• Tidak ada hasil yang ditemukan

FREE & Panduan Analisis Diri

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "FREE & Panduan Analisis Diri"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

6 Oktober 2017 14.10

Asosiasi Tulis: F.R.E.E

Fast artinya apapun yg muncul dlm pikiran kita tuliskan dg cepat. Tdk peduli tulisan kita jelek, ada salah kata, ada salah ejaan, lupakan itu semua dan tulislah dg cepat apapun yg muncul dlm pikiran kita.

Raw artinya sembari kita menulis dg cepat, apapun yg muncul dalam pikiran kita sekalipun itu hal buruk yg pernah kita lakukan, aib, sesuatu yg tdk bermoral, tetaplah menuliskannya. Jadilah berani. Jujurlah pada diri sendiri.

Exact disini adalah setelah kita menulis banyak hal, dg bantuan supervisor kita akan mengkritisi per bagiannya. Sekali lg, dg bantuan supervisor. Kalian bisa saja melakukannya sendiri tp akan memberatkan diri kalian dalam menghadapi defekasi diri. Supervisor akan membantu kalian memberikan pandangan, motivasi, celah yg lain dalam Analisa Diri. Jadi silahkan mulai hubungi supervisor kalian, mulai mengakrabkan diri.

Easy adalah hasil dr analisa diri. Yakni kemudahan dalam menjalani hidup. Dg gaya hidup baru ini, jujur dan terbuka terhadap diri sendiri, kita bisa menjadi lebih berdaya dan mendekati sehat mental. Bagaimana pun juga seperti kata Freud, "tujuan dari mempraktekkan psikoanalisis adalah untuk memudahkan hidup".

Panduan Analisa Diri dengan Asosiasi Tulis (berdasarkan Workbook Analisa Diri)

Sebelum melakukan analisa diri, alangkah lebih baiknya bila dibaca dan dipahami filsafat psikoanalisa dan konsep asosiasi tulis.

1. Me, My Self, & My Story

Dibagian awal ini, sekaligus menjadi bagian yg tiada akhirnya, adalah bagian dimana kita melakukan asosiasi tulis. Tulislah semuanya, apapun yg muncul dlm pikiran, entah itu hal yg sepele, atau bahkan hal-hal yg buruk, aib, dan sisi gelap diri kita. Tuliskan semuanya. Lupakan mengenai ejaan, bahasa, tata penulisan yg benar. Jadilah bebas. Seperti konsep Fast dan Raw dalam F.R.E.E, tulis dg cepat dan sebebas mungkin.

Ada saatnya dimana kita bingung untuk menulis apa, hal tsb adalah resistensi dr ketidaksadaran, alih-alih menutup buku atau putus asa, tulislah kebingunganmu. Ya, tulislah apa yg membuatmu bingung, dan dg sendirinya akan muncul hal-hal yg dapat kita ambil pelajaran nantinya. Sekali lagi, tulislah semuanya, tanpa batas, sebebas mungkin. Bisa berupa kenangan masa lalu, hubungan dg orang tua, hubungan dg pasangan, memori traumatis, fantasi, apapun itu.

Pada bagian Dream, Jokes, & Slip of Tongue, kalian boleh menuliskan mimpi yg msh kalian ingat, atau humor yg kalian lakukan, atau keselo lidah yg kalian ucapkan. Sekalipun sebenarnya selalu ada 3 hal ini yg kita lakukan, namun kita tdk perlu memaksa diri untuk menuliskan. Yg menjadi poin penting adalah asosiasi tulis. Tapi sekalipun demikian, kalian tetap boleh menuliskan mimpi, humor, dan salah ucap yg kalian lakukan untuk didiskusikan dg Supervisor.

Catatan : usai menulis, jangan mengkoreksi apalagi menghapus tanpa diskusi dg supervisor.

2. Analyze

Dibagian ini, atas persetujuan dan bantuan supervisor, kalian mulai memilah apa yg telah kalian tuliskan. Ada dua bagian nantinya, yakni

a. Hubungan dg masa lalu. Disini kalian menulis ulang hal-hal yg berkaitan dg diri sendiri. Disebut "hubungan dg masa lalu" karena bisa kita sadari bahwa segala ada di masa lalu, termasuk ketika kalian membaca tulisan "Panduan Analisa Diri" itu pun telah menjadi masa lalu, masa yg telah kita lalui. Maka dalam memilah asosiasi tulis yg telah kita lakukan, kita memilih hal-hal yg berkaitan dg diri sendiri seperti fantasi, kenangan, percakapan dg diri sendiri, dll.

(2)

3. Interpretation

Disini, merupakan bagian dari penggalian bab sebelumnya, analyze. Disini kalian bersama Supervisor akan bekerjasama untuk menggali aspek terdalam dari kejiwaan kita, yakni ketidaksadaran, dan merumuskan dinamika kejiwaan yg terjadi.

Catatan : perlu diingat, bahwa sampai interpretasi ini, bila telah ditemukan suatu dinamika kejiwaan, maka peserta telah dinyatakan 1/3 lulus. Tanpa penemuan satu dinamika kejiwaan, peserta belum bisa disebut Analis. Maka dalam hal ini, peserta diharapkan betul-betul dekat dg supervisor.

4. Recognition

Dibagian ini dan selanjutnya, sebenarnya sudah merupakan psikoterapi psikoanalisa. Dalam artian peserta bersama Supervisor bergerak kearah pemberdayaan diri. Dibagian ini dan seterusnya, peserta akan banyak mengedukasi diri sendiri. Khususnya dibagian ini, peserta mengakui kondisi kejiwaannya yg khas. Apapun kondisi kejiwaan yg telah didapatkan dari Interpretasi, mustilah diakui sebagai bagian dari diri kita. Bagian ini merupakan refleksi dari pemahaman kita yg telah kita dapatkan dr interpretasi. Atau lebih tepatnya, "setelah aku memahami kondisi kejiwaanku saat ini, bagaimana aku memandang diriku sendiri?", yang mana akam dibagi menjadi 2 bagian yakni apa yg aku pikirkan dan apa yg aku rasakan mengenai diriku sendiri.

5. Reorganization

Seperti yg telah kita bahas sebelumnya dibagian Asumsi Asosiasi Bebas dan Asosiasi Tulis, bahwa katarsis atau peluapan emosi bukanlah kesembuhan. Lantas apa yg menyembuhkan? Adalah reorganisasi atau penyatuan dari pemahaman diri yg terproyeksi dalam pola pikir dan perilaku dan tindakan nyata dalam kehidupan sehari-hari. Inilah yg menjadikan individu mendekati sehat mental.

Silahkan diskusikan dg Supervisor, jalan apa yg bisa kita tempuh untuk betul-betul mereorganisasi aspek-aspek positif dlm diri. Dan nantinya supervisor betul akan mendampingi setiap tindakan atau usaha kita dalam reorganisasi sampai kita betul-betul dapat menjadi berdaya.

Nah inilah Panduan Analisa Diri berdasarkan Workbook Analisa Diri. Bisa kita lihat, bahwa sekalipun kursus ini telah selesai, tapi proses analisa diri belumlah selesai. Ini adalah proses seumur hidup, kegiatan yg tiada akhirnya. Saya pun sampai saat ini, sekalipun telah bertahun-tahun mempelajari psikoanalisa, masih terus melakukan analisa diri. Karena inilah hal esensial dr psikoanalisa. Dan siapapun yg mengklaim dirinya Analis, tp tdk melakukan analisa diri, maka dia tdk layak disebut Analis. Untungnya, Asosiasi Psikoanalisa Indonesia telah berkomitmen untuk memfasilitasi setiap membernya. Maka sekalipun kursus telah selesai, kalian bisa tetap melakukan analisa diri dan mendiskusikan dg API.

Di minggu-minggu berikutnya, kita tidak akan banyak bicara mengenai Analisa Diri tapi kita akan bekerja sama untuk melakukannya. Maka saya ucapkan, selamat menyusuri lorong-lorong dalam diri kita. Gnoti Se Authon!

Referensi

Dokumen terkait

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM yang berjudul “ Rekan Krethek : Revitalisasi

Tahap selanjutnya adalah analisis struktur surat keputusan pada naskah, dan analisis dari aspek sejarahnya, yaitu mengenai pemberontakan kerajaan Tambuku

kerawanan longsor pada suatu daerah tertentu dengan metode yang dapat. digunakan untuk membantu pihak@pihak terkait untuk mendapatkan data

Dengan ancangan yang bersifat ideografis, ilmu pengetahuan budaya tidak berupaya untuk menemukan kaidah-kaidah seperti hukum- hukum alam yang tidak dapat diubah oleh

Mengukur adalah membandingkan sesuatu dengan sesuatu lain yang sejenis yang ditetapkan sebagai satuan Contoh : panjang meja = 6 x panjang pensil (panjang = besaran ; pensil

Silikosis merupakan penyakit fibrosis parenkim paru yang disebabkan oleh debu silica ataupun kristalin silicon dioksida.. Penyakit ini terjadi

disajikan dalam Tabel 2 berikut. Dari hasil analisis uji parsial menunjukkan bahwa faktor-faktor yang berpengaruh signifikan terhadap penawaran dalam negeri daging sapi

Berdasarkan hasil analisis ditemukan bahwa risiko kredit berpengaruh negatif signifikan terhadap profitabilitas, likuiditas berpengaruh positif signifikan terhadap