38 BAB IV PENUTUP
1. Kesimpulan
Dalam proses pembuatan musik dan film ada banyak kendala yang
dialami penulis. Kendala teknis adalah dari alat yang bermasalah (kamera,
lightning, media rekam), waktu syuting, konsep yang berubah, pemeran,
komputer bermasalah, scoring, latihan musik, rekaman, dan waktu yang
terbatas. Sedangkan kendala dari faktor eksternal adalah cuaca, keadaan
sekitar lokasi syuting yang tidak mendukung, kendaraan rusak, dan lain
sebagainya.
Penulis juga menemui beberapa kendala ketika dalam proses film
scoring, baik itu dalam pembuatan musik maupun pembuatan sound effect.
Kendala yang terjadi saat proses syuting berlangsung adalah penulis sebagai
pemusik ilustrator, harus melihat skenario dan memahami dengan tepat
suasana apa yang ingin diperlihatkan sutradara di bagian itu. Bagian tersebut
tidak mudah, karena musik yang dibuat penulis harus mengikuti alur film
tersebut. Tidak ada struktur baku berapa birama, berapa menit, dan dengan
tempo apa karena sering sekali terjadi, bagian A belum selesai namun video
tersebut sudah berganti scene, atau suasana dan nuansanya harus berganti.
Penulis harus cermat dengan kondisi seperti itu dan merombak ulang musik
yang sudah dibuat. Kadens yang digunakan juga tidak bisa ditentukan hanya dengan pertimbangan ‘enak didengar’ saja, tetapi harus pas dengan apa yang dibutuhkan film tersebut. Bentuk dan struktur komposisi yang tepat untuk
digunakan dalam film ini adalah free form, karena bentuk dan strukturnya
bebas dan tidak terpaku pada aturan-aturan seperti yang ada pada musik
absolut.
Penulis harus menganalisis kondisi lingkungan sekitar, suara apa saja
yang harus ada saat itu seperti suara angin, suara langkah kaki, rumput yang
bergerak, dan sebagainya. Suara tersebut tidak bisa direkam oleh mic dengan
39
adalah dialog para aktor. Untuk menyelesaikan masalah itu, mau tidak mau
penulis harus membuat atau merekam suara tersebut untuk disisipkan dalam
film (sound design). Pemusik ilustrator harus secara intensif bertemu dan
melakukan konsultasi dengan sutradara, apakah musik dan sound effect yang
telah dibuat tepat atau tidak. Revisi yang tidak sedikit juga dilakukan penulis,
antara lain adalah revisi dinamika, ornamen lagu, tempo, sound effect, aksen,
dan sebagainya.
2. Saran
Proses pembuatan musik untuk sebuah film tidaklah mudah dan
membutuhkan waktu yang panjang. Selain itu revisi yang mungkin akan
dialami seorang penata musik juga tidak sedikit apabila belum sesuai dengan
scene film dan keinginan sutradara. Oleh karena itu jangan mudah menyerah,
tetap rendah hati, dan jangan pernah jenuh mendengar kritik dan saran dari
orang lain meskipun dari orang yang awam musik sekalipun. Musik dalam
sebuah film tidak didengar oleh orang-orang yang mendalami musik saja,
tetapi semua orang. Meminta pendapat dari orang awam tentang bagaimana
perasaan mereka ketika mendengar sebuah lagu juga dapat membantu seorang