• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Perancangan Keamanan Sepeda Motor Dengan Sistem Sidik Jari Chapter III V

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sistem Perancangan Keamanan Sepeda Motor Dengan Sistem Sidik Jari Chapter III V"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN

3.1. Diagram Blok Sistem

Arduino uno Sensor Pinger print

Buzzer

Drive motor motor Power supply

Gambar 3.1 Diagram blok sistem

3.1.1. Fungsi-fungsi diagram blok

1. Blok Power Supply sebagai sumber tegangan.

2. Blok Sensor Finger Print sebagai pembaca bentuk dari ulir pada jari.

3. Blok Arduino uno sebagai pengontrol.

4. Blok Buzzer sebagai output suara.

5. Blok Drive motor sebagai penggerak.

(2)

3.2 Rangkaian Sensor FingerPrint

Gambar 3.2 Rangkaian Sensor Fingerprint

 Modul sidik jari sidik jari Arduino dikembangkan optic pengenalan sidik jari

modul Fingerprint sidik jari khusus penggunaan sangat sederhana selama ada

adalah port serial dari mikrokontroler, modul tertanam dapat beroperasi,

MSP430,51, AVR, PIC, ARM, FPGA, Arduino controller sehingga anda

dapat mengoperasikan modul ini. Modul ini dikendalikan melalui port serial,

anda dapat menggunakan port serial PC untuk mengendalikan modul ini.

 Produk dengan sensor optic sidik jari, prosesor berkecepatan tinggi DSP,

performa tinggi algoritma pencocokan sidik jari, chip kapasitas FLASH besar

dan perangkat keras lainnya dan komposisi software. Modul sidik jari kinerja

yang stabil, fungsional, baik sidik jari, berbagai fungsi pendaftaran sidik jari,

pencocokan sidik jari, sidik jari pencarian. aplikasi banyak digunakan modul

sidik jari, sistem identifikasi sidik jari untuk semua dari high-end untuk

low-end. Sebagai contoh: kunci pintu keamanan lapangan sidik jari, brankas,

kotak pistol, keuangan.

 Sistem kontrol akses, IPC, POS, pelatihan pengemudi, kehadiran dan daerah

lain identitas;

 Perangkat lunak manajemen klub swasta, perizinan, bidang manajemen

otorisasi.

Spesifikasi:

(3)

 Pasokansekarang: Bekerjasaatini: <120mAPuncaksaatini: <140mA

 Waktucitrasidikjari: <1,0 detik

 JendelaUkuran: 14 × 18 mm

 Fitur File: 256 bytes

 file template: 512 byte

 PenyimpananKapasitas: 1000

 Salah Terima Rate (FAR): <0.001% (tingkatkeamanan 3)

 Salah Tolak Rate (FRR): <1,0% (tingkatkeamanan 3)

 Cariwaktu: <1,0 detik (1: 500, rata-rata)

 antarmuka PC: UART (tingkatlogika TTL)

 baud rate komunikasi (UART) :( 9600 × N) bps di mana N = 1 ~ 12 (nilai

default N = 6, yaitu 57600bps)

 LingkunganKerja: Suhu: -20 ℃untuk + 50 ℃Kelembabanrelatif: 40% RH

sampai 85% RH (non-kondensasi)

 PenyimpananLingkungan: Suhu: -40 ℃untuk + 85 ℃Kelembabanrelatif:

<85% H (non-kondensasi)

 Dimensi (L × W × H): 56 × 20 × 21.5mm

3.3.Rangkaian Arduino uno

3.3 Rangkaian Arduino uno

Arduino Uno adalah board mikrokontroler berbasis ATmega328 (datasheet).

Memiliki 14 pin input dari output digital dimana 6 pin input tersebut dapat

(4)

koneksi USB, jack power, ICSP header, dan tombol reset. Untuk mendukung

mikrokontroler agar dapat digunakan, cukup hanya menghubungkan board Arduino

Uno ke komputer dengan menggunakan kabel USB atau listrik dengan AC yang-ke

adaptor-DC atau baterai untuk menjalankannya.

Uno berbeda dengan semua board sebelumnya dalam hal koneksi

to-serial yaitu menggunakan fitur Atmega8U2 yang diprogram sebagai konverter

USB-to-serial berbeda dengan board sebelumnya yang menggunakan chip FTDI driver

USB-to-serial.Nama “Uno” berartisatu dalam bahasa Italia, untuk menandai

peluncuran Arduino 1.0. Uno dan versi 1.0 akan menjadi versi referensi dari

Arduino. Uno adalah yang terbaru dalam serangkaian board USB Arduino, dan

sebagai model referensi untuk platform Arduino, untuk perbandingan dengan versi

sebelumnya, lihat indeks board Arduino.

Daya

Uno Arduino dapat diaktifkan melalui koneksi USB atau dengan catu daya eksternal

(otomatis).Eksternal (non-USB) daya dapat berasal baik dari AC-ke adaptor-DC

atau baterai. Adaptor ini dapat dihubungkan dengan menancapkan plug jack

pusat-positif ukuran 2.1mm konektor POWER. Ujung kepala dari baterai dapat

dimasukkan kedalam Gnd dan Vin pin header dari konektor POWER.Kisaran

kebutuhan daya yang disarankan untuk board Uno adalah7 sampai dengan 12 volt,

jika diberi daya kurang dari 7 volt kemungkinan pin 5v Uno dapat beroperasi tetapi

tidak stabil kemudian jikadiberi daya lebih dari 12V, regulator tegangan bisa panas

dan dapat merusak board Uno.

Pin listrik adalah sebagai berikut:

VIN. Tegangan masukan kepada board Arduino ketika itu menggunakan sumber

(5)

Input dan Output

Masing-masing dari 14 pin digital di Uno dapat digunakan sebagai input atau

output, dengan menggunakan fungsi pinMode (), digitalWrite (), dandigitalRead (),

beroperasi dengan daya 5 volt. Setiap pin dapat memberikan atau menerima

maksimum 40 mA dan memiliki internal pull-up resistor (secara default terputus)

dari 20-50 kOhms. Selain itu, beberapa pin memiliki fungsi khusus:Serial: 0 (RX)

dan 1 (TX). Digunakan untuk menerima (RX) dan mengirimkan (TX) TTL data

serial. Pin ini dihubungkan ke pin yang berkaitan dengan chip Serial ATmega8U2

USB-to-TTL.

3.4. RangkaianDrive Motor.

Gambar 3.4.Rangkaian Drive Motor

Driver motor digunakan untuk mengontrol arah putaran dan kecepatan motor

DC yang merupakan penggerak utama dari rangkaian proyek akhir ini. IC driver

motor L293 yang didalamnya terdapat rangkaian H-Bridge akan mengontrol putaran

motor sesuai data masukan digital yang berasaldari PLC Zelio SR2 B201 BD, dan

pada IC L293 ini juga terdapat pin untuk pengaturan aplikasi PWM (Pulse Width

Modulator) yang akan mengatur kecepatan motor dc yang dikendalikannya. L293 memiliki

rangkaian dual H-Bridge, sehingga mampu mengendalikan dua buah motor DC

sekaligus.

Karakteristikdari driver motor L293 adalah:

1. Teganganoperasi supply sampaidengan 36 Volt.

2. Total arus DC sampaidengan 1A.

3. Tegangan logic ”0” sampaidengan 1,5 Volt.

(6)

Fungsidaritiap-tiap pin driver motor L293 adalahsebagaiberikut:

1. Output 1 dan Output 2 (pin 3 dan pin 6)

Pin inimerupakan output untuk bridge A.

2. Vs (pin 8)

Merupakan pin supply teganganuntuk output.

3. Input 1 dan Input 2 (pin 2 dan pin 7)

Pin inidigunakanuntukmengontrol bridge A.

4. Enable 1 dan Enable 2 (pin 1 dan pin 9)

Pin iniberfungsiuntukmengaktifkandanmenonaktifkan bridge Adan bridg B.

5. Ground (pin 4, 5, 12, dan 13)

Berfungsisebagai grounding rangkaian driver.

6. Vss (pin 16)

Pin iniberfungsisebagai supply logic untuk driver.

7. Input 3 dan Input 4 (pin 10 dan 15)

Berfungsisebagaimasukanpada bridge B.

8. Output 3 dan Output 4 (11 dan 14)

(7)

3.6. FlowchatSistem

Counter > 5 Buzzer aktif Count=0

Gambar 3.5 Flowchat Sistem

(8)

BAB 4 PENGUJIAN DAN HASIL

4.1 Pengujian Arduino uno

Pengujian sistem arduino uno dilakukan dengan memprogram sistem arduino

uno untuk membuat Pin.4 menjadi nilai positif negative 0 dan 1yang diulang dengan

delay 100ms. Kemudian keluaran tegangan dari Pin.4 akan diukur dengan avometer.

Pengujian sistem arduino uno ini memastikan bahwa sistem arduino yang

digunakan pada penelitian ini tidak rusak. Sehingga program yang ditanamkan pada

mikrokontroller mampu untuk mengkontrol Sidik jari untuk pengaman seperti yang

diharapkan.

Untuk pengujian arduino dapat digunakan program standart sebagai berikut :

Void setup() {

PinMode(13, OUTPUT);

}

Void loop() {

digitalWrite(13, HIGH);

delay(1000);

digitalWrite(13, LOW);

delay(1000);

}

Dan kemudian untuk mengupload program, menggunakan tool upload pada

arduino. Apabila pin 13 bisa dilihat pada led yang telah disediakan pada arduino,

terlihat led akan hidup dan mati selama 1 detik dan berulang ulang. Pengujian ini

bertujuan untuk mengetahui arduino dapat digunakan dengan baik atau tidak. Uno

(9)

4.2 Pengujian Sensor Fingerprint.

Pengujian ini bertujuan unuk mengetahui apakah sensor fingerprint sudah

terhubung dengan rangkaian arduino dan untuk mengetahui apakah sensor fingerprint

bekerja sesuai fungsinya. Ada pun program pengujian untuk fingerprint sebagai

berikut :

#include <Adafruit_Fingerprint.h>

#include <SoftwareSerial.h>

int getFingerprintIDez();

// pin #2 is IN from sensor (GREEN wire)

// pin #3 is OUT from arduino (WHITE wire)

SoftwareSerial mySerial(2, 3);

Adafruit_Fingerprint finger = Adafruit_Fingerprint(&mySerial);

// On Leonardo/Micro or others with hardware serial, use those! #0 is green wire, #1

is white

//Adafruit_Fingerprint finger = Adafruit_Fingerprint(&Serial1);

void setup()

{

while (!Serial);

Serial.begin(9600);

Serial.println("Adafruit finger detect test");

// set the data rate for the sensor serial port

(10)

if (finger.verifyPassword()) {

Serial.println("Found fingerprint sensor!");

} else {

Serial.println("Did not find fingerprint sensor :(");

while (1);

}

Serial.println("Waiting for valid finger...");

}

void loop() // run over and over again

{

getFingerprintIDez();

delay(50); //don't ned to run this at full speed.

}

uint8_t getFingerprintID() {

uint8_t p = finger.getImage();

switch (p) {

case FINGERPRINT_OK:

Serial.println("Image taken");

break;

case FINGERPRINT_NOFINGER:

Serial.println("No finger detected");

(11)

case FINGERPRINT_PACKETRECIEVEERR:

Serial.println("Communication error");

return p;

case FINGERPRINT_IMAGEFAIL:

Serial.println("Imaging error");

return p;

default:

Serial.println("Unknown error");

return p;

}

// OK success!

p = finger.image2Tz();

switch (p) {

case FINGERPRINT_OK:

Serial.println("Image converted");

break;

case FINGERPRINT_IMAGEMESS:

Serial.println("Image too messy");

return p;

case FINGERPRINT_PACKETRECIEVEERR:

Serial.println("Communication error");

(12)

case FINGERPRINT_FEATUREFAIL:

Serial.println("Could not find fingerprint features");

return p;

case FINGERPRINT_INVALIDIMAGE:

Serial.println("Could not find fingerprint features");

return p;

default:

Serial.println("Unknown error");

return p;

}

// OK converted!

p = finger.fingerFastSearch();

if (p == FINGERPRINT_OK) {

Serial.println("Found a print match!");

} else if (p == FINGERPRINT_PACKETRECIEVEERR) {

Serial.println("Communication error");

return p;

} else if (p == FINGERPRINT_NOTFOUND) {

Serial.println("Did not find a match");

return p;

} else {

(13)

return p;

}

// found a match!

Serial.print("Found ID #"); Serial.print(finger.fingerID);

Serial.print(" with confidence of "); Serial.println(finger.confidence);

}

// returns -1 if failed, otherwise returns ID #

int getFingerprintIDez() {

uint8_t p = finger.getImage();

if (p != FINGERPRINT_OK) return -1;

p = finger.image2Tz();

if (p != FINGERPRINT_OK) return -1;

p = finger.fingerFastSearch();

if (p != FINGERPRINT_OK) return -1;

// found a match!

Serial.print("Found ID #"); Serial.print(finger.fingerID);

Serial.print(" with confidence of "); Serial.println(finger.confidence);

return finger.fingerID;

(14)

Setelah sensor fingerprint sudah dapat bekerja dengan baik, selanjut nya

menyimpan sidikjari di dalam memori sensor fingerprint.

4.1 Gambar program penyimpan sidik jari

Scanning sidik jari dilakukan dengan alat elektronik. Sebelelum sensor

fingerprint dapat digunakan, dilakukan pendaftaran pola alur sidik jari dengan

aplikasi SFG Demo. Setelah aplikasi dibuka, dan sensor fingerprint terhubung pada

aplikasi SFG Demo melalui USB kemudian letakkan jari pada sensor tersebut. Hasil

scanning lalu disimpan dalam format digital pada saat registrasi atau enrollment atau

pendaftaran sidik jari.

Setelah itu, rekaman sidik jari tersebut diproses dan dibuatkan daftar pola

fitur sidik jari yang unik. Pola fitur sidik jari yang unik tersebut kemudian disimpan

dalam memory atau database. Pola sidik jari yang unik ini disebut dengan istilah

minutiae. Pada saat identifikasi, pola minutiae tersebut kemudian dicocokkan dengan

hasil scan sidik jari.

Dengan tehnik ini, pola sidik jari direkam atau discan dengan menggunakan

cahaya. Alat perekam (fingerprint scanner) yang digunakan adalah berupa kamera

digital.

Tempat untuk meletakkan ujung jari disebut permukaan sentuh (scan area), di

bawah scan area, terdapat lampu atau pemancar cahaya yang menerangi permukaan

ujung jari. Hasil pantulan cahaya dari ujung jari ditangkap oleh alat penerima yang

selanjutnya menyimpan gambar sidik jari tersebut ke dalam memori.

(15)

jari. Jika kualitas sidik jari miskin (poor) atau luka, maka kualitas hasil pembacaan

akan tidak bagus. Kelemahan lain adalah tehnik ini bisa diakali dengan jari palsu.

Tapi tehnik ini mempunyai keuntungan mudah dilakukan dan tidak membutuhkan

biaya yang mahal.

Untuk penyimpan memori sensor finger print hanya dapat menyimpan 10

data. Setelah langkah-langkah diatas dapat dijalankan dan penyimpanan sukses,

maka sensor finger print sudah dapat digunakan.

4.3 Pengujian Buzzer

Pada alat Pengaman Sidik jari ini dilengkapi dengan lampu led dan buzzer

yang di gunakan untuk pemberitahuan kebenaran sensor fingerprint. Dalam sistem

kerjanya lampu led dan buzzer ini bekerja sidik jari yang terdeteksi dan untuk buzzer

digunakan sebagai indikator alarm apabila terdeteksi sidikjari, yang mana dalam

perancanangan sebagai penanda alarm akan berbunyi jika sidik jari akan

dimasukkan. Adapun program untuk menjalankan Buzzer untuk Arduino uno :

Adapun dinamo pada alat ini berfungsi sebagai aplikasi untuk menjalankan

(16)

yang benar dimasukkan maka dinamo akan bergerak, dan jika sidik jari salah

dimasukkan maka dinamo akan mati. Adapun program penguji pada dinamo ini

adalah sebagai berikut :

Void setup() {

PinMode(13, OUTPUT);

}

Void loop() {

digitalWrite(13, HIGH);

delay(1000);

digitalWrite(13, LOW);

delay(1000);

}

Apabila sidik jari yang benar dimasukkan, pada pin 13 yang telah disediakan

Arduino Uno, terlihat motor/dinamo akan berputar. Dan apabila sidik jari yang salah

dimasukkan, pada pin 13 yang ada pada Arduino terlihat motor/dynamo aka berhenti

bergerak. Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui motor/dinamoyang digunakan

(17)

4.5 Hasil Pengujian alat

Pengujian dilakukan untuk mengetahui cara kerja dan fungsi alat, apakah

dapat bekerja dengan baik atau tidak. Pengujian dilakukan dengan cara alat yang

dibuat penulis. Sensor alat yang dibuat penulis dapat dilihat pada gambar 4.2.

Gambar 4.2. Alat Penulis

Data yang dapat disimpan dalam memori fingerprint maksimal 10 data. Jari yang

yang bisa ditempelkan pada sensor adalah jari yang telah terdaftar dalam memori

fingerprint dan data jari yang tersimpan pada alat adalah data jari penulis yaitu

Fusen Abednego Siagian dan Marthin F Purba.

4.5.1 Indikator Alat Penulis

Tabel 4.1 Indikator Alat

No Sidik jari Buzzer Dinamo/Motor LED

1 Benar Bunyi Berputar Hidup

2 Salah Bunyi Tidak Berputar Mati

Pengujian alat sensor fingerprint dilakukan saat alat berhubungan dengan adaptor.

(18)

LED serta dinamo akan berputar begitu juga sebaliknya, jika jari tangan yang salah

dimasukkan buzzer akan bunyi tetapi dynamo tidak berputar dan LED mati.

4.5.2 Sistem kerja alat.

Pada alat ini batas kesalahan sidik jari yang dimasukkan maksimal 6 kali, jika

melebihi batas maksimum maka buzzer yang ada pada alat akan berbunyi sesuai

delay yang ada pada program, timer yang digunakan pada program 1000 ms.

Daya input yang digunakan untuk menghidupkan alat penulis adalah adaptor

dan USB yaitu sebesar 0.5A – 2.0A. Daya input yang digunakan penulis adalah

adaptor dengan daya 2.0 Ampere, jika daya yang digunakan pada alat dibawah 2

ampere, maka dynamo tidak dapat berputar dengan baik tetapi alat tetap dapat

(19)

BAB 5 PENUTUP

5.1.Kesimpulan

Setelah melakukan tahap perancangan dan pembuatan sistem yang kemudian

dilanjutkan dengan tahap pengujian dan analisa maka dapat diambil kesimpulan

sebagai berikut :

1. Prinsip Kerja pada Sensor Fingerprint adalah dengan cara merekam sidik jari

dan menyimpan kedalam memori sebagai kata sandi pengaman.

2. Dalam aplikasi alat sensor fingerprint ketika sensor membaca sidik jari yang

benar maka motor akan bergerak atau berkerja, dan jika sensor fingerprint

membaca sidik jari yang salah maka motor tidak akan berkerja.

3. Dalam Sistem Transmiter (Pengirim) data diprogram kemudian masuk ke

Arduino. Maka jika terdeteksi sidik jari yang salah sampai enam kali

percobaan, Arduino akan mengirim signal ke Buzzer untuk membunyikan

(20)

5.2.Saran

Dari hasil Proyek ini masih terdapat beberapa kekurangan dan dimungkinkan

untuk pengembangan lebih lanjut.Oleh karenanya penulis merasa perlu untuk

memberi saran sebagai berikut:

1. Harapannya alat ini dapat dikembangkan untuk lebih baik lagi dan dapat

mejadi pendorong kemajuan teknologi yang ada di kehidupan sehari-hari.

2. Diharapkan alat yang saya rancang ini dapat digunakan di keperluan

Gambar

Gambar 3.1 Diagram blok sistem
Gambar 3.2 Rangkaian Sensor Fingerprint
Gambar 3.4.Rangkaian Drive Motor
Gambar 3.5 Flowchat Sistem
+3

Referensi

Dokumen terkait

Software yang digunakan adalah app inventor, arduino IDE, fritzing sedangkan hardware yang digunakan adalah smartphone, arduino uno, sensor getar, breadboard, bluetooth

Dalam merancang alat Sistem pengunci Pintu dengan sidik jari Menggunakan arduino, digunakan mikrokontroler At-mega 328 untuk mengontrol selenoid sebagai pengunci

Arduino yang digunakan adalah Arduino uno, agar sistem dapat bekerja dengan baik, Arduino sebagai pusat pemrosesan berkomunikasi dengan sensor tegangan, ACS712 dan modul

Pada sisi server, akan dirancang halaman web untuk menerima data dari Sim800l, database tempat disimpannya data-data hasil pembacaan, sebuah script page yang dapat

Gambar 3.5 Skema Dan Rangkaian Sensor Suhu DS18B20 Dengan Arduino Uno Untuk konfigurasi koneksi pin / port pada rangkaian sensor DS18B20 dan arduino uno dapat di lihat

akurat dalam meminimalisir unit sepeda motor dari potensi tindak pidana pencurian yang marak terjadi. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan sistem keamanan

Hasilnya LED menyala HIJAU, Relay ON (sidik jari yang ditempelkan ke sensor dikenal/terdaftar di data base), motor dapat dinyalakan dengan Engkol samping ataupun dengan starter

Penelitian ini akan di buat sebuah rancangan sistem pengaman rumah dengan teknologi sensor sidik jari berbasis arduino yang bertujuan untuk menentukan kerangka kerja yang