nah jadi

Dituturkan oleh pemasar asuransi yang meyakinkan nasabah bahwa nabung di ilokusi Mendeskrif sikan

(34)

dan

kelebihannya)

pertama bapak baru nabung satu juta bulan april sekarang ya, bulan mei baru nabung juga berikutnya, berarti

cuman dua juta dong pak. Sementara tadinya satu juta di kali 12 bulan jadi 12 juta ya? kali 10 tahun jadi 120 juta. Harusnya bapak nanti itu di tahun kesepuluh ini sudah bisa punya uang 120 juta. Betul gak? Yahh untuk keperluan-keperluan impian kita. nah maka pak, tabungannya dari mulai bulan juni eeeehh dua ribu berapa

sekarang? Dua ribu lima belas, sampai sepuluh tahun kemudian bulan juni 2025 itu akan diteruskan pak oleh perusahaan asuransi. Ya perusahaan kita yang membayarkan asuransi.

banyak kelebihannya.

43 (PA-1/38) Ruang kantor asuransi (pemasar menegaskan kembali kepada nasabah bahwa perusahaan X lebih baik dari bank)

Sekali lagi, jika bapak cacat total, struk atau yg lain terjadi terhadap bapak dan tidak bisa bekerja, bank

memberikan bantuan gak pak? Dituturkan oleh pemasar asuransi ketika pemasar menegaskan bahwa perusahaan X lebih baik/bagus dari pada bank.

ilokusi Mengucil-kan

44 (PA-1/39) Ruang kantor asuransi (pemasar menginformasi kan nasabah asuransi di luar Indonesia)

hebatnya pak, kalau di eropa, ya di asia, Mereka ini mulai tahapan dia dilahirkan sampai dia suatu saat kembali

kepada yang maha kuasa, sampai ia meninggal dunia, itu sudah disiapkan pak pos-pos

kebutuhannya. Jadi tidak lagi kebingungan karena bebannya sudah menjadi beban asuransi kita.

Dituturkan oleh pemasar asuransi ketika menyampaikan asuransi di kawasan eropa dan Negara-negara asia lainnya yang sudah menata hidupnya melalui ikut program asuransi. lokusi Menasehati

(35)

Mengucil-asuransi (pemasar menegaskan perbedaan asuransi dengan bank)

kita meninggal dunia bank memberikan uang santunan untuk ahli waris tidak pak? pemasar ketika menegaskan kembali kelebihan nabung di perusahaan X dengan di bank kan

46 (PA-1/41) ruang kantor asuransi (pemasar membanding kan kelebihan menabung di bank dengan di asuransi)

padahal uang 100 juta kita kan ditabung, kur, mikro segala macem, paling kita dapetnya apa? Bunga aja ya pak ya. Yaa paling sekitar 1 persen, rata-rata hanya satu juta. Nah berarti kita dapat 100 juta, uang kita, ini ketika kita meninggal dunia ya, maka bank tidak

memberikan bantuan apa-apa, paling kita mengambil uang saldo kita yang 100 juta Dituturkan oleh pemasar asuransi ketika memberitahukan kelebihan menabung di asuransi dibandingkan di bank. ilokusi Mengucil- Kan

47 (PA-1/42) Ruang kantor asuransi (pemasar menyampaikan kelebihan menabung di asuransi dari pada di bank)

Kalau di kita ya pak, di samping uang kita akan dikembalikan, sesuai dengan tabungan kita, maka ada juga yang namanya UP, UP ini adalah uang

pertanggungan. Uang pertanggungan ini sama dengan uang warisan untuk ahli waris tanpa memotong uang tabungan bapak. Bedanya kalau di bank paling saldo kita ya, dibagi bunga bagi hasilnya dipotong pajak, betul gak pak? Kalau di kita

hebatnya, uang kita, saldo kita, ditambah bagi hasil dari uang 100 juta plus ada UP, uang pertanggungan.

Dituturkan oleh pemasar ketika menjelaskan kelebihan menabung di asuransi dari pada di bank ilokusi Mendeskrif-sikan

48 (PA-1/43) Ruang kantor asuransi (pemasar memberikan gambaran keuntungan menabung di asuransi

Bapak tahu ustadz jepri, meninggal dunia karena pa pak? kecelakaan ya pak. Ustadz jepri ya pak

walaupun nabungnya bukan di perusahaan X ya pak, tapi sama sejenis

tabungannya di asuransi. Dituturkan oleh pemasar ketika memberikan gambaran keuntungan menabung diasuransi dengan ilokusi Mengklaim

(36)

memberikan contoh kejadian ustadz jefri)

meninggal dunia UP nya pak, uang warisan itu sebesar 8 miliar pak. Padahal nabungnya belum selesai pak, beliau itu.

contoh ustadz Jefri

49 (PA-1/44) Ruang kantor asuransi (pemasar menyatakan harapan bahwa kelak ketika kita meninggal dunia jangan menyisakan hutang, dan solusi terbaik adalah dengan program asuransi seperti Uje)

jadi ustadz jepri meninggal dunia dapet UP nya 8 miliar ditambah uang tabungan beliau. Jadi ustadz jepri ingin membangun pesantren ya pak, kemudian juga pondok yatim piatu, itu belum terwujud pak, tapi ustadz jepri setelah wafat, beliau menorehkan sejarah pak, memberikan manfaat bagi istri dan anak-anaknya, ya kan? Kalau kita pak meninggal dunia malah nyisain hutang ya jangan sampai itu terjadi.

Dituturkan oleh pemasar ketika menyampaikan harapannya kepada nasabah agar kelak ketika meninggal tidak menyisakan hutang yang akan menjadi beban. ilokusi Harapan

50 (PA-1/45) Ruang kantor asuransi (pemasar menyatakan bahwa bank bukan satu-satunya tempat menabung yang lebih baik yang memberikan kelebihan kepada nasabah, program asuransi adalah lebih baik dari pada bank)

jadi intinya bahwa,

ternyata bank bukan yang paling baik ya pak, kalau kita sakit bank ikut

membantu enggak pak?

Dituturkan oleh pemasar ketika menyatakan bahwa bank tidak lebih baik dari asuransi

ilokusi Mengucil Kan

51 (PA-1/46) Ruang kantor asuransi (pemasar menegaskan perbedaan menabung di bank dengan asuransi)

kalau di kita dibantu. Kalau sakit kritis bank

membantu enggak pak? Kalau di kita di bantu. Kalau cacat total, bank membantu enggak pak?

Dituturkan oleh pemasar ketika menegaskan kembali kepada nasabah kelebihan-kelebihan asuransi dari pada menabung di bank dengan pertanyaan-pertanyaan. ilokusi Mengucil-kan

(37)

52 (PA-1/47) Ruang kantor asuransi (pemasar menanyakan pendapat nasabah mengenai tempat menabung yang lebih baik, antara di bank dengan ikut asuransi)

oke, kalau kita meninggal dunia pak, bapak sudah ada UP. Kira- kira pak

menabung di bank dengan menabung di perusahaan X ini bagus mana menurut bapak?

Dituturkan oleh pemasar ketika menanyakan lebih bagus mana menabung di bank dengan di asuransi ilokusi Menyimpul kan

53 (NA-1/6) Ruang kantor asuransi (nasabah menyatakan bahwa menabung di asuransi lebih bagus dari pada di bank)

bagus perusahaan X ini pak. Dituturkan oleh nasabah ketika nasabah ditanyai oleh pemasar mengenai tempat menabung paling bagus antara di bank dengan asuransi. ilokusi Ikrar

54 (PA-1/48) Ruang kantor asuransi (pemasar menanyakan kembali kelebihan menabung di bank dengan di asuransi)

oke. Yakin ya pak? Kalau tabungan bapak disimpan di bank dengan di

perusahaan X ini bagus mana pak? Dituturkan oleh pemasar ketika menegaskan kepada nasabah bahwa menabung di asuransi lebih baik dari pada di bank.

ilokusi Penegasan

55 (NA-1/7) Ruang kantor asuransi (nasabah menyatakan bahwa tabungan X yakni asuransi lebih baik)

tabungan X. Dituturkan oleh nasabah ketika menyatakan bahwa menabung di asuransi lebih baik dari pada di bank

ilokusi Ikrar

56 (PA-1/49) Ruang kantor asuransi (pemasar menyebutkan bahwa tabungan X ini adalah perusahaan asuransi AIA tempatnya bekerja)

tabungan X . oke pak tabungan x ini adalah perusahaan tempat saya bekerja. Namanya perusahaan AIA. Dituturkan oleh pemasar ketika menyatakan bahwa tabungan X ini adalah asuransi AIA tempat dia bekerja ilokusi Ikrar

(38)

asuransi (pemasar mendeskrifsika n dan menjelaskan sejarah perusahaan asuransi AIA)

dulu Lipo pak, kalau lipo mungkin bapak pernah ini?

pemasar kepada nasabah

mengenai sejarah AIA

Sikan

58 (PA-1/51) Ruang kantor asuransi (pemasar mendeskrifsika n contoh nasabah asuransi yang ikut program asuransi AIA yakni Anang Hermansyah dan Ashanti)

Beda sama Ashanti ya, mohon maaf ya sudah suaminya itu Anang Hermansyah jadi DPR RI, Asantinya sekarang

makin cantik aja pak. Dia bolak-balik ke singapur pak, itu gak ada biaya pak. Berangkat dari mana ini? Dari Indonesia itu biaya sendiri, sampai di singapur itu pak, gak pakai biaya. Kenapa? Karena asanti nabung juga di AIA pak. Beliau ashanti adalah nasabah. Anang Hermansayh sekarang di DPR RI, belum beliau artis juga, terus biaya rumah sakitnya enggak dibayar pak, dalam artian

ditanggung oleh perusahaan AIA. Dituturkan oleh pemasar ketika mendeskrifsikan contoh nasabah asuransi yang ikut program asuransi AIA yakni Anang Hermansyah dan Ashanti ilokusi Menawar-kan

59 (PA-1/52) Ruang kantor asuransi (pemasar memerikan saran kepada nasabah agar dimulai menabung di AIA)

dimulai pak, bapak kan sekarang bisnis sudah mulai bagus, mobil sudah tiga ya pak. Dituturkan oleh pemasar ketika menyarankan mulai menabung di AIA perlokusi Pemberian saran

60 (PA-1/53) Ruang kantor asuransi (pemasar mengonfirmasi nasabah mengenai kepemilikan mobil bagus Forshe dengan tujuan memujinya)

Mobil Forsche pak yang paling bagus, kata pak Otong sekarang pak nurman sudah punya mobil Fors ya?

Dituturkan oleh pemasar ketika pemasar hendak memuji nasabah dengan menanyakan kepemilikan mobil bagus. ilokusi Memuji

Gambar

Tabel Rekapitulasi Jenis Tindak Tutur Pemasar Asuransi 1
Tabel Rekapitulasi Jenis Tindak Tutur Pemasar Asuransi 2
Tabel Analisis Data Tindak Tutur dan Peristiwa Tutur  No  Jenis
Foto Pemasar Asuransi I dengan Nasabah
+3

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi masyarakat terhadap keberadaan peternakan ayam ras petelur di Dusun Passau Timur Desa Bukit Samang Kecamatan Sendana, Kabupaten

e) Melakukan kerja sama dengan organisasi internasional lainnya. 4 ) FAO ( Food and Agricultural Organization Organization).. FAO adalah organisasi internasional yang bergerak di

Penyelesaian Sengketa Dalam Perjanjian Paroan (bagi hasil Pemeliharaan kerbau) Menurut Hukum Adat Lembak di Kecamatan Talang Empat Kabupaten Bengkulu Tengah, dilakukan

Terdapat beberapa sekali Merk AC yang dapat anda tentukan sesuai sama keperluan, tetapi bila anda menginginkan menempatkan AC pada ruang dengan ukuran 4×4 jadi dapat pilih AC 1

Sementara itu, salah koefisien fungsi permintaan uang yang luas secara statistik tidak signifikan pada 95 persen, koefisien adalah suku bunga hasil penelitian menunjukkan

Metodologi Penelitian Sosial Dalam Bidang Ilmu Administrasi dan Pemerintahan.. Jakarta:

5.18 Free Body Diagram Segmen Tubuh Lengan Atas Aktivitas Pengangkatan Produk dari Lantai ke Punggung Operator pada Situasi Origin

Siswa dapat menyebutkan pengertian infak dengan benar melalui metode pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC).C. Siswa dapat menyebutkan pengertian