• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dokumen – Fakultas Ekonomi & Bisnis UMSurabaya Anang Mark Syariah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Dokumen – Fakultas Ekonomi & Bisnis UMSurabaya Anang Mark Syariah"

Copied!
78
0
0

Teks penuh

(1)

Optimalisasi

Optimalisasi

Marketing Mix

Marketing Mix

Syari’ah Pada UKM

Syari’ah Pada UKM

(2)

Dalam

Al-Quran

kata

syari’ah

disebutkan hanya

sekali dalam Surah Al-Jatsiyah ayat 18 yang artinya:

Kemudian Kami Jadikan kamuberada didalam

suatu syariat (peraturan) dari urusan (agama) itu,

maka ikutilah syariat itu dan janganlah kamu

(3)

Marketing

adalah bentuk muamalah (perdagangan)

yang dibenarkan dalam Islam, sepanjang

dalam segala proses transaksinya

terpelihara dari hal-hal yang terlarang oleh

ketentuan syari’ah.

(4)

Islam mengajarkan umatnya untuk melibatkan diri dalam berdagang untuk mencapai kesejahteraan ekonomi

Al Quran surat An Nisa’ ayat 29 :

(5)

Nabi Muhammad SAW bersabda:

“Orang yang bertransaksi jual beli masing-masing memilki hak khiyar (membatalkan atau melanjutkan transaksi) selama keduanya belum berpisah. Jika

keduanya jujur dan terbuka, maka keduanya akan mendapatkan keberkahan dalam jual beli, tapi jika keduanya berdusta dan tidak terbuka, maka

keberkahan jual beli antara keduanya akan hilang”. (HR. Bukhari no. 2079 dan Muslim no. 1532)

(6)

Marketing Syari’ah

Marketing Syari’ah

Kegiatan pemasaran (Marketing) harus

dilandasi oleh semangat ibadah

kepada ALLAH SWT Tuhan Sang Maha

Pencipta, berusaha semaksimal mungkin

dengan tujuan untuk kesejahteraan

(7)

Marketing Syari’ah menggabungkan prinsip maksimalisasi nilai-nilai marketing dengan prinsip-prinsip Islami untuk kesejahteraan masyarakat.

Marketing Syari’ah sebuah disiplin bisnis

strategis yang mengarahkan proses penciptaan penawaran dan perubahan

value

dari Produsen kepada Konsumen, yang dalam keseluruhan

prosesnya sesuai dengan akad dan

prinsip-prinsip muamalah (perdagangan) dalam Islam.

(8)

Karakteri

Karakteri

s

s

tik

tik

Marketing S

Marketing S

yari

yari

ah

ah

1. Ketuhanan (rabbaniyah

)

Bersifat religius: Keyakinan bahwa

hukum-hukum syari’ah merupakan hukum-hukum yang paling adil dan paling sempurna, dan Perasaan

merasa bahwa Allah SWT senantiasa mengawasinya.

2. Etis (akhlaqiyyah)

Mengedepankan masalah akhlak (moral dan

(9)

3. Realistis (al-waqi'yyah)

bukan konsep yang eksklusif, fanatis, anti modernitas,

dan kaku, melainkan fleksibel dalam koridor syari’ah.

marketer syariah adalah para marketer profesional ,

dengan penampilan yang bersih, rapi, dan bersahaja, bekerja sangat dengan profesional, dan

mengedepankan nilai-nilai religius, keshalehan,  aspek moral, dan kejujuran  dalam segala aktifitas

marketingnya.

4. Humanistis (insaniyyah)

Syariat Islam diciptakan untuk manusia sesuai dengan

kapasitasnya tanpa menghiraukan ras, warna kulit, tanah air, dan status. Hal inilah yang  membuat

(10)

BISNIS CARA RASULULLAH SAW

BISNIS CARA RASULULLAH SAW

“Sesungguhnya pada diri Rasulullah SAW

terdapat suri teladan yang baik bagi kamu,

(yaitu) bagi siapa yang mengharap (rahmat)

Allah dan (kebahagiaan) hari kiamat dan ia

banyak menyebut Allah” (QS Al-Ahzab

[33]:21).

Nabi Muhammd SAW, juga adalah manusia

biasa; beliau makan, minum, berkeluarga dan

bertetangga, juga

Berbisnis

dan berpolitik,

(11)

Nabi Muhammad SAW sebagai

Nabi Muhammad SAW sebagai

Marketer Syari’ah

Marketer Syari’ah

Nabi Muhammad SAW sangat menganjurkan umatnya untuk berbisnis (berdagang), karena berbisnis dapat menimbulkan kemandirian dan

kesejahteraan bagi keluarga, tanpa tergantung atau menjadi beban orang lain.

Al-Quran juga memberi motivasi untuk berbisnis pada ayat berikut: “Tidak ada dosa bagimu untuk mencari karunia (rezeki hasil perniagaan) dari

Tuhanmu.” (QS Al-Baqarah : 198)

(12)

Nabi Muhammad SAW sebagai

Nabi Muhammad SAW sebagai

Marketer Profesional

Marketer Profesional

Dalam transaksi bisnisnya sebagai pedagang professional tidak ada tawar menawar dan

pertengkaran antara Nabi Muhammad SAW dan

para pelanggannya, sebagaimana sering disaksikan pada waktu itu di pasar-pasar sepanjang jazirah

Arab.

“Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan

yang batil , kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku degan suka sama suka diantara kamu.”

(13)

Nabi Muhammad SAW sebagai

Nabi Muhammad SAW sebagai

Marketer yang Jujur

Marketer yang Jujur

Nabi Muhammad SAW benar-benar mengikuti prinsip-prinsip perdagangan yang adil dan jujur dalam transaksi-transaksinya.

Dari Abu Sa’id Al-Khudri radhiyallahu ‘anhu, Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam bersabda:”Pedagang yang

senantiasa jujur lagi amanah akan bersama para nabi, orang-orang yang selalu jujur dan orang-orang-orang-orang yang mati syahid.”

(HR. Tirmidzi, Kitab Al-Buyu’ Bab Ma Ja-a Fit Tijaroti no. 1130)

(14)

“Para pedagang kaya akan dibangkitkan

pada HariKebangkitan sebagai pelaku-

pelaku kejahatan, kecuali mereka yang

taqwa pada Allah, jujur, dan selalu

mengatakan kebenaran.”

(15)

"Penuhilah takaran dan timbangan dengan

jujur, karena Kami tidak memberi beban

kepada seseorang melainkan menurut

kemampuannya." (Al-An'am: 152)

Penuhilah takaran apabila kamu menakar,

dan timbanglah dengan jujur dan lurus, yang

demikian itu lebih baik dan sebaik-baik

kesudahan. (Al-Isra': 35)

(16)

Nabi Muhammad SAW

Nabi Muhammad SAW

Menghindari Bisnis Haram

Menghindari Bisnis Haram

Nabi Muhammad SAW melarang beberapa jenis perdagangan , baik karena sistem-nya maupun karena ada unsur-unsur yang diharamkan

didalamnya.

Unsur

Unsur yang diharamkan:

Memperjual-belikan benda-benda yang dilarang dalam Al-Quran adalah haram. misalnya, melarang mengkonsumsi daging babi, darah, bangkai dan alkohol

(QS:Al-Baqarah:175).

(17)

Sistem

Sistem Perdagangan yang diharamkan:

Hadis riwayat Abu Hurairah ra.: Bahwa

Rasulullah SAW, melarang sistem jual beli

mulamasah (wajib membeli jika pembeli

telah menyentuh barang dagangan) dan

munabadzah (sistem barter antara dua

orang dengan melemparkan barang

dagangan masing-masing tanpa

memeriksanya) (HR. Bukhari dan Muslim).

(18)

Hadis riwayat Ibnu Umar ra.: Bahwa

Rasulullah SAW. melarang mencegat barang

dagangan sebelum tiba di pasar. Demikian

menurut redaksi Ibnu Numair. Sedang

menurut dua perawi yang lain: Sesunggunya

Nabi SAW. melarang pencegatan. (HR.

(19)

Hadis riwayat Abdullah bin Mas’ud ra.: Dari Nabi SAW.

bahwa beliau melarang pencegatan (blokir) barang-barang dagangan.(HR Bukhari dan Muslim)

Sebagaimana yang dikatakan oleh sahabat Anas r.a.:

"Kami dilarang orang kota menjualkan barang orang

dusun, sekalipun dia itu saudara kandungnya sendiri." (HR Bukhari dan Muslim)

Orang kota tidak boleh menjualkan barang orang dusun, dalam arti menjadi brokernya/calo, karena dapat

membahayakan para penduduk kota dan menyulitkan mereka.

(20)

Nabi Muhammad SAW dengan

Nabi Muhammad SAW dengan

Bisnis Halal

Bisnis Halal

Nabi Muhammad diutus untuk menghapus segala sesuatu yang kotor, keji dan gagasan-gagasan yang tidak sehat dalam masyarakat, serta memperkenalkan gagasan yang baik, murni dan bersih di kalangan umat manusia.

“Barang yang bersih” berarti sehat dan diperoleh dengan cara yang halal. Karena itu apa yang dihasilkannya pun menjadi halal.

“Makanlah dari yang baik dan berbuat baiklah”(QS Al-Mukminun [23]: 51.

“Makanlah tanpa ragu- ragu barang yang baik dan bersih yang telah kami berikan kepadamu dan bersyukurlah

(21)

Marketing Mix Syari’ah

Marketing Mix Syari’ah

Marketing Mix yang biasa digunakan

dalam pemasaran konvensional

dianalisis dan dikaji

dengan

menggunakan rujukan dari Al Quran,

Al Hadits, Ijma’ dan Qiyas dan kajian

tentang etika pemasaran Islam

(22)

Konsep Marketing Mix Syari’ah,

sebenarnya

telah ada sejak lebih dari 1400 tahun lalu.

Penemuan-penemuan ahli pemasaran dunia

tentang konsep

Marketing Mix

seperti

Neil Borden tahun 1953, lalu Rasmussen

(1955), kemudian McCharthy (1960) dan Kotler

(1967), sebenarnya sudah dipraktekkan oleh

Nabi Muhammad SAW beserta para sahabat

dan tabi’in sejak ribuan tahun lalu.

Namun jarang bahkan mungkin belum ada

yang mendefinisikan itu sebagai konsep

(23)

Marketing Mix

Marketing Mix

konvensional

konvensional

:

:

Price

Price

(Harga)

(Harga)

Price (Harga)

Harga merupakan alat untuk mengukur nilai

suatu barang

Harga bagi produsen merupakan penentu bagi

permintaan pasar dan mempengaruhi posisi

pesaing perusahaan dalam merebut konsumen

Menentukan harga perlu diperhatikan agar

(24)

Marketing Mix

Marketing Mix

Syari’ah

Syari’ah

:

:

Price

Price

(Harga)

(Harga)

Dalam menentukan harga tidak boleh

menggunakan cara-cara yang merugikan pebisnis lainnya. Islam memperbolehkan pedagang untuk mengambil keuntungan. Namun, untuk mengambil keuntungan tersebut janganlah berlebih-lebihan

(Ghazali, 1983: 308).

(25)

Menentukan harga dalam Islam haruslah disesuaikan dengan kondisi barang yang dijual.

Nabi Muhammad SAW pernah marah saat melihat

seorang pedagang menyembunyikan jagung basah di bawah jagung kering, kemudian si pedagang

menjualnya dengan harga tinggi (Ghazali, 1983: 298).

Nabi Muhammad SAW mengatakan: “Mengapa tidak engkau letakkan yang kebasahan itu diatas bahan makanan itu, sehingga orang-orang dapat

mengetahui keadaannya. Barang siapa menipu, maka ia bukanlah masuk golongan kita” 

(HR. Muslim). 

(26)

Nabi Muhammad SAW juga melarang

perihal 

najasy

 

(

false demand) atau permintaan palsu.

Transaksi najasy diharamkan karena si penjual menyuruh orang lain memuji barangnya atau

menawar dengan Harga Tinggi agar orang lain

tertarik untuk membeli. Padahal, si penawar (orang lain) tsb tidak bermaksud untuk benar-benar

membeli barang tersebut. Ia hanya ingin menipu orang lain yang benar-benar ingin membeli. (Karim, 2007: 182).

(27)

Nabi Muhammad SAW, bersabda: “Barang siapa yang berbuat sesuatu dalam (menentukan)

harga-harga orang Islam agar memahalkannya, maka Allah berhak menundukkannya dengan tulang dari api neraka pada hari Kiamat.”

Kemudian Ma’bal ditanya: “Apakah kamu mendengarnya dari Rasulullah ?” Ma’bal

menjawab: “Ya. Bahkan tidak hanya satu atau dua kali.”

(HR. Ahmad bin Hanbal).

(28)

Marketing Mix

Marketing Mix

konvensional

konvensional

:

:

Promotion

Promotion

Promotion (Promosi):

Adalah kegiatan komunikasi antara perusahaan dan konsumen sebagai usaha untuk mempengaruhi

konsumen dalam kegiatan pembelian sesuai keinginan dan kebutuhannya.

Promosi sebagai suatu kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk mengkomunikasikan

(29)

Marketing Mix

Marketing Mix

Syari’ah

Syari’ah

:

:

Promotion

Promotion

Al-Qur'an mengutuk segala bentuk dari pernyataan palsu, tuduhan tak berdasar, pemaksaan dan

kesaksian palsu

Dan mereka menjadikan para malaikat yang mereka itu adalah hamba-hamba al-Rahman (Yang Maha

Pemurah) sebagai orang-orang perempuan. Apakah mereka menyaksikan penciptaan mereka (para

malaikat) itu? Kelak akan dituliskan persaksian mereka dan mereka akan ditanya. (Al-Qur'an, 43:19).

(30)

Tidak etis untuk salesman melebih-lebihkan

keunggulan produk yang sebenarnya tidak ada(Ibnu al-Ukhuwwah, 1938)

Dalam bidang promosi produk, etika pemasaran syari’ah akan mengikuti aturan berikut:

Mencegah terjadinya periklanan palsu dan menyesatkan;

Menghindari taktik penjualan yang menyesatkan;

Menghindari promosi penjualan yang

(31)

Islam menganjurkan umatnya untuk

memasarkan atau mempromosikan produk

dan menetapkan harga yang tidak

berbohong, harus berkata jujur (benar) dan

diridhoi oleh Allah SWT .

“Pedagang yang benar dan terpercaya

bergabung dengan para nabi, orang-orang

benar (siddiqin), dan para syuhada di

surga.” (HR. Turmudzi).

(32)

Nabi Muhammad SAW bersabda : "Tidak halal

seseorang menjual suatu perdagangan, melainkan dia harus menjelaskan ciri perdagangannya itu;

dan tidak halal seseorang yang mengetahuinya, melainkan dia harus menjelaskannya."

(HR Hakim dan Baihaqi)

Menurut syari’ah, promosi dilarang menggunakan teknik promosi yang menonjolkan penggunaan

daya tarik seksual perempuan, kesaksian dan

(33)

“Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan)

kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran.” (QS. Al Maidah: 2).

“Sesungguhnya orang-orang yang ingin agar (berita) perbuatan yang amat keji itu tersiar di kalangan orang-orang yang beriman, bagi mereka azab yang pedih di dunia dan di akhirat. Dan Allah mengetahui, sedang, kamu tidak mengetahui” (QS. An Nur: 19).

Prinsip ini dapat kita terapkan dalam masalah

mempromosikan suatu produk dalanm Marketing Mix Syari’ah.

Artinya, seorang muslim tidaklah boleh mempromosikan hal-hal yang diharamkan. Di antara bentuknya misalnya menyebarkan perbuatan faahisyah (keji) seperti buka-bukaan aurat atau hal yang menjurus pada zina.

(34)

Marketing Mix konvensional:

Place

Place

Place (Tempat)

Tempat (distribusi) adalah untuk memastikan ketersediaan barang dan jasa yang dibutuhkan konsumen pada waktu dan tempat yang tepat. 

(35)

Marketing Mix

Marketing Mix

Syari’ah

Syari’ah

:

:

Place

Place

Nabi Muhamad SAW. terlahir dari keluarga

pedagang dan beristrikan seorang pedagang yaitu Siti Khatijah ra., saat beliau belum menikah dengan Siti Khatijah ra. beliau merupakan salah satu

bawahan Siti Khatijah ra. yang paling dikagumi oleh Siti Khatijah ra. karena teknik pemasaran beliau.

Pada saat itu Nabi Muhamad SAW telah

(36)

Nabi Muhammad SAW melarang pemotongan jalur

distribusi dengan maksud agar harga naik. Sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadits:“Rasulullah SAW

melarang penghadangan rukban serta melarang pula berlomba-lomba menaikkan penawaran,” (HR. Bukhari dan Muslim).

Adapun arti menghadang (talaqi) rukban, dalam hadits tersebut, ialah menghadang para penjual yang biasanya (di negeri Arab) dengan berkendaraan membawa

dagangan dari daerahnya masing-masing, lalu meminta supaya barang dagangannya diturunkan disitu dan dibeli dengan harga semurah-murahnya (Ghazali, 1983: 305). Sebab, si pembeli tersebut akan memberikan berita

(37)

Di dalam islam melarang penimbunan atau hal-hal yang menghambat pendistribusian barang sampai ke konsumen.

Menimbun adalah membeli barang dalam jumlah yang banyak kemudian menyimpannya dengan maksud untuk menjualnya dengan harga tinggi. Penimbunan dilarang dalam islam hal ini

dikarenakan agar supaya harta tidak hanya beredar di kalangan orang-orang tertentu. 

QS Al-Hasyr ayat 7 yang potongan ayatnya memiliki arti “…….. agar harta itu jangan hanya beredar di

antara orang – orang kaya saja di antara kamu . Apa yang diberikan Rasul kepadamu terimalah, Dan apa yang dilarangnya bagimu maka tinggalkanlah …….”

(38)

Seperti dalam sebuah hadits: 

”Siapa saja yang melakukan penimbunan untuk

mendapatkan harga yang paling tinggi,dengan tujuan mengecoh orang islam maka termasuk perbuatan yang salah” (H.R Ahmad)

“Dari Ma’mar ia berkata, Rasullullah SAW. bersabda:

barang siapa yang menimbun barang, maka ia bersalah (berdosa)” (HR. Muslim)

"Barangsiapa menimbun bahan makanan selama empat puluh malam, maka sungguh Allah tidak lagi perlu kepadanya." (Riwayat Ahmad, Hakim, Ibnu Abu Syaibah dan Bazzar)

Saluran distribusi dalam islam tidak seharusnya

(39)

Marketing Mix konvensional:

Product

Product

Product (Produk)

Produk sendiri terbagi dua yaitu produk nyata bisa dilihat dan produk tidak nyata atau jasa hanya bisa dirasakan tapi tidak bisa di lihat.

Dalam hal produk perlu di perhatikan kualitas dan layanan karena konsumen ketika membeli bukan hanya sekedar ingin tapi juga membutuhkan dan

harus kita perhatikan kepuasan konsumen terhadap produk yang kita tawarkan

(40)

Marketing Mix

Marketing Mix

Syari

Syari

ah

ah

:

:

Product

Product

Prinsip syariah dalam penentuan

produk

(Ibnu al – Ukhuwwah,1938)

Produk harus halal.

Produk tersebut harus riil bukan maya.

Produk harus dapat dikirim setelah

(41)

Dilarang ‘jualan’ atas ‘jualan’ orang lain Misalnya

kita temui seorang pembeli yang membeli suatu barang dengan harga sepuluh ribu rupiah lalu kita sampaikan

kepadanya bahwa kita bisa menjual yang sekelas dengan barang yang dia beli namun dengan harga yang lebih murah.

atau

kita punya barang dengan kualitas yang lebih bagus dengan harga yang sama yaitu sepuluh ribu.

Hal tesebut diatas DILARANG mengingat hadits berikut ini: Dari Abdullah bin Umar, sesungguhnya Rasulullah bersabda,

“Tidak boleh sebagian kalian menjual atas jualan orang lain atau membeli atas belian orang lain” [HR Bukhari dan Muslim].

(42)

Dilarang menjual kembali barang sebelum ada

serah terima

[

qabdh

atau

muqobadhah

]

Misalnya

kita kulakan suatu barang dari si A lantas kita

menjual barang tersebut sebelum ada serah

terima barang antara si A dengan kita.

Nabi SAW bersabda,

“Siapa saja yang membeli

makanan atau bahan makanan maka janganlah

dia menjual kembali sampai ada qabdh”

[HR

(43)

Nabi Muhammad SAW bersabda:

“ Sesungguhnya Rasulullah melarang transaksi

penjualan kembali barang dagangan di tempat

terjadinya kulakan hingga para padagang

membawa barang kulakannya ke kendaraan

mereka masing masing”

[HR Abu Daud].

Maka tidak boleh bagi orang yang membeli

suatu barang menjual kembali barang yang dia

beli sampai terjadi qabdh sempurna [baca:

qabdh

dengan tindakan nyata].

(44)

Konsep

Konsep

Syari

Syari

ah dalam Marketing Mix :

ah dalam Marketing Mix :

People

People

Menempatkan SDM (Marketer Syari’ah) pada tempat yang sesuai dengan kapasitasnya (the right man on the right place), memang memerlukan sebuah

strategi manajemen SDM yang cukup baik, karena jika strategi yang diimplementasikan keliru dan tidak sesuai syari’ah , maka akan berakibat fatal terhadap tingkat kepuasan pelanggan secara jangka panjang.

(45)

Konsep

Konsep

Syari

Syari

ah dalam Marketing Mix :

ah dalam Marketing Mix :

Proses

Proses

Kegiatan marketing mix yang menunjukan

bagaimana proses pelayanan yang di berikan

kepada konsumen pada saat melakukan pembelian produk atau jasa yang kita tawarkan harus sesuai syari’ah.

Tabligh (komunikatif) : artinya komunikatif dan argumentatif. Marketer akan menyampaikannya

dengan benar kualitas dan manfaat produk dengan tutur kata yang baik.

(46)

Konsep

Konsep

Syari

Syari

ah dalam Marketing Mix :

ah dalam Marketing Mix :

Physical Evidence

Physical Evidence

Produk berupa pelayanan Marketing Syariah

merupakan sesuatu hal yang bersifat intangible

atau tidak dapat diukur secara pasti Marketing Syari’ah lebih mengarah kepada rasa atau

(47)

lingkungan fisik merupakan segi paling jelas dan

nampak dalam kaitannya dengan situasi pemasaran . Maksud dari situasi ini adalah keadaan atau situasi dan kondisi lingkungan, dekorasi dari ruangan,

adanya suara, aroma fisik , cahaya yang terpancar , cuaca yang baik, peletakan dan layout yang nampak atau situasi lingkungan harus sesuai syari’ah

Sesungguhnya Allah SWT. Itu baik, Dia menyukai

kebaikan. Allah itu bersih, Dia menyukai kebersihan. Allah itu mulia, Dia menyukai kemuliaan. Allah itu dermawan ia menyukai kedermawanan maka

bersihkanlah olehmu tempat-tempatmu. (H.R. at – Tirmizi: 2723)

(48)

Prinsip

Prinsip

(Akhlak) Marketer

(Akhlak) Marketer

Syari

Syari

ah

ah

Memiliki kepribadian spiritual (takwa)

Berperilaku baik dan berkata benar (Shiddiq)Berperilaku adil dalam bisnis (Al-Adl)

Bersikap melayani dan rendah hati (Khidmah)Menepati janji dan tidak curang

Jujur dan terpercaya (Al- Amanah)

Tidak suka berburuk sangka (Su’uzh-zhann)Tidak suka menjelek-jelekkan (Ghibah)

(49)

Memiliki kepribadian spiritual

(takwa)

Nabi Muhammad SAW bersabda,

Bertaqwalah kepada Allah dimanapun engkau berada, dan hendaknya setelah melakukan

kejelekan engkau melakukan kebaikan yang dapat menghapusnya. Serta bergaulah dengan orang lain dengan akhlak yang baik‘” (HR. Ahmad 21354,

Tirmidzi 1987, ia berkata: ‘hadits ini hasan shahih’)

(50)

Berperilaku baik dan berkata

benar (Shiddiq)

Al-Quran mengajarkan untuk senantiasa berwajah manis,  berprilaku baik, dan simpatik.

Dalam kehidupan sehari-hari kita mengenal perilaku atau akhlak salah satunya akhlak terpuji. Adapun ayat-ayat yang mejelaskan perilaku terpuji, diantaranya:

Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu sesungguhnya Allah

beserta orang-orang yang sabar. (Al Baqoroh: 153) Dan tiadalah yang diucapkannya itu (Al Qur’an)

(51)

Berperilaku adil dalam bisnis

(Al-Adl)

Berbisnislah kalian secara adil, kata Allah SWT.

Berbisnis secara adil hukumnya adalah wajib, tidak hanya sekedar himbauan dari Allah SWT.

“Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum

kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi

pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran.” (QS. An-Nahl : 90)

(52)

Bersikap melayani dan rendah hati

(Khidmah)

Sikap melayani merupakan sikap utama dari seorang pemasar.

Rasulullah bersabda bahwa salah satu ciri orang

beriman adalah mudah bersahabat dengan orang lain, dan orang lainpun mudah bersahabat dengannya.

Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa,

(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan mema'afkan (kesalahan)

(53)

Menepati janji dan tidak curang

"Dan penuhilah janji; sesungguhnya janji itu pasti diminta pertanggungan jawabnya.’ SQ. Al-Isra’: 34. ‘dan penuhilah janji Allah." (QS. Al-An’am: 152)

Dan Allah berfirman ketika menyanjung para hamba-Nya orang-orang mukmin,

"(yaitu) orang-orang yang memenuhi janji Allah dan tidak merusak perjanjian." (QS Ar-Ra’du: 20)

(54)

Jujur dan terpercaya (Al- Amanah)

Diantara akhlak yang harus menghiasi bisnis syar’iah dalam bisnis setiap gerak-geriknya adalah kejujuran.

•Dari ‘Abdullah bin ‘Umar radhiallahu ‘anhu bahwa

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Seorang pedagang muslim yang jujur dan amanah (terpercaya) akan (dikumpulkan) bersama para Nabi, orang-orang shiddiq dan orang-orang yang mati syahid pada hari kiamat (nanti).

HR Ibnu Majah (no. 2139), al-Hakim (no. 2142) dan ad-Daraquthni (no. 17), dalam sanadnya ada kelemahan, akan tetapi ada hadits lain yang

(55)

Nabi Muhammad SAW bersabda, “Sumpah palsu dapat melariskan barang dagangannya, tetapi menghancurkan mata pencahariannya.”

Nabi Muhammad SAW bersabda: “ sumpah palsu (bombastis sehingga menjadikan laku barang yang dijual) mendatangkan keluasan tetapi

menghilangkan pekerjaan.” Ibnu fajar berkata:

”menghapus keberkahan”.

(Matan lain:Bukhori 1945, Nasa’I 4385, Abu Daud 2897, Ahmad 6909,6992,8981)

(56)

Tidak suka berburuk sangka

(Su’uzh-zhann)

Saling menghormati satu sama lain merupakan ajaran Nabi Muhammad SAW yang

diimplementasikan dalam perilaku bisnis modern. Tidak boleh satu pengusaha menjelekkan

pengusaha yang lain, hanya bermotifkan persaingan bisnis.

“Dari Abu Hurairah ia berkata telah bersabda

Rasulullah.” Jauhkanlah dirikamu daripada sangka (jahat) karena sangka (jahat) itu sedusta-dusta

(57)

Lanjutan...

Firman Allah, ” Wahai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan

janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang. …”. [QS Al-Hujuraat : 12]

(58)

Tidak suka menjelek-jelekkan

(Ghibah)

Kita dilarang Ghibah (mengumpat/menjelek-jelekan). Seperti Firman Allah, “Dan jangan dari kamu

mengumpat sebagian yang lain.”

Manusia tidak suka kalau bentuknya, perangainya, nasabnya, dan ciri-ciri yang tidak baik dibicarakan.

“Sesungguhnya termasuk riba yang paling besar

(dalam riwayat lain: termasuk dari sebesar besarnya dosa besar) adalah memperpanjang dalam

(59)

Tidak melakukan Suap (Risywah)

Dalam syariah, menyuap (risywah) hukumnya haram, dan menyuap termasuk dalam kategori

makan harta orang lain dengan cara batil

“Dan janganlah kalian memakan harta-harta diantara kalian dengan cara yang bathil” [QS. Al-Baqarah: 188]

“Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar kepada-Nya kamu menyembah.” [QS. al-Baqarah: 172]

(60)

Kewajiban Marketer Syari’ah

Kewajiban Marketer Syari’ah

Pertama, Marketer Syari’ah harus dapat menjamin produknya.

Jaminan yang dimaksud mencakup dua aspek

Aspek material, yaitu mutu bahan, mutu

pengolahan, dan mutu penyajian;

Aspek non-material mencakup kehalalan dan

(61)

Kedua, Marketer Syari’ah menjelaskan manfaat produk.

Produk bermanfaat apabila proses produksinya benar

dan baik. Ada pun metode yang dapat digunakan agar proses produksi benar dan baik, menurut Al-Quran,

sesuai petunjuk dalam QS. Al-An’am: 143, yang artinya,

“Beritahukanlah kepadaku (berdasarkan pengetahuan) jika kamu memang orang-orang yang benar.”

Jadi, dalam menjelaskan manfaat produk, nampaknya

peranan data dan fakta sangat penting. Bahkan sering data dan fakta jauh lebih berpengaruh dibanding

penjelasan.

(62)

Ketiga, Marketer Syari’ah memberikan kepuasan pada pelanggan.

Makanan yang halal dan baik yang menjadi darah

dan daging manusia akan membuat kita menjadi taat kepada Allah. Sebab konsumsi yang dapat

menghantarkan manusia kepada ketakwaan harus memenuhi tiga syarat:

(1) Materi yang halal,

(63)

Strategi Marketing Mix

Strategi Marketing Mix

Syari’ah

Syari’ah

UKM

UKM

1. Tidak menjual sesuatu yang haram.

UKM Syari’ah dilarang menjual sesuatu yang haram

seperti minuman keras dan memabukkan, narkotika dan barang-barang yang diharamkan

Allah Subhanahu wa ta’ala. “Hasil penjualan

barang-barang itu hukumnya haram dan kotor,”

Memperjual-belikan benda-benda yang dilarang

dalam Al-Quran adalah haram. misalnya, melarang mengkonsumsi daging babi, darah, bangkai dan

alkohol (QS:Al-Baqarah:175).

(64)

Produk UKM Syari’ah harus dikemas dalam tampilan yang menarik.

Perbedaan produk UKM umum dan syar’iah harus diberikan pembedaan agar konsumen mengetahui bahwa produk yang ada diberi label halal (syari’ah). Untuk menembus pasar yang lebih luas, para UKM harus mengubah sikap suka tidak mau repot akan sesuatu hal. Sertifikasi halal MUI (Majelis Ulama

Indonesia) adalah satu tiket untuk produk keluaran UKM memasarkan barang mereka ke pasar yang lebih besar.

UKM Syari’ah dilarang menjual produk yang tidak dimiliki.

(65)

Produk UKM

Bersertifikat Halal MUI

(66)

2. Tidak melakukan sistem perdagangan terlarang.

UKM menjalankan Sistem Distribusi Syariah

Distribusi syariah adalah wadah saluran/jaringan dalam rangka menyebarkan produk dari produsen ke konsumen dengan sistem yang transparan, terkendali dan saling menguntungkan satu sama lain sesuai dengan konsep berdagang dalam islam yang syari’ah.UKM, mempunyai keinginan untuk membina jaringan usaha mandirinya di daerah masing masing untuk diperkenalkan secara luas di Indonesia.

UKM Syari’ah tidak menjalankan sistem perdagangan

terlarang Bahwa Rasulullah SAW, melarang sistem jual beli

(67)

UKM menjalankan Sistem Distribusi

Syariah

(68)

3. Tidak terlalu banyak mengambil untung.

UKM Syari’ah dalam menentukan Harga tidak terlalu mahal dan disesuaikan harga pasar

“Semoga Allah merahmati seseorang yang bersikap mudah ketika menjual (dagangannya), ketika

(69)

4. Tidak berbohong ketika berdagang.

UKM Syari’ah tidak melakukan perbuatan berbohong

seperti menjual barang yang cacat namun tidak diberitahukan kepada pembelinya.

“Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang melampaui batas lagi pendusta.” (Q.S. 40 : 28). Nabi Muhammad SAW bersabda : "Tidak halal seseorang menjual suatu perdagangan, melainkan dia harus

menjelaskan ciri perdagangannya itu; dan tidak halal seseorang yang mengetahuinya, melainkan dia harus menjelaskannya." (HR Hakim dan Baihaqi)

UKM Syari’ah tidak membiasakan bersumpah ketika berdagang.

Hal ini sesuai dengan hadist Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam: “Janganlah kalian banyak bersumpah ketika

berdagang, sebab cara seperti itu melariskan dagangan lalu menghilangkan keberkahannya.” (HR Muslim)

(70)
(71)

5. Tidak boleh curang ketika berdagang.

Seorang Marketer Syari’ah dalam praktik

pemasarannya harus selalu istiqamah dalam penerapan syariah

Seorang pedagang sangat dilarang mengurangi timbangan.

Kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang curang.

(Yaitu) orang-orang yang apabila menerima takaran dari orang lain, mereka minta dipenuhi. Dan apabila mereka menakar atau menimbang untuk orang lain, mereka

mengurangi. Tidakkah orang-orang itu yakin bahwa sesungguhnya mereka akan dibangkitkan. Pada suatu hari yang besar. (Yaitu) hari (ketika) manusia berdiri menghadap Rabb semesta alam (QS. Al-Muthaffifîn 83:1-6)

(72)

Marketer Syari’ah dalam praktik

pemasarannya harus selalu

istiqamah

(73)

6. Mempermudah dan lemah lembut dalam berjual beli.

UKM Syari’ah melakukan proses pelayanan mulai dari penawaran penjualan hingga layanan purna jualnya sesuai syari’ah

Menurut Syekh Sayyid Nada, seharusnya penjual dan pembeli tidak bersikap keras satu sama lain. Pembeli tak boleh mengurangi hak penjual dan penjual jangan menjual terlalu mahal. “Jangan

banyak tawar-menawar dan berdebat. Hendaknya mereka saling memaklumi.” 

(74)
(75)

7. Lingkungan yang bersih dan aman

UKM Syari’ah menerapkan lingkungan yang bersih dan aman

“Sesungguhnya Allah SWT Itu baik, Dia menyukai

kebaikan. Allah itu bersih, Dia menyukai kebersihan. Allah itu mulia, Dia menyukai kemuliaan. Allah itu dermawan ia menyukai kedermawanan maka

bersihkanlah olehmu tempat-tempatmu”. (H.R. at – Tirmizi: 2723)

(76)
(77)

Inti Marketing Syari’ah

Inti Marketing Syari’ah

1. Selalu Berpijak Pada Nilai-Nilai Ruhiyah.

Nilai ruhiyah adalah kesadaran setiap manusia akan eksistensinya sebagai ciptaan (makhluq) Allah yang harus selalu kontak dengan-Nya dalam wujud

ketaatan di setiap tarikan nafas hidupnya.

2. Memiliki Pemahaman Terhadap Bisnis yang Halal dan Haram. Seorang pelaku bisnis syariah dituntut mengetahui benar fakta-fakta (tahqiqul manath) terhadap praktek bisnis yang Sahih dan yang salah.

(78)

3. Benar secara Syari’ah dalam Implementasi. Intinya pada masalah ini adalah ada kesesuaian

antara teori dan praktek, antara apa yang telah dipahami dan yang di terapkan. Sehingga

pertimbangannya tidak semata-mata untung dan rugi secara material.

4. Berorientasi Pada Hasil Dunia dan Akhirat. Bisnis tentu di lakukan untuk mendapat keuntungan dan ini di benarkan dalam Islam untuk

Referensi

Dokumen terkait

o Memahami bahwa makhluk hidup berkembang biak yaitu menghasilkan keturunan (anak) yang sama dengan induknya dengan tujuan untuk melestarika jenisnya dari kepunahan.

[r]

Satuan Kerja/SKPD : Dinas Pekerjaan Umum Kota Baubau Nama Paket : Pengaspalan Jalan Lingkungan Kadolo Kategori Pekerjaan : Pekerjaan Jasa Konstruksi. Metode Pemilihan :

[r]

Pendaftaran dan pengambilan Dokumen Pengadaan dapat diwakilkan dengan membawa surat tugas dari direktur utama/ pimpinan perusahaan/ kepala cabang dan kartu pengenal.

Sudah dijelaskan sebelumnya bahwa model pembelajaran “Telusur Ilmu” adalah model pembelajaran dengan mengembangkan kecerdasan yang dimiliki oleh peserta didik dengan

Apa yang perlu kita cermati sekaranag, ayat-ayat yang mengindikasikan adanya hukum Tuhan dan kesempurnaan ajaran Islam di atas mesti kita letakkan dalam perspektif

Perseroan (PERSERO) PT Danareksa (lembaran Negara Tahun 1976.