KARAKTERISTIK KEPEMIMPINAN TRANSFORMATIF DALAM LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM
Eti Rohmawati
Program doktoral IAIN Tulungagung e-mail: rohmawati551@gmail.com
Abstrak: Pemimpin yang transformatif adalah pemimpin yang membawa perubahan untuk bawahanya dan lingkungannya. Dalam penelitian ini dimaksudkan untuk mendiskripsikan karakteristik kepemimpinan transformatif dalam lembaga pendidikan Islam. Metode yang digunakan adalah penelitian kualitatif. Data yang diperoleh adalah dari hasil library research. Data analisis dilakukan dengan langkah langkah: penyajian data, penyaringan data, klasifikasi dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut: Terdapat beberapa karakter pemimpin transformatif dalam berdasarkan Umar Bin Khattab adalah, Wira’i, memiliki kesabaran dan optimis, pandai memanah, cerdas, cerdik dan cekatan, cermat, bersemangat tinggi dalam bekerja. Terdapat beberapa karaktersitik dalam kepemimpinan transformasional dalam pendidikan Islam adalah cerminan dari pemimpin karismatik diantaranya Idealized Influence (II), Inspirational Motivation (IM), Intelectual Stimulation (IS), Individualized Consideration(IC), Contingent Reward(CR), Manage by Exception (MBE) dan Laissez-Faire Leadership (LF)
Kata Kunci: karakteristik, kepemimpinan, transformatif, lembaga pendidikan Islam
CHARACTERISTIC OF TRANSFORMATIONAL LEADERSHIP AT ISLAMIC EDUCATIONAL INSTITUTIONS
Abstract: Transformative leaders are leaders who bring change to the members and the environment. In this study is intended to describe the characteristics of transformative leadership in Islamic educational institutions. The method used is qualitative research. The data obtained is from the results of library research. Data analysis is done step by step: data presentation, data filtering, classification and drawing conclusion. The results of the study can be summarized as follows: There are several characters of transformative leaders based Umar Bin Khattab is, Wira'i, has patience and optimism, clever archery, smart, clever and nimble, meticulous, passionate in work. There are several characteristics in transformational leadership in Islamic education is a reflection of charismatic leaders such as Idealized Influence (II), Inspirational Motivation (IM), Intellectual Stimulation (IS), Individualized Consideration (IC), Contingent Reward (CR), Manage by Exception (MBE) and Laissez-Faire Leadership (LF)
PENDAHULUAN
Kepemimpinan merupakan salah satu bagian dari manajemen yang memiliki peranan penting dalam menentukan kemajuan ataupun kemandegan sebuah organisasi. Dalam perjalanan organisasi, model kepemimpinan akan mengalami perubahan seiring dengan pergantian pucuk pimpinan. Tidak hanya itu, bergantinya seorang pemimpin bisa juga mempengaruhi perubahan visi dan misi organisasi. Menjadi fatal akhirnya, jika setiap pergantian pemimpin juga diikuti oleh pergantian visi dan misi organisasi. Ini menunjukkan gejala tidak sehat yang muncul dalam organisasi.
Pemimpin memiliki peran penting dalam menjalankan rencana-rencana kerja yang sudah ditulis dan di dibuat dalam rencana strategis. Dalam perjalanannya, maka sudah menjadi tugas pimpinan baru untuk meneruskan cita-cita organisasi. Bukan cita-cita pribadi yang akhirnya terkesan memaksakan keinginan kepada anggotanya. Maka yang terjadi selanjutnya adalah munculnya ketidaksenangan staf kepada atasan, yang semakin memperkeruh suasana dalam organisasi.
Menjadi tugas pemimpin untuk mentransformasikan nilai organisasi untuk membantu mewujudkan visi organisasi. Seorang transformasional adalah seorang yang mempunyai keahlian diagnosis, selalu meluangkan waktu dan mencurahkan perhatian dalam upaya untuk memecahkan masalah dari berbagai aspek. (Aan Komariah & Cepi Triatna, 2005). Untuk itu pemimpin dituntut untuk bisa menguasai
setidaknya dasar psikologi, guna memperhatikan keadaan jiwa orang yang dipimpinnya.
Tantangan melakukan
transformasi dalam sebuah organisasi menjadi lebih berat jika dilakukan
secara individual, tanpa
memperhatikan keadaan lingkungan internal dan eksternal. Gerakan dalam melakukan transformasi ini setidaknya memerlukan langkah-langkah yang sistematis dan terarah, agar nantinya perubahan yang diinginkan bisa sesuai yang diharapan. Pemimpin dalam hal ini perlu memberikan motivasi kepada staf untuk melakukan kerja-kerja yang didasari oleh kepentingan bersama. For achieving the the success in this circumstance, it is required to change the organizational tasks and activities and management way especially leadership of organizations.
(Mahmood Ghorbani and Soheylla Yekta; 2012)
Teori kepemimpinan
transformative merupakan
pendekatan terakhir yang hangat dibicarakan di beberapa dekade terakhir. Dikenalkan oleh McGregor Burns yang menerapkan dalam konteks politik. Dalam konteks organisasi diperkenalkan oleh Bernard Bass. (Bernard M Bass; 1990)
Upaya pengenalan konsep transformasional ini di picu oleh
ketidakpuasan terhadap
kepemimpinan tranksasional dimana pemimpin melibatkan suatu proses pertukaran (exchange process)
dimana para pengikutnya
dan nyata, pemimpin transaksional memelihara status quo, sedangkan kepemimpinan transformasinal mempertentangkan status quo, kepemimpinan transformasional mengarahkan organisasi menuju kepada suatu tujuan yang tidak pernah diraih sebelumnya, pemimpin transformatif ini mengarahkan organisasi menuju arah baru. (Bernard M Bass; 1990)
Menurut Zaleznik dalam Bernard M Bass Kepemimpinan transformatif sendiri memiliki empat komponen yaitu kepemimpinan karismatik, kepemimpinan inspiratif, pertimbangan individu dan stimulasi intelektual. (Bernard M Bass; 1990)
METODE
Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, karena tujuan penelitian ini hendak mendeskripsikan karakteristik kepemimpinan transformative dalam lembaga pendidikan Islam. penelitian ini bersifat library research dimana peneliti melakukan penelitiannya bersumber pada buku buku referensi
mengenai kepemimpinan
trasformatif. Penelitian dilaksanakan pada bulan September s.d. Desember 2017. Informan kunci. Penelitian ini buku kepemimpinan transformatif karangan Abdul karim 2010 dan buku Transformational leadership second edition karangan Bernard M Bass dan Ronald E Riggio, 2006. Data dikumpulkan dengan
menggunakan observasi buku dan dokumentasi. Pengecekan keabsahan data dilakukan dengan menggunakan triangulasi data (check, re-check, dan cross check). Analisis data dilakukan dengan menggunakan empat tahap
analisis kualitatif, yaitu pengumpulan data, reduksi/penyaringan data, klasifikasi data, dan penarikan simpulan. Berdasarkan hasil reduksi, data diklasifikasikan sesuai dengan rumusan masalanya. Setelah itu, dilakukan penarikan simpulan sesuai dengan data yang ada.
HASIL dan PEMBAHASAN HASIL
Karakteristik Pemimpin
Transformatif (Transformatif leader) Karakteristik berikutnya
dalam memilih pemimpin
diungkapkan oleh Dr. Umar Ash Shalabi, menjelaskan criteria memilih pemimpin menurut metode umar bin khattab. (Muhammad Ash-Shalabi...)
Pertama, harus bertakwa, Wira’i (santun dan rendah hati) dan menguasai hukum hukum Islam. Janganlah memilih pemimpin yang
tidak bertakwa, banyak
membanggakan diri dan rabun atau buta terhadap hukum hukum Islam, sehingga nantinya akan banyak membuat keputusan keputusan yang berpotensi merusak akidah dan akhlak umat Islam.
Kedua, memiliki kesabaran dan optimisme. Seorang pemimpin mutlak perlu kesabaran dalam segala hal. Sabar dalam menuntaskan amanah yang diembannya, sabar dalam menuntaskan pekerjaan-pekerjaan yang dicanangkannya. Bahkan sabar dalam memenuhi janji-janji yang telah diucapkannya sendiri. Dengan sabar yang demikian, insya Allah optimisme bisa dibangun dan terus dipelihara.
Karakter pemimpintegas, pemberani & pandai memanah kesabaran & optimisme
semangat tinggidalam bekerja
Wira’i
cerdas, cerdik & cekatan Cermat
Dalam kriteria ini yang perlu diinterpretasikan lebih modern adalah pandai memanah. Dalam konteks kekinian, memanah di sini bisa diartikan pandai dalam menyelesaikan persoalan-persoalan bangsa secara cepat, tepat dan akurat. Misalnya dalam hal pendidikan, kemiskinan dan pengangguran.
Keempat, harus cerdas, cerdik dan cekatan. Seorang pemimpin mutlak harus cerdas, cerdik dan cekatan. Jika tidak ada hal itu maka bagaimana mungkin kemajuan bangsa dan negara bisa dicapai. Sebab, pemimpin tidak boleh belajar dalam menghadapi masalah rakyat. Karena jika salah, fatal akibatnya.
Kelima, cermat dalam masalah peperangan. Dalam hal ini perlu lagi satu interpretasi. Bangsa kita tidak sedang perang dalam konteks senjata, itu betul adanya. Tetapi negeri kita sedang dilanda
kemiskinan, kebodohan,
pengangguran dan krisis akhlak yang luar biasa. Dalam situasi seperti ini, kita perlu pemimpin yang bisa memerangi semua masalah mendasar tersebut. Jadi, seorang pemimpin tak cukup hanya sederhana dalam pengertian pakaian, tetapi yang benar-benar bisa menang dalam peperangan yang mendasar ini.
Keenam, memiliki semangat tinggi dalam bekerja. Pemimpin seperti itu hanya lahir dari sosok yang masa lalunya pernah mengalami yang namanya tempaan disiplin tingkat tinggi. Tanpa itu, tidak mungkin seorang pemimpin bisa memiliki semangat tinggi dalam bekerja dan berkarya.
Diagram Karakter pemimpin menurut metode umar bin khattab
Karakteristik Kepemimpinan Transformatif dalam Pendidikan Islam
Karakterisitik dalam kepemimpinan transformatif menurut Bernard M. Bass & Ronald E Riggio (Transformational leadership second edition ed: 2006)
1. Idealized Influence (II)
Pemimpin transformatif memiliki ide besar dalam
memimpin bawahannya.
Pemimpin ini memiliki karakter yang disegani bahkan dikagumi, dihormati, dan dapat dipercaya. Pemimpin ini memiliki pengaruh besar karena memiliki kemampuan
untuk menumbuhkan
nya (Multifactor Leadership Quistionare) mengemukakan bahwa pemimpin yang memiliki perilaku Idealized Influence ini adalah “pemimpin menekankan pentingnya memiliki rasa kebersamaan dalam sebuah misi” dengan penekanan bahwa pemimpin memiliki keyakinan bahwa kesulitan akan bisa dipecahkan. Pemimpin ini adalah orang yang memiliki hati yang bersih, tulus, penyayang. Dalam pendidikan Islam orang yang memiliki hati yang bersih tulus dan penyayang ini adalah
orang yang mudah
menggantungkan diri dalam do’a dan harapan yang baik. Mereka memiliki kecerdasan yang lain dari yang lain, menurut al ‘Arabi ada akal aktif yang disebut akal ladunni. Untuk bisa mendekatkan diri kepada Allah dan menghindar dari sifat sifat yang tidak baik.
Pemimpin yang memiliki kemampuan personal mampu menunjukkan dihadapan yang dipimpinnya dengan benar dan tepat, maka secara otomatis dia bisa memberikan pengaruh atas masing masing pribadi yang dipimpinnya.
2. Inspirational Motivation (IM) Pemimpin yang memiliki kecenderungan untuk memoti vasi dan menginspirasi pada yang dipimpin dengan menye diakan makna dan tantangan untuk dikerjakan pengikutnya. Ada semangat tim, antusiasme dan optimis. Pemimpin mendapat keper cayaan yang
tinggi dari yang dipimpinnya dalam mener jemahkan visi masa depan dengan lebih atraktif. Dalam MLQ
dijelaskan komponen
pemimpin yang menginspirasi ini dengan “pemimpin inspirational motivation ini mengartikulasikan visi masa depan yang menarik”. Menarik dengan menyebutkan jargon akan visi lembaga agar dengan
tujuan menimbulkan
pemahamam mendalam dan emosi yang kuat kepada yang dipimpinnya. Agar mudah untuk diejawantahkan dalam bentuk nyata.
Tantangan untuk bawahan untuk mencapai standar yang lebih tinggi dari sebelumnya juga merupakan perilaku pemimpin inspirational motivation. Dengan selalu mengajak karyawan berfikir cara baru, memanfaatkan imajinasi, kerja lebih keras, doa dan pengorbanan.
Pemimpin transformative memberikan stimulus kepada yang dipimpinnya untuk lebih berinovasi dan creative dengan menanyakan asumsi, mengukur kembali masalah kemudian menemukan bentuk untuk mengatasinya, memperbaharui situasi dengan mencari arah baru. Kreativitas sangat diperlukan disini. Tidak diperlukan kritik untuk anggota yang melakukan kesalahan, ide ide baru dan solusi yang kreatif dalam mengatasi masalah digali dari para anggota yang dipimpinnya. Disana terdapat proses mengidentifikasi masalah dan menyelesai kannya. Bawahan berani mencari jalan baru dan pendekatan pendekatan baru dalam penyelesaian masalah. Apabila ide mereka berbeda dengan pimpinan maka mereka tidak akan dikritik. Karena pemimpin memiliki pendapat bahwa melihat masalah dari banyak sudut pandang, maka memecahkan dengan banyak jalan pula.
4. Individualized Consideration (IC)
Pemimpin yang berpendapat memperhatikan secara serius
setiap individu yang
dipimpinnya, itulah pemimpin transformatif. Setiap individu yang dia pimpin memerlukan pengakuan dan perkembangan dalam bekerjanya. Karyawan dan kolega dibangun kearah derajat kesuksesan yang lebih tinggi. Praktek dalam
Pemimpin yang
memperhatikan setiap individu
yang dipimpinnya ini bisa dilihat ketika ada kesempatan belajar didukung dengan penuh. Maka akan terlihat perbedaan secara individu dalam kebutuhan dan harapan mereka. Misalnya beberapa pekerja menerima dorongan, beberapa diberikan otonomi, standar perusahaan yang lain dan masih banyak lagi tugas tugas terstruktur. Akan ada perbedaan pada keberanian pola komunikasi dan akan ada
praktek yang akan
diperlihatkan oleh karyawan dalam mengelola manajemen mereka. Interaksi dengan sesama pekerja secara personal misal pemimpin mengingatkan akan beberapa percakapan yang telah terjadi, menandakan kesadaran bentuk bentuk pengakuan secara individu
kepada mereka. Dan
memperlihatkan individu tersebut kepada seluruh karyawan tidak hanya sebagai seorang pekerja saja.
Pemimpin yang memiliki karakter ini mendengarkan dengan efektif. Pemimpin mendelegasikan tugas sebagai bentuk peningkatan diri bawahannya. Pendelegasian ini diawasi untuk memeriksa apabila karyawan memerlukan arahan tambahan atau dukungan dalam menguatkan
kinerjanya. Pemimpin
meluangkan waktu untuk mengajari dan melatih.
5. Contingent Reward(CR)
orang lain untuk memperoleh derajat yang lebih tinggi untuk membangun dan penampilan. Meskipun tidak masuk dalam komponen transformative. Pemimpin yang menerapkan hadiah termasuk pemimpin yang menugaskan ataupun mendapatkan persetujuan dari karyawan dari apa yang dilakukannya dengan janji atau hadiah yang menarik ditawarkan bagi yang memperoleh hasil yang memuaskan. Contoh pemberian hadiah ini adalah pemimpin meperjelas apa yang akan didapatkan ketika tujuan menugaskan mereka dalam sebuah tugas terlaksana. Akan ada sebuah bonus secara materi untuk karyawan yang bisa mengerjakan pekerjaan yang ditugaskan dengan baik. Contingent reward(CR) bisa dikatakan transformative manakala bentuk hadiah itu menyentuh ranah psikologis
seperti rasa syukur,
kebahagiaan dll.
6. Manage by Exception (MBE) Dalam mengelola pengecualian bisa jadi pasif atau aktif (MBE-P) atau (MBE-A). dalam pengecualian aktif pemimpin secara aktif menyusun kepengawasan penyelewengan dari standar, kesalahan dan kerusakan yang dilakukan karyawan dalam mengerjakan
pekerjaannya. Dan
memberikan koreksi secara langsung pada bagian bagian yang perlu diperbaiki. Sedangkan pengecualian pasif adalah menunggu adanya
penyelewengan, kesalahan, atau kerusakan terjadi barulah pemimpin turun tangan
melakukan koreksi.
Pengecualian aktif pada suatu waktu diperlukan dan efektif pada situasi tertentu seperti apabila keamanan adalah hal yang terpenting. Pemimpin adakalanya memperlakukan pengecualian pasif manakala diperlukan pada sebuah pengawasan yang cukup besar jumlah karyawan atau bawahannya yang melakukan laporan langsung kepada pimpinan. Pemimpin langsung member perhatian dari kesalahan untuk menemukan standar (aktif) dan pemimpin tidak akan melakukan apapun sampai ada complain (pasif). 7. Laissez-Faire Leadership (LF)
Laissez Faire adalah bentuk oposisi dari transactional leadership. Karakter yang berarti membiarkan terjadi atau
pemimpin yang
merepresentasikan sebuah karakter nontransaksi. Keputusan penting tidak akan dibuat. Aksipun akan ditunda.
Tanggungjawab dalam
kepemimpinan
dikesampingkan. Otoritas penting menjadi tidak lagi berguna. Sebuah contoh karakter ini adalah pemimpin menghindari terlibat dalam sebuah isu ketika isu itu mencuat.
ideal seperti gambar dibawah ini dimana ada tiga dimensi
yang menggambarkan
bagaimana frekuensi seorang pimpinan transformatif menunjukkan beberapa gaya dalam kepemimpinannya. Dimensi horisontalnya adalah dengan self-evident definition, sedang dimensi vertikalnya berdasarkan penemuan empiris.
PEMBAHASAN
Karakteristik menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah “mempunyai sifat khas sesuai dengan perwatakan tertentu”. (Kamus Besar Bahasa Indonesia; 2008)
Kualitas Karakteristik juga bisa didefinisikan fitur pembeda dan seseorang atau sesuatu, kualitas atau sifat, bisa juga dikatakan sebagai kualitas atau cirri khas sesorang atau sesuatu. Karakteristik adalah suatu khas yang mencolok dari seseorang atau sesuatu.
Kepemimpinan Menurut
James M. Black. Leadership is capability of persuading others to work together under their direction as a team to accomplish certain designated objectives (Kepemimpinan adalah kemampuan meyakinkan orang lain supaya bekerja sama di bawah pimpinannya sebagai suatu tim untuk mencapai
atau melakukan suatu tujuan tertentu). (Vietzal Rivai; 2014)
Untuk melakukan perubahan dalam organisasi, maka salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah
dengan merubah gaya
kepemimpinan. Banyak model kepemimpinan yang bisa dipilih oleh pemimpin. Salah satunya adalah kepemimpinan transformasional. You cannot change what you were not willing to acknowledge. If the results you were getting are not conducive to the desires of your heart or the potential you know can be realized, you must look at becoming a transformational leader. (Brian holmes; 1998 )
Menurut keterangan diatas,
adakalanya keinginan dan
kemampuan seseorang tidak bisa memberikan hasil yang maksimal dalam mewujudkan tujuan. Untuk itu diperlukan sebuah konsep baru dalam kepemimpinan. Salah satunya adalah dengan menjadi pemimpin yang transformasional. Pemimpin transformasional adalah pemimpin yang memiliki wawasan jauh kedepan dan berupaya memperbaiki dan mengembangkan organisasi bukan untuk saat ini tapi dimasa datang. Oleh karena itu, pemimpin transformasional adalah pemimpin yang dapat dikatakan sebagai pemimpin yang visioner. (Komariah dan Triatna; 2005)
Kepemimpinan
Kepemimpinan TransformatifKepemimpinan Spiritual
Kepemimpinan di lembaga pendidikan Islam penguatan potensi manusia murni,
peneguhan eksistensi manusia seperti motivasi, etos kerja, inisiatif, kreativitas tetapi juga terkait dengan adanya Tuhan sebagai penciptanya. Istilah ini banyak di sebut dengan
“Kepemimpinan spiritual”
(Mohammad Karim, 2010)
Bagan Konsep
kepemimpinan lembaga di
pendidikan Islam menurut Abdul Karim:
(Bagan konsep kepemimpinan di LPI menurut Abdul Karim)
Bagan tersebut menjelaskan konsep dan praktik kepemimpinan di lembaga pendidikan Islam bisa dilakukan dengan menggabungkan kepemimpinan transformatif dan spiritual. Penggabungan ini
menjelaskan bahwa untuk
menggerakkan dan merubah manusia yang keinginan pribadinya tidak bisa dengan cara yang biasa dan umum bagaimana kekuatan yang dimiliki manusia sendiri, kepemimpinan harus melibatkan kekuatan Tuhan sebagai dzat yang maha tidak terbatas. (Mohammad Karim, 2010)
Masalah kepemimpinan sama tuanya dengan sejarah umat manusia, untuk itu kepemimpinan membutuhkan namanya manusia, apakah orang-orang dalam
masyarakat atau suatu
lembaga/organisasi tentu tidak dapat menjalankan tugas dan fungsinya dengan baik tanpa adanya seorang
pemimpin. Begitu pula halnya dengan lembaga pendidikan Islam.
Dalam manajemen
pendidikan Islam, kepemimpinan juga memegang peran yang sangat penting. Kepemimpinan ini dianggap sebagai pemicu perubahan dalam pengembangan mutu dan prestasi pendidikan Islam madrasah, sekolah Islam dan pesantren.
Kepemimpinan transformatif berupa arahan atau partisipatif?
Table 1
Deskripsi dari partisipatif dan arahan Beserta komponen model kepemimpinan
rentang penuh
Partisipatif Arahan Laisse tepat tidak masalah yang harus
d(CR) dilakukan
yang telah saya ngkan diri Anda asumsi kita sebagai sebuah landasan tanpa mengkritik setiap ide musisi mesin fusi dingin sama untuk menggabun
(IM) aspirasi dan tujuan kita demi kebaikan kelompok kita
setiap hari Anda menjadi lebih baik. Kamu dari waktu ke waktu
"Kita bisa menjadi tim pemenang n dukungan Anda untuk mencapai misi kami.
Alea icta ist (yaitu," Saya telah membuat keputusan untuk melintas di Rubicon, jadi tidak akan saya untuk mencapai apa yang telah kita tetapkan
Source:fromthe fullrange of Leadership Development by BJ. Aviolio & B.M Bass 1991
Kepemimpinan transformatif yang autentik atau tansformasional semu
Table 2
Elemen Moral dari Kepemimpinan Transformasi dan Transaksional
Dinamika Kepemim pinan
Kepemimpinan
Task Entah apa yang sedang dilakukan (akhirnya) dan cara yang digunakan untuk melakukannya secara moral sah
Reward System
Apakah sanksi atau insentif mengganggu kebebasan efektif dan menghormati hati nurani
Intentions Kejujuran Trust Menjaga Janji Conseque
nces
Egoisme versus altruisme - apakah posisi dan kepentingan moral yang sah dari semua pihak yang terkena dampak dihormati Due
process
Proses yang tidak tepat untuk menyelesaikan konflik dan klaim Kepemimpinan Transformational Idealized
Influence (II)
Apakah "puffery" dan egoisme pada
sebagian pemimpin mendominasi dan apakah pemimpin itu manipulatif atau tidak Inspiratio
nal Motivatio n (IM)
Apakah menyediakan pemberdayaan sejati dan aktualisasi diri pengikut atau tidak Intelectua
l
Stimulatio n (IS)
Apakah program pemimpin terbuka terhadap transendensi dan spiritualitas dinamis atau propaganda tertutup dan "garis" untuk diikuti
Individual ized Considera tion(IC)
Apakah pengikut diperlakukan sebagai tujuan atau tujuan, apakah martabat dan kepentingan mereka yang unik dihormati atau tidak
Source: Note. From “Ethics, Character, and Authentic Transformational Leadership Behavior,”
by B. M. Bass and P. Steidlmeier, 1999,
Leadership Quarterly, 10(2), p. 185. Copyright by Elsevier.
Reprinted with permission
SIMPULAN
1. Terdapat beberapa karakter pemimpin transformatif dalam pandangan Dr. Umar Ash Salabi dimana karakter pemimpin berdasarkan Umar Bin Khattab adalah, Wira’i, memiliki kesabaran dan optimism, pandai memanah, cerdas, cerdik dan cekatan, cermat, bersemangat tinggi dalam bekerja
2. Terdapat beberapa
karaktersitik dalam
kepemimpinan
transformasional dalam pendidikan Islam menurut Bernard M Bass adalah cerminan dari pemimpin karismatik diantaranya Idealized Influence (II), Inspirational Motivation (IM), Intelectual Stimulation (IS), Individualized Consideration(IC),
Contingent Reward(CR), Manage by Exception (MBE) dan Laissez-Faire Leadership (LF)
UCAPAN TERIMAKASIH
sekaligus dosen pembina Model Model Kepemimpinan Transformatif Pendidikan Islam Dr. Hj. Binti Maunah, M.Pd.I selaku Dosen Pembina mata kuliah Model Model Kepemimpinan Transformatif Pendidikan Islam. Teman teman pada program Doktoral Pascasarjana Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Tulungagung tahun 2017
DAFTAR RUJUKAN
Bass, Bernard M, Handbook of Leadership Theory, Research and Managerial Application, 3rd edition, the free press, 1990
Bass, Bernard M, Riggio, Ronald E, Transformational Leadership 2nd edition, lawrance Erlbaum associates, publisher, New Jersey, 2006
Depag RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya.
Ghorban, Mahmoodi and Soheylla Yekta, A Study of Relationship Between Transformational Leadership and Personnel Creativity in Higher Education Centers, dalam World Applied Sciences Journal Volume 17 No 6, 2012
Holmes, Brian, 5 Steps to Becoming a Transformational Leader
https://tafsirq.com/hadits/ib nu-majah/2134
John P. Kotter, Leading Change, Boston: Harvard Business School Press, 1996
Junaidi, Robert, Gaya Kepemimpinan para Tokoh Dunia”Flash book, Jakarta, 2014
Karim, Mohammad,
Pemimpin Transformasional di
Lembaga Pendidikan Islam, UIN Maliki Press, 2010
KBBI, online
https://kbbi.web.id/karakteristik
Komariah, Aan dan Cepi Triatna, Visionary Leadership, Menuju Sekolah Efektif, Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2005
Nurul Hidayah,
Kepemimpinan Visioner Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan, Ar-Ruzz Media, Yogyakarta, 2016
Rivai, Vietzal, Manajemen Sumberdaya Manusia untuk Perusahaan, Dari Teori ke Praktik (3rd edition), Rajawali press, 2014
Shalabi Muhammad,