5 BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Penelitian Terdahulu
Artondo (2010) melakukan penelitian untuk interkoneksi antara IPv4 dengan IPv6 menggunakan
tunnel broker. Metode yang dilakukan yakni
menggunakan fasilitas tunnel broker di jaringan internet untuk menghubungkan dua protokol tersebut.
Perbedaanya dengan penelitian ini adalah penelitian ini tidak terkoneksi dengan internet dalam menghubungkan dua protokol, sehingga fasilitas tunnel broker tidak digunakan[1].
Maulizar (2011) melakukan penelitian yang hampir sama, yakni tunneling untuk menghubungkan IPv4 dan IPv6 pada jaringan LAN. Perbedaannya dengan penelitian ini yakni Maulizar menggunakan webserver
Ubuntu untuk server menggunakan IPv6, komputer client menggunakan IPv4. Sedangkan Penelitian ini menggunakan model sharing file, yakni kedua komputer berfungsi sebagai client, secara bersamaan sebagai server. Sehingga didapat dua alur yang berbeda saat sharing file
Menilik dari dua penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, sebenarnya pengujian koneksi antarprotokol sudah dilakukan, dan kemungkinan berhasil tetap ada. Hal ini menggambarkan pentingnya migrasi dilakukan agar IPv6 dapat segera terealisasi, dimana untuk mengimplementasikannya tidak harus mengubah konfigurasi perangkat-perangkat secara bersamaan. Namun metode yang perlu dilakukan cukup rumit sehingga pengaplikasian dari penelitian tersebut kurang
diminati. Selain itu performa koneksi saat diuji kurang lengkap, dimana data yang diambil hanya satu sisi saja. Untuk itu penelitian ini dibuat untuk melengkapi kekurangan-kekurangan yang ada ada penelitian terdahulu, dimana pengujian akan dilakukan melalui dua arah, serta mencari konfigurasi sederhana untuk menghubungkan kedua protokol.
2.1Landasan Teori
OSI Layer
OSI layer adalah model pembagian
transfer data yang dikembangkan oleh ISO (International Standard organization). OSI layer
data.Struktur model OSI dibagi atas tujuh lapisan [3]
. Lapisan-lapisan tersebut adalah :
a. Application Layer
Transport Control Protocol/Internet Protocol
(TCP/IP)
TCP/IP merupakan salah-satu protokol atau standar aturan jaringan yang sering digunakan pada jaringan berskala besar dan luas.TCP/IP dipakai karena bersifat fleksibel dan mudah digunakan.TCP/IP terdiri dari beberapa lapisan protokol [3].
Bandwidth
Bandwidth (lebar pita) dalam ilmu
bandwidth yang mengacu pada sinyal analog yang diukur dalam satuan Hertz (makna asli dari istilah tersebut) yang lebih tepat ditulis bitrate daripada
bits per second[4].
Router
Router merupakan suatu alat atau program
aplikasi yang berfungsi menentukan pada titik mana suatu paket data harus diteruskan ke jaringan yang lain. Router akan memilih jalan terdekat untuk melewatkan paket aplikasi data [3]. Aplikasi-aplikasi yang berada pada router, jika telah terpasang pada sebuah komputer dinamakan PC router.
Router bekerja pada level network layer
pada model jaringan OSI. Router memiliki kemampuan yang lebih baik daripada bridge.
Router dapat kita gunakan untuk menghubungkan
sejumlah LAN, sehingga traffic yang dibangkitkan oleh sebuah LAN akan terisolasikan dengan baik
dari traffic LAN lain. Quality of Service (qos)
Quality of Service adalah kemampuan
data. Misalnya, diperlukan sedikit menilai, keterlambatan, naik opelet, probabilitas dropping
paket dan / atau sedikit kesalahan menilai mungkin dilakukan. Menjamin kualitas layanan merupakan hal penting jika kapasitas jaringan yang memadai, terutama untuk aplikasi
real-time streaming mulreal-timedia seperti VoIP, game
online dan IP-TV, karena ini sering memerlukan kecepatan tetap dan peka terhadap penundaan