• Tidak ada hasil yang ditemukan

rangkuman materi tentang ICN dan PPNI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "rangkuman materi tentang ICN dan PPNI"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

PPNI, ICN dan KOLEGIUM KEPERAWATAN

Sebagai persyaratan memenuhi tugas makalah responsi manajemen keperawatan DOSEN KOORDINATOR : Agus Santoso, S.Kp., M.Kep

Disusun oleh :

Nama : Yuni M. Lestari Sianipar NIM : 22020113140062

Kelas : A.13.1

JURUSAN KEPERAWATAN FALKUTAS KEDOKTERAAN

UNIVERSITAS DIPONEGORO

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat yang dilimpahkan-Nya sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik.

Makalah yang berjudul “ PPNI, ICN, dan KOLEGIUM KEPERAWATAN” ini ditujukan untuk mengikuti responsi personal sebagai salah satu tugas akhir dalam mata kuliah manajemen keperawatan, jurusan keperawatan fakultas kedokteran Universitas Diponegoro.

Dalam penyelesaian makalah ini, penulis telah mendapat bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis juga mengucapakan terima kasih kepada :

1. Bapak Agus Santoso, S.Kp., M.Kep sebagai koordinator mata kuliah manajemen keperawatan di jurusan keperawatan fakultas kedokteran Universitas Diponegoro.

2. Ibu Sarah Uliya, S.Kep., M.Kep selaku dosen yang telah memberikan masukan dan dukungan teknis maupun spiritual.

3. Rekan-rekan mahasiswa Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro yang telah memberikan motivasi dan semangat kepada penulis.

4. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.

Penulis menyadari bahwa masih ada kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Oleh karena itu, penulis akan menerima kritik dan saran yang membangun dengan senang hati.

Makalah ini menjadi bentuk kontribusi penulis dalam memperlajari berbagai organisasi keperawatan baik secara nasional maupun secara internasional. Berharap materi yang disampaikan dalam makalah ini membantu siapa saja yang ingin belajar mengenai keorganisasian profesi perawat.

Semarang, 20 Mei 2015

(3)

COVER... i

KATA PENGANTAR... ii

DAFTAR ISI... iii

BAB I : PENDAHULUAN... 1

A. Latar belakang... 1

B. Tujuan... 2

C. Rumusan masalah... 3

BAB II : ISI...4

A. ICN...4

1. Latar belakang berdiri... 4

2. Visi dan misi... 4

3. Kode etik... 5

4. Negara anggota... 6

5. Tujuan dan nilai inti... 7

6. Hak dan kewajiban perawat... 8

B. PPNI... 9

1. Latar belakang berdiri... 9

2. Visi dan misi... 10

3. Kode etik perawat... 10

4. Jenis pendidikan keperawatan... 12

5. Jenjang pendidikan keperawtan... 13

6. Standar asuhan kompetensi... 14

7. Standar kompetensi... 14

8. Standar praktik... 14

9. Gambaran PPNI Provinsi Jawa Tengah... 15

C. Kolegium Keperawatan... 17

BAB III : PENUTUP...19

A. Kesimpulan...19

B. Saran... 19

(4)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Organisasi keperawatan secara internasional sudah ada sejak tahun 1899. Organisasi ini di namakan dengan ICN (International Council of Nursing) yang berkantor pusat di negara Jenewa. Organisasi ini bertujuan untuk memastikan kualitas keperawatan untk semua hal, seperti perundang – undangan kesehatan secara global, kemajuan ilmu pengetahuan keperawatan dan kehadiran profesi perawat yang meliputi seluruh dunia yang berkompetensi dan kerja yang memuaskan dalam kekuatan pekerja keperawatan. ICN merupakan pusat dari semua organisasi keperawatan negara – negara di dunia dengan jumlah negara kurang lebih 130 negara dan membawahi perawat kurang lebih 16 juta. ICN merupakan organisasi yang pertama dan terbesar untuk profesional kesehatan. ICN dijalankan oleh perawat dan memimpin keperawatan secara mendunia. ICN juga berkolaborasi dengan agensi khusus seperti WHO, Organisasi Tenaga Kerja Internasional dan bank dunia.

(5)

nasional dan yang akan memberi perlindungan bagi perawat dalam melakukan tugas dan tanggung jawabnya.

Organisasi keperawatan juga berperan dalam peningkatan mutu perawat khusunya yang dilakukan oleh organisasi keperawatan Indonesia yaitu dengan mengadakan kolegium keperawatan. Kolegium keperawatan merupakan sebuah perkumpulan perawat – perawat profesional yang akan bertugas dalam menjamin mutu keilmuan dalam pendidikan keperawatan. Dan juga akan aktif berperan dalam pengembangan ilmu khusus sesuai dengan keilmuan yang ada dalam kurikulum keperawwatan.

B. Tujuan a. Umum

Mengetahui keberadaan dan fungsi organisasi keperawatan secara internasional dan nasional juga untuk mengetahui salah satu contoh bidang kerja organisasi nasional yakni kolegium keperawatan.

b. Khusus

1. Untuk mengetahui latar belakang berdirinya organisasi keperawatan internasional (ICN). 2. Untuk mengetahui visi dan misi ICN.

3. Untuk mengetahui kode etik / peraturan pelaksanaan tugas secara internasional. 4. Untuk mengetahui negara anggota ICN.

5. Untuk mengetahui tujuan dan nilai inti didirikannya ICN.

6. Untuk mengetahui hak dan kewajiban perawat yang di tetapkan secara internasional. 7. Untuk mengetahui latar belakang berdirinya PPNI.

8. Untuk mengetahui visi dan misi PPNI.

9. Untuk mengetahui kode etik perawat secara nasional. 10. Untuk mengetahui jenis pendidikan dalam keperawatan. 11. Untuk mengetahui jenjang pendidikan keperawatan.

12. Untuk mengetahui standar asuhan keperawatan yang harus dilaksanakan perawat. 13. Untuk megetahui standar kompetensi menjadi seornag perawat.

14. Untuk mengetahui standar praktik yang bisa dilakukan oleh seorang perawat. 15. Untuk mengetahui gambaran salah satu PPNI provinsi.

16. Untuk mengetahui kolegium keperawatan, fungsi dan tujuan dibentukknya badan otonom dalam organisasi keperawatan (PPNI).

C. Rumusan Masalah

1. Bagaimana latar belakang berdirinya ICN ? 2. Apa visi dan misi ICN ?

(6)

5. Apa saja yang menjadi tujuan dan nilai inti di didirikannya ICN ? 6. Apa saja hak dan kewajiban perawat menurut ketetapan internasional ? 7. Bagaimana latar belakang berdirinya PPNI ?

8. Apa saja visi dan misi PPNI ?

9. Bagaimana kode etik perawat menurut PPNI ? 10. Apa saja jenis pendidikan seorang perawat ?

11. Bagaimana jenjang pendidikan perawat sesuai dengan pendidikan keperawatan ? 12. Bagaimana dengan standar asuhan keperawatan yang seharusnya dilakukan perawat ? 13. Bagaimana dengan standar kompetensi yang dimiliki perawat dalam melaksanakan

tugas?

14. Bagaimana dengan standar praktik yang harus dilakukan perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan ?

15. Bagaimana dengan perkembangan PPNI di provinsi ? 16. Apa dan untuk apa di bentuk kolegium keperawatan ?

BAB II PEMBAHASAN

A. ICN (INTERNATIONAL COUNCIL OF NURSES)

(7)

ICN (International Council Of Nurses) merupakan organisasi keperawatan sedunia, tempat bagi perawat untuk berkolaborasi dan mnegembangkan standar tinggi pelayanan keperawatan, pendidikan keperawatan dan etika profesional. ICN didirikan pada 1 Juni 1899 yang di pelopori oleh Mrs. Benford Fanwick. Negara tergabung pertama kali yaitu Inggris, Amerika Serikat dan Jerman. ICN merupakan organisasi profesional yang pertama didunia. ICN memepunyai tujuan untuk memperkokoh hubungan perawat sedunia, memberi kesempatan bertemu bagi perawat di seluruh dunia utnuk membicarakan berbagai masalah tentang keperawatan, menjunjung tinggi peraturan dalam ICN agar dapat mencapai kemajuan dalam pelayanan, pendidikan keperawatan berdasarkan kode etik keperawatan.

ICN dioperasikan oleh perawat dan peerawat internasional terkemuka, ICN bekerja untuk memastikan perawatan berkualitas untuk semua, kebijakan kesehatan suara secara global, kemajuan pengetahuan keperawatan dan kehadiran di seluruh dunia profesi perawat dihormati dan tenaga kerja perawat yang kompeten dan puas. Selain itu ICN merupakan jembatan penghubung bagi jaringan perawat di seluruh dunia. ICN juga memberikan pelayanan kepada anggotanya dalam rangka sharing pengetahuan, pengalaman maupun ide bagi profesional perawat dari berbagai negara di dunia.

2. Visi dan misi a. Visi

Untuk sebuah visi yang benar – benar menjadi kekuatan dalam hati orang – orang, harus : 1. Masuk akal / logis

2. Untuk berbagi bersama

3. Mengekpresikan aspirasi orang – orang tinggi untuk apa yang mererka ingin ciptakan di dunia ini.

4. Membentangkan batasan melebihi realitas konsidi saat ini

5. Dengan masuk akal terjangkau dalam batasan waktu yang spesifik. b. Misi

(8)

3. Ikut berpartisipasi dalam menentukan kebijakan di bidang kesehatan sebagai reprensentasi dari profesi perawat dalam tatanan internasional dan terlibat secara aktif dalam mempengaruhi kebijakan kesehatan diseluruh dunia.

3. Kode etik ICN

Tanggung jawab utama perawat

Tanggung jawab utama perawat adalah meningkatkan kesehatan, mencegah timbulnya penyakit, memelihara kesehatan dan mengurangi penderitaan. Untuk melaksanakan tanggung jawab utama tersebut perawat harus meyakini bahwa ;

a. Kebutuhan terhadap pelayanan keperawatan di berbagai tempat adalah sama.

b. Pelaksanaan praktik keperawatan dititikberatkan pada penghargaan terhadap kehidupan yang bermartabat dan menjunjung tinggi HAM.

c. Dalam melaksanakan pelayanan kesehatan dan /atau keperawatan kepada individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat, perawat mengikutsertakan kelompok dan instansi terkait.

Perawat, individu, dan anggota kelompok masyarakat

Tanggung jawab utama perawat adalah melaksanakan asuhan keperawatan sesuai kebutuhan masyarakat. Sebab itu perawat dalam menjalankan tugasnya perlu meningkatkan keadaan lingkungan kesehatan dengan menghargai nilai yang ada di masyarakat yang menjadi pasien atau klien. Perawat memegang teguh prinsip privasi pasien, dan hanya akan memberi informasi kepada yang berkepentingan saja misalnya pengadilan dan keluarga dekat.

Perawat dan pelaksanaan praktik keperawatan

(9)

secara aktif dan sebagai anggota profesi, perawat setiap saat harus dapat mempertahankan sikap sesuai dengan standar profesi keperawatan.

Perawat dan lingkungan masyarakat

Perawat dapat membuat sebuah pembaharuan, tanggap, beriniatif dan dapat berperan serta aktif dalam masalah kesehatan dan masalah sosial yang terjadi di masyarakat.

Perawat dan sejawat

Perawat dapat menopang hubungan kerja sama dengan teman kerja, baik tenaga keperawatan maupun tenaga profesi lain di keperawatan.

Perawat dan profesi keperawatan

Perawat memainkan peran yang besar dalam menentukan pelaksanaan standar praktik keperawatan dan pendidikan keperawatan. Perawat diharapkan ikut aktif dalam mengembangkan pengetahuan dalam mengembangkan pengetahuan dan menopang pelaksanaan perawatan secara profesional. Perawat sebagai anggota profesi berpartisipasi dalam memelihara kestabilan sosial dan ekonomi sesuai dengan kondisi pelaksanaan praktik keperawatan.

4. Negara- negara anggota

Berikut beberapa negara yang menjadi asosiasi perawat nasional yang bergabung dengan ICN. Dengan jumlah total negara ada 133 negara .

(10)
(11)

5. Tujuan dan nilai inti ICN

a. Tujuan

Ada 9 tujuan ICN yaitu :

a. Untuk membawa keperawatan bersama – sama di seluruh dunia. b. Untuk memajukan perawat dan keperawatan diseluruh dunia. c. Untuk mempengaruhi kebijakan kesehatan.

d. Memperkenalkan keperawatan ke pelosok dunia.

e. Memajukan keperawatan dan jaringan keperawatan keseluruh dunia.

f. Memperkenalkan asosiasi keperawatan dan memajukan dalam peningkatan pelayanan kesehatan untuk masyarakat luas dan praktik keperawatan serta kesejateraan sosial ekonomi bagi perawat.

g. Menyediakan media komunikasi, pemahaman, dan kerja sama bagi perawat di seluruh dunia.

h. Menjalin dan mempertahankan kerjasama dengan organisasi internasional lainnya.

i. Sebagai perwakilan dan juru bicara bagi para perawat dalam ajang internasional.

b. Nilai inti

Ada 5 nilai inti ICN yaitu : a. Kepemimpinan visioner b. Inklusifitas

c. Fleksibilitas d. Kemitraan e. Prestasi

6. Hak dan Kewajiban perawat

(12)

b. Perawat berhak untuk mengembangkan diri melalui kemampuan spesialisasi sesuai dengan latar belakang

c. Perawat berhak untuk menolak keinginan klien yang bertentangan tentang peraturan perundang – undangan serta standar dan kode etik profesi

d. Perawat berhak mendapatkan informasi lengkap dari klien atau keluarganya tentang keluhan kesehatan dan ketidakpuasan terhadap pelayanan yang diberikan

e. Perawat berhak mendapatkan ilmu pengetahuannya berdasarkan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bidang keperawatan/ kesehatan secara terus menerus

f. Perawat berhak untuk diperlakukan secara adil dan jujur baik oleh institusi maupun oleh klien

g. Perawat berhak mendapatkan jaminan perlindungan terhadap risiko kerja yang dapat menimbulkan bahaya baik secara fisik maupun stress emosional

h. Perawat berhak diikutsertakan dalam penyusunan dan penetapan kebijaksanaan pelayanan kesehatan

i. Perawat berhak atas privasi dan berhak menuntut apabila nama baiknya dicemarkan oleh klien atau keluarganya serta tenaga kesehatan lainnya

j. Perawat berhak untuk menolak dipindahkan ke tempat tugas lain baik melalui anjuran maupun pengumuman tertulis karena diperlukan untuk melakukan tindakan yang bertentangan dengan standar profesi atau kode etik keperwatan atau aturan perundang- undangan lainnya.

k. Perawat berhak untuk mendapatkan penghargaan dan imbalan yang layak atas jasa profesi yang diberikannya atas dasar perjanjian atau ketentuan yang berlaku di institusi pelayanan yang bersangkutan

l. Perawat berhak untuk memperoleh kesempatan utnuk megembangkan karier sesuai dengan bidang profesinya.

(13)

PPNI (Persatuan Perawat Nasional Indonesia ) lahir pada tanggal 17 September 1974 yang saat ini bersekretariat di Jln, Boulevard Raya Barat,Lt.3 Gedung Hypermall, Keoalapa Gading, Jak-Ut 14240 Indonesia. Pada masa sebelum tahun 1974 organisasi keperawatan Indonesia sudah berkembang pesat sesuai dengan zamannya, sejak zaman penajajahan perawat Indonesia sudah ada seiring dengan adanya rumah sakit yaitu Residen Vpabst (1819) di Batavia dan saaat itu berubah menjadi Stadsverband (1919) dan berubah menjadi CBZ (Central Bungerlijke Zieken Inrichting) di daerah Salemba yang kemudian pada masa sekarang di kenal dengan RSCM. Saat itu perawat sudah memiliki perkumpulan sebagai wadah organisasi perawat dan dapat menjalankan pergerakan dalam menentukan martabat profesi perawat. Ketika itu terdapat beberapa organisasi diantaranya ; Perkumpulan Kaum Verpleger Fster Indonesia (PKVI), Persatuan Djuru Kesehatan Indonesia (PDKI), Persatuan Perawat Indonesia (PPI), Ikatan Perawat Indonesia (IPI).

Organisasi perawat saat itu mengadakan pertemuan yang diantararnya dihardiri oleh IPI, PPI dan PDKI kemudian anggota – anggota dari masing – masing organisasi ini melakukan fusi organisasi dan menyatukan diri dalam satu wadah organisasi yang saat itu masih bernama Persatuan Perawat Nasional. Penggabungan atau fusi organisasi perawat tersebut dilakukan di Bandung Jawa Barat, sejak saat itu tanggal 17 Maret 1974 disetujui dan dilakukan pernyataan bersama terbentuknya Persatuan Perawat Nasional Indonesia, serta membentuk suatu kepanitiaan untuk mempersiapkan kongres pertama yang dilangsungkan pada tahun 1976.

PPNI berkomitmen untuk memberikan perlindungan bagi masyarakat dan profesi keperawatan dengan menyususn RUU keperawatan yang saat ini telah disahkan menjdi UU keperawatan. PPNI saat ini berproses pada kematangan organisasi dan mempersiapkan anggotanya dalam berperan nyata pada masyarakat dengan memperkecil kesenjangan dalam pelayanan kesehatan, mempermudah masyarakat dalam mendapatkan akses pelayanan kesehatan, serta mendapatkan kesamaan pelayanan yang berkualitas ( closing the gap, increasing acces and equity).

(14)

PPNI sebagai wadah nasional yang memiliki kekuatan suara komunitas keperawatan dan peduli terhadap pemberian pelayanan/ asuhan keperawatan yang bermutu bagi kepentingan masyarakat.

b. Misi

1. Menguatkan manajemen dan kepemimpinan PPNI utnuk mencapai organisasi yang berwibawa jejaring yang kuat di tingkat kepengurusan pusat, provinsi, kabupaten/kota dan komisariat.

2. Mendukung perawat indonesia utnuk melakukan praktik keperawatan yang aman, kompeten dan profesional bagi masyarakat Indonesia.

3. Menjadi pintu gerbang standar keperawatan regional dan intersional.

3. Kode etik perawat

Perawat dan Klien

1. Perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan menghargai harkat dan martabat manusia, keunikan klien, dan tidak terpengaruh oleh pertimbangan kebangsaan, kesukuan, warna kulit, umur, jenis kelamin, aliran politik, dan agama yang dianut serta kedudukan social.

2. Perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan senantiasa memelihara suasana lingkungan yang menghormati nilai-nilai budaya, adat istiadat dan kelangsungan hidup beragama dari klien

3. Tanggung jawab utama perawat adalah kepada mereka yang membutuhkan asuhan keperawatan

4. Perawat wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahui sehubungan dengan tugas yang dipercayakan kepadanya kecuali jika diperlukan oleh berwenang sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.

Perawat dan Praktik

(15)

2. Perawat senantiasa memelihara mutu pelayanan keperawatan yang tinggi disertai kejujuran professional yang menerapkan pengetahuan serta keterampilan keperawatan sesuai dengan kebutuhan klien.

3. Perawat dalam membuat keputusan didasarkan pada informasi yang akurat dan mempertimbangkan kemampuan serta kualifikasi seseorang bila melakukan konsultasi, menerima delegasi dan memberikan delegasi kepada orang lain

4. Perawat senantiasa menjunjung tinggi nama baik profesi keperawatan dengan selalu

menunjukkan perilaku professional

Perawat dan Masyarakat

Perawat mengemban tanggung jawab bersama masyarakat untuk memprakarsai dan mendukung berbagai kegiatan dalam memenuhi kebutuhan dan kesehatan masyarakat.

Perawat dan Teman Sejawat

1. Perawat senantiasa memelihara hubungan baik dengan sesama perawat maupun dengan tenaga kesehatan lainnya, dan dalam memelihara keserasian suasana lingkungan kerja maupun dalam mencapai tujuan pelayanan kesehatan secara menyeluruh

2. Perawat bertindak melindungi klien dari tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan secara tidak kompeten, tidak etis dan illegal.

Perawat dan Profesi

(16)

2. Perawat berperan aktif dalam berbagai kegiatan pengembangan profesi keperawatan. 3. Perawat berpartisipasi aktif dalam upaya profesi untuk membangun dan memelihara

kondisi kerja yang kondusif demi terwujudnya asuhan keperawatan yang bermutu tinggi.

4. Jenis pendidikan keperawatan

Pendidikan keperawatan di indonesia mengacu kepada UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jenis pendidikan keperawatan di Indonesia mencakup pendidikan vokasional, pendidikan akademik dan pendidikan profesi.

Sesuai dengan amanah UU Sisdiknas No.20 Tahun 2003 tersebut Organisasi Profesi yaitu Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) dan Asosiasi Pendidikan Ners Indonesia (AIPNI), bersama dukungan dari Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas), telah menyusun dan memperbaharui kelengkapan sebagai suatu profesi. Sejak tahun 1983 saat deklarasi dan kongres Nasional pendidikan keperawatan indonesia sepakat bahwa pendidikan keperawatan Indonesia adalah pendidikan profesi dan oleh karena itu harus berada pada pendidikan jenjang Tinggi.dan sejak itu pulalah mulai dikaji dan dirangcang suatu bentuk pendidikan keperawatan Indonesia yang pertama yaitu di Universitas Indonesia yang program pertamannya dibuka tahun 1985.

Jenis Pendidikan Keperawatan Indonesia :

a. Pendidikan Vokasi yaitu pendidikan yang diarahkan terutama pada kesiapan penerapan dan penguasaan keahlian keperawatan tertentu sebagai perawat.

b. Pendidikan Akademik yaitu pendidikan yang diarahkan terutama pada penguasaan dan pengembangan disiplin ilmu keperawatan yang mengcakup program sarjana, magister, doktor.

(17)

5. Jenjang pendidikan keperawatan

Jenjang pendidikan keperawatan mencakup program pendidikan diploma, sarjana, magister, spesialis dan doktor. Jenjang Pendidikan Tinggi Keperawatan Indonesia dan sebutan Gelar:

1. Pendidikan jenjang Diploma Tiga keperawatan lulusannya mendapat sebutan Ahli Madya Keperawatan (AMD.Kep).

2. Pendidikan jenjang Ners (Nurse) yaitu (Sarjana+Profesi), lulusannya mendapat sebutan Ners(Nurse) sebutan gelarnya (Ns).

3. Pendidikan jenjang Magister Keperawatan, Lulusannya mendapat gelar (M.Kep). 4. Pendidikan jenjang Spesialis Keperawatan, terdiri dari:

a. Spesialis Keperawatan Medikal Bedah, lulusannya (Sp.KMB) b. Spesialis Keperawatan Maternitas, Lulusannya (Sp.Kep.Mat) c. Spesialis Keperawatan Komunitas, Lulusannya (Sp.Kep.Kom) d. Spesialis Keperawatan Anak, Lulusannya (Sp.Kep.Anak) e. Spesialis Keperawatan Jiwa, Lulusannya (Sp.Kep.Jiwa) 5. Pendidikan jenjang Doktor Keperawatan, Lulusannya (Dr.Kep)

Lulusan pendidikan tinggi keperawatan sesuai dengan level KKNI, adalah sebagai berikut:

a. Diploma tiga Keperawatan - Level KKNI 5 b. Ners (Sarjana+Ners) - Level KKNI 7 c. Magister keperawatan - Level KKNI 8 d. Ners Spesialis Keperawatan - Level KKNI 8 e. Doktor keperawatan - Level KKNI 9

(18)

Standar asuhan keperawatan berarti pernyataan kualitas yang diinginkan dan dapat dinilai pemberian asuhan keperawatan terhadap pasien/klien. Tujuan dan manfaat standar asuhan keperawatan pada dasarnya mengukur kualitas asuhan kinerja perawat dan efektifitas manajemen organisasi. Standar asuhan berfokus pada hasil pasien, standar praktik berorientasi pada kinerja perawat professional untuk memberdayakan proses keperawatan.

7.

Standar kompetensi

Dalam memberi pelayanan bermutu kepada masyarakat maka dibutuhkan suatu standar bagi perawat yakni standar profesi. Standar profesi perawat Indonesia ditetapkan untuk memastikan masyarakat menerima pelayanan dan asuhan keperawatan yang kompeten dan aman.

8.

Standar Praktek

Standar praktik keperawatan adalah ekpektasi/harapan-harapan minimal dalam memberikan asuhan keperawatan yang aman, efektif dan etis. Standar praktik keperawatan merupakan komitmen profesi keperawatan dalam melindungi masyarakat terhadap praktik yang dilakukan oleh anggota profesi.

Lingkup Standar Praktik Keperawatan Indonesia meliputi : 1. Standar Praktik Professional

a. Standar I Pengkajian

b. Standar II Diagnosa Keperawatan c. Standar III Perencanaan

d. Standar IV Pelaksanaan Tindakan (Impelementasi) e. Standar V Evaluasi

(19)

b. Standar II Pendidikan c. Standar III Penilaian Kerja

d. Standar IV Kesejawatan (collegial) e. Standar V Etik

f. Standar VI Kolaborasi g. Standar VII Riset

h. standar VIII Pemanfaatan sumber-sumber

9. Gambaran PPNI Provinsi Jawa Tengah

(20)

jelas saat pemberian tindakan bagi klien. Dokumentasi keperawatan harus lengkap mulai dari pengkajian hingga evaluasi.

Saat ini ada sebuah forum yang sedang berkembang dan sangat didukung penuh oleh PPNI Jawa Tengah yaitu forum keperawatan holistik. Perawat – perawat holistik berkumpul jadi satu dan bisa belajar bersama, tidak hanya mereka saja perawat lainya pun bisa ikut dengan forum mereka terkhsus bagi perawat yang ingin berlajar tentang terapi komplementer bahkan saat ini PPNI sedang mengusahakan agar terapi komplementer yang akan digunakan oleh pasien dapat dibiayai dengan menggunakan kartu BPJS.

Masih ada hal lain yang telah dilakukan oleh PPNI Jawa Tengah yakni memperjuangkan golongan PNS untuk perawat yang lulus dari ners yang dulunya golongan 3A sekarang menjadi berada di golongan 3B. Namun untuk pembagian tugas dan batasan yang jelas antara perawat D3, perawat yang lulus profesi ners dan perawat spesialis belum jelas maka PPNI sedang mengupayakan hal tersebut sehingga terlihat jelas mana tugas, tanggung jawab dan wewenang perawat dengan tingkat pendidikan yang berbeda dan memberdayakan perawat melakukan tugasnya sesuai dengan kompetensi yang dimiliki perawat tersebut.

Saat MUNAS 2015, PPNI Jawa Tengah berangkat ke Palembang untuk mengikuti musyarah tersebut, diikuti oleh 5 perawat perwakilan provinsi sebagi peserta dan beberapa orang sebagai peninjau yang berasal dari institusi pendidikan atau kesehatan. Dalam MUNAS ini PPNI provinsi Jawa Tengah berhasil mendapatkan penghargaan terkait manajemen keorganisasian yang aktif. Beberapa hasil perkembangan yang telah dapat dilakukan oleh PPNI Jawa Tenagh yaitu:

a. Terbentuknya gedung baru yang dikelola oleh PPNI Jawa Tengah b. Adanya nursing center sebagai bdan diklat yang diakui/ disertifikasi c. Pengurusan STR yang sudah baik.

d. PPNI Jawa Tengah sudah mulai aktif dalam pengadaan jurnal ilmiah yang difasilitasi oleh PPNI pusat.

(21)

f. PPNI berhasil mendapatkan prestasi dalam manajemen keorganisasian yang aktif. g. PPNI Jawa Tengah mulai merintis untuk pembentukan ikatan ataupun himpunan bagi

perawat misalnya HIPERSI (himpunan perawat kritis), HIBGABI (himpunan perawat gawat darurat).

C. KOLEGIUM KEPERAWATAN

Menurut UU republik Indonesia nomor 38 tentang keperawatan pada bab I pasal 1 ayat 16 bahwa Kolegium keperawatan yaitu badan yang dibentuk oleh organisasi profesi perawat untuk setiap cabang disiplin ilmu Keperawatan yang bertugas mengampu dan meningkatkan mutu pendidikan cabang displin ilmu tersebut. Kolegium keperawatan merupakan badan otonom di dalam organisasi profesi perawat (uu no. 38 thn 2014 pasal 44 ayat 1) dan bertanggung jawab kepada organisasi profesi perawat (ayat 2). Kolegium keperawatan yang sudah ada di Indonesia yaitu kolegium keperawatan medikal bedah, kolegium keperawatan anak, kolegium keperawatan jiwa, kolegium keperawatan maternitas, dan kolegium keperawtan kardiovaskuler.

(22)

BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN

(23)

pendidikan keperawatan. Kolegium keperawatan akan bertanggung jawab kepada PPNI dalam melaksanakan tugasnya dan pengaturannya dilakukan oleh PPNI.

B. SARAN

Sebagai calon perawat diharapkan mahasiswa dapat mengetahui dengan baik keberadaan organisasi profesi keperawatan ini baik untuk tingkat internasional dan tingkat nasional. Juga mahasiswa memahami tujuan organisasi tersebut dibentuk dengan adanya organisasi profesi tersebut mahasiswa dapat belajar lebih banyak lagi dan memahami adanya tingkat persaingan yang kuat dari perawat - perawat negara lain. Namun dengan adanya persaingan juga menambah pengetahuan dan kompetensi perawat dalam menjalankan tugasnya. Artinya perawat di tuntut untuk bisa “lebih” dalam pengetahuan maupun keterampilan, agar maksimal dalam memberi pelayanan kepada masyarakat. Mahasiswa sudah memiliki pandangan kedepannya terkait apa yang harus dilakukan untuk bisa praktik dan kelak diharapkan mampu menjadi penerus yang terus bisa membenahi keorganisasian keperawatan yang telah terbentuk khususnya dalam bidang kolegium keperawatan.

DAFTAR PUSTAKA

http://www.icn.ch/ diakses pada 10 Mei 2015

http://www.inna-ppni.or.id/index.php/peraturan-pemerinta h diakses pada 10 Mei 2015

Referensi

Dokumen terkait