• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penanganan Pemerintah Indonesia Terhadap Pengungsi Ditinjau Dari Prinsip Non Refoulement

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Penanganan Pemerintah Indonesia Terhadap Pengungsi Ditinjau Dari Prinsip Non Refoulement"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

111

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Achmad Romsan dkk. 2003. Pengantar Hukum Pengungsi Internasional : Hukum Internasional dan Prinsip-prinsip Perlindungan Internasional, Cetakan Pertama. Bandung: Sanic Offset Alma, Manuputty dkk. 2008. Hukum Internasional. Depok: Rechta

Boer Mauna. 2005. Hukum Internasional: Pengertian, Peranan dan Fungsi Dalam Era Dinamika Global. Bandung: P.T. Alumni

F.A. Whisnu Suteni. 1989. Identifikasidan Reformulasi Sumber-Sumber Hukum Internasional. Bandung: Cv.Mandar Maju

Fandi Ahmad dan Tim Setia Kawan. 2004. UUD1945 Amandemen pertama-keempat “1999-2002”. Jakarta: Setia Kawan

Frans E. Likadja dan Daniel Frans Bessie. 1988. Desain Instruktur Dasar Hukum Internasional. Jakarta : Ghalia Indonesia

I Wayan Parthiana. 2005. Hukum Perjanjian Internasional Bagian 2. Bandung: Mandar Maju J.G. Starke. 2007. Pengantar Hukum Internasional Edisi Kesepuluh (2). Jakarta : Sinar Grafika Mochtar Kusumaatmaja. 1977. Pengantar Hukum Internasionalcetakan kedua. Bandung: Putra Abardin

Mochtar Kusumaatmadja dan Etty R. Agoes. 2003. Pengantar Hukum Internasional. Bandung: P.T. Alumni

C.S.T Kansil dan Christine S.T. Kansil. 2002. Modul Hukum Internasional. Jakarta : Djambatan

Sumaryo Suryokusumo. 2007. Studi Kasus Hukum Internasional. Jakarta: PT.Tatanusa

Syahmin.1996. Hukum Internasional Publik: Dalam Kerangka Studi Analitis 3. Jakarta: Bina Cipta.

Syahmin A.K. SH. 1985. Hukum Perjanjian Internasional Menurut Konvensi Wina1969. Bandung: Armico

UNHCR, Pengenalan tentang Perlindungan Internasional, Melindungi Orang-orang Yang Menjadi Perhatian UNHCR. (Switzerland: Komisaris Tinggi PBB Untuk Urusan Pengungsi, 2005)

Wagiman. 2012. Hukum Pengungsi Internasional. Jakarta: Sinar Grafika

(2)

112

Yudha Bhakti Ardhiwisastra. 2013. Hukum Internasional: Bunga Rampai. Bandung: P.T. Alumni

Internet

Australia : Hukum Anti Terorisme Ancam Kebebasan Hak Asasi Manusia. 2015.

Convention and protocol relating to the status of refugees, diakses dari

Enny Soeprapto, Bijaksanakah RI Menolak Ratifikasi Konvensi PBB tentang Pengungsi?

tersedia di April 2015 pukul 12.00WIB)

Guy S. Goodwin-Gill, The Convention Standards of Treatment.

pukul, 10.40 WIB)

pukul 11.00 WIB)

ICJR, 2012, Konvensi Anti Penyiksaan

pada hari Rabu 10 Juni 2015 pukul 13.00 WIB)

Indonesia ESC Rights Action Network, Mengenai Kovenan Internasional Tentang Hak-hak

Ekosob (ICESCR)

Nasional.sindonews.com/read/1001655/17/semangat-konstitusi-dalam-menyikapi-pengungsi-rohingya-1431702333 (diakses pada hari Jumat 5 Juni 2015, pukul 12.20 WIB)

Non-Refoulement Principles in the International Legal System.

Program Doktor Ilmu Hukum : Evolusi Prinsip Non Refoulement

(diakses pada hari Senin 22 Juni 2015 Pukul 10.50 WIB)

(3)

113

Suakaindonesia.files.wordpress.com (diakses pada hari Minggu 12 April 2015, pukul 15.00 WIB)

Suaka.or.id/public-awareness/human-rights-framework/ (diakses pada hari Jumat 5 Juni 2015, pukul 12.35 WIB)

Suaka.or.id/2014/07/23/perkembangan-isu-pengungsi-dan-pencari-suaka-di-indonesia/ (diakses pada hari Rabu 2 Agustus 2015 pukul 10.00 WIB)

Thailand Telah Deportasi 1300 Pengungsi Rohingya. SINDOnews.com (diakses pada Minggu, 12 April 2015 pukul 11.31 WIB)

Tosari Wijaya. DPRDukung Ratifikasi Konvensi Tentang Pengungsi,

2015 pukul 12.30WIB)

UN High Commissioner for Refugees Publication, “UNHCR Note on the Principle of Non

Refoulement”

2015 pukul 09.00 WIB)

UNHCR, General Information for Asylum Seekers

14.00 WIB)

Jurnal

Aryuni Yuliantiningsih. 2013. Perlindungan Pengungsi dalam Perspektif Hukum Internasional dan Hukum Islam (Studi Terhadap Kasus Manusia Perahu Rohingya) Jurnal Dinamika Hukum Vol.13 No.1, Januari 2013. Fakultas Hukum Universitas Jenderal Soedirman

Asep Mulyana. 2011. Membaca Fenomena Pengungsi dan Pencari Suaka. Penelitian oleh Komnas HAM

Atik Krustiyati. 2012. Kebijakan Penanganan Pengungsi di Indonesia, Kajian Dari Konvensi Pengungsi tahun 1951. UBAYA

Enny Soeprapto. 2006. Perkembangan Hukum Hak Asasi Manusia Internasional

Hak Asasi Manusia dan Pengungsi. Lembar Fakta Nomor 20

(4)

114

Heru Susetyo. 2004. Kebijakan Penanganan Internally Displaced Persons (IDPs) di Indonesia dan Dunia Internasional. Jurnal Hukum Internasional. Vol. 2 No.1 Oktober 2004

Jun Justinar. 2011. Prinsip Non Refoulement dan Penerapannya di Indonesia. Pustaka HPI Kemlu Volume 3, September-Desember 2011

Jurnal Ilmu Hukum Amanna Gappa Vol.20 No.2 Juni 2012

Melda Kamil Ariadno. 2008. Kedudukan Hukum Internasional dalam Sistem Hukum Nasional

Volume 5 Nomor 3, April 2008

PADJADJARAN. 2015. Jurnal Ilmu Hukum Volume 2 Nomor 1 Tahun 2015

Sigit Riyanto. 2010. Prinsip Non-Refoulement dan Relevansinya dalam Sistem Hukum Internasional, Mimbar Hukum Volume 22 Nomor 3, Oktober 2010

Sukanda Husin. 1998. UNHCR dan Perlindungan Hak Azasi Manusia, Jurnal Hukum No.7 Th. V 1998

Yudha Bhakti. 1981. Pengertian Jus Cogens dalam Konvensi Wina 1969 tentang hukum perjanjian internasional, Majalah Padjajaran No.1 1981

Perundang-undangan

Deklarasi Umum Hak-hak Asasi Manusia 1948

Excom No. 8 Tahun 1977

Konvensi Menentang Penyiksaan dan Perlakuan atau Hukuman Lain yang Kejam, Tidak Manusiawi, dan Merendahkan Martabat Manusia 1984

Konvensi Hak Ekonomi, Sosial, dan Budaya 1966

Konvensi Hak Sipil dan Politik 1966

Konvensi Wina 1969

Undang-undang Republik Indonesia No.12 Tahun 2005 tentang Pengesahan International Covenant on Civil and Political Rights (Kovenan Internasional tentang Hak-hak Sipil dan Politik).

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini akan lebih terarah dan tidak menyimpang dari topik yang dipersoalkan, maka penulis memberikan pembatasan masalah dalam penelitian ini pada pembahasan yang di

Penelitian ini dilakukan di kota Watampone kabupaten Bone tepatnya di Polres Bone dan Balai Pemasyarakatan Kelas II Watapone (BAPAS) membahas tentang peranan

7,8,11,12 Setelah terjadi perdarahan saluran cerna pada pasien ini, dengan skor Rockal 6, diputuskan untuk menunda pemberian DAPT sambil terus memantau perdarahan yang

[r]

Adapun peranan sortir atau pengurutan data bisa dikatakan penting oleh karena kecepatan pencarian data menjadi lebih cepat atau mudah untuk diperbaiki, dihapus, disisipi,

[r]

Form ini merupakan form yang digunakan pelamar untuk menginputkan data-data pelamar. Dalam proses penginputkan, pelamar harus mengisi data dengan lengkap dan jelas

12. Lembar soal boleh dicorat-coret, sedangkan Lembar Jawaban tidak boleh dicorat-coret. Petunjuk khusus tiap jenis soal ada pada bagian awal setiap jenis soal. SELAMAT MENGERJAKAN