• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pelaksanaan Taking Order Pada Rendezvous Bar And Lounge Di Grand Swiss-Bell Hotel Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pelaksanaan Taking Order Pada Rendezvous Bar And Lounge Di Grand Swiss-Bell Hotel Medan"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

6 2.1 Ruang Lingkup Food and Beverage

Food and Beverage Departement atau bagian makan dan minuman mempunyai

peranan yang amat penting dari segi sumber pendapatan hotel. Menurut Sihite

(2003:15) Bagian makanan dan minuman mempunyai tiga kelompok besar, yang

mana antara satu dengan yang lain saling berkaitan dan tidak dapat dipisahkan.

Namun kegiatan yang ada di dalamnya memerlukan pengendalian dan pengawasan

secara khusus. Oleh sebab itu maka penulis mencoba memecah pemahaman setiap

bidang melalui penjelasan yang terpisah dari buku ini, yaitu:

1. Food and Beverage Service (tata hidang)

2. Food and Beverage Product (dasar-dasar tata boga)

3. Purchasing (bagian pembelian di pembukuan)

2.1.1 Pengertian Food and Beverage Service

Menurut Soekresno dan Pendit (1998:4) menyebutkan bahwa food and

beverage departement adalah bagian dari hotel yang mengurus dan bertanggung

jawab kebutuhan pelayanan makanan dan minuman serta kebutuhan lain yang terkait

dan para tamu yang tinggal maupun yang tidak tinggal di hotel tersebut dan di kelola

secara komersial serta profesional

Apabila bagian ini di kelola secara profesional akan mendatangkan keuntungan

yang besar bagi hotel. Bayak hotel yang memperoleh basil atau pendapatan dari

(2)

2.1.2 Kegiatan Utama Pada Bagian Food and Beverage

Menurut Menurut Soekresno dan Pendit (1998:4) Ada beberapa kegiatan utama

pada bagian food and beverage, yaitu sebagai berikut:

1. Kegiatan membeli bahan (purchasing)

2. Merupakan kegiatan pengadaan bahan-bahan yang dibutuhkan dalam

operasional food and Beverage departmen, baik barang yang bersifat perishable

maupun yang bersifat groceries.

3. Penerimaan bahan-bahan (receiving)

Bagian khusus yang menerima segala macam bahan yang telah di beli. Barang

-barang yang tidak sesuai dengan permintaan harus segera di retour untuk

memperoleh penggantian.

4. Penyimpanan bahan (storing)

Merupakan kegiatan menyimpan segala macam bahan atau barang persediaan.

Sarana penyimpanan bahan ada beberapa jenis antara lain: daily store, general

store, cellar (penyimpanan anggur di bawah tanah), dry store.

5. Pengolahan bahan-bahan (producting & issuling)

Kegiatan mengolah bahan mentah menjadi bahan jadi yang siap untuk di jual

dan disajikan

6. Menyajikan dan menjual (serving & selling)

Kegiatan menjual dan menyajikan dilaksanakan oleh selling outlet yang dibuka

secara khusus di dalam f & B departmen. Kegiatan yang lajim disebut dengan

tata hidang ini juga menuntut keterampilan yang sangat tinggi dan seruluh

(3)

7. Menangani perlengkapan dan peralatan (stewarding)

Stewarding merupakan kegiatan mengelola dan menangani semua peralatan dan

perlengkapan yang digunakan di semua bagian Food and Beverage departmen,

meliputi perawatan, penyimpanan, pendistribusian, dan tata administrasinya.

2.2 Fungsi dan tujuan Food and Beverage

Disebabkan rumitnya penanganan dan pengelolaan makanan serta minuman

tersebut, maka hotel membentuk suatu bagian khusus menangani bidang ini. Bagian

khusus tersebut adalah Food and Beverage Departemen.

Sebagai bagian khusus yang menangani makanan dan minuman, maka Menurut

Menurut Soekresno dan Pendit (1998:5) fungsi dan eksistensi Food and Baverage

Departemen di dalam usaha perhotelan antara lain sebagai berikut :

1. Sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari organisasi hotel.

2. Sebagai pengelola dan penyelenggara jasa pelayanan makanan dan minuman,

yang meliputi penjualan, pelayanan, dan pengolahan makanan dan minuman.

3. Mendatangkan pemasukan bagi hotel.

4. Membangun citra, pretise dan prestasi hotel.

5. Merupakan bagian yang menyerap jumlah tenaga kerja cukup besar.

Dalam Soekresno dan Pendit (1998:5) juga menerangkan beberapa tujuan

dalam food and beverage yaitu, sebagai berikut:

1. Menjual makanan dan minuman sebanyak-banyaknya dengan harga yang

(4)

2. Memberikan pelayanan sebaik mungkin kepada tamu hingga tamu merasa puas.

Hal ini menyangkut mutu pelayanan, mutu makanan dan minuman, sikap

karyawan, dekorasi ruangan serta suasana sekitar, peralatan yang dipakai dan

sanitasinya (kebersihannya).

3. Mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya dan kesinambungan usaha.

2.3 Bagian-bagian dalam Food & Beverage

Menurut Sihite, (2003:1) ada beberapa bagian-bagian dalam food and

beverage, yaitu sebagia berikut ;

1. Pengadaan bahan ( preparations)

2. Pengolahan (production)

3. Penyajian (service)

4. Perawatan peralatan (stewarding)

2.3.1 Pengadaan bahan (preparations)

Pengadaan bahan (preparations) yaitu tugas yang harus dikerjakan dalam hal

pengadaan bahan makanan dan minuman dari luar, baik dari bahan mentah, srtengah

jadi atau siap dikomsumsi. Pengadaan ini erat kaitannya dengan proses permintaan

bahan dan mencarinya dipasaran, menerima, penyimpanan di store atau langsung

akan diolah.

2.3.2 Pengolahan (productions)

Pengolahan (productions) yaitu tugas melaksanakan pengolahan bahan-bahan

makanan dan minuman sampai menjadi makanan dan minuman yang siap

(5)

2.3.3 Penyajian (services)

Penyajian (services) yaitu tugas melaksanakan layanan penghidangan atau

penyajian, baik makanan maupun minuman sesuai dengan pesanan tamu, di

tempat-tempat penjualan yang telah disediakan. Tugas penyajian ini dilakukan sebagai hasil

dari tugas yang dilakukan petugas penjualan produk makanan dan minuman di tempat

penawaran tersebut.

2.3.4 Perawatan peralatan (stewarding)

Perawatan peralatan (stewarding) yaitu tugas untuk melaksanakan perawatan

seluruh peralatan yang digunakan dalam bidang makanan dan minuman agar tetap

dalam keadaan siap pakai serta memenuhi persyaratan yaitu utuh, dapat berfungsi dan

terutama bersih.

2.4 Ruang lingkup Pramusaji

Menurut Marsum W.A (1993:30) Pramusaji atau waiter/waitress adalah

karyawan/karyawati restoran yang mempunyai tugas dan taggung jawab menunggu

tamu, membuat tamu merasa mendapat sambutan dengan baik dan nyaman,

mengambil pesanan makanan dan minuman serta menyajikannya, serta

membersihkan restoran dan lingkungannya serta mempersiapkan meja makan untuk

tamu berikutnya.

Sebagai petugas di restoran, waiter/waitress selalu berhubungan dengan

makanan-minuman dan tamu; maka selain keramahan dan sopan-santun yang tinggi,

(6)

2.4.1 Etika Pramusaji

Menurut Sihite (2003:32) ada beberapa etika yang harus dimiliki oleh seorang

pramusaji yaitu sebagai berikut:

1. Kepribadian

Berbicara mengenai kepribadian akan menyangkutbseluruh tingkah laku.

Sehubungsn dengan itu seorang petugas tata hidang di tuntut untuk selalu

ramah, suka humor serta sopan terhadapntamu, dan memiliki jiwa sebagai

penjual (salesman/salesgirl). Untuk dapat memberikan kesan yang baik kepda

tamunya maka seorang pramusaji perlu selalu memperlihatkan kepribadianyang

menarik, meskupun mempunyai beban yang relatif berat.

2. Disiplin

Ketepatan waktu adalah merupakan suatu hal yang sangat penting dalam

kehidupan, karena waktu akan menentukan keberhasilan ataupun kegagalan

dalam upaya mencapai maksud dan tujuan. Demikian pula halnya bagi seorang

petugas tata hidang di hotel atau di restoran di tuntut dapat menunjukkan dan

memberikan pelayananyang baik kepada para tamunya.

3. Penampilan diri

Kesan pertama tamu akan ditentukan oleh sambutan yang diberikan para

petugas hotel atau restoran. Oleh sebab agar dapat memberikan kesan yang baik

kepada para tamu. Seorang yang bertugas di hotel ataupun direstoran perlu

selalu menjaga penampilan dirinya untuk tetap menarik. Karena bila hal ini

kurang diperhatikan, maka penampilan seorang petugas yang kurang menarik

(7)

ataupun restoran, termasuk didalamnya penampilan makanan dan minuman

yang akan dihidangkan.

Menyadari akan pekerjaan seorang petugas tata hidangan maka kerapihan serta

kebersihan diri pribadi merupakan persyaratan utama yang harus dipenuhi oleh

setiap pramusaji.

a. Rambut

Karena alasan kesehatan, rambut harus selalu bersih dalam srti sering

dicuci, tersisir rapi dan tidak terlalu panjang. Sebagai ukuran dapat

disarankan disini bahwa sebaiknya panjang rambut tidak melampaui leher

baju.

b. Tangan dan kuku

Mencuci tangan dengan mempergunakan sabun agar selalu bersih sebelum

menangani makanan dan minuman adalah mutlak harus dilakukan, terlebih

bila setelah keluar dari toilet.

Kuku selalu dalam keadaan pendek dan bersih untuk menghindari

bersarangnya bakteri yang dapat menularkan penyakit ke dalam makanan.

Bagi pramusaji wanita disarankan agar tidak memakai cat kuku yang

menyolok, perhiasan serta parfum yang berlebihan.

c. Gigi

Setidak-tidaknya dua kali sehari gigi harus disikat dengan pasta gigi.

Dianjurkan sedikitnya dua kali sehatun membersihkan nikotin ke dokter

(8)

d. Kaki

Model sepatu sebaikanya tidak bertumit tinggi untuk mencegah keletihan

ataupun kecelakaan. Kaki harus selalu bersih dan kuku dipotong pendek.

Usahakan untuk mengganti kaos kaki setiap hari untuk mencegah keringat

dan menimbulkan bau yang kurang sedap.

e. Kumis

Seorang pramusaji tidak dilarang memelihara kumis, karena

kadang-kadang kumis dapat menjadikan penampilan yang lebih menarik bagi yang

sesuai, asalkan tipis dan tidak terlalu menyolok. Namun demikian kumis

harus selalu dijaga kebersihan/kerapihannya.

f. Jenggot

Karena alasan kesehatan, dan juga penampilan yang baik dan menarik

maka pramusaji tidak dibenarkan untuk memelihara jenggkot. Oleh karena

itu jenggot harus selalu dicukur bersih.

2.4.2 Tugas dan tanggung jawab Pramusaji

Menurut Sudhir Andrews (1993) ada beberapa tugas dan tanggung jawab

seorang pramusaji, yaitu sebagi berikut:

1. Mempersiapkan kelengkapan teknis pelayanan.

2. Melaksanakan persiapan set up – mise en place.

3. Melakukan pelayanan langsung kepada tamu.

4. Mengambil pesanan/order tamu dari captain untuk diteruskan kepada kitchen.

5. Melaksanakan penyajian hidangan kepada tamu.

(9)

7. Mempersiapkan dan mengambil kebutuhan linen napkin, wares, supplies.

8. Mengumpulkan dan mengantarkan soiled linen dan dirty dishes ke

laundry/stewarding.

9. Melakukan penyiapan table set up dan clear up.

10. Melaksanakan dan mengikuti perintah captain dalam menjalankan

tugas-tugasnya.

11. Melakukan pembersihan area kerja.

12. Menjalin hubungan dengan tamu.

13. Menghadiri briefing harian.

2.5 Pengertian Taking Order

Taking order menurut Soekresno dan Pendit (1998:116) adalah menerima dan

mencatat pesanan tamu, dalam hal makanan dan minuman, yang selanjutnya akan

diteruskan ke bagian yang terkait, antara lain : kitchen , bar, dan pastry. Taking order

merupakan bagian dari service, biasa dilakukan di room service, restaurant, bar, dan

banquet, Petugas yang melakukan taking order disebut Order taker.

Keberhasilan dalam taking order membutuhkan kemampuan dan pengetahuan

para Order taker dalam berkomunikasi dengan pelanggan, menguasai bahasa asing

terutama bahasa inggris,memiliki pengetahuan tentang food and beverage, menguasai

technics of selling ( teknik menjual ), menguasai technics in writting the order (

teknik mencatat pesanan ) memiliki memori yang baik serta menguasai semua

(10)

2.5.1 Fungsi Taking Order

Menurut Soekresno dan Pendit (998: 116) ada beberapa fungsi taking order,

yaitu sebagai berikut.

1 Memberikan informasi akurat mengenai semua makanan dan minuman yang

tersedia dan terdaftar di daftar menu

2 Meningkatkan penjualan

3 Meningkatkan pendapatan

4 Serta meningkatkan keuntungan pada hotel.

2.5.2 Langkah-langkah Taking Order

Menurut sihite ( 2003:91) Ada beberapa langkah-langkah dalam melaksanakan

Taking Order yaitu :

1. Siapkan notes dan ballpen untuk mencatatat pesanan tamu.

2. Sodorkan menu kepada tamu dengan selalu mendahulukan tamu perempuan.

Tidak ada suatu keharusan apakah menu itu diberikan dalam keadaan terbuka

atau tertutup. Keduanya dapat di lakukan. Apabila smpul depan menu pantas

untuk ditampilkan karena hiasannya yang indah, berikanlah menu itu dalam

keadaan tertutup. Harus selalu diingat bahwa menu juga merupakan media

promosi untuk restoran maupun hotel.

Sodorkan pada bagian yang memuat makanan utama apabila menu memberikan

dalam keadaan terbuka.

3. Berikan kesempatan kepada tamu untuk mempelajari menu (mungkin sekitar 3

(11)

4. Apabila waktu yang diberikan dirasa sudah cukup, dengan notes dan ballpen

yang telah disiapkan, pramusaji menghampiri meja tamu dan bertanya:

“Apakah Bapak/Ibu sudah menemukan pilihan yang cocok”, atau “Apakah saya

boleh mencatatat pesanan Bapak/Ibu”.

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan pada waktu mengambil pesanan tamu.

Pertama berdiri pada satu titik/tepat yang cukup strategis sehingga dengan

mudah dapat menerima pesanan semua tamu tanpa harus berpindah-pindah.

Kedua, pramusaji dapat berpindah-pindah ke dekat tamu, di sebelah kiri tamu

dan mecatatat semua pesanan.

5. Untuk memudahkan dan menghindarkan kesalahan dalam menyajikan

makanan/minuman, pramusaji dapat membuat catatatan kecil atau kode di atas

notes pesanan. Apabila rombongan berjumlah besar sehingga sulit untuk

menghafalkannya, sebaiknya dibuatkan denah, dan diberi tanda misalnya di

mulai dengan nomor 1 dari orang yang duduk paling dekat dengan pintu.

6. Tidak semua tamu yang datang ke restoran akan dapat menentukan pilihan

dengan tepat. Tamu akan sangat menghargai pramusaji apabila ia dapat

membantu memberikan saran makanan apa yang sebaiknya dipesan.

Umumnya petugas akan menawarkan “Chef’s Suggestion” atau menu spesial

pada hari itu.

7. Pramusaji harus selalu mencoba menawarkan sesuatu kepada tamu untuk

meningkatkan hasil penjualan. Misalnya menawarkan makanan pembuka atau

sup untuk tamu yang hanya memesan makanan utama (main course). Caranya

(12)

kepiting kami. Kepitingnya segar dan sehat sekali”. Ini yang disebut

denganistilah “suggestive selling”.

8. Pencatatan pesanan tamu umumnya dilakukan dua kali, pertama hanya sampai

main course ; kedua setelah selelsai makan baru disodorkan menu makanan

penutup (dessert).

9. Apabila tamu memesan telur rebus harus ditayangkan tingkat kematangannya

apakah rare (dimasak sebentar), medium (setengah matang) atau hard (matang)

10. Apabila tamu memesan steak harus ditayangkan tingkat kematangannya apakah

soft (dimasak sebentar), medium (setengah matang) atau welldone (matang)

11. Apabila tamu memesan telur harus ditayangkan proses masaknya apakah

omelette (dadar), poached (setelah rebus) ataukah sunny (mata sapi), serta

scrambled (orak-arik).

12. Pesanan tamu yang ditulis di notes kemudian disalinkan kedalam catatan

pesanan tamu ( Food Order).

Sering juga dalam sebuah restoran, para pramusaji langsung menuliskan

pesanan tamu di atas formulir pesanan makanan (food Order). Pada

restoran-restoran mewah (Grill Room dsb) yang melakukan tusah untuk mencatat

pesanan tamu adalah penyelia (captain /supervaisor) , adakalanya langsung

oleh kepala pramusaji (headwaiter). Yang penting harus diingat adalah selalu

mengulangi pesanan tamu untuk menghindarkan kesalahan-kesalahan yang

(13)

13. Selesai mencatat pesanan makanan, pramusaji yang bertugas menjual minuman

(lazim disebut “wine steward atau sommelier”) akan menawarkan minuman,

apakah itu anggur ataupun apperitif.

14. Pesanan makanan (Food Order) dibuat rangkap 3 ;

a. Asli untuk dapur.

b. Salinan I untuk kasir.

c. Salinan II disimpan pramusaji untuk ditaroh di side stand atau party untuk

mengontrol penyajian hidangan.

15. Agar memudahkan pihak dapur dan kasir, Food Order hendaknya ditulis

dengan huruf yang jelas dan mudah dibaca.

16. Food Order yang sudah dicap oleh kasir, sebagai alat kontrol dibawa ke dapur

dan diserahkan kepada yang bertugas.

17. Sementara menunggu pesanan tamu, pramusaji akan menyajikan roti akan

menyiapkan peralatan makanan yang diperlukan.

Pada saat menuliskan pesanan pelanggan anda perlu memperhatikan kejelasan

dan ketepatan karena hasil pencatatan akan berhubungan dengan peoses pemasakan

di dapur, proses pembuatan minuman di bartender dan pembayaran di kasir. Untuk itu

penting diperhatikan beberapa hal :

1. Jangan mengunakan istilah baru yang tidak di kenali orang lain untuk

menghindari salah penafsiran.

2. Tulislah dengan jelas sehingga mudah di baca, terutama untuk pesanan khusus.

(14)

4. Isilah kolom nama setiap anda melaksanakan taking order. Kolom Jumlah

pelanggan dan kolom tanggal

2.6 Pengertian Menu dan Menu Sugestion

Menurut Endar Sugiarto dan Sulartiningrum (2001:106) mengatakan bahwa,

menu adalah daftar makanan yang telah dipersiapkan yang tersedia di dalam restoran

tersebut.

Menu berasal dari bahasa perancis “ menute “ yang berarti daftar menu yang

akan disajikan kepada tamu, sedangkan sugestions dari kata “ sugesti” yang artinya

memberikan saran kepada orang lain. Jadi menu sugestions itu adalah memberikan

saran pilihan menu yang di inginkan oleh perusahaan atau restoran kepada tamu tanpa

adanya unsur paksaan, adapun menu yang di tawarkan biasanya adalah menu yang

memiliki harga jual yang tinggi serta menu unggulan yang mecerminkan khas hotel

tersebut.

Menurut Marsum WA (2001:169) Waktu menjual produk/makanan dalam

suatu restoran, ada beberapa keterang tentang tiap-tiap makanan yang benar-benar

harus diketahui oleh seorang waiter/waitress sebelum melakukan metode sugestion

yaitu:

1. Metode/cara mempersiapkan dan memasaknya, serta bahan-bahan apa saja

yang dipergunakan.

2. Berapa lama waktu yang di perrgunakan untuk memasaknya.

3. Bumbu yang dipergunakan untuk hidangan itu.

(15)

5. Apa makanan itu untuk orang-orang vegetarian atau orang-orang yang bukan

vegetarian. (yang dimaksud dengan orang-orang vegetarian adalah orang yang

hanya memakan sayur-sayuran atau buah-buahan, umbi-umbian,

kacang-kacangan, padi-padian dakanan lain yang tidak di buat dari hewan yang

hidup/segala macam daging.

6. Metode/cara penyajian.

7. Minuman anggur yang cocok atau minuman beralkohol lainnya yang disajikan

dengan makanan tertentu berdasarkan kebiasaan-kebiasaan yang praktis,

misalnya:

a. Untuk hidangan pembuka: Apparitive, juice, beer

b. Untuk hidangan soup: sherry

c. Untuk hidangan utama

1) hidangan ikan: white wine/anggur putih

2) hidangan daging babi: rose wine/anggur jambon

3) hidangan daging sapi, kambing dan sebagainya: red wine/anggur merah

4) untuk hidangan penutup champagne

5) untuk hidangan coffe cognac atau brandy

8. Harga:

Semakin mahal harga suatu makanan, pada umumnya makanan itu lebih

bermutu, lebih bagus serta lebih lengkap.

Besar kecilnya porsi suatu makanan bukan merupakan ukuran yang tepat untuk

(16)

9. Termasuk tingkatan makan yang mana makanan itu, apakah sebagai hidangan

pembuka, hidangan utama ataukah hidangan penutup.

10. Alternatif yang lain bila mungkin ada, misalkan bukan sebagian pembuka

maupun hidangan utama: tetapi sebagai hidangan penyela atau entree.

11. Tempat persiapan untuk hidangan itu: apakah disiapkan di pantry, hot range,

garde mager, dan sebagainya.

Pantry adalah bagian dapur tempat di mana minuman-minuman panas, seperti

teh, kopi, coklat susu, macam-macam sari buah disiapkan.

Hot range adalah bagian dapur tempat dimana semua hidangan panas

disiapkan.

Garde manger adalah bagian dari dapur tempat dimana cold buffet

(macam-macam salad, gado-gado) disiapkan.

12. Garpu, pisau dan sendok, piring, cangkir dan alat-alat lain yang sesuai yang

dipergunakan untuk tiap-tiap makanan yang disajikan.

13. Ukuran porsi dari makanan itu. Misalkan untuk steak maka ukurannya antara

180 gr sampai dengan 200 gram.

14. Kapan dan dimana makanan disajikan, siapa yang melayani. Misalnya, waktu

makan siang atau makan malam; di restoran utama atau coffee shop; untuk

keperluan jamuan resmi atau jamuan makan biasa, dan sebagainya.

Referensi

Dokumen terkait

as foreground for SC approach in the first row (Fig. This is because if there is a more compact contour that results in lower energy, it will be preferred. For our method,

Keuntungan (kerugian) dari perubahan nilai aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk dijual

Keuntungan (kerugian) dari perubahan nilai aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk dijual

Format disesuaikan dengan ijazah/STTB tahun kelulusan yang bersangkutan (tahun 2000 s.d 2004 tidak ada nilai di ijazah/STTB). pas foto terbaru 3 X 4 cm cap tigajari

KEY WORDS: Total variation, ROF model, Gaussian noise, Poisson noise, Mixed Poisson-Gaussian noise, Image processing, Biomedical image, Euler-Lagrange

Tenaga keupayaan terdapat pada sebiji buah kelapa di atas pokok Tenaga kinetik membolehkan kereta bergerak.. Berikan maksud jiirim ……… Nyatakan Keadaan jirim bagi susunan

Sikora "Complementary Background Models for the Detection of Static and Moving Objects in Crowded Environments", in 8th Proceedings of the IEEE International Conference

[r]