• Tidak ada hasil yang ditemukan

Materi Bimbingan dan KOnseling BK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Materi Bimbingan dan KOnseling BK"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

LATAR BELAKANG PENGERTIAN BIMBINGAN, PENGERTIAN KONSELING DAN HUBUNGAN ANTARA BIMBINGAN DAN KONSELING

Seorang guru seyogyanya mampu membimbing dan mampu dalam meminimalisir masalah-masalah yang dihadapi oleh peserta didik dengan memberikan alternative atau jalan keluar kepada siswa yang memiliki masalah yang mana masalah tersebut dapat menghalangi tercapainya tujuan proses belajar mengajar.

Istilah bimbingan berasal dari kata “Guidance” yang berarti bimbingan atau bantuan. Pengertian bimbingan yang lebih formulatif adalah bantuan yang diberikan kepada individu agar potensi yang dimiliki oleh individu tersebut dapat dikembangkan secara optimal dengan jalan memahami dirinya, memahami

lingkungannya serta mampu mengatasi semua hambatan-hambatan yang ia temui. Adapun penjabaran dari poin-poin penting dari pengertian bimbingan di atas adalah sebagai berikut:

 Bahwa bimbingan merupakan suatu proses yang terus menerus.  Bimbingan merupakan suatu proses membantu individu.

 Bantuan yang diberikan adalah bantuan psikologis agar individu dapat

mengembangkan dirinya secara maksimal sesuai dengan potensi atau kemampuannya.

 Tujuan utama bimbingan adalah agar individu dapat menyesuaikan diri

dengan lingkungan.

 Untuk melaksanakan bimbingan diperlukan petugas yang memiliki keahlian

dan pengalaman khusus di bidang bimbingan dan konseling.

Konseling berasal dari istilah inggris “Conseling” yang memiliki arti perembugan, pemberian nasehat, penyuluhan, penerangan atau penyelidikan. Pengertian dari konseling adalah suatu proses yang berorientasikan belajar, yang dilaksanakan dalam suatu lingkungan sosial, antara seorang dengan seorang, dimana seorang konselor harus memiliki kemampuan professional dalam bidang ketrampilan dan pengetahuan psikologis, konselor berusaha membantu klien dengan metode yang sesuai atau cocok dengan kebutuhan klien.

Hubungan antara bimbingan dan konseling adalah:

 Konseling merupakan salah satu metode dari bimbingan, sehingga

(2)

 Dalam konseling sudah ada masalah yang dihadapi oleh peserta didik. Pada

bimbingan lebih bersifat preventif atau pencegahan sedangkan pada konseling lebih bersifat kuratif korektif atau pengobatan. Bimbingan dapat diberikan sekalipun tidak terjadi suatu masalah. Keadaan ini tidak berarti bahwa pada bimbingan sama sekali tidak ada segi kuratif dan sebaliknya pada konseling tidak ada segi preventif.

 Konseling pada prinsipnya dijalankan secara individual, yaitu antara

counselor dengan peserta didik secara face to face. Sedangkan dalam bimbingan dijalankan secara berkelompok. Contohnya suatu bimbingan bagaimana cara belajar yang efisien dapat diberikan kepada seluruh peserta didik.

TUJUAN DAN FUNGSI BIMBINGAN DAN KONSELING

Tujuan secara umum dari bimbingan dan konseling yaitu terwujudnya manusia Indonesia seutuhnya yang cerdas, yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan

ketrampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.

Tujuan secara khusus dari bimbingan dan konseling adalah untuk membantu siswa agar dapat mencapai tujuan-tujuan perkembangan meliputi aspek pribadi, sosial, belajar, dan karir.

Fungsi dari bimbingan dan konseling meliputi:

 Fungsi Pemahaman : membantu peserta didik dalam memahami dirinya

dan lingkungannya.

 Fungsi Preventif : upaya konselor untuk senantiasa mengantisipasi

berbagai masalah yang mungkin terjadi dan berupaya untuk mencegahnya, supaya tidak dialami oleh peserta didik.

 Fungsi Pengembangan : konselor dan personel lainnya secara sinergi

(3)

 Fungsi Penyembuhan : fungsi ini berkaitan erat dengan upaya pemberian

bantuan kepada peserta didik yang telah mengalami masalah, baik menyangkut aspek pribadi, sosial, belajar, maupun karir.

 Fungsi Penyaluran : fungsi bimbingan dan konseling dalam membantu

peserta didik dalam memilih pilihannya yang sesuai dengan minat, bakat, keahlian dan ciri-ciri kepribadian lainnya yang dimiliki oleh peserta didik tersebut.

 Fungsi Adaptasi : membantu para pelaksana pendidikan untuk

menyesuaikan pendidikan terhadap latar belakang pendidikan, minat, kemampuan, dan kebutuhan peserta didik. Dengan menggunakan informasi yang memadai mengenai peserta didik, pembimbing dapat membantu guru dalam memperlakukan peserta didik secara tepat.  Fungsi Perbaikan : untuk membantu peserta didik sehingga dapat

memperbaiki kekeliruan dalam berfikir, berperasaan dan bertindak atau berkehendak.

 Fungsi fasilitasi : memberikan kemudahan pada peserta didik dalam

mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang optimal, serasi, selaras dan seimbang seluruh aspek dalam diri peserta didik.

 Fungsi Pemeliharaan : memfasilitasi peseta didik agar terhindar dari

keadaan yang akan menurunkan produktifitas si peserta didik tadi. Fungsi ini diwujudkan melalui program-program yang menarik, rekreatif, dan fakultatif sesuai dengan minat peserta didik.

PRINSIP-PRINSIP DAN ASAS-ASAS BIMBINGAN DAN KONSELING

Prinsip bimbingan dan konseling menguraikan tentang pokok-pokok yang mendasari pemikiran yang dijadikan sebagai seperangkat landasan praktis yang harus diikuti dalam pelaksanaan program pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah. Berikut prinsip-prinsip bimbingan dan koseling :

 Sasaran layanan

 Melayani semua individu.

 Berurusan dengan pribadi dan tingkah laku individu dan

memperhatikan tahap-tahap atau berbagai aspek perkembangan individu, serta memberikan perhatian utama kepada perbedaan individual yang menjadi orientasi pokok pelayanan.

(4)

Berurusan mengenai hal-hal yang menyangkut tentang pengaruh kondisi mental individu terhadap penyesuaiannya di lingkungannya.  Program pelayanan

 Bagian integral dari upaya pendidikan dan pengembangan individu.  Menyesuaikan kebutuhan individu, masyarakat dan kondisi lembaga

serta disusun secara berkelanjutan dari jenjang pendidikan terendah sampai tertinggi.

 Tujuan pelaksanaan pelayanan

 Mengembangkan individu agar keputusan yang ia ambil dan

tindakan yang akan dilakukan oleh individu tersebut sesuai dengan kehendak individu itu sendiri.

 Permasalahan individu harus ditangani oleh tenaga ahli dalam

bidang yang relevan dengan permasalahan yang dihadapi.  Bimbingan dan konseling di sekolah

Penegakan dan penumbuhkembangan pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah hanya mungkin dilakukan oleh konselor

professional yang sadar akan profesinya, dan mampu menerjemahkan ke dalam program dan hubungan dengan konselor di lembaga yang lain.

Asas-asas bimbingan dan konseling meliputi:  Asas Kerahasiaan

 Asas Kesukarelaan  Asas Keterbukaan  Asas Kegiatan  Asas Kemandirian  Asas Kekinian  Asas Kedinamisan  Asas Keterpaduan  Asas Keharmonisan  Asas Keahlian

 Asas Alih Tangan Kasus

LANDASAN, PENGERTIAN, DAN HAKEKAT BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH

Ada dua landasan utama pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah antara lain:

(5)

Ada tiga wilayah layanan yang secara terpisah sesuai dengan tujuan disiplin tugas pelaksanaan bimbingan dan konseling dalam pelaksanaan pendidikan formal, yaitu:

1) Wilayah Pembelajaran Bidang Studi

Ditujukan kepada penguasaan kompetensi oleh siswa dan dilaksanakan oleh guru bidang studi atau guru mata pelajaran.

2) Wilayah Manajemen dan Supervisi

Ditujukan kepada terlaksananya kegiatan pendidikan secara professional dan berkualitas. Dilaksanakan oleh kepala sekolah. 3) Wilayah Pembinaan dan Pembimbingan Siswa

Ditujukan kea rah kemandirian siswa. Dilaksanakan oleh guru bimbingan dan konseling.

2. Landasan Yuridis Formal

Perjalanan program bimbingan dan konseling diawali pada masa perintisan awal tahun 1960-an. Selanjutnya dengan berlakunya kurukulim tahun 1975 untuk SD, SMP, dan SMA, serta kurikulum 1976 untuk SMK bimibngan dan konseling menjadi bagian kurikulum sekolah jalur pendidikan formal. Secara berturut-turut sebagai berikut:

 Kurikulum 1975

 Undang-undang nomor 2 tahun 1989  P.P. Nomor 28 dan 29 tahun 1990  Kep.Men.Pan. No.84 tahun 1993  Undang-undang No. 20 tahun2003  P.P. No. 19 tahun 2005

 Peraturan Mendiknas No. 22 tahun 2006  Keputusan Dirjen PMPTK tahun 2007  Peraturan Pemerintah No. 74 tahun 2008

 Peraturan Mentri Pendidikan Nasional No. 27 tahun 2008

Pengertian dasar BK adalah pelayanan bantuan layanan untuk peserta didik baik secara perorangan maupun kelompok agar mau mandiri dan bekembang secara optimal dalam bidang pengambangan kehidupan pribadi dan sosial, kemampuan belajar, dan perencanaan karir melalui berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung berdasarkan norma-norma yang berlaku.

(6)

Tujuan BK adalah membantu peserta didik mencapai perkembangan potensinya seperti:

 Mampu merencanakan kegiatan penyelesaian studi, perkembangan karir,

serta kehidupannya di masa yang akan datang.

 Mengembangkan seluruh potensi dan kekuatan yang dimilikinya seoptimal

mungkin.

 Menyesuaikan dengan lingkungan pendidikan, lingkungan masyarakat

sertalingkungan kerjanya.

 Mengatasi hambatan dan kesulitan yang dihadapi dalam studi, penyesuaian

dengan lingkungan pendidikan, lingkungan masyarakat, dan lingkungan kerjanya.

PARADIGMA, VISI, MISI, DAN BIDANG LAYANAN BK DI SEKOLAH

Paradigma bimbingan konseling adalah pelayanan bantuan psiko-pendidikan dalam bingkai budaya. Artinya berdasarkan kaidah-kaidah keilmuan dan teknologi

pendidikan serta psikologi yang dikemas dalam kaji-terapan pelayanan konseling yang diwarnai oleh budaya lingkungan peserta didik.

Visi pelayanan bimbingan dan konseling adalah terwujudnya kehidupan

kemanusiaan yang membahagiakan melalui tersedianya pelayanan bantuan dalam pemberian dukungan perkembangan dan pengentasan masalah agar peserta didik berkembang secara optimal, mandiri dan bahagia.

Misi dari bimbingan dan konseling adalah sebagai berikut:

 Misii pendidikan, yaitu memfasilitasi pengembangan peserta didik melalui

pembentukan perilaku efektif-normatif dalam kehidupan keseharian dan masa depan.

 Misi pengembangan, yaitu memfasilitasi pengembangan potensi dan

kompetensi peserta didik di dalam lingkungan sekolah, keluarga, dan

masyarakat, atau memfasilitasi perkembangan individu peserta didik dalam satuan pendidikan formal dan non formal, keluarga, instansi, dunia udaha dan industri serta lembaga masyarakat lain ke arah pengembangan optimal melalui strategi upaya pengembangan individu, serta kondisi tertentu sesuai dinamika perkembangan masyarakat.

 Misi pengentasan masalah, yaitu memfasilitasi pengentasan masalah peserta

(7)

Macam-macam bidang layanan bimbingan dan konseling adalah sebagai berikut:

 Bimbingan Pribadi, yuaitu bidang pelayanan yang membantu peseta didik

dalam memahami, menilai, dan mengembangkan potensi dan kecakapan, bakat dan minat, serta kondisi sesuai dengan karakteristik kepribadian dan kebutuhan dirinya secara realistik.

 Bibmbingan Sosial, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik

dalam memahami dan menilai serta mengembangkan kemampuan hubungan sosial yang efektif dengan teman sebaya, anggota keluarga, dan warga lingkungan sosial yang lebih luas.

 Bimbingan Belajar, yaitu bidang pelayanan yang membantu peseta didik

mengembangkan kemampuan blejar dalam rangka mengikuti pendidikan di sekolah dan belajar secara mandiri.

 Bimbingan Karier, yaitu bidan pelayanan yang membantu peserta didik

Referensi

Dokumen terkait

Uji aktivitas alkaloid terhadap agonis reseptor fisiologis (asetilkolin) Uji aktivitas terhadap agonis reseptor dilakukan untuk mengukur kontraksi uterus marmut dengan

Hasil pengukuran variable penelitian menunjukkan mean untuk semua instrument penelitian menunjukkan kisaran angka diatas 2,5, sehingga dapat disimpulkan bahwa

Ketika melihat reaksi dari orang tua saat mengetahui bahwa dirinya hamil diluar nikah, informan memiliki perasaan sedih, kecewa dengan dirinya karena tidak patuh

Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, SK No : 31 Tahun

Dengan adanya design center ini akan timbul furnitur dengan banyak style yang lebih didominasi dengan desain yang kontemporer , Yogyakarta yang sangat lekat dengan

Dalam penelitian ini dimaksud untuk menganalisis Biaya operasional kendaraan (BOK) dan persepsi penumpang berdasarkan Ability To Pay (ATP), Willingness To Pay (WTP)

Syok hipovolemik atau traumatik, akibat pendarahan (baik kehilangan darah eksterna maupun tak kelihatan) dan kehilangan cairan ekstrasel ke jaringan yang rusak