• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN PUSTAKA. Taksonomi Tanaman Sukun (Artocarpus communis Forst.) Dalam sistematika (taksonomi) tumbuh-tumbuhan, tanaman sukun dapat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "TINJAUAN PUSTAKA. Taksonomi Tanaman Sukun (Artocarpus communis Forst.) Dalam sistematika (taksonomi) tumbuh-tumbuhan, tanaman sukun dapat"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

TINJAUAN PUSTAKA

Taksonomi Tanaman Sukun (Artocarpus communis Forst.)

Dalam sistematika (taksonomi) tumbuh-tumbuhan, tanaman sukun dapat diklasifikasikan sebagai berikut (Rauf,2009).

Botani Tanaman Sukun (Artocarpus communis Forst.)

Tanaman sukun merupakan tanaman hutan yang tingginya mencapai 20 m. Kulit kayunya berserat kasar, dan semua bagian tanaman bergetah encer.Daunnya lebar, bercagap menjari dan berbulu kasar.Bunganya keluar dari ketiak daun pada

Divisi : Spermatophyta

Sub divisi : Angiospermae

Kelas : Dicotyledoneae

Ordo : Urticales

Famili : Moraceae

Genus : Artocarpus

Spesies : Artocarpus communis Forst. Nama umum/dagang : Sukun

Nama Daerah :

Sumatera : Sukun (Aceh) Hatopul (Batak) Amu (Meteyu) Jawa : Sukun (Jawa) Sakon (Madura)

Bali : Sukun (Bali) Nusa Tenggara : Sukun

(2)

ujung cabang dan ranting, tetapi masih dalam satu pohon (berumah satu).Bunga jantan berbentuk tongkat panjang yang biasa disebut ontel.Bunga betina berbentuk bulat bertangkai pendek yang biasa disebut babal seperti pada nangka.Bunga betina ini merupakan bunga majemuk sinkarpik.Kulit buah bertonjolan rata sehingga tidak jelas yang merupakan bekas putik dari bunga sinkarpik tersebut (Sunarjono, 1999).Kayu sukun tidak terlalu keras tapi kuat, elastis dan tahan rayap(Irwanto, 2006).

Tempat Tumbuh

Tanaman sukun dapat tumbuh dan dibudidayakan pada berbagai jenis tanah mulai dari tepi pantai sampai pada lahan dengan ketinggian ±600 m dari permukaan laut.Sukun juga toleran terhadap curah hujan yang sedikit maupun curah hujan yang tinggi antara 80-100 inchi per tahun dengan kelembaban 60-80%, namun lebih sesuai pada daerah-daerah yang cukup banyak mendapat penyinaran matahari.Tanaman sukun tumbuh baik di tempat yang lembab, panas, dengan temperatur antara 15-38°C.Tanaman sukun ditanam di tanah yang subur, dalam dan drainase yang baik, tetapi beberapa varietas tanpa biji dapat tumbuh baik di tanah berpasir (Tridjaja, 2003).

Tanah aluvial (Inceptisol) yang banyak mengandung bahan organik sangat sesuai untuk tanaman sukun.Derajat keasaman (pH) tanah sekitar 6-7 dan relatif toleran terhadap pH rendah, relatif tahan kekeringan, dan tahan naungan. Di tempat yang mengandung batu karang dan kadar garam agak tinggi serta sering tergenang air, tanaman sukun masih mampu tumbuh dan berbuah (Rauf, 2009).

(3)

Kedudukan daun mendatar, melebar dan menghadap ke atas.Bunganya berumah satu, bunga jantan dan betina terdapat pada tongkol yang berbeda. Bunga jantan berbentuk kecil memanjang dan bunga betina berbentuk bulat sampai bulat panjang. Pada saat muda bunga berwarna hijau dan kekuningan pada saat tua. Umur bunga jantan dan betina relatif pendek, bunga jantan 25 hari dan bunga betina ± 90 hari, letaknya bunga jantan atau betina berada di atas pangkal daun. Buahnya berbentuk bulat sampai sedikit agak lonjong. Buah muda berkulit kasar dan berkulit halus pada saat tua serta berwarna hijau kekuningan. Beratnya dapat mencapai 4 kg/buah. Daging buah berwarna putih cenderung krem dan rasanya agak manis dan memiliki aroma spesifik, tidak berbiji sehingga perbanyakannya dengan cara stek dan sambung. Kulit buah menonjol rata sehingga tampak tidak jelas yang merupakan bekas putik dari bunga sinkarpik (Dephut, 1998).

Penyerbukan bunga pada tanaman sukun dibantu oleh angin, sedangkan serangga yang sering berkunjung kurang berperan dalam penyerbukan bunga. Pada buah sukun, walaupun terjadi penyerbukan, pembuahannya mengalami kegagalan sehingga buah yang terbentuk tidak berbiji. Pada sukun (Artocarpus communis Forst) kedua proses dapat berlangsung normal sehingga buah yang terbentuk berbiji normal dan kulit buah berduri lunak sekali oleh karena itu buah sukun tidak berbiji (partenokarpi). Akar tanaman sukun mempunyai akar tunggang yang dalam dan akar samping dangkal. Akar samping dapat tumbuh tunas yang sering digunakan untuk bibit.

Tanaman sukun memiliki banyak kegunaan, antara lain buah sukun yang merupakan hasil utama dimanfaatkan sebagai bahan makanan, diolah menjadi

(4)

berbagai macam makanan, misalnya getuk sukun, klepon sukun, stik sukun, keripik sukun dan sebagainya. Batang pohon (kayu) sukun dapat dimanfaatkan sebagai bahan bangunan maupun dibuat papan kayu yang kemudian dikilapkan (Dephut, 1998).

Syarat Tumbuh

Tanaman sukun baik dikembangkan di dataran rendah hingga ketinggian 1200 mdpl yang bertipe iklim basah. Curah hujan antara 2.000-3.000 mm per tahun. Tanah aluvial yang mengandung banyak bahan organik disenangi oleh tanaman sukun. Derajat keasaman tanah sekitar 6-7. Tanaman sukun relatif toleran terhadap pH rendah, relatif tahan kekeringan, dan tahan naungan. Tanaman sukun masih mampu tumbuh dan berbuah pada tempat yang mengandung batu karang dan kadar garam agak tinggi serta sering tergenang air (Pitojo, 1999).

Media tanam berfungsi sebagai tempat berpegangan akar tanaman yang ditanam dan untuk menyerap larutan nutrisi saat disiram atau diteteskan kemudian larutan nutrisi tersebut diserap oleh perakaran. Syarat yang digunakan untuk media tanam antara lain steril, porus ringan, mudah didapat dan murah. Tanaman membutuhkan unsur hara yang tepat untuk mencukupi kebutuhan tanaman. Selain itu tanaman juga membutuhkan air dan sinar matahari untuk dapat melangsungkan daur hidupnya (Hartus, 2002).

Media Tanam Tumbuhan

Pembibitan atau persemaian merupakan suatu tempat yang digunakan untuk menyemaikan benih dari suatu tempat yang digunakan untuk menyemaikan benih

(5)

dari suatu jenis tanaman dengan perlakuan tertentu dan sistem periode waktu yang ditetapkan. Tanah yang digunakan sebagai media pembibitan harus memiliki kesuburan yang baik, tidak berkerikil, memiliki aerasi yang baik, tidak terlalu mengandung liat, sumber air cukup tersedia dan berkualitas baik. Hal yang penting untuk diperhatikan dalam memproduksi media bibit adalah sifat medianya. Media yang memiliki sifat fisik baik memiliki struktur remah, daya serap dan daya simpan air baik serta kapasitas udaranya cukup (Khaerudin, 1999).

Media tanam merupakan komponen utama ketika akan bercocok tanam. Media tanam yang akan digunakan harus disesuaikan dengan jenis tanaman yang ingin ditanam. Menentukan media tanam yang tepat dan standar untuk jenis tanaman yang berbeda habitat asalnya merupakan hal yang sulit. Hal ini disebabkan setiap daerah memiliki kelembaban dan kecepatan angin yang berbeda. Secara umum, media tanam harus dapat menjaga kelembaban daerah sekitar akar, menyediakan cukup udara, dan dapat menahan ketersediaan unsur hara. Jenis media tanam yang digunakan pada setiap daerah tidak selalu sama. Di Asia Tenggara misalnya, sejak tahun 1940 menggunakan media tanam berupa pecahan batu bata, arang, sabut kelapa, kulit kelapa, atau batang pakis. Bahan-bahan tersebut juga tidak hanya digunakan secara tunggal, tetapi bisa dikombinasikan antara bahan satu dengan lainnya. Misalnya, pakis dan arang dicampur dengan perbandingan tertentu hingga menjadi media tanam baru. Pakis juga bisa dicampur dengan pecahan batu bata. Untuk mendapatkan media tanam yang baik dan sesuai dengan jenis tanaman yang akan ditanam, maka harus memiliki pemahaman mengenai karakteristik media tanam yang mungkin berbeda-beda dari setiap jenisnya (Khaerudin, 1999).

(6)

Media tanam berfungsi sebagai tempat tumbuh akar tanaman yang ditanam dan untuk menyerap larutan nutrisi saat disiram atau diteteskan kemudian larutan nutrisi tersebut diserap oleh perakaran. Syarat yang digunakan untuk media tanam antara lain steril, porus ringan, mudah didapat dan murah. Tanaman membutuhkan unsur hara yang tepat untuk mencukupi kebutuhan tanaman. Selain itu tanaman juga membutuhkan air dan sinar matahari untuk dapat melangsungkan daur hidupnya (Hartus, 2002).

Tanah yang merupakan tempat tumbuh suatu tanaman merupakan suatu sistem terpadu antara unsur yang saling berkaitan satu dengan yang lainnya misalnya mineral anorganik, mineral organik, organik tanah, udara, tanah dan air tanah. Untuk dapat tumbuh dan berproduksi, tanaman mendapatkan suplai nutrisi (hara mineral) dari dalam tanah dan mineral-mineral tersebut diserap dalam bentuk yang spesifik. Untuk mengembalikan mineral-mineral tanah yang hilang, baik yang tercuci oleh hujan maupun yang terserap tanaman maka dilakukan pemupukan (Sitepu, 2007).

Kandungan Air Tanah

Kandungan air didalam tanah merupakan faktor yang paling penting dalam menentukan keberhasilan pertumbuhan dan produksi tanaman.Kandungan air didalam tanah sangat dipengaruhi oleh iklim, curah hujan dan dipengaruhi oleh sifat tanah seperti tekstur dan struktur tanah.Persentase kandungan air tanah berbeda dengan berbedanya sifat tekstur tanah.

Air tersedia bagi pertumbuhan tanaman merupakan air yang terikatantara kelembapan kapasitas lapang dan pada kelembapan titik layu permanen.Air harus

(7)

cukup tersedia di dalam tanahguna dapat melarutkan pupukyang diberikan, karena tanaman hanya dapat menyerap unsur hara dalam bentuk terlarut didalam larutan tanah.Air tanah sangat berperan dalam hal mekanisme pergerakan hara keakar tanama. Perkembangan akar tanaman sangat dirangsang oleh kondisi tanah yang lembab, sehingga kesempatan dari akar untuk lebih dekat dengan unsur hara yang berasal daripupuk akan lebih besar. Demikian juga dengan aliran massauntuk keperluan transpirasi diperlukan air tanah dan pada waktu bersamaan juga akan mengangkut unsur-unsur hara ke akar dari daerah yang jauh dari jangkauan akar (Damanik et al., 2010).

Pupuk, Pemupukan dan Unsur hara N, P, K Cair

Pupuk adalah setiap bahan yang dibutuhkan untuk pertumbuhan normal tanaman yang dapat diberikan kepada tanah atau tanaman. Sedangkan pemupukan adalah metode atau cara-cara pemberian pupuk atau aplikasi pupuk ke dalam tanah atau ke tanaman melalui daun atau bagian tanaman lainnya.Pemupukan bermaksud untuk mengganti kehilangan unsur hara dari dalam tanah dan bertujuan untuk meningkatkan produksi tanaman dalam keadaan lingkungan yang baik.Pupuk cair larut sempurna (clear liquid fertilizer) merupakan jenis pupuk dimana bahan NPK larut sempurna di dalam larutan pupuk.Pupuk majemuk cair atau NPK sering digunakan sebagai pupuk awal (stater) dan diaplikasikan melalui daun, air irigasi, dan aplikasi langsung ke tanah.

Nitrogen adalah salah satu unsur hara makro yang sangat penting dan dibutuhkan tanaman dalam jumlah yang bayak dan diserap tanaman dalam bentuk ion

(8)

NH4+ (ammonium) dan ion NO3- (nitrat).Ditinjau dari berbagai hara, nitrogen merupakan yang paling banyak mendapat perhatian.Hal ini disebabkan jumlah nitrogen yang terdapat di dalam tanah sedikit sedangkan yang diangkut tanaman dalam bentuk panen setiap musim cukup bayak. Disamping itu senyawa nitrogen anorganik sangat larut dan mudah hilang dalam air drainase, tercuci dan menguap ke atmosfir (Damanik et al., 2010).

Unsur hara posfor adalah unsur hara makro, dibutuhkan tanaman dalam jumlah yang bayak dan esensial bagi pertumbuhan tanaman.posfor sering disebut sebagai kunci kehidupan karena terlibat langsung hampir pada seluruh kehidupan tanaman.posfor merupakan komponen setiap sel hidup dan cenderung lebih ditemui pada biji dan titik tumbuh. Permasalahan penting yang harus diketahui dari posfor adalah sebagian posfor didalam tanah umumnya tidak tersedia untuk tanaman, meskipun jumlah totalnya lebih besar dari pada nitrogen.Dalam hal ini ketersediaan posfor sangat tergantung pada sifat dan ciri tanah itu sendiri, serta bagaimana pengelolaan tanah itu oleh manusia (Damaniket al., 2010).

Kalium adalah unsur hara makro ketiga yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah yang banyak setelah nitrogen dan posfor, bahkan kadang-kadang melebihi jumlah nitrogen, seperti halnya kebutuhan kalium pada tanaman.kadar kalium total di dalam tanah pada umumnya cukup tinggi, dan diperkirakan mencapai 2,6% dari total berat tanah, tetapi kalium yang tersedia di dalam tanah cukup rendah (Damanik et al., 2010).

(9)

Sifat Pupuk Majemuk

Sifat unsur hara dan tata cara penggunaan pupuk majemuk pada dasarnya sama dengan pupuk tunggal. Keuntungan pupuk majemuk adalah karena mengandung 2 atau 3 unsur pupuk.makadengan satu kali pemberian telah dipenuhi 2 atau 3 unsur pupuk sekaligus. Sehingga, lebih menghemat dari segi biaya aplikasi, transportasi dan penyimpanan. Sebaliknya juga terdapat kesukaran bila komposisi hara pupuk majemuk ternyata tidak sesuai dengan kebutuhan tanamanyang akan dipupuk.

Pembuatan Pupuk Majemuk

Terjadi perubahan sifat bahandan komposisi dalam proses pembuatan pupuk majemuk. Bahan dengan sifat-sifat yang berbeda dicampur bersama sehingga terjadi perubahan sifat fisik dan kimia. Proses pembuatan pupuk majemuk dihadapkan pada masalah yang multi kompleks terutama pada formula, proses, control reaksi kimia dan kondisi fisikdari pupuk yang dicampurkan tersebut.

Efisiensi Pemupukan

Setiap penambahan bahan pupuk kedalam tanah atau tanaman berarti penambahan investasi (modal) dari suatu kegiatan yang berarti mengharapkan keuntungan yang lebih dari setiap penambahan setiap kilogram berbeda dengan pupuk yang diberikan. Untuk memperoleh efisiensi yang tinggi dari suatu pemupukan perlu diperhatikan beberapa faktor yang ikut menentukan efisiensi penggunaan pupuk yaitu sifat dan ciri tanah, sifat tanaman dan kebutuhan tanaman, jenis dan macam

(10)

pupuk dan sifatnya, dosis pupuk, waktu pemupukan dan metode atau cara pemupukan.

A. Kompos

Kompos merupakan hasil dari pelapukan bahan-bahan berupa dedaunan, jerami, alang-alang, rumput, sampah kota, dan sebagainya. Proses pelapukan bahan-bahan tersebut dapat dipercepat melalui bantuan manusia. Kandungan utama dengan kadar tertinggi dari kompos adalah bahan organik yang mujarab dan terkenal untuk memperbaiki kondisi tanah. Unsur lain dalam kompos yang variasinya cukup banyak walaupun kadarnya rendah adalah nitrogen, fosfor, kalium, kalsium dan magnesium (Lingga dan Marsono, 2007)

Kompos ibarat multi-vitamin untuk tanah pertanian. Kompos akan meningkatkan kesuburan tanah dan merangsang perakaran yang sehat. Kompos memperbaiki struktur tanah dengan meningkatkan kandungan bahan organik tanah dan akan meningkatkan kemampuan tanah untuk mempertahankan kandungan air tanah. Aktivitas mikroba tanah yang bermanfaat bagi tanaman akan meningkat dengan penambahan kompos. Aktivitas mikroba ini membantu tanaman untuk menyerap unsur hara dari tanah dan menghasilkan senyawa yang dapat merangsang pertumbuhan tanaman. Aktivitas mikroba tanah juga diketahui dapat membantu tanaman menghadapi serangan penyakit (Isroi, 2008).

Alasan utama pemberian pupuk organik atau kompos sebenarnya lebih bertujuan untuk memperbaiki kondisi fisik tanah daripada untuk menyediakan unsur hara. Meskipun kandungan unsur hara dalam kompos tergolong lengkap, tetapi jumlahnya sedikit. Berarti untuk memenuhi kebutuhan tanaman dibutuhkan kompos

(11)

dalam jumlah cukup banyak. Kompos lebih berperan untuk menjaga fungsi tanah agar unsur hara dalam tanah mudah dimanfaatkan atau diserap tanaman. Selain itu kompos bisa menjaga sifat fisik tanah dan menjamin kehidupan mikroba tanah (Simamora dan Salunduk, 2006).

Bahan baku kompos sangat mudah diperoleh karena memanfaatkan sampah organik. Bahan bakunya bisa berupa dedaunan, jerami, serasah sisa panen, kotoran ternak dan sisa sayuran. Adanya aktivitas mikroorganisme dan terbentuknya asam organik pada proses dekomposisi menyebabkan daya larut unsur N, P, K dan Ca menjadi lebih tinggi sehingga berada dalam bentuk tersedia bagi pertumbuhan tanaman. Jika dibandingkan dengan pupuk anorganik, kandungan unsur hara kompos lebih lengkap karena mengandung unsur hara makro, sekaligus unsur hara mikro. Keunggulan kompos antara lain :

• mengandung unsur hara makro dan mikro lengkap, tetapi sedikit

• dapat memperbaiki struktur tanah sehingga tanah menjadi subur

• memiliki daya simpan air (water holding capacity) yang tinggi

• beberapa tanaman yang dipupuk dengan pupuk organik lebih tahan terhadap serangan penyakit

• meningkatkan aktivitas mikroorganisme tanah yang menguntungkan

(12)

B. Pupuk Kandang

Pupuk kandang adalah pupuk yang berasal dari kandang ternak, baik berupa kotoran padat (feses) yang bercampur sisa makanan maupun air kencing (urine). Pupuk kandang terdiri dari 2 jenis yaitu padat dan cair. Kadar hara kotoran ternak berbeda-beda karena masing-masing ternak mempunyai sifat khas tersendiri dan makanan masing-masing ternak pun berbeda-beda. Jenis makanan sangat menentukan kadar hara. Jika makanan yang diberikan kaya hara, maka kotorannya pun akan kaya dengan zat hara (Lingga dan Marsono, 2007).

Pupuk kandang merupakan hasil samping yang cukup penting, terdiri dari kotoran padat dan cair dari hewan ternak yang bercampur sisa makanan, dapat menambah unsur hara dalam tanah. Pemberian pupuk kandang selain dapat menambah tersedianya unsur hara, juga dapat memperbaiki sifat fisik tanah. Beberapa sifat fisik tanah yang dapat dipengaruhi pupuk kandang antara lain kemantapan agregat, bobot volume, total ruang pori, plastisitas dan daya pegang air. Tersedianya hara yang cukup sepanjang pertumbuhan tanaman, dalam hal ini dengan pemberian pupuk kandang memberikan kemungkinan tanaman menimbun bahan kering yang lebih banyak. (Mayadewi, 2007).

C. Arang

Menurut Sitepu (2007) menunjukkan bahwa intraksi penambahan arang sebagai media tumbuh dan intensitas penyiraman memberikan pengaruh yang berbeda nyata terhadap diameter batang, bobot kering atas dan juga bobot kering bawah tanaman. Pada tiap-tiap parameter pengamatan (tinggi tanaman, diameter, jumlah daun, bobot kering atas dan bobot kering kering bawah tanaman), tanaman yang mendapat

(13)

penambahan arang memiliki pertumbuhan yang lebih baik dibandingkan yang tidak memperoleh penambahan arang. Hal ini dapat terjadi karena arang memiliki kemampuan untuk memperbaiki kemampuan untuk memperbaiki kondisi tanah menjadi lebih baik.

D. Crystal Soil

Crystal soilmerupakan gel yang dapat menyerap dan menahan air.Crystal soil sering digunakan sebagai media tanam bagi tanaman hidroponik. Penggunaan media jenis ini sangat praktis dan efisien dalam penggunaan waktu dalam penyiraman dan pemupukan. Media tanam ini juga memiliki keanekaragaman warna sehingga pemilihannya dapat disesuaikan dengan selera dan warna tanaman.Crystal soil mampu menyerap air sebanyak 400 kali berat crystal soil itu sendiri (Rahardjo, 2007).

Crystal soilatau hydrogelmerupakansuper absorbent anionic polyacrylamide polymers.Crystal soil adalah penahan air-cairan yang dapat digunakan bersinergi dengan tanah atau media lain serta pupuk, menyerap dan menyimpan air dan nutrisi dalam jumlah yang besar. Tidak seperti produk lain, crystal soil tidak larut dalam air tetapi dia hanya menyerap dan akan melepaskan air dan nutrisi tersebut secara proporsional pada saat dibutuhkan oleh tanaman, dengan demikian tanaman akan selalu mempunyai persediaan air dan nutrisi setiap saat karena crystal soil berfungsi menyerap dan melepaskan (absorption–release cycles).Crystal soil mengoptimalkan pertumbuhan tanaman dengan mengurangi kehilangan air dan nutrisimelalui leaching dan evaporasi. Air dan nutrisi tersimpan di sekeliling akar sehingga dapat mengoptimalkan penyerapan oleh tanaman.(Irawan, 2007).

(14)

Crystal soil merupakan agar-agar menyerupai kelereng bulat yang dapat menyimpan air.Tidak beraroma bau dan dapat digunakan sebagai dekoratif tanaman dan pewangi dalam ruangan.Crystal soil dapat menyimpan air sampai 2 bulan tanpa penyiraman dan pemupukan teratur.Crystal soildapat diletakkan di dalam mangkuk, vas atau wadah lainnya sebagai media untuk penanaman bunga. Biasanya digunakan untuk hiasan, dekorasi rumah dan acara-acara khusus seperti pernikahan dan ulang tahun. Crystal soil menyediakan air dan udara, nutrisi untuk pertumbuhan tanaman (Agencies, 2007)

Crystal soil dapat menghilangkan jamur karena air akan tetap berada di dalam sampai tanaman membutuhkannya. Sehingga jamur tidak akanmengganggu dan akar tidak akan membusuk. Crystal soil adalah polimer gel dan tidak beracun, ramah lingkungan. Meskipun tidak beracun crystal soil tidak boleh dikonsumsi (Agencies, 2007).

Crystal soildapat digunakan untuk campuran media tanam pada tanaman pot, lahan pertanian, perkebunan, hutan, dan juga untuk mempercantik ruangan. Hampir semua jenis tanaman hias indoor bisa ditanam dalam media ini misalnya philodendron dan anthurium. Sebagian besar di pembibitan lebih memilih gel sebagai pengganti tanah untuk pengangkutan tanaman dalam jarak jauh, ini bertujuan agar kelembaban tanaman tetap terjaga (Irawan, 2007).

E. Sabut Kelapa

Sabut kelapa segar mengandung tanin 3,12%. Senyawa tanin dapat mengikat enzim yang dihasilkan oleh mikroba sehingga mikroba menjadi tidak aktif. Serbuk

(15)

sabut kelapa ini juga telah dikembangkan untuk pembuatan briket serbuk sabut kelapa yang digunakan sebagai bahan penyimpan air pada lahan pertanian. Karakteristik sifat daya serap airnya sangat berbeda dengan sifat daya serap air papan partikel yang terbuat dari kayu, yaitu sifat daya serap airnya antara 3,5 sampai 5,5 kali dari beratnya, sedangkan untuk sifat daya serap air nilainya berkisar antara 2,5 sampai 4 kali dari beratnya. Berdasarkan sifat penyerapan air dan oli yang tinggi ini memungkinkan pemanfaatan produk papan partikel yang terbuat dari serbuk sabut kelapa ini dapat digunakan sebagai bahan penyerap air atau oli. Disamping itu dapat juga digunakan sebagai pengganti papan busa (stiroform) sebagai bahan pembungkus anti pecah yang ramah lingkungan karena bahan ini kemungkinan besar dapat terdekomposisi secara alami (Subiyanto et al., 2003).

Pengolahan sabut kelapa menghasilkan serat sabut dan serbuk kelapa. Pemanfaatan keduanya sangat banyak. Seperti seratnya dapat dimanfaatkan untuk aneka kerajinan rumah tangga seperti sapu, keset, dan untuk bahan jok mobil, untuk reklamasi seperti cocomesh, untuk membantu kesuburan tanah seperti coco pot dan lain-lain. Penggunaan dan permintaan sabut kelapamengalami peningkatan pasar yang digunakan sebagai media tanam. Cocopot adalah tempat untuk tanaman yang dibuat dari serabut kelapa sama halnya dengan pot-pot tanaman lainnya tetapi kalau pot tanaman lainnya ada yang terbuat dari plastik, semen, tanah liat dan sebagainya. Cocopot ini sangat potensial bagi tempat tanaman yang ramah akan lingkungan (eco-friendly) (Mashuri, 2009).

Penggunaan cocopot sebagai media tanam sangat baik diaplikasikan pada tanah gersang atau lahan kritis. Lahan kritis seperti bekas galian tambang sangat

(16)

cocok ditanami cocopot. Sifat cocopot yang biodegrable (mudah terurai) akan membantu keseburan tanah, menambah unsur hara, sehingga penggunaannya akan menumbuhkan tumbuhan baru di area yang ditanami cocopot. Cocopot sangat berguna untuk mencegah kerusakan pada tanaman, adapun kegunaan lain dari cocopot sebagai berikut:

• memproteksi akar didalam permukaan lapisan tanah.

• keseimbangan suhu dan kebasahan konstan pada tanah.

• proteksi ekologi dari hama.

• 100% dapat didaur ulang dan mempermudah proses pemindahan tanaman.

• hemat didalam penggunaan konsumsi air untuk tanaman (Mashuri, 2009).

E. Pelepah Pisang

Pisang adalah tanaman buah berupa herba yang berasal dari kawasan di Asia Tenggara (termasuk Indonesia). Tanaman ini kemudian menyebar ke Afrika (Madagaskar), Amerika Selatan dan Tengah. Pisang adalah buah yang sangat bergizi yang merupakan sumber vitamin, mineral dan juga karbohidrat. Kulit pisang dapat dimanfaatkan untuk membuat cuka melalui proses fermentasi alkohol dan asam cuka. Daun pisang dipakai sebagi pembungkus berbagai macam makanan trandisional Indonesia. Batang pisang abaca diolah menjadi serat untuk pakaian, kertas dan sebagainya. Batang pisang yang telah dipotong kecil dan daun pisang dapat dijadikan makanan ternak ruminansia (domba, kambing) pada saat musim kemarau dimana rumput tidak/kurang tersedia. Iklim tropis basah, lembab dan panas mendukung

(17)

pertumbuhan pisang, namun demikian pisang masih dapat tumbuh di daerah subtropis. Pisang masih tetap tumbuh pada kondisi tanpa air, karena air disuplai dari batangnya yang berair tetapi produksinya tidak dapat diharapkan (Prihatman, 2000). G. Aquasorb

aquasorb merupakan bahan penahan air yang sifatnya hampir sama dengan crystal soil. Namun, aquasorb bentuknya tidak beraturan dan lebih mirip seperti agar-agar. Agar-agar, atau agarosa adalah zat yang biasanya berup kanten dan oleh orang disebut lengkong. Jenis rumput laut yang biasa diolah untuk keperluan ini adalah Eucheuma spinosum Gracilaria dan Gelidium) juga dapat dipakai sebagai sumber

agar-agar. Aquasorb sebenarnya adalah

mengis

Aquasorb dapat digunakan untuk campuran media tanam pada tanaman pot, lahan pertanian, perkebunan, hutan, dan juga untuk mempercantik ruangan. Hampir semua jenis tanaman hias indoor bisa ditanam dalam media ini, misalnya philodendron dan anthurium. Namun, tidak bagus untuk tanaman hias berakar keras, seperti adenium atau tanaman hias bonsai. Hal itu bukan dikarenakan ketidak mampuannya dalam memasok kebutuhan air, tetapi lebih dikarenakan pertumbuhan akar tanaman yang mengeras sehingga bisa membuat vas pecah. Sebagian besar di pembibitan lebih memilih ini sebagai pengganti tanah untuk pengangkutan tanaman

(18)

dalam jarak jauh, ini bertujuan agar kelembapan tanaman tetap terjaga (Irawan, 2007).

Menurut Rahardjo (2007) dari hasil sementara penelitiannya menunjukkan bahwa aquasorb mempunyai potensi untuk digunakan sebagai salah satu teknologi mengatasi usaha budidaya tanaman di lahan kering dan efisiensi pemakaian air untuk tanaman-tanaman tertentu. Hasil penelitian aquasorb yang dilakukan di beberapa negara berpengaruh terhadap hasil lebih baik, umur tanaman pendek, dan tingkat kematian tanaman muda pada tahun pertama setelah tanam relatif sedikit.

Referensi

Dokumen terkait

Indonesia sebagai salah satu negara yang mempunyai Sumber Daya Alam maupun Sumber Daya Manusia yang berlimpah sangat berpotensi mengembangkan industri dalam negeri

Apabila Pemakai Jaringan menyadari terjadinya perubahan terhadap data suatu peralatan yang sudah tercatat di Pusat Pengatur Beban, maka Pemakai Jaringan harus memberitahukan

Inspektorat Daerah Kota Blitar| 18 Dari hasil capaian rincian program dan kegiatan yang telah dilaksanakan sebagaimana tersebut di atas, dapat disimpulkan

saluran tanggul-tanggul serta bendungan-bendungan jang ada didalam batas kompleks-kompleks pertambakan seperti jang ditentukan dalam pasal 11 ajat (1) dan (2), jang

Dalam rangka pelaksanaan pelelangan paket pekerjaan pada Pokja Pengadaan Barang dan Jasa Deputi IGT Badan Informasi Geospasial Tahun Anggaran 2017, dengan ini kami

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI. SEKRETARIAT

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah yang terakhir diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun 2012

T he ability of the kidneys to regulate extracellular fluid volume by altering sodium excretion is important for maintaining adequate volume within the vascular system. Sodium