• Tidak ada hasil yang ditemukan

15f8b96e9b832ac4c2848f620f7e1acc PP No.4 th 2001 Pencemaran Kebakaran Hutan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "15f8b96e9b832ac4c2848f620f7e1acc PP No.4 th 2001 Pencemaran Kebakaran Hutan"

Copied!
39
0
0

Teks penuh

(1)

Pe r a t u r a n Pe m e r in t a h N o. 4 Ta h u n 2 0 0 1

Te n t a n g : Pe n g e n d a lia n Ke r u sa k a n D a n At a u

Pe n ce m a r a n Lin g k u n g a n H id u p Ya n g Be r k a it a n

D e n g a n Ke b a k a r a n H u t a n D a n At a u La h a n

Oleh

:

PRESI DEN REPUBLI K I NDONESI A

Nom or

:

4 TAHUN 2001 ( 4/ 2001)

Tanggal

:

6 FEBRUARI 2001

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PRESI DEN REPUBLI K I NDONESI A,

Menim bang :

1. bahw a hut an dan at au lahan m er upakan sum ber daya alam yang m em punyai ber bagai fungsi, baik ekologi, ekonom i, sosial m aupun budaya, yang diper lukan unt uk m enunj ang kehidupan m anusia dan m akhluk hidup lainnya, kar ena it u per lu dilakukan pengendalian ker usakan dan at au pencem ar an lingkungan hidup;

2. bahw a kebakar an hut an dan at au lahan m er upakan salah sat u penyebab ker usakan dan at au pencem ar an lingkungan hidup, baik ber asal dar i lokasi m aupun dar i luar lokasi usaha dan at au kegiat an;

3. bahw a kebakar an hut an dan at au lahan t elah m enim bulkan ker usakan dan at au pencem ar an lingkungan hidup, baik nasional m aupun lint as bat as negar a, yang m engakibat kan ker ugian ekologi, ekonom i, sosial dan budaya;

4. bahw a ber dasar kan per t im bangan sebagaim ana dim aksud dalam hur uf a, hur uf b, dan hur uf c ser t a unt uk m elaksanakan ket ent uan Pasal 14 ayat ( 2) dan ayat ( 3) Undang- undang Nom or 23 Tahun 1997 t ent ang Pengelolaan Lingkungan Hidup, per lu m enet apkan Per at ur an Pem er int ah t ent ang Pengendalian Ker usakan dan at au Pencem ar an Lingkungan Hidup yang ber kait an dengan Kebakar an Hut an dan at au Lahan;

(2)

Mengingat :

1. Pasal 5 ayat ( 2) Undang- Undang Dasar 1945 sebagaim ana t elah diubah dengan Per ubahan Kedua Undang- Undang Dasar 1945;

2. Undang- undang Nom or 5 Tahun 1990 t ent ang Konser vasi Sum ber Daya Alam Hayat i dan Ekosist em nya ( Lem bar an Negar a Republik I ndonesia Tahun 1990 Nom or 49, Tam bahan Lem bar an Negar a Nom or 3419) ;

3. Undang- undang Nom or 12 Tahun 1992 t ent ang Sist em Budidaya Tanam an ( Lem bar an Negar a Republik I ndonesia Tahun 1992 Nom or 46, Tam bahan Lem bar an Negar a Nom or 3478) ;

4. Undang- undang Nom or 15 Tahun 1992 t ent ang Pener bangan ( Lem bar an Negar a Republik I ndonesia Tahun 1992 Nom or 53, Tam bahan Lem bar an Negar a Nom or 3481) ;

5. Undang- undang Nom or 5 Tahun 1994 t ent ang Pengesahan Unit ed Nat ions Convent ion on Biological Diver sit y ( Konvensi Per ser ikat an Bangsa- Bangsa Mengenai Keanekar agam an Hayat i) ( Lem bar an Negar a Republik I ndonesia Tahun 1994 Nom or 41, Tam bahan Lem bar an Negar a Nom or 3556) ;

6. Undang- undang Nom or 6 Tahun 1994 t ent ang Pengesahan Unit ed Nat ions Fr am ew or k Convent ion on Clim at e Change ( Konvensi Ker angka Ker j a Per ser ikat an Bangsa- Bangsa Mengenai Per ubahan I klim ) ( Lem bar an Negar a Republik I ndonesia Tahun 1994 Nom or 41, Tam bahan Lem bar an Negar a Nom or 3557) ;

7. Undang- undang Nom or 23 Tahun 1997 t ent ang Pengelolaan Lingkungan Hidup ( Lem bar an Negar a Republik I ndonesia Tahun 1997 Nom or 68, Tam bahan Lem bar an Negar a Nom or 3699) ;

8. Undang- undang Nom or 22 Tahun 1999 t ent ang Pem er int ahan Daer ah ( Lem bar an Negar a Republik I ndonesia Tahun 1999 Nom or 60, Tam bahan Lem bar an Negar a Nom or 3839) ;

9. Undang- undang Nom or 41 Tahun 1999 t ent ang Kehut anan ( Lem bar an Negar a Republik I ndonesia Tahun 1999 Nom or 167, Tam bahan Lem bar an Negar a Nom or 3888) ;

(3)

11. Per at ur an Pem er int ah Nom or 41 Tahun 1999 t ent ang Pengendalian Pencem ar an Udar a ( Lem bar an Negar a Republik I ndonesia Tahun 1999 Nom or 86, Tam bahan Lem bar an Negar a Nom or 3853) ;

12. Per at ur an Pem er int ah Nom or 25 Tahun 2000 t ent ang Kew enangan Pem er int ah dan Kew enangan Pr opinsi Sebagai Daer ah Ot onom ( Lem bar an Negar a Republik I ndonesia Tahun 2000 Nom or 54, Tam bahan Lem bar an Negar a Nom or 2952) ;

M E M U T U S K A N :

Menet apkan :

PERATURAN PEMERI NTAH TENTANG PENGENDALI AN KERUSAKAN DAN ATAU PENCEMARAN LI NGKUNGAN HI DUP YANG BERKAI TAN DENGAN KEBAKARAN HUTAN DAN ATAU LAHAN.

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Per at ur an Pem er int ah ini yang dim aksud dengan :

1. Hut an adalah suat u kesat uan ekosist em ber upa ham par an lahan ber isi sum ber daya alam hayat i yang didom inasi pepohonan dalam per sekut uan alam lingkungannya, yang sat u dengan lainnya t idak dapat dipisahkan;

2. Lahan adalah suat u ham par an ekosist em dar at an yang per unt ukannya unt uk usaha dan at au kegiat an ladang dan at au kebun bagi m asyar akat ;

(4)

4. Pengendalian ker usakan dan at au pencem ar an lingkungan hidup adalah upaya pencegahan dan penanggulangan ser t a pem ulihan ker usakan dan at au pencem ar an lingkungan hidup yang ber kait an dengan kebakar an hut an dan at au lahan;

5. Pencegahan ker usakan dan at au pencem ar an lingkungan hidup adalah upaya unt uk m em per t ahankan fungsi hut an dan at au lahan m elalui car a- car a yang t idak m em ber i peluang ber langsungnya ker usakan dan at au pencem ar an lingkungan hidup yang ber kait an dengan kebakar an hut an dan at au lahan;

6. Penanggulangan ker usakan dan at au pencem ar an lingkungan hidup adalah upaya unt uk m enghent ikan m eluas dan m eningkat nya ker usakan dan at au pencem ar an lingkungan hidup ser t a dam paknya yang ber kait an dengan kebakar an hut an dan at au lahan;

7. Pem ulihan ker usakan dan at au pencem ar an lingkungan hidup adalah upaya unt uk m engem balikan fungsi hut an dan at au lahan yang ber kait an dengan kebakar an hut an dan at au lahan sesuai dengan daya dukungnya;

8. Dam pak lingkungan hidup yang ber kait an dengan kebakar an hut an dan at au lahan adalah pengar uh per ubahan pada lingkungan hidup yang ber upa ker usakan dan at au pencem ar an lingkungan hidup yang ber kait an dengan kebakar an hut an dan at au lahan yang diakibat kan oleh suat u usaha dan at au kegiat an;

9. Ker usakan lingkungan hidup yang ber kait an dengan kebakar an hut an dan at au lahan adalah per ubahan langsung at au t idak langsung t er hadap sifat fisik dan at au hayat inya yang m engakibat kan hut an dan at au lahan t idak ber fungsi lagi dalam m enunj ang pem bangunan yang ber kelanj ut an;

10. Pencem ar an lingkungan hidup yang ber kait an dengan kebakar an hut an dan at au lahan adalah m asuknya m akhluk hidup, zat , ener gi, dan at au kom ponen lain ke dalam lingkungan hidup akibat kebakar an hut an dan at au lahan sehingga kualit as lingkungan hidup m enj adi t ur un sam pai ke t ingkat t er t ent u yang m enyebabkan lingkungan hidup t idak dapat ber fungsi sesuai dengan per unt ukannya;

11. Kr it er ia baku ker usakan lingkungan hidup yang ber kait an dengan kebakar an hut an dan at au lahan adalah ukur an bat as per ubahan sifat fisik dan at au hayat i lingkungan hidup yang dapat dit enggang;

(5)

13. Penanggung j aw ab usaha adalah or ang yang ber t anggung j aw ab at as nam a suat u badan hukum , per ser oan, per ser ikat an, yayasan at au or ganisasi;

14. I nst ansi yang ber t anggung j aw ab adalah inst ansi yang ber t anggung j aw ab di bidang pengendalian dam pak lingkungan;

15. Ment er i adalah m ent er i yang dit ugasi unt uk m engelola lingkungan hidup;

16. Guber nur adalah Kepala Daer ah Pr opinsi;

17. Bupat i/ Walikot a adalah Kepala Daer ah Kabupat en/ Kot a.

Pasal 2

Ruang lingkup Per at ur an Pem er int ah ini m eliput i upaya pencegahan, penanggulangan, dan pem ulihan ser t a pengaw asan t er hadap pengendalian ker usakan dan at au pencem ar an lingkungan hidup yang ber kait an dengan kebakar an hut an dan at au lahan.

BAB I I

KRI TERI A BAKU KERUSAKAN LI NGKUNGAN HI DUP YANG BERKAI TAN DENGAN KEBAKARAN HUTAN DAN ATAU LAHAN

Bagian Per t am a Um um

Pasal 3

Kr it er ia baku ker usakan lingkungan hidup yang ber kait an dengan kebakar an hut an dan at au lahan m eliput i:

a. Kr it er ia baku ker usakan lingkungan hidup nasional; dan

b. Kr it er ia baku ker usakan lingkungan hidup daer ah.

(6)

Bagian Kedua

Kr it er ia Baku Ker usakan Lingkungan Hidup Nasional

Pasal 4

Kr it er ia baku ker usakan lingkungan hidup nasional m eliput i:

a. Kr it er ia um um baku ker usakan lingkungan hidup nasional; dan

b. Kr it er ia t eknis baku ker usakan lingkungan hidup nasional.

Pasal 5

( 1) Kr it er ia um um baku ker usakan lingkungan hidup nasional m eliput i:

a. Kr it er ia um um baku ker usakan t anah m iner al yang ber kait an dengan kebakar an hut an dan at au lahan;

b. Kr it er ia um um baku ker usakan t anah gam but yang ber kait an dengan kebakar an hut an dan at au lahan;

c. Kr it er ia um um baku ker usakan flor a yang ber kait an dengan kebakar an hut an dan at au lahan; dan

d. Kr it er ia um um baku ker usakan fauna yang ber kait an dengan kebakar an hut an dan at au lahan.

( 2) Kr it er ia um um sebagaim ana dim aksud dalam ayat ( 1) t er cant um dalam lam pir an Per at ur an Pem er int ah ini.

Pasal 6

( 1) Kr it er ia t eknis baku ker usakan lingkungan hidup nasional sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 4 hur uf b didasar kan pada kr it er ia um um baku ker usakan lingkungan hidup nasional.

(7)

Pasal 7

Dalam hal kr it er ia t eknis baku ker usakan lingkungan hidup nasional sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 6 ayat ( 2) belum dit et apkan, m aka ber laku kr it er ia um um baku ker usakan lingkungan hidup nasional.

Bagian Ket iga

Kr it er ia Baku Ker usakan Lingkungan Hidup Daer ah

Pasal 8

( 1) Guber nur / Bupat i/ Walikot a m enet apkan kr it er ia baku ker usakan lingkungan hidup daer ah.

( 2) Penet apan kr it er ia baku ker usakan lingkungan hidup daer ah sebagaim ana dim aksud pada ayat ( 1) , ber dasar kan kr it er ia t eknis baku ker usakan lingkungan hidup nasional sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 6 ayat ( 2) .

( 3) Dalam hal kr it er ia t eknis baku ker usakan lingkungan hidup nasional sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 6 ayat ( 2) belum dit et apkan, m aka penet apan kr it er ia baku ker usakan lingkungan hidup daer ah ber dasar kan kr it er ia um um baku ker usakan lingkungan hidup nasional yang t er cant um dalam lam pir an Per at ur an Pem er int ah ini.

( 4) Kr it er ia baku ker usakan lingkungan hidup daer ah dit et apkan dengan ket ent uan sam a at au lebih ket at dar ipada ket ent uan kr it er ia baku ker usakan lingkungan hidup nasional.

BAB I I I

BAKU MUTU PENCEMARAN LI NGKUNGAN HI DUP

Pasal 9

Baku m ut u pencem ar an lingkungan hidup yang ber kait an dengan kebakar an hut an dan at au lahan m eliput i :

a. Baku m ut u pencem ar an lingkungan hidup nasional; dan

(8)

Pasal 10

Baku m ut u pencem ar an lingkungan hidup nasional dan baku m ut u pencem ar an lingkungan hidup daer ah sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 9 dit et apkan ber dasar kan per at ur an per undang- undangan yang ber laku.

BAB I V

TATA LAKSANA PENGENDALI AN

Bagian Per t am a Um um

Pasal 11

Set iap or ang dilar ang m elakukan kegiat an pem bakar an hut an dan at au lahan.

Bagian Kedua Pencegahan

Pasal 12

Set iap or ang ber kew aj iban m encegah t er j adinya ker usakan dan at au pencem ar an lingkungan hidup yang ber kait an dengan kebakar an hut an dan at au lahan.

Pasal 13

Set iap penanggung j aw ab usaha yang usahanya dapat m enim bulkan dam pak besar dan pent ing t er hadap ker usakan dan at au pencem ar an lingkungan hidup yang ber kait an dengan kebakar an hut an dan at au lahan w aj ib m encegah t er j adinya kebakar an hut an dan at au lahan di lokasi usahanya.

Pasal 14

(9)

m encegah t er j adinya kebakar an hut an dan at au lahan di lokasi usahanya.

( 2) Sar ana dan pr asar ana pencegahan t er j adinya kebakar an hut an dan at au lahan sebagaim ana dim aksud dalam ayat ( 1) m eliput i :

a. sist em det eksi dini unt uk m enget ahui t er j adinya kebakar an hut an dan at au lahan;

b. alat pencegahan kebakar an hut an dan at au lahan;

c. pr osedur oper asi st andar unt uk m encegah dan m enanggulangi t er j adinya kebakar an hut an dan at au lahan;

d. per angkat or ganisasi yang ber t anggung j aw ab dalam m encegah dan m enanggulangi t er j adinya kebakar an hut an dan at au lahan;

e. pelat ihan penanggulangan kebakar an hut an dan at au lahan secar a ber kala.

Pasal 15

Penanggung j aw ab usaha sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 13 w aj ib m elakukan pem ant auan unt uk m encegah t er j adinya kebakar an hut an dan at au lahan di lokasi usahanya dan m elapor kan hasilnya secar a ber kala sekur ang- kur angnya 6 ( enam ) bulan sekali yang dilengkapi dengan dat a penginder aan j auh dar i sat elit kepada Guber nur / Bupat i/ Walikot a dengan t em busan kepada inst ansi t eknis dan inst ansi yang ber t anggung j aw ab.

Pasal 16

Pej abat yang ber w enang m em ber ikan izin m elakukan usaha sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 13 w aj ib m em per hat ikan :

a. kebij akan nasional t ent ang pengelolaan hut an dan at au lahan sebagai bagian dar i pendayagunaan sum ber daya alam ;

b. kesesuaian dengan t at a r uang daer ah;

c. pendapat m asyar akat dan kepala adat ; dan

d. per t im bangan dan r ekom endasi dar i pej abat yang ber w enang.

(10)

Bagian Ket iga Penanggulangan

Pasal 17

Set iap or ang ber kew aj iban m enanggulangi kebakar an hut an dan at au lahan di lokasi kegiat annya.

Pasal 18

( 1) Set iap penanggung j aw ab usaha sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 13 ber t anggung j aw ab at as t er j adinya kebakar an hut an dan at au lahan di lokasi usahanya dan w aj ib seger a m elakukan penanggulangan kebakar an hut an dan at au lahan di lokasi usahanya.

( 2) Pedom an um um penanggulangan kebakar an hut an dan at au lahan dit et apkan lebih lanj ut dengan Keput usan Ment er i yang ber t anggung j aw ab di bidang kehut anan set elah ber koor dinasi dengan Ment er i lain yang t er kait dan I nst ansi yang ber t anggung j aw ab.

( 3) Ket ent uan lebih lanj ut t ent ang pedom an t eknis penanggulangan kebakar an hut an dan at au lahan sebagaim ana dim aksud dalam ayat ( 2) dit et apkan dengan per at ur an daer ah.

Pasal 19

Dalam hal pedom an um um dan pedom an t eknis penanggulangan kebakar an hut an dan at au lahan sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 18 ayat ( 2) dan ayat ( 3) belum dit et apkan, m aka penanggulangan kebakar an hut an dan at au lahan dilakukan sesuai dengan per at ur an per undang- undangan yang ber laku.

Bagian Keem pat Pem ulihan

Pasal 20

(11)

Pasal 21

( 1) Set iap penanggung j aw ab usaha sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 13 w aj ib m elakukan pem ulihan dam pak lingkungan hidup yang ber kait an dengan kebakar an hut an dan at au lahan di lokasi usahanya.

( 2) Pedom an um um pem ulihan dam pak lingkungan hidup yang ber kait an dengan kebakar an hut an dan at au lahan dit et apkan lebih lanj ut oleh Kepala I nst ansi yang ber t anggung j aw ab.

( 3) Ket ent uan lebih lanj ut t ent ang pedom an t eknis pem ulihan lingkungan hidup sebagaim ana dim aksud dalam ayat ( 2) dit et apkan dengan per at ur an daer ah.

Pasal 22

Dalam hal pedom an um um dan pedom an t eknis pem ulihan dam pak lingkungan hidup yang ber kait an dengan kebakar an hut an dan at au lahan sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 21 ayat ( 2) dan ayat ( 3) belum dit et apkan, m aka pem ulihan dam pak lingkungan hidup dilakukan sesuai dengan per at ur an per undang- undangan yang ber laku.

BAB V

WEWENANG PENGENDALI AN KERUSAKAN DAN ATAU PENCEMARAN LI NGKUNGAN HI DUP YANG BERKAI TAN DENGAN KEBAKARAN HUTAN

DAN ATAU LAHAN

Bagian Per t am a

Wew enang Pem er int ah Pusat

Pasal 23

Ment er i yang ber t anggung j aw ab di bidang kehut anan m engkoor dinasikan pem adam an kebakar an hut an dan at au lahan lint as pr opinsi dan at au lint as bat as negar a.

Pasal 24

(12)

a. penyediaan sar ana pem adam kebakar an hut an dan at au lahan;

b. pengem bangan sum ber daya m anusia unt uk pem adam an kebakar an hut an dan at au lahan; dan at au

c. pelaksanaan ker j a sam a int er nasional unt uk pem adam an kebakar an hut an dan at au lahan.

Pasal 25

Dalam r angka pengendalian ker usakan dan at au pencem ar an lingkungan hidup yang ber kait an dengan kebakar an hut an dan at au lahan, inst ansi yang ber t anggung j aw ab m engem bangkan kem am puan sum ber daya m anusia di bidang evaluasi dam pak lingkungan hidup dan penyusunan st r at egi pem ulihan dam pak lingkungan hidup yang ber kait an dengan kebakar an hut an dan at au lahan.

Pasal 26

Kepala I nst ansi yang ber t anggung j aw ab m engkoor dinasikan penanggulangan dam pak dan pem ulihan dam pak lingkungan hidup yang ber kait an dengan kebakar an hut an dan at au lahan yang t er j adi pada lint as pr opinsi dan at au lint as bat as negar a.

Bagian Kedua

Wew enang Pem er int ah Pr opinsi

Pasal 27

Guber nur ber t anggung j aw ab t er hadap pengendalian ker usakan dan at au pencem ar an lingkungan hidup yang ber kait an dengan kebakar an hut an dan at au lahan yang dam paknya lint as kabupat en/ kot a.

Pasal 28

(13)

( 2) Dalam m elakukan koor dinasi penanggulangan sebagaim ana dim aksud dalam ayat ( 1) , Guber nur dapat m em int a bant uan kepada Guber nur yang t er dekat dan at au Pem er int ah Pusat .

Pasal 29

( 1) Dalam m elakukan koor dinasi penanggulangan sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 28 Guber nur dapat m em bent uk at au m enunj uk inst ansi yang ber w enang di bidang pengendalian kebakar an hut an dan at au lahan di daer ahnya.

( 2) I nst ansi yang ber w enang sebagaim ana dim aksud dalam ayat ( 1) , w aj ib m elakukan invent ar isasi t er hadap usaha dan at au kegiat an yang pot ensial m enim bulkan ker usakan dan at au pencem ar an lingkungan hidup, m elakukan invent ar isasi dan evaluasi dam pak lingkungan hidup, penyusunan st r at egi, r encana, dan biaya pem ulihan dam pak lingkungan hidup sebagai upaya pengendalian ker usakan dan at au pencem ar an lingkungan hidup yang ber kait an dengan kebakar an hut an dan at au lahan yang dam paknya lint as kabupat en/ kot a.

Bagian Ket iga

Wew enang Pem er int ah Kabupat en/ Kota

Pasal 30

Bupat i/ Walikot a ber t anggung j aw ab t er hadap pengendalian ker usakan dan at au pencem ar an lingkungan hidup yang ber kait an dengan kebakar an hut an dan at au lahan di daer ahnya.

Pasal 31

( 1) Dalam hal t er j adinya kebakar an hut an dan at au lahan, m aka Bupat i/ Walikot a w aj ib m elakukan t indakan :

a. penanggulangan kebakar an hut an dan at au lahan;

(14)

c. pengukur an dam pak;

d. pengum um an pada m asyar akat t ent ang pengukur an dam pak dan langkah- langkah yang diper lukan unt uk m engur angi dam pak yang ber kait an dengan kebakar an hut an dan at au lahan.

( 2) Kew aj iban sebagaim ana dim aksud dalam ayat ( 1) hur uf a, t idak m engur angi kew aj iban set iap or ang dan at au set iap penanggung j aw ab usaha sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 17 dan Pasal 18 ayat ( 1) .

Pasal 32

Bupat i/ Walikot a yang m elakukan penanggulangan sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 31 ayat ( 1) hur uf a, dapat m em int a bant uan pada Bupat i/ Walikot a t er dekat .

Pasal 33

( 1) Dalam m elakukan penanggulangan kebakar an hut an dan at au lahan, Bupat i/ Walikot a dapat m em bent uk at au m enunj uk inst ansi yang ber w enang di bidang pengendalian kebakar an hut an dan at au lahan di daer ahnya.

( 2) I nst ansi yang ber w enang sebagaim ana dim aksud dalam ayat ( 1) w aj ib m elakukan invent ar isasi t er hadap usaha dan at au kegiat an yang pot ensial m enim bulkan ker usakan dan at au pencem ar an lingkungan hidup, m elakukan invent ar isasi dan evaluasi dam pak lingkungan hidup, penyusunan st r at egi, r encana, dan biaya pem ulihan dam pak lingkungan hidup sebagai upaya pengendalian ker usakan dan at au pencem ar an lingkungan hidup yang ber kait an dengan kebakar an hut an dan at au lahan.

BAB VI PENGAWASAN

Pasal 34

(15)

( 2) Guber nur m elakukan pengaw asan at as pengendalian ker usakan dan at au pencem ar an lingkungan hidup yang ber kait an dengan kebakar an hut an dan at au lahan yang ber dam pak at au yang diper kir akan dapat ber dam pak lint as kabupat en/ kot a.

( 3) Ment er i dan at au Kepala I nst ansi yang ber t anggung j aw ab, m elakukan pengaw asan at as pengendalian ker usakan dan at au pencem ar an lingkungan hidup yang ber kait an dengan kebakar an hut an dan at au lahan yang ber dam pak at au yang diper kir akan dapat ber dam pak lint as pr opinsi dan at au lint as bat as negar a.

Pasal 35

Guber nur / Bupat i/ Walikot a m elakukan pengaw asan t er hadap pelaksanaan penaat an per syar at an yang diw aj ibkan bagi usaha sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 14.

Pasal 36

Ment er i dan at au Kepala I nst ansi yang ber t anggung j aw ab, dalam hal t er t ent u dapat m elakukan pengaw asan t er hadap pelaksanaan penaat an per syar at an yang diw aj ibkan bagi usaha sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 14.

Pasal 37

Pelaksanaan pengaw asan at as pengendalian ker usakan dan at au pencem ar an lingkungan hidup yang ber kait an dengan kebakar an hut an dan at au lahan sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 34, Pasal 35, dan Pasal 36 dilakukan :

a. secar a per iodik unt uk m encegah ker usakan dan at au pencem ar an lingkungan hidup;

b. secar a int ensif unt uk m enanggulangi dam pak dan pem ulihan lingkungan hidup yang ber kait an dengan kebakar an hut an dan at au lahan.

Pasal 38

(16)

usaha, m aka Guber nur / Bupat i/ Walikot a w aj ib m em er int ahkan penanggung j aw ab usaha unt uk m enghent ikan pelanggar an yang dilakukan dan m elakukan t indakan unt uk m encegah dan m engakhir i t er j adinya pelanggar an ser t a m enanggulangi akibat yang dit im bulkan oleh suat u pelanggar an, m elakukan t indakan penyelam at an, penanggulangan, dan at au pem ulihan.

BAB VI I PELAPORAN

Pasal 39

( 1) Set iap or ang yang m enduga at au m enget ahui t er j adinya kebakar an hut an dan at au lahan, w aj ib m elapor kan kepada pej abat daer ah set em pat .

( 2) Pej abat daer ah set em pat yang m ener im a lapor an sebagaim ana dim aksud dalam ayat ( 1) w aj ib m encat at :

a. ident it as pelapor ;

b. t anggal pelapor an;

c. w akt u dan t em pat kej adian;

d. sum ber yang m enj adi penyebab t er j adinya kebakar an hut an dan at au lahan;

e. per kir aan dam pak kebakar an hut an dan at au lahan yang t er j adi.

( 3) Pej abat daer ah set em pat yang m ener im a lapor an sebagaim ana dim aksud dalam ayat ( 1) dalam j angka w akt u selam bat - lam bat nya sat u kali dua puluh em pat j am t er hit ung sej ak t anggal dit er im anya lapor an, w aj ib m ener uskannya kepada Guber nur / Bupat i/ Walikot a yang ber sangkut an.

(17)

( 5) Apabila hasil ver ifikasi sebagaim ana dim aksud dalam ayat ( 4) m enunj ukkan t elah t er j adi kebakar an hut an dan at au lahan, m aka Guber nur / Bupat i/ Walikot a w aj ib m em er int ahkan penanggung j aw ab usaha dan at au kegiat an unt uk m enanggulangi kebakar an hut an dan at au lahan ser t a dam paknya.

Pasal 40

Dalam hal penanggung j aw ab usaha dan at au kegiat an t idak m elakukan t indakan sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 38 dan Pasal 39 ayat ( 5) , Guber nur / Bupat i/ Walikot a dapat m elaksanakan at au m enugaskan pihak ket iga unt uk m elaksanakannya at as beban biaya penanggung j aw ab usaha dan at au kegiat an yang ber sangkut an.

Pasal 41

Set iap penanggung j aw ab usaha dan at au kegiat an at au pihak ket iga yang dit unj uk unt uk m elakukan penanggulangan dan pem ulihan ker usakan dan at au pencem ar an lingkungan hidup yang ber kait an dengan kebakar an hut an dan at au lahan sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 38, Pasal 39 ayat ( 5) , dan Pasal 40, w aj ib m enyam paikan lapor annya kepada Gubenur / Bupat i/ Walikot a yang ber sangkut an.

BAB VI I I

PENI NGKATAN KESADARAN MASYARAKAT

Pasal 42

( 1) Guber nur / Bupat i/ Walikot a/ Kepala I nst ansi yang ber t anggung j aw ab/ Pim pinan inst ansi t eknis/ Ment er i ber kew aj iban m eningkat kan kesadar an m asyar akat t er m asuk apar at ur akan hak dan t anggung j aw ab ser t a kem am puannya unt uk m encegah kebakar an hut an dan at au lahan.

(18)

BAB I X

KETERBUKAAN I NFORMASI DAN PERAN MASYARAKAT

Pasal 43

( 1) Guber nur / Bupat i/ Walikot a w aj ib m em ber ikan infor m asi kepada m asyar akat m engenai kebakar an hut an dan at au lahan ser t a dam paknya.

( 2) Pem ber ian infor m asi sebagaim ana dim aksud dalam ayat ( 1) dilakukan m elalui m edia cet ak, m edia elekt r onik at au papan pengum um an yang m eliput i :

a. lokasi dan luasan kebakar an hut an dan at au lahan;

b. hasil pengukur an dam pak;

c. bahaya t er hadap kesehat an m asyar akat dan ekosist em ;

d. dam paknya t er hadap kehidupan m asyar akat ;

e. langkah- langkah yang dilakukan unt uk m engur angi dam pak yang ber kait an dengan kebakar an hut an dan at au lahan.

Pasal 44

Dalam hal dam pak kebakar an hut an dan at au lahan m elam paui lint as pr opinsi dan at au lint as bat as negar a, koor dinasi pem ber ian infor m asi sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 43 dilakukan oleh Kepala I nst ansi yang ber t anggung j aw ab.

Pasal 45

( 1) Set iap or ang m em punyai hak yang sam a unt uk m endapat kan infor m asi dalam r angka ikut ser t a m elakukan upaya pengendalian ker usakan dan at au pencem ar an lingkungan hidup yang ber kait an dengan kebakar an hut an dan at au lahan yang m eliput i :

a. pet a daer ah r aw an kebakar an hut an dan at au lahan;

(19)

c. dokum en per izinan pengusahaan hut an dan at au lahan;

d. dokum en AMDAL;

e. r encana penyiapan/ pem bukaan hut an dan at au lahan;

f. hasil penginder aan j auh dar i sat elit ;

g. lapor an ber kala dar i penanggung j aw ab usaha m engenai st at us penaat an t er hadap per syar at an per izinan sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 14 ayat ( 2) ;

h. hasil pengaw asan sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 34 ayat ( 1) , dan ayat ( 2) .

( 2) I nfor m asi sebagaim ana dim aksud dalam ayat ( 1) w aj ib diber ikan oleh Guber nur / Bupat i/ Walikot a.

Pasal 46

Set iap or ang m em punyai hak unt uk ber per an dalam r angka pengendalian ker usakan dan at au pencem ar an lingkungan hidup yang ber kait an dengan kebakar an hut an dan at au lahan sesuai dengan per at ur an per undang-undangan yang ber laku.

BAB X PEMBI AYAAN

Pasal 47

Biaya unt uk m elakukan kegiat an sebagaim ana dim aksud dalam :

a. Pasal 6 ayat ( 2) , Pasal 18 ayat ( 2) , Pasal 21 ayat ( 2) , Pasal 23, Pasal 24, Pasal 25, Pasal 26, Pasal 34 ayat ( 3) , Pasal 36, dan Pasal 42 dibebankan pada Anggar an Pendapat an Belanj a Negar a ( APBN) dan at au sum ber dana lain sesuai dengan per at ur an per undang- undangan yang ber laku.

(20)

( APBD) dan at au sum ber dana lain sesuai dengan per at ur an per undang- undangan yang ber laku.

BAB XI

SANKSI ADMI NI STRASI

Pasal 48

Pelanggar an t er hadap ket ent uan Pasal 12, Pasal 14, dan Pasal 15 dikenakan sanksi adm inist r asi sebagaim ana diat ur dalam Pasal 25 dan Pasal 27 Undang- undang Nom or 23 Tahun 1997 t ent ang Pengelolaan Lingkungan Hidup.

BAB XI I GANTI KERUGI AN

Pasal 49

( 1) Set iap per buat an yang m elanggar ket ent uan Pasal 11, Pasal 12, Pasal 13, Pasal 14, Pasal 15, Pasal 17, Pasal 18 ayat ( 1) , Pasal 20, dan Pasal 21 ayat ( 1) yang m enim bulkan akibat ker usakan dan at au pencem ar an lingkungan hidup yang ber kait an dengan kebakar an hut an dan at au lahan yang m enim bulkan ker ugian pada or ang lain at au lingkungan hidup, w aj ib unt uk m em bayar gant i ker ugian dan at au m elakukan t indakan t er t ent u.

( 2) Selain pem bebanan unt uk m elakukan t indakan t er t ent u sebagaim ana dim aksud dalam ayat ( 1) , hakim dapat m enet apkan pem bayar an uang paksa at as set iap har i ket er lam bat an penyelesaian t indakan t er t ent u t er sebut .

( 3) Tat a car a penet apan besar nya gant i ker ugian sebagaim ana dim aksud dalam ayat ( 1) diat ur secar a t er sendir i dengan Per at ur an Pem er int ah.

Pasal 50

(21)

penet apan besar nya gant i ker ugian dilakukan sesuai dengan per at ur an per undang- undangan yang ber laku.

Pasal 51

( 1) Penanggung j aw ab usaha dan at au kegiat an yang usaha dan kegiat annya m enim bulkan dam pak besar dan pent ing t er hadap lingkungan hidup, yang m enggunakan bahan ber bahaya dan ber acun, dan at au m enghasilkan lim bah bahan ber bahaya dan ber acun, ber t anggung j aw ab secar a m ut lak at as ker ugian yang dit im bulkan, dengan kew aj iban m em bayar gant i ker ugian secar a langsung dan seket ika pada saat t er j adinya pencem ar an dan at au per usakan lingkungan hidup.

( 2) Penanggung j aw ab usaha dan at au kegiat an dapat dibebaskan dar i kew aj iban m em bayar gant i ker ugian sebagaim ana dim aksud dalam ayat ( 1) j ika yang ber sangkut an dapat m em bukt ikan bahw a pencem ar an dan at au per usakan lingkungan hidup disebabkan salah sat u alasan di baw ah ini:

a. adanya bencana alam at au peper angan; at au

b. adanya keadaan t er paksa di luar kem am puan m anusia; at au

c. adanya t indakan pihak ket iga yang m enyebabkan t er j adinya pencem ar an dan at au per usakan lingkungan hidup.

( 3) Dalam hal t er j adi ker ugian yang disebabkan oleh pihak ket iga sebagaim ana dim aksud dalam ayat ( 2) hur uf c, pihak ket iga ber t anggung j aw ab m em bayar gant i ker ugian.

BAB XI I I KETENTUAN PI DANA

Pasal 52

(22)

BAB XI V

KETENTUAN PERALI HAN

Pasal 53

Dengan diundangkannya Per at ur an Pem er int ah ini :

a. izin usaha yang t elah diaj ukan t et api m asih dalam pr oses penyelesaian, w aj ib m enyesuaikan dengan ket ent uan Per at ur an Pem er int ah ini.

b. izin usaha yang sudah dit er bit kan sebelum Per at ur an Pem er int ah ini w aj ib m enyesuaikan dalam w akt u paling lam a 6 ( enam ) bulan sej ak diundangkannya Per at ur an Pem er int ah ini.

Pasal 54

Pada saat m ulai ber lakunya Per at ur an Pem er int ah ini, m aka sem ua per at ur an per undang- undangan yang ber kait an dengan pengendalian kebakar an hut an dan at au lahan, dinyat akan t et ap ber laku sepanj ang t idak ber t ent angan dengan Per at ur an Pem er int ah ini.

BAB XV

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 55

Per at ur an Pem er int ah ini m ulai ber laku pada t anggal diundangkan.

Agar set iap or ang m enget ahuinya, m em er int ahkan pengundangan Per at ur an Pem er int ah ini dengan penem pat annya dalam Lem bar an Negar a Republik I ndonesia.

Dit et apkan di Jakar t a

pada t anggal 5 Febr uar i 2001

PRESI DEN REPUBLI K I NDONESI A,

(23)

ABDURRAHMAN WAHI D

Diundangkan di Jakar t a

pada t anggal 5 Febr uar i 2001

SEKRETARI S NEGARA REPUBLI K I NDONESI A,

t t d

DJOHAN EFFENDI

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERI NTAH REPUBLI K I NDONESI A

NOMOR 04 TAHUN 2001

TENTANG : PENGENDALI AN KERUSAKAN DAN ATAU PENCEMARAN

LI NGKUNGAN HI DUP YANG BERKAI TAN DENGAN KEBAKARAN HUTAN DAN ATAU LAHAN

I .UMUM

Pem bangunan yang dilaksanakan ber t uj uan unt uk m eningkat kan

kesej aht er aan, m ut u kehidupan dan penghidupan selur uh rakyat I ndonesia. Pr oses pelaksanan pem bangunan it u sendir i disat u pihak m enghadapi

m asalah kar ena j um lah penduduk yang besar dengan t ingkat per t um buhan yang cukup t inggi dan per sebar annya t idak m er at a. Di lain pihak

ket er sediaan sum ber daya alam j uga t erbat as. Jum lah penduduk yang besar dengan per t um buhan yang cukup t inggi akan m eningkat kan pem anfaat an t er hadap sum ber daya alam , sehingga pada akhim ya akan m enim bulkan t ekanan t er hadap sum ber daya alam un sendir i. Oleh kar ena it u,

pem anfaat an sum ber daya alam unt uk m eningkat kan kesej aht er aan dan m ut u kehidupan r akyat harus diser t ai dengan upaya- upaya pelest ar ian fungsi lingkungan hidup.

Di dalam pem anfaat an sum ber daya alam dan lingkungan secar a t egas dikem ukakan dalam Tap MPR No.lV/ MPR/ 1999 t ent ang Gar is - gar is Besar Haluan Negar a, bahw a pem anfaat an pot ensi sum ber daya alam dan

(24)

m er ugikan lingkungan lingkungan hidup dan keber lanj ut an pem bangunan it u sendir i.

Unt uk m em acu per t um buhan ekonom i dengan m eningkat kan devisa, m aka Pem er int ah m elakukan pem bangunan diberbagai sekt or . Sekt or

pem banguan t ersebut ant ar a lain di bidang kehut anan, per kebunan, per t anian, tr ansm igr asi , dan pert am bangan ser t a par iw isat a. Kegiat an ini dilakukan dengan m em buka kaw asan- kawasan hut an m enj adi kaw asan budidaya yang dalam pr oses pelaksanaan kegiat annya r aw an t er j adinya kebakar an hut an dan atau hut an.

Dam pak yang ber kait an dengan kebakar an hut an dan at au lahan adalah t er j adinya ker usakan dan at au pencem ar an lingkungan hidup, seper t i t er j adinya ker usakan flor a dan at au fauna , t anah , dan hut an. Sedangkan penger t ian sebagaim ana t er cant um dalam Undang—undang Nom or 41 Tahun 1999 t ent ang Kehut anan, yait u suat u kesatuan ekosist em ber upa ham paran lahan ber isi sum ber daya alam hayat i yang didom inasi pepohonan dalam per sekut uan alam lingkungannya, yang sat u dengan lainnya t idak dapat dipisahkan. Sedangkan penger t ian lahan adalah suat u ham par an ekosist em dar at an yang per unt ukannya unt uk usaha di bidang kehut anan,per t anian, t r ansm igr asi, per t am bangan, par iw isat a, dan ladang dan kebun bagi m asyar akat . Lahan t er sebut m em punyai cir i—cir inya m er angkum sem ua t anda pengenal biosfer ,at m osfer , t anah, geologi, t im bunan ( r elief) , hidr ologi, populasi t um buhan dan hew an, ser t a hasil kegiat an m anusia m asa lalu dan m asa kini yang ber sifat m ant ap at au m endaur .

Kebakar an hut an dan at aa lahan di I ndonesia, t er j adi set iap t ahun w alaupun fr ekuensi, int ensit as, dan luas ar ealnya ber beda. Kebakar an paling besar t er j adi pada t ahun 1997/ 1998 di 25 ( dua puluh lim a) pr opinsi, yang unt uk per t am a kali dinyat akan sebagai bencana nasional. Dam pak dengan

t er j adinya kebakaran hut an dan at au lahan yang t er j adi set iap t ahun

t er sebut t elah m enim bulkan ker ugian, baik ker ugian ekologi, ekonom i, sosial, m aupun budaya yang sulit dihit ung besam nnya. Dam pak asap m enim bulkan gangguan kesehat an seper t i infeksi salur an pem afasan akut ( I SPA) , asm a br onkial, bronkit is, pneum onia ( r adang par u) , ir it asi m at a dan kulit . Hal ini akibat t ingginya kadar debu di udar a yang t elah m elam paui am bang bat as.

Dam pak asap dan kebakar an hut an dan at au lahant elah m engganggu j ar ak pandang sehingga m em pengar uhi j adual pener bangan. Akibat nya di

beber apa kot a j ar ak pandang kur ang dar i sat u kilom et er , yang

m engakibat kan penut upan beber apa bandar udar a. Selain dar ipada it u

dam pak asap m engganggu akt ivit as penduduk. Bahkan, asap dan kebakar an t er sebut j uga m em pengar uhi negar a t et angga di Asia Tenggar a yakni

(25)

Dalam per ist .w a kebakar an hut an dan at au lahan, t erdapat beber apa fakt or yang m enj adi penyebabnya. Fakt or t er sebut adalah penyiapan lahan yang t idak t er kendali dengan car a m em bakar , t er m asuk j uga kar ena kebiasaan m asyar akat dalam m em buka lahan, kehakar an yang t idak disengaj a, kebakanan yang disengaj a ( ar son) , dan kebakar an kar ena sebab alam iah. Kebakar an kar ena sebab alam iah ini t er j adi di daer ah yang m engandung bat u bar a at au bahan lain yang m udah t er bakar . Meskipun beber apa fakt or t er sebut di at as dapat m em punyai pengar uh t er hadap t er j adinya kebakar an, t et api fakt or yang paling dom inan penyebab t er j adinya kebakar an adalah kar ena t indakan m anusia.

Ter j adinya kebakaran hut an dan at au lahan sangat sulit unt uk dit anggulangi, baik unt uk pem adam an kebakar an m aupun pem ulihan dam pak dar i

kebakar an. Hal ini disebabkan kar ena ket erbat asan sarana dan prasana, kem am puan sum ber daya m anusia, dana, dan let ak lokasi yang sulit unt uk dapat seger a dij angkau ser t a m em er lukan w akt u yang cukup lam a. Padahal, pem adam an kebakar an m em er lukan kecepat an dan keber hasilan unt uk m engat asinya. Unt uk it u, m aka t indakan pencegahan t er j adinya kebakaran m enj adi sangat pent ing dilakukan, ant ar a lain dengan m em per ket at

per syar at an dalam pem ber ian ij in.

Bagi kegiat an yang t idak m em er lukan iziin seper t i kegiat an per or angan at au kelom pok or ang yang k kebinsaan nya m em buka lahan unt uk ladang dan kebun, m aka unt uk m encegah t er j adinya kebakar an diper lukan pem binaan, bim bingan, dan penyuluhan ser t a kebij akan khusus dar i m asing- m asing pr opinsi/ kabupat en/ kot a. Dengan dem ikian, m aka dalam m elakukan

t indakan at au kegiat anya t idak dilakukan dengan car a m em bakar yang dapat m enim bulkan kebakar an hut an dan at au lahan.

Mengingat dam pak akibat kebakar an hut an dan at au lahan sangat besar, m aka set iap or ang yang m elakukan usaha dan at au kegiat an dilar ang dengan car a m ebakar. Di dalam Undang- undang Nom or 41 Tahun 1999 t ent ang Kehut anan Pasal 50 hur uf d, secar a t egas dinyat akan bahw a set iap or ang dilar ang m em bakar hut an. Larangan t er sebut t idak ber laku bagi pem bakaran hut an secar a t er bat as unt uk t uj uan khusus at au kondisi yang t idak dapat dielakan, ant ar a lain pengendalian kebakar an hut an, pem basm ian ham a dan penyakit , ser t a pem binaan habit at t um buhan dan sat w a. Pelaksanaan

pem bakaran t er sebut har us m endapat izin dar i pej abat yang ber w enang.

Unt uk dapat m em ber ikan kej elasan dan per an m asing- m asing pihak t er kait t er hadap penanganan kebakar an hut an dan at au lahan, khususnya dalam pelaksanaan ot onom i daer ah diper lukan suat u kebij akan nasional, yait u Pr er at ur an Pem er int ah t ent ang Pengendalian Ker usakan dan atau

Pencem ar an Lingkungan Hidup Yang Ber kait an dengan Kebakar an hut an dan at au Lahan.

Per at ur an Pem er int ah ini diper lukan selain kar ena alasan yang t elah

diur aikan di at as j uga sebagai pelaksanaan ket ent uan Pasal 1 4 ayat ( 2) dan ayat ( 3) Undang—undang Nom or 23 Tahun 1997 t ent ang Pengelolaan

(26)

I I . PASAL DEMI PASAL

Pasal 1 sam pai pasal 7

Cukup j elas

Pasal 8

Ayat ( 1) sam pai ayat ( 3)

Cukup j elas

Ayat ( 4)

Kr it er ia baku lingkungan hidup daer ah dapat dit et apkan lebih ket at dar ipada kr it er ia baku ker usakan lingkungan hidup nasional apabila kondisi daer ah t er sebut m em er lukannya dan ber t uj uan unt uk m em ber ikan per lindungan yang lebih baik t er hadap lingkungan hidup daer ah.

Pasal 9

Cukup j elas

Pasal 10

Ket ent uan t ent anq, baku m ut u pencem ar an lingkungan hidup nasional unt uk ber bagai sum ber daya alam t elah di t et apkan dalam berbagai per at ur an, ant ar a lain baku m ut u udar a.

Pasal 11

Kegiat an yang m enim bulkan kebakar an hut an dan at au lahan adalah ant ar a lain kegiat an penyiapan lat ihan unt uk usaha di bidang kehut anan,

per kebunan, per t anian , t r ansm igr asi, per t am bangan,par iw isat a yang

dilakukan dengan car a m em bakar . Oleh kar ena it u dalam m elakukan usaha t er sebut di lar ang dilakukan dengan cara pem bakar an, kecuali unt uk t uj uan khusus at au kondisi yang t idak dapat dielakkan, ant ar a lain pengendalian kebakar an hut an, pem basm ian ham a dan penyakit , ser t a pem binaan habit at t um buhan dan sat w a. Pelaksanaan pem bakar an secar a t er bat as t er sebut har us m endapat izin dan pej abat yang berwenang.

Selanj ut nya kebiasan m asyar akat adat atau t r adisional yang m em buka lahan unt uk ladang dan at au kebun dapat m enim bulkan t er j adinya kebakanan hut an dn at laun lahan. Unt uk m enghindar kan t erj adinya

(27)

Pasal 12

Cukup j elas

Pasal 13

Yang dim aksud dengan penanggung j aw ab usaha yang usahanya dapat m enim bulkan dam pak besar dan pent ing t er hadap ker usakan dan at au pencem ar an lingkungan hidup yang ber kait an dengan kebakar an hut an dan at au lahan,ant ar a lain usaha di bidang kehut anan per kebunan, dan

per t am bangan.

Pasal 14

Ayat ( 1)

Cukup j elas

Ayat ( 2)

Hur uf a

Sist em det eksi dini dim aksudkan unt uk m enget ahui t er j adinya kebakar an hut an dan at au lahan, cont ohnya m enar a pem ant au.

Hur uf b sam pai hur uf d

Cukupj elas

Hur uf c

Yang dim aksud dengan pelat ihan penanggulangan kebakar an hut an dan at au lahan secar a ber kala ant ar a lain adalah set iap 6 ( enam ) bulan sekali.

Pasal 15

Laporan hasil pem ant auan secara ber kala dilengkapi ant ara lain dengan dat a pem ant auan dan dat a penginder aanj auh dar i sat elit .

Pasal 16

Yang dim aksud dengan pej abat yang ber w enang m em ber ikan izin m elakukan usaha adalah pej abat dan inst ansi yang ber t anggung j aw ab di bidang yang di m int akan per m ohonan izin usahanya. Cont ohnya pej abat yang ber t anggung j aw ab di bidang kehut anan dan pej abat yang ber t anggung j aw ab di bidang per t anian

Hur uf a

(28)

Hur uf b

Cukup j elas

Hur uf c

Pendapat m asyar akat t erm asuk di ant ar anya adalah pendapat pem er hat i lingkungan dan or ganisasi lingkungan hidup.

Hur uf d

Yang dim aksud dengan Per t im bangan dan rekom endasi dan pej abat yang ber w enang adalah ant ar a lain r ekom endasi dar i Kepala Bapedal t ent ang kelayakan lingkungan hidup yang kew enangan penilaian kom isi AMDAL nya dipusat , sedangkan di daer ah adalah per t im bangan dan r ekom endasi

kelayakan lingkungan hidup dan Gubem ur yang kew enangan penilaian kom isi AMDAL- nya ada di daer ah.

Pasal 17

Penanggulangan kebakaran lahan t idak ber laku bagi m asyar akat adat at au t r adisional yang m em buka lahan unt uk ladang dan kebunnya, kecuali kebakaran lahan t er sebut t er j adi sam pai di luar ar eal ladang dan kebunnya Pem bakaran t er sebut dilakukan dengan sengaj a dalam r angka m enyiapkan ladang dan kebun.

Pasal 13

Ayat ( 1)

Yang dim aksud dengan segera m elakukan penanggulangan adalah t indakan seket ika unt uk m elakukan penanggulangan sej ak diket ahuinya t er j adi kebakar an hut an dan at au lahan di lokasi kegiat annya.

Ayat ( 2)

Yang dim aksud dengan Ment er i lain yang t er kait adalah ant ar a lain Ment er i

Per t anian dalam hal kegiat an per kebunan, Ment er i Ener gi dan Sum ber Daya

Miner al dalam hal kegiat an yang ber kait dengan pert am bangan.

Ayat ( 3)

(29)

Pasal 19

yang dim aksud dengan per at ur an per undang- undangan yang ber laku adalah per at ur an perundang—undangan yang selam a ini t elah ada seper t i di bidang kehut anan.

Pasal 20 sam pai pasal 28

Cukup j elas

Pasal 29

Ayat ( 1)

Pem bent ukan inst ansi yang ber w enang t er sebut dapat dilakukan bagi pr opinsi yang r aw an t er j adi kebakar an hut an dan at au lahan,

Ayat ( 2)

Cukup j elas

Pasal 30

Cukup j elas

Pasal 31

Ayat ( 1)

Hur uf a

Yang dim aksud dengan t indakan penanggulangan kebakar an adalah ant ar a lain m obilisasi sar ana dan prasarana, sum ber daya m anusia unt uk m encegah m eluasnya kebakar an. Pelaksanaan penanggulangan kebakar an t er sebut dilakukan secar a bej enj ang dari t ingkat desa/ kelu r ahan, kecam at an, dani kabupat en / kot a.

Hur uf b

Yang dim aksud dengan pem er iksaan kesehat an m asyar akat adalah ant ar a lain pem er iksaan gangguan per nafasan dan ir it asi m at a.

llur uf C

(30)

Hur uf d

Yang dim aksud dengan Pengum um nan m engenai langkah—langkah yang diper lukan unt uk m engur angi dam pak yang ber kait an dengan kebakar an hut an dan at au lahan adalah ant ar a lain m engum um kan kepada m asyarakat agar m engur angi akt ivit asnya, dan m enggunakan m asker unt uk m engur angi dam paknya t er hadap kesehat an

Ayat ( 2)

Cukup j elas

Pasal 32

Cukup j elas

Pasal 33

Ayat ( 1)

Pem bent ukan inst ansi yang ber w enang secar a khusus t er sebut dapat

dilakukan di kabupat eu/ kot a yang r aw an t erj adi kebakar an hut an dan at au

lahan,

Ayat ( 2)

Cukup j elas

Pasal 34

Cukup j elas

Pasal 35

Cukup j elas

Pasal 36

Yang dim aksud dengan hal t er t ent u adalah ant ar a lain pengecekan lapangan unt uk m enget ahui t ent ang kebenar an infor m asi yang disam paikan oleh Guber nur / Bupat i/ Walikot a t er hadap penanganan kasus ker usakan dan at au pencem ar an lingkungan hidup yang ber kait an dengan kebakar an hut an dan at au lahan.

Pasal 37

(31)

Pasal 38

Yang dim aksud dengan ket idakpat uhan penanggung j aw ab usaha adalah ant ar a lain t idak m enyiapkan per alat an pem adam an,dan at au st andar oper asi pr osedur penanggulangan kebakar an hut an dan at au lahan di lokasi usahanya.

Pasal 39

Ayat ( 1)

Yang dim aksud pej abat daerah set em pat adalah ant ar a lain Kepala Desa/ Lur ah, Cam at , dan Polisi. Sedangkan infor m asi yang diper oleh dan m edia elekt r onik, m edia cet ak, dan sur at , dilapor kan kepada Kepala lnst ansi yang ber t anggung j aw ab.

Ayat ( 2) sam pai ayat ( 5)

Cukup j elas

Pasal 40

Cukup j elas

Pasal 41

Cukup j elas

Pasal 42

Ayat ( 1)

Peningkat an kesadar an m asyar akat , penanggung j aw ab usaha, dan apar at ur dilakukan m elalui ant ar a lain :

a. peningkat an pem aham an t er hadap per at ur an per undang—undangan yang ber kait an dengan bidang konser vasi hut an dan at au lahan;

b. pem ber ian bim bingan t eknis;

c. pendidikan dan pelat ihan;

d. pem ber ian insent if bagi or ang yang dianggap ber j asa dalam bidang konser vasi hut an dan at au lahan unt uk m endor ong par t isipasi akt if m asyar akat dan penanggung j aw ab usaha dalam pengendalian ker usakan dan at au pencem ar an lingkungan hidup.

(32)

t idak langsung dapat ber upa bant uan pendanaan dalam pengendalian kebakar an hut an dan at au lahan.

Yang dim aksud dengan pim pinan inst ansi t eknis dalam pasal izin adalah ant ar a lain Depar t em en Kehut anan unt uk usaha kehut anan dan Depar t em en Per t anian unt uk usaha per kebunan.

Ayat ( 2)

Kear ifan t r adisional adalah ant ar a lain t r adisi Kar uhan pada m asyar akat Kam pung Naga, Jaw a Dar at , dan t r adisi 1hut an lar angan pada m asyarakat Siber ut , Sum at er a.

Pasal 43

Ayat ( 1)

Cukup j elas

Ayat ( 2)

Hur uf a

Cukup j elas

Hur uf b

Yang dim aksud dengan hasil pengukur an dam pak adalah ant ar a lain lndeks St andar Pencem ar Udar a ( I SPU) , PM10, j arak

pandang, dan baku m ut u udar a am bien.

Hur uf c

Cukup j elas

Hur uf d

Yang dim aksud dengan dam pak t er hadap kehidupan

m asyar akat adalah antar a lain dam pak t er hadap kesehat an dan akt ivit as m asyar akat m asyar akat .

Hur uf e

Yang dim aksud dengan langkah- langkah unt uk m engur angi dam pak adalah ant ar a lain m engur angi akt ivit as m asyar akat dan m enggunakan m asker r unt uk m enghindar i dar i ker ugian yang lebih besar bagi m asyar akat

Pasal 44

(33)

Pasal 45

Ayat ( 1)

Hak at as infor m asi t ent ang t er j adinya kebakar an hut an dan at au lahan m er upakan konsekuen logis dan hak berperan dalam pengendalian

ker usakan dan at au pencem ar an lingkungan hidup yang ber kait an dengan kebakar an hut an dan at au lahan.Hak at as infor m asi t er sebut akan

m eningkat kan nilai dan efekt ifit as per an m asyakat dalam pengendalian ker usakan dan at au pencem ar an lingkungan hidup di sam ping akan

m em buka peluang bagi m asyar akat unt uk m engakt ualisasikan haknya at as lingkungan hidup yang baik dan sehat . I nfor m asi t er sebut dapat ber upa dat a, dokum en Rencana Pengelolaan Lingkungan ( RKL) dan Rencana Pem ant auan Lingkungan ( RPL) , ket er angan, atau infor m asi lain yang ber kenaan dengan pengendalian ker usakan dan at au pencem ar an lingkungan hidup yang m enur ut sifat dan t uj uan m em ang t er buka unt uk diket ahui m asyar akat .

Ayat ( 2)

Dalam hal infor m asi belum t er sedia pada Gubenur / Bupat i/ WaLikot a, m aka m asyar akat yang ber kepent ingan dapat m em int a infor m asi t er sebut kepada Kepala I nst ansi yang ber t angungj aw ab.

Penyediaan infor m asi kepada m asyar akat m engenai dam pak kebakar an hut an dan at au lahan lint as propinsi dan lint as bat as negar a dilakukan oleh Pem er int ah Pusat , m isalnya infor m asi dam pak kebakar an hut an dan at au lahan t er hadap keselam at an pener bangan diber ikan oleh inst ansi yang ber t anuggung j aw ab di bidang per hubungan. Koordinasi penyediaan infor m asi dilakukan oleh Kepala I nst ansi yang ber t anggur g j aw ab.

Pasal 46

Per an yang dim aksud m eliput i per an dalam pr oses pengam bilan keput usan, baik dengan cara m engaj ukan keber at an m aupun dengan pendapat at au dengan car a lain yang dit ent ukan dalam per at ur an per undang- updangan. Per an t er sebut dilakukan ant ara lain dalam pr oses penilaian analisis

m engenai dam pak lingkungan hidup at au per um usan kebij akan pengendalian ker usakan dan at au pencem ar an lingkungan hidup yang ber kait an dengan kebakar an hut an dan at au lahan. Pelaksanaannya didasar kan pada pr insip ket er bukaan. Dengan ket er bukaan dim ungkinkan m asyakakat ikut

m em ikir kan dan m em ber ikan pandangan ser t a per t im bangan dalam pengam bilan keput usan pengendalian ker usakan dan at au pencem ar an lingkungan hidup yang ber kait an dengan kebakar an hut an dan at au lahan.

Pasal 47. . .

(34)

Pasal 48

Cukup j elas

Pasal 49

Ayat ( 1)

Yang dim aksud dengan t indakan t er t ent u adalah antara lain m elakukan penyelam at an dan at au t indakan penanggulangan dan at au pem ulihan lingkungan hidup. Tidakan pem ulihan m encakup kegiat an unt uk m encegah t im bulnya kej adian yang sam a di kem udian har i.

Ayat ( 2)

Cukup j elas

Ayat ( 3)

Cukupj elas

Pasal 50

Cukup j elas

Pasal 51

Ayat ( 1)

Penger t ian ber t anggungj aw ab secar a m ut lak at au st r ict liabilily, yakni unsur kesalahan t idak per lu dibukt ikan oleh pihak penggugat sebagai dasar

pem bayar an gant i ker ugian. Ket ent uan ayat ini m er upakan lex specialis dalam gugat an t ent ang per buat an m elanggar hukum pada um um nya.

Bsam ya nilai gant i ker ugian yang dapat dibebankan t er hadap pencem ar at au per usak lingkungan hidup m enur ut pasal ini dapat dit et apkan sam pai bat as t er t ent u.

Yang dim aksudkan sam pai bat as t er t ent u, adalah j ika m enur ut penet apan per at ur anper undang—undangan yang ber laku, dit ent ukan kehar usan asur ansi bagi usaha dan at au kegiat an yang ber sangkut an at au t elah t er sedia dana lingkungan hidup.

Ayat ( 2)

Cukup j elas

Ayat ( 3)

(35)

Pasal 52 sam pai pasal 55

Cukup j elas

LAMPI RAN I

Per at ur an Pem er int ah Republik I ndonesia No : 04 Tahun 2001 Tanggal : 15 Febr uar i 2001

KRI TERI A UMUM BAKU KERUSAKAN LI NGKUNGAN HI DUP NASI ONAL YANG BERKAI TAN DENGAN KEBAKARAN HUTAN DAN ATAU LAHAN

A. KRI TERI A UMUM BAKU KERUSAKAN TANAH MI NERAL YANG BERKAI TAN

(36)
(37)

B. KRI TERI A UMUM BAKU KERUSAKAN TANAH GAMBUT YANG BERKAI TAN

(38)
(39)

D. KRI TERI A UMUM BAKU KERUSAKAN FAUNA YANG BERKAI TAN DENGAN KEBAKARAN HUTAN DAN ATAU LAHAN

PRESI DEN REPUBLI K I NDONESI A,

t t d

ABDURRAHMAN WAHI D

Salinan sesuai dengan aslinya SEKRETARI AT KABI NET RI

Kepala Bir o Per at ur an Per undang- undangan I

t t d

LAm bock V. Nahat t ands

Referensi

Dokumen terkait

UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG DAN JASA POKJA PENGADAAN JASA KONSTRUKSI DAN JASA KONSULTANSI. TAHUN

Berdasarkan kriteria penilaian investasi dengan menggunakan metode Average Rate of Return (ARR), rencana investasi aktiva tetap layak dilakukan karena hasil perhitungan

2) Program Kerja Kelompok a.. Agar TIK dapat dimanfaatkan pendidik untuk meningkatkan kualitas pendidikan Untuk merubah paradigm pendidikan yang lebih baik. Sebagai

Pada hari ini, Selasa tanggal Dua bulan Oktober tahun dua ribu dua belas, kami yang bertanda tangan dibawah ini Panitia Pengadaan Barang/Jasa Dinas Pertanian Kota Padang

Misalnya Hotel Sahid Jakarta, discount 35% dari Published Rate, Hotel Sahid Jaya Makassar, disc 50% dari Published Rate, Hotel Sahid Raya Yogyakarta, disc 10% untuk F&B, disc

Time Magazine printed an article that referred to the cause of anxiety attacks, which is stress, as an epidemic in 1983.. No one would argue against the fact that the world around

Cocktail making evening in Sussex is an ideal corporate event to enhance the team-building attitude in corporate people.. This event is like a breath of fresh air after the

Penerapan instrumen lembar observasi langsung yang diterapkan oleh guru mata pelajaran akidah akhlak untuk menilai sikap sosial siswa di MTsN MODEL Palangka Raya Dapat di lihat