• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pedoman Kerja. Dewan Komisaris

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pedoman Kerja. Dewan Komisaris"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

CPPRIMA

I j

Pedoman Kerja

Dewan Komisaris

PT. Central Proteina Prima, Tbk.

19th Floor Wisma GKBI Jl. Jend. Sudirman No. 28 Jakarta 10210 - Indonesia Phone: +622157851788 Fax: +6221 5785 1808

(2)

~_- -- ·~C" _

A. Umum

1. PT Central Proteina Prima Tbk ("Perseroan'') adalah perusahaan publik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia ("BEl''). Sebagai emiten yang terdaftar di BEl maka CP Prima tunduk pada semua ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal Indonesia;

2. Dewan Komisaris sebagai pengawas dan penasihat, dalam melaksanakan tugasnya harus mematuhi ketentuan peraturan undang-udang yang berlaku dan Anggaran Dasar Perseroan. Pengelolaan perusahaan yang baik berlandaskan pada prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG) yaitu: transparansi (transparency), akuntabilitas (accountability),

pertanggungjawaban (responsibility), kemandirian (independency), dan kewajaran (fairness) dalam rangka memenuhi kepentingan Pemegang Saham (shareholders) dan Pemangku Kepentingan (stakeholders)

lainnya (pegawai, konsumen, masyarakat, regulator, mitra kerja, dan lain-lain), serta berdasarkan nitai-nilei dan etika yang berlaku di dalam Perseroan;

3. Dalam menjalankan tugasnya, Dewan Komisaris mempunyai peran yang sangat penting dalam mengawasi jalannya usaha Perseroan, sehingga

.diperlukan Pedoman Kerja sebagai pedoman bagi Dewan Komisaris - dalam melaksanakan tugas, tanggung jawab, dan wewenangnya untuk memenuhi kepentingan pemegang saham dan pemangku kepentingan

lainnya;

4. Pedoman Kerja Dewan Komisaris ini disusun sebagai pedoman dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris secara efisien, efektif, transparan, kompeten, independen, dan dapat dipertanggungjawabkan sehingga dapat diterima oleh semua pihak yang berkepentingan, sesuai dengan peraturan undang-undang yang berlaku dan Anggaran Dasar Perseroan.

(3)

B. landasan Hukum

Pembentukan, struktur, mekanisme kerja, tugas dan tanggung jawab serta kewenangan Dewan Komisaris sebagaimana dituangkan dalam Charter Dewan Komisaris ini berlandaskan pada dasar hukum berikut:

1. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan no.33/POJK.04/2014 Tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik, tanggal 8 Desember 2014;

, 2. Keputusan Ketua BAPEPAM-LK No. Kep-643/BL/2012 tanggal 7

I

Desember 2012 Peraturan No. IX.I.S tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit;

3. Undang-Undang No.40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas;

Keputusan Direksi Bursa Jakarta (BEJ) No. Kep-30S/BEJ/07-2004 Tentang Peraturan Nomor I-A Tentang Pencatatan Saham Dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham Yang Diterbitkan Oleh Perusahaan Tercatat tanggal 19 Juli 2004,

C. Tugas, Tanggung Jawab dan Wewenang

Tugas, Tanggung Jawab dan Wewenang Dewan Komisaris diatur terutama berdasarkan POJK no.33/POJK.04/2014 Tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik, dan peraturan lain yang berlaku, secara garis besar meliputi:

1. Dewan Komisaris bertugas melakukan pengawasan dan bertanggung jawab atas pengawasan terhadap kebijakan pengurusan, jalannya penqurusan pada umumnya, baik mengenai Emiten atau Perusahaan Publik maupun usaha Emiten atau Perusahaan Publik, dan memberi nasihat kepada Direksi; ;

2. Dalam kondisi tertentu, Dewan Komisaris wajib menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tahunan dan RUPS lainnya sesuai sesuai dengan undang-undang pasar modal

dan/atau

Anggaran dasar Perseroan;

(4)

, I

3. Dewan Komisaris melakukan tindakan untuk kepentingan Perseroan dan bertanggung jawab kepada RUPS;

4. Dewan Komisaris wajib mengikuti perkembangan kegiatan Perseroan; 5. Dewan Komisaris mengatur sendiri pembagian kerja di antara para

anggota dan untuk kelancaran tugasnya;

6. Dewan Komisaris wajib membentuk komite audit yang diketuai oleh Komisaris Independen dan dapat membentuk komite lainnya untuk mendukung tugasnya serta melakukan evaluasi kinerja komite setiap akhir tahun buku;

7. Setiap Komite terdiri dari Ketua dan anggota, yang diketuai oleh seorang anggota Dewan Komisaris;

8. Dewan Komisaris wajib menyelenggarakan rapat Dewan Komisaris sebagaimana diatur dalam undang-undang pasar modal;

9. Dewan Komisaris memastikan bahwa auditor eksternal, auditor internal, komite audit dan komite lainnya memiliki akses terhadap data penunjang dan informasi mengenai Perseroan, sepanjang diperlukan untuk melaksanakan tugasnya;

10.Dewan Komisaris menentukan sistim nominasi, evaluasi kinerja, dan remunerasi yang sesuai bagi Dewan Komisaris dan Direksi setelah . mempertimbangkan hasil kajian kinerja Perseroan untuk selanjutnya - diajukan agar memperoleh persetujuan RUPS;

11.Tanggung jawab berlaku secara tanggung renteng bagi setiap anggota Dewan Komisaris atas kepailitan karena kesalahan dan kelalaian dalam pengawasan terhadap Direksi;

D. Nilai-nilai

Dengan adanya Pedoman Kerja Komisaris, Dewan Komisaris dalam melaksanakan tugasnya setiap saat akan bertindak dan bersikap berdasarkan prinsip-prinsip GCG secara konsisten yaitu: transparansi, akuntabilitas, pertanggungjawaban, kemandirian, dan kewajaran dalam

(5)

rangka memenuhi kepentingan pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya (pegawai, konsumen, masyarakat, regulator, mitra kerja, dan lain-lain), serta berdasarkan Standar Etika dan Nilai-nilai budaya yang berlaku di Perseroan, serta selalu mematuhi peraturan yang berlaku termasuk Anggaran Dasar Perseroan.

E. Komposisi, Struktur dan Persyaratan Keanggotaan Dewan

Komisaris

, J

Komposisi, struktur dan Persyaratan Keanggotaan Dewan Komisaris diatur terutama dalam POJK no.33/POJK.04/2014 mengenai Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik, dan peraturan lain yang berlaku, secara garis besar meliputi:

1. Dewan Komisaris terdiri paling sedikit terdiri dari dua orang anggota, dan seorang diantaranya diangkat sebagai Komisaris Independen;

2. Komposisi dan jumlah anggota Dewan Komisaris ditetapkan oleh RUPSdengan memperhatikan Visi, Misi, dan rencana strategis Perseroan. 3. Anggota Dewan Komisaris dipilih dan diangkat oleh RUPS berdasarkan proses pencalonan sesuai peraturan dan undang-undang, diantaranya adalah di bidang Perseroan Terbatas dan berdasarkan pertimbangan - integritas, dedikasi, kemampuan memahami masalah-masalah

manajemen Perseroan, dan memiliki pengetahuan yang memadai di bidang usaha perusahaan serta dapat menyediakan waktu yang cukup untuk melaksanakan tugasnya;

4. Sekuranq-kuranqnya 30% (tiga puluh persen) dari anggota Dewan Komisaris adalah Komisaris Independen yang berasal dari kalangan di luar Perseroan seperti yang dimaksud dalam POJK no.33/POJK.04/2014 mengenai Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik.

(6)

---==---=._.

-F. Kebijakan Rapat

r

I

Rapat Dewan Komisaris diatur dalam POJK no.33jPOJK.04j2014 mengenai Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik, dan peraturan lain yang berlaku, secara garis besar meliputi:

1. Dewan Komisaris mengadakan rapat paling kurang 1 (satu) kali dalam 2 (dua) bulan, yang dapat dilangsungkan apabila dihadiri oleh mayoritas dari seluruh anggota Dewan Komisaris;

2. Dewan Komisaris wajib mengadakan rapat dengan Direksi Perseroan secar aberkala paling kurang 1 (satu) kali dalam 4 (empat) bulan yang dihadiri oleh mayoritas anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan. 3. Pengambilan keputusan rapat dilakukan melalui musyawarah mufakat.

Apabila tidak tercapai musyawarah mufakat maka pengambilan

keputusan dapat dilakukan melalui pemungutan suara terbanyak.

4. Hasil rapat Dewan Komisaris wajib dituangkan dalam risalah rapat, ditandatangani oleh seluruh anggota Dewan Komisaris yang hadir, dan disampaikan kepada seluruh anggota Dewan Komisaris;

5. Hasil Rapat Anngita Dewan Komisaris dan anggota Direksi wajib dituangkan dalam risalah rapat, ditandatnagni oleh anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris yang hadir, dan disampaikan kepada seluruh - anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris;

6. Dalam hal terdapat anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris

tidak menandatangani risalah rapat, yang bersangkutan wajib

menyebutkanalasannya secara tertulis dalam surat tersendiri yang dilekatkan pada risalah rapat;

7. Risalah rapat anggota Dewan Komisaris danjatau risalah rapat anggota

Direksi dan anggota Dewan Komisaris wajib diserahkan kepada

(7)

G. Pelaporan dan Pertanggungjawaban

,

I

1. Dalam melaksanakan tugasnya, Dewan Komisaris bertanggung jawab kepada RUPS;

2. Dewan Komisaris memberikan pendapat dan saran kepada RUPS

mengenai setiap permasalahan yang dianggap penting bagi pengelolaan Perseroan;

3. Dewan Komisaris dalam fungsinya sebagai pengawas, menyampaikan laporan pertanggungjawaban pengawasan atas pengelolaan Perseroan kepada RUPS;

4. Laporan pengawasan Dewan Komisaris merupakan bagian dari laporan

tahunan yang disampaikan kepada RUPS untuk memperoleh

persetujuan;

5. Dengan diberikannya persetujuan atas laporan tahunan dan pengesahan atas laporan keuangan berarti RUPStelah memberikan pembebasan dan

pelunasan tanggung jawab kepada masing-masing anggota Dewan

Komisaris sejauh hal-hal tersebut tercermin dari laporan tahunan, dengan tidak mengurangi tanggung jawab masing-masing anggota Dewan Komisaris dalam hal terjadi tindak pidana atau kesalahan dan atau kelalaian yang menimbulkan kerugian bagi pihak ketiga yang tidak dapat dipenuhi dengan aset Perseroan;

6. Pertanggungjawaban Dewan Komisaris kepada RUPS merupakan

perwujudan akuntabilitas pengawasan atas pengelolaan Perseroan dalam

(8)

Jakarta, 3 Desember 2015

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk

J deral TNI (Purn) Fachrul Razi

Komisaris Utama

, j

Djoko Muhammad Basoeki

Komisaris Independen

'

)

( 1/ Jimmy Joeng Komisaris Franciscus Affandy

Wakil Komisaris Utama

Eko Putro Sandjojo

~jsaris Indepen en •......

Mahar A. Sembiring

Referensi

Dokumen terkait

Berawal dari sebuah ide akan komputer tablet yang dikemukakan dan dikembangkan oleh Advanced Research Projects Agency, yang akhirnya menelurkan RAND Tablet atau yang juga

17025:2005 dan Vocabulary of International Metrology (VIM) adalah serangkaian kegiatan yang membentuk hubungan antara nilai yang ditunjukkan oleh instrumen

Tabel 3 menunjukkan bahwa hasil statistik uji Fisher’s Exact Test antara variabel keturunan, stresor psikososial dari masalah hubungan interpersonal dan faktor keluarga

Wawancara dipergunakan untuk menggali secara luas dan mendalam data atau informasi yang diperlukan mengenai komunikasi interpersonal yang dilakukan janda yang

Pol.: B-2098-YU milik saksi Timbul Hutabarat, lalu mobil yang dikendarai oleh saksi Agus Permana tersebut diberhentikan oleh Terdakwa I Solihin, terdakwa II Nixon

Kesadaran dan tanggung jawab ini dapat dikembangkan melalui konseling kelompok dengan pendekatan realitas yang memberi- kan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengevaluasi tujuan

Berikut adalah grafik fungsi keanggotaan himpunan representasi linear naik dapat dilihat pada Gambar 2.7... Gambar 2.7 Grafik Fungsi Keanggotaan Himpunan Respresentasi Linear

Manajemen Potensi Sumber Daya Manusia A Mery Citra Sondari SE.. Hj.Nunuy Nur Afiah