• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Faktor Risiko Stunting Pada Anak Sekolah Dasar Di Kabupaten Tapanuli Utara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Faktor Risiko Stunting Pada Anak Sekolah Dasar Di Kabupaten Tapanuli Utara"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

Loading

Gambar

Gambar 2.1 Konsep Jaring-jaring Sebab Akibat (The Web Of

Referensi

Dokumen terkait

dengan status gizi buruk atau mengalami KEK (Kurang Energi Kronis) cenderung melahirkan bayi BBLR dan dihadapkan pada risiko kematian yang lebih besar dibanding

Hasil perhitungan Population Attributable Risk (PAR) pemberian ASI Eksklusif diperoleh 59% artinya pemberian ASI Eksklusif akan menurunkan kejadian stunting pada anak

Penyebab dari stunting adalah berat bayi lahir rendah, ASI yang tidak memadai, makanan tambahan yang tidak sesuai, diare berulang, dan..

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa asupan energi, riwayat berat badan lahir rendah (BBLR), riwayat ASI eksklusif, status ekonomi keluarga, dan tingkat pendidikan ibu

Ada pengaruh faktor balita (status imunisasi campak, imunisasi DPT, status pemberian vitamin A, status gizi balita, pemberian ASI eksklusif, berat badan.. lahir, riwayat

Status gizi ayah dalam penelitian ini bukan merupakan faktor risiko kejadian overweight pada anak stunting. Hal ini berbeda dengan penelitian sebelumnya di Inggris

Tidak ada hubungan antara status gizi ibu hamil dengan stunting pada anak usia 6-24 bulan di Puskesmas Bulakamba.. Tidak ada hubungan yang bermakna antara BBLR,

Bayi yang tidak mendapatkan ASI dengan cukup berarti cenderung memiliki asupan gizi yang kurang baik dan dapat menyebabkan kekurangan gizi salah satunya dapat menyebabkan stunting,