• Tidak ada hasil yang ditemukan

STO_KIT-SBS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "STO_KIT-SBS"

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

USULAN JUDUL STO

PLN ANGKATAN 44

No.

Nama

No Test

1 ILHAM ASYID SAGARA D3K/POLTEKNEG/MALANG/039

2 FEFRIANTO M. SURAHMAN D3K/POLTEKNEG/UJUNGPANDANG/039

3 PERES ALIANSA DWI PUTRA D3K/POLTEKNEG/UJUNGPANDANG/047

1 FAIZA NADHIRA D3K/POLTEKNEG/MALANG/009

2 KANDUNG DWI RIDHO PANGESTU 1409/SBY/JF/S1/ALE/15171

(2)

1 KADEK ARIADI PUTRA D3K/POLITEKNIK/NEGERI/BALI/010

2 LIDYA PUSPITA DEWI D3K/POLITEKNIK/NEGERI/BALI/002

3 DEDY LUKITO D3K/POLTEKNEG/MALANG/038

1 AGUNG RISTIANTO 1409/JOG/JF/S1/ALE/15543

2 AHMAD ZAVY D3K/POLTEKNEG/MALANG/027

3 GUSTI AYU PUTU EVA JAYANTI D3K/POLITEKNIK/NEGERI/BALI/012

1 WAHYU EKO PRASETYO AKBAR 1131210194

(3)

3 DIRGA PRATAMA 1409/JOG/JF/D3/ELE/15685

1 MARLINA AYU LESTARI 34211033

2 M. AYYUB HAMZAH RUDDIN 34211043

3 MAHARAGA WISSANGGENI 1409/SBY/JF/S1/ALE/15180

1 RIWI NAROTAMA PRIYANGGA D3K/UNDIP/009

2 NIKKO FITA FAIZAL D3K/POLTEKNEG/MALANG/025

3 ARFI HAZAMI 2011/71/059

(4)

2 LIYANA MADAYU D3K/POLTEKNEG/MALANG/028

3 M. FACHMI JAMAL D3K/POLTEKNEG/UJUNGPANDANG/044

1 DEFIN PERMADI 1409/SBY/JF/S1/ELE/14996

2 YUNUS BACHTIYAR D3K/POLTEKNEG/MALANG/048

1 MUHAMMAD AZIZ AMINULLAH 1409/SBY/JF/S1/ELE/15040

3 YAHYA ADI LEKSONO 1131210195

1 ARJUNA PUTRA PRAYOGI 1131210154

(5)

3 ROHMAD AGUNG FIRMANSYAH 1131210138

1 MUHAMMAD MAHFUDH 21060111083014

2 YUSUF WARDHANI 21050111083011

1 AZRIL AZIS D3K/UNDIP/036

2 MUHAMMAD BAGUS FITRIANTO D3K/POLTEKNEG/MALANG/041

3 PRIYAMBODO ARIEF KURNIAWAN 1409/SBY/JF/S1/ELE/15058

1 Deny Priadmoko D3K/UNDIP/001

(6)

3 Muh. Firmansyah Fattah D3K/POLTEKNEG/UJUNGPANDANG/045

1 Achmad Yoga Issaniyah D3K/POLTEKNEG/UJUNGPANDANG/035

2 Andhita Bunthumadika D3K/POLTEKNEG/UJUNGPANDANG/036

1 Eko Nur Wandria 1409/SBY/JF/S1/ALE/15140

2 Bagus Santoso D3K/POLTEKNEG/MALANG/037

1 Daud Puja Pradana D3K/POLTEKNEG/MALANG/008

2 Ibnu Amir D3K/POLTEKNEG/UJUNGPANDANG/031

(7)

1 AHMAD ROBETH ULIL ARHAM 1409/SBY/JF/S1/ALE/15103

2 AHID HATTA MIMBAR 1409/MKS/JF/S1/ALE/14774

3 MIRTHA ISNAY SAMINDHA 1131120088

1 VERGA WIDO PRATAMA 1409/JOG/JF/D3/ELE/15743

2 ILHAM ZULVAN NATSIR 342 11 040

3 MAHBUB KHOIRUN NAJAD 1131210188

1 EKO TRISWANTORO 1409/JOG/JF/S1/ELE/15422

(8)

1 A. M. BASKARA JOYO 342 11 025

2 LINGGAR SETIAWAN NUGRAHA 21050111083004

1 RAMA KURNIA PUTERA ADITYA 1131210191

2 WERIA ADINATA 1131210169

3 KHAIRUNNISA PATSAL 32111031

1 LUKAS SANTORO 1409/JOG/JF/S1/ELE/15463

2 NUR FATHIN AZMI D3K/POLTEKNEG/UJUNGPANDANG/034

(9)

2 FAWZI AKBAR SURYADANI 21050111083005

3 YUNANDANA SUNU MAHARDIKA D3K/UNDIP/007

1 SURYA ADHI PRATAMA D3K/UNDIP/003

2 A. SYAMSUL RISAL M. 1409/MKS/JF/D3/ELE/14793

3 Ayatullah Orhaq Umar 342 11 036

1 Cakra Herman H.N. 342 11 037

2 Ian Putra Adita Wibisana 21050111083012

(10)

1 Fitrah Syahrul R. 342 11 039

2 Esti Loisa Lbn Toruan 1105032100

1 Kristian Adi Wahyudi D3K/POLITEKNIK/NEGERI/BALI/007

2 Ahmad Bagus Pambudi D3K/POLTEKNEG/MALANG/034

3 Arfan Maysar Rais D3K/POLTEKNEG/MALANG/036

1 Amrul Arifin 1409/MKS/JF/S1/ELE/14652

2 Hardiana Amir D3K/POLTEKNEG/UJUNGPANDANG/030

(11)

1 RACHMAT PARAWANGSA D3K/POLTEKNEG/UJUNGPANDANG/048

2 SITI ZHARA JANIA HAMZAH D3K/POLTEKNEG/UJUNGPANDANG/010

3 ARINUGRAWAN M. MEMBALA D3K/POLTEKNEG/UJUNGPANDANG/029

1 ARDIAN WIDYA PRADIPTA D3K/POLTEKNEG/MALANG/035

2 LUTHFY ADITIAR D3K/UNDIP/006

3 PRIMA ARIFA ALFARIZA D3K/POLTEKNEG/MALANG/032

1 LA ODE AZRIL FITRAH ANUGRAH 1409/MKS/JF/S1/ELE/14699

(12)

3 MUHAMMAD RAZALI 1409/MKS/JF/D3/ELE/14847

1 ANDRE CLAEVY MAILUHU 1409/SBY/JF/S1/ELE/14979

2 NOVRIZA HANUM SURYA D3K/POLTEKNEG/MEDAN/010

3 BAYU TRIWIJAYANTA D3K/UNDIP/010

1 I MADE CHANDRA PRAMANA D3K/POLITEKNIK/NEGERI/BALI/020

(13)

USULAN JUDUL STO

PLN ANGKATAN 44

Kelompok

Judul STO

KIT-1

KIT-1

APALAGI LINBAT

(Anti Plagging Line Batubara)

PAMAN TOMAS (Pipa Aman Bottom Ash)

(14)

KIT-2

KIT-2

KIT-3

MADE SEALPOT

(Motorized Drain Valve Sealpot)

SEXI

(Sliding Expansion Joint Improvement)

“PENEBAR KERANG”

(15)

KIT-3

KIT-3 TRUST BREAK

KIT-4

KIT-4

“PENEBAR KERANG”

Penyaring Batubara Crusher PLTU Sebalang

“PENAMBAL PAHIT”

Penambahan Line Guna Pemanfaatan Air Hydro Test

MIE REBUS CYCLONE BOILER CFB

(16)

KIT-4

KIT-2

KIT-4

KIT-5

KIT-5

MIE REBUS CYCLONE BOILER CFB

Modifikasi Desain Refractory Cyclone Boiler CFB

MAVIA

(Automatic Valve in Ash Screw Cooler)

PELABELAN STATUS LOCAL MANUAL VALVE DI PUSAT LISTRIK TENAGA PANAS BUMI ULU BELU 2 X 55 MW

LALAT ANCOL

(17)

KIT-5

KIT-5 Factory Tour Guide PLTP Ulubelu

KIT-6

KIT-6

LALAT ANCOL

(LABEL PERALATAN ANTI KECOLONGAN)

SMART INSOLVE

(Smooth Start Compressor Solutions with Inverter and Solenoid Valve)

COCHO CHIP (Corat-Coret Line Pipa)

(18)

KIT-6

KIT-7

KIT-7

KIT-7

COCHO CHIP (Corat-Coret Line Pipa)

Perancangan Aplikasi Efektivitas Kondensor PLTU Bukit Asam Unit 2

BOVI

(BALL TUBE CLEANING CVI)

SABOTASE

(SARINGAN BOLA TAPROGGE OTOMATIS SISTEM ELIMINASI)

(19)

KIT-8

KIT-8

KIT-9 Pemantauan Level Oli Mill

Sensor Level Portable untuk Antisipasi Clogging Bunker Mill 3 FOA Melalui Pemantauan Level Bunker

Pembuatan Tools pada Hopper T6 untuk Antisipasi Clogging Bunker Mill 3 FOA

(20)

KIT-9

KIT-9 Penggantian Jalur Layer Chain Feeder

KIT - 10

KIT - 10

BARCODE PERALATAN SISTEM MILL PLTU BUKIT ASAM

ABC - MACHINE

(AUTOMATIC BALL-CLEANING COUNTER MACHINE)

PEMASANGAN PETIR (PENANDA KEBERSIHAN FILTER) PADA VACUM CONDENSER SEPARATOR FILTER GUNA MENJAGA TEKANAN VAKUM PADA KONDENSER

(21)

KIT - 11

KIT -10

KIT - 10

KIT - 11

KIT - 11

PEMASANGAN PETIR (PENANDA KEBERSIHAN FILTER) PADA VACUM CONDENSER SEPARATOR FILTER GUNA MENJAGA TEKANAN VAKUM PADA KONDENSER

PLTGU KERAMASAN UNIT 1

RUTETRANS

(Rumah Teduh Transmiter)

GAUGE COVER SEBAGAI PELINDUNG PEMBACA METER TERHADAP PENGERAKAN

(22)

KIT - 11

KIT - 12

KIT - 12

MESIN HEBAT

(Mettering CT Basin to handle broken of transmitter)

INFUS

(INDIKATOR FUSE)

MODIFIKASI PENAMBAHAN EXHAUST FAN UNTUK PENDINGINAN MOTOR BFP

(23)

KIT - 13

KIT - 14

KIT - 13

KIT - 13

A WAPRESS

(Automatic Washing Compressor)

PeDuFil

(Penambahan Duplex Filter dalam Upaya Mengurangi Frekuensi Stop Unit PLTG Batanghari)

PeTTeX

(24)

KIT - 14

KIT - 14

KIT - 14 Proteksi Hoist Crane Berbasis Limit Switch PeTTeX

(Pelindung Terminal Termokopel Exhaust)

eSPBU

(25)

USULAN JUDUL STO

PLN ANGKATAN 44

Abstrak

PLTU Tarahan merupakan pembangkit memanfaatkan Teknologi Boiler tipe CFB (Circulating Fluidized Bed) dengan kapasitas produksi 2 x 100 MW dan keandalanya harus tetap optimal. Kehandalan tersebut dijaga dengan menjaga konsumsi batubara untuk kapasitas tersebut berkisar 50 ton/jam. Namun pada PLTU Tarahan sering timbul

masalah yaitu terjadi plagging pada line batubara yang menuju furnace sebanyak … kali.

Akibat plaging tersebut terjadi derating unit pembangkit sebesar 20-50 MW untuk tiap line batubara. Akibatnya terjadi banyak kerugian sebesar Rp. … . Mengatasi permasalahan tersebut maka diperlukan pemecah masalah yaitu dibuat manhole pada sisi tube line batubara. Namun masih membutuhkan waktu kira-kira sebesar 30

menit untuk mengatasi permasalahan tersebut dan solusi tersebut masih kurang efektif.

APALAGI LINBAT (Anti Plaaging Line Batubara) merupakan salah sousi untuk mengatasi permasalahan tersebut agar lebih efektif dan mampu menjaga kehandalan boiler serta pembagkit. Prinsip kerja APALAGI LINBAT adalah dengan memanfaatkan prinsip kerja pneumatik untuk mendorong piston yang ujung nya menusuk kedalam sisi

tube line batubara untuk mengatasi plaggging batubara Biaya untuk pembuatan alat tersebut adalah sebesar Rp……. Dan untuk manfaat yang dapat diterima dari solusi tresebut sebesar Rp. ….. dengan penghematan sebesar Rp. ……. Pemecah permasalahan tersebut sangat cocok untuk diaplikasikan pada PLTU sejenis untuk

mengatasi plaging batubara.

PLTU Tarahan adalah salah satu pembangkit di Indonesia yang menggunakan teknologi Boiler CFB. Boiler CFB adalah sistem boiler yang mensirkulasi batubara yang belum habis terbakar didalam Furnace sehingga pembakaran lebih sempurna dengan menggunakan pasir (material bed) sebagai media pemindah panas dan udara pembakaran yang berfungsi membantu sirkulasi. Pada saat unit off, ditemukan bahwa banyak nozzle yang sudah rusak bahkan pecah yang mengakibatkan masuknya

material bed ke dalam bagian nozzle yang rusak tersebut. Material bed tersebut akan tertampung di bottom plenum sehingga diperlukan drain setiap hari untuk menghindari penuh di bottom plenum. Berdasarkan data pengukuran, Material bed yang tertampung di bottom plenum masih memiliki temperatur tinggi yaitu sekitar

100OC. Bahkan tidak jarang, masih terdapat bara api pada material bed tersebut. Hal ini sangat membahayakan operator maupun orang-orang yang berada di sekelilingnya. Selain itu, belum ada bak penampungan khusus untuk menampung material bed yang telah di-drain dari bottom plenum sehingga material bed tersebut

tercecer dilantai dan diperlukan petugas untuk membersihkan material bed tersebut.

Untuk itu perlu dilakukan modifikasi untuk mengatasi permasalahan pada material bed hasil drain dari bottom plenum tersebut dengan “PAMAN TOMAS (Pipa Aman Bottom Ash)”. Modifikasi yang dilakukan adalah dengan menambahkan jalur pipa menuju conveyor ash screw yang bertujuan agar material bed yang telah di-drain dan

bottom ash dapat ditampung di bottom ash silo. Untuk mendinginkan material bed tersebut memanfaatkan udara kompresor. Selain itu, “PAMAN TOMAS” dilengkapi dengan sistem pneumatic pada buka tutup valve-nya. Dengan adanya tambahan sistem pneumatic ini, operator tidak perlu ke local untuk membuka valve drain bottom

(26)

PLTU Tarahan merupakan PTLU yang menggunakan boiler tipe CFB (Circulating Fluidized Bed). Pada boiler CFB terjadi proses sirkulasi bed material dan batubara yang tidak habis terbakar di dalam furnace akan masuk dan berputar pada cyclone kemudian turun ke sealpot dan diinjeksikan kembali ke dalam furnace. Untuk menghindari

penumpukan material pada sealpot, maka operator melakukan drain sealpot secara berkala. Drain sealpot dilakukan dengan cara membuka drain valve secara manual untuk mengeluarkan material yang ada pada sealpot. Kendala yang dihadapi oleh operator pada saat melakukan drain sealpot adalah tingginya temperatur material

yang melalui pipa drain sehingga mengakibatkan pipa drain menjadi panas dan membahayakan operator. Berdasarkan masalah tersebut, penulis berinovasi untuk memudahkan operator dalam melakukan drain sealpot dengan cara memodifikasi drain valve dengan penambahan motor sebagai penggerak. Dengan penambahan

motor pada drain valve, maka operator tidak perlu bersentuhan langsung dengan drain valve sealpot sehingga kecelakaan kerja akibat temperatur tinggi dapat dihindari.

PLTU Tarahan adalah salah satu pembangkit di Sumatra Bagian Selatan dengan kapasitas 2x100 MW. Dalam beroperasi, kinerja PLTU dipengaruhi oleh beberapa hal, salah satunya adalah kinerja boilernya.

Di dalam boiler terdapat beberapa parameter-paramater yang perlu dimonitor secara kontinu, di antara lain adalah temperature dan DP furnace. Membahas mengenai DP furnace, nilai DP furnace yang tinggi mengindikasikan terjadinya penumpukan material bed di dalam furnace. Hal ini menyebabkan tidak dapat dilakukannya

reinjection inerd bed sehingga distribusi panas dalam furnace kurang optimal. Salah satu cara mengurangi dan mengontrol nilai DP furnace adalah dengan mengoprasikan Ash screw. Namun pada PLTU Tarahan,pengoprasian Ash screw belum optimal. Hal ini disebabkan karena efek domino yang disebabkan oleh distribusi panas yang kurang baik tadi.Temperatur furnace yang tinggi ini menyebabkan temperatur material bed yang dibuang oleh Ash Screw menjadi lebih panas ( mencapai ±

100º C) dari temperatur normalnya (± 40º C) sehingga flexible join Ash Screw menjadi terbakar serta Ash screw tidak dapat dioperasikan lagi.

Oleh karena itu, perlu dilakukan modifikasi “SEXI (Sliding Expansion Joint Improvement)”.Modifikasi yang dilakukan adalah dengan mengganti material dan mendesain ulang expansion joint. Menggunakan material berupa metal yang mempunyai titik leleh tinggi sehingga expansion joint tidak terbakar saat suhu bottom ash terlalu tinggi. Dengan adanya inovasi ini diharapkan Ash Screw dapat terus dioperasikan secara optimal sehingga parameter-parameter di dalam furnace dapat berada pada

nilai normalnya.

Coal handling system atau sistem transfortasi batubara memegang peranan penting dalam pembangkit listrik berbahan bakar batubara karena berfungsi mensuplai bahan bakar. Karena itu coal handling system harus memiliki keandalan yang tinggi supaya proses penyediaan batubara ke unit berjalan lancar.

Electric fault pada coal crusher merupakan salah satu kendala yang timbul pada sistem transfortasi batubara yang menyebabkan batubara tidak tersalur ke coal bunker karena coal crusher harus berhenti beroperasi untuk proses perbaikan. Synthetic fault terjadi karena adanya overload yang diakibatkan oleh beberapa hal diantaranya adalah adanya material asing yang masuk ke dalam coal crusher dan batubara yang masuk ke dalam coal crusher terlalu besar/tidak sesuai size yang telah ditentukan. Adanya material asing yang masuk ke dalam coal crusher dan batubara yang masuk ke dalam coal crusher terlalu besar/tidak sesuai size yang telah ditentukan juga dapat menyebabkan rusaknya ring hammer pada coal crusher dan seharusnya PT PLN (Persero) dapat melaukan klaim ke vendor berupa penggantian batubara ataupun

pengurangan harga dari batubara yang telah dibeli.

Modifikasi dilakukan dengan menambahkan penyaring/screen dan disediakan penampung hasil reject yang dipasang pada chute hopper pada transfer tower 2 PLTU Sebalang sebelum melewati coal crusher. Modifikasi yang dilakukan cukup sederhana, murah dan mudah dalam mendapatkan material. Hasil akhir yang diharapkan dari

modifikasi penambahan penyaring batubara adalah kinerja optimum dari operasional pembangkit dengan penanggulangan terhadap permasalahan coal crusher, mencegah terjadinya kerusakan pada ring hammer pada crusher, dan menjaga kualitas ukuran batubara sesuai permintaan/kontrak batubara.

(27)

Coal handling system atau sistem transfortasi batubara memegang peranan penting dalam pembangkit listrik berbahan bakar batubara karena berfungsi mensuplai bahan bakar. Karena itu coal handling system harus memiliki keandalan yang tinggi supaya proses penyediaan batubara ke unit berjalan lancar.

Electric fault pada coal crusher merupakan salah satu kendala yang timbul pada sistem transfortasi batubara yang menyebabkan batubara tidak tersalur ke coal bunker karena coal crusher harus berhenti beroperasi untuk proses perbaikan. Synthetic fault terjadi karena adanya overload yang diakibatkan oleh beberapa hal diantaranya adalah adanya material asing yang masuk ke dalam coal crusher dan batubara yang masuk ke dalam coal crusher terlalu besar/tidak sesuai size yang telah ditentukan. Adanya material asing yang masuk ke dalam coal crusher dan batubara yang masuk ke dalam coal crusher terlalu besar/tidak sesuai size yang telah ditentukan juga dapat menyebabkan rusaknya ring hammer pada coal crusher dan seharusnya PT PLN (Persero) dapat melaukan klaim ke vendor berupa penggantian batubara ataupun

pengurangan harga dari batubara yang telah dibeli.

Modifikasi dilakukan dengan menambahkan penyaring/screen dan disediakan penampung hasil reject yang dipasang pada chute hopper pada transfer tower 2 PLTU Sebalang sebelum melewati coal crusher. Modifikasi yang dilakukan cukup sederhana, murah dan mudah dalam mendapatkan material. Hasil akhir yang diharapkan dari

modifikasi penambahan penyaring batubara adalah kinerja optimum dari operasional pembangkit dengan penanggulangan terhadap permasalahan coal crusher, mencegah terjadinya kerusakan pada ring hammer pada crusher, dan menjaga kualitas ukuran batubara sesuai permintaan/kontrak batubara.

Permasalahan yang terjadi pada Sistem Batu Bara Sebalang disebabkan banyak faktor. Akhir-akhir ini pengambilan batu bara di Jetty pada Ship Unloader terganggu sehingga pengambilan batu bara dari kapal tongkang tidak berjalan semestinya. Proses berjalannya grabber dari arm ship unloader pangkal ke ujung tidak berjalan dengan pas. Salah satu penyebab gangguan utama tersebut berasal dari TRUST BREAK. TRUST BREAK tersebut cepat mengalami kerusakan karena bahan material yang

ada pada TRUST BREAK cepat mengalami aus. Lama penggantian TRUST BREAK lama dengan yang baru memakan waktu sekitar 2 hari. Dalam 1 bulan, kerusakan pada TRUST BREAK mencapai 4 kali kerusakan. Itu menyebabkan Ship Unloader(SU) tidak dapat bekerja. Maka, disini solusi untuk mengurangi gangguan tersebut adalah

dengan cara memodifikasi material-material yang ada pada TRUST BREAK.

PLTU Tarahan adalah salah satu pembangkit di Sumatra Bagian Selatan dengan kapasitas 2x100 MW. PLTU ini menggunakan jenis Boiler CFB dengan batubara sebagai bahan bakar utama dan pemakaian bed material berupa pasir kuarsa.

Pembakaran batubara di PLTU tipe CFB dibantu dengan pasir kuarsa sebagain bed material. Pasir kuarsa ini akan disirkulasikan terus – menerus di dalam furnace dan siclone. Sirkulasi dari pasir kuarsa dan batubara ini terkadang mengakibatkan abrasif pada pipa – pipa di dalam boiler. Abrasif pada pipa ini dapat berlangsung dalam frekuensi dua kali dalam satu tahun. Pipa yang mengalami abrasif akan diganti dengan cara pengelasan dengan bahan pipa baru. Untuk pengecekan sambungan pipa

yang sudah terpasang dilakukan hydro test dengan cara mengalirkan air demin dengan tekanan tertentu ke dalam pipa – pipa boiler. Pengecekan ini berguna untuk mengetahui apakah sambungan pada pipa terdapat kebocoran atau tidak. Hydro test ini memakai lebih dari 400 ton air demin. Setelah hydro test air demin akan

dibuang secara cuma – cuma melalui IBT (intermitten blowdown tank) . Padahal air sisa hydro test ini masih sangat dimungkinkan untuk di manfaatkan.

Untuk itu perlu dilakukan penambahan line untuk memanfaatkan air buangan dari hydro test ini dengan ”PENAMBAL PAHIT” (Penambahan Line Guna Pemanfaatan Air Hydro Test). Sistem ini menambahkan pipa baru dibawah IBT menuju ke deep weel, jadi nantinya pipa akan mentransfer air sisa hydro test ke deep weel untuk di manfaatkan. Pada pipa akan dibuat percabangan pipa Y antara line lama dengan yang baru. Valve akan di aplikasikan di masing – masing percabangan pada pipa Y.

PLTU Tarahan adalah salah satu pembangkit di Sumatra Bagian Selatan dengan kapasitas 2x100 MW. PLTU ini menggunakan jenis Boiler CFB dengan bahan bakar batubara kalori menengah (Medium rank Coal) sebagai bahan bakar utama.

Pada sistem Boiler CFB mempunyai tiga komponen utama yaitu Furnace, Cyclone, dan Backpass. Dimana masing-masing komponen mempunyai peranan yang sangat penting, diantaranya furnace sebuagai ruang bakar dan sebagai lokasi tempat berubahnya fasa cair ke fasa uap, cyclone sebagai tempat penyaringan batubara yang

sudah terbakar sempurna dan tidak, dan yang terkahir adalah backpass dimana backpass berfungsi sebagai tempat jalur gas buang hasil pembakaran dan sebagai tempat pemanas air dan uap sebelum memutar turbin.

Salah satu sistem pada boiler CFB yaitu Cyclone, dimana komponen pada cyclone sering mengalami keretakan (Crack) pada sisi refractory Bull Nose dikarenakan refractory mengalami abrasive akibat material bed yang berputar menabrak refractory Bull Nose di cyclone, dampak dari rusaknya refractory bull nose ini adalah dapat

membuat bertambah banyaknya keretakan pada refractory sekitaran bull nose dan akan mengakibatkan refractory bisa lepas kemudian dapat merusak nozzle pada selpot dan dampak terburuknya adalah bocornya cyclone karena pelindung refractory sudah lepas.

Untuk mengatasi permasalahan sering retaknya refractory bull nose pada cyclone maka akan dilakukan Modifikasi Desain Refractory Bull Nose Cyclone Boiler CFB (MIE REBUS CYCLONE BOILER CFB) berdasarkan hasil analisa dari setiap kejadian yang telah terjadi pada PLTU Tarahan. Dangan modifikasi refractory ini, dapat mengurangi

(28)

PLTU Tarahan adalah salah satu pembangkit di Sumatra Bagian Selatan dengan kapasitas 2x100 MW. PLTU ini menggunakan jenis Boiler CFB dengan bahan bakar batubara kalori menengah (Medium rank Coal) sebagai bahan bakar utama.

Pada sistem Boiler CFB mempunyai tiga komponen utama yaitu Furnace, Cyclone, dan Backpass. Dimana masing-masing komponen mempunyai peranan yang sangat penting, diantaranya furnace sebuagai ruang bakar dan sebagai lokasi tempat berubahnya fasa cair ke fasa uap, cyclone sebagai tempat penyaringan batubara yang

sudah terbakar sempurna dan tidak, dan yang terkahir adalah backpass dimana backpass berfungsi sebagai tempat jalur gas buang hasil pembakaran dan sebagai tempat pemanas air dan uap sebelum memutar turbin.

Salah satu sistem pada boiler CFB yaitu Cyclone, dimana komponen pada cyclone sering mengalami keretakan (Crack) pada sisi refractory Bull Nose dikarenakan refractory mengalami abrasive akibat material bed yang berputar menabrak refractory Bull Nose di cyclone, dampak dari rusaknya refractory bull nose ini adalah dapat

membuat bertambah banyaknya keretakan pada refractory sekitaran bull nose dan akan mengakibatkan refractory bisa lepas kemudian dapat merusak nozzle pada selpot dan dampak terburuknya adalah bocornya cyclone karena pelindung refractory sudah lepas.

Untuk mengatasi permasalahan sering retaknya refractory bull nose pada cyclone maka akan dilakukan Modifikasi Desain Refractory Bull Nose Cyclone Boiler CFB (MIE REBUS CYCLONE BOILER CFB) berdasarkan hasil analisa dari setiap kejadian yang telah terjadi pada PLTU Tarahan. Dangan modifikasi refractory ini, dapat mengurangi

sering retakya refractory bull nose pada cyclone.

PLTU Tarahan adalah salah satu pembangkit di Sumatra Bagian Selatan dengan kapasitas 2x100 MW. PLTU ini menggunakan jenis Boiler CFB dengan bahan bakar batubara kalori menengah (Medium rank Coal) sebagai bahan bakar utama.

Pembakaran batubara di PLTU menghasilkan abu yang dikenal sebagai Fly Ash dan Bottom Ash. Fly Ash adalah abu terbang yang terbawa oleh flue gas (gas buang) sedangkan Bottom Ash adalah abu yang berukuran lebih berat sehingga akan terendap di bawah boiler. Bottom ash tersebut kemudian ditransferkan menuju ash veyor

melalui ash screw cooler. Disamping digunakan untuk media penyalur bottom ash ke ash veyor, ash screw cooler merupakan perlatan yang digunakan sebagai media pendingin bottom ash dengan cara mengalirkan battom ash ke line ash screw cooler yang berupa ulir – ulir yang dilapisi water jacket.

Ketika ash screw cooler tidak terisi dengan bootom ash yang dikarenakan adanya slagging atau tidak tersedianya bottom ash pada bottom plenum, udara pembakaran dapat masuk ke dalam line ash screw cooler sehingga menyebabkan munculnya api yang dapat merusak perlatan yang terhubung dengan ash screw cooler seperti line inlet ash veyor dan ash veyor. Saat ini digunakan valve manual untuk menutup jalur inlet dan outlet ash screw cooler. Hal ini tentu mengurangi efisiensi untuk mengatasi

gangguan tersebut yakni dari segi efisiensi waktu dan ketika dilakukan penutupan valve secara manual memiliki tingkat bahaya yang tinggi sehingga dapat menimbulkan resiko kecelakaan kerja.

Untuk itu perlu dilakukan modifikasi guna mengatasi gangguan yang terjadi dengan “MAVIA” (Automatic Valve in Ash Screw Cooler). Modifikasi yang dilakukan adalah dengan menambahkan automatic valve jenis pneumatic valve pada inlet dan outlet ash screw cooler. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi waktu dalam

penanganan ketika terjadi sulutan api pada line ash screw cooler, yang mana tidak perlu melakukan penutupan valve secara manual. Disamping itu dengan menggunakan automatic valve dapat memperkecil resiko kecelakaan kerja bila dibandingkan dengan penutupan valve secara manual.

Pusat Listrik Tenaga Panas Bumi merupakan pembangkit yang menghasilkan listrik dengan memanfaatkan uap dari dalam bumi yang kemudian digunakan untuk memutarkan turbin uap yang telah tersambung dengan generator sehingga menghasilkan energi listrik. Untuk mengoperasikan pembangkit secara maksimal, diperlukan peralatan bantu yang berguna untuk mengatur aliran fluida di dalam sistem pembangkit ini. Katup adalah jenis peralatan bantu yang berguna untuk mengatur aliran fluida, dalam pembangkit ini banyak terdapat beberapa jenis katup, misalnya katup manual dan katup otomatis. Masalah yang terjadi pada pembangkit ini adalah pada saat kondisi pembangkit start-up dan beroperasi diperlukan operator lapangan yang bekerja untuk mengoperasikan katup manual namun karena kurang adanya pengetahuan diperlukan panduan dari operator senior sehingga menimbulkan kesulitan dari operator lapangan (terutama operator baru dan siswa OJT), adapun perubahan kondisi manual valve disebabkan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab (misalnya kunjungan instansi tertentu) sehingga dapat mengakibatkan perubahan

posisi manual valve yang menyebabkan gangguan pada aliran fluida serta dapat menyebabkan kerusakan peralatan bahkan kondisi unit trip. Tujuan dari adanya pelabelan pada manual valve adalah untuk memudahkan operator tersebut untuk mengoperasikan valve sesuai dengan set-point yang ditentukan pada saat start-up, serta memudahkan operator pada saat patrol check unit pembangkit untuk melihat kondisi manual valve terjadi perubahan/pergeseran posisi pembukaannya. Estimasi

biaya yang digunakan untuk memproduksi label instruksi manual valve ini sebesar Rp. 20.000/lembar.

Lalat ancol (label peralatan anti kecolongan) adalah label yang dipasang pada tiap-tiap mesin atau peralatan. Pada lalat ancol ini, terdapat kolom nama alat, nama grup shift, waktu shift, kondisi, dan nomor alat. Lalat ancol ini harus diperiksa oleh operator setiap melakukan patrol check. Patrol check adalah kegiatan rutin yang dilakukan

oleh operator untuk memeriksa dan memastikan mesin berjalan normal. Pada saat patrol check, operator harus melihat parameter mesin yang telah ditentukan dan kemudian mengisi data logsheet local. Data logsheet local merupakan data yang penting untuk history parameter sebuah mesin atau peralatan. Selain itu data logsheet

local ini juga digunakan sebagai acuan operasi sebuah mesin atau peralatan karena telah tertera standar parameter masing-masing alat. Pada saat pengisiannya dilapangan, sering kali operator local menyepelekan pengisiannya. Operator mengisi data dengan cara memperkirakan angka (curang) yang biasa tertera pada paremeter mesin atau peralatan. Dengan kata lain operator local tidak mengecek parameter yang ada secara langsung. Akibatnya peralatan yang tidak dilakukan pengecekan, bisa saja mengalami gangguan yang kemudian berimbas pada tripnya suatu peralatan tersebut. Suatu peralatan yang trip akan juga mempengaruhi sistem bahkan dapat membuat unit trip. Tujuan dipasangnya Lalat ancol untuk mencegah operator yang lalai atau curang dalam pengisian logsheet local. Sehingga dengan adanya lalat ancol ini, kecurangan tersebut dapat dihilangkan. Cara penerapan lalat ancol ini juga sangat mudah. Operator hanya harus menggeser penutup

(29)

Lalat ancol (label peralatan anti kecolongan) adalah label yang dipasang pada tiap-tiap mesin atau peralatan. Pada lalat ancol ini, terdapat kolom nama alat, nama grup shift, waktu shift, kondisi, dan nomor alat. Lalat ancol ini harus diperiksa oleh operator setiap melakukan patrol check. Patrol check adalah kegiatan rutin yang dilakukan

oleh operator untuk memeriksa dan memastikan mesin berjalan normal. Pada saat patrol check, operator harus melihat parameter mesin yang telah ditentukan dan kemudian mengisi data logsheet local. Data logsheet local merupakan data yang penting untuk history parameter sebuah mesin atau peralatan. Selain itu data logsheet

local ini juga digunakan sebagai acuan operasi sebuah mesin atau peralatan karena telah tertera standar parameter masing-masing alat. Pada saat pengisiannya dilapangan, sering kali operator local menyepelekan pengisiannya. Operator mengisi data dengan cara memperkirakan angka (curang) yang biasa tertera pada paremeter mesin atau peralatan. Dengan kata lain operator local tidak mengecek parameter yang ada secara langsung. Akibatnya peralatan yang tidak dilakukan pengecekan, bisa saja mengalami gangguan yang kemudian berimbas pada tripnya suatu peralatan tersebut. Suatu peralatan yang trip akan juga mempengaruhi sistem bahkan dapat membuat unit trip. Tujuan dipasangnya Lalat ancol untuk mencegah operator yang lalai atau curang dalam pengisian logsheet local. Sehingga dengan adanya lalat ancol ini, kecurangan tersebut dapat dihilangkan. Cara penerapan lalat ancol ini juga sangat mudah. Operator hanya harus menggeser penutup

pada kolom nama grup shift, waktu, dan kondisi saja. Estimasi biaya pembuatan lalat ancol ini sekitar Rp. 300.000/pcs.

PLTP Ulubelu merupakan satu-satunya pembangkit listrik geothermal yang ada di Provinsi Lampung. Dengan kapasitas pembangkit 2 X 55 MW, PLTP Ulubelu memiliki peranan sangat vital dan merupakan pembangkit paling handal di unit kerja PT PLN (Persero)Sektor Pengendalian Pembangkitan Bandar Lampung. Hal ini dapat dilihat

dari rendahnya frekuensi pemadaman pembangkit tiap tahunnya, dan menyumbang 23,15% dari total energy yang dibangkitkan di Provinsi Lampung. Oleh karena itu, untuk menjaga agar unit tetap beroperasi terbagi dua pekerjaan yaitu operasi dan pemeliharaan. Operasi dikerjakan oleh Operator sedangkan Pemeliharaan dikerjakan oleh HAR. Operator bertugas menjaga unit tetap beroperasi dengan memantau unit melalui DCIS (Distributed Control And Information System)

di Control Room dan Melakukan Local Logsheet di Lokal. Local Logsheet merupakan kegiatan mengamati dan mencatat kondisi dan parameter pada peralatan sehingga apabila terdapat perbedaan kondisi peralatan maka dapat langsung dilaksanakan langkah pencegahan.

Factory Tour Guide merupakan sebuah keteraturan untuk membimbing Pegawai maupun pengunjung di dalam pembangkit dalam melaksanakan pengecekkan pada peralatan pembangkit. Selama ini, sangat jarang ditemukan sebuah rambu-rambu sebagai petunjuk untuk pegawai dalam mengerjakan pengecekkan local pembangkit. selain itu, Factory Tour Guide merupakan urutan-urutan dalam pegawai melaksanakan tugasnya secara sistematis tanpa harus berbolak-balik dari satu tempat ke tempat

lain. Factory Tour Guide merupakan petunjuk yang dapat berupa symbol Tanda Arah, Garis batas Pegawai Papan Petunjuk, dan lain sebagainya sehingga menciptakan keteraturan dalam bekerja.

Kompresor pada PLTP Ulubelu mempunyai peranan penting yaitu digunakan sebagai penyedia udara tekan instrument dan servis. Udara instrument berfungsi untuk menggerakkan pneumatic valve, sedangkan udara servis berfungsi sebagai pembersihan peralatan. Contoh pneumaic valve yang menggunakan udara instrument

antara lain MSV dan MCV, sehingga harus benar-benar dijaga kinerjanya.

Hentakan keras pada saat start kompresor disebabkan oleh putaran awal motor penggerak yang tinggi dan adanya tekanan sisa yang terjebak di cylinder head yang belum sepenuhnya dirilis ke atmosfer. Sehingga kerusakan pada kompresor akan mempengaruhi tingkat keandalan dari kinerja peralatan. Berdasarkan data ILS (Incident

Log Sheet), kerusakan pada kompresor instrument maupun servis yang sering terjadi yaitu pecahnya coupling.

Oleh karenanya, suatu evaluasi kerja harus dilakukan untuk mengurangi hentakan keras tersebut. Metode yang dilakukan dengan menggunakan inverter dan solenoid valve. Penggunaan inverter bertujuan untuk membuat start awal motor kompresor menjadi smooth. Sedangkan penambahan solenoid valve bertujuan untuk merilis udara sisa yang terjebak di cylinder head ke atmosfer. Dengan penambahan inverter dan solenoid valve sebesar Rp29.602.500,- dan apabila kerugian diakumulasikan

selama 1 tahun sebesar Rp127.500.000,- (untuk 1 kompresor) maka akan memperoleh Save and Gain sebesar Rp97.897.500,-.

PLTP merupakan pembangkit Geothermal yang ramah lingkungan, yang memanfaatkan uap panas dari reservoir guna memutar turbin. PLTP Ulubelu yang mempunyai daya terpasang sebesar 2x55 MW yang terletak di kecamatan Ulubelu, Kabupaten Tanggamus, Lampung mendapatkan pasukan steam dari PT. PERTAMINA GEOTHERMAL

ENERGI pada kondisi normal sebesar 350 ton/hr dan pada pressure 6.3 bar.

Kurangnya pengetahuan pembacaan pada urutan aliran pipa membuat banyak kesalahpahaman dalam transfer informasi antara operator Control Room dan operator local ataupun pihak pemeliharaan apabila terjadi permasalahan atau pekerjaan pada peralatan-peralatan yang ada di unit. Oleh karena itu perlu adanya penamaan pada

(30)

PLTP merupakan pembangkit Geothermal yang ramah lingkungan, yang memanfaatkan uap panas dari reservoir guna memutar turbin. PLTP Ulubelu yang mempunyai daya terpasang sebesar 2x55 MW yang terletak di kecamatan Ulubelu, Kabupaten Tanggamus, Lampung mendapatkan pasukan steam dari PT. PERTAMINA GEOTHERMAL

ENERGI pada kondisi normal sebesar 350 ton/hr dan pada pressure 6.3 bar.

Kurangnya pengetahuan pembacaan pada urutan aliran pipa membuat banyak kesalahpahaman dalam transfer informasi antara operator Control Room dan operator local ataupun pihak pemeliharaan apabila terjadi permasalahan atau pekerjaan pada peralatan-peralatan yang ada di unit. Oleh karena itu perlu adanya penamaan pada

setiap arah aliran steam, water cooling, NCG, Oil, chemical treatment untuk memperkecil kesalahpahaman informasi yang diberikan antar operator.

Kondensor merupakan salah satu peralatan penting dalam sebuah proses di power plant khususnya pada sistem PLTU Bukit Asam yang fungsinya adalah untuk mengkondensasikan uap hasil pembuangan ekstraksi turbin menjadi titik-titik air (air kondensat) yang kemudian disirkulasikan kembali keboiler untuk diproses kembali

menjadi uap.

Melihat pentingnya peranan kondensor ini, maka kinerja dari kondensor selalu diupayakan dalam kondisi maksimal baik dari sisi pengoperasian maupun dari pola pemeliharaan. Inovasi ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas kondensor secara real time berdasarkan data actual di lapangan dan sebagai media evaluasi untuk mendapatkan pola pemeliharaan yang maksimal. Metode yang digunakan yaitu modifikasi alat instrumentasi sebagai nilai input yang dimana akan diproses oleh suatu

rangkaian microcontroller untuk mendapatkan nilai efektivitas kondesor. Nilai efektivitas kondesor ini akan ditampilkan secara digital sehingga memudahkan operator local maupun tim pemeliharaan untuk memperoleh data dan mengambil tindakan dini apabila terjadi penurunan efektivitas kondensor. Dengan adanya aplikasi ini maka

efektivitas kondensor dapat terus terjaga sehingga efisiensi unit dapat mencapai nilai maksimal.

Vacump Pump (CVI) merupakan sistem yang mendukung proses kevakuman di dalam kondensor. Dimana dalam prosesnya memvakumkan kondensor dengan media aliran air demin. Air demin ini setelah digunakan untuk proses kevakuman suhunya akan naik, karena air demin berinteraksi dengan udara ataua uap panas yang terhisap dari kondensor. Jika air demin ini panas, maka akan mengganggu proses kevakuman kondensor. Untuk proses pendinginan air demin itu digunakan media pendingin yakni tube yang dialiri air pendingin CWP (CRF). Proses pendinginan ini terkadang terganggu oleh tube yang kotor. Maka dari itu perlu tube-tube ini perlu

dibersihkan.

Pola pembersihan tube yang selama ini dilakukan adalah dengan memasukan peluru-peluru yang di dorong dengan air. Dengan pola pembersihan seperti itu maka sirkulasi air pendingin dari CWP (CRF) dihentikan. Sementara air pendingin CWP (CRF) dihentikan, maka air demin ditambahkan untuk membantu proses pendinginan.

Dengan pemakaian air demin ini tentunya biaya yang diperlukan cukup besar.

Maka dari itu inovasi yang akan kami ajukan adalah pemebersihan tube Vacuum Pump (CVI) dengan menggunakan bola tapproge. Dengan penggunaan bola tapproge ini maka pemebrsihan tube vacuum pump bisa secara online tanpa harus menghentikan aliran di tube nya itu sendiri, dan menghindari penggunaan air demin yang

berlebihan.

Harga bola taprogge cenderung meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Hal tersebut membuat penulis berpikir untuk memanfaatkan penggunaan bola taprogge bekas yang masih dalam kondisi baik se-optimal mungkin. Salah satunya adalah melalui proses pemilahan bola taprogge bekas menggunakan saringan bola taprogge otomatis sistem eliminasi (SABOTASE). Hal ini bertujuan untuk mengurangi biaya pembelian bola taprogge serta mengoptimalkan kembali kerja CTA (Ball Tube Cleaning

System).

Pada penugasan Sains and Techmology Olympiad (STO) ini dilakukan rancang desain serta pembuatan alat kerja yaitu berupa saringan bola taprogge otomatis sistem eliminasi (SABOTASE) sehingga alat tersebut dapat diaplikasikan secara langsung penggunaanya di PLTU Sektor Bukit Asam.

Prinsip kerja dari saringan bola taprogge sistem eliminasi (SABOTASE) adalah memisahkan bola taprogge bekas dari yang masih layak guna dengan bola taprogge yang tidak layak dalam hal ini mengalami perubahan dimensi berdasarkan parameter ukuran diameter lubang tube air pendingin kondensor.

Pada eksperimen yang sudah dilakukan didapatkan bahwa dalam jangka waktu satu bulan bola taprogge yang masih dapat digunakan rata rata sejumlah ... bola dari total jumlah keseluruhan sebanyak ... bola. Sehingga dari pengoperasian SABOTASE ini dapat diperoleh potensi saving sebesar Rp. ... per tahun.

(31)

Dalam sistem pembangkitan tenaga listrik tanaga uap, salah satu hal yang sangat penting yaitu menjaga kontinuitas penyaluran bahan bakar seperti yang kami bahas mengenai batubara sebagai bahan bakar utama PLTU Bukit Asam. Oleh karena itu, perlu adanya antisipasi dari gangguan yang terjadi. Salah satunya dengan

mengantisipasi terjadinya clogging bunker batubara pada PLTU yang merupakan gangguan dengan frekuensi paling tinggi pada PLTU Bukit Asam.

Laporan ini membahas mengenai antisipasi clogging bunker Mill 3 FOA melalui pemantauan level bunker dengan menggunakan alat sensor level protable. Kondisi bunker yang sebelumnya telah dipasangi sensor level menggunakan bandul dengan sistem pengiriman alarm ketika kondisi batubara di dalam bunker pada level low. Namun yang terjadi adalah sensor level tersebut sering mengirim sinyal palsu dikarenakan tidak tahan panas dan debu. Oleh karena itu, saat ini sensor level tersebut telah dinon-aktifkan. Dalam laporan ini, kami merancang suatu alat menggunakan sensor ultrasonik berbasis microcontroller. Penggunaan alat tersebut dibawa dan diarahkan ke dalam bunker yang kemudian pada display alat akan terbaca tinggi batubara di dalam bunker kemudian muncul nilai level batubara dalam persen. Dari

nilai tersebut, pemakai alat dapat memperkirakan level batubara di dalam bunker, apabila kondisi level bunker low maka harus segera dilakukan pengisian batubara untuk menghindari terjadinya clogging.

Dalam sistem pembangkitan tenaga listrik, salah satu hal yang sangat penting yaitu menjaga kontinuitas penyaluran bahan bakar batubara sebagai bahan bakar utama PLTU Bukit Asam. Oleh karena itu, perlu adanya antisipasi dari gangguan yang terjadi. Salah satunya dengan mengantisipasi terjadinya clogging bunker batubara pada

PLTU yang merupakan gangguan dengan frekuensi paling tinggi pada PLTU Bukit Asam.

Laporan ini membahas mengenai penanganan blocking pada hopper T6 untuk mengantisipasi clogging bunker mill 3 FOA. Pada penanganan blocking T6 biasanya dilakukan menggunakan water hydrant untuk menghancurkan batubara yang menempel pada dinding hopper T6. Padahal hal tersebut menyebabkan air ikut masuk ke

dalam bunker dan membuat batubara di dalam bunker juga basah. Secara tidak langsung karena batubara yang basah dapat membuat peluang terjadi clogging di dalam bunker juga semakin besar. Oleh karena itu dalam laporan ini, kami merancang suatu alat yang digunakan untuk memudahkan penanganan gangguan tersebut yaitu tongkat garpu untuk dilakukan pembobrosan batubara pada hopper T6. Alat yang kami rancang menggunakan bahan dasar metal yang diharapkan kuat dan tahan

lama.

Pada sebuah mesin, oli merupakan suatu hal yang sangat penting yaitu untuk melumasi bagian mesin agar mengurangi gesekan antar gerigi-gerigi yang ada di dalamnya. Pada suatu pembangkit listrik batubara seperti di PLTU Bukit Asam, mill merupakan mesin untuk memproses batubara menjadi serbuk-serbuk kecil sebagai

bahan bakar utama pada boiler. Mengingat kebutuhan akan kehandalan mill untuk dapat terus beroperasi maka perlu menjaga jumlah oli agar tidak terjadi keausan mesin yang dapat mengakibatkan kerusakan mill dan berdampak terganggunya proses produksi listrik.

Dalam proyek STO ini dibuat rancang bangun alat pemantau level oli mill yang berfungsi untuk mengetahui level oli pada mill, sehingga akan memudahkan bagian pemeliharaan untuk menambah oli apabila jumlahnya sudah berada pada level rendah.

(32)

Sistem Mill merupakan salah satu sistem penunjang utama pada PLTU, karena sistem ini yang menyuplai bahan bakar batubara menuju boiler. Untuk menjaga keandalan mill maka diperlukan pola pengoperasian dan pemeliharaan mill secara tepat. Kendala yang dialami oleh pihak operator dan maintenance di lokal yaitu tidak adanya

nameplate pada setiap peralatan sistem mill sehingga menyulitkan pihak operator dalam mengetahui peralatan dan menyulitkan pihak maintenance ketika akan melakukan pemeliharaan.

Untuk memudahkan pihak operator dan maintenance, maka dibuatlah inovasi barcode peralatan sistem mill. Barcode ini ditempel pada setiap peralatan sistem mill, sehingga ketika operator atau maintenance ingin mengetahui tentang peralatan tersebut tinggal melakukan scan barcode menggunakan aplikasi HP. Pada barcode ini

berisi penjelasan mengenai peralatan, gambar konstruksi,spesifikasi peralatan, SOP dan P&ID.

Sistem pembakaran batubara meliputi silo, coal feeder, mill, coal pipe, dan menuju ruang bakar boiler. Mill adalah mesin yang digunakan untuk menggerus batubara yang diumpankan dari coal feeder menjadi batubara serbuk yang selanjutnya akan menuju ruang bakar boiler. Pada saat pengoperasian mill, biasanya lama kelamaan layer terkikis oleh chain feeder mengakibatkan layer tersebut terangkat ke atas dan mengganjal sehingga mengakibatkan kerja chain feeder berat. Indikasi gangguan chain feeder tersebut dapat dilihat dari control room ampere motor chain feeder tinggi (>3A). Disaat dilakukannya pemeliharaan mill, proses penggantian layer akan

membutuhkan waktu yang lama hampir sehari dan prosedur penggantian layer ini dilakukan kurang aman, karena dilakukan didalam coal feeder. Oleh karena itu direkomendasikan penggantian jalur layer chain feeder. Tujuan dilakukan penggantian jalur ini untuk memudahkan proses penggantian layer chain feeder dan

memberikan keamanan pada proses pengerjaannya.

Ball cleaning merupakan material yang digunakan untuk membersihkan permukaan bagian dalam pipa-pipa kondenser. Fungsi ball cleaning sangat penting untuk mencegah dan mengatasi terjadinya pengerakan pada pipa-pipa kondensor. Jumlah ball cleaning yang digunakan untuk membersihkan pipa-pipa kondensor tergantung pada jenis dan jumlah pipa-pipa kondensor. Pada PLTGU Keramasan, jumlah ball cleaning yang digunakan untuk membersihkan satu unit kondensor adalah sebanyak 400

ball cleaning. Setiap minggu operator PLTGU Keramasan menghitung jumlah ball cleaning untuk memastikan jumlahnya sesuai standar manual book. Perhitungan ball cleaning yang dilakukan operator menggunakan perhitungan manual, sehingga memerlukan waktu cukup lama untuk menyelesaikan perhitungan tersebut. Automatic Ball-Cleaning Counter Machine (ABC-Machine) adalah alat yang akan kami rancang untuk mempermudah operator dalam menghitung ball cleaning. Alat ini dirancang dengan menggunakan pipa paralon, counter digital, motor DC dan peralatan bantu lainnya menggunakan barang-barang bekas. Waktu yang diperlukan alat

ini untuk menghitung 400 ball cleaning diperkirakan kurang dari 3 menit.

Kevakuman kondensor sangat dipengaruhi oleh kinerja vacum pump. Kinerja vacum pump yang maksimal mampu menghasilkan vacum kondeser yang baik yang sesuai spesifikasinya. Salah satu faktor yang mempegaruhi vacum kondenser adalah pada bagian separator vacum pump.

Separator pada vacum pump berguna untuk memudahkan pemisahan antara air dengan kotoran yang berada pada pompa. Air inilah yang digunakan untuk proses sealing pada vacum pump. Pemantauan perubahan tekanan air sebelum masuk separator menggambarkan keadaan filter. Penurunan tekanan air mengindikasikan kekeruhan air yang dikarenakan filter yang terdapat pada pipa masukan vacum pump kotor. Apabila air dalam keadaan kotor dan menyumbat pipa maka suplai air pada

vacum pump akan berkurang dan akan mengganggu proses sealing. Sealing yang tidak sempurna akan mengurangi vacum sehingga vacum akan naik. Penambahan manometer pada masukan separator vacum pump dimaksudkan untuk memantau dan menjaga keadaan air serta sebagai indikator kebersihan filter. Dengan adanya

(33)

Kevakuman kondensor sangat dipengaruhi oleh kinerja vacum pump. Kinerja vacum pump yang maksimal mampu menghasilkan vacum kondeser yang baik yang sesuai spesifikasinya. Salah satu faktor yang mempegaruhi vacum kondenser adalah pada bagian separator vacum pump.

Separator pada vacum pump berguna untuk memudahkan pemisahan antara air dengan kotoran yang berada pada pompa. Air inilah yang digunakan untuk proses sealing pada vacum pump. Pemantauan perubahan tekanan air sebelum masuk separator menggambarkan keadaan filter. Penurunan tekanan air mengindikasikan kekeruhan air yang dikarenakan filter yang terdapat pada pipa masukan vacum pump kotor. Apabila air dalam keadaan kotor dan menyumbat pipa maka suplai air pada

vacum pump akan berkurang dan akan mengganggu proses sealing. Sealing yang tidak sempurna akan mengurangi vacum sehingga vacum akan naik. Penambahan manometer pada masukan separator vacum pump dimaksudkan untuk memantau dan menjaga keadaan air serta sebagai indikator kebersihan filter. Dengan adanya

manometer tersebut diharapkan kebersihan filter dapat terjaga dan sekaligus menjaga kevacuman pada kondenser.

Cooling tower berfungsi sebagai pendingin dengan cara membuang panas yang diserap akibat sirkulasi air sistem pendingin yang digunakan pada PLTGU Keramasan. Pada bagian bawah cooling tower terdapat penampungan air yang bernama Cooling Tower Basin (CT Basin), level air yang berada pada CT Basin selalu dijaga stabil, tidak boleh terlalu tinggi dan tak boleh terlalu rendah, rendahnya level air di CT Basin dikarenakan pada saat persinggungan antara air dan udara, sejumlah kalor akan

dilepaskan dari air yang bertemperatur tinggi ke udara bertemperatur rendah, sehingga sejumlah air akan ikut terbuang ke udara dan volume air akan berkurang. Adapaun akibat jika level air CT Basin rendah yaitu dapat terjadi kavitasi pada Condensat Water Pump (CWP). Oleh karena itu, terdapat transmitter level untuk

memantau level CT Basin. Kinerja dari Transmitter level air pada CT Basin harus selalu bekerja dengan baik agar Unit tetap tidak mengalami trip.

Kinerja Transmitter level pada CT Basin dapat tetap optimal dengan membuat RUTE TRANS (Rumah Teduh Transmitter) untuk melindungi Transmitter level dari adanya pengaruh uap dari CT Basin yang dapat merusak seal dan mempengaruhi pembacaan Transmitter level tersebut, serta untuk menghindari terjadinya pengerakan pada

layar pembacaan Transmitter level tersebut.

Injeksi Kimia yang digunakan pada air pendingin di cooling tower (CT) bertujuan untuk mengontrol kualitas air pendingin tersebut. Adanya injeksi kimia pada air pendingin tersebut menyebabkan lingkungan sekitar cooling tower menjadi kotor karena terpapar butiran air yang mengandung zat kimia. Butiran air ini apabila mengering akan menjadi kerak di peralatan dan perpipaan sekitar cooling tower, salah satunya adalah pada peralatan pembacaan meter yang berada disekitar CT tersebut. Kerak ini menyebabkan tertutupnya kaca pembacaan meter sehingga menyulitkan operator dalam pembacaan saat mengisi log sheet lokal. Kerak yang telah

lama menempel dan tidak dilakukan pembersihan akan semakin mengering dan sulit untuk dilakukan pembersihan, bahkan pembersihan dengan sabun maupun deterjen. Salah satu cara untuk mencegah tertutupnya pembacaan meter dapat dilakukan pembersihan secara berkala oleh tim pemeliharaan. Namun cara ini sedikit

kurang efektif karena terlalu banyak memakan waktu untuk membersihkan sekian banyak pembacaan meter yang tertutup oleh kerak tersebut.

Berdasarkan hal diatas maka untuk mengatasi tertutupnya pembacaan meter dapat dipasang Gauge Cover pada pembaca meter tersebut, sehingga kerak tidak akan masuk dan menutupi pembaca meter dan mengganggu operator saat melakukan pengisian log sheet lokal. Pemasangan Gauge Cover dapat menghemat biaya

(34)

The aim of our STO how to develop reading performance level volume of water in the cooling tower basin which allow the operator CCR to see from a distance how much the level of water in the cooling tower basin with using a flashlight at night.

In the world of industrial measuring tools are always required to execute all work activities, one of them measuring tools volume.Dengan the measuring instrument this volume, the volume of water from the cooling tower (ct) in the basin which will be known volumenya.Namun during volume measurement tool there has been used as

transmitter.so the price is relatively expensive.in STO is made MESIN HEBAT from our title by using a pipe that has a low economic value.

Cooling tower serves as a coolant by removing heat absorbed as a result of the cooling water circulation system used in PLTGU Keramasan. In the cooling tower water level is kept stable because at the interface between water and air, some heat will be released from the high-temperature water to lower the air temperature, so the

amount of water to be vented into the air and the water volume will be reduced. Therefore, there is a level of automation transmitter that provides input to the automation system to control the discharge of cooling tower entrance.

After the analysis, the value of the level transmitter is easier in view on the CCR, if the value of water seen on the local level is very difficult to reach because it is above the cooling tower basin wall height of 3 m. Level transmitter located on Keramasan PLTGU amounted only one, in case of damage to the reserve level transmitter.

Therefore we need a backup if the water level transmitter level get broken.

Fuse adalah komponen dari sistem pengamanan yang berfungsi untuk mengamankan arus berlebih pada suatu komponen. Fuse bekerja berdasarkan arus listrik yang melaluinya, apabila arus yang mengaliri fuse lebih besar dari spesifikasinya, maka fuse (pengaman lebur) akan memutus/melebur. Pada ruang control room PLTGU Inralaya terdapat 172 fuse dengan tegangan kerja maksimal 230 V dan arus maksimal 0.1 A. Jika satu diantara ratusan fuse pada control room mengalami peleburan, maka akan dibutuhkan waktu ± 25 detik/fuse bagi para teknisi untuk mencari fuse yang mengalami peleburan. Pada tahun 2014-2015 telah terjadi 3 kali gangguan yang

menyebabkan unit stop/gagal operasi, untuk menemukan penyebab gangguan tersebut memakan waktu hingga 4 hari dan ternyata hanya diakibatkan oleh fuse. Berdasarkan kondisi tersebut kami melakukan inovasi dengan cara memodifikasi rumah fuse yang terdapat pada panel control & instrument di control room. Inovasi yang kami lakukan yaitu dengan cara melakukan penambahan lampu LED merah sebagai pengindikator dari fuse tersebut yang dirangkai secara paralel. Cara kerja dari

indikator ini apabila fuse mengalami peleburan maka arus listrik akan mengalir melalui rangkaian indikator sehingga lampu LED menyala. Sedangkan apabila fuse beroperasi maka arus akan mengalir melalui fuse sehingga lampu indikator mati. Dengan adanya indikator ini diharapkan lamanya gangguan yang disebabkan

peleburan fuse menjadi lebih dipersingkat. Sehingga kehilangan daya akibat gangguan bisa ditekan.

Boiler Feed Pump (BFP) adalah suatu peralatan yang berfungsi untuk memompakan air pengisi dari Low Pressure Drum menuju High Pressure Drum, untuk mensuplai air High Pressure Super Heater (HPSH) desuperheater, turbin seal steam desuperheater, dan sistem bypass desuperheater. Permasalahan pada Boiler Feed Pump (BFP)

PLTGU Indralaya adalah temperature pada winding motor BFP yang cepat mengalami kenaikan temperature dan mengakibatkan trip BFP pada temperature 115°C sehingga mengganggu kehandalan unit. Penambahan exhaust fan untuk pendinginan motor BFP dimaksudkan agar dapat membantu proses pendinginan motor BFP

(35)

PLTG Batanghari General Electric MS6001B memiliki dua unit dengan kapasitas 2 × 30 MW. Untuk menjaga kinerjanya perlu dilakukan pemeliharaan, salah satunya yaitu pembersihan sudu-sudu kompressor. Material pembersih dapat berupa cairan maupun solid compound. Pada PLTG Batanghari dengan solid compound yaitu beras dikarenakan murah dan mudah didapatkan. Cara washing compressor yaitu beras ditampung menggunakan ember, dimasukkan ke dalam kompressor menggunakan

selang berukuran ¼ inch dan dipegang oleh dua orang (lubang compressor ada dua sisi yaitu kanan dan kiri) tidak boleh lepas, seorang lagi di control room untuk melihat ada tidaknya indikasi alarm, pekerjaan ini tergolong manual dan lama untuk dilakukan karena beras yang digunakan masih harus ditampung dengan menggunakan ember. Selain itu, selama ini washing compressor hanya dapat dilakukan pada pagi atau siang hari, dikarenakan pekerjaan ini dilakukan oleh bagian

pemeliharaan.

Untuk mengatasi hal ini maka dibuat inovasi “Automatic Washing Compressor (A WAPRESS)” yang bertujuan untuk mempermudah dan mempercepat pekerjaan karena dapat dilakukan langsung apabila ada indikasi penurunan kinerja mesin yaitu dengan cara menekan switch pada control room yang terhubung mekanik dengan peralatan secara otomatis (dapat dilakukan oleh bagian operasi). Inovasi ini juga dilengkapi tank dan indikator alarm (alarm : saat material pembersih terindikasi hampir

habis). Untuk membuat inovasi ini memerlukan penambahan switch, plat tembaga, tank penampung, beberapa meter kabel, pipa, sensor dan lampu indikator.

Filter merupakan komponen yang berfungsi untuk menyaring bahan bakar gas sebelum masuk ke ruang bakar. Pada PLTG Batanghari terdapat banyak pengotor pada bahan bakar gas yang akan masuk ke ruang bakar, sehingga mengakibatkan penumpukan kotoran pada strainer dan membentuk deposit. Hal ini mengakibatkan terjadinya peningkatan nilai differential pressure yang dijaga batasannya sebesar 7 psig, apabila sudah melampaui batas maka harus dilakukan pembersihan yang

menyebabkan stop unit. Berdasarkan data pemeliharaan selama 6 bulan terakhir terjadi stop unit sebanyak 9 kali akibat pembersihan strainer.

Berdasarkan masalah tersebut maka diperlukan penambahan filter sebelum strainer yang telah terpasang dengan tujuan agar tidak terjadi kenaikan differential pressure pada strainer. Jenis filter yang digunakan adalah duplex filter yang memiliki 2 buah filter dengan keuntungan dapat dilakukan pembersihan pada salah satu filter tanpa

melakukan stop unit.

Dengan adanya penambahan duplex filter maka dapat mengurangi frekuensi stop unit bahkan menghilangkan stop unit diluar jadual pemeliharaan yuang telah ditentukan. Hal tersebut dapat mengurangi kerugian yang ditimbulkan akibat terjadinya stop unit, seperti kerugian akibat tidak adanya kwh yang dapat dibangkitkan

selama stop unit.

Komponen termokopel exhaust merupakan salah satu komponen yang penting dalam mendeteksi temperatur yang ada pada exhaust. Pada exhaust turbin terdapat 18 buah termokopel yang dipasang secara melingkar dan bertujuan untuk mengetahui berapa besar temperature gas hasil pembakaran yang terjadi. Selain itu, dengan

mengetahui temperatur pada masing-masing termokopel maka dapat diketahui pula kondisi pembakaran yang terjadi pada ruang bakar. Hal ini dilakukan dengan melihat range temperatur tertinggi dan terendah pada termokopel , atau yang disebut temperature spread. Temperatur spread merupakan salah satu parameter yang

dapat menentukan apakah turbin bekerja dengan normal atau harus di-trip-kan karena ada ketidaknormalan dalam pengoperasian pembangkit.

Terminal dan kabel termokopel exhaust yang ada saat ini terpasang melewati ruang load gear. Di ruang load gear terdapat aliran udara panas yang berasal dari udara hasil pendinginan generator. Udara panas ini memiliki energi kalor yang cukup untuk merusak kabel termokopel apabila terminal termokopel tersebut pemasangannya

kurang rapat. Kerusakan kabel yang terjadi akan mengakibatkan tidak adanya pembacaan temperatur pada termokopel exhaust, yang nantinya akan mempengaruhi pembacaan temperatur spread dan menyebabkan unit trip.

Pembuatan “Pelindung Terminal Termokopel Exhaust (PeTTeX)” dirasa cukup perlu untuk menghindari terjadinya trip unit akibat kesalahan pembacaan temperature spread yang bersumber dari rusaknya kabel termokopel akibat tidak rapatnya terminal termokopel. Potensi saving yang bisa didapatkan dapat dihitung dari jumlah kWh

(36)

Komponen termokopel exhaust merupakan salah satu komponen yang penting dalam mendeteksi temperatur yang ada pada exhaust. Pada exhaust turbin terdapat 18 buah termokopel yang dipasang secara melingkar dan bertujuan untuk mengetahui berapa besar temperature gas hasil pembakaran yang terjadi. Selain itu, dengan

mengetahui temperatur pada masing-masing termokopel maka dapat diketahui pula kondisi pembakaran yang terjadi pada ruang bakar. Hal ini dilakukan dengan melihat range temperatur tertinggi dan terendah pada termokopel , atau yang disebut temperature spread. Temperatur spread merupakan salah satu parameter yang

dapat menentukan apakah turbin bekerja dengan normal atau harus di-trip-kan karena ada ketidaknormalan dalam pengoperasian pembangkit.

Terminal dan kabel termokopel exhaust yang ada saat ini terpasang melewati ruang load gear. Di ruang load gear terdapat aliran udara panas yang berasal dari udara hasil pendinginan generator. Udara panas ini memiliki energi kalor yang cukup untuk merusak kabel termokopel apabila terminal termokopel tersebut pemasangannya

kurang rapat. Kerusakan kabel yang terjadi akan mengakibatkan tidak adanya pembacaan temperatur pada termokopel exhaust, yang nantinya akan mempengaruhi pembacaan temperatur spread dan menyebabkan unit trip.

Pembuatan “Pelindung Terminal Termokopel Exhaust (PeTTeX)” dirasa cukup perlu untuk menghindari terjadinya trip unit akibat kesalahan pembacaan temperature spread yang bersumber dari rusaknya kabel termokopel akibat tidak rapatnya terminal termokopel. Potensi saving yang bisa didapatkan dapat dihitung dari jumlah kWh

yang gagal disalurkan selama unit trip akibat permasalahan ini.

Compresor adalah suatu peralatan mekanik yang berfungsi untuk memampatkan energi panas yang berasal dari udara atmosfer guna memenuhi kebutuhan proses pembakaran dalam ruang bakar gas turbin. Dalam proses operasinya, Compresor ditunjang dengan alat bantu khusus salah satunya Air Inlet Filter yang berfungsi untuk

menyaring kotoran dan debu yang terbawa dalam udara sebelum masuk ke kompresor. Di PLTG Batanghari, pemeliharaan Air Inlet Filter umumnya dilakukan dengan cara pergantian filter karena saringan pada filter itu sendiri terbuat dari kertas sehingga mudah sobek apabila dibersihkan dengan air ataupun udara. Untuk meningkatkan efisiensi dari segi finansial dan menambah lifetime dari filter itu sendiri maka dibuatlah sebuah alat yang berfungsi untuk membantu menangkap debu dan kotoran tersebut. Prinsip kerja alat ini sama seperti ElectroStatic Precipitator (ESP) pada PLTU. ElectroStatic Precipitator (ESP) adalah salah satu alternatif penangkap

debu dengan effisiensi tinggi (mencapai diatas 90%) dan rentang partikel yang didapat cukup besar.

Hoist Crane merupakan salah satu peralatan penunjang dalam kegiatan perawatan seperti MI dan HGPI, yang digunakan untuk mengangkat dan memindahkan komponen- komponen PLTG Batanghari yang sangat berat. Peralatan ini sangat penting dalam kegiatan pemeliharaan. Apabila peralatan ini mengalami kerusakan maka dapat menggaggu jadwal pemeliharaan MI pada PLTG. Seringnya terjadi kerusakan pada tombol kontrol crane unit 2 meskipun sudah diperbaiki bahkan sudah diganti tombol controlnya beberapa kali, crane terkadang terus melaju meskipun tombol stopnya sudah ditekan, bahkan begitu kontrol panel mendapat daya tombol start belum ditekan crane ini dengan sendirinya melaju, sedangkan remnya baru bekerja bila tombol stopnya ditekan terlebih lagi pembatas rel crane yang kurang memadai, yang awalnya ada bantalannya kini sudah rusak sementara ini diganti menggunakan ban luar mobil untuk mecegah crane keluar melewati batas relnya.

Maka dari itu diperlukan proteksi tambahan terhadap crane guna menanggulangi bila tombol kontrol mengalami kerusakn kembali. Salah satu cara yang dapat digunakan adalah dengan memasang Limit Switch pada rel crane begitu limit switch tersentuh oleh crane maka limit switch akan mengoffkan motor penggerak crane.

Karena putaran motornya tak langsung berhenti saat di-off-kan maka perlu diperkirakan jarak penempatan limit switch dari ujung rel..

Dengan pemasangan limit switch ini sebagai proteksi tambahan pada crane, hal ini dapat menghindarkan kerugiakan perusahaan yang ditimbulkan dari kerusakan yang disebabkan oleh keluarnya crane dari rel, mengurangi anggaran untuk mengganti bantalan penahan laju crane dan melindungi peralatan dan manusia yang bekerja di

Referensi

Dokumen terkait