• Tidak ada hasil yang ditemukan

Algoritma dan Struktur Data pfd

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Algoritma dan Struktur Data pfd"

Copied!
53
0
0

Teks penuh

(1)

Algoritma dan Struktur Data

(2)

Tujuan Instruksional

Memahami algoritma pengurutan

(3)

Topik

Algoritma pengurutan

Bubble sort

Selection sort Insertion sort

(4)

Sorting (Pengurutan)

Sorting merupakan suatu proses (operasi) yang

mengurutkan data dalam suatu urutan yang dikehendaki.

Pengurutan dapat dilakukan secara ascending (urut naik)

(5)

Contoh :

Misal suatu kumpulan DATA berisi 8 elemen :

DATA : 77, 33, 44, 11, 88, 22, 66, 55

Setelah diurutkan :

Ascending : 11 22 33 44 55 66 77 88

(6)

Algoritma Pengurutan

Ada banyak metode yang digunakan untuk melakukan

pengurutan.

Algoritma yang dapat digunakan antara lain :

1. Bubble Sort 2. Selection Sort 2. Selection Sort 3. Insertion Sort

(7)

Bubble Sort

Metode sorting termudah

Cara pengurutannya : bandingkan dua data kemudian swap.

Diberi nama “Bubble” karena proses pengurutan secara

(8)

Bubble Sort

Bubble Sort mengurutkan data dengan cara membandingkan

elemen sekarang dengan elemen berikutnya.

Ascending : Jika elemen sekarang lebih besar dari elemen

berikutnya maka kedua elemen tersebut ditukar/swap.

Descending : Jika elemen sekarang lebih kecil dari elemen

Descending : Jika elemen sekarang lebih kecil dari elemen

(9)
(10)
(11)
(12)
(13)

Algoritma Bubble Sort

(tanpa flag)

for (i=0; i < n-1; i++){

for (j=n-1; j > i; j--) { if (X[j] < X[j-1]) {

tmp = X[j]; X[j] = X[j-1];

SWAP

X[j] = X[j-1];

X[j-1] = tmp; }

(14)

Time Complexity (Bubble)

Proses swap

worst case : T(n) = n(n-1)/2 = (n2 –n) /2 = O(n2)

best case : T(n) = 0

Proses perbandingan

worst case : T(n) = n(n-1)/2 = (n2 –n) /2 = O(n2)

(15)

Algoritma Bubble Sort

(dengan flag)

for (i=0; i < n-1 && status; i++){ status = false;

for (j=n-1; j > i; j--) { if (X[j] < X[j-1]) {

tmp = X[j];

SWAP

Flag

tmp = X[j]; X[j] = X[j-1]; X[j-1] = tmp;

status = true; }

(16)

Time Complexity (Bubble)

Proses swap

worst case : T(n) = n(n-1)/2 = (n2 –n) /2 = O(n2)

best case : T(n) = 0

Proses perbandingan

worst case : T(n) = n(n-1)/2 = (n2 –n) /2 = O(n2)

(17)

Latihan

Urutkan data berikut dengan bubble sort :

2, 10, 3, 1, 17, 25, 16, 9, 18

Buatlah ilustrasi proses pengurutannya secara ascending

(18)

Selection Sort

Cara pengurutannya : seleksi data yang ada kemudian

dilakukan swap (pertukaran posisi).

(19)
(20)
(21)
(22)
(23)

Algoritma Selection Sort (Ascending)

1.

Tampung data ke-i

2.

Seleksi data terkecil

3.

Cek apakah data yang ditampung lebih besar dari data

hasil seleksi (data terkecil).

4.

Jika pengecekan langkah 3 bernilai “true” : lakukan

pertukaran posisi antara data yang ditampung dengan

data terkecil.

5.

Ulangi langkah 1 sampai 4, hingga nilai i sama dengan

(24)

Selection Sort (Ascending)

Misalkan sekumpulan data disimpan pada A[8] dengan urutan awal =

7 3 4 1 8 2 6 5

M = data terkecil sementara, K = data terkecil (hasil seleksi)

Proses Swap A[0] A[1] A[2] A[3] A[4] A[5] A[6] A[7]

Data awal 7 3 4 1 8 2 6 5

1 m=A[0], k = 1 7 3 4 11 8 2 6 5

Hasil : 1 2 3 4 5 6 7 8 (data telah terurut secara ascending)

2 m=A[1], k = 2 1 3 4 7 8 2 6 5

3 M=A[2], k = 3 1 2 4 7 8 3 6 5

4 m=A[3], k = 4 1 2 3 7 8 4 6 5

5 m=A[4], k = 5 1 2 3 4 8 7 6 5

6 m=A[5], k = 6 1 2 3 4 5 7 6 8

7 m=A[6], k = 7 1 2 3 4 5 6 7 8

(25)

Pseudocode Selection Sort (ascending)

for (i=0; i < n-1; i++) { min = i;

for (j = i+1; j < n; j++) {

if (X[min] > X[j]) min = j;

Cari elemen terkecil dari unsorted list.

}

t = X[min]; X[min] = X[i]; X[i] = t;

} }

(26)

Time Complexity (Selection)

Proses swap

worst case : T(n) = n = O(n)

best case : T(n) = n = O(n)

Proses perbandingan

worst case : T(n) = n(n-1)/2 = (n2 –n) /2 = O(n2)

(27)

Effisiensi Selection Sort

for (i=0; i < n-1; i++) { min = i;

for (j = i+1; j < n; j++) {

if (X[min] > X[j]) min = j; }

if (min != i) { t = X[min]; X[min] = X[i]; X[i] = t;

} }

(28)

Time Complexity (Selection)

Proses swap

worst case : T(n) = n/2 = O(n)

(29)

Latihan

Urutkan data berikut dengan selection sort :

2, 10, 3, 1, 17, 25, 16, 9, 18

Buatlah ilustrasi proses pengurutannya secara ascending

(30)

Insertion Sort

Cara pengurutannya : dimulai dari data ke-2 sampai

dengan data terakhir, jika ditemukan data yang lebih kecil, maka akan ditempatkan (diinsert) diposisi yang seharusnya.

Ascending : ketika perbandingan ambil data yang paling kecil.

Descending : ketika perbandingan ambil data yang paling

Descending : ketika perbandingan ambil data yang paling

(31)

Algoritma Insertion Sort (Ascending)

1.

Ambil satu data ke-i simpan di temp

2.

Bandingkan data temp dengan data yang ada disebelah

kiri satu per-satu

3.

Cek apakah data temp lebih kecil dari data sebelah kiri.

4.

Jika langkah nomor 3 bernilai “true” : lakukan

pergeseran data satu-persatu kemudian pada posisi

yang tepat sisipkan data temp.

(32)

Insertion Sort (Ascending)

Misalkan sekumpulan data disimpan pada A[8] dengan urutan awal =

7 3 4 1 8 2 6 5

temp = variabel penampung

Proses Tampung A[0] A[1] A[2] A[3] A[4] A[5] A[6] A[7]

Data awal 7 3 4 1 8 2 6 5

1 temp = A[1] 3 7 4 1 8 2 6 5

Hasil : 1 2 3 4 5 6 7 8 (data telah terurut secara ascending)

2 temp = A[2] 3 4 7 1 8 2 6 5

3 temp = A[3] 1 3 4 7 8 2 6 5

4 temp = A[4] 1 3 4 7 8 2 6 5

5 temp = A[5] 1 2 3 4 7 8 6 5

6 temp = A[6] 1 2 3 4 6 7 8 5

(33)
(34)
(35)
(36)

Algoritma Insertion Sort

for(i=1;i<n;i++){ t=X[i];

for (j =i-1; j >= 0; j--) { if (t < X[j]){

X[j+1] = X[j];

Pergeseran data Ambil data pertama X[j]=t; } else {

X[j+1] = t; break; }

(37)

Time Complexity

Proses pergeseran (copy)

worst case : T(n) = n(n-1)/2 = (n2 –n) /2 = O(n2)

best case : T(n) = 0

Proses perbandingan

worst case : T(n) = n(n-1)/2 = (n2 –n) /2 = O(n2)

(38)

Latihan

Urutkan data berikut dengan insertion sort :

2, 10, 3, 1, 17, 25, 16, 9, 18

Buatlah ilustrasi proses pengurutannya secara ascending

(39)

Merge Sort

Cara pengurutannya : memecah proses menjadi sub-proses.

Bagi dua deret data, bandingkan, kemudian gabungkan (begitu seterusnya sampai selesai).

(40)

Merge Sort (Merging)

Permasalahan utama dipecah menjadi sub-masalah,

kemudian solusi dari sub-masalah akan membimbing

menuju solusi permasalahan utama.

Mengimplementasikan konsep rekursi.

Proses rekursi berhenti jika mencapai elemen dasar. Hal

Proses rekursi berhenti jika mencapai elemen dasar. Hal

ini terjadi bilamana bagian yang akan diurutkan

(41)

Contoh : Merge Sort

Array A berisi 6 elemen sbb :

15 12 45 56 13 10

Masing-masing proses dalam algoritma merge sort akan

(42)
(43)
(44)
(45)
(46)
(47)
(48)
(49)
(50)

Algoritma Merge Sort

static void mergeSort(int l,int r) {

if(l==r) return; else{

int mid = (l+r)/2; int mid = (l+r)/2;

mergeSort(l, mid); mergeSort(mid+1,r); Merging(l,mid+1,r); }

(51)

Algoritma Merging

static void Merging(int kiri,int tengah, int kanan) {

int j=0;

int batasBawah = kiri; int mid = tengah-1;

int n=kanan-batasBawah+1;

int tampung[] = new int[X.length];

while(kiri <=mid && tengah <= kanan){ if(X[kiri] < X[tengah])

if(X[kiri] < X[tengah])

(52)

Latihan

Urutkan data berikut dengan merge sort :

2, 10, 3, 1, 17, 25, 16, 9, 18

Buatlah ilustrasi proses pengurutannya secara ascending

(53)

Pustaka

Sartaj Sahni , “Data Structures & Algorithms”,

Presentation L20-24.

Referensi

Dokumen terkait

Selanjutnya berdasarkan hasil pengolahan data, dapat diketahui gambaran masalah berat yang dirasakan oleh 5 orang siswa kelas VIII 4 sesudah diberikan layanan

Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Schilder (2009) bahwa narsisme berhubungan positif signifikan terhadap pengambilan risiko dan

Pendidikan Kecakapan Hidup (PKH) bagi Lembaga Kursus dan Pelatihan dan satuan pendidikan lainnya adalah program yang diselenggarakan oleh Lembaga Kursus dan Pelatihan maupun

Judul : Pengaruh Ekstrak Etanol Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) terhadap Jumlah Total dan Diferensiasi Leukosit pada Ayam Petelur (Gallus gallus) Strain ISA Brown... Penulis

akhirnya bahan menjadi kering.Apabila bahan menjadi kering, mikroorganisme enggan melakukan aktivitasnya maka proses pembusukan pada bagian ini terhenti dan suhu

Pengguna hak pilih dalam Daftar Pemilih Tambahan-2 (DPTb-2)/pengguna KTP atau identitas kependudukan lainnya4. Jumlah seluruh pengguna Hak Pilih

bahwa berdasarkan hasil merger Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat di Daerah Kabupaten Bekasi, Daerah Kabupaten Majalengka, Daerah Kabupaten Ciamis, dan Daerah

SIMPEN LPPM Keluaran Wajib: [25 November 2021] • Laporan Hasil Penelitian • Artikel Publikasi Pengembalian Sisa Dana Penelitian &amp; Pajak [Mak 24 Des 2021] REKAP LAPORAN