• Tidak ada hasil yang ditemukan

KONSEP DESA WISATA HUTAN MANGROVE DI DESA BEDONO, KECAMATAN SAYUNG, KABUPATEN DEMAK - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "KONSEP DESA WISATA HUTAN MANGROVE DI DESA BEDONO, KECAMATAN SAYUNG, KABUPATEN DEMAK - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)"

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

Indonesia sebagai negara maritim, tentunya memiliki banyak kawasan pesisir. Pesisir sendiri memiliki pengertian sebagai daerah pertemuan antara ekosistem darat dan ekosistem laut yang memiliki karakteristik berbeda dengan kawasan lainnya (Dahuri et al, 2001). Dalam perkembangannya, kawasan pesisir seringkali dikembangkan sebagai tempat wisata yang menarik karena memiliki berbagai potensi alam yang beragam seperti mangrove, pantai, perikanan, dan berbagai habitat yang hidup di sekitarnya salah satunya ialah burung kuntul. Namun, dalam pengembangannya seringkali dalam proses perencanaan, baik perencanaan desain maupun perencanaan pengelolaan tidak dilaksanakan dengan baik, sehingga potensi tersebut tidak dapat memberi manfaat pada masyarakat. Akan tetapi jika potensi tersebut di kembangkan dengan perencanaan dan pengelolaan yang tepat, maka potensi kawasan pesisir tersebut dapat dioptimalkan sebagai penunjang pertumbuhan perekonomian dari sektor pariwisata. Hal ini lah yang terjadi di berbagai wilayah pesisir di Indonesia, termasuk yang terjadi di Desa Bedono, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak.

Desa Bedono merupakan salah satu wiayah pesisir yang berada di Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak yang secara fisik berbatasan langsung dengan Laut Jawa. Desa ini memiliki potensi alam yang potensial untuk dikembangkan sebagai tempat wisata karena sudah memiliki embrio wisata dan juga karakteristik tersendiri yang tidak dimiliki oleh tempat lain, diantaranya seperti: hutan mangrove, wisata air, wisata religi berupa makam Syeikh Mudzakir, kuliner olahan mangrove berupa keripik mangrove, dan menjadi habitat hidup burung Kuntul Perak. Akan tetapi potensi wisata yang dimiliki oleh Desa Bedono ini tidak berkembang karena tidak adanya perencanaan pariwisata, baik perencanaan desain wisata maupun perencanaan pengelolaan yang tepat. Masalah perencanaan ini sangat penting dilakukan dan merupakan hal yang mendasar karena berkaitan dengan bagaimana pariwisata itu akan dikembangkan ke depannya, serta bagaimana perencanaan tersebut dapat menggerakkan potensi yang ada sehingga mampu menarik wisatawan. Selain masalah perencanaan tersebut, masalah yang dialami oleh Desa Bedono yaitu: banjir, rob, permukiman kumuh, dan infrastruktur yang rusak. Maka dari itu, tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian dan perencanaan ini adalah merencanakan desain desa wisata yang berkelanjutan di kawasan pesisir Desa Bedono.

Pada penelititan ini metode yang digunakan ialah metode kualitatif dengan melakukan wawancara mendalam, sedangkan teknik analisis yang digunakan ialah teknik analisis deskriptif kualitatif, analisis SWOT untuk menentukan strategi. Populasi yang digunakan ialah stakeholders yang berkaitan dengan pariwisata di Desa Bedono. Teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu purposive sampling yang berarti sampel yang digunakan sejak awal sudah ditentukan meliputi; Dinas Pariwisata, Dinas Kelautan dan Perikanan, Bappeda, Kantor Lingkungan Hidup, Pengunjung, Pengelola, serta aparat Desa Bedono. Pada tahap perencanaan, metode analisis yang dilakukan ialah analisis kualitatif dengan perhitungan Koefisien Dasar Bangunan, FAR, serta analisis perancangan kota sebagai dasar pembuatan desain siteplan.

Dalam penelitian dan perencanaan ini hasil dari penelitian yang telah dilakuakn menunjukkan bahwa untuk wilayah perancangan desain desa wisata seluas 27 Ha berada di Dukuh Tambaksari dengan hasil skoring yang telah dilakukan dengan indikator atraksi wisata dan aktivitasnya, infrastruktur, transportasi, akomodasi, perdagangan dan jasa dan elemen kelembagaan dengan total skor 225. Selain itu, dari hasil penelitian yang telah dilakukan dengan teknik wawancara bahwa di Dukukuh Tambaksari memiliki potensi berupa wisata religi dan wisata mangrove untuk dikembangkan. Dari hasil matriks SWOT, didapat bebereapa strategi antara lain: Penanaman kembali mangrove di wilayah perancangan, perbaikan infrastruktur jalan dan pembangunan akses wisata melalui sungai, penambahan akses berupa tracking mangrove, merencakan detil desain wisata, membuat peraturan perlindungan terhadap mangrove dan burung kuntul, perbaikan infrastruktur dengan konstruksi pangung. Kemudian,untuk hasil perencanaan dihasilkan sebuah desain rancang desa wisata diwujudkan dengan sebuah siteplan, hasil analisis perhitungan KDB menunjukkan bahwa untuk KDB di wilayah perancangan yaitu sebesar 76% yang berarti bahwa maksimal lahan terbangun ialah 76% dari total luas lahan, sedangkan untuk ketinggian bangunan berdasarkan perhitungan FAR diperoleh hasil tinggi maksimal bangunan 6 lantai atau 30 meter.

Kata Kunci: Perencanaan, Desa Wisata, Pesisir, Berkelanjutan.

Referensi

Dokumen terkait

Hubungan industrial yang harmonis, dinamis, dan berkeadilan merupakan dambaan semua pihak dalam pembinaan hubungan industri karena dapat menciptakan ketenangan usaha dan

Berdasarkan penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya dapat disimpulkan bahwa : (1) Aktifitas belajar siswa pada siklus I masih sangat rendah, tetapi setelah diadakan

 Episode yang sekarang harus memenuhi kriteria untuk episode depresif ringan ataupun sedang Gangguan Afektif Bipolar, Episode Kini Depresif Berat Tanpa Gejala Psikotik.. 

Anak dengan skor 6 yang diperoleh dari kontak dengan pasien BTA positif dan hasil uji tuberkulin positif, tetapi tanpa gejala klinis, maka dilakukan observasi atau

Populasi dalam penelitian ini adalah pelanggan First Media di komplek perumahan Taman Janur Indah, Kelapa Gading yang berjumlah 63 orang 1 , dalam penelitian

Pemerintah juga harus memfasilitasi pertumbuhan perusahaan- perusahaan domestik dengan meningkatkan daya saing dalam lingkungan bisnis agar perusahaan-perusahaan dalam negeri

Selain menghasilkan varietas Conde dan Angke, telah dilakukan uji ketahanan dengan menggunakan isolat-isolat Xoo terhadap tanaman padi yang membawa lebih dari satu gen Xa ,

Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah : (1) untuk mendeskripsikan peningkatan aktivitas guru dalam pembelajaran dengan