54
PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK (SAK ETAP) PADA LAPORAN KEUANGAN PENGRAJIN KECIL MEUBEL ROTAN MANAU INDAH LUBUKLINGGAU
Dewi Anggaraini Sri Maryati
Jurusan Akuntansi SekolahTinggi Ilmu Ekonomi Musi Rawas Email : dewi.anggraini485@gmail.com
Abstrak
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui penerapan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) pada Pengrajin Kecil Meubel Rotan Manau Indah Lubuklinggau dengan menggunakan data sekunder. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dokumentasi dengan teknik analasis data menggunakan analisis deskriptif kuantitatif. Hasil dari penelitian penelitian diketahui bahwa dari beberapa laporan yang disajikan PK Meubel Rotan Manau Indah Lubuklinggau terdapat banyak hal yang harus disesuaikan dengan SAK ETAP yaitu belum membuat jurnal umum, buku besar, neraca saldo, penyesuaian dan neraca saldo setelah disesuaikan dengan tepat dan PK. Meubel Rotan Manau Indah Lubuklinggau belum menyajikan laporan keuangan dalam bentuk laporan perubahan modal maka berikut ini akan disajikan siklus akuntansi laporan keuangan yang sesuai dengan SAK ETAP. Langkah-langkah dalam siklus akuntansi adalahtahap pencatatan, tahap pengikhtisaran, jurnal penyesuaian, membuat neraca saldo setelah penyesuaian dan tahap terakhir pembuatan Pelaporan Keuangan
.
Kata kunci: SAK ETAP, Jurnal, Laporan Keuangan.
1. PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang
Laporan keuangan merupakan media informasi yang merangkum semua aktivitas perusahaan. Informasi tersebut sangat berguna bagi para pemakai laporan keuangan untuk mengambil keputusan tentang perusahaan yang dilaporkan (Harahap, 2010, h.1). Pemakai informasi keuangan meliputi investor, karyawan, pemberi pinjaman, pemasok, pelanggan, pemerintah dan masyarakat umum.
Industri kecil dan menengah (UKM) telah tumbuh dan berkembang dengan cepat dari waktu ke waktu. UKM memiliki peran penting dalam perekonomian Indonesia melalui penciptaan lapangan kerja, pemerataan pendapatan, dan pengentasan rakyat dari kemiskinan. Melihat peran penting tersebut, maka dibutuhkan dukungan dari seluruh pihak untuk mengembangkan UKM di Indonesia.
Masalah utama yang menjadi fokus dalam perkembangan usaha kecil menengah (UKM) adalah mengenai pengolahan keuangan. Ikatan Akuntan Indonesia (IAI)
telah menerbitkan Standar Akuntansi Keuangan untuk Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP). SAK ETAP ini berlaku 1 Januari 2011.
Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) ini merupakan standar akuntansi keuangan yang diperuntukan untuk UKM. Penggunaan SAK ETAP bertujuan untuk menciptakan fleksibilitas dalam penerapannya. SAK ETAP merupakan standar akuntansi yang berdiri sendiri. Sebagian besar menggunakan konsep biaya historis, mengatur transaksi yang umum dilakukan oleh UKM, Bentuk pengaturan lebih sederhana dalam hal pengakuan, pengukuran, penyajian, dan pengungkapan, dan relatif tidak berubah selama beberapa tahun. (SAK ETAP, h.ix).
55 menyusun laporan keuangan sesuai SAK ETAP dan pencatatan akuntansinya masih kurang memadai. PK Meubel Rotan Manau Indah Lubuklinggau hanya mencatat besarnya pengeluaran dan pendapatan yang diterimanya dalam kurun wakt satu tahun. Sampai saat ini PK Mebel Manau Indah Lubuklinggau masih beroperasi karena hasil produksinya sangat digemari oleh pelanggannya, oleh karena itu banyak sekali pemasukan dan pengeluaran yang terjadi. Untuk tetap dapat bertahan dan bersaing dengan industri-industri rotan lainnya, PK Mebel Manau Indah Lubuklinggau membutuhkan informasi untuk melaksanakan tanggung jawab perencanaan pada periode yang akan datang, pengendalian manajemen dalam pengambilan keputusan, memperbaiki pencatatan akuntansi pada setiap transaksi dan memperbaiki cara kerja yang ada dibagian administrasi keuangan.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi perumusan masalahnya adalah bagaimanakah jika diterapkankannya Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) pada Laporan Keuangan Pengrajin Kecil Meubel Rotan Manau Indah Lubuklinggau?
1.3Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka tujuan penelitian adalah untuk mengetahui penerapan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) pada Pengrajin Kecil Meubel Rotan Manau Indah Lubuklinggau.
1.4 Manfaat Penelitian
Penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain sebagai bahan kajian dalam menambah khasanah ilmu pengetahuan dibidang akuntansi keuangan. Selain itu, dapat mengetahui sejauh mana gambaran Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) khususnya untuk UKM serta memberikan rangsangan dalam melakukn penelitian selaanjutnya dengan topik dan pembahasan yang berkaitan dengan penelitian ini.
2. LANDASAN TEORI 2.1 Laporan Keuangan
Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2012, h. 7) Laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas. Laporan keuangan juga menunjukkan hasil pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan sumber daya yang dipercayakan kepada mereka.
Menurut Kasmir (2011, h 7) Laporan keuangan adalah laporan yang menunjukkan kondisi keuangan perusahaan pada saat ini atau dalam suatu periode tertentu.Sedangkan menurut Irham (2012, h.22) laporan keuangan merupakan suatu informasi yang menggambarkan kondisi suatu perusahaan, dimana selanjutnya itu akan menjadi suatu informasi yang menggambarkan tentang kinerja suatu perusahaan.
2.2 Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP)
Menurut SAK ETAP (2011, ETAP 1) Standar Akuntansi Keuangan untuk Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) dimaksudkan untuk digunakan entitas tanpa akuntabilitas publik yaitu entitas yang:
a. Tidak memiliki akuntabilitas publik signifikan; dan
b. Menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum (general purpose financial statement) bagi pengguna eksternal. Contoh pengguna eksternal adalah pemilik yang tidak terlibat langsung dalam pengelolaan usaha, dan lembaga pemberi kredit.
Entitas memiliki akuntabilitas publik signifikan jika:
a. Entitas telah mengajukan pernyataan pendaftaran, atau dalam proses pengajuan pernyataan pendaftaran, pada otoritas pasar modal atau regulator lain untuk tujuan penerbitan efek di pasar modal; atau b. Entitas menguasai aset dalam kapasitas
sebagai fidusia untuk sekelompok besar masyarakat, seperti bank, entitas asuransi, pialang dan atau pedagang efek, dana pensiun, reksa dana dan bank investasi.
56 2.3 Manfaat SAK ETAP
Manfaat Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik adalah: a. Diharapkan dengan adanya SAK ETAP,
perusahaan kecil, menengah mampu untuk menyusun laporan keuangan sendiri, dapat diaudit dan mendapat opini, sehingga dapat menggunakan laporan keuangannya untuk mendapat dana (misalnya dari bank) untuk mengembangkan usahanya;
b. Lebih sederhana dibandingkan dengan PSAK sehingga lebih mudah dalam implementasinya;
c. Tetap memberikan informasi yang handal dalam penyajian laporan keuangan.
2.4 Laporan Keuangan Berdasarkan SAK ETAP
Laporan keuangan menyajikan dengan wajar posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas suatu entitas. Penyajian wajar mensyaratkan penyajian jujur atas pengaruh transaksi, peristiwa dan kondisi lain yang sesuai dengan definisi dan kriteria pengakuan aset, kewajiban, penghasilan dan beban. Komponen laporan keuangan berdasarkan SAK ETAP terdiri dari:
1. Neraca
Dalam SAK ETAP laporan neraca menyajikan aset, kewajiban, dan ekuitas suatu entitas pada suatu tanggal tertentu-akhir periode pelaporan (SAK ETAP paragraf 4.1). Informasi yang disajikan dalam neraca menurut SAK ETAP (paragraf 4.2), neraca minimal mencakup pos-pos berikut:
a) Kas dan setara kas;
b) Piutang usaha dan piutang lainnya; c) Persediaan;
d) Properti investasi; e) Aset tetap;
f) Aset tidak berwujud;
g) Utang usaha dan utang lainnya; h) Aset dan kewajiban pajak; i) Kewajiban diestimasi; j) Ekuitas.
2. Laporan Laba Rugi
Laporan laba rugi memasukkan semua pos penghasilan dan beban yang diakui dalam suatu periode kecuali SAK ETAP mensyaratkan lain. SAK ETAP mengatur perlakuan berbeda terhadap dampak koreksi atas kesalahan dan perubahan kebijakan akuntansi yang disajikan sebagai penyesuaian terhadap periode yang lalu dan bukan sebagai
bagian dari laba atau rugi dalam periode terjadinya perubahan.
Informasi yang disajikan di laporan laba rugi, dalam SAK ETAP (2011, paragraf 5.3)laporan laba rugi minimal mencakup pos-pos sebagai berikut:
a) Pendapatan; b) Beban keuangan;
c) Bagian laba atau rugi dari investasi yang menggunakan metode ekuitas;
d) Beban pajak
e) Laba atau rugi netto.
3. Laporan Perubahan Ekuitas dan Laporan Laba Rugi dan Saldo Laba
Informasi yang disajikan di laporan perubahan ekuitas, dalan SAK ETAP (2011, paragraf 6.3) entitas menyajikan laporan perubahan entitas yang menunjukkan:
a) Laba atau rugi untuk periode;
b) Pendapatan dan beban yang diakui langsung dalam ekuitas;
c) Untuk setiap komponen ekuitas, pengaruh perubahan kebijakan akuntansi dan koreksi kesalahan yang diakui sesuai kebijakan akuntansi, estimasi dan kesalahan;
d) Untuk setiap komponen ekuitas, suatu rekonsiliasi antara jumlah tercatat awal dan akhir periode, diungkapkan secara perpisah perubahan yang berasal dari: 1) Laba atau rugi;
2) Pendapatan dan beban yang diakui langsung dalam ekuitas;
3) Jumlah investasi, deviden dan distribusi lainnya ke pemilik ekuitas, yang menunjukkan secara terpisah modal saham, transaksi saham treasuri, dan dividen serta distribusi lainnya ke pemilik ekuitas, dan perubahan kepemilikan dalam entitas anak yang tidak mengakibatkan kehilangan pengendalian.
4. Laporan Arus Kas
Laporan arus kas menyajikan informasi perubahan historis atas kas dan setara kas entitas, yang menunjukkan secara terpisah perubahan yang terjadi selama satu periode dari aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan.
57 diklasifikasikan sebagai setara kas hanya jika akan segera jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal perolehan. Cerukan bank pada umumnya termasuk aktivitas pendanaan sejenis dengan pinjaman. Namun, jika cerukan bank dapat ditarik sewaktu-waktu dan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari pengelolaan kas entitas, maka cerukan tersebut termasuk komponen kas dan setara kas. (SAK ETAP, 2011, Paragraf 7.4)
5. Catatan Atas Laporan Keuangan
Catatan atas laporan keuangan berisi informasi sebagai tambahan informasi yang disajikan dalam laporan keuangan. Catatan atas laporan keuangan memberikan penjelasan naratif atau rincian jumlah yang disajikan dalam laporan keuangan dan informasi pos-pos yang tidak memenuhi kriteria pengakuan dalam laporan keuangan. (SAK ETAP, 2011, paragraf 8.1)
Catatan atas laporan keuangan harus: 1) Menyajikn informasi tentang dasar
penyusunan laporan keuangan dan kebijakan akuntansi tertentu yang digunakansesuai dengan (SAK ETAP paragraf 8.5 dan 8.6);
2) Mengungkapkan informasi yang disyaratkan dalam SAK ETAP tetapi tidak disajikan dalam laporan keuangan; dan 3) Memberikan informasi tambahan yang
tidak disajikan dalam laporan keuangan, tetapi relevan untuk memahami laporan keuangan.
6. Siklus Akuntansi
Tahapan-tahapan dalam siklus akuntansi dapat diurutkan sebagai berikut: a. Mula-mula dokumen pendukung transaksi
dianalisis dan informasi yang terkandung dalam dokumentasi tersebut dicatat dalam jurnal.
b. Lalu data akuntansi yang ada dalam jurnal diposting ke buku besar.
c. Seluruh saldo akhir yang terdapat pada masing-masing buku besar akun “didaftar” (dipindahkan) ke neraca saldo untuk membuktikan kecocokan antara keseluruhan nilai akun yang bersaldo normal debit dengan keseluruhan nilai akun yang bersaldo normal kredit.
d. Menganalisis data penyesuaian dan membuat ayat jurnal penyesuaian.
e. Mem-posting data jurnal penyesuaian ke masing-masing buku besar akun yang terkait.
f. Dengan menggunakan pilihan (optional) bantuan neraca lajur sebagai kertas kerja (work sheet), neraca saldo setelah penyesuaian (adjusted trial balance) dan laporan euangan disiapkan.
g. Membuat ayat jurnal penutup (closing entries).
h. Mem-posting ayat jurnal penutup kemasing-masing buku besar akun yang terkait.
i. Menyiapkan neraca saldo setelah penutupan (post-closing trial balance). J. Membuat ayat jurnal pembalik (reversing
enties).
2.5 Kerangka Pemikiran
1
Kre
Gambar 1 Kerangka Pemikiran
3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam
Berdasarkan SAK ETAP : a. Jurnalb. Buku besar c. Neraca saldo d. Ayat jurnal
penyesuaian.
e.
Laporan keuangan.
58 1. Data Keuangan PK Meubel Manau Indah
Lubuklinggautahun 2014.
2. Sejarah PK Meubel Manau Indah Lubuklinggau.
3.2 Teknik Pengumpulan Data
Adapun teknik pengumpulan data menurut Yusi dan Idris (2009: 106) adalah observasi, wawancara, dokumentasi dan kepustakaan. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dokumentasi yaitu teknik pengumpulan data dengan mempelajari dan menggunakan catatan atas laporan-laporan keuangan sesuai dengan permasalahan yang dibahas.
3.3 Teknik Analisis Data
Teknik analisa data menurut Sugiyono (2007, h.93) terdiri dari Analisis Deskriptif Kuantitatif dan Analisis Deskriptif Kualitatif. Untuk menelaah permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini, maka peneliti melakukan analisis data dengan menggunakan analisis deskriptif kuantitatif.
4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
Dalam Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) laporan keuangan berdasarkan siklus akuntansi, yang terdiri dari transaksi, jurnal, buku besar, neraca saldo, ayat jurnal penyesuaian, dan laporan keuangan. Sedangkan dalam laporan keuangan Meubel Rotan Manau Indah Lubuklinggau yang disajian hanya rekap pembelian, rekap penjualan, rekap peneriman dan pengeluran kas.
Dari beberapa laporan yang disajikan PK Meubel Rotan Manau Indah Lubuklinggau terdapat banyak hal yang harus disesuaikan dengan SAK ETAP, yaitu:
1. Belum membuat jurnal umum, buku besar, neraca saldo, penyesuaian dan neraca saldo setelah disesuaikan dengan tepat.
2. PK. Meubel Rotan Manau Indah Lubuklinggau belum menyajikan laporan keuangan dalam bentuk laporan perubahan modal.
Laporan yang dibuat PK Meubel Rotan Manau Indah Lubuklinggau masih single entry yaitu sebagai berikut:
Tabel 4.1 REKAP PENJUALAN
PK MEUBEL ROTAN MANAU INDAH LUBUKLINGGAU PERIODE 2014
NO BLN NAMA
BARANG
UNIT HARGA PER UNIT JUMLAH
1 Jan Kusi badak 1 Rp. 4.300.000,00 Rp. 4.300.000,00
Meja oshin 2 Rp.350.000,00 Rp. 700.000,00
Mainan Lampu 1 Rp. 65.000,00 Rp. 65.000,00 Kursi raja 1 Rp. 6.000.000,00 Rp. 6.000.000,00
Rak sudut 2 Rp. 200.000,00 Rp. 400.000,00
Rp.11.940.000,00
2 Feb Mainan lampu 3 Rp.65.000,000 Rp. 195.000,00
Meja oshinjumbo 1 Rp. 550.000,00 Rp. 550.000,00 Kursi goyang 1 Rp. 600.000,00 Rp. 600.000,00 Sofa + busa 1 Rp. 1.500.000,00 Rp. 1.500.000,00 Tudung saji 2 Rp. 100.000,00 Rp. 200.000,00 Kursi barselona 2 Rp. 4.500.000,00 Rp. 9.000.000,00 Kursi makan 2 Rp. 4.000.000,00 Rp. 8.000.000,00
Rp. 20.045.000,00
3 Maret Sofa + busa 1 Rp. 1.500.000,00 Rp. 1.500.000,00 Tudung saji 2 Rp. 100.000,00 Rp. 200.000,00 Mainan lampu 2 Rp.65.000,000 Rp. 130.000,00 Kursi raja 1 Rp. 6.000.000,00 Rp. 6.000.000,00 Kursi kura kecil 2 Rp. 375.000,00 Rp. 375.000,00
Rp.8.205.000,00
59
Rak sudut 3 Rp. 200.000,00 Rp. 600.000,00
Kusi baselona 1 Rp. 4.500.000,00 Rp. 4.500.000,00 Mainan lampu 2 Rp.65.000,000 Rp. 130.000,00 Meja oshinjumbo 1 Rp. 500.000,00 Rp. 500.000,00 Kursi raja 1 Rp. 6.000.000,00 Rp. 6.000.000,00
Rp. 12.330.000,00
5 Mei Rak sudut 3 Rp. 200.000,00 Rp. 600.000,00 Kursi goyang kcl 1 Rp. 300.000,00 Rp. 300.000,00 Kursi makan 1 Rp. 4.000.000,00 Rp. 4.000.000,00 Mainan lampu 3 Rp.65.000,000 Rp. 195.000,00 Tudung saji A 2 Rp. 125.000,00 Rp. 250.000,00
Meja oshin 2 Rp.350.000,00 Rp. 700.000,00
Boks bayi 1 Rp. 600.000,00 Rp. 600.000,00
Rp. 6.395.000,00
6 Juni Kursi makan 1 Rp. 4.000.000,00 Rp. 4.000.000,00 Kursi goyang 3 Rp. 600.000,00 Rp. 1.800.000,00 Kursi cobra 1 Rp. 4.200.000,00 Rp. 4.200.000,00 Sofa + busa 1 Rp. 1.500.000,00 Rp. 1.500.000,00 Tudung saji 3 Rp. 100.000,00 Rp. 300.000,00 Mainan Lampu 1 Rp. 65.000,00 Rp. 65.000,00
Rp.11.865.000
7 Juli Rak sudut 4 Rp. 200.000,00 Rp. 800.000,00
Meja oshin 3 Rp. 350.000,00 Rp.1.0 50.000,00 Meja oshin 3 Rp.350.000,00 Rp. 1.050.000,00
Boks bayi 1 Rp. 600.000,00 Rp. 600.000,00
Sofa + busa 3 Rp. 1.500.000,00 Rp. 4.500.000,00 Tudung saji 3 Rp. 100.000,00 Rp. 300.000,00
Rp. 7.250.000,00
8 Agustus Mainan Lampu 3 Rp. 65.000,00 Rp. 195.000,00 Kursi makan 2 Rp. 4.000.000,00 Rp. 8.000.000,00 Sofa + busa 2 Rp. 1.500.000,00 Rp. 3.000.000,00 Tudung saji 1 Rp. 100.000,00 Rp. 100.000,00
Rp. 11.295.000,00
9 Sept Tudung saji 3 Rp. 100.000,00 Rp. 300.000,00
Kursi makan 1 Rp. 4.000.000,00 Rp. 4.000.000,00 Kusi badak 1 Rp. 4.600.000,00 Rp. 4.600.000,00
Meja oshin 1 Rp.350.000,00 Rp. 350.000,00
Kursi raja 1 Rp. 6.000.000,00 Rp. 6.000.000,00
Rp. 13.240.000,00
10 Okt Meja oshinjumbo 4 Rp. 125.000,00 Rp.500.000,00 Tudung saji 3 Rp. 100.000,00 Rp. 300.000,00 Meja oshin 2 Rp. 350.000,00 Rp. 700.000,00 Kursi baselona 1 Rp. 4.500.000,00 Rp. 4.500.000,00 Mainan Lampu 3 Rp. 65.000,00 Rp. 195.000,00
Rp. 6.195.000,00
11 Nov Meja oshin 2 Rp. 350.000,00 Rp. 700.000,00 Tudung saji 3 Rp. 100.000,00 Rp. 300.000,00 Kursi makan 1 Rp. 4.000.000,00 Rp. 4.000.000,00 Mainan Lampu 2 Rp. 65.000,00 Rp. 130.000,00
Rak sudut 4 Rp. 200.000,00 Rp. 800.000,00
Sofa + busa 1 Rp. 1.500.000,00 Rp. 1.500.000,00 Kursi raja 1 Rp. 6.000.000,00 Rp. 6.000.000,00
Rp. 13.430.000,00
12 Des Kursi Badak 1 Rp. 4.300.000,00 Rp 4.300.000,00 Kursi kura besar 1 Rp. 375.000,00 Rp. 375.000,00 Kursi raja 1 Rp. 6.000.000,00 Rp 6.000.000,00
60
Kursi goyang 3 Rp. 600.000,00 Rp. 1.800.000,00
Meja oshin 1 Rp.350.000,00 Rp. 350.000,00
Tudung saji 3 Rp. 100.000,00 Rp. 300.000,00 Mainan Lampu 9 Rp. 65.000,00 Rp. 585.000,00 Kursi makan 1 Rp. 4.000.000,00 Rp. 4.000.000,00
Rp. 18.310.000,00 Total Rp. 140.500.000,00 Tabel 4.2
JURNAL PENGELUARAN KAS
PK MEUBEL ROTAN MANAU INDAH LUBUKLINGGAU PERIODE 2014
Bln KETERANGAN DEBIT KREDIT
KAS Pot.
Jan Pembelian bahan baku Rp. 49.780.000,- Rp.49.780.000,- Biaya angkut Rp. 2.160.000,- Rp. 2.160.000,- Gaji karyawan Rp. 2.150.000,- Rp. 2.150.000,- Biaya listrik Rp. 232.500,- Rp. 232.500,-
Biaya air Rp. 60.000,- Rp. 60.000,-
Biaya telepon Rp. 55.500,- Rp. 55.500,-
Feb Pembelian perlngkpn.kantor
Rp. 75.000,- Rp. 75.000,-
Gaji karyawan Rp. 2.150.000,- Rp. 2.150.000,- Biaya listrik Rp. 232.500,- Rp. 232.500,-
Biaya air Rp. 49.000,- Rp. 49.000,-
Biaya telepon Rp. 51.000,- Rp. 51.000,-
Mart Gaji karyawan Rp. 2.150.000,- Rp. 2.150.000,- Biaya listrik Rp. 275.000,- Rp. 275.000,-
Biaya air Rp. 51.500,- Rp. 51.500,-
Biaya telepon Rp. 55.000,- Rp. 55.000,-
Biaya iklan Rp. 150.000,- Rp. 150.000,-
April Gaji karyawan Rp. 2.150.000,- Rp. 2.150.000,- Biaya listrik Rp. 325.000,- Rp. 325.000,-
Biaya air Rp. 58.500,- Rp. 58.500,-
Biaya telepon Rp. 56.500,- Rp. 56.500,-
Biaya pmlhrn.kend. Rp. 100.750,- Rp. 100.750,- Mei Gaji karyawan Rp. 2.150.000,- Rp. 2.150.000,- Biaya listrik Rp. 285.000,- Rp. 285.000,-
Biaya air Rp. 64.800,- Rp. 64.800,-
Biaya telepon Rp. 57.500,- Rp. 57.500,-
Biaya gudang Rp. 98.000,- Rp. 98.000,-
Juni Gaji karyawan Rp. 2.150.000,- Rp. 2.150.000,- Biaya listrik Rp. 300.000,- Rp. 300.000,-
Biaya air Rp. 51.200,- Rp. 51.200,-
Biaya telepon Rp. 50.400,- Rp. 50.400,-
Juli Gaji karyawan Rp. 2.150.000,- Rp. 2.150.000,- Biaya listrik Rp. 300.000,- Rp. 300.000,-
Biaya air Rp.60.000,- Rp.60.000,-
Biaya telepon Rp. 60.100,- Rp. 60.100,-
Pembelian prlgkpn.kantor
Rp. 100.000,00 Rp. 100.000,00
Agst Gaji karyawan Rp. 2.150.000,- Rp. 2.150.000,- Biaya listrik Rp. 350.000,- Rp. 350.000,-
Biaya air Rp.65.000,- Rp.65.000,-
Biaya telepon Rp. 50.000,- Rp. 50.000,-
Biaya pmlhrn.kend Rp. 169.000 Rp. 169.000 Sept Gaji karyawan Rp. 2.150.000,- Rp. 2.150.000,- Biaya listrik Rp. 320.000,- Rp. 320.000,-
61
Biaya telepon Rp. 55.000,- Rp. 55.000,-
Okt Gaji karyawan Rp. 2.150.000,- Rp. 2.150.000,- Biaya listrik Rp. 280.000,- Rp. 280.000,-
Biaya air Rp.60.000,- Rp.60.000,-
Biaya telepon Rp. 57.000,- Rp. 57.000,-
Biaya ikalan Rp. 150.000,- Rp. 150.000,-
Nov Gaji karyawan Rp. 2.150.000,- Rp. 2.150.000,-
Biaya listrik Rp. 300.00,- Rp. 300.000,-
Biaya air Rp.70.000,- Rp.70.000,-
Biaya telepon Rp. 47.000,- Rp. 47.000,-
Biaya gudang Rp. 102.000,- Rp. 100.000,-
Des Gaji karyawan Rp. 2.150.000,- Rp. 2.150.000,- Biaya listrik Rp. 300.000,- Rp. 300.000,-
Biaya air Rp.50.000,- Rp.50.000,-
Biaya telepon Rp. 43.000,- Rp. 43.000,-
Biaya prlgkpn.kantor Rp. 150.000,- Rp. 150.000,- Biaya pmlhrn. kend Rp. 100.000,- Rp. 100.000,-
JUMLAH Rp.83.559.750,- Rp.83.559.750,-
Sumber: Data diolah
4.2 Pembahasan
Dari ketidaksesuaian penyajian laporan
keuangan PK. Meubel Rotan Manau Indah
Lubuklinggau, maka berikut ini akan disajikan
siklus akuntansi laporan keuangan yang sesuai
dengan SAK ETAP. Langkah-langkah dalam
siklus akuntansi adalah:
1. Tahap Pencatatan
1) Transaksi (Transaksi internal dan
Eksternal)
2) Mengumpulkan dan menganalisis bukti
transaksi
3) Penjurnala
Tabel 4.3 Jurnal Umum
PK MEUBEL ROTAN MANAU INDAH LUBUKLINGGAU PERIODE 2014
Bln KETERANGAN No rek DEBIT KREDIT
Tanah Bangunan Peralatan Kas
Rp. 75.000.000 Rp 50.000.000 Rp 5.300.000
Rp 130.300.000 Jan Pembelian bahan
baku Kas
Rp. 49.780.000,-
Rp.49.780.000,-
Biaya angkut Kas
Rp. 2.160.000,-
Rp. 2.160.000,- Gaji karyawan
Kas
Rp. 2.150.000,-
Rp. 2.150.000,- Biaya listrik
Kas
Rp. 232.500,-
Rp. 232.500,- Biaya air
Kas
Rp. 60.000,-
Rp. 60.000,- Biaya telepon
Kas
Rp. 55.500,-
62 Kas
Penjualan
Rp 11.940.000
Rp.11.940.000 Feb perlngkpn.kantor
kas Aprl Gaji karyawan
Kas Biaya pmlhrn.kend.
Kas
63 Agst Gaji karyawan
64 Sumber: Data diolah
PK. Meubel Rotan Manau Indah Lubuklinggau karena tergolong perusahaan dagang, maka ada rekening-rekening khusus yang terdapat dalam pencatatan transaksi, yaitu:
a. Penjualan b. Pembelian
c. Biaya Angkut Pembelian d. Persediaan Barang Dagang.
2. Tahap pengklasifikasian
Yaitu Buku Besar dan Pemindahbukuan Pada tahap ini jurnal dikelompokkan dan diklasifikasikan sesuai dengan akunnya masing-masing sesuai dengan urutan transaksi, seperti contoh untuk akun Kas di Bank, dan Persediaan Barang Dagangan di bawah.ini.
Tabel 4.4 Buku Besar
PK MEUBEL ROTAN MANAU INDAH LUBUKLINGGAU PERIODE 2014
Kas Di Bank
1/2014 Saldo
15.995.000
Saldo
15.995.000
Total Jumlah
15.995.000 Total Jumlah
15.995.000
Persediaan Barang Dagang
1/2014 Saldo
43.600.000
Saldo
43.600.000
Total Jumlah
43.600.000 Total Jumlah
43.600.000 Des Gaji karyawan
Kas
Rp. 2.150.000,-
Rp. 2.150.000,- Biaya listrik
Kas
Rp. 300.000,-
Rp. 300.000,- Biaya air
Kas
Rp.50.000,-
Rp.50.000,- Biaya telepon
Kas
Rp. 43.000,-
Rp. 43.000,- Biaya
prlgkpn.kantor Kas
Rp. 150.000,-
Rp. 150.000,-
Biaya pmlhrn. Kend
Kas
Rp. 100.000,-
Rp. 100.000,-
kas penjualan
Rp 18.310.000
Rp 18.310.000
65 3. Tahap Pengikhtisaran
Menyusun Neraca Saldo
Tabel 4.5
NERACA SALDO
PK MEUBEL ROTAN MANAU INDAH LUBUKLINGGAU TAHUN 2014
Nama Akun Debet Kredit
Kas
Kas di bank
Persedian brg dgann
Perlengkapan kantor
Tanah
Gedung
Akm.pnystn gedung
Peralatan
Akum pnysutan peralatan
Modal usaha
Penjualan
Pembelian
B.angkut B.gaji B.listrik B.air B.telepon B.iklan
Rp 125.229.250 Rp.15.995.000 Rp.43.600.000 Rp 325.000 Rp.75.000.000 Rp. 50.000.000
Rp.5.300.000
Rp 49.780.000 Rp. 2.160.000 Rp 25.800.000 Rp.3.500.000 Rp. 700.000 Rp 638.000 Rp 300.000 Rp 369.750 Rp 198.000
Rp 5.000.000
Rp 530.000 Rp 252.820.000 Rp 140.500.000
Jumlah
Rp 398.850.000
Rp 398.850.000
Sumber: Data diolah
4. Jurnal Penyesuaian
Penyesuaian yang diada di PK.Meubel Rotan Manau Indah Lubuklinggau adalah: a. Persediaan barang dagangan per 31
Desember 2014 sebesar Rp 48.300.000,- b. Gaji pegawai yang masih harus dibayar
sebesar Rp 2.150.000,00
c. Besarnya penyusustan bangunan dan peralatan sebesar 10%
Berdasarkan penyesuaian yang ada tersebut maka dibuat jurnal penyesuaian sebagai berikut:
Tabel 4.6
PK MEUBEL ROTAN MANAU INDAH LUBUKLINGGAU AYAT JURNAL PENYESUAIAN ( ADJUSTMENT )
Tanggal Keterangan No.rek Debet Kredit
31 Des 2014
Harga pokok penjualan
Persediaan brg dagangan awal Persediaan barang dagangan akhir Harga pokok penjualan
Biaya gaji Utang gaji
b.penyusutan bangunan akum pnyusutan bangunan
b.penyusutan peralatan akm.penyusutan peralatan
Rp 43.600.000
Rp 48.300.000
Rp 2.150.000
Rp 5.000.000
Rp 530.000,-
Rp. 43.600.000
Rp 48.300.000,-
Rp 2.150.000
Rp 5.000.000
Rp 530.000,-
66 Sumber: Data diolah
5. Neraca Saldo Setelah Disesuaikan
Tabel 4.7
PK. MEUBEL ROTAN MANAU INDAH LUBUKLINGGAU JURNAL PENYESUAIAN (ADJUSMENT)
TAHUN 2014
Tanggal Keterangan No.
Rek
Jumlah
Debet Kredit
2014 31 Harga Pokok Penjualan Rp 43.600.000
Des Persediaan Barang Dagangan Rp 43.600.000
(Untuk memindahkan persedian
awal ke rek. HPP)
31 Harga Pokok Penjualan Rp 49.780.000
Pembelian Rp 49.780.000
(Untuk memindahan saldo rek.
pembelian ke rek, HPP)
31 Harga Pokok Penjualan Rp 2.160.000
Biaya Angkut Pembelian Rp 2.160.000
(Untuk memindahkan rek. Biaya
pembelian ke rek. HPP)
31 Persediaan Barang Dagang Rp 48.300.000
Harga Pokok Penjualan Rp 48.300.000
(untuk mencatat saldo
persediaan akhir)
31 Biaya Gaji Pegawai Rp 2.150.000
Utang Gaji Rp 2.150.000
(Untuk membayar gaji pegawai)
Total Jumlah Rp 145.990.000 Rp 145.990.000 Sumber: Data yang telah diolah
tahun 2015
6. Tahap Pelaporan Keuangan 1) Menyusun Laporan Keuangan
67 a. Laporan Laba Rugi
Jumlah
Penjualan Rp 140.500.000
Harga Pokok Penjualan Rp 47.240.000
Laba Kotor Rp 93.260.000
Beban Operasi:
Biaya Gaji karyawan Rp 27.950.000
Biaya Listrik Rp 3.500.000
Biaya Air Rp 700.000
Biaya Telepon Rp 638.000
Biaya Iklan Rp 300.000
Biaya Pemeliharaan Kendaraan Rp 369.750
Biaya Gedung Rp 198.000
Total Beban Operasi Rp 33.655.750
Laba Bersih Rp 59.604.250
Sumber: Data Meubel Rotan Manau Indah Lubuklinggau
PK. MEUBEL MANAU ROTAN INDAH LUBUKLINGGAU LAPORAN LABA RUGI
Untuk Periode yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2014
Keterangan
b.
Laporan Perubahan Ekuitas
PK. MEUBEL MANAU ROTAN INDAH LUBUKLINGGAU LAPORAN PERUBAHAN MODAL
Per 31 Desember 2014
Jumlah
Modal Awal 1 Januari Rp 252.865.000
Ditambah:
Laba Usaha Rp 59.604.250 Prive Rp -
Rp 59.604.250
Modal Akhir, 31 Desember Rp 312.469.250
68
c.
Neraca
PK. MEUBEL MANAU ROTAN INDAH LUBUKLINGGAU NERACA
Per 31 Desember 2014
Jumlah
AKTIVA
Aktiva Lancar:
Kas Rp 125.229.250
Kas Bank Rp 15.995.000
Persediaan Barang Dagangan Rp 48.300.000 Perlengkapan Kantor Rp 325.000
Total Aktiva Lancar Rp 189.849.250
Aktiva Tetap
Tanah Rp 75.000.000
Bangunan
Akm.pnystn bngn
Rp 50.000.000 ( Rp. 5.000.000)
Peralatan
Akm.pnystn peralatan
Rp 5.300.000 ( Rp 530.000)
Total Aktiva Tetap Rp 124.770.000
TOTAL AKTIVA TETAP Rp 314.619.250
PASIVA:
KEWAJIBAN:
Hutang Usaha Rp 2.150.000
MODAL:
Modal Usaha Rp 252.865.000 Laba Tahun Berjalan Rp 59.604.250
Total Modal Rp 312.469.250
TOTAL PASIVA Rp 314.619.250
Sumber: Data Meubel Rotan Manau Indah Lubuklinggau
5. SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka dapat diambil kesimpulan, bahwasannya setelah diterapkannya SAK ETAP pada laporan keuangan PK Meubel Rotan Manau Indah Lubuklinggau bentuk lapooran keuangan yang disaikan menjadi lebih relevan, handal dan terpercaya, ditinjau dari segi pelaporannya yang menjadi lebih baik dan mudah dimengerti oleh pengguna laporan keuangan.
5.2 Saran
Saran yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam penyajian laporan keuangan yang disajikan berdasrkan SAK ETAP
1. Sebaiknya PK. Meubel Rotan Manau Indah Lubuklinggau sudah menyajikan laporan keuangan sesuai dengan siklus akuntansi yang sesuai dengan SAK ETAP.
69 meningkatkan kesadaran akan pentingnya laporan keuangan bagi penilaian kinerja mereka.
DAFTAR PUSTAKA
Ikatan Akuntan Indonesia. 2011. Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik. Jakarta: Dewan Standar Akuntansi Keuangan.
Irham Fahmi. 2012. Analisis Kinerja Keuangan. Panduan Bagi Akademisi, Manajer, dan Invsetor untuk Menilai dan Menganalis Bisnis dari Aspek keuangan. Bandung: Alfabeta.
Kasmir.,2012. AnalisisLaporan Edisi Revisi. Jakarta: Penerbit Rajawali Pers.
Sofyan Syafri Harahap. 2010. Analisis Kritis atas Laporan Keuangan.Jakarta: Rajawali Pers.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Cetakan ke X. Bandung: Penerbit Alfabeta.
Yusi Syahirman. Idris Umiyati. 2009. Metodelogi Penelitian IlmuSosial.Pendekatan Kuantitatif: