KAJIAN PENERIMAAN BAHASA PEMROGRAMAN
BERORIENTASI OBJEK BERBASIS OPEN SOURCE
DENGAN PENDEKATAN TAM
(TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL)
STUDI KASUS UNIVERSITAS BUDI LUHUR
Ita Novita
Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Budi Luhur Jl. Raya Ciledug, Petukangan Utara, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan 12260, Indonesia
e-mail : [email protected]
Abstract
The successful implementation of a technology becomes an important thing that must be considered. One of the factors that currently play an important role in the successful implementation and use of information technology is a factor the user. User's level of preparedness to receive the information technology has a major influence in determining the success or failure of implementation of these technologies. Budi Luhur University as one of the educational institutions that rely on the support of technology need to know about it. The purpose of this study is to assess the acceptance of the use of java programming language among students, the factors that influence the acceptance rate and the level of significance. Various types of object-oriented programming language based on open source. Java programming language was chosen because it is one programming language in use and included in the curriculum of Informatics Engineering Program Faculty of Information Technology. This study approaches the Technology Acceptance Model (TAM). Analytical techniques used in this study is Structural Equation Modeling (SEM), as well as data obtained from the study will be processed using the software AMOS. The results of this study is a model of acceptance of the java programming language and the factors that influence the level of acceptance.
Keywords: Java, Technology Acceptance Model (TAM), Structural Equation Modeling (SEM)
1. PENDAHULUAN
Universitas Budi Luhur adalah universitas yang dikenal sebagai pelopor di dalam penyelenggaraan pendidikan tinggi di bidang komputer di Indonesia. Sebagai salah satu institusi pendidikan
yang bergantung pada dukungan
teknologi, sudah sewajarnya Universitas Budi Luhur mengikuti perkembangan
teknologi dalam hal ini adalah
perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas sesuai dengan misinya maka disusunlah kurikulum yang sesuai dan tepat agar para mahasiswa siap untuk terjun ke dunia
kerja. Perkembangan analisa dan
perkembangan sistem saat ini menuntut para mahasiswa untuk mengerti konsep analisa dan perancangan sistem berbasis
object oriented. Java sebagai salah satu
jenis bahasa pemrograman berorientasi objek berbasis open source sebagai salah satu matakuliah yang ada di fakultas teknologi informasi.
Keberhasilan penerapan teknologi tersebut dalam hal ini adalah bahasa pemrograman berorientasi objek berbasis
open source (Java) menjadi hal penting
yang harus diperhatikan. Salah satu faktor yang saat ini memegang peranan penting dalam keberhasilan penerapan
dan penggunaan teknologi informasi
adalah faktor pengguna. Tingkat
kesiapan pengguna untuk menerima teknologi informasi memiliki pengaruh besar dalam menentukan sukses atau tidaknya penerapan teknologi tersebut. masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah faktor-faktor apa saja yang
mempengaruhi tingkat penerimaan
bahasa pemrograman berorientasi objek berbasis open source di kalangan mahasiswa serta bagaimana hubungan
kausal antara faktor-faktor yang
mempengaruhi penerimaan bahasa
pemrograman berorientasi objek berbasis
open source.
Berbagai model telah dibangun untuk menganalisis dan memahami faktor-faktor yang mempengaruhi diterimanya penggunaan teknologi. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui dan
menganalisis penerimaan bahasa
pemrograman berorientasi objek berbasis
open source (Java) di kalangan mahasiswa fakultas teknologi informasi dan faktor-faktor yang mempengaruhi
tingkat penerimaannya. Pendekatan
modelnya dengan menggunakan TAM (Technology Acceptance Model) untuk
menggambarkan tingkat penerimaan
bahasa pemrograman java di kalangan
mahasiswa. Teknik analisis yang
digunakan adalah Structural Equation
Modeling (SEM), serta data-data yang
didapat dari penelitian akan diproses menggunakan software AMOS 16.
2. LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Open Source
Pengertian Open source menurut Clinton A. Sprauve : “Open source is
defined as software code that is available for users to examine and change freely without violating any patents, copyright laws, or licensing agreements.”
2.2. Tinjauan Bahasa Pemrograman Java
Java adalah suatu bahasa
pemrograman Object Oriented dengan
unsur-unsur seperti bahasa C++ dan bahasa-bahasa lainnya dengan libraries yang cocok untuk lingkungan internet. Bahasa pemrograman Java merupakan salah satu bahasa pemrograman yang di pakai dan termasuk ke dalam kurikulum mata kuliah Program Studi Teknik
Informatika Fakultas Teknologi
Informasi Universitas Budi Luhur.
2.3. Technology Acceptance Model (TAM)
Penelitian mengenai SI telah
menguji perilaku pengguna dan
penerimaan sistem dari berbagai
perspektif (VENKATESH et al., 2003). Dari berbagai model yang telah diteliti,
Technology Acceptance Model (TAM)
yang diadopsi dari Theory of Reasoned
Action (TRA) menawarkan sebagai
landasan untuk memperoleh pemahaman yang lebih baik mengenai perilaku
pemakai dalam penerimaan dan
penggunaan SI (DAVIS, et al., 1989). Model TAM berasal dari teori psikologis untuk menjelaskan perilaku pengguna teknologi informasi yang berlandaskan
pada kepercayaan (beliefs), sikap
(attitude), minat (intention) dan
hubungan perilaku pengguna (User
Behavior Relatioship). Tujuan model ini
adalah untuk dapat menjelaskan faktor-faktor utama dari perilaku pengguna teknologi informasi terhadap penerimaan penggunaan teknologi informasi itu sendiri. Model ini akan menggambarkan bahwa penggunaan SI akan dipengaruhi oleh variabel kemanfaatan (Usefullness) dan variabel kemudahan pemakaian (Ease of Use), dimana keduanya memiliki determinan yang tinggi dan validitas yang telah teruji secara empiris (DAVIS,1989).
([DAVIS 1989],319)
2.4. Structural Equation Modeling
(SEM)
Structural Equation Modelling
(SEM) adalah suatu teknik modeling statistik yang bersifat sangat
cross-sectional, linier dan umum. Termasuk
dalam SEM ini ialah analisis faktor, analisis jalur dan regresi.
Definisi lain menyebutkan Structural
Equation Modelling (SEM) adalah
teknik analisis multivariat yang umum dan sangat bermanfaat yang meliputi versi-versi khusus dalam jumlah metode analisis lainnya sebagai kasus-kasus khusus. Definisi berikutnya mengatakan bahwa Structural Equation Modelling
(SEM) merupakan teknik statistik yang
digunakan untuk membangun dan
menguji model statistik yang biasanya dalam bentuk model-model sebab akibat. SEM sebenarnya merupakan teknik
hibrida yang meliputi aspek-aspek
penegasan (confirmatory) dari analisis faktor, analisis jalur dan regresi yang dapat dianggap sebagai kasus khusus dalam SEM.
2.5. TINJAUAN STUDI
1) Kajian Penerimaan Teknologi
Internet pada organisasi
pemerintahan berdasarkan konsep
Technology Acceptance Model (TAM) :
Studi Kasus Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Departemen Agama R.I . Penelitian ini di lakukan Pada
tahun 2007 oleh Dodi Irawan Syarip dan Dana Indra Sensuse. Pada penelitian ini, hanya 5 konstruksi TAM yang di teliti yaitu persepsi kemudahan, persepsi kemanfaatan, sikap pengguna, perhatian untuk menggunakan. Dan pemakaian nyata. Kontruksi variabel dari luar tidak dimasukkan ke dalam model karena kontribusinya dalam TAM dianggap
tidak signifikan, sehingga dapat
diabaikan meskipun mempunyai
pengaruh secara tidak langsung terhadap
penerimaan sebuah teknologi
([Milchrahm,2003],47) Variabel
self-efficacy (kemampuan diri) dimasukkan
ke dalam model sebagai konstruksi
tambahan untuk memprediksi
penggunaan TI, seperti yang telah dilakukan oleh [Fenech ,1998], [Hwang & Yi, 2002]. Dalam penelitian tersebut
didapat hasil bahwa persepsi
kemampuan diri di bidang komputer
(Computer Self-Efficacy) memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap
persepsi kemudahan dan perilaku
pemakai nyata seseorang dalam
menggunakan Internet. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian [Fenech ,1998], [Hwang & Yi, 2002] yang sama-sama menyimpulkan bahwa konstruksi CSE memiliki pengaruh yang nyata terhadap penggunaan web melalui konstruksi persepsi kemudahan dan pemakaian nyata. Keterkaitan antara penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan adalah sama-sama melakukan penelitian terhadap kemampuan diri dibidang komputer (computer self-efficacy).
2) Kajian Tentang Perilaku
Pengguna Sistem Informasi Dengan Pendekatan Technology Acceptance
Model (TAM). Penelitian ini dilakukan
pada tahun 2006 oleh Arief Wibowo, dalam penelitian tersebut konstruk yang diteliti adalah Perceived Ease of Use(
PEOU), Perceived Usefulness (PU), Attitude Toward Using (ATU), Intention to Use (ITU) dan Actual Usage Behavior (AUB).
3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian
explanatory mengenai hubungan kausal
(sebab akibat) dari variabel-variabel yang diamati dan diteliti.
3.2 Metode Penelitian
Penelitian yang dilakukan bermaksud membuktikan hipotesa yang dibangun
dengan pendekatan Technology
Acceptance Model (TAM), diuji menggunakan perangkat lunas Amos 16. Dengan metode ini akan dilakukan analisis terhadap faktor-faktor yang
mempengaruhi penerimaan bahasa
open source (Java). Teknik pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner terhadap mahasiswa FTI di
Universitas Budi Luhur Jakarta.
Kuesioner diberikan kepada mahasiswa
secara langsung. Mahasiswa dapat
mengisinya setelah selesai perkuliahan,
sehingga kuesioner dapat segera
dikumpulkan kembali untuk ditabulasi dan dianalisis.
3.3 Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi untuk untuk survey ini adalah keseluruhan mahasiswa yang
sudah menggunakan bahasa
pemrograman berorientasi objek berbasis
open source (Java) di FTI-Universitas
Budi Luhur.
Responden atau sampel diambil dari FTI-Universitas Budi Luhur. Dari populasi tersebut diambil individu yang dapat dijadikan responden atau sampel
yaitu yang menggunakan bahasa
pemrograman berorientasi objek berbasis
open source (Java).
Mengingat populasi pengguna bahasa pemrograman berorientasi objek berbasis
open source (Java) tidak terdeteksi
secara pasti, maka sampel diambil secara non random dengan menggunakan teknik snowball sampling ([Goodman, L.A. (1961)]. "Snowball sampling". Annals of Mathematical Statistics 32: 148–170). Namun, ([HAIR 1996],126)
merekomendasikan jumlah sampel
minimal untuk SEM adalah 100-200. Sesuai dengan rekomendasi ([HAIR 1996],126), banyaknya sampel penelitian yang ditetapkan minimal adalah 100 sampel (responden). Teknik snow ball sampling yaitu pengumpulan data yang dimulai dari beberapa orang yang memenuhi kriteria untuk dijadikan subyek, yang kemudian subyek tersebut
menjadi sumber informasi tentang
orang-orang yang dapat dijadikan
sampel. Hal ini dilakukan peneliti karena tidak adanya gambaran yang jelas tentang berapa banyak individu yang
telah menggunakan bahasa
pemrograman berorientasi objek berbasis
open source (Java).
3.4 Metode Pengumpulan Data 3.4.1 Penelitian Kepustakaan
Dimaksudkan untuk mendapatkan data atau fakta yang bersifat teoritis yang berhubungan dengan penelitian ini, yang diperoleh dengan cara mempelajari
literatur-literatur, jurnal-jurnal
penelitian, bahan kuliah dan sumber-sumber lain yang ada hubungannya dengan permasalahan yang peneliti bahas. Penulisan pustaka menggunakan
system Harvard Referencing Standard.
Semua yang tertera dalam daftar pustaka harus dirujuk dalam tulisan atau paper .
3.4.2 Kuesioner
Pengumpulan data dilakukan
melalui kuesioner yang berupa
pertanyaan-pertanyaan yang dibuat oleh peneliti untuk mengetahui bagaimana
pengaruh antara Variabel Persepsi
Kemudahan Penggunaan (Perceived
Ease of Use/PEOU), Persepsi
Kemanfaatan (Perceived
Usefulness/PU), Perilaku Pengguna (Behavioral Intention to Use /ITU),
sikap pengguna (Attitude Toward
Using/ATU) dan Perilaku Nyata (Actual Usage Behaviour/ASU) dari responden
terhadap bahasa pemrograman
berorientasi objek berbasis open source (Java) dapat lihat pada Tabel 1.
3.4.3 Instrumen Penelitian
Data dari sampel atau responden didapatkan dari instrumen kuesioner, dengan menggunakan closed questions dimana responden dapat dengan cepat
dan mudah menjawab kuesioner,
sehingga data dari kuesioner dapat dengan cepat dianalisis secara statistik. Isi kuesioner dibuat menggunakan skala interval atau semantic diferensial yang diperlukan bagi penelitian ini dan diberikan kepada responden yang terdiri dari mahasiswa semester 2,3,4,5,6,7,8
Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Budi Luhur. Hasil kuesioner berupa data, akan disimpan dalam
format excel dan langsung digunakan sebagai data mentah untuk analisa dengan software AMOS 16.
4. ANALISIS DAN INTERPRETASI
4.1 Data Profil Responden
Responden untuk penelitian ini adalah mahasiswa semester 2 sampai dengan semester 8 jurusan Teknik
Informatika Fakultas Teknologi
Informasi Universitas Budi Luhur. Kuesioner disebarkan secara langsung ke responden dengan total yang menjawab
kuesioner sebanyak 128 orang. Data
Profil responden yang menjadi obyek penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1 Profil Responden Penelitian Klasifikasi Responden Jumlah % dari seluruh responden Status: Mahasiswa semester 2 Mahasiswa semester 3 Mahasiswa semester 4 Mahasiswa semester 5 Mahasiswa semester 6 Mahasiswa semester 7 Mahasiswa semester 8 5 20 20 11 20 20 32 3% 16% 16% 8% 16% 16% 25% Jumlah 128 100% Jenis Kelamin: Laki-laki: Perempuan: 85 43 66% 34% Jumlah 128 100%
Dari profil responden penelitian ini, jumlah responden terbanyak adalah mahasiswa semester 8 yaitu 25%, mahasiswa semester 7, 6, 4 dan 3
masing-masing 16%, mahasiswa
semester 5 sebanyak 8% dan mahasiswa semester 2 sebanyak 3% dengan jenis kelamin Laki-laki sebanyak 66% dan jenis kelamin perempuan sebanyak 34%.
5. Hasil Penelitian
5.1. Pengujian Model Berbasis Teori
1) Uji Validitas
Uji validitas atau confimatory
dilakukan terhadap masing-masing
variabel laten dengan menghapus
variabel indikator yang bukan
merupakan konstruktor yang valid bagi
suatu variabel laten pada model
structural yang diajukan. Jika nilai estimate pada loading factor (λ) dari suatu variabel indikator < 0.5 maka indikator tersebut hendaknya di drop (dihapus) ([GHOZALI 2004],96).
a) Uji validitas PEOU
Gambar 2 Uji validitas PEOU
b) Uji validitas PU
Gambar 3 Uji validitas PU
Dari gambar diatas diketahui
bahwa variabel Y5 dibawah ketentuan yang seharusnya yaitu bernilai 0,10. Untuk melakukan modifikasi terhadap model yang dibangun adalah dengan menghapus Y5 (memperbaiki kinerja dalam perkuliahan). Berikut adalah
gambar uji validitas PU setelah
dimodifikasi.
Gambar 4 Uji validitas PU Setelah Modifikasi
c) Uji validitas ATU
Gambar 5 Uji validitas ATU 0; ,78 PEOU 4,00 X1 0; ,34 d1 1,00 1 3,97 X2 0; ,53 d2 ,94 1 3,81 X3 0; ,38 d3 ,86 1 3,81 X4 0; ,21 d4 ,89 1 3,59 X5 0; ,44 d5 ,62 1 3,78 X6 0; ,22 d6 ,94 1
ABSOLUT FIT MEASURES Chi-Square = 40,435 Probability = ,000 CMIN/DF =4,493 GFI = \gfi RMSEA = ,166 INCREMENTAL FIT MEASURES AGFI = \agfi
TLI = ,894 NFI = ,921 CFI = ,937
PARSIMONIOUS FIT MEASURES PNFI = ,552 PGFI = \pgfi 0 PU 4,38 Y1 0; ,37 e1 1,00 1 4,19 Y2 0; ,18 e2 1,15 1 4,00 Y3 0; ,36 e3 ,70 1 3,94 Y4 0; ,54 e4 ,84 1 4,13 Y6 0; ,73 e6 ,69 1 0; ,55 R1 1
ABSOLUT FIT MEASURES Chi-Square = 43,560 Probability = ,000 CMIN/DF =4,840 GFI = \gfi RMSEA = ,174 INCREMENTAL FIT MEASURES AGFI = \agfi TLI = ,778 NFI = ,841 CFI = ,867 PARSIMONIOUS FIT MEASURES PNFI = ,505 PGFI = \pgfi 2,90 Y5 0; ,68 e5 1 ,10 0 PU 4,38 Y1 0; ,37 e1 1,00 1 4,19 Y2 0; ,18 e2 1,15 1 4,00 Y3 0; ,36 e3 ,70 1 3,94 Y4 0; ,55 e4 ,84 1 4,13 Y6 0; ,73 e6 ,68 1 0; ,55 R1 1
ABSOLUT FIT MEASURES Chi-Square = 34,993 Probability = ,000 CMIN/DF =6,999 GFI = \gfi RMSEA = ,217 INCREMENTAL FIT MEASURES AGFI = \agfi TLI = ,765 NFI = ,868 CFI = ,882 PARSIMONIOUS FIT MEASURES PNFI = ,434 PGFI = \pgfi 0 ATU 3,94 Y7 0; ,50 e7 1,00 1 4,09 Y8 0; ,07 e8 1,26 1 4,38 Y9 0; ,57 e9 ,73 1 3,94 Y10 0; ,37 e10 ,59 1 4,00 Y11 0; ,36 e11 ,90 1 3,84 Y12 0; ,37 e12 ,69 1 0; ,56 R2 1
ABSOLUT FIT M EASURES Chi-Square = 34,101 Probability = ,000 CM IN/DF =3,789 GFI = \gfi RM SEA = ,148 INCREM ENTAL FIT M EASURES AGFI = \agfi TLI = ,883 NFI = ,909 CFI = ,930 PARSIM ONIOUS FIT M EASURES PNFI = ,545 PGFI = \pgfi
d) Uji validitas BITU
Gambar 6 Uji validitas BITU
e) Uji validitas ASU
Gambar 7 Uji validitas ASU
Dari gambar diatas diketahui
bahwa variabel Y19 dibawah ketentuan yang seharusnya yaitu bernilai 0,28. Hal ini diketahui dari data yang ada bahwa
tidak banyak mahasiswa yang
menggunakan bahasa pemrograman
berorientasi objek berbasis open source (Java) dikampus setiap hari. Untuk melakukan modifikasi terhadap model
yang dibangun adalah dengan
menghapus Y19 (penggunaan bahasa
pemrograman berorientasi objek
berbasisi open source (Java) dikampus setiap hari).Berikut adalah gambar uji validitas ASU setelah dimodifikasi.
Gambar 8 Uji validitas ASU Setelah Modifikasi
2) Uji Realibilitas
Reliabilitas adalah ukuran
konsistensi internal dari
indikator-indikator suatu variabel bentukan yang
menunjukkan derajat setiap indikator sebagai konstruktur sebuah variabel bentukan [Prabowo 2007]. [Nunally dan Bernstein 2004] memberikan pedoman bahwa dalam penelitian eksploratori, reliabilitas yang sedang antara 0,5 – 0,6
dinilai sudah mencukupi untuk
menjustifikasi sebuah hasil penelitian. Berdasarkan data dari penelitian dapat diketahui bahwa konstruk PEOU, PU, ATU dan BITU sudah mencukupi untuk menjustifikasi hasil penelitian.
Sedangkan konstruk ASU hampir
mendekati angka yang disyaratkan [Nunally dan Bernstein 2004] untuk menjustifikasi hasil penelitian.
5.2. Model Penelitian Setelah Uji
Confirmatory
Setelah dilakukan uji confirmatory variabel indikator terhadap variabel laten, maka didapatkan model sementara seperti yang tertera pada Gambar 9.
Gambar 9 Model sementara setelah uji
confirmatory
Hipotesis yang menjelaskan
kondisi data empiris dengan
model/teori adalah :
H0 : Data empirik identik dengan
teori atau model (Hipotesis diterima apabila P ≥ 0.05).
H1 : Data empirik berbeda dengan
teori atau model (Hipotesis ditolak apabila P < 0.05).
Berdasarkan Gambar 9,
diperlihatkan bahwa model teori yang diajukan pada penelitian ini tidak sesuai dengan model populasi yang diobservasi, karena diketahui bahwa 0 BITU 4,31 Y13 0; ,54 e13 1,00 1 4,28 Y14 0; ,30 e14 1,37 1 3,91 Y15 0; ,63 e15 1,53 1 4,22 Y16 0; ,08 e16 2,63 1 4,47 Y17 0; ,57 e17 1,95 1 0; ,11 R3 1
ABSOLUT FIT M EASURES Chi-Square = 36,818 Probability = ,000 CM IN/DF =7,364 GFI = \gfi RM SEA = ,224 INCREM ENTAL FIT M EASURES AGFI = \agfi TLI = ,699 NFI = ,834 CFI = ,849 PARSIM ONIOUS FIT M EASURES PNFI = ,417 PGFI = \pgfi 0 ASU 3,63 Y18 0; ,22 e18 1,00 1 3,28 Y19 0; ,71 e19 ,28 1 3,78 Y20 0; ,77 e20 ,76 1 4,13 Y21 0; ,58 e21 ,63 1 0; ,70 R4 1
ABSOLUT FIT M EASURES Chi-Square = 14,306 Probability = ,001 CM IN/DF =7,153 GFI = \gfi RM SEA = ,220 INCREM ENTAL FIT M EASURES AGFI = \agfi TLI = ,600 NFI = ,855 CFI = ,867
PARSIM ONIOUS FIT M EASURES PNFI = ,285 PGFI = \pgfi 0 ASU 3,63 Y18 0; ,36 e18 1,00 1 3,78 Y20 0; ,80 e20 ,89 1 4,13 Y21 0; ,51 e21 1,00 1 0; ,47 R4 1
ABSOLUT FIT M EASURES Chi-Square = 11,433 Probability = ,001 CM IN/DF =11,433 GFI = \gfi RM SEA = ,272 INCREM ENTAL FIT M EASURES AGFI = \agfi TLI = ,140 NFI = ,855 CFI = ,857
PARSIM ONIOUS FIT M EASURES PNFI = ,142 PGFI = \pgfi
,67
PEOU PU
ATU BITU ASU
,38 ,05 2,25 Y1 ,39 e1 1,00 1 Y2 ,14 e2 1,20 1 Y3 ,36 e3 ,71 1 Y4 ,55 e4 ,85 1 Y6 ,74 e6 ,68 1 X6 ,25 d6 1 X5 ,43 d5 1 X2 ,50 d2 1 X1 ,30 d1 1 Y12 ,35 e12 1,00 1 Y11 ,32 e11 1,31 1 Y10 ,36 e10 ,84 1 Y9 ,48 e9 1,15 1 Y8 ,17 e8 1 Y7 ,56 e7 1 ,64 1,67 1,32 -,19 ,82 Y13 ,55 e13 1,00 1 Y14 ,32 e14 1,39 1 Y15 ,61 e15 1,68 1 Y16 ,22 e16 2,50 1 Y17 ,42 e17 2,37 1 Y21 ,15 e21 1,00 1 Y20 1,07 e20 1 Y18 ,61 e18 ,66 1 ,26 R11 ,04 R2 1 ,01 R3 ,19 R4 1 ,37 1
ABSOLUT FIT MEASURES Chi-Square = 1951,519 Probability = ,000 CMIN/DF =7,255 GFI = ,563 RMSEA = ,222 INCREMENTAL FIT MEASURES AGFI = ,472 TLI = ,447 NFI = ,471 CFI = ,504 PARSIMONIOUS FIT MEASURES PNFI = ,423 PGFI = ,466 X3 ,41 d3 1 X4 ,23 d4 1 1,00 ,68 ,95 ,91 1,111,04
nilai probability (P) tidak memenuhi persyaratan karena hasilnya di bawah nilai yang direkomendasikan yaitu p > 0.05 ([GHOZALI 2005], 83).
Untuk sementara dapat
disimpulkan bahwa output model
belum memenuhi persyaratan
penerimaan H0, sehingga tidak dapat
dilakukan uji hipotesis selanjutnya. Namun demikian, agar model yang diajukan dinyatakan fit, maka dapat dilakukan modifikasi model sesuai dengan yang disarankan oleh AMOS.
5.2.1. Uji Kesesuaian Model
Kriteria fit atau tidaknya model tidak hanya dilihat dari nilai probability nya tapi juga menyangkut kriteria lain yang meliputi ukuran Absolut Fit
Measures, Incremental Fit Measures dan Parsimonious Fit Measaures.
Berdasarkan data penlitian, dapat
dikatakan secara keseluruhan model dinyatakan tidak fit (tidak sesuai). Model yang diajukan pada penelitian ini didukung oleh fakta di lapangan. Hal ini diindikasikan bahwa dugaan matriks varians-kovarians populasi tidak sama
dengan matriks varians-kovarians
sampel (data observasi) atau dapat dinyatakan ∑p ≠∑s. Pada penelitian ini
karena melihat hasil uji konfirmatori pada variabel PEOU, PU, ATU, BITU
dan ASU tidak didapat nilai
probablitinya dan setelah dilakukan modifikasi maka terlihat nilai Probability < 0.05, Oleh karena hasil uji kesesuaian model tidak memberi dukungan pada model penelitian bahwa fit atau sesuai (cocok) dengan model populasinya, maka hubungan kausal sebagaimana yang telah disampaikan hanya berlaku untuk sampel penelitian saja atau tidak bisa di generalisir. Sehingga penelitian ini perlu melakukan perubahan model dengan menggunakan analisis jalur.
Adapun model analisis jalur seperti yang tertera pada Gambar 10 dibawah ini.
Gambar 10 Hasil Pengujian dengan Menggunakan
Analisis Jalur
Tabel 2 Regression Weights:
(Group number 1 - Default model)
Berdasarkan gambar 10 model diestimasi. Diketahui bahwa Regression
Wieght untuk PEOU terhadap ATU tidak
signifikan, dimana PEOU tidak
mempengaruhi ATU yaitu faktor
kemudahan tidak mempengaruhi
terhadap sikap untuk menggunakan bahasa pemrograman berorientasi objek berbasis open source (Java). Untuk itu perlu dilakukan modifikasi dengan
menghapus hubungan dari
ATU<-PEOU.
Setelah dilakukan uji signifikansi sebagaimana yang telah disampaikan dari hasil uji kesesuaian model diatas, hasil modifikasi model uji signifikansi analisis jalur didapatkan seperti yang tertera pada Gambar 11 yang juga merupakan model akhir penelitian.
PU
23,78 PEOU
ATU BITU ASU
,52 ,43 ,37 6,24 R1 1 6,96 R2 1,00 1 3,77 R3 1 3,97 R4 1 -,11
ABSOLUT FIT MEASURES Chi-Square = 19,526 Probability = ,001 CMIN/DF =4,882 GFI = ,947 RMSEA = ,175
INCREMENTAL FIT MEASURES AGFI = ,803
TLI = ,899 NFI = ,950 CFI = ,959
PARSIMONIOUS FIT MEASURES PNFI = ,380
PGFI = ,253 ,26
Gambar 11 Model Akhir Penelitian
5.3. Hasil Pengujian
Berdasarkan hasil model akhir penelitian, maka didapatkan:
1. Persepsi kemudahan penggunaan
bahasa pemrograman berorientasi objek berbasis open source (Java) (Perceived
Ease of Use/PEOU) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
persepsi kemanfaatan bahasa
pemrograman berorientasi objek berbasis
open source (Java) (Perceived of Usefulness/PU) dengan nilai 0,52.
Sehingga hipotesis yang dibangun
diawal yaitu H1 = Diduga bahwa faktor kemudahan (perceived easy of use)
terbukti mempengaruhi dalam
kemanfaatan (perceived of usefulness)
2. Persepsi kemanfaatan bahasa
pemrograman berorientasi objek berbasis
open source (Java) (Perceived of Usefulness/PU) mempunyai pengaruh
yang signifikan terhadap sikap
penggunaan bahasa pemrograman
berorientasi objek berbasis open source
(Java) (AttitudeToward Using/ATU)
dengan nilai 0,89. Sehingga hipotesis yang dibangun diawal yaitu H3= Diduga bahwa faktor kemanfaatan (perceived of
usefullness) terbukti mempengaruhi
dalam sikap penggunaan (attitude
toward using)
3. Persepsi kemanfaatan bahasa
pemrograman berorientasi objek berbasis
open source (Java) (Perceived of
Usefulness/PU) mempunyai pengaruh
yang signifikan terhadap minat
menggunakan bahasa pemrograman
berorientasi objek berbasis open source
(Java) (Behavioral Intention to
Use/BITU) dengan nilai 0,26. Sehingga
hipotesis yang dibangun diawal yaitu H4 = Diduga bahwa faktor kemudahan
(perceived easy of use) terbukti
mempengaruhi dalam minat
menggunakan teknologi (Behavioral
intention to use)
4. Sikap penggunaan bahasa
pemrograman berorientasi objek berbasis
open source (Java) (AttitudeToward Using/ATU) mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap minat menggunakan bahasa pemrograman berorientasi objek berbasis open source (Java) (Behavioral
Intention to Use/BITU) dengan nilai
0,43. Sehingga hipotesis yang dibangun diawal yaitu H5 = Diduga bahwa sikap penggunaan (attitude toward using) terbukti mempengaruhi dalam minat
menggunakan teknologi (Behavioral
intention to use)
5. Minat menggunakan bahasa
pemrograman berorientasi objek berbasis
open source (Java) (Behavioral Intention to Use/BITU) mempunyai pengaruh
yang signifikan terhadap prilaku
pemakaian bahasa pemrograman
berorientasi objek berbasis open source (Java) (Actual System Usage /ASU) dengan nilai 0,37. Sehingga hipotesis yang dibangun diawal yaitu H6 = Diduga bahwa minat menggunakan teknologi (Behavioral intention to use) terbukti mempengaruhi dalam prilaku pemakaian (Actual System Usage).
5.4. Interpretasi Model
Berdasarkan modifikasi model dan hasil pengujian hipotesis, maka dapat dijelaskan bahwa model yang didapatkan pada penelitian ini adalah sebagai berikut :
23,78
PEOU PU
ATU BITU ASU
,89 ,43 ,37 6,24 R1 1 7,10 R2 3,77 R3 1 3,97 R4 1 ,52
ABSOLUT FIT MEASURES Chi-Square = 21,968 Probability = ,001 CMIN/DF =4,394 GFI = ,939 RMSEA = ,163 INCREMENTAL FIT MEASURES AGFI = ,818 TLI = ,911 NFI = ,944 CFI = ,956 PARSIMONIOUS FIT MEASURES PNFI = ,472 PGFI = ,313
,26
Gambar 12 Model TAM Penerimaan Bahasa Pemrograman
Berorientasi Objek Berbasis Open Source (Java)
Berdasarkan model di atas, maka
dapat dikatakan bahwa penerimaan
penggunaan bahasa pemrograman
berorientasi objek berbasis open source dipengaruhi oleh variabel kemudahan (PEOU) dan oleh variabel kemanfaatan
(PU). Setelah pengguna merasakan
kemudahan dan kemanfaatannya, maka akan meningkatkan sikap penggunaan (ATU) dan minat dalam menggunakan bahasa pemrograman berorientasi objek berbasis open source (BITU), kemudian
akan berpengaruh terhadap perilaku
penggunaan (ASU).
Variabel kemudahan (PEOU)
berpengaruh terhadap variabel
kemanfaatannya (PU). Variabel
kemanfaatan (PU) berpengaruh terhadap variabel pemakaian nyata sistem (ASU) dan variabel menggunakan teknologi (BITU). Variabel menggunakan teknologi (BITU) berpengaruh terhadap variabel perilaku pemakaian (ASU) sesuai dengan ([DAVIS 1989]). Artinya semakin mudah bahasa pemrograman berorientasi objek
berbasis open source (Java) untuk
digunakan maka akan meningkatkan kemanfaatannya . Kemudahan dalam hal ini adalah mudah dipahami dan mudah dipelajari. Sedangkan manfaat dalam hal
ini adalah dapat meningkatkan
produktivitas mahasiswa dan bahasa
pemrograman berorientasi objek berbasis
open source (Java) merupakan salah satu
teknologi yang berguna. Jika seseorang sudah merasakan manfaat dari bahasa pemrograman berorientasi objek berbasis
open source (Java), maka akan mempengaruhi sikap penggunaannya yang menganggap belajar bahasa pemorgraman berorientasi objek berbasis open source (Java) merupakan hal yang positif dan
menguntungkan serta mempengaruhi
perilaku niat untuk meningkatkan
penggunaannya. Dari sisi perilaku niat
menggunakan akan mempengaruhi
perilaku penggunaan bahasa pemorgraman berorientasi objek berbasis open source (Java) dalam kesehariannya.
6. KESIMPULAN
Berdasarkan pengujian-pengujian yang dilakukan terhadap hipotesis, maka dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut :
1. Faktor-faktor yang mempengaruhi
penerimaan penggunaan bahasa
pemrograman berorientasi objek berbasis
open source (java) pada penelitian ini
meliputi kemudahan dalam menggunakan bahasa pemrograman berorientasi objek berbasis open source (java) (Perceived
Ease of Use), manfaat yang diberikan dari
bahasa pemrograman berorientasi objek berbasis open source (java) PU (Perceived
Percieved Ease of Use Perceived of Usefulness Attitude Toward Using Behavioral Intention to use Actual System Usage
Usefulness), sikap menggunakan bahasa
pemrograman berorientasi objek berbasis
open source (java) ATU (Attitude Toward Using) dan niat untuk menggunakan
bahasa pemrograman berorientasi objek berbasis open source (java) BITU (Behavioral Intention tu Use) yang
akhirnya menpengaruhi dalam hal
penggunaan bahasa pemrograman
berorientasi objek berbasis open source (java) ASU (Actual System Usage). 2. Hubungan kausal antara faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan bahasa pemrograman berorientasi objek berbasis
open source (Java) adalah sebagai berikut:
a. Variabel PEOU (kemudahan) secara
signifikan berpengaruh terhadap
variabel PU (kemanfaatan).
b. Variabel PU (kemanfaatan) secara
signifikan berpengaruh terhadap
variabel ATU (sikap menggunakan). c. Variabel PU (kemanfaatan) secara
signifikan berpengaruh terhadap
variabel BITU (perilaku niat untuk menggunakan).
d. Variabel ATU (sikap menggunakan)
secara signifikan berpengaruh
terhadap variabel BITU (perilaku niat untuk menggunakan)
e. Variabel BITU (perilaku niat untuk
menggunakan) secara signifikan
berpengaruh terhadap variabel ASU
(perilaku penggunaan aktual).
3. Model akhir yang diperoleh dari penelitian ini adalah model yang terdiri dari kemudahan dalam penggunaan bahasa pemrograman berorientasi objek berbasis
open source (Java), manfaat yang
diberikan dari bahasa pemrograman
berorientasi objek berbasis open source
(Java), sikap menggunakan bahasa
pemrograman berorientasi objek berbasis
open source (Java), perilaku niat
menggunakan bahasa pemrograman
berorientasi objek berbasis open source (Java) dapat mempengaruhi perilaku
penggunaan bahasa pemrograman
berorientasi objek berbasis open source (Java).
4. Hasil uji kesesuaian model tidak memberi dukungan pada model penelitian bahwa fit atau sesuai (cocok) dengan model populasinya, maka kesimpulan yang disampaikan butir 1 sampai butir 4 hanya berlaku untuk sampel penelitian saja atau tidak bisa di generalisir (ditarik ke kesimpulan secara umum).
DAFTAR PUSTAKA
[1] Adams Denis, Nelson Ryan,Todd Peter, 1992, “Perceived Usefullness, ease of
use, and Usage of information
Technology : Replication“. Management Information System Quarterly, Ghozali. [2] Ajzen, I., 2005, Attitudes, Personality
and Behavior, (2nd edition), Berkshire, UK: Open University Press-McGraw Hill Education.
[3] Wibowo, Arif, 2006, “Kajian Tentang Perilaku Pengguna Sistem Informasi
Dengan Pendekatan Technology
Acceptance Model (TAM)”.
[4] Davis F. D, 1989, Perceived Usefukness,
Perceived Ease of Use, of Information
Tchnology, MIS Quarterly.
url:http://wings.buffalo.edu/mgmt/course s/mgtsand/success/davis.html, (retrived 01 April 2010).
[5] Dodi Irawan Syarip, Dana Indra Sensuse,
2007, “Kajian Penerimaan Teknologi Internet Pada Organisasi Pemerintah
Berdasarkan Konsep Technology
Acceptance Model (TAM) Studi Kasus Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Departemen Agama RI”.
[6] Fishbein, M, & Ajzen, I., 1975, Belief, Attitude, Intention, and Behavior: An Introduction to Theory and Research, Reading, MA: Addison-Wesley.
[7] Ghozali, Imam, 2005, Model Persamaan Struktural Konsep dan Aplikasi Dengan AMOS Versi 5.0, Semarang ,Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
[8] Hermawan, Benny, 2004, Menguasai
JAVA 2 & Object Oriented
Programming, Yogyakarta, ANDI.
[9] Hair, J.F., Anderson, R.E, Tatham, R.,
dan Black, W.C, 1998, “Multivariate Data Analysis With Readings” (5th Ed.), NewYork, Macmillan.
[10] Iqbaria, M., Zinatelli, N., Cragg, P. and Cavaye, A. L. M, 1997, ”Personal computing acceptance factors in small
firms: A structural equation model”, MIS Quartely, 21(3), 279-305.
[11] Nasution, 2009, Penggunaan Teknologi Informasi Berdasarkan Aspek Prilaku.
http://www.library.usu.ac.id/akuntansi-fahmi.pdf (retrive 14 Januari 2010) [12] Paul Vin-Cent Chang, 2004, “The validity
of an Extended Technology Accpetance
Model (TAM) for Predicting
Intranet/Portal Usage”.
[13] Santoso, Singgih, 2007, Konsep dan Aplikasi dengan AMOS, elex Media
Komputindo, ISBN
9792712801,9789792712803
[14] Sprauve, Clinton A. Implementing a Performance Test Strategy Using Open Source Software [Online], Tersedia:
www.psqtconference.com/2004east/t racks/Tuesday/Performance_Test__Strate gy_OpenSource.pdf [20 April 2010].
[15] Shellly, Gary B., Cashman, Thomas J., Vermaat, Misty E, 2007, Discovering
Computers: Fundamentals, 3th ed,
Jakarta, Salemba Infotek.
[16] Taylor, S. and Todd, P, 1995, “Assessing IT usage: The role of prior Experience”. MIS Quarterly, 19, 561–570.
[17] Thompson, R., Higgins, C. A. and Howell, J. M., 1991 , “Personal Computing: Toward a conceptual model of utilization”, MIS Quarterly, 15, 125– 143.
[18] Widodo, Prabowo, Pudjo, 2006,
Langkah-Langkah Dalam SEM
Pemodelan Persamaan Struktural Seri SEM, Jakarta.
[19] Widodo, Prabowo, Pudjo, 2007, Seri Structural Equation