• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Perencanaan Kebutuhan Obat dalam Implementasi Kebijakan Jaminan Kesehatan Nasional di Instalasi Farmasi Dinas Kesehatan Kota Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Perencanaan Kebutuhan Obat dalam Implementasi Kebijakan Jaminan Kesehatan Nasional di Instalasi Farmasi Dinas Kesehatan Kota Medan"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

Obat merupakan komponen esensial dari suatu pelayanan kesehatan. Tanggungjawab pengadaan obat esensial untuk pelayanan kesehatan dasar merupakan tanggungjawab pemerintah daerah. Dinas Kesehatan Kota Medan memiliki permasalahan dalam ketersediaan obat pada tahun 2013, pada saat pengadaan kebutuhan obat ternyata hanya 69 item obat (74,2%) yang terealisasi, sehingga kebutuhan obat tidak sesuai dengan permintaan obat.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perencanaan kebutuhan obat dalam implementasi kebijakan JKN di Instalasi Farmasi Dinas Kesehatan Kota Medan. Jenis penelitian survei dengan pendekatan kualitatif. Penelitian ini dilaksanakan bulan April sampai dengan Juni 2014. Informan dalam penelitian ini adalah unsur dari Dinas Kesehatan dan unsur dari Puskesmas Kota Medan berjumlah 16 orang. Data diperoleh dengan melakukan wawancara mendalam menggunakan kuesioner, dianalisis secara kualitatif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa (a) perencanaan kebutuhan obat di instalasi farmasi Dinas Kesehatan Kota Medan dalam implementasi JKN belum sepenuhnya sesuai dengan pedoman teknis pengadaan obat dan perbekalan kesehatan, (b) sumber data berdasarkan LPLPO dan usulan permintaan obat Puskesmas belum sepenuhnya dapat mengakomodir data pemakaian obat Puskesmas dalam perencanaan kebutuhan obat, (c) pengadaan kebutuhan obat mengacu kepada Perpres No 70 tahun 2012, pedoman tekhnis pelaksanaan obat publik, purchasing dan E-catalog serta rujukan obat mengacu pada Formularium Nasional (Fornas), dan (d) petugas obat Puskesmas tidak secara jelas mengetahui tentang 144 diagnosa penyakit merupakan layanan Puskesmas, dan perihal biaya apa saja yang ditanggung oleh BPJS kalau peserta JKN berobat ke Puskesmas.

Disarankan kepada: (1) Dinas Kesehatan Kota Medan untuk (a) mengupayakan pembentukan tim perencana obat melalui pembentukan tim secara

khusus melibatkan pengelola obat Puskesmas dan petugas BPJS dalam implementasi JKN, (b) meningkatkan peran Puskesmas, apoteker dan dokter melalui Komite Farmasi dan Terapi (KFT) untuk pengadaan obat dalam era JKN, (c) mengupayakan pelatihan perencanaan kebutuhan obat bagi petugas obat Puskesmas dalam merencanakan kebutuhan obat, (d) memfasilitasi pertemuan bulanan dengan pengelola obat Puskesams untuk membahas perencanaan kebutuhan obat, (e) mengupayakan pengadaan kebutuhan obat yang tidak tercantum pada E-catalog melalui peningkatan komunikasi dengan LKPP secara rutin. (2) Pimpinan Puskesmas untuk meningkatkan sosialisasi pada petugas obat khususnya dan seluruh petugas kesehatan umumnya tentang SJSN, BPJS, JKN di lingkungan Puskesmas.

Kata Kunci : Perencanaan Kebutuhan Obat, Implementasi Kebijakan JKN, Instalasi Farmasi

i

(2)

ABSTRACT

Medication is an essential component of a health service. Responsibility for medication provision is essential for the basic health service and under the responsibility of local government. Medan City Health Service had problems with the availability of medication in 2013, when doing medication provision, only 69 items of medication (74.2%) were realized that the need for medication was not in accordance with its demand.

The purpose of this survey study with qualitative approach conducted from April to June 2014 was to find out the medication need planning in the National Health Insurance (JKN) implementation in the Pharmaceutical Installation of Medan City Health Service. The 16 informants for this study were selected from the staff of Health Service and Puskesmas Kota Medan. The data for this study were obtained through questionnaire-based interviews. The data obtained were qualitatively analyzed.

The result of this study showed that (a) the medication need planning in the Pharmaceutical Installation of Medan City Health Service during the JKN implementation has not yet fully in accordance with the technical guidelines for the procurement of medicines and medical supplies, (b) the data resources were based on LPLPO and the proposal for medication demand for Puskesmas (Community Health Center) in the medication need planning, (c) medication need procurement was referred to Presidential Regulation No. 70/2012, technical guidance of medication procurement, E-purchasing and E-catalog and drug reference referred to fornas National Formularium (Fornas), and (d) the medication staff of Puskesmas did not clearly know about the 144 diagnoses of disease under the service of Puskesmas, and the cost borne by BPJS if the JKN participants came to the Puskesmas for treatment.

It is suggested that (1) Medan City Health Service (a) to establish a medication planning team referring to the Regulation of Minister of Health on the guideline for public medication management and health supplies through the establishment of inter-sectoral team involving the medication manager of Puskesmas and the staff of BPJS in JKN implementation, (b) to facilitate trainings on medication need planning for the medication staff of Puskesmas in order to improve the knowledge and ability in planning medication need, (c) to facilitate monthly meeting with the medication manager to discuss the planning for the need of medication, to evaluate the use of medication and to provide guidance to the medication manager of Puskesmas, (d) to try to provide the medication needed that was not included in the e-catalog through routinely improving the communication with LKPP, (2) the Head of Puskesmas is suggested to increase the socialization of SJSN, BPJS, JKN to the medication staff in particular and all of the health workers working for Puskesmas in general.

Keywords: Medication Need Planning, JKN Policy Implementation, Pharmaceutical Installation

ii

Referensi

Dokumen terkait

Barang / Jada lain dan / atau Pengguna Barang / Jasa dan / atau Panitia Pengadaan yang dapat. mengakibatkan terjadinya persaingan usaha

Dalam peristiwa Isra’ Mi’raj banyak kaum muslim dan para sahabat Nabi yang tidak mempercayainya. Namun Sahabat Abu Bakar meyakini bahwa Isra’ Mi’raj tersebut adalah benar,

Wahai ananda mustika bunda Jujur dan adil hendaklah dibela.. Peliharalah dengan segenap daya Supaya hidupmu

Thus, through the implementation of airborne missions, on one hand, it can improve the remote sensing methods and algorithms for observing and retrieval of key

having fulfilled all the requirements prescribed by the University. has this day been awarded

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh variabel pengetahuan dan jarak tempuh terhadap pemanfaatan antenatal K4 pada ibu hamil peserta Jampersal.. Variabel

baik Kepala Sekolah, guru maupun pegawai dan peserta didik sebagai penggerak

Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah diuraikan pada latar belakang diatas, maka perumusan masalah yang akan dianalisis dalam penelitian ini adalah sebagai