• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Gitar Berbasis Android Menggunakan Metode Weighted Sum Model

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Gitar Berbasis Android Menggunakan Metode Weighted Sum Model"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Sistem Pendukung Keputusan

Sistem Pendukung Keputusan adalah sistem yang berbasis komputer yang membantu pembuat keputusan menghadapi permasalahan yang semi terstruktur melalui interaksi langsung dengan data dan analisis model (Sprague,1974).

Suatu pengambilan keputusan adalah proses pemecahan masalah dengan menentukan pilihan dari beberapa alternatif untuk menetapkan suatu tindakan dalam mencapai tujuan yang diinginkan. Defenisi ini mengandung substansi pokok di dalamnya, yaitu ada kebutuhan memecahkan masalah, ada proses, ada beberapa alternatif yang dipilih, ada ketetapan hati memilih satu pilihan da nada tujuan pengambilan keputusan (Syafaruddin,2004).

Istilah Sistem Pendukung Keputusan pertama kali digagas oleh P.G.W Keen, seorang akademisi Inggris yang kemudian melanjutkan karir di USA. Pada tahun 1978 Keen dan Scott Morton menerbitkan sebuah buku dengan judul Decision Support Systems : An Organisation Perspective. Dimana dalam buku tersebut mereka menyebutkan bahwa sistem komputer berdampak pada keputusan yang akan dibuat, karena komputer dan analisis merupakan faktor penting untuk dipertimbangkan dalam menetapkan sebuah keputusan (Power,2009).

(2)

Sistem Pendukung Keputusan juga dapat didefinisikan sebagai sebuah sistem informasi berbasis komputer yang menggabungkan model dan data dalam upaya untuk memecahkan masalah semi terstruktur dan beberapa masalah yang tidak terstruktur dengan campur tangan pengguna (Turban,2005).

Sebuah keputusan dapat didefinisikan sebagai sebuah pilihan yang telah diambil dari dua atau beberapa alternatif yang tersedia. Setiap orang harus membuat banyak keputusan setiap harinya. Pilihan yang potensial dari sebuah keputusan terbentuk setelah mengetahui minimum objektif dan alternatif (Sugumaran,2011).

Sistem Pendukung Keputusan dapat menyediakan analisis informatif untuk meningkatkan efisiensi pembuatan keputusan dalam sebuah organisasi. Sistem Pendukung Keputusan, termasuk model keputusan, data, dan antarmuka pengguna merupakan kesatuan yang sangat penting (Zhou,2011).

Sistem Pendukung Keputusan merupakan sebuah alat bantu yang dapat membantu si pembuat keputusan dalam menetapkan sebuah keputusan. Perlu digaris bawahi bahwa Sistem Pendukung Keputusan hanyalah ditujukan untuk membantu, bukan untuk membuat keputusan. Keputusan yang diambil merupakan tanggung jawab dari si pembuat keputusan.

Pada penelitian terdahulu tentang sistem pendukung keputusan, telah dilakukan perbandingan antara metode Weighted Sum Model dengan metode MADM lainnya untuk menentukan metode mana yg lebih akurat dalam pengimplementasian sistem pendukung keputusan tersebut.

2.1.1 Syarat Sistem Pendukung Keputusan

Syarat dari sebuah sistem keputusan (Bidgoli,1989) adalah : 1. Memerlukan perangkat keras;

2. Memerlukan perangkat lunak;

3. Memerlukan manusia (perancang dan pengguna);

4. Dirancang untuk mendukung sebuah pengambilan keputusan;

(3)

2.1.2 Komponen Sistem Pendukung Keputusan

Sistem Pendukung Keputusan haruslah memiliki tiga komponen yang menentukan kapabilitas teknis Sistem Pendukung Keputusan tersebut (Suryadi,1998) yaitu :

1. Susbsistem Manajemen Basis Data (Database Management Subsystem)

Suatu sub-sistem yang memanajemen data dengan memasukkan satu database yang berisi data yang relevan dan dikelola oleh perangkat lunak.

2. Susbsistem Manajemen Basis Model (Model Base Management Subsystem) Subsistem ini mengatur semua permasalahan integrasi akses data dan model keputusan yang ada dalam sebuah Sistem Pendukung Keputusan.

3. Subsistem Perangkat Lunak Penyelenggara Dialog (Dialog Generation and Management Software).

Subsistem ini mencakup semua hubungan yang terjadi antara Sistem Pendukung Keputusan dan Pengguna.

2.1.3 Karakteristik dan Kemampuan Sistem Pendukung Keputusan

Sehubungan banyaknya definisi yang dikemukakan mengenai pengertian dan penerapan dari sebuah SPK, sehingga menyebabkan terdapat banyak sekali pandangan mengenai sistem tersebut. SPK memiliki karakteristik dan kemampuan (Suryadi,1998) yaitu:

1. Mendukung seluruh kegiatan organisasi

2. Mendukung beberapa keputusan yang saling berinteraksi 3. Dapat digunakan berulang kali dan bersifat konstan 4. Terdapat dua komponen utama, yaitu data dan model 5. Menggunakan baik data eksternal dan internal

6. Memiliki kemampuan what-if analysis dan goal seeking analysis

(4)

2.1.4 Tahapan Proses Pengambilan Keputusan

Langkah – langkah yang diperlukan dalam proses pengambilan keputusan (Basyaib,2006) adalah :

1. Intelijen

a. Pembentukan persepsi terhadap situasi yang dihadapi

Ialah mengenali situasi keputusan dan pendefinisian karakteristik utama yang ada pada situasi tersebut

b. Membangun model yang mewakili situasi

Sebuah model merupakan kendaraan yang membantu dalam mengestimasi hasil yang mungkin terjadi dari sebuah situasi keputusan

c. Penentuan ukuran kuantitatif terhadap biaya (disbenefits) dan manfaat yang paling tepat untuk situasi yang dihadapi

Sistem ukuran seragam yang akan digunakan dalam membandingkan alternatif langkah keputusan

2. Desain

Penentuan dengan spesifik alternatif yang dimiliki dengan mengenali dan merumuskan dengan jelas langkah – langkah yang mungkin dilakukan.

3. Pilihan

a. Evaluasi manfaat dan biaya (disbenefits) dari semua langkah alternatif.

Ialah penilaian akibat penerapan setiap langkah alternatif dengan menggunakan ukuran biaya dan manfaat.

b. Menetapkan kriteria dalam memilih langkah terbaik.

Adalah penetapan peraturan dengan mengaitkan hasil dengan tujuan pembuatan keputusan.

c. Penyelesaian situasi keputusan.

(5)

Langkah - langkah diatas dapat dilakukan secara berulang, baik seluruh langkah maupun sebagian. Hal tersebut dilaksanakan terus menerus hingga situasi keputusan benar - benar terselesaikan.

2.1.5 Metode Weighted Sum Model

Weighted Sum Model adalah suatu metode sederhana yang sering digunakan pada permasalahan dimensi tunggal. Normalisasi atribut dilakukan guna menjamin perbandingan antar atribut yang akan digunakan. Jika tidak demikian, maka atribut - atribut yang memiliki nilai yang tinggi akan membuat ketidakseimbangan pada nilai keseluruhan yang akan diperoleh. Kesederhanaan dari metode Weighted Sum Model

ini menjadi kelebihan tersendiri dari metode tersebut.

Jika terdapat m alternatif dan n kriteria, maka alternatif terbaik dapat dirumuskan sebagai berikut (Ramon,2012):

= � ∑ � . -

… … … . … … … .

Keterangan :

Awsm = Nilai alternatif terbaik

aij = Nilai alternatif i pada kriteria j wj = Bobot kriteria j

Dimanai = 1,2,3,…,m dan Awsm merupakan nilai dari alternative terbaik, n

adalah banyaknya criteria, aij merupakan nilai alternatif i pada kriteria j dan wj adalah nilai bobot kriteria j.

(6)

Start

Nilai bobot kriteria

Hitung dengan rum us (1)

Nilai alternatif tertinggi

end Data alternatif

(u)

Gambar 2.1 Flowchart Metode Weighted Sum Model

Langkah untuk memperoleh nilai WSM dari alternatif yang ada adalah sebagai berikut:

1. Masukkan data seluruh alternatif.

2. Masukkan nilai bobot dari setiap kriteria. 3. Hitung dengan rumus (1).

4. Nilai alternatif tertinggi akan didapatkan.

Untuk lebih jelasnya diberikan contoh sebagai berikut. Terdapat sebuah permasalahan dalam memilih alternatif yang terbaik antara A1, A2, dan A3. Sedangkan kriteria yang menentukan proses pemilihan adalah C1, C2, C3 dan C4. xNilai bobot kriteria dan nilai kriteria dari masing-masing alternatif disajikan dalam Tabel 2.2.

Tabel 2.1 Contoh Metode WSM

C1 C2 C3 C4

Alternatif 0.1 0.3 0.4 0.2

A1 20 15 10 10

A2 15 20 10 15

(7)

Berdasarkan Tabel 1, dapat kita ketahui nilai bobot yang diberikan pada kriteria C1 adalah 0.1 atau 10 %, nilai bobot pada kriteria C2 adalah 0.3 atau 30 %, nilai bobot pada kriteria C3 adalah 0.4 atau 40 % dan nilai bobot pada kriteria C4 adalah 0.2 atau setara dengan 20 %.Selanjutnya untuk menghitung nilai WSM dari setiap alternatif digunakan rumus (1) sehingga:

Untuk alternatif A1, maka nilai WSM yang diperoleh adalah :

= . × + . × + . × + . × = .

Untuk alternatif A2, maka nilai WSM yang diperoleh adalah :

= . × + . × + . × + . × = .

Untuk alternatif A3, maka nilai WSM yang diperoleh adalah :

= . × + . × + . × + . × =

Berdasarkan rumus (1), maka alternatif A3 lah yang paling baik, dikarenakan nilai WSM dari alternatif A3 merupakan nilai yang tertinggi dari semua alternatif yang ada.

2.2 Eclipse

Eclipse adalah sebuah IDE (Integrated Development Environment) untuk mengembangkan perangkat lunak dan dapat dijalankan di semua platform (platform independent). Berikut ini adalah sifat dari Eclipse: Multi-platform, Mulit-language

(8)

2.3 Pengertian, Fungsi dan Jenis Gitar 2.3.1 Pengertian Gitar

Gitar adalah alat musik yang memiliki dawai (senar) dan dapat dibunyikan dengan cara dipetik atau digenjreng (dikocok). Bunyi yang dihasilkan gitar berasal dari getaran dawai. Gitar terbentuk atas sebuah bagian tubuh pokok dengan bagian leher yang padat sebagai tempat senar yang umumnya berjumlah enam didempetkan. Gitar secara tradisional dibentuk dari berbagai jenis kayu dengan senar yang terbuat dari nilon maupun baja. Beberapa gitar modern dibuat dari material polikarbonat (Asriadi,2012).

2.3.2 Fungsi Gitar

Secara umum gitar memiliki 2 fungsi,yaitu:

1. Gitar sebagai ritem atau pengiring pada sebuah lagu,artinya dengan memainkan nada-nada pada gitar, kita bisa mengiringi atau memberi pola irama pada sebuah lagu dengan menggunakan akor-akor yang kita mainkan secara bersamaan dipetik atau digenjreng.

2. Gitar sebagai melodi, artinya dengan memainkan nada-nada pada gitar,kita bisa memainkan melodi sebuah lagu sebagai pengganti vokal lagu dengan menggunakan teknik-teknik skala nada gitar dengan dimainkan dan dibunyikan satu per satu nada tersebut memalui petikan.

2.3.3 Jenis Gitar

Pada dasarnya gitar memiliki 2 jenis, yaitu gitar elektrik dan gitar akustik. Kedua gitar ini memiliki fungsi yang sama,tetapi memiliki perbedaan pada karakter dan bagiannya (Asriadi,2012).

1. Gitar Elektrik

Gitar elektrik adalah jenis gitar yang menggunakan beberapa pick up untuk mengubah bunyi getaran dari senar gitar menjadi arus listrik, lalu akan dikuatkan kembali dengan menggunakan seperangkat amplifier dan loud speaker. Bunyi yang dihasilkan dari getaran senar gitar akan mengenai kumparan yang ada di badan gitar yang biasa disebut pick up. Terkadang sinyal yang keluar dari pick up

(9)

2. Gitar Akustik

Gitar akustik adalah jenis gitar yang suaranya dihasilkan dari getaran senar gitar yang dialirkan melalui sadel dan jembatan tempat pengikat senar ke dalam ruang suara. Suara di dalam ruang suara ini akan beresonansi terhadap kayu badan gitar. Jenis kayu yang digunakan akan mempengaruhi suara yang dihasilkan oleh gitar tersebut.

I. Gitar Akustik String

Gitar akustik string adalah gitar akustik yang menggunakan bahan string atau logam seperti nikel atau baja. Biasanya ukuran lebar papan jari lebih kecil atau sama dengan gitar elektrik.

II. Gitar Akustik Nilon

Gitar akustik nilon adalah gitar akustik yang senar 1,2, dan 3 menggunakan senar dari bahan nilon. Biasanya ukuran lebar papan jari lebih lebar dari gitar akustik string. Gitar ini biasa dikenal dengan nama gitar klasik, karena sering digunakan untuk memainkan lagu-lagu bergenre klasik.

III. Gitar Akustik Elektrik

Gitar akustik elektrik adalah gitar akustik string atau nilon yang menggunakan elektrik atau pick up sebagai pembangkit suaranya, dan memiliki lubang jack seperti gitar elektrik. Gitar ini bisa digunakan secara akustik atau secara elektrik dengan menggunakan amplifier dan loud speaker.

2.4 Android

Android adalah suatu sistem operasi yang didesain sebagai platform open source

untuk perangkat mobile berbasis linux yang mencakup sistem operasi, middleware, dan aplikasi . Android menyediakan platform yang terbuka bagi para pengembang untuk menciptakan aplikasi mereka sendiri. Android menyediakan semua tools dan

(10)

2.4.1 Sejarah Android

Android Inc. didirikan oleh Andy Rubin, Rich Milner, Nick Sears dan Chris White

pada tahun 2003 di Palo Alto, California, USA. Pada Agustus 2005 Google membeli Android Inc. Kemudian untuk mengembangkan Android dibentuklah Open Handset Alliance konsorsium dari 34 perusahaan hardware, software dan telekomunikasi, termasuk Google, HTC, Intel, Motorola, Qualqomm, T-Mobile dan Nividia. Saat ini sudah banyak bermunculan vendor-vendor untuk smartphone yang memakai OS Android ,yaitu diantaranya : HTC, Motorola, Samsung, LG, HKC, Huawei, Archos, Webstation Camangi, Dell, Nexus, SciPhone, WayteQ, Sony Ericsson, Acer, Philips,

T-Mobile, Nexian, IMO, Asus dan lainnya vendor yang memproduksi smartphone

Android.

Keunikan dari nama sistem operasi Android adalah dengan menggunakan nama makanan hidangan penutup (Dessert). Selain itu juga nama-nama OS Android memiliki huruf awal berurutan sesuai abjad (Chistie, 2012).

(11)

Dalam penelitan kali ini kita hanya akan membahas Android versi Jelly Bean sampai seterusnya.

2.4.3 Android versi 4.1 Jelly Bean

Kelebihan dari Android Jelly Bean adalah Akses lebih cepat. Dapat mematikan pemberitahuan pada aplikasi tertentu Shortcut serta widget dapat disusun ulang atau diubah ukurannya sesuai keinginan. Aplikasi pada kamera ditambah.Dapat menambahkan widget aplikasi tanpa harus root terlebih dulu.

2.4.4 Android versi 4.4 Kitkat

Pada versi Kitkat ini ada beberapa pembaharuan yaitu :

1. Pembaruan antarmuka dengan bar status dan navigasi transparan pada layar depan.

2. Optimasi kinerja pada perangkat dengan spesifikasi yang lebih rendah 3. Kerangka kerja pencetakan

4. NFC Host Card Emulation sebagai emulator kartu pintar 5. WebViews berbasis Chromium

6. Perluasan fungsionalitas bagi layanan pendengar notifikasi

7. API umum untuk mengembangkan dan mengelola klien pesan teks, kemampuan untuk menentukan aplikasi SMS standar.

8. Kerangka kerja baru untuk transisi UI

9. Kerangka kerja akses penyimpanan untuk mengambil konten dan dokumen dari sumber lain

10.Sensor batching, Step Detector, dan Counter API

11.Peningkatan tampilan mode layar penuh, tombol perangkat lunak dan status bar bisa diakses dari tepi dengan cara menggesek

12.Penyeimbang audio, pemantauan audio, dan peningkatan suara audio 13.Perekam aktivitas layar yang terintegrasi

(12)

16.Mesin virtual eksperimental baru, ART.

17.Dukungan Bluetooth Message Access Profile (MAP).

2.4.5 Android Versi 5.0 Lollipop

Pada versi ini memiliki notifikasi dan menu recent app baru yang mana pemberitahuan selalu menjadi salah satu hal yang wajib dimiliki oleh smartphone, karena hal ini dapat menjadi indikator dan dapat membantu pengguna nantinya. Di versi ini memiliki kelebihan dimana smartphone sedang dalam keadaan terkunci, namun user dapat mengakses video dan sebagainya.

Dilengkapi dengan project volta, untuk meningkatkan daya hidup baterai, jadi dengan fitur tersebut dapat menghemat daya smartphone. Android versi Lollipop ini juga memiliki ART Compiler, yang berfungsi untuk meningkatkan kinerja smartphone,jadi dengan layanan fitur tersebut pengguna dapat leluasa dalam memainkan smartphone mereka. Dalam hal keamanan, Android versi Lollipop ini memiliki fitur keamanan Smart Lock, tentunya hal ini akan mengintegrasikan keamanan dua perangkat, dimana salah satu perangkat hanya akan dapat dibuka bilamana akses melalui perangkat pasangannya.

2.5 Relevansi

Adapun penelitian yang relevan dengan penelitian yang diangkat penulis adalah sebagai berikut:

1. Safaat N. (2012) membuat penelitian mengenai aplikasi Android dengan judul Pemrograman Aplikasi Mobile Smartphone dan Tablet PC Berbasis Android (Safaat,2012). Dalam hal ini penulis membuat program aplikasi berbasis android dalam smartphone dan tablet dengan sinkronisasi ukuran layar.

2. Muhammad Fajrul Falah Siregar (2014) membuat penelitian dengan judul Implementasi Metode Simple Addictive Weighting (SAW) dan Weighted Sum Model

(13)

kebersihan dan total ketidakhadiran. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk membantu memudahkan penyelesaian masalah pemilihan siswa berprestasi dan mengetahui metode mana yang lebih baik antara SAW dan WSM.

3. Ariyanto (2012), membuat penelitian dengan judul Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Karyawan Terbaik dengan Metode Simple Additive Weighting (Studi Kasus: Pamella Swalayan) (Ariyanto,2012). Penelitian ini membuat program pemilihan karyawan dengan metode Simple Additive Weighting (SAW) dengan kriteria-kriteria yang akan menghasilkan nilai terbaik dari semua data karyawan. 4. Chistie E.S (2012) membuat penelitian mengenai platform Android dengan judul

Aplikasi Portal Akademik Mobile Berbasis Android (Chistie,2012). Aplikasi yang dibuat penulis pada dasarnya tidak jauh berbeda penggunaannya dengan sistem informasi akademik berbasis web, memiliki tugas yang sama sebagai client. Yang membedakan ialah cara pengaksesan data yang menggunakan web dilakukan melalui

browser internet, berbeda dengan pengaksesan yang dilakukan langsung dengan aplikasi khusus yang sudah diinstalasi dan terkoneksi dengan server. Data yang diperlukan untuk menghasilkan informasi bersumber dari tempat penyimpanan yang sama dan diolah pada server yang sama pula.

5. H.N Cholis (2013) membuat penelitian mengenai platform Android dengan judul Aplikasi Hitung Zakat Berbasis Android (Cholis,2013).Penulis membangun sebuah aplikasi hitung berbasis android seperti kalkulator namun di desain dan di program untuk menghitung zakat. Hasil perhitungan zakat nantinya akan sesuai dengan jenis zakatnya dan memudahkan user karena berupa aplikasi smartphone/ponsel.

Gambar

Tabel 2.1 Contoh Metode WSM
Tabel 2.2 Versi-versi Android

Referensi

Dokumen terkait

(5) Penentuan nama-nama yang mendapatkan prioritas untuk menempati pasar setelah dilakukan penataan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)

[r]

bahwa sesuai ketentuan Pasal 7 ayat (3) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 30 tahun 2005 tentang Badan Akreditasi Nasional Pendidikan Nonformal, kriteria dan

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dari pengujian sistem yang menerapkan metode edge detection dan metode Learning vector Quantization , diperoleh kesimpulan bahwa Metode

bahwa Kedudukan Protokoler dan Keuangan Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Bandung telah ditetapkan dengan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 20 Tahun

PROGRAM STUDI ARSITEKTUR, FAKULTAS ARSITEKTUR DAN DESAIN UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA..

Hasil analisis kualitatif ( Gambar 4 ) menyatakan bahwa, dari empat sumur yang digunakan sebagai input pengolahan data seismik terdapat dua sumur yang

Dimana hasil pengamatan penilaian terhadap teknik dasar lompat jauh gaya jongkok pada tes pra siklus adalah dapat rincian hasil rata-rata 5,33 (kategori kurang). Dan