• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan dan Lokasi Terhadap Keberhasilan Usaha Hand Phone di Plaza Millenium Jalan Kapten Muslim Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan dan Lokasi Terhadap Keberhasilan Usaha Hand Phone di Plaza Millenium Jalan Kapten Muslim Medan"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Kewirausahaan

Menurut Suryana (2013:14) kewirausahaan adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat dan sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses, inti dari kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda melalui pemikiran kreatif dan tindakan yang inovatif demi terciptanya peluang.

Kewirausahaan adalah suatu kemampuan untuk mengelola sesuatu yang ada dalam diri untuk dimanfaatkan dan ditingkatkan agar lebih optimal (baik) sehingga bisa meningkatkan taraf hidup di masa mendatang (Hendro, 2011: 31).

Kewirausahaan adalah disiplin ilmu yang mempelajari tentangnilai, kemampuan, dari perilaku seseorang dalam menghadapi tantangan hidup untuk memperoleh peluang dengan berbagai risiko yang mungkin dihadapi (Sudaryono, 2010:1).

Enam hakikat penting kewirausahaan:

a. Kewirausahaan adalah nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang dijadikan dasar sumber daya, tenaga penggerak, tujuanm siasat, kiat, proses, dan hasil bisnis.

(2)

c. Kewirausahaan adalah proses penerapan kreativitas dan inovasi dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan atau usaha.

d. Kewirausahaan adalah nilai yang diperlukan untuk memulai dan mengembangkan usaha.

e. Kewirausahaan adalah proses dalam mengerjakan sesuatu yang baru dan bermanfaat serta bernilai lebih.

f. Kewirausahaan adalah usaha menciptakan nilai tambah dengan jalan mengkombinasikan sumber-sumber melalui cara-cara baru dan berbeda untuk memenangkan persaingan. Nilai tambah tersebut dapat diciptakan dengan cara mengembangkan teknologi dan ilmu pengetahuan, menghasilkan barang dan jasa sehingga lebih efisien memperbaiki produk dan jasa yang sudah ada, dan menemukan cara untuk memberikan kepuasan kepada konsumen (Sudaryono dkk, 2011:41).

2.1.1 Pengetahuan Kewirausahaan

(3)

2.1.1.1 Dimensi Pengetahuan kewirausahaan Dimensi keberhasilan usaha adalah :

1. Pengetahuan mengenai usaha yang akan dimasuki/dirintis dan lingkungan usaha yang ada.

2. Pengetahuan tentang peran dan tanggung jawab 3. Pengetahuan tentang kepribadian dan kemampuan diri.

4. Pengetahuan tentang manajemen dan organisasi bisnis (Suryana, 2006:4). Untuk menjadi wirausaha yang berhasil, persyaratan utama yang harus dimiliki adalah memiliki jiwa dan watak kewirausahaan. Jiwa dan watak kewirausahaan tersebut dipengaruhi oleh keterampilan, kemampuan, atau kompetensi. Kompetensi itu sendiri ditentukkan oleh pengetahuan dan pengalaman usaha (Suryana, 2006:88).

Wirausaha adalah seseorang yang memiliki jiwa dan kemampuan berkreasi dan berinovasi. Ia memiliki kemampuan menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda. Ia kreatif dan inovatif. Kemampuan itu tercermin di saat memulai usaha baru dengan mengerjakan sesuatu yang baru, memiliki kemauan dan kemampuan untuk mencari peluang, mampu dan berani menanggung resiko, dan mampu mengembangkan ide serta memanfaatkan sumber daya (Saban, 2013:46).

Terdapat beberapa kemampuan yang harus dimiliki wirausaha yaitu:

a. Self knowledge, memiliki pengetahuan tentang usaha yang akan dijalankan atau ditekuni.

(4)

c. Partical knowledge,memiliki pengetahuan praktis , misalnya pengetahuan teknik, desain, pemrosesan, pembukuan, administrasi, dan pemasaran.

d. Search skill,kemampuan menemukan, berkreasi dan berimajinasi.

e. Foresight, berpandangan jauh kedepan.

f. Communication skill, kemampuan berkomunikasi, bergaul, dan berhubungan dengan orang lain (Sudaryono dkk , 2011:64)

Kompetensi yang harus dimiliki wirausaha yaitu:

a. Knowing your business, harus mengetahui segala sesuatu yang berhubungan dengan usaha atau bisnis yang akan dijalankan.

b. Knowing the basic business management, mengetahui dasar- dasar pengelolaan bisnis seperti merancang usaha mengorganisasi dan mengendalikan perusahaan, termasuk memperhitungkan, memprediksi, mengadministrasikan, dan membukukan kegiatan usaha.

c. Having the proper attitude , memiliki sikap yang benar terhadap usaha yang dilakukannnya.

d. Having adequate capital, memiliki modal yang cukup, tidak hanya berbentuk materi, tetapi uga moril. Kepercayaan dan keteguhan hati merupakan modal utama dalam usaha.

(5)

f. Managing time effectively, mampu mengatur waktu seefisien mungkin. Mengatur, menhitung, dan menepati waktu sesuai kebutuhan.

g. Managing people, mampu merencanakan, mengatur, mengarahkan, menggerakkan (memotivasi), dan mengendalikan orang-orang dalam menjalankan perusahaan.

h. Satisfying customer by providing high quality product, member kepuasan kepada pelanggan dengan menyediakan barang dan jasa yang bermutu dan bermanfaat.

i. Knowing to compete, mengetahui strategi/cara bersaing. Wirausaha harus dapatmelakukan Analisis SWOT terhadap usahanya sendiri dan pesaing

j. Copyng with regulations and paperwork, membuat aturan/pedoman yang jelas (tersurat, tidak tersirat) (Saban, 2013:46 ).

Pengetahuan Kewirausahaan dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan 7 indikator , yang digunakan (Indarti.2008 ) adalah :

1.Mampu menganalisis pasar.

2.Mengerti tentang usaha yang di jalankan. 3.Mengatahui peran sebagai seorang wirausaha.

4.Mengetahui tanggung jawab sebagai seorang wirausaha dalam menjalankan usaha.

5.Mengetahui kemampuan yang dimiliki guna menjalankan usaha. 6.Dapat mengelola usaha dengan baik.

(6)

2.2 Lokasi

1. Menurut Kasmir (2011:140), lokasi adalah tempat melayani konsumen sehingga dapat lebih mudah bertransaksi terhadap produk yang ditawarkan secara langsung.

2. Menurut Swastha (2009), lokasi adalah tempat di mana suatu usaha atau aktivitas usaha dilakukan. Faktor penting dalam pengembangan suatu usaha adalah letak lokasi terhadap daerah perkotaan, cara pencapaian dan waktu tempuh lokasi ketujuan. Faktor lokasi yang baik adalah relatif untuk setiap jenis usaha yang berbeda.

3. Teori Lokasi dari August Losch dalam Afra (2013). Melihat persoalan dari sisi permintaan (pasar), Losch mengatakan bahwa lokasi penjual sangat berpengaruh terhadap jumlah konsumen yang dapat digarapnya. Semakin jauh dari tempat penjual, konsumen semakin enggan membeli karena biaya transportasi untuk mendatangi tempat penjual semakin maha

2.2.1 Faktor Pemilihan Lokasi

Menurut Tjiptono (2011:117), ada beberapa faktor pemilihan tempat lokasi yaitu:

1.Akses, misalnya lokasi yang dilalui atau mudah dijangkau sarana transportasi umum

(7)

3.Lalu-lintas menyangkut dua pertimbangan utama :

a.Banyaknya orang yang lalu lalang bisa memberikan peluang besar terhadap terjadinya dorongan pembelian (impulse buying) yaitu keputusan pembelian yang seringkali terjadi spontan

b.Kepadatan dan kemacetan lalu lintas bisa menjadi hambatan

4.Tempat pakir yang luas, nyaman dan aman baik untuk kendaraan roda dua maupun roda empat

5.Ekspansi, yaitu tersedia tempat yang cukup luas untuk perluasan usaha di kemudian hari

6.Lingkungan yaitu daerah sekitar yang mendukung jasa yang ditawarkan 2.2.2 Pembagian Lokasi Usaha

Menurut Purnomo (2010:298), masalah utama dalam lokasi usaha adalah ukuran area yang digunakan dari lokasi usaha tersebut. Lokasi usaha atau parkir dapat dibedakan menjadi tiga, yakni:

1.Parkir untuk karyawan produksi (manufacturing employee parkir) 2.Parkir untuk karyawan kantor

3.Parkir untuk tamu/relasi

2.3 Faktor-Faktor Yang Mendorong Keberhasilan usaha Faktor-faktor yang mendorong keberhasilan usaha adalah:

1. Pengetahuan Kewirausahaan

(8)

kewirausahaan. Materi kewirausahaan dapat disampaikan sesuai dengan kurikulum yang ada. Kurikulum tersebut memasukan pendidikan kewirausahaan yang mempelajari nilai, kemampuan dan perilaku seseorang dalam berkreasi dan berinovasi. Selain itu mutu pelajaran yang bersifat teori untuk meningkatkan pengetahuan kewirausahaan atau dengan praktik langsung kelapangan usaha. Dengan pengetahuan kewirausahaan yang diperoleh seseorang dari proses pembelajaran melalui materi-materi pembelajaran maupun dari sumber lainnya diharapkan dapat memberikan gambaran dan bekal mengenai kewirausahaan yang nantinya dapat dijadikan bahan pertimbangan seseorang untuk menentukan masa depan dan diharapkan dapat mendorong seseorang untuk minat berwirausaha. 2. Lokasi

Menurut Swastha (2009), lokasi adalah tempat di mana suatu usaha atau aktivitas usaha dilakukan. Faktor penting dalam pengembangan suatu usaha adalah letak lokasi terhadap daerah perkotaan, cara pencapaian dan waktu tempuh lokasi ketujuan. Faktor lokasi yang baik adalah relatif untuk setiap jenis usaha yang berbeda.

Faktor Pemilihan Lokasi Menurut Tjiptono (2011:117), ada beberapa faktor pemilihan tempat lokasi yaitu:

1.Akses, misalnya lokasi yang dilalui atau mudah dijangkau sarana transportasi umum

2.Visibilitas yaitu lokasi atau tempat yang dapat dilihat dengan jelas dari jarak pandang normal

(9)

3. Lalu-lintas menyangkut dua pertimbangan utama :

a.Banyaknya orang yang lalu lalang bisa memberikan peluang besar terhadap terjadinya dorongan pembelian (impulse buying) yaitu keputusan pembelian yang seringkali terjadi spontan

b.Kepadatan dan kemacetan lalu lintas bisa menjadi hambatan

4. Tempat pakir yang luas, nyaman dan aman baik untuk kendaraan roda dua maupun roda empat

5. Ekspansi, yaitu tersedia tempat yang cukup luas untuk perluasan usaha di kemudian hari

6. Lingkungan yaitu daerah sekitar yang mendukung jasa yang ditawarkan

7. Kompetisi yaitu lokasi pesaing 2.4 Keberhasilan Usaha

Menurut Suyanto (2010:179) keberhasilan usaha industri kecil di pengaruhi oleh berbagai faktor. Kinerja usaha perusahaan merupakan salah satu tujuan dari setiap pengusaha. Kinerja usaha industri kecil dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan dalam pencapaian maksud atau tujuan yang diharapkan. Sebagai ukuran keberhasilan usaha suatu perusahaan dapat dilihat dari berbagai aspek, seperti: kinerja keuangan dan image perusahaan

(10)

diharapkan dengan memanfaatkan sumberdaya yang dimiliki. Kinerja perusahaan adalah output dari berbagai faktor di atas yang oleh karenanya ukuran ini menjadi sangat penting untuk mengetahui tingkat adaptabilitas bisnis dengan lingkungannya. Kinerja usaha perlu dihubungkan dengan target perusahaan yang ditentukan oleh manajer-pemilik usaha. Apapun targetnya, kinerja usaha merupakan tolok ukur untuk menilai seberapa besar tingkat pencapaian suatu target atau tujuan usaha.

Menurut Primiana (2009:49) mengemukakan bahwa Keberhasilan usaha adalah permodalan sudah terpenuhi, penyaluran yang produktif dan tercapainya tujuan organisasi. Algifari (2003:118) mengatakan bahwa Keberhasilan usaha dapat dilihat dari efisiensi proses produksi yang dikelompokkan berdasarkan efisiensi secara teknis dan efisiensi secara ekonomis.

(11)

2.4.1 Dimensi Keberhasilan Usaha

Dimensi keberhasilan usaha menurut Noor (2007:397) adalah sebagai berikut: 1. (Laba/Profitability)

Laba merupakan tujuan utama dari bisnis. Laba usaha adalah selisih antara pendapatan dengan biaya.

2. Produktivitas

Besar kecilnya produktivitas suatu usaha akan menentukan besar kecilnya produksi. Hal ini akan mempengaruhi besar kecilnya penjualan dan pada akhirnya menentukan besar kecilnya pendapatan, sehingga mempengaruhi besar kecilnya laba yang diperoleh.

3. Daya Saing

Daya saing adalah kemampuan atau ketangguhan dalam bersaing untuk merebut perhatian dan loyalitas konsumen. Suatu bisnis dapat dikatakan berhasil, bila dapat mengalahkan pesaing atau paling tidak masih bisa bertahan menghadapi pesaing.

4. Kompetensi

Kompetensi merupakan akumulasi dari pengetahuan, hasil penelitian, dan pengalaman secara kuantitatif maupun kualitatif dalam bidangnya sehingga dapat menghasilkan inovasi sesuai dengan tuntutan zaman.

5. Terbangunnya citra baik

(12)

percaya dari segenap stakeholder perusahaan, baik itu konsumen, pemasok, pemerintah, maupun masyarakat luas, bahkan juga pesaing.

Keberhasilan usaha dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan 6 indikator , yang digunakan (Suryana, 2003 : 44) adalah :

1.Menigkatnya omzet penjualan. 2.Meningkatnya volume penjualan. 3.Meningkatnya jumlah pelanggan

4.Mampu bersaing dengan pesaing lainnya. 5.Memiliki kompetensi dalam menjalankan usaha. 6.Memiliki pengalaman dalam menjalankan usaha. 1.5 Penelitian Terdahulu

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

(13)

Pemegang Saham

(14)

kualitas individual yang meliputi sikap, motivasi, nilai-nilai pribadi, serta tingkah laku yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan/kegiatan. Dari pendapat ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa untuk menjadi wirausaha yang sukses dan mencapai keberhasilan dalam usahanya tentu saja pewirausaha harus memiliki kompetensi dalam menghadapi segala resiko dan tantangan. Salah satu kompetensi itu ialah pengetahuan kewirausahaan.

Menurut Manalu (2010:2) penerapan pengetahuan kewirausahaan merupakan salah satu faktor yang mendorong keberhasilan usaha. Pengetahuan kewirausahaan berpengaruh langsung, positif dan signifikan terhadap keberhasilan usaha (Rahmadanita, 2016:37).

Sedangkan Menurut Kasmir (2011), lokasi adalah tempat melayani konsumen sehingga dapat lebih mudah bertransaksi terhadap produk yang ditawarkan secara langsung. Lokasi/tempat usaha menjadi semakin penting karena pelanggan semakin mengharapkan layanan dan kenyamanan yang semakin memuaskan (Scarborough, 2008:415). Tata letak, dekorasi, lingkungan sekitar dapat menimbulkan kesan suasana dari penampilan suatu tempat. Suasana dapat menciptakan perasaan santai ataupun sibuk, kesan mewah ataupun efisiensi, sikap ramah ataupun sikap dingin, teroganisir atupun kacau, atau suasana hati menyenangkan.

(15)

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual

2.7 Hipotesis

Menurut Sugiyono (2011:70), hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara karena, jawaban yang diberikan melalui hipotesis baru didasarkan teori, dan belum menggunakan fakta. Hipotesis memungkinkan kita menghubungkan teori dengan pengamatan, atau pengamatan dengan teori. Hipotesis mengemukakan pernyataan tentang harapan peneliti mengenai hubungan-hubungan antara variabel-variabel dalam persoalaan. Oleh sebab itu rumusan masalah penelitian ini biasanya disusun dalam kalimat pernyataan.

Pengetahuan Kewirausahaan

(X1)

Lokasi

(X2)

Keberhasilan usaha

(16)

Hipotesis yang dikemukakan dalam penelitian ini adalah:

1. Pengetahuan Kewirausahaan berpengaruh positif terhadap Keberhasilan Usaha

Gambar

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual

Referensi

Dokumen terkait

Volume Ekspirasi Paksa (VEP) atau Forced Expiratory Volume (FEV) adalah volume dari udara yang dihembuskan dari paru-paru setelah inspirasi maksimal dengan usaha.. paksa

Retribusi Ijin Trayek Angkutan Darat yang selanjutnya dapat disebut retribusi adalah pembayaran atas pemberian ijin kepada orang atau badan untuk menyediakan

[r]

Universitas Negeri

[r]

Unit Kerja : Fakultas Ekonomi.. Status

[r]

[r]