54
BAB VI
INDIKATOR KINERJA
Indikator kinerja adalah ukuran kuantitatif dan atau kualitatif yang
menggambarkan tingkat pencapaian suatu sasaran atau tujuan yang telah ditetapkan
(BPKP, 2000). Sementara menurut Lohman (2003), indikator kinerja
(performance
indicators)
adalah suatu variabel yang digunakan untuk mengekspresikan secara
kuantitatif efektivitas dan efisiensi proses atau operasi dengan berpedoman pada
target-target dan tujuan organisasi. Jadi jelas bahwa indikator kinerja merupakan kriteria yang
digunakan untuk menilai keberhasilan pencapaian tujuan organisasi yang diwujudkan
dalam ukuran-ukuran tertentu.
Indikator kinerja
(performance indicator)
sering disamakan dengan ukuran kinerja
(performance measure).
Namun sebenarnya, meskipun keduanya merupakan kriteria
pengukuran kinerja, terdapat perbedaan makna. Indikator kinerja mengacu pada
penilaian kinerja secara tidak langsung yaitu hal-hal yang sifatnya hanya merupakan
indikasi-indikasi kinerja, sehingga bentuknya cenderung kualitatif. Sedangkan ukuran
kinerja adalah kriteria kinerja yang mengacu pada penilaian kinerja secara langsung,
sehingga bentuknya lebih bersifat kuantitatif. Indikator kinerja dan ukuran kinerja ini
sangat dibutuhkan untuk menilai tingkat ketercapaian tujuan, sasaran, dan strategi.
Penggunaan indikator kinerja sangat penting untuk mengetahui apakah suatu
aktivitas atau program telah dilakukan secara efisien dan efektif. Indikator untuk tiap-tiap
unit organisasi berbeda-beda tergantung pada tipe pelayanan yang dihasilkan.
Penentuan indikator kinerja perlu mempertimbangkan komponen berikut :
1.
Biaya pelayanan (cost of service)
54
2.
Penggunaan (utilization)
Indikator penggunaan pada dasarnya membandingkan antara jumlah pelayanan
yang ditawarkan
(supply of service)
dengan permintaan publik (public demand).
Indikator ini harus mempertimbangkan preferensi publik, sedangkan pengukurannya
biasanya berupa volume absolut atau persentase tertentu, misalnya persentase
penggunaan kapasitas. Contoh lain adalah rata-rata jumlah penumpang per bus
yang dioperasikan. Indikator kinerja ini digunakan untuk mengetahui frekuensi
operasi atau kapasitas kendaraan yang digunakan pada tiap-tiap jalur.
3.
Kualitas dan standar pelayanan (quality and standards)
Indikator kualitas dan standar pelayanan merupakan indicator yang paling sulit
diukur, karena menyangkut pertimbangan yang sifatnya subyektif. Penggunaan
indikator kualitas dan standar pelayanan harus dilakukan secara hati-hati karena
kalau terlalu menekankan indikator ini justru dapat menyebabkan kontra produktif.
4.
Cakupan pelayanan (coverage)
Indikator cakupan pelayanan perlu dipertimbangkan apabila terdapat kebijakan atau
peraturan perundangan yang mensyaratkan untuk memberikan pelayanan dengan
tingkat pelayanan minimal yang telah ditetapkan.
5. Kepuasan (satisfaction)
Indikator kepuasan biasanya diukur melalui metode jajak pendapat secara langsung.
Bagi pemerintah daerah, metode penjaringan aspirasi masyarakat
(need
assessment),
dapat juga digunakan untuk menetapkan indikator kepuasan.
54
Tabel VI.1. Indikator Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Barat Tahun 2014-2019
INDIKATOR KINERJA PENJELASAN KONDISI
AWAL (2014
)
KOND ISI AKHIR
(2019
201
5 2016 2017 2018 2019 KETERANGAN
Peningkatan rasio
posyandu per satuan balita Jumlah posyandu dibagi dengan Jumlah balita dikali 1000
1.11 1.20 1.12 1.14 1.16 1.18 1.20 Promosi
Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Peningkatan rasio
puskesmas, poliklinik, pustu per satuan penduduk
Jumlah puskesmas, poliklinik, pustu dibagi dengan Jumlah penduduk dikali 1000
0.140 0.170 0.145 0.150 0.155 0.160 0.170 Pengadaan,
Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Puskesmas/Pusk esmas Pembantu dan Jaringannya Peningkatan rasio dokter
per satuan penduduk Jumlah dokter dibagi dengan Jumlah penduduk dikali 1000 0.035 0.108 0.049 0.063 0.077 0.091 0.105 Upaya Kesehatan
Masyarakat Peningkatan rasio tenaga
medis per satuan penduduk
Jumlah tenaga medis dibagi dengan Jumlah penduduk dikali 1000
0.022 0.057 0.029 0.036 0.043 0.050 0.057 Upaya
Kesehatan Masyarakat Peningkatan cakupan
komplikasi kebidanan yang ditangani
Jumlah kompilikasi kebidanan yang mendapat penanganan difinitif di satu wilayah kerja pd kurun waktu tertentu dibagi dengan Jumlah ibu dg komplikasi kebidanan di satu wilayah kerja dalam kurun waktu yang sama dikali 100%
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% Peningkatan
Peningkatan cakupan pertolongan kelahiran oleh tenaga kesehatan terlatih
Jumlah ibu bersalin yang ditolong oleh tenaga kesehatan di satu wilayah kerja pd kurun waktu tertentu dibagi dengan Jumlah seluruh sasaran ibu bersalin di satu wilayah kerja dalam kurun waktu yg sama dikali 100%
85.60% 90% 86% 87% 88% 89% 90% Peningkatan
Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak
INDIKATOR KINERJA PENJELASAN KONDISI
AWAL (2014
)
KOND ISI AKHIR
(2019
201
5 2016 2017 2018 2019 KETERANGAN
Peningkatan cakupan desa/kelurahan Universal Child Immunization (UCI)
Jumlah Desa/Kelurahan UCI dibagi dengan Jumlah seluruh Desa/Kelurahan dikali 100%
95.10% 100% 80% 85% 90% 95% 100% Pencegahan dan
Penanggulangan Penyakit Menular Peningkatan Cakupan
Imunisasi Dasar Lengkap (IDL)
Jumlah bayi yang diimunisasi dasar lengkap di suatu wilayah pada waktu tertentu dibagi dengan jumlah sasaran bayi di suatu wilayah pada waktu yang sama dikali 100%
94.30% 90% 80% 82% 85% 88% 90% Pencegahan dan
Penanggulangan Penyakit Menular
Peningkatan cakupan balita dengan gizi buruk yang mendapat perawatan
Jumlah balita gizi buruk mendapat perawatan di sarana pelayanan kesehatan di satu wilayah kerja pd kurun waktu tertentu dibagi dengan Jumlah seluruh balita gizi buruk yg ditemukan di satu wilayah kerja dalam waktu yang sama dikali 100%
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% Perbaikan Gizi
54
Peningkatan cakupan penemuan dan
penanganan penderita penyakit TBC BTA
Jumlah penderita baru TBC BTA (+) yang ditemukan dan diobati di satu wilatah
kerjadibagi dengan Jumlah perkiraan penderita baru TBC BTA (+) dalam kurun waktu yang sama dikali 100%
8.60% 70% 45% 50% 60% 65% 70% Pencegahan dan
Penanggulangan Penyakit Menular
Peningkatan penemuan dan penanganan penderita penyakit DBD
Jumlah penderita DBD yang ditangani di satu wilayah kerja dibagi dengan Jumlah penderita DBD yang
ditemukan di satu wilayah kerja dalam kurun waktu yang sama dikali 100%
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% Pencegahan dan
Penanggulangan Penyakit Menular
INDIKATOR KINERJA PENJELASAN KONDISI
AWAL (2014 ) KOND ISI AKHIR (2019 201
5 2016 2017 2018 2019 KETERANGAN
Peningkatan Cakupan Kepesertaan Jaminan Kesehatan Nasional
Jumlah penduduk yang mempunyai jaminan kesehatan dibagi dengan jumlah penduduk dikali 100%
50% 100% 60% 70% 80% 90% 100% Kemitraan
Peningkatan Pelayanan Kesehatan Peningkatan cakupan
kunjungan bayi
jumlah kunjungan bayi memperoleh pelayanan sesuai standar di satu wilayah kerja pd kurun waktu tertentu dibagi dengan Jumlah seluruh bayi lahir hidup di satu wilayah kerja pd kurun waktu yg sama dikali 100%
88% 90% 88.50
%
89% 89.50
%
90% 90% Peningkatan
Peningkatan cakupan puskesmas
Jumlah puskesmas dibagi dengan Jumlah seluruh kecamatan dikali 100%
170% 210% 178% 186% 194% 202% 210% Pengadaan,
Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Puskesmas/Pusk esmas Pembantu dan Jaringannya Peningkatan cakupan puskesmas pembantu
Jumlah pembantu puskesmas dibagi dengan Jumlah seluruh desa dikali 100%
46.72% 71.32% 51.64
% 56.56 % 61.48 % 66.40 % 71.32 % Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Puskesmas/Pusk esmas Pembantu dan Jaringannya Peningkatan Usia Harapan
hidup Angka perkiraan lama hidup rata-rata penduduk dengan
asumsi tidak ada perubahan mortalitas menurut umur
INDIKATOR KINERJA PENJELASAN KONDISI
AWAL (2014 ) KOND ISI AKHIR (2019
2015 2016 2017 2018 2019 KETERANGA
N
Penurunan angka kematian bayi
Jumlah kematian bayi (berumur kurang 1 tahun) dibagi Jumlah kelahiran hidup dikali 1000
6.87 6.70 6.78 6.75 6.73 6.72 6.70 Peningkatan
Pelayanan Kesehatan Anak Balita
Penurunan persentase
balita gizi buruk Jumlah balita gizi buruk dibagidengan Jumlah balita dikali 100
3.54% 3.00% 3.43% 3.31% 3.21
% 3.10% 3.00% Perbaikan Gizi Masyarakat
Penurunan angka kematian
54
Penurunan prevalensi HIV/AIDS
Jumlah kasus HIV/AIDS dibagi Jumlah penduduk dikali 100.000
16.48 5 15 12 9 7 5 Pencegahan
dan
Penanggulanga n Penyakit Menular Annual Parasite Incidence
(API) Jumlah kasus positif (terkonfirmasi) dibagi dengan
jumlah penduduk dikali 1000
0.16 < 1 1 0.75 0.5 0.25 0 Pencegahan dan
Penanggulangan Penyakit Menular Penurunan prevalensi TBC
BTA Jumlah kasus TB BTA positif dibagi dengan jumlah suspek
dikali 100
12.40% 10% 10% 10% 10% 10% 10% Pencegahan dan
Penanggulangan Penyakit Menular Proporsi rumah tangga
dengan air minum layak Jumlah kepala keluarga dengan akses air minum dibagi seluruh kepala keluarga yang ada dikali 100%
83.10% 95% 85% 87% 90% 92% 95% Pengembangan
Lingkungan Sehat
Proporsi rumah tangga dengan akses sanitasi dasar
Jumlah kepala keluarga dengan akses sanitasi dibagi seluruh kepala keluarga yang ada dibagi 100%
71.30% 80% 73% 74% 75% 78% 80% Pengembangan