BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sejalan dengan perkembangan kemampuan rakyat dalam pembangunan dan berkurangnya campur tangan pemerintah pusat terhadap daerah, maka pembangunan
seharusnya diarahkan untuk merubah kehidupan rakyat menjadi lebih baik.Perencanaan dan implementasi pembangunan seharusnya merupakan usaha untuk memberdayakan rakyat
sehingga mereka mempunyai akses terhadap sumber-sumber ekonomi.
Model pembangunan yang melibatkan masyarakat dapat juga disebut dengan model pembangunan partisipatif. Pelaksanaan pembangunan partisipatif merupakan konsekuensi
logis dari tuntutan reformasi dan keterbukaan yang diinginkan oleh masyarakat sejak tumbangnya rejim orde baru, yang juga didukung oleh prinsip-prinsip penyelenggaraan pemerintahan yang tertuang dalam UU No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
yang mengamanatkan pentingnya dilaksanakan otonomi daerah, demokratisasi, partisipasi masyarakat serta desentralisasi kewenangan untuk menyelenggarakan pemerintahan dan pembangunan di tingkat daerah.
Pembangunan merupakan suatu konsep perubahaan sosial yang terus menerus menuju kearah perkembangan dan kemajuan yang lebih baik dan berkesinambungan. Pembangunan
Pembangunan juga diartikan sebagai usaha atau rangkaian usaha pertumbuhan,
perubahan secara sadar oleh suatu bangsa, negara dan pemerintah menuju modernitas dalam rangka pembinaan bangsa (Siagian, 1980:23). Pengertian tersebut memiliki arti bahwa pembangunan merupakan suatu proses perbaikan kualitas kehidupan masyarakat dan bangsa
secara terencana.
Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang desa, mengatur secara khusus tentang desa, termasuk perangkat desa dan sumber keuangan desa. Salah satu misi yang termuat
dalam Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang desa adalah membangun harmonisasi antara desa dalam kawasan pedesaan sehingga dapat memperkuat proses perencanaan
partisipatif untuk memperkuat kerjasama antara pemerintah daerah, pemerintah desa, dan masyarakat dalam menyongsong pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang desa untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam mencapai kesejahteraannya dan
menjadi desa yang otonom dan berkualitas.
Dengan demikian, sebuah perkembangan dan pertumbuhan dapat dimulai dari daerah-daerah yang lingkupnya lebih kecil seperti desa.Pembangunan desa merupakan bagian dari
pembangunan nasional dan pembangunan desa memiliki arti dan peranan yang penting dalam mencapai tujuan nasional karena desa beserta masyarakatnya merupakan basis ekonomi,
politik, soial budaya dan pertahanan keamanan.Pembangunan desa bertujuan meningkatkan kualitas sumber daya manusia.Pemerintah Indonesia maupun organisasi non pemerintah. (dalamRahardjoAdisasmita, 2013:13) menyatakan bahwa pembangunan pedesaan adalah
Dalam undang- undang nomor 6 tahun 2014 secara eksplisit memberikan tugas
kepada pemerintah desa yaitu penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan, pembinaan kemasyarakatan, dan pemberdayaan masyarakat. Tugas pemerintah desa tersebut sebagaimana dijelaskan dalam pasal 115 PP No. 43 Tahun 2014 Tentang Pelaksanaan UU
No. 6 Tahun 2014 Tentang Desa diselenggarakan secara partisipatif dengan melibatkan masyarakat bersama pemerintah desa dan BPD (Badan permusyawaratan Desa) sebagai mitra
kerja pemerintah melalui perencanaan pembangunan yang dituangkan dalam RPJM desa (Rancangan Pembangunan Jangka Menengah) yang berlaku dalam jangka waktu 6 tahun dan RKP (Rencana Kerja Pemerintah) desa yang merupakan penjabaran dari RPJM desa untuk
jangka waktu 1 tahun dengan mempertimbangkan kondisi objektif Desa dan prioritas pembangunan kabupaten.
Pembangunandesa pada suatu wilayah kecamatan perlu ditumbuh-kembangkan
dengan berbagai program kegiatan untuk mendorong tumbuhnya Sumber Daya Alam (SDA) dan Sumber Daya Manusia (SDM), yang pada gilirannya akan mendorong tumbuhnya
berbagai kegiatan pembangunan demi peningkatan kesejahteraan masyarakat. Pemerintah yang menyadari akan pentingnya pembangunan desa tentu akan mengoptimalkan perannyadalam mendorong percepatan pembangunan desa melalui upaya mengembangkan
kemandirian dan kesejahteraan masyarakat dengan meningkatkan pengetahuan, sikap, keterampilan, perilaku, kemampuan, kesadaran, serta memanfaatkan sumber daya melalui
Dalam rangka melaksanakan wewenang pemerintahan, pemerintah berkewajiban
meningkatkan kesejahteraan masyarakat, memelihara ketentraman dan ketertiban dengan menjalankan prinsip tata pemerintahan yang baik (good governance) yakni akuntabel, transparan, profesional, efektif dan efisien, bersih, serta bebas dari kolusi, korupsi, dan
nepotisme (KKN). Oleh karena itu, pembangunan desa harus dilakukan secara terencana dan partisipatif serta menyentuh kebutuhan riil masyarakat agar dapat ditingkatkan kemampuan
masyarakat dalam usaha menaikkan taraf hidup dan kesejahteraannya baik dari segi pendidikan, kesehatan dan pendapatan/ekonomi masyarakat.
Kegagalan pembangunan atau pembangunan tidak memenuhi sasaran karena
kurangnya pemberdayaan masyarakat, bahkan banyak kasus menunjukkan rakyat menentang upaya pembangunan. Keadaan ini dapat terjadi karena beberapa hal:
1) Pembangunan hanya menguntungkan segolongan kecil orang dan tidak
menguntungkan rakyat banyak bahkan pada sisi ekstrim dirasakan merugikan.
2) Pembangunan meskipun dimaksudkan menguntungkan rakyat banyak, tetapi rakyat kurang memahami maksud tersebut.
3) Pembangunan dimaksudkan untuk menguntungkan rakyat dan rakyat memahaminya, tetapi cara pelaksanaannya tidak sesuai dengan pemahaman tersebut.
Pembangunan desa merupakan salah satu isu strategis yang terdapat dalam UU No.6
Tahun 2014 Tentang Desa.Hampir 70% pemerintahan desa tidak berfungsi dimana Desa tidak memiliki keuangan yang cukup untuk membangun desa secara mandiri serta Perangkat desa tidak dapat bekerja dengan efektifkarena ketidakjelasan status.Jikaperhatikan, memang
ada beberapa desa yang kita jumpai telah mengalami pembangunan yang baik, namun tidak sedikit pula desa yang masih butuh perhatian khusus dalam mendorong desa untuk
melakukan pembangunan.
Perhatian tersebutmeliputi bidang suprastruktur yang terdiri atas pembangunan Pemerintahan Desa, mental spiritual dan sosial budaya maupun pembangunan infrastruktur,
antara lain pembangunan fisik seperti sekolah, Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas), dan Kantor Pemerintahan Desa.Kebutuhan pembangunan dua hal tersebut ketika diselenggarakan dan dibangun dengan benar, tentu akan menciptakan kehidupan masyarakat yang aman, baik,
dan sejahtera.
Satu diantara deretan program pemberdayaan itu adalah Pemberian Dana Desa yang merupakan wujud dari pemenuhan hak desa untuk menyelenggarakan Otonomi Desa agar
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014,Dana Desa adalah dana
yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)yang diperuntukkan bagi desa, yang ditransfer melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah kabupaten/kota dan Dana ini digunakan untuk membiayai penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan
pembangunan, pembinaan kemasyarakatan, dan pemberdayaan masyarakat. Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul:
“Pemberdayaan Masyarakat Dalam Pemanfaatan Dana Desa (DD) di Desa Tolang, Kecamatan Ulupungkut, Kabupaten Mandailing Natal.
1.2Rumusan Masalah
Untuk dapat memudahkan dalam penelitian ini dan agar penelitian ini memiliki arah
yang jelas dalam menginterpretasikan fakta dan data ke dalam penulisan skripsi, maka terlebih dahulu dirumuskan permasalahannya. Berdasarkan latar belakang masalah yang
dikemukakan di atas, maka perumusan masalah penelitian ini adalah “Bagaimana pemberdayaan masyarakat dalam pemanfaatan Dana Desa di Desa Tolang Kecamatan Ulupungkut Kabupaten mandailing Natal ?”
1.3Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui potensi sumber daya manusia di Desa Tolang Kecamatan
Ulupungkut Kabupaten Mandailing Natal.
2. Untuk menganalisispemberdayaan yang mengandung arti melindungi di Desa Tolang
1.4Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan penulis dari penelitian ini adalah :
1. Bagi Pemerintah Kabupaten Mandailing Natal, Khususnya Pemerintah Desa Tolang Diharapkan dapat menjadi masukan dan sekaligus evaluasi terhadap peran pemerintah
desa terhadap pemberdayaan masyarakat dalam pemanfaatan Dana Desa di Desa Tolang Kecamatan Ulupungkut Kabupaten Mandailing Natal.
2. Bagi Penulis
Karya ini dapat melatih kepekaan untuk menemukan masalah dalam masyarakat serta dapat menjadi syaratguna memperoleh gelar kesarjanaan (S-1) Ilmu Administrasi
Negara di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.
3. Bagi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, penelitian ini diharapkan mampu