• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Pendahuluan Post Term

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Laporan Pendahuluan Post Term"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PENDAHULUAN POST TERM

LAPORAN PENDAHULUAN POST TERM

DI RUANG POLI KLINIK HAMIL RSD

DI RUANG POLI KLINIK HAMIL RSD

dr. SOEBANDI JEMBER 

dr. SOEBANDI JEMBER 

Disusun Oleh:

Disusun Oleh:

BAGUS RUDHON FIRMANA

BAGUS RUDHON FIRMANA

NIM !""#"##

NIM !""#"##

PROGRAM STUDI NERS

PROGRAM STUDI NERS

FAKULT

FAKULTAS I

AS ILMU

LMU KESE

KESEHAT

HATAN

AN

UNI$ERSITAS MUHAMMADI%AH JEMBER 

UNI$ERSITAS MUHAMMADI%AH JEMBER 

&"'

&"'

(2)

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERA(ATAN PADA KLIEN DENGAN )POST TERM*

A. De+inisi

Kehamilan post term adalah kehamilan yang berlangsung melebihi 42 minggu yaitu kehamilan memanjang, kehamilan lewat bulan, kehamilan posterm dan  pascamaturitas. Kehamilan lewat bulan merupakan suatu kondisi antepartum

yang dibedakan dengan sindrom pasca maturitas dan merupakan kondisi neonatal yang didiagnosis setelah pemerikasaan bayi baru lahir. Definisi standar untuk kehamilan lewat bulan adalah 294 hari setelah hari pertama menstruasi terakhir atau 28 hari setelah o!ulasi. "stilah lewat bulan #postdate$ digunakan karena tidak menyatakan secara langsung pemahaman mengenai lama kehamilan dan maturitas janin. #%arney &., 2'$.

Ketika usia kehamilan melewati usia 42 minggu plasenta akan mengecil dan fungsinya menurun. (engakibatkan kemampuan plasenta untuk menyediakan makanan semakin berkurang dan janin akan menggunakan persediaan lemak  dan karbohidratnya sendiri sebagai sumber energy. )ehingga laju  pertumbuhan janin menjadi lambat. *ika plasenta tidak dapat menyediakan oksigen yang cukup selama persalinan, bisa terjadi gawat janin, sehingga  janin menjadi rentan terhadap cedera otak dan organ lainnya. +edera tersebut merupakan resiko terbesar pada seorang bayi postmatur dan untuk  mencegah terjadinya hal tersebut, banyak dokter yang melakukan induksi  persalinan jika suatu kehamilan telah lebih 42 minggu.

B. E,i-l-i

-tiologinya masih belum pasti. aktor yang dikemukakan adalah hormonal yaitu kadar progesteron tidak cepat turun walaupun kehamilan telah cukup  bulan, sehingga kepekaan uterus terhadap oksitosin berkurang #(ochtar, /ustam, 0999$. Diduga adanya kadar kortisol yang rendah pada darah  janin. )elain itu, kurangnya air ketuban dan insufisiensi plasenta juga diduga  berhubungan dengan kehamilan lewat waktu. ungsi plasenta memuncak   pada usia kehamilan 1842 minggu, kemudian menurun setelah 42

(3)

minggu, terlihat dari menurunnya kadar estrogen dan laktogen plasenta. erjadi juga spasme arteri spiralis plasenta. 3kibatnya dapat terjadi gangguan suplai oksigen dan nutrisi untuk hidup dan tumbuh kembang janin intrauterin. )irkulasi uteroplasenta berkurang sampai 5.%olume air ketuban  juga berkurang karena mulai terjadi absorpsi. Keadaankeadaan ini merupakan kondisi yang tidak baik untuk janin. /isiko kematian perinatal pada bayi  postmatur cukup tinggi 6 15 prepartum, 5 intrapartum, 05 postpartum.

(enurut )arwono 7rawirohardjo dalam bukunya #"lmu Kebidanan, 28$ faktor penyebab kehamilan postterm adalah6

0. 7engaruh 7rogesteron

7enurunan hormon progesteron dalam kehamilan dipercaya merupakan kejadian perubahan endokrin yang penting dalam memacu proses  biomolekuler pada persalinan dan meningkatkan sensiti!itas uterus terhadap oksitosin , sehingga terjadinya kehamilan dan persalinan  postterm adalah karena masih berlangsungnya pengaruh progesteron. 2. eori ksitosin

7emakaian oksitosin untuk induksi persalinan pada kehamilan postterm memberi kesan atau dipercaya bahwa oksitosin secara fisiologis memegang peranan penting dalam menimbulkan persalinan dan pelepasan oksitosin dari neurohipofisis ibu hamil yang kurang pada usia kehamilan lanjut diduga sebagai salah satu faktor penyebabnya.

1. eori Kortisol3+& *anin

Dalam teori ini diajukan bahwa sebagai :pemberi tanda; untuk  dimulainya persalinan adalah janin, diduga akibat peningkatan tibatiba kadar kortisol plasma janin. Kortisol janin akan mempengaruhi plasenta sehingga produksi progesteron berkurang dan memperbesar sekresi estrogen, selanjutnya berpengaruh terhadap meningkatnya produksi  prostaglandin. 7ada cacat bawaan janin seperti anansefalus, hipoplasia adrenal janin, dan tidak adanya kelenjar hipofisis pada janin akan menyebabkan kortisol janin tidak diproduksi dengan baik sehingga kehamilan dapat berlangsung lewat bulan.

4. )araf <terus

ekanan pada ganglion ser!ikalis dari pleksus rankenhauser akan membangkitkan kontraksi uterus. 7ada keadaan di mana tidak ada tekanan

(4)

 pada pleksus ini, seperti pada kelainan letak, tali pusat pendek dan bagian  bawah masih tinggi kesemuanya diduga sebagai penyebabnya.

. &eriditer 

=eberapa penulis menyatakan bahwa seseorang ibu yang mengalami kehamilan postterm mempunyai kecenderungan untuk melahirkan lewat  bulan pada kehamilan berikutnya. (ogren #0999$ seperti dikutip +unningham, menyatakan bahwa bilamana seseorang ibu mengalami kehamilan postterm saat melahirkan anak perempuan, maka besar  kemungkinan anak perempuannya mengalami kehamilan postterm.

/. M0ni+es,0si Klinis

(anifestasi yang mungkin terjadi antara lain6

0. %olume cairan amnion mengalami penurunan sekitar 1 ml. 2. =erkurangnya berat badan "bu #lebih dari 0,4 kgminggu$.

1. =erkurangnya ukuran lingkar perut #akibat berkurangnya cairan amnion$ 4. +airan amnion keruh, terdapat feces bayi, resiko terjadi aspirasi

mekonium.

. 2 supply kepada janin mengalami penurunan6 /esiko asfiksi.

>. &ipoglikemy pada janin, akibat kurang asupan dan simpanan glukosa. 7ada janin6

0. *anin tampak seperti berusia term cukup umur, namun terkadang tampak  telah tua 01 minggu.

2. *anin panjang dan kurus #akumulasi lemak menurun$, namun dapat pula terjadi peningkatan berat janin

1. Kulit agak pucat dengan deskuamasi

4. %erni? casiosa menipis, kulit kering dan pecahpecah . Kuku janin panjang terkadang terisi dengan mekonium >. erdapat akumulasi scalp pada rambut janin

'. ali pusat layu dan berwarna kuning 8. 7alpasi kepala janin mengeras.

D. K-12li30si 0. erhadap "bu

(5)

7ersalinan postmatur dapat menyebabkan distosis karena aksi uterus tidak  terkoordinir, janin besar, 3ir ketuban berkurang dan makin kental, moulding  kepala kurang. (aka akan sering dijumpai partus lama, kesalahan letak, inersia uteri, distosia bahu dan perdarahan postpartum. &al ini akan menaikkan angka mordibitas dan mortalitas.

2. erhadap *anin

*umlah kematian janin bayi pada kehamilan 41 minggu tiga kali lebih  besar dari kehamilan 4 minggu karena post maturitas akan menambah  bahaya pada janin. 7engaruh post maturitas pada janin ber!ariasi yaitu  berat badan janin dapat bertambah besar serhingga memerlukan tindakan  persalinan, tetap dan ada yang berkurang sesudah kehamilan 42 minggu, 7ertumbuhan janin makin lambat, =erkurangnya nutrisi dan 2  ke janin

yang menimbulkan asfiksia akibat makrosomia, aspirasi mekonium, hipoksia dan hipoglikemia dan setiap saat dapat meninggal di rahim, terjadi perubahan metabolisme janin, 3da pula yang bisa terjadi kematian  janin dalam kandungan #"<D$.

1. )uhu yang tidak stabil. 4. &ipoglikemi.

. 7olisitemia.

>. Kelainan neurogenik.

E. Pe1eri3s00n Penun40n

0. <sia kehamilan ditentukan dengan menghitung &7& #&ari 7ertama &aid erakhir$ di kurangi dengan hari pemeriksaan ibu. <sia kehamilan diatas 42 minggu menandakan terjadinya =ayi @ahir 7ostmatur .

2. 7emeriksaan antenatal yang teratur diikuti dengan tinggi dan naiknya fundus uteri dapat membantu penegakan diagnosis =ayi @ahir 7ostmatur . 1. 7emeriksaan rontgenologi pada janin dapat dijumpai telah terjadi

 penulangan pada bagian distal femur, baguan proksimal tibia, tulang kuboid diameter biparietal 9,8 atau lebih.

4. <)A6 ukuran diameter biparietal, gerakan janin yang mengalami  perubahan semakin aktif maupun semakin lemah dan jumlah air ketuban

mengalami penurunan.

. 7emeriksaan sitologik air ketuban 6 biru Bil, maka sel C sel yang mengandung lemak akan berwarna jingga.

(6)

a. (elebihi 05  kehamilan diatas 1> minggu  b. (elebihi 5  kehamilan diatas 19 minggu

>. 3mnioskopi 6 melihat derajat kekeruhan air ketuban, tampak kekeruhan karena bercampur mekonium

'. Kardiotografi6 mengidentifikasi denyut jantung janin, penurunan D** terjadi karena insufiensi plasenta

8. <ji oksitosin # stress test$, yaitu dengan infus tetes oksitosin dan diawasi reaksi janin terhadap kontraksi uterus. *ika ternyata reaksi janin kurang  baik, hal ini mungkin janin akan berbahaya dalam kandungan dan dapat

segera dilakukan )+

9. 7emeriksaan kadar estriol dalam urin ibu

0. 7emeriksaan p& darah janin 6 menentukan derjat hipoksia, mupun intrepretasi asidosisalkalosis pada janin.

F. Pen0,0l03s0n00n

0. )etelah usia kehamilan lebih dari atau sama dengan 442 minggu monitoring janin secara intensif 

2.  Nonstress test #B)$ dapat dua kali dalam seminggu, yang dimulai saat kehamilan berusia 40 minggu dan berlanjut hingga persalinan untuk  melakukan pilihan antara persalinan tanpa inter!ensi persalinan yang di induksi atau secara sectio caesaria.

1. 3pabila tidak ada tandatanda insufisiense plasenta, persalinan spontan dapat ditunggu dengan pengawasan ketat

4. @akukan pemeriksaan dalam untuk menilai kematangan ser!iks, kalau sudah matang boleh dilakukan induksi persalinan spontan dengan atau tanpa amniotomi. =ila 6

a. /iwayat kehamilan yang lalu ada kematian janin dalam rahim.  b. erdapat hipertensi, preeklampsia.

c. Kehamilan ini adalah anak pertama karena infertilitas. d. 7ada kehamilan E 442 minggu.

e. 7ada persalinan per!aginam harus diperhatikan bahwa partus lama akan sangat merugikan bayi, janin postmatur kadangkadang besar dan kemungkinan diproporsi sefalopel!ik dan distosia janin perlu dipertimbangkan #/ustam (ochtar, )inopsis bstetri *ilid ", 0998$.

(7)

. indakan operasi seksio sesarea dapat dipertimbangkan pada 6 a. "nsufisiensi plasenta dengan keadaan ser!iks belum matang

 b. 7embukaan yang belum lengkap, persalinan lama dan terjadi gawat janin, atau

c. 7ada primigra!ida tua, kematian janin dalam kandungan, pre eklampsia, hipertensi menahun, anak berharga #infertilitas$ dan kesalahan letak janin.

>. 7enatalaksanaan aktif pada kehamilan lewat bulan 6 a. "nduksi persalinan

"nduksi persalinan adalah persalinan yang dilakukan setelah ser!ik  matang dengan menggunakan prostaglandin -2 #7A-2$ bersama oksitosin, dan prostaglandin terbukti lebih efektif sebagai agens yang mematangkan ser!ik dibanding oksitosin.

 b. (etode lain yang digunakan untuk menginduksi persalinan #misalnya minyak jarak, stimulasi payudara, peregangan ser!ik  secara mekanis$, memiliki kisaran keberhasilan secara beragam dan atau sedikit penelitian untuk menguatkan rekomendasinya.

c. (etode hormon untuk induksi persalinan 6

0$ ksitosin yang digunakan melalui intra!ena dengan catatan ser!ik sudah matang.

2$ 7rostaglandin dapat digunakan untuk mematangkan ser!ik sehingga lebih baik dari oksitosin namun kombinasi keduanya menunjukkan hal yang positif.

1$ (isprostol adalah suatu tablet sintetis analog 7A-0 yang diberikan intra!agina #disetujui D3 untuk mencegah ulkus  peptikum, bukan untuk induksi$

4$ Dinoproston (erk dagang cer!idil suatu preparat 7A-2, tersedia dalam dosis 0 mg yang dimasukkan ke !agina # disetujui D3 untuk induksi persalinan pada tahun 099$.

$ 7redipil yakni suatu sintetis preparat 7A-2 yang tersedia dalam  bentuk jel , mg deng diberika intraser!ik #disetujui D3 untuk 

induksi persalinan pada tahun 0991$. d. (etode non hormon "nduksi persalinan

(8)

0$ 7emisahan ketuban

7rosedurnya dikenal dengan pemisahan atau mengusap ketuban mengacu pada upaya memisahkan membran amnion dari bagian ser!ik yang mudah diraih dan segmen uterus bagian bawah. (ekanisme kerjanya memungkinkan melepaskan prostaglandin ke dalam sirkulasi ibu. 7emisahan hendaknya jangan dilakukan jika terdapat ruptur membran yang tidak disengaja dan dirasa tidak aman baik bagi ibu maupun bagi janin. 7emisahan memban ser!iks tidak dilakukan pada kasus C kasus ser!isitis, plasenta letak rendah, maupun plasenta pre!ia, posisi yang tidak diketahui, atau perdarahan per!aginam yang tidak diketahui.

2$ 3mniotomi yakni pemecahan ketuban secara sengaja 1$ 7ompa 7ayudara dan stimulasi puting.

7enggunaan cara ini relatif lebih aman karena menggunakan metode yang sesuai dengan fisiologi kehamilan dan persalinan. 7enanganannya dengan menstimulasi putting selama 0 menit diselingi istirahat dengan metode kompres hangat selama 0 jam sebanyak 1 kali perhari.

4$ (inyak jarak 

"ngesti minyak jarak > mg yang dicampur dengan jus apel maupun jus jeruk dapat meningkatkan angka kejadian  persalinan spontan jika diberikan pada kehamilan cukup bulan. $ Kateter foley atau Kateter balon.

)ecara umum kateter dimasukkan kedalam ser!ik kemudian  balon di isi udara 2 hingg  mililiter untuk menjaga kateter 

tetap pada tempatnya. =eberapa uji klinis membuktikan bahwa teknik ini sangat efektif 

G. Pr-n-sis

=eberapa ahli menyatakan kehamilan lewat bulan jika lebih dari 40 minggu karena angka mordibitas dan mortalitas neonatus meningkat setelah usia 4 minggu. Bamun sekitar 08 5 kehamilan akan berlanjut melebihi 40 minggu hingga '5 akan menjadi 42 minggu tergantung populasi dan kriteria yang

(9)

digunakan.

)eringnya kesalahan dalam mendefinisikan postmatur diperlukan deteksi sedini mungkin untuk menghindari kesalahan dalam menentukan usia kehamilan. *ika 7 telah ditentukan pada trimester terakhir atau berdasarkan data yang tidak dapat diandalkan, maka data yang terkumpul sering menunjukkan peningkatan resiko lahir mati seiring peningkatan usia kehamilan lebih dari 4 minggu.

7enyebab bayi lahir mati tidak mudah dipahami dan juga tidak ada kesepakatan tentang pendekatan yang paling tepat guna mencegah kematian tersebut. #%arney &., 2'$. 3pabila diambil batas waktu 42 minggu frekuensinya adalah 0,4 C 025. 3pabila diambil batas waktu 41 minggu frekuensinya adalah 1,4 45 # (ochtar, /., 0998$.

H. P0,-+isi-l-i

7enyebab dari pada terjadinya bayi lahir postmatur adalah faktor hormonal, yaitu kadar progesteron tidak cepat turun walaupun kehamilan telah cukup  bulan, sehingga kepekaan uterus terhadap oksitosin berkurang #(ochtar, /ustam, 0999$. Diduga adanya kadar kortisol yang rendah pada darah janin. )elain itu, kurangnya air ketuban dan insufisiensi plasenta juga diduga  berhubungan dengan kehamilan lewat waktu. ungsi plasenta memuncak   pada usia kehamilan 1842 minggu, kemudian menurun setelah 42 minggu,

terlihat dari menurunnya kadar estrogen dan laktogen plasenta. erjadi juga spasme arteri spiralis plasenta. 3kibatnya dapat terjadi gangguan suplai oksigen dan nutrisi untuk hidup dan tumbuh kembang janin intrauterin. )irkulasi uteroplasenta berkurang sampai 5. )ehingga janin dapat mengalamo pengecilan ukuran janin dan kurang nutrisi. %olume air  ketuban juga berkurang karena mulai terjadi absorpsi pada organ ginjal dan usus dari janin. (ekonium yang diaspirasi kembali oleh janin mengakibatkan sindrom aspirasi mekonium yang dapat mengakibatkan atelektasis. Keadaankeadaan ini merupakan kondisi yang tidak baik  untuk janin. /isiko kematian perinatal pada bayi postmatur cukup tinggi 6 15 prepartum, 5 intrapartum, 05 postpartum.

(10)

I. (O/

ASUHAN KEPERA(ATAN

3. 7engkajian 0. 3namnesa

ujuan anamnesa adalah untuk mengumpulkan informasi tentang riwayat kesehatan dan kehamilan. "nformasi ini digunakan dalam proses menentukan diagnosa keperawatan dan mengembangkan rencana asuhan keperawatan yang sesuai dengan kondisi pasien. anyakan pada ibu6

a Bama, umur, alamat dll.  b Keluhan <tama

c /iwayat penyakit sekarang d /iwayat penyakit masa lalu e /iwayat penyakit keluarga f anyakan &7&

g )tatus obstetrik 6 A, 7, 3, 7, ", 3, &. h 3pa akti!itas "bu di rumah

i 3pakah janin aktif bergerak 

 j /iwayat kehamilan sekarang dan dahulu

0$ 3pakah ibu secara rutin memeriksakan kehamilannya, kemana dan dengan siapa ibu memeriksakan kehamilannya.

2$ 3pakah ada masalah selama ibu hamil dan apakah ibu pernah menderita suatu penyakit #asma, hipertensi, D(, dll$.

(11)

ASUHAN KEPERA(ATAN

3. 7engkajian 0. 3namnesa

ujuan anamnesa adalah untuk mengumpulkan informasi tentang riwayat kesehatan dan kehamilan. "nformasi ini digunakan dalam proses menentukan diagnosa keperawatan dan mengembangkan rencana asuhan keperawatan yang sesuai dengan kondisi pasien. anyakan pada ibu6

a Bama, umur, alamat dll.  b Keluhan <tama

c /iwayat penyakit sekarang d /iwayat penyakit masa lalu e /iwayat penyakit keluarga f anyakan &7&

g )tatus obstetrik 6 A, 7, 3, 7, ", 3, &. h 3pa akti!itas "bu di rumah

i 3pakah janin aktif bergerak 

 j /iwayat kehamilan sekarang dan dahulu

0$ 3pakah ibu secara rutin memeriksakan kehamilannya, kemana dan dengan siapa ibu memeriksakan kehamilannya.

2$ 3pakah ada masalah selama ibu hamil dan apakah ibu pernah menderita suatu penyakit #asma, hipertensi, D(, dll$.

1$ 3pakah ibu mempunyai masalah selama persalinan terdahulu sebelumnya.

4$ =erat badan ibu sebelum hamil dan sewaktu hamil, berapa  penambahan berat badan ibu.

B. Di0n-s0 Ke2er050,0n

0. /esiko tinggi cedera pada janin b.d distress janin 2. 3nsietas pada "bu b.d ancaman pada status kesehatan

1. /esiko tinggi gangguan pertukaran gas pada janin b.d. obstruksi jalan nafas, asfiksi, "nsufisiensi 7lasenta

4. /isiko trauma maternalgawat janin b.d. inadeFuate perfusi jaringan maternalinfant, plasenta yang menua.

. /esiko infeksi pada janin b.d. mekonium yang bercampur dengan cairan ketuban.

>. Kurang pengetahuan b.d keterbatasan kognitif. /. In,er6ensi Ke2er050,0n

(12)

Tu4u0n : Diharapkan setelah dilakukan asuhan keperawatan klien mampu mempertahankan kehamilan sampai janin benarbenar !iable untuk  hidup

Kri,eri0 h0sil: idak ada cedera yang terjadi pada pasien. In,er6ensi :

a. Kaji tandatanda !ital

/6 untuk mengetahui kondisi pasien  b. @akukan pemeriksaan dalam #%$

/6 untuk mengetahui kematangan ser!ik 

c. 3uskultasi dan laporkan irama jantung janin, perhatikan kekuatan , regularitas, dan frekuensi.

/6 untuk mengetahui kondisi janin didalam rahim

d. Kaji kondisi ibu dan adanya kontraksi uterus atau tandatanda lain dari ancaman kelahiran.

/6 meminimalkan resiko kematian janin yang akan dilahirkan e. Kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian terapi yang tepat.

/6 membantu megurangi resiko yang akan terjadi

2. D?. 26 3nsietas pada "bu b.d ancaman pada status kesehatan

Tu4u0n : Diharapkan setelah dilakukan asuhan keperawatan klien tidak  cemas

Kri,eri0 h0sil : a. +emas berkurang

 b. idak menunjukan perilaku agresif  In,er6ensi:

a. Kaji keadaan umum klien.

/6 untuk mengetahui kondisi pasien

 b. 3njurkan klien untuk mengungkapkan perasaan cemasnya. /6 !entilasi perasaan mengurangi rasa cemas yang muncul c. =erikan informasi tentang penyakit klien.

/6 klien paham dan dapat mengambil keputusan dengan tenang d. Kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian terapi yang tepat

/6 mempermudah dalam proses pengobatan sesuai dengan kondisi klien.

1. D?. 16 Aangguan pemenuhan kebutuhan 2 berhubungan dengan asfiksia

 beratringan, pernafasan tidak teratur, pernafasan cuping hidung, cyanosis, ada lendir pada hidung dan mulut.

Tu4u0n : Kebutuhan 2 bayi terpenuhi. Kri,eri0 H0sil:

(13)

 b. 3sfiksia tidak terjadi c. 7ernafasan teratur. d. idak cyanosis.

e. Gajah dan seluruh tubuh

f. =erwarna kemerahan #pink !ariable$. In,er6ensi:

0. @etakkan bayi terlentang dengan alasyang data, kepala lurus, dan leher sedikit tengadahekstensi dengan meletakkan bantal atau selimut diatas bahu bayi sehingga bahu terangkat 21 cm.

/6 memudahkan !entilasi pernafasan untuk dilalui udara bebas 7. =ersihkan jalan nafas, mulut, hidung bila perlu.

/6 untuk membantu memberikan oksigen tambahan karena kekurangan akibat asfiksia.

8. bser!asi % dan tandatanda cyanosis tiap 4 jam /6 untuk mengetahui keadaan bayi

d. Kolaborasi dengan team medis dalam pemberian 2 mask dan  pemeriksaan kadar gas darah arteri otak. Dan peningkatan pada kadar 

7+2 menunjukkan hypo!entilasi.

/6 untuk memberikan terapi yang sesuai kebutuhan

4. D? 46 /isiko trauma maternalgawat janin b.d. inadeFuate perfusi jaringan maternalinfant, plasenta yang menua.

Tu4u0n: )etelah dilakukan tindakan keperawatan 0?24 jam diaharapkan  bebas dari trauma yang dapat dicegah atau komplikasi lain.

Kri,eri0 H0sil:tidak terjadi cedera terhadap janin. In,er6ensi :

a. Kaji posisi janin, station, dan presentasi. /6 untuk mengetahui kegawatan pada janin

 b. 7antau kemajuan persalinan dan kecepatan turunnya janin. /6 untuk membantu proses persalinan

c. 7erhatikan warna cairan amnion.

/6 untuk mengetahui keadaan janin didalam rahim d. 7antau tandatanda insufisiense plasenta

/6 meminimalkan terjanya asfiksia pada janin

e. etap bersama klien dan pantau upaya mendorong saat kepala keluar,"nstruksikan klien untuk nafas pendek dan cepat selama proses. /6 untuk memudahkan proses persalinan dan mengurangi keletihan

(14)

. D?. 6 /esiko infeksi pada janin b.d. mekonium yang bercampur dengan cairan ketuban.

Tu4u0n: )etelah dilakukan tindakan keperawatan 0H24 jam diharapkan  bebas dari infeksi.

Kri,eri0 H0sil: idak ada menunjukkan tandatanda infeksi #rubor, dolor, tumor, color, fongsiolaesa$.

In,er6ensi :

a. @akukan perawatan perineal setiap 4 jam #lebih sering bila ketuban sudah pecah$, gunakan teknik aseptis .

/6 meminimal resiko infeksi pada janin  b. +atat tanggal dan waktu pecah ketuban.

/6 untuk mengetahui lama persalinan dan resiko yang akan terjadi c. @akukan pemeriksaan dalam bila sangat perlu, dengan teknik aseptik.

/6 untuk mengetahui kematangan ser!ik 

d. 7antau suhu nadi dan sel darah putih sesuai indikasi. /6 untuk mengetahui tanda C tanda infeksi

>. D?. >6 Kurang pengetahuan b.d keterbatasan kognitif.

Tu4u0n :)etelah dilakukan tindakan keperawatan 0H24 jam diharapkan  pasien memahami tentang kehamilan post term

Kri,eri0 H0sil : (enyatakan pemahaman kondisiproses penyakit dan  pengobatan. (elakukan dengan benar prosedur yang perlu dan menjelaskan alasan untuk tindakan. (enunjukkanmelakukan  perubahan pola hidup yang perlu. =erpartisipasi dalam program  pengobatan.

In,er6ensi :

a. =erikan penjelasan tentang kehamilan post term beserta resiko yang akan terjadi.

/6 klien mengerti tentang kehamilan post term

 b. =erikan penjelasan tentang nutrisi untuk kehamilan post term. /6 klien menjaga pola nutrisi untuk kebutuhan kehamilan post term c. =erikan penjelasan tidakan apa saja yang akan dilakukan untuk 

kehamilan post term

(15)

d. Kolaborasi dengan tim medis pemberian obat  obatan prostaglandin -2 #7A-2$ bersama oksitosin. <ntuk merangsang kontraksi.

/6 merangsang kontraksi otot rahim.

DAFTAR PUSTAKA

+unningham, Aary, dkk.2>. bstetri Gilliam ed.20. *akarta.-A+ (ochtar, /ustam.0998, )inopsis bstetri. *akarta.-A+

*affe, (arrie, etc.0989. (aternal "nfant &ealth +are 7lans. )pring &ouse +orporation, 7ennsyl!ania.

(anuaba, "da =agus Aede. 0999, (emahami Kesehatan /eproduksi Ganita.*akarta 6 3rcan

(anuaba. 28. "lmu Kebidanan, Kandungan dan K=. *akarta 6 -A+

7ranoto. 2'. "lmu Kebidanan. Iogyakarta 6 Iayasan =ina 7ustaka )arwono 7rawirohardjo

7rawiroharjo, )arwono.21. "lmu Kebidanan. *akarta 6 Iayasan =ina 7ustaka )arwono 7rawiroharjo.

(16)

)aifudin. 2. =uku 3cuan 7elayanan Kesehatan (aternal dan Beonatal. Iogyakarta 6 Iayasan =ina 7ustaka 7ustaka )arwono 7rawirohardjo

Referensi

Dokumen terkait

Persalinan Normal adalah proses pengeluaran janin yang dapat hidup dari dalam uterus dan keluar melalui vagina secara spontan pada kehamilan cukup bulan tanpa bantuan alat dan

Rasa panas diperut adalah keluhan yang paling sering terjadi selama kehamilan, karena meningkatnya tekanan akibat rahim yang membesar dan juga pengaruh hormonal

Makrosomia adalah berat badan neonatus &gt;4000 gram kehamilan dengan makrosomia menimbulkan distensi uterus yang meningkat atau over distensi dan menyebabkan tekanan pada

Oxytoxin disekresi oleh kelenjar hipofise posterior dan bereaksi pada otot uterus dan jaringan payudara. Selama kala tiga persalinan aksi oxytoxin menyebabkan pelepasan

Sectio Caesarea adalah cara melahirkan anak dengan cara melakukan pembedahan / operasi lewat dinding perut dan dinding uterus untuk melahirkan anak

Pada kala tiga TFU setinggi umbilikus dan beratnya 1000 gram. Selama 7-10 hari pertama mengalami involusi dengan cepat. Post natal 12 hari sudah tidak dapat diraba melalui abdomen,

Edema biasa terjadi pada kehamilan normal, sehingga edema bukanlah tanda pre-eklampsia yang dapat dipercaya kecuali jika edema juga mulai terjadi pada tangan dan wajah, serta

Persalinan dan lahir normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu), lahir spontan dengan presentasi kepala berlangsung dalam