• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Growth Opportunity, Profitabilitas, dan Struktur Modal pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Growth Opportunity, Profitabilitas, dan Struktur Modal pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Di zaman era globalisasi ini banyak perusahaan yang telah berdiri baik perusahaan kecil maupun perusahaan besar, salah satunya dalam sektor manufaktur. Perkembangan industri yang semakin pesat menimbulkan kondisi dimana terdapat persaingan yang semakin ketat antar perusahaan-perusahaan tersebut. Persaingan ini pula yang memaksa setiap perusahaan untuk berusaha meningkatkan daya saingnya dengan cara menciptakan inovasi-inovasi terbaru yang dapat meningkatkan kinerja perusahaannya. Hal ini akan membuat tujuan perusahaan dapat dicapai dengan baik. Tujuan perusahaan dianggap penting karena tujuan tersebut akan menjadi panduan atau arahan bagi perusahaan baik jangka panjang maupun jangka pendek. Tujuan perusahaan dibuat untuk memotivasi para manajer serta karyawannya agar perusahaan dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan dan dapat menarik minat para investor untuk menanamkan modalnya kepada perusahaan tersebut, yang akan meningkatkan pertumbuhan perusahaan.

(2)

peningkatan nilai perusahaan. Pemilik perusahaan menginginkan nilai perusahaan yang tinggi, karena nilai perusahaan yang tinggi akan memperlihatkan tingginya tingkat kemakmuran para pemegang sahamnya.

Mardiyati et al. (2012) mengemukakan bahwa nilai perusahaan yang sudah

go public di pasar modal tercermin dalam harga saham perusahaan sedangkan

nilai perusahaan yang belum go public nilainya terealisasi apabila perusahaan akan dijual (total aktiva) dan prospek perusahaan, risiko usaha, lingkungan usaha dan lain-lain. Nilai perusahaan ini dapat dilihat dari kinerja keuangan serta kemampuan perusahaan dalam membayarkan dividennya yang akan menggambarkan keadaan harga saham perusahaan tersebut. Jika dividen yang dibagikan tinggi, maka akan diikuti dengan kenaikan harga saham, dan dapat diartikan semakin baik pula nilai perusahaan tersebut. Sebaliknya jika dividen yang dibagikan rendah, maka harga saham juga akan semakin rendah yang artinya nilai perusahaan tersebut semakin buruk.

(3)

sinyal positif kepada manajer. Harga saham yang lebih tinggi dapat membantu perusahaan dalam mendapatkan lebih banyak modal dari luar dengan persyaratan yang lebih mudah.

Bagi para investor dan kreditur, nilai perusahaan dapat dipengaruhi oleh peluang pertumbuhan (growth opportunity) yang dimiliki oleh perusahaan.

Growth opportunity merupakan peluang atau harapan dari suatu perusahaan untuk

dapat bertumbuh ataupun mencapai tingkat pertumbuhan di masa depan. Hal ini didukung dengan pernyataan Syafi’i (2011) yang menyatakan bahwa growth

opportunity mengindikasikan adanya kemampuan perusahaan untuk berkembang

(4)

terhadap di masa depan (future). Harga saham inilah yang nantinya akan mempengaruhi nilai perusahaan, karena harga saham yang semakin tinggi akan diikuti dengan semakin tingginya nilai perusahaan tersebut.

Sutrisno (2012:230) terdapat 5 (lima) jenis rasio yang dapat digunakan untuk menilai kinerja keuangan perusahaan, yaitu:

1. Rasio likuiditas, yaitu rasio yang menunjukkan hubungan antara kas keuangan dan aktiva lancar lainnya dengan hutang lancer. Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kemampuan-kemampuan finansialnya yang harus segera dipenuhi atau kewajiban jangka pendeknya. 2. Rasio aktivitas, yaitu rasio yang mengukur efektivitas perusahaan dalam

memanfaatkan sumber dananya.

3. Rasio leverage, yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur sampai seberapa jauh aktiva perusahaan dibiayai dengan hutang.

4. Rasio keuntungan, yaitu rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memperoleh keuntungan dari pengguna modalnya.

5. Rasio penilaian, yaitu rasio ini untuk mengukur kemampuan manajemen untuk menciptakan nilai pasar agar melebihi biaya modalnya.

(5)

tinggi. Hal ini disebabkan karena pada dasarnya dividen yang dibagikan oleh perusahaan dibayarkan dari earning. Profitabilitas dianggap sebagai indikator dalam melihat bagaimana prospek perusahaan di masa yang akan datang. Indikator ini dianggap penting untuk mengetahui seberapa besar suatu perusahaan dapat memberikan return kepada investor sesuai dengan tingkat yang diisyaratkan oleh investor. Para stakeholders akan melihat secara cermat sejauh mana kelancaran sebuah perusahaan dan kemampuan perusahaan untuk dapat menghasilkan laba dari penjualan dan investasi perusahaan karena mereka mengharapkan dividen dan harga pasar dari sahamnya. Profitabilitas yang tinggi memperlihatkan prospek perusahaan yang baik di masa mendatang dan menimbulkan adanya respon positif dari para investor yang diikuti dengan meningkatnya harga saham. Dengan demikian banyak perusahaan yang semakin berusaha untuk meningkatkan profitabilitasnya agar kelangsungan hidup perusahaannya lebih terjamin.

(6)

kreditur atau dengan mengeluarkan saham melalui pasar modal yang akan menjadi modal sendiri. Kedua jenis sumber pendanaan tersebut berasal dari struktur modal perusahaan. Modal ini dianggap penting dalam mewujudkan tujuan perusahaan, karena dengan memaksimalkan laba akan meningkatkan kesejahteraan para pemegang saham dan akan diikuti dengan peningkatan nilai perusahaan.

Struktur modal merupakan perimbangan jumlah utang jangka panjang, saham preferen dan saham biasa dalam rangka mendanai investasi. Perusahaan akan mempertimbangkan kebijakan pendanaan manakah yang paling efektif untuk memenuhi kebutuhan modal perusahaan. Apabila sumber pendanaan intern tidak mencukupi, maka sumber pendanaan ekstern seperti hutang dapat menjadi pertimbangan untuk digunakan. Struktur modal menjadi salah satu pertimbangan para investor dalam berinvestasi, karena hal ini berkaitan dengan risiko dan return yang akan diterima oleh investor. Penambahan hutang akan diikuti dengan risiko yang semakin besar dan mengakibatkan harga saham cenderung semakin menurun dan hal ini dapat berpengaruh terhadap nilai perusahaan, namun sebaliknya return yang semakin besar diharapkan akan meningkatkan harga saham tersebut yang juga akan mempengaruhi nilai perusahaan.

(7)

hutang adalah pengurangan pajak). Dalam teori trade off dijelaskan bahwa peningkatan penggunaan hutang dapat meningkatkan nilai perusahaan selama masih di bawah titik optimal, dengan menyeimbangkan manfaat dari penghematan pajak atas penggunaan hutang terhadap biaya kebangkrutan. Setelah berada pada titik tertentu, penambahan hutang dapat menyebabkan turunnya nilai perusahaan karena penggunaan hutang justru tidak sebanding dengan kenaikan biaya financial

distress, seperti biaya kebangkrutan (bankrupty cost) dan biaya keagenan (agency

cost). Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan hutang yang terlalu tinggi akan

menyebabkan risiko kebangkrutannya lebih tinggi dibandingkan penghematan pajaknya.

(8)

sepanjang kuartal I 2013.Persentase realisasi penanaman modal asing (PMA) pada sektor pertambangan hanya mencapai 19,5%, sementara itu penanaman modal dalam negeri (PMDN) di sektor pertambangan sebesar 21,7% dan pada industri manufaktur mencapai angka 42,5%. Hal ini membuktikan bahwa harga saham di sektor manufaktur bernilai cukup tinggi. Harga saham yang tinggi pada sektor manufaktur dapat diartikan bahwa sektor manufaktur juga memiliki nilai perusahaan yang tinggi. Alasan inilah yang mendukung untuk memilih sektor manufaktur sebagai sektor yang akan diteliti.

j u jj u

Tabel 1.1

Harga Pasar Saham, Nilai Buku, dan Price Book Value (PBV) pada 5 (lima) Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Periode 2011-2015

Sumber: www.idx.co.id (data diolah)

Tabel 1.1 menunjukkan bagaimana keadaan harga pasar saham, nilai buku, dan price to book value (PBV) dari 5 (lima) perusahaan manufaktur yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia periode 2011-2015. Dari tabel 1.1 dapat dilihat bahwa perusahaan dengan kode emiten DLTA (PT. Delta Djakarta Tbk), AISA (PT. Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk), dan SMSM (PT. Selamat Sempurna Tbk) mengalami

overvalued pada periode 2011-2015 meskipun pada tahun 2011 dan tahun 2015

(9)

mengalami undervalued, meskipun pada tahun 2014 dan tahun 2015 perusahaan SKLT dan pada tahun 2012 perusahaan BTON pernah mengalami kondisi

overvalued. Pada dasarnya saham perusahaan yang mengalami overvalued

sebaiknya tidak di beli atau di cut loss, karena saham yang overvalued menunjukkan bahwa nilai wajar saham tersebut berada di bawah harga pasar saham atau dapat dikatakan harga pasar saham lebih besar dari harga wajar. Hal ini dapat dibuktikan dengan data di atas yang memperlihatkan perusahaan SKLT, dan BTON tidak terlalu diminati oleh para investor yang terlihat dari harga pasar sahamnya.

(10)

Tabel 1.2

Nilai Perusahaan, Growth Opportunity, dan Profitabilitas pada 5 (lima) Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Periode 2011-2015

Sumber: www.idx.co.id (data diolah)

Tabel 1.2 memperlihatkan bagaimana kondisi masing-masing nilai growth

opportunity yang diproksikan dengan price earning ratio (PER), profitabilitas

yang diproksikan dengan return on equity (ROE), dan struktur modal yang diproksikan dengan debt equity ratio (DER) pada enam perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2015. Dapat dilihat bahwa beberapa perusahaan tersebut memiliki growth opportunity, profitabilitas, dan struktur modal yang mengalami peningkatan dan penurunan. Perusahaan dengan kode emiten DLTA dan SMSM yang mengalami overvalued menunjukkan kenaikan nilai PBVnya setiap tahun dan relatif diikuti oleh kenaikan nilai growth

opportunity, nilai profitabilitas dan nilai struktur modalnya. Perusahaan AISA

(11)

tidak diikuti dengan growth opportunity yang menunjukkan adanya penurunan di sebagian tahunnya. Perusahaan lainnya yang mengalami undervalued yaitu perusahaan dengan kode emiten BTON yang sebagian besar nilai PBVnya mengalami penurunan, memiliki nilai growth opportunity yang berfluktuasi tidak stastis sedangkan nilai profitabilitas dan struktur modalnya sebagian besar mengalami penurunan setiap tahunnya.

Dengan gambaran keberagaman data inilah maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai apakah growth opportunity dan profitabilitas berpengaruh pada nilai perusahaan dengan mengambil judul “Pengaruh Growth

Opportunity, Profitabilitas, dan Struktur Modal Terhadap Nilai Perusahaan

Manufaktur yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia”.

1.2Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah tersebut, maka perumusan masalah pada penelitian ini adalah:

1. Apakah growth opportunityberpengaruh terhadap nilai perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?

2. Apakah profitabilitas berpengaruh terhadap nilai perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?

3. Apakah struktur modal terhadap nilai perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?

(12)

1.3Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari dilakukan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh growth opportunity yang diproksikan dengan price earning ratio (PER) terhadap nilai perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

2. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh profitabilitas yang diproksikan dengan return on equity (ROE) terhadap nilai perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

3. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh struktur modal yang diproksikan dengan debt equity ratio (DER) terhadap nilai perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

4. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh growth opportunity, profitabilitas, dan struktur modal, secara simultan terhadap nilai perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

1.4Manfaat Penelitian

Dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak, diantaranya:

a. Bagi Perusahaan

(13)

b. Bagi Investor

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi investor untuk menambah pengetahuan dan memberikan bahan referensi mengenai beberapa faktor yang dapat mempengaruhi dalam mengambil keputusan untuk berinvestasi.

c. Bagi Peneliti

Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasandalam bidang manajemen keuangan mengenai pengaruh growth opportunity, dan profitabilitas terhadap nilai perusahaan.

d. Bagi Peneliti Selanjutnya

Gambar

Tabel 1.1 menunjukkan bagaimana keadaan harga pasar saham, nilai buku,
Tabel 1.2 memperlihatkan bagaimana kondisi masing-masing nilai growth

Referensi

Dokumen terkait

Semoga dengan adanya protokol yang telah diterbitkan ini akan dapat digunakan sebagai panduan dalam pengawalan, pencegahan dan pembasmian IBD.. Akhir sekali, saya

Sehubungan dengan selesainya pelaksanaan Evaluasi Administrasi, Teknis, Harga dan Kualifikasi untuk Pekerjaan Pembangunan Aula Kantor Kementerian Agama Kabupaten Gunung

[r]

[r]

PENGUMUMAN PELELANGAN

[r]

(2) Kompetensi Inti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan tingkat kemampuan untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan yang harus dimiliki seorang Peserta

Untuk itulah penulisan ilmiah ini dibuat untuk mencoba membantu dalam memberikan pelayanan yang lebih cepat yaitu dengan menggunakan komputerisasi. Dengan adanya