• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA DENGAN MULTIMEDIA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII G PADA MATERI OPERASI HIMPUNAN DAN DIAGRAM VENN DI SMPNEGERI 3 KEDUNGWARU - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA DENGAN MULTIMEDIA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII G PADA MATERI OPERASI HIMPUNAN DAN DIAGRAM VENN DI SMPNEGERI 3 KEDUNGWARU - Institutional Repository of IAIN Tulungagung"

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

18

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Hakikat Matematika

1. Pengertian Matematika

Istilah mathematics (inggris), mathematik (jerman),

mathematique (perancis), mathematico (itali), mathematiceski (rusia),

atau mathematick (belanda) berasal dari perkataan latin mathematica,

yang mulanya diambil dari perkataan yunani, mathematike, yang

berarti “relating to learning”. Perkataan itu mempunyai akar kata

mathema yang berarti pengetahuan atau ilmu (knowledge, science).

Perkataan mathematike berhubungan sangat erat dengan sebuah kata

lainya yang serupa, yaitu mathanein yang mengandung arti belajar

(berpikir)1.

Berdasarkan etimologi matematika berarti ilmu pengetahuan

yang diperoleh dengan bernalar. Hal ini dimaksudkan bukan berarti

ilmu lain diperoleh tidak melalui penalaran, akan tetapi dalam

matematika lebih menekankan aktivitas dalam dunia rasio (penalaran),

sedangkan dalam ilmu lain lebih menekankan hasil observasi atau

eksperimen di samping penalaran.

Matematika terbentuk sebagai hasil pemikiran manusia yang

berhubungan dengan ide, proses, dan penalaran.Pada tahap awal

matematika terbentuk dari pengalaman manusia dalam dunianya

1

(2)

secara empiris, karena matematika sebagai aktivitas manusia

kemudian pengalaman itu diproses dalam dua rasio, diolah secara

analisis dan sintesis dengan penalaran didalam struktur kognitif,

sehingga sampailah pada suatu kesimpulan berupa konsep-konsep

matematika. Agar konsep-konsep matematika yang telah terbentuk itu

dapat dipahami orang laindan dapat dengan mudah dimanipulasi

secara tepat, maka digunakan notasi dan istilah yang cermat yang

disepakati bersama secara global (universal) yang dikenal dengan

bahasa matematika2.

James dalam kamus matematikanya mengatakan bahwa

matematika adalah ilmu tentang logika mengenai bentuk, susunan,

besaran, dan konsep-konsep yang berhubungan satu dengan yang

lainya dengan jumlah yang banyak yang terbagi dalam tiga bidang,

yaitu aljabar, analisis, dan geometri.

Pendapat lain Kline dalam Erman Suherman mengatakan bahwa

matematika itu bukanlah pengetahuan menyendiri yang dapat

sempurna karena dirinya sendiri, tetapi adanya matematika itu

terutama untuk membantu manusia dalam memahami dan menguasai

permasalahan sosial,ekonomi, dan alam.

Matematika tumbuh dan berkembang karena proses berpikir, oleh

karena itu logika adalah dasar untuk terbentuknya matematika. Logika

2

(3)

adalah masa bayi dari matematika, sebaliknya matematika adalah

masa dewasa dari logika3.

2. Karakter Matematika

Seperti dikatakan sebelumnya bahwa pendefinisian matematika

belum mencapai kesepakatan. Meskipun demikian, dari beberapa

definisi menurut sudut pandang masing-masing ahli terdapat

karakteristik matematika yang secara umum disepakati bersama.

Beberapa karakteristik itu adalah:

a. Memiliki objek kajian abstrak

Dalam matematika, objek dasar yang dipelajari adalah abstrak

yang sering juga disebut sebagai objek mental. Objek-objek itu

merupakan objek pikiran. Objek dasar meliputi fakta, konsep,

operasi atau relasi dan prinsip.

b. Bertumpu pada kesepakatan

Kesepakatan merupakan tumpuan yang amat dalam

matematika. Kesepakatan yang amat mendasar adalah aksioma dan

konsep primitif.

c. Berpola pikir deduktif

Pola pikir deduktif secara sederhana dapat dikatakan sebagai

pemikiran “yang berpangkal dari hal yang bersifat umum,

diterapkan atau diarahkan kepada hal yang bersifat khusus”.

3

(4)

d. Memiliki simbol yang kosong dari arti

Model matematika dapat berupa persamaan, pertidaksamaan,

bangun geometrik tertentu dan sebagainya. Simbol kosong dari arti

dapat dimanfaatkan oleh yang memerlukan matematika sebagai alat

menempatkan matematika sebagai simbol.

e. Memperhatikan semesta pembicaraan

Sehubungan dengan kosongnya arti simbol-simbol dan

tanda-tanda dalam matematika menunjukkan bahwa dalam menggunakan

matematika diperlukan kejelasan dalam lingkup apa model itu

dipakai.

f. Konsisten dalam sistemnya

Dalam matematika terdapat banyak sistem. Ada sistem yang

mempunyai kaitan satu sama lain, tetapi juga ada sistem yang dapat

dipandang terlepas satu sama lain. Konsisten juga berarti anti

kontradiksi4.

3. Tujuan Pendidikan Matematika

Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 22

Tahun2006, dijelaskan bahwa tujuan matematika di sekolah adalah

agar siswa mempunyai kemampuan sebagai berikut5:

4

Lailatu Munawaroh,Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Tutor Sebaya Terhadap Hasil Belajar Matematika Materi Pokok Bangun Ruang Prisma dan Limas pada Siswa kelas VIII SMP Islam Durenan Tahun Ajaran 2011/2012,(Tulungagung: Skripsi tidak diterbitkan,2012), hal.23 dalam http://repo.iain-tulungagung.ac.id/1009/ ,diakses tanggal 28 juni 2015 pukul 19.30 WIB

5

(5)

a. Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antara

konsep dan mengaplikasikan konsep secara serasi, akurat,efisien

dan tepat dalam pemecahan masalah.

b. Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi

matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti atau

menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika.

c. Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami

masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model

matematika, menafsirkan solusi yang diperoleh.

d. Mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram atau

media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah.

e. Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam

kehidupan, yaitu rasa ingin tahu, perhatian dan minat dalam

mempelajari matematika serta sikap ulet dan percaya diri dalam

pemecahan masalah6.

B. Hakikat Pembelajaran dan Hasil Belajar 1. Pengertian Belajar

Belajar merupakan suatu kegiatan yang sangat penting di

sekolah. Berhasil tidaknya siswa tergantung pada bagaimana proses

belajar di sekolah tersebut.

Menurut pengertian secara psikologi, belajar merupakan suatu

proses perubahan yaitu perubahan di dalam tingkah laku sebagai hasil

6

(6)

interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan

hidupnya. Perubahan-perubahan tersebut akan dinyatakan dalam

seluruh aspek tingkah laku. Pengertian belajar dapat didefinisikan

sebagai berikut: belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan

individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru

secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri

dalam interaksi dengan lingkungan7.

Para ahli mengemukakan pendapatnya mengenai definisi belajar

seperti yang dikemukakan oleh Gino, bahwa belajar adalah suatu

kegiatan yang dapat menghasilkan perubahan tingkah laku, baik

potensial maupun aktual. Perubahan-perubahan itu berbentuk

kemampuan-kemampuan baru yang dimiliki dalam waktu yang relatif

lama. Menurut sardiaman belajar merupakan perubahan tingkah laku

atau penempilan dengan serangkaian kegiatan, misalnya dengan

membaca, mengamati, mendengarrkan, meniru dan sebagainya.

Sedangkan menurut Abu Ahmad dan Widodo Supriyono dalam

puput pujiarti , belajar adalah suatu proses uasaha yang dilakukan

individu untuk memperoleh sutu perubahan tingkah laku yang baru

secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri

dalam interaksi lingkungan. Menurut Purwanto belajar adalah aktifitas

mental atau psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan

lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam

7

(7)

pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Perubahan itu diperoleh

melalui usaha, menetap dalam waktu yang relatif lama dan merupakan

hasil pengalaman8.

2. Pengertian Pembelajaran

Pembelajaran merupakan aktivitas yang dilakukan oleh

seseorang, baik guru atau dosen, tutor maupun fasilitator agar peserta

didik dapat belajar. Pembelajaran berbeda dengan pengajaran.

Pengajaran merupakan proses pemindahan (transfer) pengetahuan

yang dilakukan oleh seseorang kepada siswa atau murid.

Implikasinya jika pengajaran 75% yang aktif adalah guru, maka

pembelajaran 75% yang aktif adalah peserta didik atau murid. Dengan

demikian, maka tugas guru dalam pembelajaran adalah mendorong,

memfasilitasi dan membimbing agar anak (peserta didik) dapat belajar

secara maksimal9.

3. Pengertian Hasil Belajar

Menurut Suprijono, hasil belajar adalah pola-pola perbuatan

nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi, dan

ketrampilan. Merujuk pemikiran Gagne, hasil belajar berupa hal-hal

berikut:

8

Puput Pujiarti,Skripsi, Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Akuntansi Melalui Metode Pembelajaran Tutor Sebaya Pada Siswa Kelas XI IS 4 SMA Karanganyar, (Surakarta: Universitas Sebelas Maret Surakarta, 2011),dalam http://core.ac.uk/download/files/478/12350241.pdf, diakses tanggal 30 juni 2015 pukul 08.30 WIB

9

(8)

a. Informasi verbal, yaitu kapabilitas mengungkapkan pengetahuan

dalam bentuk bahasa, baik lisan maupun tertulis. Kemampuan

merespon secara spesifik terhadap rangsangan spesifik.

b. Ketrampilan intelektual, yaitu kemampuan mempresentasikan

konsep dan lambing.

c. Strategi kognitif, yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan

aktivitas kognitifnya. Kemampuan ini meliputi penggunaan konsep

dan kaidah dalam memecahkan masalah.

d. Ketrampilan motorik, yaitu kemampuan melakukan serangkaian

gerak jasmani dalam urusan dan koordinasi sehingga terwujud

otomatis gerak jasmani.

e. Sikap adalah kemampuan menerima atau menolak objek

berdasarkan penilaian terhadap objek tersebut10.

Menurut Bloom, hasil belajar mencakup kemampuan

kognitif, afektif, dan psikomotorik. Domain kognitif adalah knowledge

(pengetahuan, ingatan), comprehension (pemahaman, menjelaskan,

meringkas, contoh), application (menerapkan),analysis (menguraikan,

menentukan hubungan),synthesis (mengorganisasikan, merencanakan,

membentuk bangunan baru), danevaluation (menilai). Domain afektif

adalah receiving (sikap menerima), responding (memberikan respon),

valuing (nilai), organization (organisasi), characterization

10

(9)

(karakterisasi). Domain psikomotor meliputi keterampilan produktif,

teknik, fisik, sosial, managerial, dan intelektual11.

Pengenalan terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi hasil

belajar penting sekali artinya dalam rangka membantu peserta didik

dalam mencapai hasil belajar yang sebaik-baiknya.

Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan belajar itu dapat

dibagi menjadi 2 bagian yaitu faktor individual dan faktor sosial12

Tabel 2.1 Faktor- faktor yang mempengaruhi keberhasilan belajar

No Faktor Klasifikasi faktor Deskripsi

1 Individual Faktor kematangan

atau pertumbuhan

Faktor ini berhubungan erat dengan kematangan atau tingkat

terhadap sesuatu yang dipelajari itu. Faktor Motivasi Motivasi merupakan pendorong

bagi suatu organisme untuk

melakukan sesuatu. Seseorang tidak akan mau berusaha mempelajari sesuatu dengan sebaik-baiknya jika ia tidak mengetahu pentingnya dan faedahnya dari hasil yang akan

11

Ibid, hal.24

12

(10)

No Faktor Klasifikasi faktor Deskripsi

dicapai dari belajar.

Faktor pribadi Setiap manusia memiliki sifat kepribadian masing-masing yang berbeda dengan manusia lainya. Ada orang yang mempunyai sifat keras hati, halus perasaanya, berkemauan keras, tekun, dan sifat sebaliknya. Sifat-sifat kepribadian tersebut turut berpengaruh dengan hasil belajar yang dicapai

2 Sosial Faktor keluarga atau

keadaan rumah tangga

Faktor keluarga sangat penting sebagai awal dimana anak memulai proses belajar.

Suasana dan keadaan keluarga

Suasana dan keadaan keluarga yang beracam-macam turut menentukan bagaimana dan sampai dimana belajar dialami anak-anak. Faktor guru dan cara

mengajarnya

Faktor guru dan cara mengajarnya. Saat anak belajar disekolah, faktor guru dan cara mengajarnya merupakan faktor yang penting. Sikap dan kepribadian guru, tinggi rendahnya pengetahuan yang dimiliki guru dan bagaimana cara guru mengajarkan pengetahuan tersebut kepada peserta didiknya. Faktor alat-alat yang

digunakan dalam belajar mengajar

Faktor guru dan cara mengajarnya berkaitan erat dengan ketersediaan intelegensi yang baik, dari keluarga yang baik, bersekolah di sekolah yang keadaan guru-gurunya dan fasilitasnya baik belum tentu pula dapat belajar dengan baik. Ada faktor yang mempengaruhi hasil belajarnya, seperti kelelahan karena jarak rumah dan sekolah cukup jauh, tidak ada kesempatan karena sibuk bekerja, serta pengaruh lingkungan yang bruk yang terjadi di luar kemampuanya13.

Faktor Motivasi Motivasi sosial dapat berasal dari

13

(11)

No Faktor Klasifikasi faktor Deskripsi

Belajar orang tua yang selalu mendorong anak untuk rajin belajar, dan motivasi dari orang lain14

C. Model Pembelajaran Tutor Sebaya

Model pembelajaran adalah suatu pola atau langkah-langkah

pembelajaran tertentu yang diterapkan agar tujuan atau kompetensi dari

hasil belajar yang diharapkan akan cepat dapat dicapai dengan lebih

efektif dan efisien.

Menurut Dedi Supriyadi dalam Erman Suherman tutor sebaya adalah

seseorang atau berapa orang siswa yang ditunjuk dan ditugaskan untuk

membantu siswa yang mengalami kesulitan belajar. Tutor tersebut

diambil dari kelompok yang prestasinya lebih tinggi.

Pembelajaran tutor sebaya merupakan kegiatan belajar yang berpusat

pada peserta didik sebab anggota komunitas belajar merencanakan dan

memfasilitasi kesempatan belajar untuk dirinya sendiri dan orang lain15. Tutor sebaya adalah sumber belajar selain guru, yaitu teman sebaya

yang lebih pandai memberikan bantuan belajar kepada teman-teman

sekelasnya di sekolah. Bantuan belajar oleh teman sebaya dapat

menghilangkan kecanggungan. Bahasa teman sebaya lebih mudah

dipahami. Dengan teman sebaya tidak ada rasa enggan, rendah diri, malu

dan sebagainya untuk bertanya ataupun minta bantuan16.

14

Ibid, hal.34

15

Ridwan Abdullah Sani, Inovasi Pembelajaran,(Jakarta: Bumi Aksara,2013), hal.200

16

(12)

Seorang tutor hendaknya memiliki kriteria sebagai berikut:

1. Memiliki kemampuan akademis di atas rata-rata siswa dalam satu

kelas.

2. Mampu menjali kerjasama dengan sesama siswa

3. Memiliki motivasi tinggi untuk meraih prestasi akademis yang baik

4. Memiliki sikap toleransi dan tenggang rasa dengan sesama siswa

5. Memiliki motivasi tinggi untuk menjadikan kelompok diskusinya

sebagai kelompok yang terbaik

6. Bersikap rendah hati, pemberani dan bertanggung jawab

7. Suka membantu semuanya yang mengalami kesulitan.

Menurut Hisyam Zaini mengatakan bahwa metode pembelajaran

yang baik adalah dengan mengajarkan kepada orang lain.

Apabila model pembelajaran tutor sebaya ini diterapkan, maka

langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

Tabel 2.2 Sintak Model Pembelajaran

Langkah Deskripsi

1

Pilih materi yang memungkinkan materi tersebut dapat dipelajari peserta didik secara mandiri. Materi pelajaran dibagi dalam sub-sub materi (segmen materi).

2

Bagilah para peserta didik menjadi kelompok-kelompok kecil yang heterogen, sebanyak sub-sub materi yang akan disampaikan guru. Para peserta didik yang pandai disebar dalam setiap kelompok dan bertindak sebagai tutor sebaya.

3

Masing-masing kelompok diberi tugas mempelajari sub-sub materi. Setiap kelompok dipandu oleh peserta didik yang pandai sebagai tutor sebaya.

4 Beri mereka waktu yang cukup untuk persiapan, baik di dalam

kelas maupun di luar kelas.

5

(13)

Langkah Deskripsi

6

Setelah semua kelompok menyampaikan tugasnya secara berurutan sesuai dengan urutan sub materi, beri kesimpulan dan klarifikasi seandainya ada pemahaman peserta didik yang perlu diluruskan17

Adapun kelebihan dan kekurangan model pembelajaran tutor

sebaya adalah sebagai berikut18:

Tabel 2.3 Kelebihan dan kekurangan model pembelajaran tutor sebaya

Kelebihan Kekurangan

a. Tutoring sebaya menghilangkan ketakutan yang sering disebabkan oleh perbedaan umur, status, dan latar belakang antara peserta didik dengan guru. Antar peserta didik lebih mudah kerja sama dan komunikasi.

b. Lebih mungkin terjadi pembelajaran personal, antara teman denganteman.

c. Siswa yang menjadi tutor sendiri akan mendapatkan pengertian lebih dalam dan juga menaikkan harga dirinya karena mampu membantu teman.

d. Tutor teman akan lebih sabar dari pada guru terhadap peserta didik yang lamban dalam belaja e. Lebih efektif dari pada

pembelajaran biasa karena peserta didik yang lemah akan dibantu tepat pada kekuranganny. Dan peserta didik yang lemah dapat terus terang memberi tahu tutornya mana yang belum jelas, tanpa malu-malu

a. Siswa yang dipilih menjadi tutor dan prestasinya baik belum tentu mempunyai hubungan baik dengan siswa lain

b. Siswa yang dipilih menjadi tutor belum tentu bisa menyampaikan materi dengan baik

c. Siswa yang dibantu sering kurang serius

17

Nasimatul Wardiyah,PenerapanModel Pembelajaran Tutor Sebaya…,hal.24.

18

(14)

D. Media Pembelajaran 1. Pengertian Media

Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak

dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar.

Medoe adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke

penerima pesan.

Asosiasi teknologi dan komunikasi pendidikan (Association of

Education and communication Technology/AECT) di Amerika,

membatasi media sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan

orang untuk menyalurkan pesan/ informasi. Gagne menyatakan bahwa

media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang

dapat merangsangnya untuk belajar. Sementara itu Briggs berpendapat

bahwa media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta

merangsang siswa untuk belajar. Asosiasi pendidikan nasional

(National Education Assosiation/ NEA) memiliki pengertian yang

berbeda. Media adalah bentuk-bentuk komunikasi baik tercetak maupun

audiovisual serta peralatannya19.

19

(15)

2. Perkembangan media pembelajaran

Pada mulanya media hanya dianggap sebagai alat bantu mengajar

guru (Teaching Aids). Alat bantu yang dipakai adalah alat bantu visual,

misalnya gambar, model,objek dan alat-alat lain yang dapat

memberikan pengalaman konkret, motivasi belajar serta mempertinggi

daya serap dan prestasi belajar siswa. Bermacam peralatan dapat

digunakan oleh guru untuk menyampaikan pesan ajaran kepada siswa

melalui penglihatan dan pendengaran untuk menghindari verbalisme

yang masih mungkin terjadi kalau hanya digunakan alat bantu visual

semata.

Pada akhir tahun 1950 teori komunikasi mulai mempengaruhi

penggunaan alat bantu audio visual, sehingga selain sebagai alat bantu

media juga berfungsi sebagai penyalur pesan atau informasi

belajar.sejak saat itu, alat audio visual bukan hanya dipandang sebagai

alat bantu guru saja, melainkan juga sebagai alat penyalur pesan atau

media. Sayang sampai saat itu pengaruhnya masih terbatas pada

pemilihan media saja. Faktor siswa yang menjadi komponen utama

dalam proses belajar belum mendapat perhatian.

Baru pada tahun 1960-1965 orang mulai memperhatikan siswa

sebagai komponen yang penting dalam proses belajar mengajar. Pada

saat itu teori tingkah laku (behaviorism theory) ajaran B.F. Skinner

mulai mempengaruhi penggunaan media dalam kegiatan pembelajaran.

(16)

tingkah laku siswa sebagai hasil proses pembelajaran. Media

intruksional yang terkenal yang dihasilkan teori ini ialah teaching

machine dan programmed instruction.

Pada tahun 1965-1970, pendekatan sistem mulai menampakan

pengaruhnya dalam kegiatan pendidikan dan kegiatan pembelajaran.

Pendekatan sistem ini mendorong digunakannya media sebagai bagian

integral dalam program pembelajaran. Setiap program pembelajaran

harus direncanakan secara sistematis dengan memusatkan perhatian

pada siswa20.

3. Nilai Dan Manfaat Media Pembelajaran

Banyak peneliti yang menggunakan media pembelajaran. Alasan

menggunakan media pembelajaran karena media tersebut mempunyai

nilai dan manfaat dalam pembelajaran. Adapun nilai dan manfaat media

pembelajaran sebagai berikut:

Tabel 2.4 Nilai dan Manfaat media pembelajaran

Nilai Manfaat

a. Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar b. Bahan pembelajaran akan lebih jelas

maknanya sehinggan dapat lebih dipahami oleh para siswa, dan memungkinkan siswa menguasai tujuan pembelajaran lebih baik c. Metode mengajar akan lebih

bervariasi

20

(17)

Nilai Manfaat

berpikir sederhana menuju berpikir kompleks21.

d. Siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan dan lain-lain

4. Klasifikasi Media

Rudi Bretz mengklasifikasikan ciri utama media pada tiga unsur

pokok yaitu: suara, visual dan gerak. Bentuk visual itu sendiri

dibedakan lagi menjadi tiga bentuk, yaitu gambar visual, garis

(lineargraphic) dan simbol. Disamping itu dia juga membedakan media

siar (transmisi) dan media rekam (recording). Sehingga terdapat 8

klasifikasi media:

a. Media audio visual gerak

b. Media audio visual diam

c. Media audio visual semi gerak

d. Media visual gerak

e. Media visual diam

f. Media visual semi gerak

g. Media audio

h. Media cetak

Jenis-jenis media tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini22

21

Nana Sudjana & Ahmad Rifa’I, Media Pengajaran, (Bandung : Sinar Baru

Algensindo,2005),hal.3

22

(18)

Tabel 2.5 Jenis-jenis media dan klasifikasi media

Klasifikasi Media Suara Gambar Grafis Simbol Gerak Media rekaman

(19)

5. Multimedia

a. Pengertian Multimedia

Menurut Rosch dalam (Dermawan,2012) multimedia

dipandang sebagai suatu kombinasi antara computer dan video.

Menurut Cormik dalam (Dermawan,2012) juga menyatakan bahwa

multimedia merupakan suatu kombinasi tiga elemen yaitu suara,

gambar dan teks. Sedangkan Robin dan Linda dalam

(Dermawan,2012) menyebutkan multimedia sebagai alat yang dapat

menciptakan presentasi yang dinamis dan interaktif yang

mengkombinasikan teks, grafik, animasi, audio dan video23.

Dalam konteks komunikasi pembelajaran, Hofstender dalam

(Dermawan, 2012) menyebutkan bahwa multimedia dapat dipandang

sebagai suatu pemanfaatan computer untuk membuat dan

menggabungkan teks, grafik, audio, gambar bergerak (video dan

animasi) dengan menggabungkan link dan tool yang memungkinkan

pemakai untuk melakukan navigasi, berinteraksi, berkreasi dan

berkomunikasi24.

b. Manfaat Multimedia

1) Memperbesar benda yang sangat kecil dan tidak tampak oleh

mata.

2) Memperkecil benda yang sangat besar yang tidak mungkin

dihadirkan .

23

Deni Dermawan, Teknologi Pembelajaran, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2012), hal.32

24

(20)

3) Menyajikan benda atau peristiwa yang kompleks, rumit dan

berlangsung cepat atau lambat.

4) Menyajikan benda atau peristiwa yang jauh.

5) Menyajikan benda atau peristiwa yang berbahaya.

6) Meningkatkan daya tarik dan perhatian siswa25.

c. Microsoft Power Point

Microsoft Power Point merupakan sebuah software yang

dibuat dan dikembangkan oleh perusahaan Microsoft dan merupakan

salah satu program berbasis multimedia. Di dalam computer,

biasanya program ini sudah dikelompokan dalam program Microsoft

Office. Program ini dirancang untuk menyampaikan presentasi, baik

yang diselenggarakan oleh perusahaaan, pemerintah, pendidikan,

maupun perorangan, dengan berbagai fitur menu yang mampu

menjadikannya sebagai media komunikasi yang menarik26.

Power Point berjalan di atas komputer PC berbasis sistem

operasi Microsoft Windows dan juga Apple Macintosh yang

menggunakan sistem operasi Apple Mac OS, meskipun pada

awalnya aplikasi ini berjalan di atas sistem operasi Xenix. Aplikasi

ini sangat banyak digunakan, apalagi oleh kalangan perkantoran dan

pebisnis, para pendidik, siswa, dan trainer.27

25

Daryanto, Media Pembelajaran,(Bandung : PT Sarana Tutorial Nurani Sejahtera, 2012), hal. 54

26

Ibid, hal.i57 27

(21)

1. Tampilan awal Microsoft Office Power Point

2. Tampilan menu Home

3. Tampilan menu Insert

(22)

5. Tampilan menu Animation

6. Tampilan menu slide show

7. Tampilan menu review

8. Tampilan menu view

(23)

10. Tampilan menu Add-Ins28

E. Materi Operasi Himpunan dan Diagram Venn 1. Operasi Himpunan

a. Irisan Dua Himpunan

1) Pengertian irisan

Irisan dua himpunan adalah suatu himpunan yang anggotanya

merupakan anggota persekutuan dari dua himpunan tersebut.Irisan

dua himpunan dinotasikan dengan “ ” (dibaca irisan)29

.

Irisan himpunan A dan B dinotasikan sebagai berikut:

{ | }.

2) Menentukkan irisan dua himpunan

a) Himpunan yang satu merupakan himpunan bagian yang lain.

Misalkan { } dan { }.

Irisan dari himpunan A dan B adalah { } = A

Jika

b) Kedua himpunan sama

Jika A = B maka

28

Hope Computer Training Center, Microsoft Power Point 2007,(Web Media Training,2008),hal 5.

29

(24)

Misalkan { }dan

{ }. Tentukkan anggota .

Penyelesaian:

{ }

{ }

Karena A = B maka { }

c) Kedua himpunan tidak saling lepas (berpotongan)

Himpunan A dan B dikatakan tidak saling lepas

(berpotongan) jika A dan B mempunyai sekutu, tetapi masih ada

anggota A yang bukan anggota B dan anggota B yang bukan

anggota A.

Misalkan { }dan

{ }. Tentukan anggota .

Penyelesaian:

{ }

{ }

{ }

b. Gabungan dua himpunan

1) Pengertian gabungan dua himpunan

Jika A dan B adalah dua buah himpunan, gabungan

himpunan A dan B adalah himpunan yang anggotanya terdiri

(25)

pembentuk himpunan, gabungan A dan B dituliskan sebagai

berikut30.

{ | }

2) Menentukan gabungan dua himpunan

a) Himpunan yang satu merupakan himpunan bagian dari yang

lain.

Misalkan { } dan { }. Perhatikan bahwa

sehingga { }

Jika

b) Kedua himpunan sama

Misalkan { } dan Q = {bilangan prima

yang kurang dari 12}. Dengan mendaftar anggotanya, diperoleh

{ }

{ }

{ }

Jika

c) Kedua himpunan tidak saling lepas (berpotongan)

Misalkan { } dan { }

maka { }.

c. Selisih dua himpunan

Selisih (difference) himpunan A dan B adalah himpunan yang

anggotanya semua anggota dari A tetapi bukan anggota dari B.

30

(26)

Selisih himpunan A dan B dinotasikan dengan

dibaca selisih A dan B.

Dengan notasi pembentuk himpunan dituliskan sebagai berikut31. { | }

{ | }

Misalkan diketahui { } adalah himpunan semesta.

Jika { } dan { }. Tentukan anggota

1) Anggota

2) Anggota

3) Anggota

Penyelesaian :

1) { } { }

{ }

2) { } { }

{ }

3) { } { }

{ }

d. Komplemen suatu himpunan

Komplemen himpunan A adalah suatu himpunan yang

anggota-anggotanya merupakan anggota S tetapi bukan anggota A.

Dengan notasi pembentuk himpunan dituliskan sebagai berikut32:

{ | }

31

Ibid, hal 181 32

(27)

Misalkan Diketahui { } adalah himpunan semesta.

Jika

{ } dan { }. Tentukkan

1) Anggota

2) Anggota

3) Anggota

Penyelesaian :

Diketahui

{ }

{ }

{ }

1) { }

2) { }

3) Untuk menentukan anggota , tentukan terlebih dahulu

anggota dari .

{ } maka { }

2. Diagram Venn

Cara yang memudahkan kita untuk menyatakan dan melihat

hubungan antara beberapa himpunan adalah dengan menggunakan

diagram atau gambar himpunan yang disebut dengan diagram venn33.

Dalam menggambarkan diagram venn, perlu diperhatikan beberapa

hal, antara lain:

33

(28)

a. Himpunan semesta biasanya digambarkan dengan bentuk persegi

panjang dan beri simbol S pada pojok kiri atas.

b. Setiap himpunan lain yang sedang dibicarakan digambarkan

dengan lingkaran atau kurva tertutup sederhana.

c. Setiap anggota masing-masing himpunan digambarkan dengan

noktah atau titik.

d. Jika banyak anggota himpunannya tak berhingga, maka

masing-masing anggota himpunan tidak perlu digambarkan dengan suatu

titik.

Contoh :

Jika diketahui himpunan semesta S = {a,b,c,d,e,f,g} dan

A = {b,d,f,g}, maka diagram venn dari S sebagai berikut:

Gambar 2.6

Gambar 2.7

S

S

a

c

e A

a

b d

c f g

e

b d

(29)

F. Penerapan model pembelajaran tutor sebaya dengan multimedia pada materi operasi himpunan dan diagram venn.

Gambaran penerapan model pembelajaran tutor sebaya pada materi

operasi himpunan dan diagram venn.

Sebelum melakukan model pembelajaran ini melihat nilai ulangan

semester I untuk mengetahui kemampuan siswa untuk mencari siswa yang

pandai dalam kelas tersebut untuk dijadikan sebagai tutor.

Tabel 2.8 Penerapan model pembelajaran tutor sebaya dengan multimedia pada materi opersi himpunan dan diagram venn.

Langkah Deskripsi

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa

(30)

Langkah Deskripsi

menjelaskan materi yang telah didiskusikan oleh masing-masing kelompok dengan menggunakan slide

power point yang telah

disediakan

slide power point

6

Akhir pembelajaran guru dan siswa bersama-sama menyimpulkan dan merangkum materi yang telah dipelajari

Guru dan siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari secara bersama-sama.

Dengan langkah-langkah pada model pembelajaran tutor sebaya

berbantuan media pembelajaran tersebut diharapkan pelaksanaan proses

pembelajaran matematika pada materi operasi himpunan dan diagram venn

akan betul-batul bermanfaat bagi siswa dan pembelajaran menjadi lebih

mendalam serta bermakna.

G. Kajian Penelitian Terdahulu

Banyak peneliti yang melakukan penelitian dengan menggunakan

model pembelajaran tutor sebaya dalam meningkatkan hasil belajar siswa,

diantaranya sebagai berikut:

Lailatur Rohmah dengan judul “Pengaruh penerapan model

pembelajaran tutor sebaya terhadap hasil belajar matematika materi pokok

bangun ruang prisma dan limas pada siswa kelas VIII SMP Islam Durenan

tahun ajaran 2011/2012. Memberikan kesimpulan bahwa ada pengaruh

penerapan model pembelajaran tutor sebaya terhadap hasil belajar

matematika materi pokok bangun ruang prisma dan limas kelas VIII SMP

Islam Durenan tahun ajaran 2011/2012 yang ditunjukkan dengan perolehan

(31)

dengan demikian hipotesis diterima. Adapun besar pengaruh model

pembelajaran tutor sebaya terhadap hasil belajar matematika pokok

bahasan bangun ruang prisma dan limas kelas VIII SMP Islam Durenan

tahun ajaran 2011/2012 adalah 15,15% yang menunjukkan besar pengaruh

dari penerapan model pembelajaran tutor sebaya tergolong berinterpretasi

rendah34.

Nasimatul Wardiyyah dengan judul “ Penerapan model pembelajaran

tutor sebaya untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas VII MTs

NU Banat Kudus pada materi pokok operasi bilangan pecahan semester I

tahun ajaran 2009/2010 dengan penelitian tindakan kelas menyimpulkan

bahwa pembelajaran matematika dengan menggunakan model

pembelajaran tutor sebaya dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik

kelas VII C semester I MTs NU Banat Kudus tahun ajaran 2009/2010 pada

materi pokok operasi bilangan pecahan. Hal ini ditunjukkan dengan adanya

peningkatan skor nilai ulangan yang diperoleh dari masing-masing siklus.

Untuk presentase pra siklus, siklus I dan siklus II yaitu 49%; 72,9%;

89,5%. Dan dapat dilihat dari nilai rata-rata pada masing-masing siklus

yaitu pra siklus sebesar 57,5 meningkat menjadi 69,8 pada siklus I, dan

meningkat lagi menjadi 76,04 pada siklus II35.

34

Lailatu Munawaroh,Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Tutor Sebaya …, hal. 110

35

(32)

Tabel 2.9 Persamaan dan Perbedaan variabel yang diteliti 4 Tujuan Hasil Belajar Hasil Belajar Hasil Belajar 5 Berbantuan

- - Multimedia berupa

slide power point

H. Kerangka Berpikir Penelitian

Kerangka berpikir penelitian yang digunakan dalam penelitian ini

adalah ingin menunjukkan adanya pengaruh penerapan model

pembelajaran tutor sebaya dengan multimedia berupa slide power point

terhadap hasil belajar siswa yang sesuai dengan tujuan penelitian. Dimana

alur cerita dari kerangka berpikir dalam penelitian ini dimulai dari

permasalahan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika yang

kurang, kemudian peneliti memberikan solusi dengan menerapkan model

(33)

Sebelum proses pembelajaran berlangsung peneliti menganalisis data

yang telah terkumpul dengan mencari dulu apakah sampel yang akan

diteliti homogen dan normal apa tidak, setelah diketahui bahwa sampel

yang digunakan untuk penelitian homogen dan berdistribusi normal,

kemudian peneliti menjalankan proses pembelajaran dengan menerapkan

model pembelajaran tutor sebaya dengan multimedia pada kelas VII G di

SMP Negeri 3 Kedungwaru, selanjutnya peneliti memberikan tes dan

kemudian mengukur apakah ada pengaruh atau tidak setelah diterapkan

model pembelajaran tersebut, dan peneliti menganalisis data akhir dengan

uji t-test dengan menggunakan bantuan SPSS 17.0 dan perhitungan manual.

Model pembelajaran tutor sebaya dengan multimedia berupa slide power point

Apakah ada pengaruh penerapan model pembelajaran tutor sebaya dengan multimedia terhadap hasil belajar siswa pada materi operasi himpunan dan diagram venn di SMP Negeri 3 Kedungwaru

Permasalahan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika

Gambar

Tabel 2.1 Faktor- faktor yang mempengaruhi keberhasilan
Tabel 2.2 Sintak Model Pembelajaran
Tabel 2.3 Kelebihan dan kekurangan model pembelajaran
Tabel 2.4 Nilai dan Manfaat media pembelajaran
+3

Referensi

Dokumen terkait

Bukti kontrak pengalaman paling sedikit 1 (satu) pekerjaan sebagai Penyedia dalam kurun waktu 4 (empat) tahun terakhir, baik di lingkungan pemerintah maupun swasta termasuk

Sehubungan dengan telah dilakukannya evaluasi administrasi,evaluasi teknis, evaluasi harga dan evaluasi kualifikasi serta formulir isian Dokumen Kualifikasi untuk penawaran

Pokja Barang/Jasa Konsultansi dan Jasa Lainnya pada Unit Layanan Pengadaan Barang/Jasa Kabupaten Aceh Barat Daya akan melakukan klarifikasi dan/atau verifikasi kepada penerbit

Bila nilai variabel sama dengan nilai yang ada dalam daftar konstanta 1 maka pernyataan 1 dikerjakan, bila sama dengan nila yang ada dalam daftar konstanta 2 maka pernyataan

Quinoa merupakan serealia yang berasal dari daerah Andean (Penggunungan Andes) Amerika Selatan. Quinoa merupakan sumber protein non hewani tertinggi di dunia. Quinoa

Sehubungan dengan telah dilakukannya evaluasi administrasi, teknis dan kewajaran harga serta formulir isian Dokumen Kualifikasi untuk penawaran paket pekerjaan tersebut diatas,

Pokja Barang/Jasa Konsultansi dan Jasa Lainnya pada Unit Layanan Pengadaan Barang/Jasa Kabupaten Aceh Barat Daya akan melakukan klarifikasi dan/atau verifikasi kepada penerbit

Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Musi Banyuasin,. Sumber Dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah / APBD Tahun Anggaran 2012,