PERBAIKAN DAN PERAWATAN PEMANAS LISTRIK
A. TUJUAN
a. Mahasiswa mengetahui komponen dari pemanas listrik.
b. Mahasiswa dapat memperbaiki alat pemanas yang tersedia di adanya gerakan partikel-partikel bermuatan seperti elektron, positron, dan ion. Energi listrik termasuk energi yang mudah diubah menjadi bentuk energi lain. Proses pengubahan energi listrik menjadi bentuk-bentuk energi yang lain ini dapat dilakukan dengan menggunakan alat-alat listrik. Hampir setiap peralat-alatan dalam kehidupan rumah tangga menggunakan energi listrik. Peralatan dapur seperti rice cooker, dispenser, kompor, dan kulkas menggunakan energi listrik. Media hiburan seperti televisi dan radio pun memanfaatkan energi listrik.
Berdasarkan bentuknya elemen pemanas listrik dibagi menjadi dua jenis, yaitu :
a. Elemen Pemanas Listrik bentuk Dasar yaitu elemen pemanas dimana Resistance Wire hanya dilapisi oleh isolator listrik, macam-macam elemen pemanas bentuk ini adalah : Ceramik Heater, Silica Dan Quartz Heater, Bank Channel heater, Black Body Ceramik Heater
Gambar 1. Elemen Pemanas Listrik Bentuk Dasar
b. Elemen Pemanas Listrik Bentuk Lanjut merupakan elemen pemanas dari bentuk dasar yang dilapisi oleh pipa atau lembaran plat logam untuk maksud sebagai penyesuain terhadap penggunaan dari elemen pemanas tersebut. Bahan logam yang biasa digunakan adalah : mild stell, stainless stell, tembaga dan kuningan. Heater yang termasuk dalam jenis ini adalah : Tubular Heater Catridge Heater Band, Nozzle & Stripe Heater
Hingga saat ini elemen pemanas (heater) sudah banyak sekali dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari, baik itu untuk memasak, menyolder, menghangatkan air, bahkan sampai pada pengobatan. Untuk mengetahui bahwa elemen sudah rusak bisa kita ukur sama seperti mengukur spul atau coil pada umumnya.
Electrical Heating Element (elemen pemanas listrik) banyak dipakai dalam kehidupan sehari-hari, baik didalam rumah tangga ataupun peralatan dan mesin industri. Bentuk dan type dari Electrical Heating Element ini bermacam macam disesuaikan dengan fungsi, tempat pemasangan dan media yang akan di panaskan.
Panas yang dihasilkan oleh elemen pemanas listrik ini bersumber dari kawat ataupun pita bertahanan listrik tinggi (Resistance Wire) biasanya bahan yang digunakan adalah niklin yang dialiri arus lis- trik pada kedua ujungnya dan dilapisi oleh isolator listrik yang mampu meneruskan panas dengan baik hingga aman jika digunakan.
Gambar 3. Resistance Wire
C. BAHAN DAN ALAT
c. Kunci inggris d. Obeng
e. Contact Cleaner f. Multimeter g. Serbet h. Tisu
Gambar 4. Alat dan Bahan yang Digunakan
D. CARA KERJA
1. Komponen-komponen pemanas listrik dibuka dengan menggunakan obeng dan kunci
2. Kondisi filament dan stirrer dicek menggunakan multimeter
3. Aliran listrik pada kabel sambungan yang terdapat didalam kompor pemanas induksi di cek menggunakan multimeter.
4. Komponen luar dan dalam pemanas listrik dibersihkan dari debu dan karat yang timbul.
5. Kerusakan pada pemanas diperbaiki dengan melihat hubungan filamen dengan listrik
6. Keadaan pemanas listrik dicek dengan mencoba menyalakannya dengan sumber listrik
E. DATA PENGAMATAN
Gambar Komponen Dalam Kompor Listrik F. PEMBAHASAN
Pada praktikum ini dilakukan percobaan mengenai perawatan dan perbaikan pemanas listrik berupa kompor listrik. Tujuan dari percobaan ini adalah agar dapat mengetahui komponen pemanas listrik, memperbaiki serta merawat alat pemanas listrik yang ada di laboratorium.
pemanas berupa filamen kawat panjang yang dibuat spiral. Pada kompor ini digunakan saklar berupa kuningan biasa, bukan paduan logam bimetal. Hal ini dapat dilihat pada sistem on-off pada kompor tersebut serta sistem penaikkan dan penurunan panasnya. Ada 2 tingkat indikator kekuatan panas yang digunakan pada kompor ini yaitu 300 watt dan 600 watt. Apabila kompor dinyalakan pada posisi 300 watt, maka filamen yang terhubung listrik hanya sepasang dibagian tengah, dan hanya salah satu kuningan pada bagian dalam kompor yang akan terhubung ke listrik. Dan apabila panas dinaikkan menjadi 600 watt, maka kedua kuningan pada saklar akan terhubung sehingga panas menjadi maksimal.
Selain itu pada bagian kiri indikator kompor juga ada penunjuk pada 300 watt. Apabila tombol power kompor diputar kekiri arah 300 watt yang berlainan dengan indikator 600 watt maka kuningan yang terhubung adalah kuningan bagian kiri pada pada saklar dalam bagian kompor. Sehingga pada kompor ini dapat dilihat bahwa ada 2 bagian tingkat panas yang ada didalamnya yaitu : 300 watt kiri dan 300 watt yang dapat dinaikkan menjadi 600 watt pada sisi kanannya.
kiri. Hal ini disebabkan oleh filamen yang terhubung pada 600 watt terputus dan hilang sehingga filamen yang ada tidak cukup untuk disambungkan ke 600 watt. Sehingga panas yang dihasilkan tidak maksimal.
G. KESIMPULAN
1. Komponen pemanas listrik terdiri dari elemen pemanas beupa filamen kawat berbentuk spiral dan saklar beruppa kuningan yang terhubung langsung ke sumber listrik.
2. Dengan mempelajari cara kerja dan komponen pemanas listrik maka perawatan dan perbaikan kerusakan pemanas listrik yang ada di laboratorium dapat dilakukan dengan mudah sehingga dapat lebih efisien dalam segi ekonomi.
H. DAFTAR PUSTAKA
http://penjualheater.blogspot.com/p/tentang-heater.html (diakses tanggal 6 Maret 2016)
Galatia, Rikhi.2015.Laporan Praktikum Alat Industri Kimia.Yogyakarta : STTN-BATAN
Yogyakarta, 8 Maret 2016
Asisten, Praktikan,