• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laju Dekomposisi Serasah Daun Bruguiera cylindrica pada Berbagai Tingkat Salinitas di Kampung Nypa Desa Sei NagalawanK ecamatan Perbaungan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Laju Dekomposisi Serasah Daun Bruguiera cylindrica pada Berbagai Tingkat Salinitas di Kampung Nypa Desa Sei NagalawanK ecamatan Perbaungan"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Kawasan hutan mangrove dari tahun ke tahun semakin berkurang,

menurut Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (BAKOSURTANAL)

diacu oleh Ghufran (2012) tercatat untuk wilayah Sumatera Utara tahun 2009 luas

wilayah kawasan mangrove hanya mencapai 50.369,793 ha, jumlah ini jauh

berkurang berdasarkan data dari Direktorat Jenderal Inventarisasi dan Tata Guna

Hutan tahun 1996 yang mencapai 136.900 ha.

Hal ini tak terlepas dari akibat penebangan pohon mangrove yang

dilakukan masyarakat untuk keperluan kayu bakar, bahan bangunan, dan alih

fungsi lahanmenjadi tambak udang serta perkebunan sawit yang salah satunya

terjadi di kawasan mangrove Desa Sei Nagalawan Dusun 3 (tiga), Kecamatan

Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai.Akibat dampak negatif yang

ditimbulkan, masyarakat semakin sadar akan pentingnya hutan mangrove di desa

Sei Nagalawan dan sekarang mulai berbenah serta mengelola kawasan hutan

mangrove menjadi kawasan ekowisata yang memberikan dampak ekonomi bagi

masyarakat di desa tersebut dan menjadi daya tarik bagi para pengunjung yang

ingin menikmati suasana hutan mangrove.

Jenis Rhizoporaceae sendiri umumnya paling banyak digunakan

masyarakat untuk keperluan kayu bakar, pembuatan arang dan bahan bangunan.

Jenis yang termasuk Rhizoporaceae yaitu Rhizopora, Bruguiera dan Ceriops.

Penelitian ini sendiri dipilih jenis Bruguiera cylindrica yang habitatnya terdapat

pada daerah tanah liat dan kadang kala pada daerah sedikit berbatuan serta

(2)

2

perakarannya termasuk ke dalam jenis akar papan dan jenis B. cylindrica

mudah dijumpai pada areal penelitian.

Daun memegang peranan penting sebagai sumber nutrisi bagi organisme

perairan. Pada ekosistem mangrove, rantai makanan yang terjadi adalah rantai

makanan detritus. Sumber utama detritus berasal dari daun-daun dan

ranting-ranting yang telah membusuk. Daun-daun yang gugur akan dimakan oleh bakteri

dan fungi. Bakteri dan fungi ini akan dimakan oleh sebagian Protozoa dan

Avertebrata lainnya dan kemudian Protozoa dan Avertebrata tersebut akan

dimakan oleh karnivor sedang, kemudian karnivor sedang ini dimakan oleh

karnivor yang lebih tinggi (Romimohtarto dan Juwana, 2001).

Penghancuran serasah dapat diartikan sebagai tahapan-tahapan dalam

proses dekomposisi, yang menyebabkan terjadi kehilangan bobot materi

(organik). Hal tersebut seringkali dapat diukur dalam percobaan dekomposisi

serasah (misalnya kehilangan bobot daun) dan umumnya juga terjadi

penghancuran bagian-bagian serasah yang berukuran besar menjadi

partikel-pertikel berukuran kecil (Mason, 1974 ; Mason, 1977).

Serasah yang jatuh di lantai hutan mangrove mengalami proses

dekomposisi baik secara fisik maupun biologis, yang dapat menyuburkan kawasan

pesisir. Serasah yang sudah terdekomposisi tersebut berguna untuk menjaga

kesuburan tanah mangrove dan merupakan sumber pakan untuk berbagai jenis

ikan dan Avertebrata melalui rantai makanan fitoplankton dan zooplankton

sehingga keberlangsungan populasi ikan, kerang, udang dan lainnya dapat tetap

terjaga. Serasah mangrove yang terdekomposisi akan menghasilkan unsur hara

yang diserap oleh tanaman dan digunakan oleh jasad renik di lantai hutan dan

(3)

3

sebagian lagi akan terlarut dan terbawa air surut ke perairan sekitarnya

(Suwarno, 1985 diacu Rismunandar, 2000).

Berdasarkan uraian di atas maka dilakukan penelitian Laju Dekomposisi

Serasah Daun Bruguiera cylindrica pada Berbagai Tingkat Salinitas di Kampung

Nypa Desa Sei Nagalawan Kecamatan Perbaungan.

Tujuan Penelitian

1. Menganalisis laju dekomposisi serasah daun Bruguiera cylindrica pada

berbagai tingkat salinitas.

2. Menganalisis kandungan unsur hara C, N, dan P serasah B. cylindrica

yang dilepas selama proses dekomposisi pada berbagai tingkat salinitas.

Manfaat Penelitian

1. Dapat digunakan sebagai acuan menentukan lokasi yang sesuai untuk budidaya

ikan dan udang.

2. Dapat digunakan sebagai informasi dalam rehabilitasi ekosistem hutan

mangrove.

Hipotesis Penelitian

1. Laju dekomposisi serasah daun mangrove lebih lambat pada tingkat salinitas

>30 ppt.

(4)

4

2. Pelepasan unsur hara C, N dan P pada proses dekomposisi serasah daun

mangrove lebih cepat pada tingkat salinitas 20-30 ppt dan >30 ppt.

Referensi

Dokumen terkait

Kompetensi profesional dan motivasi kerja guru secara bersama-sama berpengaruh terhadap kinerja guru SMA Negeri Pontianak Selatan, dengan hasil penelitian Fhitung

[r]

Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan antara pengetahuan, sikap dan iklim keselamatan kerja (komitmen manajemen) dengan perilaku keselamatan kerja (pemakaian

Pelaksanaan pendekatan kontekstual pada pembelajaran menulis kreatif puisi meliputi guru membuka pelajaran, memberi salam dan mengecek kehadiran siswa, guru mengajak siswa

tenaga kerja sebanyak 100 orang atau lebih dan atau mengandung potensi bahaya yang ditimbulkan oleh karakteristik proses atau bahan produksi yang dapat mengakibatkan

Pembelajaran Project Based Learning akan dapat meningkatkan keterampilan psikomotorik serta hasil belajar siswa pada mata diklat produktif jurusan

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara faktor lingkungan fisik dan perilaku dengan kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) di wilayah kerja Puskesmas

Kesulitan siswa dalam merepresentasikan konsep pesawat sederhana dalam menyelesaikan soal pada representasi verbal yaitu tidak dapat mengartikan kembali maksud soal, pada