Analisis Termodinamika Reaksi Oksidasi Parsial Metana Analisis Termodinamika Reaksi Oksidasi Parsial Metana
Analisis ini dimaksudkan untuk mempelajari pengaruh kondisi operasi Analisis ini dimaksudkan untuk mempelajari pengaruh kondisi operasi terhadap kinerja reaksi oksidasi parsial metana menjadi gas sintesis terhadap kinerja reaksi oksidasi parsial metana menjadi gas sintesis
Reaksi Oksidasi parsial metana, pada persamaan
Reaksi Oksidasi parsial metana, pada persamaan
(4) rasio umpan masuk CH
(4) rasio umpan masuk CH
44/O
/O
22adalah 2 dan
adalah 2 dan
akan menghasilkan gas sintesis dengan rasio
akan menghasilkan gas sintesis dengan rasio
H
H
22/CO = 2. Berikut adalah analisis berdasarkan
/CO = 2. Berikut adalah analisis berdasarkan
percobaan yang dilakukan oleh
percobaan yang dilakukan oleh
Yaying Ji et all,
Yaying Ji et all,
yang berjudul
yang berjudul
“Catalytic
“Catalytic
Partial Oxidation of
Partial Oxidation of
Methane to Synthesis Gas Over Ni/
Methane to Synthesis Gas Over Ni/
Catalyst in a fluidized
Catalyst in a fluidized
bed”
bed”
-Al2O3
-Al2O3
Pengaruh temperatur terhadap
Pengaruh temperatur terhadap
kinerja
kinerja
••
Percobaan dilakukan pada tingkat umpan
Per
cobaan dilakukan pada tingkat umpan 600
600
ml / menit dan rasio CH
ml / menit dan rasio CH
44/O
/O
222 : 1. pengaruh
2 : 1. pengaruh
suhu terhadap kinerja ditunjukkan oleh
suhu terhadap kinerja ditunjukkan oleh
Gambar. 4. Konversi O
Gambar. 4. Konversi O
22> 99% dicapai pada
> 99% dicapai pada
semua percobaan.
semua percobaan.
Konversi metana serta CO
Konversi metana serta CO
dan selektifitas H
dan selektifitas H
22meningka
meningkat seiring
t seiring dengan
dengan
peningkatan suhu
•
Pada peningkatkan suhu dari 650 ke 800
oC, konversi
CH
4naik dari 67,5 92,3%, selektivitas CO 75,0
-94,5%, dan selektivitas H
2dari 87,5 - 97,3%. Dengan
membandingkan nilai-nilai eksperimental dengan
yang diperkirakan oleh termodinamika, pada nilai
eksperimental konversi CH
4dan selektivitas H
2hampir identik dengan nilai-nilai kesetimbangan
pada semua suhu yang diberikan. Namun,
selektivitas eksperimental untuk CO lebih rendah
dari nilai ekuilibrium, yang mungkin disebabkan
oleh oksidasi yang mendalam dari bagian dari CO
dengan CO
2.
KATALISATOR
• Katalisator adalah zat yang ditambahkan ke dalam suatu reaksi yang mempunyai tujuan memperbesar kecepatan reaksi
(mempercepat reaksi). Katalis terkadang ikut terlibat dalam reaksi tetapi tidak mengalami perubahan kimiawi yang permanen, dengan kata lain pada akhir reaksi katalis akan dijumpai kembali dalam
bentuk dan jumlah yang sama seperti sebelum reaksi.
•
Fungsi katalis dalam memperbesar kecepatan reaksi yaitu dengan jalan memperkecil energi pengaktifan suatu reaksi dan dibentuknyatahap-tahap reaksi yang baru, dengan menurunnya energi
pengaktifan maka pada suhu yang sama reaksi dapat berlangsung lebih cepat.
Jenis‐Jenis Katalis
Katalis Homogen
1. Katalis mempunyai fasa yang sama dengan reaktan dan produk reaksi. 2. Proses katalisis terjadi melalui perubahan senyawa menjadi senyawa
yang kompleks dan terjadi pengubahan susunan molekul dan ligan katalis. 3. Operasi reaksi katalisis fasa cair mempunyai keterbatasan pada suhu dan
tekanan, sehingga peralatan reaktor menjadi lebih kompleks.
4. Katalis setelah reaksi juga harus dipisahkan dari produk, sehingga menambah kesulitan lagi sistem.
5. Katalisis homogen hanya dijumpai padaindustri‐industri tertentu saja misalnya industri bahan kimia, obat‐obatan, dan makanan. Beberapa industri petrokimia seperti produksi asam asetat, alkilasi olefin, dan hidroformilasi.
Katalis Enzyme
1. Enzim adalah molekul‐molekul protein dengan ukuran koloid yang berada diantara ranah homogen molekular dan heterogen
makroskopik.
2. Biasanya enzim merupakan katalis yang sangat efisien dan selektif. Sebagai contoh, reaksi dekomposisi H2O2 yang dikatalisasi oleh enzim catalase adalah lebih cepat 109 kali daripada dikatalisasi oleh katalis anorganik.
Katalis Heterogen
1.
Katalis dan reaktan berbeda fasanya dengan perbedaan
fasa antara katalis dan reaktan, maka mekanisme reaksi
menjadi sangat kompleks.
2.
Laju reaksi dikendalikan oleh fenomena
‐
fenomena adsorpsi,
absorpsi, dan desorpsi laju dan energi desorpsi, struktur
permukaan aktif, dan sifat
‐
sifat terbentuknya produk antara
yang memerlukan kerja
‐
kerja eksperimen yang panjang.
Bahkan, dalam setiap aplikasi katalisis heterogen tertentu
terdapat banyak kontroversi tentang detil mekanisme suatu
reaksi sistem. Katalis heterogen adalah yang paling mudah
digunakan di aplikasi industri karena pelet katalis yang
mudah dibuat, katalis mudah diletakkan di dalam tabung
Beberapa contoh katalis
Beberapa katalis umum yang digunakan :
Reaksi Katalis
Dekomposisi hidrogen peroxide mangan(IV)oksida, MnO
2
Nitrasi benzena asam sulfur pekat
Produksi amonia dengan proses Haber besi Konversi dari SO2 ke SO3 melalui proses
Prinsip‐Prinsip Dasar Pemilihan Katalis
• Pemilihan katalis komersial adalah suatu proses yang panjang dan memerlukan beberapa informasi yang penting yang tidak hanya diperoleh melalui pengujian skala laboratorium.
• Salah satu fitur paling penting dari sebuah katalis adalah kondisi proses.
• Aktifitas, selektifitas, stabilitas, kekuatan mekanik dari katalis dan faktor harga atau biaya menjadi kriteria penting dalam pemilihan katalis.
• Dua parameter kunci di dalam desain katalis adalah temperatur dan tekanan (Jika sebuah katalis didesain untuk dioperasikan pada tekanan tinggi, kemudian dioperasikan pada tekanan 1 atm
atau bahkan kondisi vakum, maka terjadilah penyimpangan hasil yang serius).
Komposisi Umpan
• Komposisi umpan adalah sebuah parameter kunci dari suatu proses kimia.
• Jumlah uap air di dalam umpan (misal pada steam reforming), rasio reaktan, dan/atau jenis bahan umpan dapat merupakan parameter kritis untuk kinerja sebuah katalis.
• Penggunaan alternatif bahan umpan dan aliran recycle dapat menimbulkan racun bagi katalis dan mengakibatkan deaktivasi katalis.
• Sebagai contoh, penggunaan umpan yang diambil dari beberapa lokasi(misalnya gas alam (LNG)) adalah tidak konsisten
komposisinya yang sangat tergantung pada sumbernya. Komposisi etana, propana, atau butana adalah tidak sama untuk setiap lokasi, demikian juga dengan kandungan CO2 dan sulfurnya.
• Namun demikian penggunaan campuran gas sintetik di laboratorium juga selalu tidak merepresentasikan kondisi umpan yang
Mekanisme Reaksi Kimia
•
Bagaimana suatu proses sebenarnya beroperasi,
menjadi parameter yang penting dalam pemilihan suatu
katalis.
•
Dalam operasinya, terdapat beberapa interupsi proses
yang terjadi karena penggantian umpan dengan bahan
inert, perubahan temperatur dari temperatur operasi dan
temperatur kamar, atau perubahan
‐
perubahan bahan
baku.
•
Perubahan
‐
perubahan tersebut bisa menimbulkan
deviasi kinerja katalis.
•
Katalis komersial biasanya sudah dikondisikan
sedemikian rupa sehingga lebih tahan terhadap
beberapa interupsi/deviasi kondisi operasi dari suatu
proses
Umur Katalis
•
Salah satu faktor kunci kinerja katalis adalah umur katalis.
•
Kadang
‐
kadang engineers mengorbankan aktifitas dan
selektifitas katalis dengan menggunakannya melewati umur
katalis.
•
Pengujian
‐
pengujian laboratorium tidak bisa digunakan untuk
menguji umur katalis nyata, paling tidak hanya bisa tahu
kecenderungan dari umur katalis.
•
Kebanyakan katalis menunjukkan kehilangan aktifitas dengan
berlangsungnya waktu operasi, tetapi biasanya operator
mengkompensasi deaktifasi katalis dengan menaikkan
temperatur atau memvariasi parameter-parameter proses
yang lain untuk mengubah yield produk.
•
Kadang
‐
kadang promoter yang digunakan untuk menaikkan
kekuatan mekanik bahkan bisa memblok situs aktif yang ada.
Catalyst Pretreatment
•
Catalyst pretreatment atau dengan kata lain aktifasi katalis
juga memegang peranan penting dalam proses katalitik.
•
Aktifasi katalis ini merupakan langkah akhir dari proses
pembuatan katalis.
•
Katalis biasanya diaktifasi dengan menggunakan pereduksi
atau pengoksidasi pada keadaan atmosfir, atau
kadang-kadang hanya dengan menaikkan temperatur saja.
•
Mengapa katalis perlu diaktifasi? Katalis perlu diaktifasi salah
satunya adalah agar fitur‐fitur bilangan atau keadaan oksidasi
dari komponen aktif dapat dikendalikan sesuai yang
diinginkan.
Aktifitas Katalis
•
Aktifitas katalis adalah sangat penting, yang biasa dinyatakan
dengan laju reaksi per satuan volume katalis yang terkait
sekali dengan selektifitas katalis.
•
Aktifitas katalis tidak hanya menyangkut jumlah situs aktif di
dalam katalis, namun juga aktifitas seluruh situs di dalam
volume bahan.
•
Katalis biasanya dijual sesuai dengan ukuran reaktor tertentu,
yang dinyatakan dalamvolume spesifik (bukan massa spesifik).
•
Kinetika katalis tentunya juga penting yang tergantung kepada
kondisi‐kondisi
reaksi seperti tekanan, temperatur, laju
pengadukan dan recycle, solvent, dan
lain‐lain.
•
Perlu diingat bahwa laju reaksi total ditentukan dari komposisi
katalis, bentuk/struktur katalis, porositas, dan bahan
Biaya Fabrikasi Katalis
•
Biaya fabrikasi atau harga katalis juga merupakan
parameter penting lainnya dalam pemilihan katalis.
•
Penggunaan logam
‐
logam mulia (seperti Pt, Rh, Ru,
dan lain
‐
lain) mempunyai biaya fabrikasi lebih tinggi
di atas level yang dapat diterima dibandingkan
dengan logam
‐
logam transisi seperti Fe, Mn, Ti, dan
lain
‐
lain.
•
Penggunaan katalis homogen mungkin bisa
menaikkan aktifitas dan situs aktif, tetapi cenderung
terdapat kesulitan dalam pemisahan dan perolehan
kembali katalis setelah dipakai, sehingga juga bisa
menaikkan biaya.
Lanjutan…
•
Aktifitas katalis biasanya tergantung pada densitas
situs aktif (dispersi logam, kandungan logam,
densitas situs asam, dan lain
‐
lain) yang bisa
berkurang selama proses pembuatannya atau
bahkan bisa menurunkan jumlah situs aktif per berat
katalis.
•
Dalam hal ini tidak hanya jenis katalis saja yang
menjadi bahan pertimbangan, tetapi juga
bagaimana katalis itu digunakan dalam beberapa
proses yang menentukan apakah katalis tersebut
dapat diterima untuk menghasilkan suatu produk
atau tidak
Katalis reaksi Oksidasi Parsial metana
Aktivasi energi
Tumbukan-tumbukan akan menghasilkan reaksi, jika partikel-partikel bertumbukan dengan energi yang cukup untuk memulai suatu reaksi. Energi minimum yang diperlukan disebut dengan reaksi aktivasi energi.
Lanjutan…
Hanya partikel-partikel yang berada pada area di
sebelah kanan dari aktivasi energi yang akan
bereaksi ketika mereka bertumbukan. Sebagian
besar dari partikel tidak memiliki energi yang
cukup dan tidak menghasilkan reaksi.
Katalis dan aktivasi energi
Untuk meningkatkan laju reaksi kita perlu untuk meningkatkan jumlah
tumbukan-tumbukan yang berhasil. Salah satu cara alternatif untuk mewujudkannya adalah dengan menurunkan energi aktivasi.
Lanjutan…
• Menambahkan katalis memberikan perubahaan yang berarti pada energi aktivasi. Katalis menyediakan satu rute alternatif bagi reaksi. Rute alternatif ini memiliki energi aktivasi yang rendah. Diagram dibawah ini merupakan gambaran keadaan energi.
Lanjutan…
Katalais hanya mempengaruhi laju pencapaian
kesetimbangan, bukan posisi keseimbangan (misalnya :
membalikkan reaksi). Katalis tidak menggangu gugat hasil
suatu reaksi kesetimbangan dan konsentrasi atau
massanya setelah reaksi selesai sama dengan konsentrasi
atau massa reaksi sebelum reaksi dilangsungkan.
Lanjutan…
Faktor-faktor yang mempengaruhi peningkatan aktivitas
katalis:
a. Catalyst properties
Meningkatkan acid site strength
Meningkatkan acid site concentration
Meningkatkan metal site strength b. Kondisi operasi
Hydrogen partial pressure yang lebih tinggi
CFR/Combined Feed Ratio yang lebih tinggi
Produk akhir yang lebih tinggi
LHSV/Liquid Hourly Space Velocity yang lebih rendah
Lanjutan…
Faktor-faktor yang mempengaruhi peningkatan selektivitas katalis:
a. Catalyst properties
Mengurahi acid site concentration
Metal-acid balance yang sesuai
Struktur pori yang sesuai b. Kondisi operasi
Hydrogen partial pressure yang lebih tinggi
CFR/Combined Feed Ratio yang lebih tinggi
End point produk yang lebih tinggi
Lanjutan…
Faktor-faktor yang mempengaruhi peningkatan
stabilitas katalis :
a. Catalyst properties
Metal-acid balance yang sesuai
Initial metal dispersion yang tinggi
b. Kondisi operasi
PNA/Poly Nucleic Aromatic concentration yang
rendah
Metal content yang rendah
Katalis Ni
•
Katalis Ni telah banyak digunakan dalam industri,
khususnya untuk reformasi kukus, dan dapat juga
digunakan untuk oksidasi parsial metana serta untuk
reformasi CO
2metana. Kendala yang ada dalam
penggunaan katalis Ni adalah terbentuknya deposit
karbon pada permukaan katalis.
• Laju dekomposisi metana pada katalis Ni lebih tinggi
dibandingkan katalis Rh, Ir, Ru, Pd, dan Pt. Harga katalis Ni
yang murah menjadi keuntungan tersendiri sehingga paling
memungkinkan diaplikasikan dalam skala industri.
Lanjutan…
1. Pengaruh Jenis Penyangga
Keaktifan katalis Ni dipengaruhi oleh jenis penyangga yang digunakan. Penyangga yang bersifat asam, seperti SiO2 – Al2O3 dan H – Y zeolit, menurunkan aktifitas katalis Ni. Perilaku ini disebabkan oleh reduksi katalis Ni pada penyangga asam lebih sulit sehingga jumlah atom Ni yang aktif lebih sedikit. Fungsi yang paling penting adalah menjaga agar luas permukaan komponen aktif tetap besar peran penyangga menjadi sangat penting dimana logam aktif (Pt) didispersikan di permukaan penyangga. Penyangga sendiri harus tahan terhadap perubahan termal, sehingga seharusnya mempunyai titik leleh sedikit di atas komponen aktif. Penyangga dengan luas permukaan yang besar antara lain: γ
‐
alumina, SiO2, karbon aktif, diatomaceous clay, dan SiO2‐
Al2O3Lanjutan…
Besarnya konsentrasi komponen aktif atau biasa
disebut loading juga mempunyai efek yang signifikan
agar penyangga bisa memberikan tingkat dispersi
komponen aktif yang besar
Lanjutan…
2. Pengaruh Jenis Promotor
Penambahan promotor selama preparasi pada katalis akan
menaikkan performa katalis seperti aktivitas katalitik, selektivitas maupun stabilitas katalis tersebut tergantung dari jenis promotor yang ditambahkan. Tujuan pemberian promotor ini adalah untuk menghasilkan aktifitas, selektifitas, dan efek stabilitas yang
diinginkan. Promotor didesain untuk membantu penyangga atau komponen aktif.
Salah satu peran penting dari promotor adalah dalam
pengendalian stabilitas katalis. Beberapa kasus lain, promotor ditambahkan ke dalam struktur katalis atau penyangga untuk menghambat mekanisme reaksi tertentu yang tidak diinginkan, seperti pembentukan karbon (coke).
Lanjutan
…
Peningkatan aktifitas katalis mempunyai beberapa keuntungan Laju reaksi yang tinggi untuk kondisi operasi yang sama
Laju reaksi yang ekivalen tetapi hasil reaksi yang lebih banyak atau reaktor yang lebih kecil
Laju reaksi yang ekivalen pada suhu dan tekanan yang lebih rendah dimana yield keseimbangan meningkat, operasi menjadi lebih
mudah, deaktifasi menjadi lebih kurang, atau selektifitas yang lebih baik.