• Tidak ada hasil yang ditemukan

Vaginitis

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Vaginitis"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

KANDIDOSIS VULVOVAGINITIS KANDIDOSIS VULVOVAGINITIS PENDAHULUAN

PENDAHULUAN

Sepanjang hidupnya, seorang wanita diperkirakan pernah mengalami keputihan (fluor albus) minimal Sepanjang hidupnya, seorang wanita diperkirakan pernah mengalami keputihan (fluor albus) minimal sa-tu kali. Fluor albus banyak dialami oleh wanita usia reproduktif. E. Tjitra dkk dari Pusat Penelitian tu kali. Fluor albus banyak dialami oleh wanita usia reproduktif. E. Tjitra dkk dari Pusat Penelitian Pe-nyakit Menular, Departemen Kesehatan RI menemukan, etiologi terbanyak dari 168 pasien fluor albus nyakit Menular, Departemen Kesehatan RI menemukan, etiologi terbanyak dari 168 pasien fluor albus yang datang berobat ke Puskesmas Cempaka Putih Barat I, Jakarta tahun 1988/1989 adalah kandidiasis yang datang berobat ke Puskesmas Cempaka Putih Barat I, Jakarta tahun 1988/1989 adalah kandidiasis sebesar 52,8%. Sisanya adalah trikomoniasis 3,7%, infeksi campuran trikomoniasis dan kandidiasis sebesar 52,8%. Sisanya adalah trikomoniasis 3,7%, infeksi campuran trikomoniasis dan kandidiasis 4,3%, gonorrhoe 1,2%, dan bakterial vaginosis 38%.

4,3%, gonorrhoe 1,2%, dan bakterial vaginosis 38%.

Penelitian itu juga melaporkan bahwa dari 18 ibu hamil dan 25 ibu tidak hamil dan tidak ber-KB yang Penelitian itu juga melaporkan bahwa dari 18 ibu hamil dan 25 ibu tidak hamil dan tidak ber-KB yang mengalami fluor albus, sebagian besarnya terinfeksi kandidiasis yaitu 66,7% dan 48%. Sementara itu, mengalami fluor albus, sebagian besarnya terinfeksi kandidiasis yaitu 66,7% dan 48%. Sementara itu,  pada 77 a

 pada 77 akseptor kseptor KB KB AKDR AKDR dan 30 akdan 30 akseptor septor KB horKB hormonal yamonal yang mengalng mengalami flami fluor albusuor albus, sebagia, sebagian besar n besar   juga ter

 juga terinfeksi infeksi kandidiaskandidiasis yakni is yakni 54,6% da54,6% dan 53,3%. Mn 53,3%. Melihat haelihat hasil sursil survei tersvei tersebut, tak ebut, tak mengheramengherankannkan kasus kandidiasis sering ditemukan di poliklinik kesehatan ibu dan anak atau poliklinik kebidanan. kasus kandidiasis sering ditemukan di poliklinik kesehatan ibu dan anak atau poliklinik kebidanan. Kandidiasis vulvovaginal (KVV) tidak digolongkan dalam infeksi menular seksual karena jamur  Kandidiasis vulvovaginal (KVV) tidak digolongkan dalam infeksi menular seksual karena jamur  Candida

Candidamerupakan organisme komensal pada traktus genitalia dan intestinal wanita. Selain itu, pada ke-merupakan organisme komensal pada traktus genitalia dan intestinal wanita. Selain itu, pada ke-nyataannya KVV juga ditemukan pada wanita yang hidup selibat (biarawati). Akan tetapi, kejadian KVV nyataannya KVV juga ditemukan pada wanita yang hidup selibat (biarawati). Akan tetapi, kejadian KVV dapat dikaitkan dengan aktivitas seksual. Frekuensi KVV meningkat sejak wanita yang bersangkutan dapat dikaitkan dengan aktivitas seksual. Frekuensi KVV meningkat sejak wanita yang bersangkutan mulai melakukan aktivitas seksual.

mulai melakukan aktivitas seksual.

Frekuensi wanita mengalami kandidosis vulvovaginitis adalah 20-50% dari seluruh wanita, sumber lain Frekuensi wanita mengalami kandidosis vulvovaginitis adalah 20-50% dari seluruh wanita, sumber lain mengatakan frekuensi kandidosis vulvovaginitis adalah sebesar 45% dari seluruh kasus vaginitis. Kultur  mengatakan frekuensi kandidosis vulvovaginitis adalah sebesar 45% dari seluruh kasus vaginitis. Kultur  Candida ditemui pada wanita yang asimtomatik sebanyak 20-50%, dan sekitar 75% dialami oleh wanita Candida ditemui pada wanita yang asimtomatik sebanyak 20-50%, dan sekitar 75% dialami oleh wanita di Amerika Serikat, tidak terdapat adanya perbedaan ras dalam predileksi kandidosis vulvovaginitis, dan di Amerika Serikat, tidak terdapat adanya perbedaan ras dalam predileksi kandidosis vulvovaginitis, dan umumnya menyerang usia remaja dan dewasa.

umumnya menyerang usia remaja dan dewasa. DEFINISI

DEFINISI

Kandidosis vulvovaginitis atau disebut juga kandidiasis vulvovaginitis adalah infeksi vagina dan atau Kandidosis vulvovaginitis atau disebut juga kandidiasis vulvovaginitis adalah infeksi vagina dan atau vulva yang bersifat akut atau subakut disebabkan oleh spesies Candida, biasanya oleh spesies Candida vulva yang bersifat akut atau subakut disebabkan oleh spesies Candida, biasanya oleh spesies Candida albicans (81%) atau kadang kadang T. Glabrata (16%), spesies lain (C.tropicalis, C.stellatoidea,

albicans (81%) atau kadang kadang T. Glabrata (16%), spesies lain (C.tropicalis, C.stellatoidea, C.pseudotropicalis, C.krusei) sangat jarang, hanya berkisar 3%.

C.pseudotropicalis, C.krusei) sangat jarang, hanya berkisar 3%. ETIOLOGI

ETIOLOGI

Penyebab tersering ialah Candida albicans yang dapat diisolasi dari kulit, mulut, selaput mukosa vagina Penyebab tersering ialah Candida albicans yang dapat diisolasi dari kulit, mulut, selaput mukosa vagina dan feses orang normal. Candida tumbuh sebagai mikroorganisme komensal pada 40-80% manusia sehat dan feses orang normal. Candida tumbuh sebagai mikroorganisme komensal pada 40-80% manusia sehat  berupa

 berupa blastosblastospora bepora bentuk oval tntuk oval tanpa kapanpa kapsul, dan bsul, dan bereproereproduksi mduksi melalui pelalui pembentuembentukan tunaskan tunas, hifa ya, hifa yangng  pipih,

 pipih, memanjmemanjang tidak ang tidak bercabang bercabang dan dapadan dapat tunbut tunbuh dalam bh dalam biakan atau iakan atau in vivo sein vivo sebagai tabagai tanda penyaknda penyakitit yang aktif atau budding.

yang aktif atau budding.

Candida albicans secara alami sebenarnya terdapat pada membrane mukosa dalam tubuh kita, paling Candida albicans secara alami sebenarnya terdapat pada membrane mukosa dalam tubuh kita, paling  banyak ter

 banyak terdapat daldapat dalam salam saluran peuran pencernaan. Sencernaan. Selain itu, lain itu, Candida jCandida juga diteuga ditemukan dalmukan dalam vagina am vagina yang sehatyang sehat,, mulut, dan rektum. Jika pertumbuhannya terlalu pesat, Candida dapat menginfeksi vagina, sehingga mulut, dan rektum. Jika pertumbuhannya terlalu pesat, Candida dapat menginfeksi vagina, sehingga terjadi

terjadi peradangan, peradangan, yang yang disebut disebut candidiasis. candidiasis. CandidiasisCandidiasis  bisa me

 bisa menyerang wnyerang wanita di anita di segala usegala usia, tersia, terutama usutama usia puberia pubertas. Ketas. Keparahanparahannya berbenya berbeda antara sda antara satu waatu wanitanita dengan wanita lain dan dari waktu ke waktu meski pada wanita yang sama. Gejalanya, bibir vagina dan dengan wanita lain dan dari waktu ke waktu meski pada wanita yang sama. Gejalanya, bibir vagina dan kulit di sekitarnya membengkak, menjadi kemerahan, nyeri, dan gatal. Vagina terasa panas setiap kali kulit di sekitarnya membengkak, menjadi kemerahan, nyeri, dan gatal. Vagina terasa panas setiap kali  buang air

 buang air kecil. Dkecil. Dapat juapat juga mengega mengenai mulutnai mulut, kulit, k, kulit, kuku, bronkuku, bronki, atau pai, atau paru, kadaru, kadang-kadang ng-kadang dapatdapat menyebabkan septikemia, endokarditis, atau meningitis.

menyebabkan septikemia, endokarditis, atau meningitis.  Nama la

(2)

dermatocandidiasis, bronchomycosis, mycotic vulvovaginitis, muguet, dan moniliasis. Istilah candidiasis dermatocandidiasis, bronchomycosis, mycotic vulvovaginitis, muguet, dan moniliasis. Istilah candidiasis  banyak dig

 banyak digunakan di unakan di AmeriAmerika, sedangka, sedangkan di Kakan di Kanada, dan nenada, dan negara-neggara-negara di Erara di Eropa sepopa seperti Iterti Itali, Peraali, Perancis,ncis, dan Inggris menggunakan istilah kandidosis, konsisten dengan akhiran–osis seperti pada histoplasmosis dan Inggris menggunakan istilah kandidosis, konsisten dengan akhiran–osis seperti pada histoplasmosis dan lain–lain.

dan lain–lain.

Moses membagi etiologi kandidosis vulvovaginitis menjadi : Moses membagi etiologi kandidosis vulvovaginitis menjadi :

1.

1. KandidoKandidosis vulvovsis vulvovaginitis akaginitis akut, disebabut, disebabkan oleh Candida alkan oleh Candida albicans (90bicans (90%).%). 2.

2. KandidoKandidosis vulvovagisis vulvovaginitis kambuhanitis kambuhan, disebabkan oleh Candida glabratn, disebabkan oleh Candida glabrata (15%), C.parapa (15%), C.parapsiloissilois,, Saccaromyces cereviceae.

Saccaromyces cereviceae. PATOFISIOLOGI

PATOFISIOLOGI

Proses infeksi dimulai dengan perlekatan Candida sp. pada sel epitel vagina. Kemampuan melekat ini Proses infeksi dimulai dengan perlekatan Candida sp. pada sel epitel vagina. Kemampuan melekat ini lebih baik pada C.albicans daripada spesies Candida lainnya. Kemudian, Candida sp. mensekresikan lebih baik pada C.albicans daripada spesies Candida lainnya. Kemudian, Candida sp. mensekresikan enzim proteolitik yang mengakibatkan kerusakan ikatan-ikatan protein sel pejamu sehingga memudahkan enzim proteolitik yang mengakibatkan kerusakan ikatan-ikatan protein sel pejamu sehingga memudahkan  prose

 proses invasis invasi. Selain i. Selain itu, Canditu, Candida sp. jda sp. juga mengeuga mengeluarkan mluarkan mikotoksikotoksin, diantin, diantaranya glaranya gliotoksiniotoksin– yang– yang

mampu menghambat aktivitas fagositosis dan menekan sistem imun lokal. Terbentuknya kolonisasi mampu menghambat aktivitas fagositosis dan menekan sistem imun lokal. Terbentuknya kolonisasi Can-dida sp. memudahkan proses invasi tersebut berlangsung sehingga menimbulkan gejala pada pejamu. dida sp. memudahkan proses invasi tersebut berlangsung sehingga menimbulkan gejala pada pejamu. Interaksi Imunologi

Interaksi Imunologi

Koloni Candida akan meningkatkan beban antigenik yang selanjutnya menimbulkan peralihan dari tipe Koloni Candida akan meningkatkan beban antigenik yang selanjutnya menimbulkan peralihan dari tipe Th1 menjadi Th2. Transformasi yang dominan ke Th2 justru menghambat proteksi dan menimbulkan Th1 menjadi Th2. Transformasi yang dominan ke Th2 justru menghambat proteksi dan menimbulkan reaksi hipersensitivitas segera (tipe 1). Lebih lanjut, reaksi proteksi lokal imunitas selular pada mukosa reaksi hipersensitivitas segera (tipe 1). Lebih lanjut, reaksi proteksi lokal imunitas selular pada mukosa vagina dapat berkurang atau hilang bersamaan dengan meningkatnya reaksi alergi.

vagina dapat berkurang atau hilang bersamaan dengan meningkatnya reaksi alergi.

Interleukin(IL)-1 memicu Th1 untuk memproduksi IL-2. IL-2 akan merangsang pembentukan Th1 lebih Interleukin(IL)-1 memicu Th1 untuk memproduksi IL-2. IL-2 akan merangsang pembentukan Th1 lebih  banyak.

 banyak. Th1 memTh1 memprodukproduksi IFNsi IFN-gamma -gamma yang beryang berfungsi mfungsi menghambenghambat pemat pembentukan gbentukan germ tuberm tube. Reakse. Reaksii hipersensitivitas tipe 1 berhubungan dengan reaktivitas Th2, yang menghasilkan IL-4 dan meningkatkan hipersensitivitas tipe 1 berhubungan dengan reaktivitas Th2, yang menghasilkan IL-4 dan meningkatkan  produs

 produski IgE mki IgE melalui elalui sel B sesel B serta leprta lepasnya PGasnya PGE2. PGEE2. PGE2 selanju2 selanjutnya metnya menghambat nghambat proliproliferasi ferasi dan proddan produksiuksi dari IL-2. Maka dari itu, adanya PGE2 akan menghambat kemampuan proteksi mukosa vagina terhadap dari IL-2. Maka dari itu, adanya PGE2 akan menghambat kemampuan proteksi mukosa vagina terhadap Candida. Selain itu, PGE2 juga menghambat aktivitas makrofag. Dengan kata lain, PGE2 merupakan Candida. Selain itu, PGE2 juga menghambat aktivitas makrofag. Dengan kata lain, PGE2 merupakan down regulatory biological response modifier.

down regulatory biological response modifier.

Sekitar 71% sekret vagina penderita kandidiasis vulvovagina rekurens (KVVR) dapat ditemukan IgE dan Sekitar 71% sekret vagina penderita kandidiasis vulvovagina rekurens (KVVR) dapat ditemukan IgE dan PGE2 sehingga reaksi hipersensitivitas tipe I memberikan respons yang akan merangsang terbentuknya PGE2 sehingga reaksi hipersensitivitas tipe I memberikan respons yang akan merangsang terbentuknya IgE dan meningkatkan virulensi jamur melalui pembentukan germ tube atau melalui supresi pertahanan IgE dan meningkatkan virulensi jamur melalui pembentukan germ tube atau melalui supresi pertahanan lokal pejamu. Di samping itu, reaksi hipersensitivitas tipe I menimbulkan tanda dan gejala kandidosis lokal pejamu. Di samping itu, reaksi hipersensitivitas tipe I menimbulkan tanda dan gejala kandidosis vaginal seperti kemerahan, gatal, terbakar dan bengkak.

vaginal seperti kemerahan, gatal, terbakar dan bengkak.

Dalam dinding sel Candida terdapat bahan polidispersi yang mempunyai berat molekul tinggi yang Dalam dinding sel Candida terdapat bahan polidispersi yang mempunyai berat molekul tinggi yang

menginduksi proliferasi limfosit, produksi IL-2 dan IFN-gama, serta membangkitkan perlawanan menginduksi proliferasi limfosit, produksi IL-2 dan IFN-gama, serta membangkitkan perlawanan sitotok-sik sel NK. MP65 yang terdapat di dalam dinding sel C. albicans merupakan antigen yang imunodominan sik sel NK. MP65 yang terdapat di dalam dinding sel C. albicans merupakan antigen yang imunodominan untuk respons imunitas selular pada manusia normal dan mampu menstimulir produksi IL-1b, IFN-g, untuk respons imunitas selular pada manusia normal dan mampu menstimulir produksi IL-1b, IFN-g, serta IL-6.

serta IL-6.

Kandidiasis Vulvovagina Rekurens Kandidiasis Vulvovagina Rekurens

Sekitar 30–40% dari pasien KVV akan mengalami infeksi ulang untuk kedua kalinya dan kurang lebih Sekitar 30–40% dari pasien KVV akan mengalami infeksi ulang untuk kedua kalinya dan kurang lebih 5% KVV akan menjadi kandidosis vulvovagina rekurens (KVVR).Definisi KVVR adalah 4 atau lebih 5% KVV akan menjadi kandidosis vulvovagina rekurens (KVVR).Definisi KVVR adalah 4 atau lebih episode infeksi kandidiasis selama 12 bulan/1 tahun. KVVR merupakan bentuk dari KVV komplikasi. episode infeksi kandidiasis selama 12 bulan/1 tahun. KVVR merupakan bentuk dari KVV komplikasi. KVVR, menurut Sobel & Fidel, dibagi menjadi 3 kelompok yaitu :

KVVR, menurut Sobel & Fidel, dibagi menjadi 3 kelompok yaitu :

1. Kelompok dengan jumlah mikroorganisme yang banyak (KOH+, kultur kuantitatif tinggi) yang 1. Kelompok dengan jumlah mikroorganisme yang banyak (KOH+, kultur kuantitatif tinggi) yang

(3)

didominasi oleh bentuk hifa, disertai tanda dan gejala yang khas, baik pada daerah vagina maupun vulva. didominasi oleh bentuk hifa, disertai tanda dan gejala yang khas, baik pada daerah vagina maupun vulva. 2. Kelompok yang jumlah organismenya cukup banyak (KOH +), tetapi gejala dan tanda terbatas pada 2. Kelompok yang jumlah organismenya cukup banyak (KOH +), tetapi gejala dan tanda terbatas pada daerah vagina saja.

daerah vagina saja.

3. Kelompok dengan jumlah mikroorganisme sedikit, tetapi gejala dan tanda cukup jelas. 3. Kelompok dengan jumlah mikroorganisme sedikit, tetapi gejala dan tanda cukup jelas.

Perbedaan ketiga kelompok diatas juga terletak pada respon imunitas selularnya. Pada kelompok  Perbedaan ketiga kelompok diatas juga terletak pada respon imunitas selularnya. Pada kelompok   pertam

 pertama, respa, respon selulon selular lokal ar lokal berkuraberkurang (reaktng (reaktivitas ivitas Th1 berTh1 berkurang)kurang), sedangka, sedangkan reaksi hn reaksi hipersipersensitiviensitivitastas tipe 1 meningkat (reaktivitas Th2 meningkat). Sementara itu, pada kelompok kedua, reaktivitas Th1 tipe 1 meningkat (reaktivitas Th2 meningkat). Sementara itu, pada kelompok kedua, reaktivitas Th1 menurun, tetapi reaktivitas Th2 tidak ada atau hanya sedikit. Kelompok terakhir, respon selular berupa menurun, tetapi reaktivitas Th2 tidak ada atau hanya sedikit. Kelompok terakhir, respon selular berupa Th0 (T helper naïf) yang merupakan bentuk awal respon sebelum berubah menjadi Th1 atau Th2. Th0 (T helper naïf) yang merupakan bentuk awal respon sebelum berubah menjadi Th1 atau Th2. FAKTOR PREDISPOSISI

FAKTOR PREDISPOSISI

Beberapa faktor predisposisi terjadinya KVV diantaranya adalah kehamilan (trimester ketiga), Beberapa faktor predisposisi terjadinya KVV diantaranya adalah kehamilan (trimester ketiga),

kontrasepsi, diabetes melitus, antibiotik (terutama spektrum luas seperti tetrasiklin, ampisilin, dan kontrasepsi, diabetes melitus, antibiotik (terutama spektrum luas seperti tetrasiklin, ampisilin, dan sefa-losporin oral), menggunakan pakaian ketat dan terbuat dari nilon.

losporin oral), menggunakan pakaian ketat dan terbuat dari nilon.

Selama kehamilan, vagina menunjukkan peningkatan kerentanan terhadap infeksi

Selama kehamilan, vagina menunjukkan peningkatan kerentanan terhadap infeksiCandidaCandidasehinggasehingga  prevale

 prevalensi koloninsi kolonisasi vasasi vagina dan vagina dan vaginitis ginitis simtosimtomatik mematik meningkat, kningkat, khusunya thusunya trimesterimester ketiga. Dr ketiga. Didugaiduga estrogen meningkatkan perlekatan

estrogen meningkatkan perlekatanCandidaCandidapada sel epitel vagina dan secara langsung meningkatkanpada sel epitel vagina dan secara langsung meningkatkan virulensi ragi.

virulensi ragi.

Timbulnya kandidiasis sering terjadi selama pemakaian antibiotik oral sistemik khususnya spektrum lebar  Timbulnya kandidiasis sering terjadi selama pemakaian antibiotik oral sistemik khususnya spektrum lebar  seperti tetrasiklin, ampisilin, dan sefalosporin karena flora bakteri vagina normal yang bersifat protektif  seperti tetrasiklin, ampisilin, dan sefalosporin karena flora bakteri vagina normal yang bersifat protektif  seperti

seperti Lactoba Lactobacilluscillusjuga tereliminasi.juga tereliminasi.

Pakaian ketat ditambah dengan celana dalam nilon meningkatkan kelembaban dan suhu di daerah Pakaian ketat ditambah dengan celana dalam nilon meningkatkan kelembaban dan suhu di daerah  perinea

 perineal sehinggl sehingga mema mempermudapermudah tumbuh kh tumbuh kembang jembang jamuramur..C.albicansC.albicansdapat tumbuh pada variasi pH yangdapat tumbuh pada variasi pH yang luas. Pertumbuhannya akan lebih baik pada pH 4,5-6,5, suhu 28-37 ºC.

luas. Pertumbuhannya akan lebih baik pada pH 4,5-6,5, suhu 28-37 ºC.

Kandidosis vulvovaginitis banyak menyerang wanita dalam masa subur, kebanyakan dengan faktor resiko Kandidosis vulvovaginitis banyak menyerang wanita dalam masa subur, kebanyakan dengan faktor resiko yang menyebabkan perubahan dari pembawa asimtomatik menjadi simtomatik. Faktor-faktor tersebut yang menyebabkan perubahan dari pembawa asimtomatik menjadi simtomatik. Faktor-faktor tersebut adalah :

adalah :

Faktor endogen, yang meliputi : Faktor endogen, yang meliputi :

1.

1. PerPerubahubahan fan fisiisiologologik :ik : - Kehamilan - Kehamilan - Kegemukan - Kegemukan - Debilitas - Debilitas - Premenstrual - Premenstrual -

- Keadaan Keadaan imunodepresiimunodepresi - Iatrogenik 

- Iatrogenik  -

- Diabetes MellitusDiabetes Mellitus 2. Medikasi :

2. Medikasi : -

- Penggunaan obat Penggunaan obat antibiotik antibiotik dan dan kortikosteroid kortikosteroid jangka jangka lama.lama. -

- Alat-alat kontrasepsi Alat-alat kontrasepsi (IUD, (IUD, kondom, kondom, diafragma, diafragma, spons) spons) dan dan kotrasepsi kotrasepsi oral.oral. Faktor eksogen, yang meliputi :

(4)

1.

1. IklimIklim, panas, kelem, panas, kelembaban menyebaban menyebabkan persbabkan perspirasi mpirasi meningkateningkat.. 2.

2. KeKeadaadaan higean higenitnitasas.. 3.

3. PemakaPemakaian pakaian yang berbahaian pakaian yang berbahan panas, tidak menyeran panas, tidak menyerap keringat, terlap keringat, terlalu ketat sepertlu ketat seperti bahani bahan nylon.

nylon. GEJALA KLINIS GEJALA KLINIS

Gejala khas candidiasis yang paling dikenal oleh umum adalah keluarnya cairan vagina berwarna putih Gejala khas candidiasis yang paling dikenal oleh umum adalah keluarnya cairan vagina berwarna putih menyerupai keju

menyerupai kejucottagecottage. Mungkin karena inilah candidiasis popular dengan sebutan ‘keputihan’. Cairan. Mungkin karena inilah candidiasis popular dengan sebutan ‘keputihan’. Cairan  putih ke

 putih keju tersju tersebut berebut berbau tidak sbau tidak sedap, tedap, tetapi tetapi tidak busidak busuk. Ketikuk. Ketika Candida a Candida tumbuh stumbuh semakiemakin pesat, sn pesat, sel- el-selnya mengalami metamorfosis. Sebagai khamir alias ragi yang semula el-selnya berbentuk bulat, berubah selnya mengalami metamorfosis. Sebagai khamir alias ragi yang semula selnya berbentuk bulat, berubah menjadi kapang yang berfilamen, memiliki sulur-sulur akar. Akar ini akan berkembang semakin panjang menjadi kapang yang berfilamen, memiliki sulur-sulur akar. Akar ini akan berkembang semakin panjang dan menembus sel mukosa usus. Setelah mencapai sistem sirkulasi, Candida akan melepaskan zat racun. dan menembus sel mukosa usus. Setelah mencapai sistem sirkulasi, Candida akan melepaskan zat racun. Bersama protein yang tidak tercerna, zat racun ini akan merasuki seluruh jaringan tubuh dan

Bersama protein yang tidak tercerna, zat racun ini akan merasuki seluruh jaringan tubuh dan

mengakibatkan kemerosotan sistem kekebalan tubuh. Akibatnya, muncul reaksi alergi, kelelahan, dan mengakibatkan kemerosotan sistem kekebalan tubuh. Akibatnya, muncul reaksi alergi, kelelahan, dan masalah kesehatan lainnya. Istilah lain gangguan kesehatan yang diakibatkan oleh ‘jamur’ Candida ini masalah kesehatan lainnya. Istilah lain gangguan kesehatan yang diakibatkan oleh ‘jamur’ Candida ini adalah sindroma Candida kronis (Candida-Related Complex, CRC).

adalah sindroma Candida kronis (Candida-Related Complex, CRC). Gejala :

Gejala : 1.

1. AsimtAsimtomatik omatik pada pada 20-5020-50% w% wanitaanita 2.

2. RaRasa sa papananass 3.

3. Sekret berSekret berwarna kepuwarna keputihan, tidak bertihan, tidak berbau tapi kadang berbau tapi kadang berbau masam atbau masam atau asamau asam 4.

4. IrIrititasi pasi pada vada vululvava 5.

5. RasRasa ga gatal atal (it(itchiching)ng) 6.

6. DDisisururiaia 7.

7. DiDispsparareueunini Tanda :

Tanda : 1.

1. vulvitivulvitis dengs dengan eran eritem ditem dan edean edema vulma vulvava 2.

2. fifisusura pra pererineinealal 3.

3. pspseueudomdomemembrbranan 4.

4. lesi satelesi satelit papullit papulopustopustular disekiular disekitar pseudtar pseudomembromembranan 5.

5. karaktekarakteristik dristik duh vagina uh vagina berbentuberbentuk keju berk keju berwarna pwarna putihutih 6.

6. terdapaterdapat vaginitis dan ekskt vaginitis dan ekskoriasivoriasivitis baik pada pemeitis baik pada pemeriksaariksaan langsung maupn langsung maupun denganun dengan kolposkopik.

kolposkopik. DIAGNOSIS

DIAGNOSIS

Tidak ada gejala dan tanda klinis yang spesifik untuk menegakkan diagnosis KVV. Gejala yang sering Tidak ada gejala dan tanda klinis yang spesifik untuk menegakkan diagnosis KVV. Gejala yang sering terjadi adalah gatal (pruritus) dan duh vagina. Karakteristik duh vagina seperti keju lunak berwarna putih terjadi adalah gatal (pruritus) dan duh vagina. Karakteristik duh vagina seperti keju lunak berwarna putih susu, mungkin bergumpal, dan tidak berbau. Rasa nyeri pada vagina, iritasi dan sensasi terbakar pada susu, mungkin bergumpal, dan tidak berbau. Rasa nyeri pada vagina, iritasi dan sensasi terbakar pada vulva, dispareuni, serta disuria juga dapat dikeluhkan.

vulva, dispareuni, serta disuria juga dapat dikeluhkan.

Pada inspeksi, dapat dilihat labia dan vulva eritem dan membengkak disertai lesi pustulopapular diskret Pada inspeksi, dapat dilihat labia dan vulva eritem dan membengkak disertai lesi pustulopapular diskret di bagian tepi. Melalui spekulum, serviks terlihat normal sedangkan epitel vagina tampak eritem disertai di bagian tepi. Melalui spekulum, serviks terlihat normal sedangkan epitel vagina tampak eritem disertai duh keputihan dan terdapat lesi satelit. Infeksi dapat menjalar ke daerah inguinal dan perianal.

duh keputihan dan terdapat lesi satelit. Infeksi dapat menjalar ke daerah inguinal dan perianal.

Balanopostitis terjadi pada pria yang berhubungan seksual dengan wanita yang terinfeksi. Gejalanya Balanopostitis terjadi pada pria yang berhubungan seksual dengan wanita yang terinfeksi. Gejalanya  berupa

 berupa kemerahakemerahan, gatal, dan, gatal, dan sensasn sensasi terbaki terbakar pada par pada penis. Genis. Gejala paejala pada pria da pria tersebut tersebut biasanybiasanya bersifa bersifatat sembuh sendiri (self-limiting).

sembuh sendiri (self-limiting). PEMERIKSAAN PENUNJANG PEMERIKSAAN PENUNJANG

(5)

1.

1. PemPemerieriksaksaan mikran mikroskoskopiopik k 

Pada pemeriksaan mikroskopik sekret vagina dengan sediaan basah KOH 10% dapat terlihat adanya Pada pemeriksaan mikroskopik sekret vagina dengan sediaan basah KOH 10% dapat terlihat adanya  bentuk ra

 bentuk ragi (yeasgi (yeast formt form): blas): blastosportospora dan psa dan pseudohifa eudohifa (sepe(seperti sosrti sosis panjais panjang tersang tersambung). mbung). DenganDengan  pewarn

 pewarnaan Gram aan Gram dapat didapat ditemukan temukan pseudopseudohifa yang hifa yang bersifabersifat Gram t Gram positipositif dan blaf dan blastospostospora.ra. 2. Kultur fungal positif 

2. Kultur fungal positif 

Jarang dilakukan, tetapi berguna dalam mengidentifikasi penyebab kandidosis vulvovaginitis kambuhan Jarang dilakukan, tetapi berguna dalam mengidentifikasi penyebab kandidosis vulvovaginitis kambuhan atau rekuren.

atau rekuren.

3. Candida on Pap Smear  3. Candida on Pap Smear  Spesifik tetapi tidak sensitif. Spesifik tetapi tidak sensitif. 4. Konfirmasi PH vagina 4. Konfirmasi PH vagina  Normal

 Normal PH vagiPH vagina adalah 4na adalah 4-4,5-4,5 5. Tes amin (sniff atau amin odor test) 5. Tes amin (sniff atau amin odor test)

Hasil positif pada kandidosis vulvovaginitis, negative pada vaginitis bacterial. Hasil positif pada kandidosis vulvovaginitis, negative pada vaginitis bacterial. DIAGNOSIS BANDING

DIAGNOSIS BANDING

a. Penyebab vaginitis lainnya seperti: a. Penyebab vaginitis lainnya seperti: - V

- Vaginosis aginosis bakterialbakterial - Trikomoniasis - Trikomoniasis  b. Infeks

 b. Infeksi servisi servisitisitis c. V

c. Vaginitis alergi aginitis alergi atau vulvitisatau vulvitis d. Vulvodinia d. Vulvodinia e. Liken planus e. Liken planus PENATALAKSANAAN PENATALAKSANAAN

Pengobatan kandidosis vulvovaginitis dengan obat anti kandida topikal krim maupun tablet vaginal. Pengobatan kandidosis vulvovaginitis dengan obat anti kandida topikal krim maupun tablet vaginal. Preparat azol lebih efektif daripada nistatin. Pengobatan menghasilkan penyembuhan 80-90%. Preparat azol lebih efektif daripada nistatin. Pengobatan menghasilkan penyembuhan 80-90%. a. Pengobatan topikal :

a. Pengobatan topikal :

- mikonazol 200 mg intravaginal/hari selama 3 hari - mikonazol 200 mg intravaginal/hari selama 3 hari - klotrimazol 200 mg intravaginal/hari selama 3 hari - klotrimazol 200 mg intravaginal/hari selama 3 hari - klotrimazol 500 mg intravaginal dosis tunggal - klotrimazol 500 mg intravaginal dosis tunggal

- butoconazol 2% krim vulva diberikan selama 1-7 hari - butoconazol 2% krim vulva diberikan selama 1-7 hari - nistatin 100.000 IU intravaginal/hari selama 7-14 hari - nistatin 100.000 IU intravaginal/hari selama 7-14 hari

- klotrimazol 1 % atau mikonazol 2 % atau tiokonazol 6,5% krim vulva 7-14 hari - klotrimazol 1 % atau mikonazol 2 % atau tiokonazol 6,5% krim vulva 7-14 hari  b.

 b. PengobatPengobatan sistean sistemik :mik :

Beberapa uji coba menunjukkan hasil pengobatan oral dengan flukonazol, ketokonazol, atau itrakonazol Beberapa uji coba menunjukkan hasil pengobatan oral dengan flukonazol, ketokonazol, atau itrakonazol sama efektifnya dengan pengobatan topikal. Penggunaan secara oral memang lebih mudah, tetapi potensi sama efektifnya dengan pengobatan topikal. Penggunaan secara oral memang lebih mudah, tetapi potensi toksisitasnya khususnya ketokonazol harus dipertimbangkan.

toksisitasnya khususnya ketokonazol harus dipertimbangkan.

- Pemberian nistatin secara oral tidak terbukti efektif untuk pengobatan kandidosis vulvovaginitis. - Pemberian nistatin secara oral tidak terbukti efektif untuk pengobatan kandidosis vulvovaginitis.

(6)

- Pemberian ketokonazol dosis 2 x 200 mg selama 5 hari, atau - Pemberian ketokonazol dosis 2 x 200 mg selama 5 hari, atau - Flukonazol 150 mg sebagai dosis tunggal

- Flukonazol 150 mg sebagai dosis tunggal

- Untuk pengobatan kandidosis vulvovaginitis kambuhan atau rekuren: - Untuk pengobatan kandidosis vulvovaginitis kambuhan atau rekuren: - Pengobatan setiap bulan dengan satu klotrimazol 500 mg intravaginal, - Pengobatan setiap bulan dengan satu klotrimazol 500 mg intravaginal, - Ketokonazol 200 mg/hari selama 5 hari setiap bulan, atau

- Ketokonazol 200 mg/hari selama 5 hari setiap bulan, atau - Flukonazol 150 mg oral setiap bulan.

- Flukonazol 150 mg oral setiap bulan. c.

c. Untuk Untuk pengobatan pengobatan profilaksis profilaksis ::

Flukonazol 150 mg dosis tunggal setiap minggu sampai bulan dengan monitor enzim liver 1-2 bulan. Flukonazol 150 mg dosis tunggal setiap minggu sampai bulan dengan monitor enzim liver 1-2 bulan. Flukonazol ditoleransi baik dan aman, dan merupakan pengobatan standar kandidosis vulvovaginitis yang Flukonazol ditoleransi baik dan aman, dan merupakan pengobatan standar kandidosis vulvovaginitis yang mengalami kekambuhan, tidak seperti ketokonazol yang hepatotoksik. Penggunaan selama 6 bulan tidak  mengalami kekambuhan, tidak seperti ketokonazol yang hepatotoksik. Penggunaan selama 6 bulan tidak  mengakibatkan resisten terhadap flukonazol, penggunaan flukonazol pada orang yang imunodefisiensi mengakibatkan resisten terhadap flukonazol, penggunaan flukonazol pada orang yang imunodefisiensi dapat mengakibatkan resistensi.

dapat mengakibatkan resistensi. d.

d. Menghindari atau Menghindari atau menghilangkan menghilangkan faktor faktor predisposisi.predisposisi.  perlu p

 perlu pula mengula mengendalikan endalikan faktor rfaktor risiko daisiko dan sebaikn sebaiknya tidak mnya tidak melakukaelakukan hubungan hubungan seksual n seksual sebelum sebelum di- di-nyatakan sembuh atau menggunakan kondom. Pasangan juga perlu diobat apabila terbukti menderita nyatakan sembuh atau menggunakan kondom. Pasangan juga perlu diobat apabila terbukti menderita kandidiasis. Hindari pula pemakaian bahan iritan lokal, seperti produk berparfum.

kandidiasis. Hindari pula pemakaian bahan iritan lokal, seperti produk berparfum. PENCEGAHAN

PENCEGAHAN

MENJAGA KESEHATAN VAGINA MENJAGA KESEHATAN VAGINA

• Obat antiseptikObat antiseptik

Jangan membersihkan vagina dengan obat-obatan antiseptik setiap hari Jangan membersihkan vagina dengan obat-obatan antiseptik setiap hari atau sebentar-sebentar dicuci. Bila hendak membersihkan dengan

atau sebentar-sebentar dicuci. Bila hendak membersihkan dengan menggunakan obat-obatan cukup dilakukan dua minggu sekali, yaitu menggunakan obat-obatan cukup dilakukan dua minggu sekali, yaitu dipertengahan siklus menstruasi.

dipertengahan siklus menstruasi.

• Harus sterilHarus steril

Penggunaan tisu basah atau produk panty liner harus betul-betul Penggunaan tisu basah atau produk panty liner harus betul-betul steril. Bahkan, kemasannya pun harus diperhatikan. Jangan sampai steril. Bahkan, kemasannya pun harus diperhatikan. Jangan sampai menyimpan sembarangan, misalnya tanpa kemasan ditaruh dalam tas menyimpan sembarangan, misalnya tanpa kemasan ditaruh dalam tas

bercampur dengan barang lainnya. Karena bila dalam keadaan terbuka, bercampur dengan barang lainnya. Karena bila dalam keadaan terbuka, bisa saja panty liner atau tisu basah tersebut sudah terkontaminasi. bisa saja panty liner atau tisu basah tersebut sudah terkontaminasi.

• Tidak lembabTidak lembab

Perhatikan kebersihan setelah buang air besar atau kecil. Setelah Perhatikan kebersihan setelah buang air besar atau kecil. Setelah bersih, jangan lupa untuk mengelapnya dengan tisu kering atau handuk bersih, jangan lupa untuk mengelapnya dengan tisu kering atau handuk khusus. Jangan dibiarkan dalam keadaan lembab.

khusus. Jangan dibiarkan dalam keadaan lembab.

• Kebersihan airKebersihan air

Bila buang air kecil di tempat umum, perhatikan kebersihan airnya. Bila buang air kecil di tempat umum, perhatikan kebersihan airnya. Bila ragu, sebaiknya dilap saja dengan tisu.

Bila ragu, sebaiknya dilap saja dengan tisu.

• Gunakan bahan katunGunakan bahan katun

Jangan sekali-kali menggunakan celana yang berbahan nilon. Bahan Jangan sekali-kali menggunakan celana yang berbahan nilon. Bahan katun lebih baik karena menyerap keringat.

(7)

• Tak perlu dibedakTak perlu dibedak

Jangan memberi bedak atau talk pada daerah vagina. Karena bisa Jangan memberi bedak atau talk pada daerah vagina. Karena bisa menimbulkan keganasan (kanker) di indung telur

menimbulkan keganasan (kanker) di indung telur

• Berkaitan dengan sanggamaBerkaitan dengan sanggama

Bila melakukan senggama, usahakan sebelum dan sesudahnya baik isteri Bila melakukan senggama, usahakan sebelum dan sesudahnya baik isteri maupun suami, menjaga kebersihan alat kelaminnya.

maupun suami, menjaga kebersihan alat kelaminnya. PROGNOSIS

PROGNOSIS

Kandidosis vulvovaginitis dapat sembuh dengan baik dengan pengobatan yang adekuat, tetapi jika terjadi Kandidosis vulvovaginitis dapat sembuh dengan baik dengan pengobatan yang adekuat, tetapi jika terjadi reinfeksi atau tidak adekuatnya pengobatan, kandidosis vulvovaginitis bisa menjadi kambuh.

reinfeksi atau tidak adekuatnya pengobatan, kandidosis vulvovaginitis bisa menjadi kambuh.

Angka kesembuhan dengan antimikotik golongan azole mencapai 80-90%. Pada individu yang menderita Angka kesembuhan dengan antimikotik golongan azole mencapai 80-90%. Pada individu yang menderita HIV, dapat dijumpai kasus resistensi terhadap golongan azole (flukonazol).

HIV, dapat dijumpai kasus resistensi terhadap golongan azole (flukonazol).

Bagaimanapun, mencegah lebih baik daripada mengobati. Langkah pencegahan tersebut dikenal dengan Bagaimanapun, mencegah lebih baik daripada mengobati. Langkah pencegahan tersebut dikenal dengan A-B-(4)C (Abstinence, Be faithfull, Contact treatment, Compliance, Confidential counseling, dan

A-B-(4)C (Abstinence, Be faithfull, Contact treatment, Compliance, Confidential counseling, dan Condom use).

Condom use).

Edukasi terhadap penyakit-penyakit yang dapat ditularkan melalui aktivitas seksual perlu digalakkan. Edukasi terhadap penyakit-penyakit yang dapat ditularkan melalui aktivitas seksual perlu digalakkan. Jangan sampai pasien tidak mendapat informasi yang mereka butuhkan. Akhir kata, jangan sampai ada Jangan sampai pasien tidak mendapat informasi yang mereka butuhkan. Akhir kata, jangan sampai ada  pasien

 pasien yang mengyang mengeluh,eluh,“if we go to the doctor and ask whether this (vaginal discharge) is serious or not,“if we go to the doctor and ask whether this (vaginal discharge) is serious or not, the doctor always answers ‘no problem”.

(8)

asuhan keperawatan dengan klien

asuhan keperawatan dengan klien vulvovaginit

vulvovaginitis

is

BAB I BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG 1.1. LATAR BELAKANG

Kebanyakan wanita pemberitahuan dari waktu ke waktu bahwa mereka memiliki cairan dari vagina. Ini Kebanyakan wanita pemberitahuan dari waktu ke waktu bahwa mereka memiliki cairan dari vagina. Ini adalah proses normal yang menjaga lapisan mukosa vagina lembab. Pembuangan biasanya jelas, tetapi adalah proses normal yang menjaga lapisan mukosa vagina lembab. Pembuangan biasanya jelas, tetapi dapat kering pada pakaian meninggalkan tanda kekuningan samar. Jenis pembuangan tidak memerlukan dapat kering pada pakaian meninggalkan tanda kekuningan samar. Jenis pembuangan tidak memerlukan obat apapun bahkan ketika cukup berlimpah, seperti yang sering terjadi pada kehamilan.

obat apapun bahkan ketika cukup berlimpah, seperti yang sering terjadi pada kehamilan. Vagina juga dapat disebabkan oleh mikroorganisme:

Vagina juga dapat disebabkan oleh mikroorganisme: • Vulvovaginal kandidiasis.

• Vulvovaginal kandidiasis.

• Trikomoniasis (disebabkan oleh parasit kecil, Trichomonas vaginalis). Ini menyebabkan bau amis atau • Trikomoniasis (disebabkan oleh parasit kecil, Trichomonas vaginalis). Ini menyebabkan bau amis atau menyinggung dan kuning, hijau atau cairan berbusa.

menyinggung dan kuning, hijau atau cairan berbusa.

• Bacterial vaginosis (karena ketidakseimbangan jumlah bakteri yang hidup dalam vagina). Ini • Bacterial vaginosis (karena ketidakseimbangan jumlah bakteri yang hidup dalam vagina). Ini menyebabkan tipis, putih / abu-abu bau pelepasan dan ofensif.

menyebabkan tipis, putih / abu-abu bau pelepasan dan ofensif.

• Cytolytic vaginosis (karena adanya pertumbuhan berlebih dari lactobacilli). • Cytolytic vaginosis (karena adanya pertumbuhan berlebih dari lactobacilli).

Vagina yang berlebihan juga bisa disebabkan oleh cedera, benda asing dan penyebab lain vaginitis. Vagina yang berlebihan juga bisa disebabkan oleh cedera, benda asing dan penyebab lain vaginitis. 1.2. TUJUAN

1.2. TUJUAN

• Untuk mempelajari bagaimana proses terjadinya vulvovagina • Untuk mempelajari bagaimana proses terjadinya vulvovagina • Untuk mengetahui penyebab dan cara pencegahannya

• Untuk mengetahui penyebab dan cara pencegahannya

• Untuk mempelajari proses asuhan keperawatan bagi klien dengan vulvovagina • Untuk mempelajari proses asuhan keperawatan bagi klien dengan vulvovagina

BAB II BAB II

TINJAUAN PUSTAKA TINJAUAN PUSTAKA 2.1.

2.1. PENGERPENGERTIANTIAN

Vulvovaginitis adalah peradangan atau infeksi pada vulva dan vagina. Vulvovaginitis adalah peradangan atau infeksi pada vulva dan vagina.

Vulvovaginal kandidiasis adalah nama yang sering diberikan untuk Candida albicans vagina infeksi Vulvovaginal kandidiasis adalah nama yang sering diberikan untuk Candida albicans vagina infeksi  berhubung

 berhubungan dengaan dengan dermatn dermatitis daritis dari vulva (gi vulva (gatal ruamatal ruam). 'V). 'Vaginal taginal thrush', dan hrush', dan 'monilia'monilia' juga nama' juga nama-nama-nama untuk Candida albicans infeksi.

untuk Candida albicans infeksi.

Candida albicans adalah jamur ragi biasanya bertanggung jawab atas vulva gatal dan pengosongan. Hal Candida albicans adalah jamur ragi biasanya bertanggung jawab atas vulva gatal dan pengosongan. Hal ini umumnya pelaku bahwa perempuan selalu merujuk pada setiap Vulvovaginal gatal sebagai "infeksi ini umumnya pelaku bahwa perempuan selalu merujuk pada setiap Vulvovaginal gatal sebagai "infeksi  jamur

 jamur," tapi p," tapi perlu dikerlu diketahui baetahui bahwa semuhwa semua tidak sa tidak selalu gaelalu gatal disetal disebabkan olebabkan oleh ragi.h ragi. 2.2. ETIOLOGI

2.2. ETIOLOGI

Vulvovaginitis dapat mempengaruhi perempuan dari segala usia dan sangat umum. Hal ini dapat Vulvovaginitis dapat mempengaruhi perempuan dari segala usia dan sangat umum. Hal ini dapat disebabkan oleh bakteri, ragi, virus, dan parasit lain. Beberapa penyakit menular seksual juga dapat disebabkan oleh bakteri, ragi, virus, dan parasit lain. Beberapa penyakit menular seksual juga dapat menyebabkan vulvovaginitis, seperti yang bisa ditemukan berbagai bahan kimia gelembung mandi, menyebabkan vulvovaginitis, seperti yang bisa ditemukan berbagai bahan kimia gelembung mandi, sabun, dan parfum. Faktor-faktor lingkungan seperti kebersihan yang buruk dan alergen juga dapat sabun, dan parfum. Faktor-faktor lingkungan seperti kebersihan yang buruk dan alergen juga dapat menyebabkan kondisi ini.

menyebabkan kondisi ini.

Candida albicans, yang menyebabkan infeksi jamur, adalah salah satu penyebab paling umum Candida albicans, yang menyebabkan infeksi jamur, adalah salah satu penyebab paling umum

vulvovaginitis perempuan dari segala usia. Penggunaan antibiotik dapat menyebabkan infeksi jamur  vulvovaginitis perempuan dari segala usia. Penggunaan antibiotik dapat menyebabkan infeksi jamur  dengan membunuh antijamur normal bakteri yang hidup di vagina. Infeksi jamur kelamin biasanya dengan membunuh antijamur normal bakteri yang hidup di vagina. Infeksi jamur kelamin biasanya menyebabkan gatal-gatal dan tebal, putih discharg vagina, dan gejala lain. Untuk informasi lebih lanjut, menyebabkan gatal-gatal dan tebal, putih discharg vagina, dan gejala lain. Untuk informasi lebih lanjut, lihat: ragi infeksi vagina

lihat: ragi infeksi vagina

Penyebab lain adalah vulvovaginitis bakteri vaginosis, suatu pertumbuhan berlebih dari jenis bakteri Penyebab lain adalah vulvovaginitis bakteri vaginosis, suatu pertumbuhan berlebih dari jenis bakteri tertentu dalam vagina. Bakteri vaginosis dapat menyebabkan tipis, warna abu-abu vagina dan bau amis. tertentu dalam vagina. Bakteri vaginosis dapat menyebabkan tipis, warna abu-abu vagina dan bau amis.

(9)

Sebuah penyakit menular seksual yang disebut Trichomonas vaginitis infeksi adalah penyebab umum Sebuah penyakit menular seksual yang disebut Trichomonas vaginitis infeksi adalah penyebab umum lain. Infeksi ini mengarah ke kelamin gatal, bau vagina, dan vagina yang berat, yang mungkin kuning-abu lain. Infeksi ini mengarah ke kelamin gatal, bau vagina, dan vagina yang berat, yang mungkin kuning-abu atau warna hijau.

atau warna hijau.

Gelembung mandi, sabun, vagina kontrasepsi, feminin semprotan, dan parfum dapat menyebabkan iritasi Gelembung mandi, sabun, vagina kontrasepsi, feminin semprotan, dan parfum dapat menyebabkan iritasi ruam gatal di daerah genital, sedangkan nonabsorbent ketat atau pakaian kadang-kadang menyebabkan ruam gatal di daerah genital, sedangkan nonabsorbent ketat atau pakaian kadang-kadang menyebabkan ruam panas.

ruam panas.

Jengkel jaringan lebih rentan terhadap infeksi daripada jaringan normal, dan banyak organisme penyebab Jengkel jaringan lebih rentan terhadap infeksi daripada jaringan normal, dan banyak organisme penyebab infeksi berkembang dalam lingkungan yang hangat, lembab, dan gelap. Tidak hanya faktor-faktor ini infeksi berkembang dalam lingkungan yang hangat, lembab, dan gelap. Tidak hanya faktor-faktor ini dapat berkontribusi pada penyebab vulvovaginitis, mereka sering memperpanjang periode pemulihan. dapat berkontribusi pada penyebab vulvovaginitis, mereka sering memperpanjang periode pemulihan. Kurangnya estrogen pada wanita postmenopause dapat menyebabkan kekeringan vagina dan penipisan Kurangnya estrogen pada wanita postmenopause dapat menyebabkan kekeringan vagina dan penipisan kulit vagina dan vulva, yang juga dapat menyebabkan atau memperburuk kelamin gatal dan terbakar. kulit vagina dan vulva, yang juga dapat menyebabkan atau memperburuk kelamin gatal dan terbakar.  Nonspe

 Nonspesifik vsifik vulvovagiulvovaginitis (dnitis (di mana pi mana penyebab enyebab dapat didapat diidentifiidentifikasi) dakasi) dapat dilpat dilihat dalaihat dalam semum semua kelompa kelompok ok  usia, tetapi paling sering terjadi pada anak gadis sebelum pubertas. Setelah pubertas dimulai, vagina

usia, tetapi paling sering terjadi pada anak gadis sebelum pubertas. Setelah pubertas dimulai, vagina menjadi lebih asam, yang cenderung untuk membantu mencegah infeksi.

menjadi lebih asam, yang cenderung untuk membantu mencegah infeksi.

Vulvovaginitis nonspesifik dapat terjadi pada anak perempuan dengan genital miskin kebersihan dan Vulvovaginitis nonspesifik dapat terjadi pada anak perempuan dengan genital miskin kebersihan dan ditandai oleh berbau busuk, coklat-hijau pelepasan dan iritasi labia dan vagina. Kondisi ini sering ditandai oleh berbau busuk, coklat-hijau pelepasan dan iritasi labia dan vagina. Kondisi ini sering

dikaitkan dengan pertumbuhan berlebih dari suatu jenis bakteri yang biasanya ditemukan di dalam tinja. dikaitkan dengan pertumbuhan berlebih dari suatu jenis bakteri yang biasanya ditemukan di dalam tinja. Bakteri ini kadang-kadang menyebar dari anus ke area vagina dengan mengusap dari belakang ke depan Bakteri ini kadang-kadang menyebar dari anus ke area vagina dengan mengusap dari belakang ke depan setelah menggunakan kamar mandi.

setelah menggunakan kamar mandi.

Pelecehan seksual harus dipertimbangkan pada anak-anak dengan infeksi yang tidak biasa dan berulang Pelecehan seksual harus dipertimbangkan pada anak-anak dengan infeksi yang tidak biasa dan berulang episode dijelaskan vulvovaginitis. Neisseria gonorrhoeae, organisme yang menyebabkan gonore,

episode dijelaskan vulvovaginitis. Neisseria gonorrhoeae, organisme yang menyebabkan gonore, menghasilkan gonokokal vulvovaginitis di gadis-gadis muda. Gonocorrhea vaginitis terkait dianggap menghasilkan gonokokal vulvovaginitis di gadis-gadis muda. Gonocorrhea vaginitis terkait dianggap sebagai penyakit menular seksual. Jika tes laboratorium mengkonfirmasi diagnosis ini, gadis-gadis muda sebagai penyakit menular seksual. Jika tes laboratorium mengkonfirmasi diagnosis ini, gadis-gadis muda harus dievaluasi untuk pelecehan seksual.

harus dievaluasi untuk pelecehan seksual.

Sekitar 20% dari non-hamil wanita usia 15-55 pelabuhan Candida albicans dalam vagina. Sebagian besar  Sekitar 20% dari non-hamil wanita usia 15-55 pelabuhan Candida albicans dalam vagina. Sebagian besar  tidak mempunyai gejala dan itu berbahaya bagi mereka. Pertumbuhan yang berlebihan dari Candida tidak mempunyai gejala dan itu berbahaya bagi mereka. Pertumbuhan yang berlebihan dari Candida albicans menyebabkan berat dadih putih seperti vagina, rasa panas di vagina dan vulva dan / atau ruam albicans menyebabkan berat dadih putih seperti vagina, rasa panas di vagina dan vulva dan / atau ruam gatal di vulva dan kulit di sekitarnya.

gatal di vulva dan kulit di sekitarnya.

Estrogen menyebabkan lapisan vagina untuk dewasa dan mengandung glikogen, sebuah substrat yang Estrogen menyebabkan lapisan vagina untuk dewasa dan mengandung glikogen, sebuah substrat yang Candida albicans berkembang. Kurangnya estrogen pada wanita yang lebih muda dan lebih tua membuat Candida albicans berkembang. Kurangnya estrogen pada wanita yang lebih muda dan lebih tua membuat kandidiasis Vulvovaginal jarang terjadi.

kandidiasis Vulvovaginal jarang terjadi.

Pertumbuhan yang berlebihan dari Candida albicans terjadi paling sering dengan: Pertumbuhan yang berlebihan dari Candida albicans terjadi paling sering dengan: • Kehamilan

• Kehamilan

• Dosis tinggi pil KB kombinasi dan estrogen berbasis terapi penggantian hormon • Dosis tinggi pil KB kombinasi dan estrogen berbasis terapi penggantian hormon • Sebuah rangkaian antibiotik spektrum luas seperti tetracycline atau amoxiclav • Sebuah rangkaian antibiotik spektrum luas seperti tetracycline atau amoxiclav • Diabetes mellitus

• Diabetes mellitus

• Anemia kekurangan zat besi • Anemia kekurangan zat besi

• Defisiensi imunologis misalnya, infeksi HIV • Defisiensi imunologis misalnya, infeksi HIV

• Di atas kondisi kulit yang lain, sering psorias , Planus lumut atau lumut sclerosus. • Di atas kondisi kulit yang lain, sering psorias , Planus lumut atau lumut sclerosus. • Penyakit lain

• Penyakit lain 2.3.

2.3. PPAATOFISIOLOTOFISIOLOGIGI

Proses infeksi dimulai dengan perle¬katan Candida sp. pada sel epitel vagina. Kemampuan melekat ini Proses infeksi dimulai dengan perle¬katan Candida sp. pada sel epitel vagina. Kemampuan melekat ini lebih baik pada C.albicans daripada spesies Candida lain¬¬nya. Kemudian, Candida sp.

lebih baik pada C.albicans daripada spesies Candida lain¬¬nya. Kemudian, Candida sp.

men¬se¬kre¬¬sikan enzim proteolitik yang mengakibatkan kerusakan ikatan-ikatan protein sel pejamu men¬se¬kre¬¬sikan enzim proteolitik yang mengakibatkan kerusakan ikatan-ikatan protein sel pejamu sehingga memudahkan proses invasi. Selain itu, Candida sp. juga me¬ngeluarkan mikotoksin – 

sehingga memudahkan proses invasi. Selain itu, Candida sp. juga me¬ngeluarkan mikotoksin –  diantaranya glio¬toksin– yang mampu menghambat ak¬tivi¬tas fagositosis dan menekan sistem imun diantaranya glio¬toksin– yang mampu menghambat ak¬tivi¬tas fagositosis dan menekan sistem imun lokal. Terbentuknya kolonisasi Can¬di¬da sp. memudahkan proses invasi ter¬sebut berlangsung sehingga lokal. Terbentuknya kolonisasi Can¬di¬da sp. memudahkan proses invasi ter¬sebut berlangsung sehingga menimbul¬kan gejala pada pejamu.

(10)

2.4.

2.4. MANIFESTMANIFESTASI KLINISASI KLINIS

Vulvovaginal gejala kandidiasis, yaitu, suatu pertumbuhan berlebih dari Candida albicans, meliputi: Vulvovaginal gejala kandidiasis, yaitu, suatu pertumbuhan berlebih dari Candida albicans, meliputi: • Gatal, nyeri dan / atau pembakaran ketidaknyamanan pada vagina dan vulva

• Gatal, nyeri dan / atau pembakaran ketidaknyamanan pada vagina dan vulva • Berat dadih putih seperti vagina

• Berat dadih putih seperti vagina

• Ruam merah terang yang mempengaruhi bagian dalam dan luar dari vulva, kadang-kadang menyebar  • Ruam merah terang yang mempengaruhi bagian dalam dan luar dari vulva, kadang-kadang menyebar  luas di pangkal paha untuk memasukkan daerah kemaluan, daerah inguinal dan paha.

luas di pangkal paha untuk memasukkan daerah kemaluan, daerah inguinal dan paha.

Ini bisa berlangsung hanya beberapa jam atau bertahan selama berhari-hari, berminggu-minggu, atau Ini bisa berlangsung hanya beberapa jam atau bertahan selama berhari-hari, berminggu-minggu, atau  jarang, b

 jarang, bulan.ulan.

Gejala mungkin kadang-kadang diperparah oleh hubungan seksual. Gejala mungkin kadang-kadang diperparah oleh hubungan seksual. 2.5. KOMPLIKASI

2.5. KOMPLIKASI

• Ketidaknyamanan yang tidak hilang • Ketidaknyamanan yang tidak hilang • Infeksi kulit (dari garukan)

• Infeksi kulit (dari garukan)

• Komplikasi karena penyebab kondisi (seperti gonore dan infeksi kandida) • Komplikasi karena penyebab kondisi (seperti gonore dan infeksi kandida) 2.6. PENCEHAGAHAN

2.6. PENCEHAGAHAN

Untuk mencegah infeksi jamur, mengenakan pakaian katun agar udara dapat bersirkulasi. Walaupun Untuk mencegah infeksi jamur, mengenakan pakaian katun agar udara dapat bersirkulasi. Walaupun sejumlah obat untuk mengobati infeksi jamur baru-baru ini akan tersedia over-the-counter, berhati-hati sejumlah obat untuk mengobati infeksi jamur baru-baru ini akan tersedia over-the-counter, berhati-hati dalam membuat diagnosis diri terburu-buru.

dalam membuat diagnosis diri terburu-buru.

Penggunaan kondom selama hubungan seksual bisa mencegah sebagian besar infeksi menular seksual Penggunaan kondom selama hubungan seksual bisa mencegah sebagian besar infeksi menular seksual vagina. Tepat pas dan memadai penyerap pakaian, dikombinasikan dengan baik kebersihan daerah genital vagina. Tepat pas dan memadai penyerap pakaian, dikombinasikan dengan baik kebersihan daerah genital  juga menc

 juga mencegah banyaegah banyak kasus ik kasus infeksi nnfeksi non-vulvoon-vulvovaginitivaginitis.s.

Anak-anak harus diajarkan bagaimana cara benar membersihkan daerah genital saat memandikan atau Anak-anak harus diajarkan bagaimana cara benar membersihkan daerah genital saat memandikan atau mandi. Tepat menyeka setelah menggunakan toilet juga akan membantu (anak harus selalu menyeka dari mandi. Tepat menyeka setelah menggunakan toilet juga akan membantu (anak harus selalu menyeka dari depan ke belakang untuk menghindari memperkenalkan bakteri dari anus ke vagina).

depan ke belakang untuk menghindari memperkenalkan bakteri dari anus ke vagina). Tangan harus dicuci bersih sebelum dan setelah menggunakan kamar mandi.

Tangan harus dicuci bersih sebelum dan setelah menggunakan kamar mandi. 2.7. PERAWATAN

2.7. PERAWATAN

Kadang-kadang Candida albicans infeksi tetap ada meski terapi konvensional yang memadai. Pada Kadang-kadang Candida albicans infeksi tetap ada meski terapi konvensional yang memadai. Pada  beberap

 beberapa wanita a wanita hal ini mhal ini mungkin mungkin merupaerupakan tanda kekan tanda kekurangan kurangan zat besi , zat besi , diabetediabetes melits melitus atau mus atau masalahasalah imun, dan tes yang sesuai harus dilakukan.

imun, dan tes yang sesuai harus dilakukan.

Perempuan yang mengalami berulang Vulvovaginal Candida albicans melakukannya karena infeksi Perempuan yang mengalami berulang Vulvovaginal Candida albicans melakukannya karena infeksi  persis

 persisten, darten, daripada iipada infeksi ulnfeksi ulang. Tang. Tujuan darujuan dari perawi perawatan dalam atan dalam situassituasi ini adali ini adalah untuk meah untuk menghindarnghindarii  pertum

 pertumbuhan berlbuhan berlebih darebih dari kandida i kandida yang meyang mengarah ke gengarah ke gejala, darjala, daripada haripada harus mamus mampu mencpu mencapaiapai  pember

 pemberantasan mantasan menyelesenyelesaikan ataaikan atau menyemu menyembuhkan.buhkan.

Ada beberapa bukti bahwa langkah-langkah berikut dapat membantu: Ada beberapa bukti bahwa langkah-langkah berikut dapat membantu:

Kapas atau uap air-wicking pakaian dalam dan pakaian longgar - menghindari stoking nilon. Kapas atau uap air-wicking pakaian dalam dan pakaian longgar - menghindari stoking nilon. 

Perendaman dalam garam mandi. Hindari sabun - menggunakan pembersih non-sabun atau krim untuk  Perendaman dalam garam mandi. Hindari sabun - menggunakan pembersih non-sabun atau krim untuk  

mencuci berai mencuci berairr..

Terapkan hidrokortison krim untuk mengurangi gatal dan mengobati sekunder dermatitis Terapkan hidrokortison krim untuk mengurangi gatal dan mengobati sekunder dermatitis 

mempengaruhi vulva. mempengaruhi vulva.

Perlakukan dengan krim antijamur sebelum setiap periode menstruasi dan sebelum terapi antibiotik  Perlakukan dengan krim antijamur sebelum setiap periode menstruasi dan sebelum terapi antibiotik  

untuk mencegah kambuh. untuk mencegah kambuh.

Sebuah perjalanan panjang sebuah antijamur topikal agen kadang-kadang diperlukan (tapi hal ini Sebuah perjalanan panjang sebuah antijamur topikal agen kadang-kadang diperlukan (tapi hal ini 

mungkin sendiri menyebabkan dermatitis atau hasil dalam non-proliferasi candida albicans). mungkin sendiri menyebabkan dermatitis atau hasil dalam non-proliferasi candida albicans).

Antijamur oral obat-obatan (itrakonazol atau flukonazol) dapat diambil secara teratur dan Antijamur oral obat-obatan (itrakonazol atau flukonazol) dapat diambil secara teratur dan sebentar-

sebentar (misalnya sekali sebulan). Dosis dan frekuensi yang cukup bervariasi, tergantung pada sebentar (misalnya sekali sebulan). Dosis dan frekuensi yang cukup bervariasi, tergantung pada keparahan gejala. Oral agen antijamur mungkin tidak sesuai pada kehamilan. Mereka membutuhkan keparahan gejala. Oral agen antijamur mungkin tidak sesuai pada kehamilan. Mereka membutuhkan resep.

resep.

Asam borat (boraks) 600mg sebagai supositoria pada malam hari dapat membantu untuk  Asam borat (boraks) 600mg sebagai supositoria pada malam hari dapat membantu untuk  

mengasamkan vagina dan mengurangi kehadiran khamir (albicans dan non-candida albicans). mengasamkan vagina dan mengurangi kehadiran khamir (albicans dan non-candida albicans).

(11)

Langkah-langkah berikut belum ditunjukkan untuk membantu. Langkah-langkah berikut belum ditunjukkan untuk membantu.

Perawatan pasangan seksual - laki-laki mungkin mendapatkan singkat reaksi kulit pada penis, yang Perawatan pasangan seksual - laki-laki mungkin mendapatkan singkat reaksi kulit pada penis, yang 

membersihkan cepat dengan krim antijamur. Memperlakukan laki-laki tidak mengurangi jumlah episode membersihkan cepat dengan krim antijamur. Memperlakukan laki-laki tidak mengurangi jumlah episode kandidiasis pada pasangan wanita mereka.

kandidiasis pada pasangan wanita mereka.

Khusus gula rendah, rendah ragi atau yoghurt tinggi diet Khusus gula rendah, rendah ragi atau yoghurt tinggi diet 

Menempatkan yoghurt dalam vagina Menempatkan yoghurt dalam vagina 

Obat alami (dengan pengecualian asam borat) Obat alami (dengan pengecualian asam borat) 

 BAB III BAB III ASU

ASUHAN HAN KEPEKEPERAWRAWAATTANAN 3.1. PENGKAJIAN 3.1. PENGKAJIAN A. Identitas Klien A. Identitas Klien B. Keluhan Utama B. Keluhan Utama Nyeri Nyeri   Luka Luka  

Perubahan fungsi seksual Perubahan fungsi seksual   C. Riwayat Penyakit C. Riwayat Penyakit 1. Sekarang 1. Sekarang

Keluhan Klien menderita infeksi alat kelamin Keluhan Klien menderita infeksi alat kelamin 2. Dahulu

2. Dahulu

Riwayat keluarga mempunyai penyakit serupa, gangguan reproduksi Riwayat keluarga mempunyai penyakit serupa, gangguan reproduksi D. Pemeriksaan fisik 

D. Pemeriksaan fisik  Pemeriksaan Bagian Luar  Pemeriksaan Bagian Luar  Inspeksi

Inspeksi

Rambut pubis, distribusi, bandingkan sesuai usia perkembangan klien Rambut pubis, distribusi, bandingkan sesuai usia perkembangan klien 

Kulit dan area pubis, adakah lesi, eritema, visura, leokoplakia dan eksoria Kulit dan area pubis, adakah lesi, eritema, visura, leokoplakia dan eksoria 

Labia mayora, minora, klitoris, meatus uretra terhadap pemebengkakan ulkus, keluaran dan nodul Labia mayora, minora, klitoris, meatus uretra terhadap pemebengkakan ulkus, keluaran dan nodul 

Pemeriksaan Bagian Dalam Pemeriksaan Bagian Dalam Inspeksi

Inspeksi

Serviks: ukuran, laserasi, erosi, nodula, massa, keluaran dan warnanya Serviks: ukuran, laserasi, erosi, nodula, massa, keluaran dan warnanya Palpasi

Palpasi

Raba dinding vagina: Nyeri tekan dan nodula, Raba dinding vagina: Nyeri tekan dan nodula, 

Serviks: posisi, ukuran, konsistensi, regularitas, mobilitas dan nyeri tekan Serviks: posisi, ukuran, konsistensi, regularitas, mobilitas dan nyeri tekan 

Uterus: ukuran, bentuk, konsistensi dan mobilitas Uterus: ukuran, bentuk, konsistensi dan mobilitas 

Ovarium: ukuran, mobilitas, bentuk, konsistensi dan nyeri tekan Ovarium: ukuran, mobilitas, bentuk, konsistensi dan nyeri tekan 

3.2. DIAGNOSA 3.2. DIAGNOSA

1. Perubahan kenyamanan b/d infeksi pada system reproduksi 1. Perubahan kenyamanan b/d infeksi pada system reproduksi 2. Disfungsi seksual b/d perubahan kesehatan seksual

2. Disfungsi seksual b/d perubahan kesehatan seksual

3. Kurang pengetahuan b/d kurangnya informasi mengenai penyakit, prognosis dan kebutuhan 3. Kurang pengetahuan b/d kurangnya informasi mengenai penyakit, prognosis dan kebutuhan  pengobat

 pengobatanan

4. Kurang pengetahuan b/d kurangnya informasi mengenai penyakit, prognosis dan kebutuhan 4. Kurang pengetahuan b/d kurangnya informasi mengenai penyakit, prognosis dan kebutuhan  pengobat

 pengobatanan

3.3.

3.3. INTERINTERVENSIVENSI

1. Perubahan kenyamanan b/d infeksi pada system reproduksi 1. Perubahan kenyamanan b/d infeksi pada system reproduksi Kriteria hasil:

(12)

Memperhatikan bahwa nyeri ini ada mengidentifikasi aktivitas yang meningkatkan dan menurunkan Memperhatikan bahwa nyeri ini ada mengidentifikasi aktivitas yang meningkatkan dan menurunkan nyeri dapat mengidentifikasi dan menurunan sumber-sumber nyeri Intervensi:

nyeri dapat mengidentifikasi dan menurunan sumber-sumber nyeri Intervensi: Berikan pengurang rasa nyeri yang optimal

Berikan pengurang rasa nyeri yang optimal 

Meluruskan kesalahan konsep pada keluarga Meluruskan kesalahan konsep pada keluarga 

Bicarakan mengenai ketakutan, marah dan rasa frustasi klien Bicarakan mengenai ketakutan, marah dan rasa frustasi klien 

Berikan privasi selama prosedur tindakan Berikan privasi selama prosedur tindakan 

2. Disfungsi seksual b/d perubahan kesehatan seksual 2. Disfungsi seksual b/d perubahan kesehatan seksual Kriteria hasil:

Kriteria hasil:

Menceritakan masalah mengenai fungsi seksual, mengekspresikan peningkatan kepuasan dengan pola Menceritakan masalah mengenai fungsi seksual, mengekspresikan peningkatan kepuasan dengan pola seksual. Melaporkan keinginan untuk melanjutkan aktivitas seksual

seksual. Melaporkan keinginan untuk melanjutkan aktivitas seksual Intervensi:

Intervensi:

Kaji riwayat seksual mengenai pola seksual, kepuasan, pengetahuan seksual, masalah seksual Kaji riwayat seksual mengenai pola seksual, kepuasan, pengetahuan seksual, masalah seksual 

Identifikasi masalah penghambat untuk memuaskan seksual Identifikasi masalah penghambat untuk memuaskan seksual 

Berikan dorongan bertanya tentang seksual atau fungsi seksual Berikan dorongan bertanya tentang seksual atau fungsi seksual 

3. Resiko terhadap infeksi b/d kontak dengan mikroorganisme 3. Resiko terhadap infeksi b/d kontak dengan mikroorganisme Kriteria hasil:

Kriteria hasil:

Klien mampu memperlihatkan teknik cuci tangan yang benar, bebas dari proses infeksi nasokomial Klien mampu memperlihatkan teknik cuci tangan yang benar, bebas dari proses infeksi nasokomial selama perawatan dan memperlihatkan pengetahuan tentang fakor resiko yang berkaitan dengan infeksi selama perawatan dan memperlihatkan pengetahuan tentang fakor resiko yang berkaitan dengan infeksi dan melakukan pencegahan yang tepat.

dan melakukan pencegahan yang tepat. Intervensi:

Intervensi:

Teknik antiseptik untuk membersihan alat genetalia Teknik antiseptik untuk membersihan alat genetalia 

Amati terhadap manefestasi kliniks infeksi Amati terhadap manefestasi kliniks infeksi 

Infomasikan kepada klien dan keluarga mengenai penyebab, resiko-resiko pada kekuatan penularan Infomasikan kepada klien dan keluarga mengenai penyebab, resiko-resiko pada kekuatan penularan 

dari infeksi dari infeksi

Terafi antimikroba sesuai order dokter  Terafi antimikroba sesuai order dokter  

4. Kurang pengetahuan b/d kurangnya informasi mengenai penyakit, prognosis dan kebutuhan 4. Kurang pengetahuan b/d kurangnya informasi mengenai penyakit, prognosis dan kebutuhan  pengobat

 pengobatanan Kriteria hasil: Kriteria hasil:

Menunjukan pemahaman akan proses penyakit dan prognosis, mampu menunjukan prosedur yang Menunjukan pemahaman akan proses penyakit dan prognosis, mampu menunjukan prosedur yang diperlukan dan menjelaskan rasional dari tindakan dan pasien ikut serta dalam program pengobatan diperlukan dan menjelaskan rasional dari tindakan dan pasien ikut serta dalam program pengobatan Intervensi:

Intervensi:

Tinjau proses penyakit dan harapan masa depan Tinjau proses penyakit dan harapan masa depan 

Berikan informasi mengenai terafi obat-obatan, interaksi, efek samping dan pentingnya pada program Berikan informasi mengenai terafi obat-obatan, interaksi, efek samping dan pentingnya pada program 

Tinjau factor-faktor resiko individual dan bentuk penularan/tempat masuk infeksi Tinjau factor-faktor resiko individual dan bentuk penularan/tempat masuk infeksi 

Tinjau perlunya pribadi dan kebersihan lingkungan. Tinjau perlunya pribadi dan kebersihan lingkungan. 

 3.4.

3.4. IMPLEMENTIMPLEMENTASIASI

Pelaksanaan adalah inisiatif dari rencana tindakan untuk mencapai tujuan yang spesifik. Tahap Pelaksanaan adalah inisiatif dari rencana tindakan untuk mencapai tujuan yang spesifik. Tahap  pelaksa

 pelaksanaan dimulnaan dimulai setelai setelah rencana ah rencana tindakan tindakan disusudisusun dan ditujn dan ditujukan kepukan kepada perada perawat untuawat untuk membak membantuntu klien mencapai tujuan yang diharapkan. Adapun tujuan dari pelaksanaan adalah membantu klien untuk  klien mencapai tujuan yang diharapkan. Adapun tujuan dari pelaksanaan adalah membantu klien untuk  mencapai tujuan yang telah ditetapkan meliputi peningkatan kesehatan atau pencegahan penyakit, mencapai tujuan yang telah ditetapkan meliputi peningkatan kesehatan atau pencegahan penyakit,  pemuli

 pemulihan kesehathan kesehatan dari faan dari fasilitas silitas yang dimyang dimiliki.iliki.

Perencanaan tindakan keperawatan akan dapat dilaksanakan dengan baik jika klien mempunyai keinginan Perencanaan tindakan keperawatan akan dapat dilaksanakan dengan baik jika klien mempunyai keinginan untuk berpartisiasi dalam pelaksanaan tindakan keperawatan. Selama perawatan atau pelaksanaan

untuk berpartisiasi dalam pelaksanaan tindakan keperawatan. Selama perawatan atau pelaksanaan  perawat

 perawat terus mterus melakukan elakukan pengumpengumpulan dapulan data dan meta dan memilih tmilih tindakan peindakan perawatarawatan yang paln yang paling sesing sesuai denganuai dengan kebutuhan klien. dan meprioritaskannya. Semua tindakan keperawatan dicatat ke dalam format yang telah kebutuhan klien. dan meprioritaskannya. Semua tindakan keperawatan dicatat ke dalam format yang telah ditetapkan institusi.

ditetapkan institusi.

3.5. EVALUASI 3.5. EVALUASI

• Tingkat kenyamanan pasien kembali seperti sebelum sakit • Tingkat kenyamanan pasien kembali seperti sebelum sakit

(13)

• Pola seksualitas dapat berfungsi secara normal • Pola seksualitas dapat berfungsi secara normal • Tidak terjadi inveksi

• Tidak terjadi inveksi

• Klien mengerti mengenai penyakit, prognosis dan kebutuhan pengobatan • Klien mengerti mengenai penyakit, prognosis dan kebutuhan pengobatan

(14)

Kolik Renal

Kolik Renal

April 5, 2012

April 5, 2012  by

 by adminadmin

Oleh: dr.Fitriyani Oleh: dr.Fitriyani Definisi

Definisi

Kolik renal dikarakterisasikan sebagai nyeri hebat yang intermiten (hilang-timbul) biasanya di daerah Kolik renal dikarakterisasikan sebagai nyeri hebat yang intermiten (hilang-timbul) biasanya di daerah antara iga dan panggul, yang menjalar sepanjang abdomen dan dapat berakhir pada area genital dan paha antara iga dan panggul, yang menjalar sepanjang abdomen dan dapat berakhir pada area genital dan paha  bagian dal

 bagian dalam. Koliam. Kolik renal bk renal biasanya biasanya berawal erawal di punggdi punggung bagian ung bagian mid-lamid-lateral atateral atas dan mes dan menjalar njalar 

anteroinferior menuju daerah lipatan paha dan kelamin. Nyeri yang timbul akibat kolik renal terutama anteroinferior menuju daerah lipatan paha dan kelamin. Nyeri yang timbul akibat kolik renal terutama disebabkan oleh dilatasi, peregangan, dan spasme traktus urinarius yang disebabkan oleh obstruksi ureter  disebabkan oleh dilatasi, peregangan, dan spasme traktus urinarius yang disebabkan oleh obstruksi ureter  akut. Ketika ada obstruksi yang kronik, seperti kanker, biasanya tidak dirasakan nyeri.

akut. Ketika ada obstruksi yang kronik, seperti kanker, biasanya tidak dirasakan nyeri.

Pola nyeri bergantung pada ambang rangsang nyeri seseorang, persepsi, serta kecepatan maupun derajat Pola nyeri bergantung pada ambang rangsang nyeri seseorang, persepsi, serta kecepatan maupun derajat  peruba

 perubahan tekanahan tekanan hidrostn hidrostatik di datik di dalam urealam ureter dan peter dan pelvis relvis renal proknal proksimalsimal. Perista. Peristaltik ureltik ureter danter dan  perpi

 perpindahan batndahan batu ginjal u ginjal dapat mdapat memicu eemicu eksaserbksaserbasi akut rasi akut rasa nyerasa nyeri. Pasiei. Pasien seringn seringkali dapat kali dapat menunjumenunjuk padak pada lokasi nyeri, yang kemungkinan besar adalah situs obstruksi ureteral. Kolik renal dapat pula dirasakan lokasi nyeri, yang kemungkinan besar adalah situs obstruksi ureteral. Kolik renal dapat pula dirasakan  pada dae

 pada daerah tubuh yrah tubuh yang tidak ang tidak patologpatologis (reis (referred pferred pain).ain). Epidemiologi

Epidemiologi

Satu dari 20 orang menderita batu ginjal. Pria:wanita = 3:1. Puncak kejadian di usia 30-60 tahun atau Satu dari 20 orang menderita batu ginjal. Pria:wanita = 3:1. Puncak kejadian di usia 30-60 tahun atau 20-49 tahun. Prevalensi di USA sekitar 12% untuk pria dan7% untuk wanita. Batu struvite lebih sering 49 tahun. Prevalensi di USA sekitar 12% untuk pria dan7% untuk wanita. Batu struvite lebih sering ditemukan pada wanita daripada pria.

ditemukan pada wanita daripada pria. Etiologi

Etiologi

Etiologi paling umum adalah melintasnya batu ginjal. Bertambah parahnya nyeri bergantung pada derajat Etiologi paling umum adalah melintasnya batu ginjal. Bertambah parahnya nyeri bergantung pada derajat dan tempat terjadinya obstruksi; bukan pada keras, ukuran, atau sifat abrasi batu ginjal. Bekuan darah dan tempat terjadinya obstruksi; bukan pada keras, ukuran, atau sifat abrasi batu ginjal. Bekuan darah atau fragmen jaringan juga dapat menyebabkan hal yang sama. Kolik karena bekuan darah sering ditemui atau fragmen jaringan juga dapat menyebabkan hal yang sama. Kolik karena bekuan darah sering ditemui  pada pe

 pada penyakit gnyakit gangguan peangguan pembekuambekuan darah hern darah herediter editer atau didaatau didapat, trapat, trauma, neopuma, neoplasma lasma dari gindari ginjal danjal dan traktus urinarius, perdarahan setelah biopsi renal perkutan, kista renal, malformasi vaskular renal, traktus urinarius, perdarahan setelah biopsi renal perkutan, kista renal, malformasi vaskular renal, nekrosis papilar, tuberkulosis, dan infark pada ginjal. Kolik sesungguhnya terjadi karena refluks nekrosis papilar, tuberkulosis, dan infark pada ginjal. Kolik sesungguhnya terjadi karena refluks vesikoureteral.

vesikoureteral.

Batu ginjal yang bergerak sepanjang ureter dan hanya menyebabkan obstruksi intermiten sebenarnya Batu ginjal yang bergerak sepanjang ureter dan hanya menyebabkan obstruksi intermiten sebenarnya menyebabkan rasa nyeri yang lebih hebat daripada batu yang tidak bergerak. Suatu obstruksi konstan menyebabkan rasa nyeri yang lebih hebat daripada batu yang tidak bergerak. Suatu obstruksi konstan akan memicu berbagai mekanisme autoregulasi dan refleks yang akan membantu meredakan nyeri. Dua akan memicu berbagai mekanisme autoregulasi dan refleks yang akan membantu meredakan nyeri. Dua  puluh e

 puluh empat jampat jam setelm setelah obstah obstruksi ureruksi ureteral totteral total, tekaal, tekanan hidrosnan hidrostatik aktatik akan menuran menurun karena un karena (1) pen(1) penurunanurunan  perist

 peristalsis urealsis ureteral, (teral, (2) penur2) penurunan alirunan aliran darah aan darah arteri rerteri renal, yang menal, yang menyebabkanyebabkan penurun penurunan prodnan produksi uriuksi urin,n, dan (3) edema interstitial yang menyebabkan peningkatan lymphatic drainage. Faktor-faktor ini

dan (3) edema interstitial yang menyebabkan peningkatan lymphatic drainage. Faktor-faktor ini

menyebabkan kolik renal yang berintensitas tinggi berdurasi kurang dari 24 jam. Kalau obstruksi bersifat menyebabkan kolik renal yang berintensitas tinggi berdurasi kurang dari 24 jam. Kalau obstruksi bersifat  parsia

 parsial, perul, perubahan-pebahan-perubahan yrubahan yang sama ang sama terjadi, nterjadi, namun paamun pada derajda derajat yang leat yang lebih ringbih ringan dan waan dan waktu yangktu yang lebih lama.

lebih lama.

Serabut saraf nyeri pada renal umumnya saraf simpatis preganglion yang mencapai korda spinal T-11 Serabut saraf nyeri pada renal umumnya saraf simpatis preganglion yang mencapai korda spinal T-11 sampai L-2 melalui dorsal nerve roots. Transmisi sinyal nyeri terjadi melalui traktus spinotalamikus sampai L-2 melalui dorsal nerve roots. Transmisi sinyal nyeri terjadi melalui traktus spinotalamikus asenden. Pada ureter bagian bawah, sinyal nyeri juga didistribusikan melalui saraf genitofemoral dan n. asenden. Pada ureter bagian bawah, sinyal nyeri juga didistribusikan melalui saraf genitofemoral dan n. ilioinguinal. N. erigentes, yang mempersarafi ureter intramural dan kandung kemih, bertanggung jawab ilioinguinal. N. erigentes, yang mempersarafi ureter intramural dan kandung kemih, bertanggung jawab untuk beberapa gejala kandung kemih .

Referensi

Dokumen terkait

main characters in the story who represent Islamic tradition and Western values while this analysis talks about the collision of Islam Fundamentalism culture and Western

Strategi perbaikan yang bisa dilakukan PTI PDAM Tirta Moedal Kota Semarang untuk mencapai tingkat kematangan V dan sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI)

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi karakteristik lahan yang ditransaksikan di kawasan perdesaan di kecamatan Ngaglik Sleman pada tahun 2008 sampai dengan

orang-orang terdekat. Sebagaimana dalam dunia pendidikan, guru harus menjadi contoh yang baik bagi anak anak didiknya. Interaksi antara guru dan siswa merupakan

Dari penelitian diperoleh hasil sistem dispersi padat Kofein dengan menggunakan Polivinil pirolidon (PVP) K-30 dapat meningkatkan kelarutan Kofein dibandingkan

Keluhan inkontinensia pada kelompok lansia mengalami penurunan setelah dilakukan intervensi yaitu frekuensi berkemih pada siang hari menurun dari 6 kali

analisa gas darah • Pengisapan bila diperlukan • Mempertahankan jalan napas Mencegah hipoksia dan vasodilatasi Hiperkapnia (Peningkatan CO 2 ) Menyebabkan vasodilatasi

Berlandaskan pelaksanaan dan pencapaian pembangunan tahap RPJMD Ke-1, maka RPJMD ke-2 diarahkan untuk melanjutkan dan memantapkan upaya mewujudkan masyarakat daerah yang