ASPEK
ASPEK
ASPEK
ASPEK
PERLINDUNGAN
PERLINDUNGAN
PERLINDUNGAN
PERLINDUNGAN
HUKUM BAGI
HUKUM BAGI
HUKUM BAGI
HUKUM BAGI
KORBAN RAZIA
KORBAN RAZIA
KORBAN RAZIA
KORBAN RAZIA
Oleh : Oleh : Oleh : Oleh :Sudiro Husodo, SHI., SH.
Sudiro Husodo, SHI., SH.
Sudiro Husodo, SHI., SH.
Sudiro Husodo, SHI., SH.
(Koord. Legal Aid Board of Human Right) (Koord. Legal Aid Board of Human Right) (Koord. Legal Aid Board of Human Right) (Koord. Legal Aid Board of Human Right)
08123133304 08123133304 08123133304 08123133304
Organization Structure of
Organization Structure of
KOSGORO
KOSGORO
Pimpinan Pusat Kolektif (PPK) KOSGORO
Pimpinan Pusat Kolektif (PPK) KOSGORO
Pimpinan Pusat Kolektif (PPK) KOSGORO Pimpinan Pusat Kolektif (PPK) KOSGORO
Gerakan Lembaga dan Badan:
Gerakan Lembaga dan Badan:
Gerakan Lembaga dan Badan: Gerakan Lembaga dan Badan:
Gerakan Mahasiswa Gerakan Mahasiswa Gerakan Mahasiswa Gerakan Mahasiswa (GEMA) KOSGORO (GEMA) KOSGORO (GEMA) KOSGORO (GEMA) KOSGORO Gerakan Muda Gerakan Muda Gerakan Muda Gerakan Muda (GM) KOSGORO (GM) KOSGORO (GM) KOSGORO (GM) KOSGORO Wanita KOSGORO Wanita KOSGORO Wanita KOSGORO Wanita KOSGORO Ikatan Sarjana Ikatan Sarjana Ikatan Sarjana Ikatan Sarjana KOSGORO KOSGORO KOSGORO KOSGORO
Lembaga Pengembangan & Lembaga Pengembangan & Lembaga Pengembangan & Lembaga Pengembangan & Bantuan Hukum Bantuan Hukum Bantuan Hukum Bantuan Hukum (LPBH) KOSGORO (LPBH) KOSGORO (LPBH) KOSGORO (LPBH) KOSGORO
Lembaga Kesenian dan Lembaga Kesenian dan Lembaga Kesenian dan Lembaga Kesenian dan Kebudayaan Kosgoro Kebudayaan Kosgoro Kebudayaan Kosgoro Kebudayaan Kosgoro (LKK) KOSGORO (LKK) KOSGORO (LKK) KOSGORO (LKK) KOSGORO
Lembaga Pengembangan & Lembaga Pengembangan & Lembaga Pengembangan & Lembaga Pengembangan & Pengjayatan Agama Pengjayatan Agama Pengjayatan Agama Pengjayatan Agama (LPPA) KOSGORO (LPPA) KOSGORO (LPPA) KOSGORO (LPPA) KOSGORO Badan Musyawarah Badan Musyawarah Badan Musyawarah Badan Musyawarah Pengusaha Nasional Pengusaha Nasional Pengusaha Nasional Pengusaha Nasional (BAHUMAS) KOSGORO (BAHUMAS) KOSGORO (BAHUMAS) KOSGORO (BAHUMAS) KOSGORO
Badan Kesehatan Masyarakat Badan Kesehatan Masyarakat Badan Kesehatan Masyarakat Badan Kesehatan Masyarakat (BAKESMAS) KOSGORO (BAKESMAS) KOSGORO (BAKESMAS) KOSGORO (BAKESMAS) KOSGORO
Persatuan Baharlawan Indonesia Persatuan Baharlawan Indonesia Persatuan Baharlawan Indonesia Persatuan Baharlawan Indonesia (PERBARI) KOSGORO
(PERBARI) KOSGORO (PERBARI) KOSGORO (PERBARI) KOSGORO
Group Diskusi Nasional Group Diskusi Nasional Group Diskusi Nasional Group Diskusi Nasional (GDN) KOSGORO (GDN) KOSGORO (GDN) KOSGORO (GDN) KOSGORO
Majelis Pendidikan Indonesia Majelis Pendidikan Indonesia Majelis Pendidikan Indonesia Majelis Pendidikan Indonesia (MPI) KOSGORO
(MPI) KOSGORO (MPI) KOSGORO (MPI) KOSGORO
BAB X. WARGA NEGARA DAN PENDUDUK
BAB X. WARGA NEGARA DAN PENDUDUK
Segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan Segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan
pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu
dengan tidak ada kecualinya
dengan tidak ada kecualinya [Pasal 27 (1)][Pasal 27 (1)]
Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang
layak bagi kemanusiaan
layak bagi kemanusiaan [Pasal 27 (2)][Pasal 27 (2)]
Kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran Kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan
dengan lisan dan tulisan dan sebagainya ditetapkan dengan undang-dan sebagainya ditetapkan dengan undang-undang
undang (Pasal 28)(Pasal 28)
Setiap warga negara berhak dan wajib
Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upayaikut serta dalam upaya pembelaan negara
pembelaan negara [Pasal 27 (3)**][Pasal 27 (3)**]
WARGA
WARGA
NEGARA
NEGARA
DAN
DAN
PENDUDUK
PENDUDUK
warga negara warga negara ialah ialah orang-orang bangsa orang bangsa Indonesia asli Indonesia asli dan orang-orang dan orang-orang bangsa lain bangsa lain yang disahkan yang disahkan dengan dengan undang-undang sebagai undang sebagai warga negara warga negara [Pasal 26 (1)] [Pasal 26 (1)] Penduduk ialah Penduduk ialah warga negara warga negara Indonesia dan Indonesia dan orang asing yang orang asing yangbertempat bertempat tinggal di tinggal di Indonesia Indonesia [Pasal 26 (2)**] [Pasal 26 (2)**]
HAK
HAK
ASASI
ASASI
MANUSIA
MANUSIA
BAB XA. HAK ASASI MANUSIABAB XA. HAK ASASI MANUSIA
membentuk keluarga membentuk keluarga dandan
melanjutkan keturunan, hak anak
melanjutkan keturunan, hak anak
atas kelangsungan hidup,
atas kelangsungan hidup,
tumbuh, dan berkembang serta
tumbuh, dan berkembang serta
perlindungan dari kekerasan dan
perlindungan dari kekerasan dan
diskriminasi diskriminasi (Pasal 28B) ** (Pasal 28B) ** mengembangkan diri mengembangkan diri,, mendapat pendidikan, mendapat pendidikan,
memperoleh manfaat dari
memperoleh manfaat dari
IPTEK, seni dan budaya,
IPTEK, seni dan budaya,
memajukan diri secara kolektif
memajukan diri secara kolektif
(Pasal 28C) **
(Pasal 28C) **
kebebasan memeluk
kebebasan memeluk
agama
agama, meyakini, meyakini
kepercayaan, memilih
kepercayaan, memilih
kewarganegaraan, memilih
kewarganegaraan, memilih
tempat tinggal, kebebasan
tempat tinggal, kebebasan
berserikat, berkumpul dan
berserikat, berkumpul dan
berpendapat berpendapat berkomunikasi berkomunikasi,, memperoleh, mencari, memperoleh, mencari, memiliki, menyimpan, memiliki, menyimpan, mengolah dan mengolah dan menyampaikan menyampaikan informasi, informasi,
pengakuan yang sama di
pengakuan yang sama di
hadapan hukum, hak untuk
hadapan hukum, hak untuk
bekerja dan kesempatan yg
bekerja dan kesempatan yg
sama dalam pemerintahan,
sama dalam pemerintahan,
berhak atas status
berhak atas status
kewarganegaraan
kewarganegaraan (Pasal 28D) **
(Pasal 28D) **
hidup sejahtera lahir dan hidup sejahtera lahir dan batin
batin, memperoleh pelayanan, memperoleh pelayanan
kesehatan, mendapat
kesehatan, mendapat
kemudahan dan perlakuan
kemudahan dan perlakuan
khusus untuk memperoleh
khusus untuk memperoleh
kesempatan dan manfaat guna
kesempatan dan manfaat guna
mencapai persamaan dan
mencapai persamaan dan
keadilan keadilan (Pasal 28H) ** (Pasal 28H) ** perlindungan, pemajuan, perlindungan, pemajuan, penegakan, dan penegakan, dan
pemenuhan HAM adalah
pemenuhan HAM adalah
tanggung jawab negara,
tanggung jawab negara,
terutama pemerintah
terutama pemerintah
(Pasal 28I) **
(Pasal 28I) **
berkewajiban menghargai hak berkewajiban menghargai hak
orang dan pihak lain serta orang dan pihak lain serta tunduk kepada pembatasan tunduk kepada pembatasan
yang ditetapkan UU yang ditetapkan UU
(Pasal 28J) **
(Pasal 28J) **
untuk hidup
untuk hidup sertaserta
mempertahankan mempertahankan hidup dan hidup dan kehidupan kehidupan (Pasal 28A) ** (Pasal 28A) **
perlindungan diri pribadi
perlindungan diri pribadi,,
keluarga, kehormatan,
keluarga, kehormatan,
martabat, harta benda, dan
martabat, harta benda, dan
rasa aman serta untuk bebas
rasa aman serta untuk bebas
dari penyiksaan
Dasar Hukum Pencegahan HIV/AIDS bagi
Dasar Hukum Pencegahan HIV/AIDS bagi
Dasar Hukum Pencegahan HIV/AIDS bagi
Dasar Hukum Pencegahan HIV/AIDS bagi
Petugas Kesehatan
Petugas Kesehatan
Petugas Kesehatan
Petugas Kesehatan
1. 1. 1.1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan (Lembaran NegaraUndang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan (Lembaran NegaraUndang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan (Lembaran NegaraUndang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 100, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 100, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 100, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 100, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 3495); Republik Indonesia Nomor 3495); Republik Indonesia Nomor 3495); Republik Indonesia Nomor 3495); 2.
2. 2.
2. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia (LembaranUndang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia (LembaranUndang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia (LembaranUndang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 165, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 165, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 3886); Negara Republik Indonesia Nomor 3886); Negara Republik Indonesia Nomor 3886); Negara Republik Indonesia Nomor 3886); 3.
3. 3.
3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan DaerahUndang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan DaerahUndang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan DaerahUndang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437); Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437); Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437); Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437); 4.
4. 4.
4. Keputusan Presiden Nomor 36 Tahun 1994 tentang Komisi PenanggulanganKeputusan Presiden Nomor 36 Tahun 1994 tentang Komisi PenanggulanganKeputusan Presiden Nomor 36 Tahun 1994 tentang Komisi PenanggulanganKeputusan Presiden Nomor 36 Tahun 1994 tentang Komisi Penanggulangan AIDS sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 75 Tahun AIDS sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 75 Tahun AIDS sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 75 Tahun AIDS sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 75 Tahun
2006 tentang Komisi Penanggulangan AIDS Nasional; 2006 tentang Komisi Penanggulangan AIDS Nasional; 2006 tentang Komisi Penanggulangan AIDS Nasional; 2006 tentang Komisi Penanggulangan AIDS Nasional; 5.
5. 5.
5. Peraturan Menteri Peraturan Menteri Peraturan Menteri Tenaga Kerja Peraturan Menteri Tenaga Kerja Tenaga Kerja Nomor Tenaga Kerja Nomor 68/MNomor 68/MEN/IV/2004 Nomor 68/MEN/IV/2004 68/MEN/IV/2004 tentangEN/IV/2004 tentangtentangtentang Pencegahan dan Penanggulangan HIV dan AIDS di Tempat Kerja Pencegahan dan Penanggulangan HIV dan AIDS di Tempat Kerja Pencegahan dan Penanggulangan HIV dan AIDS di Tempat Kerja Pencegahan dan Penanggulangan HIV dan AIDS di Tempat Kerja 6.
6. 6.
6. Peraturan Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat NomorPeraturan Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat NomorPeraturan Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat NomorPeraturan Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Nomor 02/PER/MENKO/KESRA/I/2007
02/PER/MENKO/KESRA/I/2007 tentang tentang Kebijakan Kebijakan Nasional Nasional PenanggulanganPenanggulangan 02/PER/MENKO/KESRA/I/2007
02/PER/MENKO/KESRA/I/2007 tentang Kebitentang Kebijakan Nasiojakan Nasional nal PenanggulanganPenanggulangan HIV dan AIDS Melalui Pengurangan Dampak Buruk Penggunaan Narkotika dan HIV dan AIDS Melalui Pengurangan Dampak Buruk Penggunaan Narkotika dan HIV dan AIDS Melalui Pengurangan Dampak Buruk Penggunaan Narkotika dan HIV dan AIDS Melalui Pengurangan Dampak Buruk Penggunaan Narkotika dan
Psikotropika dan Zat Adiktif Suntik Psikotropika dan Zat Adiktif Suntik Psikotropika dan Zat Adiktif Suntik Psikotropika dan Zat Adiktif Suntik 7.
7. 7.
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2007 tentang PedomanPeraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2007 tentang PedomanPeraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2007 tentang PedomanPeraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2007 tentang Pedoman Umum Pembentukan Komisi Penanggulangan AIDS dan Pemberdayaan
Umum Pembentukan Komisi Penanggulangan AIDS dan Pemberdayaan Umum Pembentukan Komisi Penanggulangan AIDS dan Pemberdayaan Umum Pembentukan Komisi Penanggulangan AIDS dan Pemberdayaan Masyarakat Dalam Rangka Penanggulangan HIV dan AIDS di Daerah Masyarakat Dalam Rangka Penanggulangan HIV dan AIDS di Daerah Masyarakat Dalam Rangka Penanggulangan HIV dan AIDS di Daerah Masyarakat Dalam Rangka Penanggulangan HIV dan AIDS di Daerah 8.
8. 8.
8. Peraturan Daerah NomorPeraturan Daerah NomorPeraturan Daerah NomorPeraturan Daerah Nomor 5555 TahunTahunTahunTahun 2004200420042004tentangtentangtentangtentang Pencegahan danPencegahan danPencegahan danPencegahan dan Penanggulangan HIV/AIDS di Jawa Timur.
Penanggulangan HIV/AIDS di Jawa Timur. Penanggulangan HIV/AIDS di Jawa Timur. Penanggulangan HIV/AIDS di Jawa Timur.
Dasar Hukum Pelayanan Kesehatan :
Dasar Hukum Pelayanan Kesehatan :
Dasar Hukum Pelayanan Kesehatan :
Dasar Hukum Pelayanan Kesehatan :
UUD 1945, mengenai hak asasi manusia dan
UUD 1945, mengenai hak asasi manusia dan
UUD 1945, mengenai hak asasi manusia dan
UUD 1945, mengenai hak asasi manusia dan
penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan
penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan
penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan
penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan
UU HAM No.39/99 ps (9): setiap orang
UU HAM No.39/99 ps (9): setiap orang
UU HAM No.39/99 ps (9): setiap orang
UU HAM No.39/99 ps (9): setiap orang
berhak atas lingkungan hidup yang baik dan
berhak atas lingkungan hidup yang baik dan
berhak atas lingkungan hidup yang baik dan
berhak atas lingkungan hidup yang baik dan
sehat
sehat
sehat
sehat
UU Kesehatan No.23/1992 ps (4): setiap
UU Kesehatan No.23/1992 ps (4): setiap
UU Kesehatan No.23/1992 ps (4): setiap
UU Kesehatan No.23/1992 ps (4): setiap
orang mempunyai hak yang sama dalam
orang mempunyai hak yang sama dalam
orang mempunyai hak yang sama dalam
orang mempunyai hak yang sama dalam
memperoleh derajat kesehatan yang optimal.
memperoleh derajat kesehatan yang optimal.
memperoleh derajat kesehatan yang optimal.
memperoleh derajat kesehatan yang optimal.
UU Kesehatan No.23/1992 ps (5): setiap
UU Kesehatan No.23/1992 ps (5): setiap
UU Kesehatan No.23/1992 ps (5): setiap
UU Kesehatan No.23/1992 ps (5): setiap
orang berkewajiban untuk ikut serta dalam
orang berkewajiban untuk ikut serta dalam
orang berkewajiban untuk ikut serta dalam
orang berkewajiban untuk ikut serta dalam
memelihara dan meningkatkan derajat
memelihara dan meningkatkan derajat
memelihara dan meningkatkan derajat
memelihara dan meningkatkan derajat
kesehatan, keluarga dan lingkungannya.
kesehatan, keluarga dan lingkungannya.
kesehatan, keluarga dan lingkungannya.
UNDANG – UNDANG REPUBLIK INDONESIA
UNDANG – UNDANG REPUBLIK INDONESIA
UNDANG – UNDANG REPUBLIK INDONESIA
UNDANG – UNDANG REPUBLIK INDONESIA
NOMOR. 23 TAHUN 1992 T E N T A N G
NOMOR. 23 TAHUN 1992 T E N T A N G
NOMOR. 23 TAHUN 1992 T E N T A N G
NOMOR. 23 TAHUN 1992 T E N T A N G
K E S E H A T A N
K E S E H A T A N
K E S E H A T A N
K E S E H A T A N
Pasal I (definisi tenaga kesehatan dan Upaya kesehatan)
Pasal I (definisi tenaga kesehatan dan Upaya kesehatan)
Pasal I (definisi tenaga kesehatan dan Upaya kesehatan)
Pasal I (definisi tenaga kesehatan dan Upaya kesehatan)
Tenaga kesehatan
Tenaga kesehatan
Tenaga kesehatan
Tenaga kesehatan
adalah setiap orang yang mengabdikan diri
adalah setiap orang yang mengabdikan diri
adalah setiap orang yang mengabdikan diri
adalah setiap orang yang mengabdikan diri
dalam bidang kesehatan
dalam bidang kesehatan
dalam bidang kesehatan
dalam bidang kesehatan
serta
serta
serta
serta
memiliki pengetahuan dan atau keterampilan melalui
memiliki pengetahuan dan atau keterampilan melalui
memiliki pengetahuan dan atau keterampilan melalui
memiliki pengetahuan dan atau keterampilan melalui
pendidikan di bidang kesehatan
pendidikan di bidang kesehatan
pendidikan di bidang kesehatan
pendidikan di bidang kesehatan
yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk
yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk
yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk
yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk
melakukan upaya kesehatan;
melakukan upaya kesehatan;
melakukan upaya kesehatan;
melakukan upaya kesehatan;
(*Petugas Lapangan LSM sudah dilatih secara intensif dan
(*Petugas Lapangan LSM sudah dilatih secara intensif dan
(*Petugas Lapangan LSM sudah dilatih secara intensif dan
(*Petugas Lapangan LSM sudah dilatih secara intensif dan
mendapatkan sertivikasi dari intitutsi kesehatan)
mendapatkan sertivikasi dari intitutsi kesehatan)
mendapatkan sertivikasi dari intitutsi kesehatan)
mendapatkan sertivikasi dari intitutsi kesehatan)
Upaya kesehatan
Upaya kesehatan
Upaya kesehatan
Upaya kesehatan
adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan
adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan
adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan
adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan yang dilakukan oleh
meningkatkan kesehatan yang dilakukan oleh
meningkatkan kesehatan yang dilakukan oleh
meningkatkan kesehatan yang dilakukan oleh
pemerintah dan
pemerintah dan
pemerintah dan
pemerintah dan
atau masyarakat
atau masyarakat
atau masyarakat
atau masyarakat
;
;;;
(*LSM yang melakukan program Pencegahan HIV/AIDS
(*LSM yang melakukan program Pencegahan HIV/AIDS juga
juga
(*LSM yang melakukan program Pencegahan HIV/AIDS juga
(*LSM yang melakukan program Pencegahan HIV/AIDS juga
merupakan bagian dari masyarakat)
merupakan bagian dari masyarakat)
merupakan bagian dari masyarakat)
Pedoman Pelaksanaan :
Pedoman Pelaksanaan :
Pedoman Pelaksanaan :
Pedoman Pelaksanaan :
Perpres No 75 tahun 2006 tentang KPA
Perpres No 75 tahun 2006 tentang KPA
Perpres No 75 tahun 2006 tentang KPA
Perpres No 75 tahun 2006 tentang KPA
Adanya
Adanya alokasi
alokasi pembiyaaan
pembiyaaan pada
pada APBN
APBN &
& APBD
APBD
Adanya
Adanya alokasi
alokasi pembiyaaan
pembiyaaan pada
pada
APBN
APBN &
& APBD
APBD
Kepmenkes No
Kepmenkes No 567/Menkes/SK/VI
Kepmenkes No 567/Menkes/SK/VI
Kepmenkes No
567/Menkes/SK/VIII/2006
567/Menkes/SK/VIII/2006
II/2006
II/2006
Acuan bagi petugas kesehatan, instansi terkait dan
Acuan bagi petugas kesehatan, instansi terkait dan
Acuan bagi petugas kesehatan, instansi terkait dan
Acuan bagi petugas kesehatan, instansi terkait dan
LSM,Pembinaan dan pengawasaan oleh
LSM,Pembinaan dan pengawasaan oleh Depkes,
Depkes,
LSM,Pembinaan dan pengawasaan oleh
LSM,Pembinaan dan pengawasaan oleh Depkes,
Depkes,
Dinkes dengan
Dinkes dengan
Dinkes dengan
Dinkes dengan
mengikutsertak
mengikutsertakan
mengikutsert
mengikutsertakan instansi
akan instansi terkait
an instansi terkait
instansi terkait
terkait
dan masyarakat.
dan masyarakat.
dan masyarakat.
dan masyarakat.
Permenkokesra No 2/ 2007
Permenkokesra No 2/ 2007 (untuk Harm Reduction)
Permenkokesra No 2/ 2007 (untuk Harm Reduction)
Permenkokesra No 2/ 2007 (untuk Harm Reduction)
(untuk Harm Reduction)
Depkes sebagai leading sector.
Depkes sebagai leading sector.
Depkes sebagai leading sector.
Depkes sebagai leading sector.
Perda Jatim No 5/ 2004 tentang Pencegahan &
Perda Jatim No 5/ 2004 tentang Pencegahan &
Perda Jatim No 5/ 2004 tentang Pencegahan &
Perda Jatim No 5/ 2004 tentang Pencegahan &
Penanggulangan HIV/AIDS di Jawa Timur.
Penanggulangan HIV/AIDS di Jawa Timur.
Penanggulangan HIV/AIDS di Jawa Timur.
Penanggulangan HIV/AIDS di Jawa Timur.
Lalu Bagaimana
Lalu Bagaimana
Lalu Bagaimana
Lalu Bagaimana
Peran LSM Penjangkau Kelompok
Peran LSM Penjangkau Kelompok
Peran LSM Penjangkau Kelompok
Peran LSM Penjangkau Kelompok
Risti dalam Penerapan :
Risti dalam Penerapan :
Risti dalam Penerapan :
Risti dalam Penerapan :
Perda Jatim No 5/ 2004 tentang Pencegahan
Perda Jatim No 5/ 2004 tentang Pencegahan
Perda Jatim No 5/ 2004 tentang Pencegahan
Perda Jatim No 5/ 2004 tentang Pencegahan
& Penanggulangan HIV/AIDS di Jawa Timur.
& Penanggulangan HIV/AIDS di Jawa Timur.
& Penanggulangan HIV/AIDS di Jawa Timur.
& Penanggulangan HIV/AIDS di Jawa Timur.
Peraturan Daerah Nomor 7
Peraturan Daerah Nomor 7
Peraturan Daerah Nomor 7
Peraturan Daerah Nomor 7
/
/
//
1999 tentang
1999 tentang
1999 tentang
1999 tentang
Larangan Menggunakan Bangunan/Tempat
Larangan Menggunakan Bangunan/Tempat
Larangan Menggunakan Bangunan/Tempat
Larangan Menggunakan Bangunan/Tempat
Untuk Perbuatan Asusila Serta Pemikatan
Untuk Perbuatan Asusila Serta Pemikatan
Untuk Perbuatan Asusila Serta Pemikatan
Untuk Perbuatan Asusila Serta Pemikatan
Untuk Melakukan Perbuatan Asusila di
Untuk Melakukan Perbuatan Asusila di
Untuk Melakukan Perbuatan Asusila di
Untuk Melakukan Perbuatan Asusila di
Kotamadya Daerah Tingkat II Surabaya.
Kotamadya Daerah Tingkat II Surabaya.
Kotamadya Daerah Tingkat II Surabaya.
Peran LSM :
Peran LSM :
Peran LSM :
Peran LSM :
Secara explicit memang tidak diatur dalam
Secara explicit memang tidak diatur dalam
Secara explicit memang tidak diatur d
Secara explicit memang tidak diatur dalam
alam
Perda
Perda
Perda
Perda
No
No
No
No
.
...
7
7
7
7
/
/
//
1999
1999
1999
1999
, namun di Perda Jatim No.
, namun di Perda Jatim No.
, namun di Perda Jatim No.
, namun di Perda Jatim No.
5/2004 diatur tentang peran LSM sebagai
5/2004 diatur tentang peran LSM sebagai
5/2004 diatur tentang peran LSM sebagai
5/2004 diatur tentang peran LSM sebagai
petugas penjangkau.
petugas penjangkau.
petugas penjangkau.
petugas penjangkau.
Pasal 1 (7) : Pet
Pasal 1 (7) : Pet
Pasal 1 (7) : Petugas penjangkau atau
Pasal 1 (7) : Pet
ugas penjangkau atau
ugas penjangkau atau
ugas penjangkau atau
pendamping adalah tenaga yang langsung
pendamping adalah tenaga yang langsung
pendamping adalah tenaga yang langsung
pendamping adalah tenaga yang langsung
bekerja di masyarakat dan khususnya
bekerja di masyarakat dan khususnya
bekerja di masyarakat dan khususnya
bekerja di masyarakat dan khususnya
melakukan pendampingan terhadap kelompok
melakukan pendampingan terhadap kelompok
melakukan pendampingan terhadap kelompok
melakukan pendampingan terhadap kelompok
rawan perilaku risiko tinggi terutama untu
rawan perilaku risiko tinggi terutama untu
rawan perilaku risiko tinggi terutama untu
rawan perilaku risiko tinggi terutama untu
melakukan pencegahan. Secara umum mengenai
melakukan pencegahan. Secara umum mengenai
melakukan pencegahan. Secara umum mengenai
melakukan pencegahan. Secara umum mengenai
peran LSM dijelaskan dalam Pasal 3 (a, b, c, d)
peran LSM dijelaskan dalam Pasal 3 (a, b, c, d)..
peran LSM dijelaskan dalam Pasal 3 (a, b, c, d)
Namun Demikian?
Namun Demikian?
Namun Demikian?
Namun Demikian?
Dalam mengimplementasikan kegiatan
Dalam mengimplementasikan kegiatan
Dalam mengimplementasikan kegiatan
Dalam mengimplementasikan kegiatan
dilapangan, petugas LSM Masih
dilapangan, petugas LSM Masih
dilapangan, petugas LSM Masih
dilapangan, petugas LSM Masih
bersinggungan (digaruk) oleh aparat
bersinggungan (digaruk) oleh aparat
bersinggungan (digaruk) oleh aparat
bersinggungan (digaruk) oleh aparat
kepolisian dan Satpol PP.
kepolisian dan Satpol PP.
kepolisian dan Satpol PP.
kepolisian dan Satpol PP.
Maka diperlukan kerjasama yang baik
Maka diperlukan kerjasama yang baik
Maka diperlukan kerjasama yang baik
Maka diperlukan kerjasama yang baik
antara LSM-LSM pendamping dengan
antara LSM-LSM pendamping dengan
antara LSM-LSM pendamping dengan
antara LSM-LSM pendamping dengan
Aparat Penegak Hukum.
Aparat Penegak Hukum.
Aparat Penegak Hukum.
Lalu Apa Hak-Hak Tersangka Jika Melakukan
Lalu Apa Hak-Hak Tersangka Jika Melakukan
Lalu Apa Hak-Hak Tersangka Jika Melakukan
Lalu Apa Hak-Hak Tersangka Jika Melakukan
Pelanggaran dan Kejahatan thd UU?
Pelanggaran dan Kejahatan thd UU?
Pelanggaran dan Kejahatan thd UU?
Pelanggaran dan Kejahatan thd UU?
(Ps 50-68 KUHAP)
(Ps 50-68 KUHAP)
(Ps 50-68 KUHAP)
(Ps 50-68 KUHAP)
Sgr diperiksa Penyidik – pengadilan (Ps.50)
Sgr diperiksa Penyidik – pengadilan (Ps.50)
Sgr diperiksa Penyidik – pengadilan (Ps.50)
Sgr diperiksa Penyidik – pengadilan (Ps.50)
Berhak
Berhak
Berhak tahu
Berhak
tahu
tahu
tahu ttg
ttg
ttg
ttg apa
apa
apa
apa yg dida
yg did
yg did
yg didakwakan
akwakan
akwakan
kwakan (Ps.51)
(Ps.51)
(Ps.51)
(Ps.51)
Memberi keterangan bebas (Ps.52)
Memberi keterangan bebas (Ps.52)
Memberi keterangan bebas (Ps.52)
Memberi keterangan bebas (Ps.52)
Dapat juru bahasa (Ps.53)
Dapat juru bahasa (Ps.53)
Dapat juru bahasa (Ps.53)
Dapat juru bahasa (Ps.53)
Dapat bantuan hukum-pilih sendiri (54 & 55)
Dapat bantuan hukum-pilih sendiri (54 & 55)
Dapat bantuan hukum-pilih sendiri (54 & 55)
Dapat bantuan hukum-pilih sendiri (54 & 55)
Wajib dapat bantuan hukum jika diancam penjara
Wajib dapat bantuan hukum jika diancam penjara
Wajib dapat bantuan hukum jika diancam penjara
Wajib dapat bantuan hukum jika diancam penjara
diatas
diatas 5
5 tahun-hukuman
tahun-hukuman mati.
mati. (56)
(56)
diatas
diatas
5
5
tahun-hukuman
tahun-hukuman
mati.
mati.
(56)
(56)
Jika ditahan berhak hub. Phnya/ WNA hub
Jika ditahan berhak hub. Phnya/ WNA hub
Jika ditahan berhak hub. Phnya/ WNA hub
Jika ditahan berhak hub. Phnya/ WNA hub
perwakilan negaranya (57)
perwakilan negaranya (57)
perwakilan negaranya (57)
Lanjutan Hak Tersangka:
Lanjutan Hak Tersangka:
Lanjutan Hak Tersangka:
Lanjutan Hak Tersangka:
Hak terima kunjungan dokter pribadi (58)
Hak terima kunjungan dokter pribadi (58)
Hak terima kunjungan dokter pribadi (58)
Hak terima kunjungan dokter pribadi (58)
Hak diberitahu ttg penahanan dirinya (59)
Hak diberitahu ttg penahanan dirinya (59)
Hak diberitahu ttg penahanan dirinya (59)
Hak diberitahu ttg penahanan dirinya (59)
Hak hub.kel./lainnya untuk jaminan (60)
Hak hub.kel./lainnya untuk jaminan (60)
Hak hub.kel./lainnya untuk jaminan (60)
Hak hub.kel./lainnya untuk jaminan (60)
Hak terima kunjungan kel. (61)
Hak terima kunjungan kel. (61)
Hak terima kunjungan kel. (61)
Hak terima kunjungan kel. (61)
Hak terima/kirim surat (62)
Hak terima/kirim surat (62)
Hak terima/kirim surat (62)
Hak terima/kirim surat (62)
Hak hub & terima rohani
Hak hub & terima rohani
Hak hub & terima rohani
Hak hub & terima rohani
a
a
aa
wan (63)
wan (63)
wan (63)
wan (63)
Hak diperiksa peradilan terbuka (64)
Hak diperiksa peradilan terbuka (64)
Hak diperiksa peradilan terbuka (64)
Hak diperiksa peradilan terbuka (64)
Hak ajukan saksi (65)
Hak ajukan saksi (65)
Hak ajukan saksi (65)
Hak ajukan saksi (65)
Hak tidak dibebani pembuktian (66)
Hak tidak dibebani pembuktian (66)
Hak tidak dibebani pembuktian (66)
Hak tidak dibebani pembuktian (66)
Hak upaya hukum (67)
Hak upaya hukum (67)
Hak upaya hukum (67)
Hak upaya hukum (67)
1.
1.
HAK BA
HAK BA
GI TE
GI TE
RSA
RSA
NGK
NGK
A DAN TE
A DAN TE
RDA
RDA
KWA
KWA
.
.
PENEGAKAN HUKUM (PIDANA) PADA DASARNYA ADALAH SUATU
PENEGAKAN HUKUM (PIDANA) PADA DASARNYA ADALAH SUATU
PERAMPASAN SEBAGIAN HAM OLEH APARAT YG BERWENANG
PERAMPASAN SEBAGIAN HAM OLEH APARAT YG BERWENANG
DALAM
RANGKA
MELINDUNGI
ATAU
MENEGAKKAN
DALAM
RANGKA
MELINDUNGI
ATAU
MENEGAKKAN
KEPENTINGAN UMUM
KEPENTINGAN UMUM
ASAS BAGI HAK TERSANGKA /
ASAS BAGI HAK TERSANGKA /
TERDAKWA
TERDAKWA
ASAS BAGI HAK TERSANGKA / PERLAKUAN YANG SAMA SETIAPASAS BAGI HAK TERSANGKA / PERLAKUAN YANG SAMA SETIAP
ORANG DIMUKA HUKUM ORANG DIMUKA HUKUM
TANGKAP, TAHAN, GELEDAH DAN SITA ATAS PERINTAH TERTULISTANGKAP, TAHAN, GELEDAH DAN SITA ATAS PERINTAH TERTULIS
ASAS PRADUGA TAK BERSALAHASAS PRADUGA TAK BERSALAH
GANTI RUGI DAN REHABILITASIGANTI RUGI DAN REHABILITASI
PENGADILAN CEPAT, PENGADILAN CEPAT, MUDAH, MMUDAH, MURAH, JUJURAH, JUJUR DAN UR DAN TAK MEMTAK MEMIHAKIHAK
MEMPEROLEH BANTUAN HUKUMMEMPEROLEH BANTUAN HUKUM
MEMBERITAHUKAN HAK SEJAK DI TANGKAP/ DITAHANMEMBERITAHUKAN HAK SEJAK DI TANGKAP/ DITAHAN
TERDAKWA HARUS HADIR DLM PEMERIKSAAN DI TERDAKWA HARUS HADIR DLM PEMERIKSAAN DI PENGADILANPENGADILAN
SECARA UMUM HAK ASASI
SECARA UMUM HAK ASASI
MENURUT KUHAP
MENURUT KUHAP
LAMANYA PENAHANAN :
LAMANYA PENAHANAN :
PENYIDIK : 20 HARI ,
PENYIDIK : 20 HARI ,
DAPAT DIPERPANJANG 40 HARI ( 2 X
DAPAT DIPERPANJANG 40 HARI ( 2 X
20 HARI )
20 HARI )
PENUNTUT UMUM : 20 HARI,
PENUNTUT UMUM : 20 HARI,
DAPAT
DAPAT
DIPERPANJANG
DIPERPANJANG
30
30
HARI
HARI
HAKIM PN : 30 HARI,
HAKIM PN : 30 HARI,
DAPAT
Pelanggaran thd
Pelanggaran thd
Pelanggaran thd
Pelanggaran thd
Per
Per
Per
Per
da N
da N
da N
da N
omor 7
omor 7
omor 7
omor 7
/
/
//
1999 t
1999 t
1999 t
1999 t
tg
tg
tg
tg
“
“
“
“
Larangan
Larangan
Larangan
Larangan
Menggunakan Bangunan/Tempat Untuk Perbuatan
Menggunakan Bangunan/Tempat Untuk Perbuatan
Menggunakan Bangunan/Tempat Untuk Perbuatan
Menggunakan Bangunan/Tempat Untuk Perbuatan
Asusila Serta Pemikatan Untuk Melakukan
Asusila Serta Pemikatan Untuk Melakukan Perbuatan
Perbuatan
Asusila Serta Pemikatan Untuk Melakukan Perbuatan
Asusila Serta Pemikatan Untuk Melakukan Perbuatan
Asusila di Kotamadya Daerah Tingkat II
Asusila di Kotamadya Daerah Tingkat II Surabaya
Surabaya
Asusila di Kotamadya Daerah Tingkat II Surabaya
Asusila di Kotamadya Daerah Tingkat II Surabaya
”
”
”
”
adalah termasuk Tindak Pidana Ringan, maka
adalah termasuk Tindak Pidana Ringan, maka secara
secara
adalah termasuk Tindak Pidana Ringan, m
adalah termasuk Tindak Pidana Ringan, m
aka secara
aka secara
formal harus diperiksa dengan acara
formal harus diperiksa dengan acara pemeriksaan
pemeriksaan
formal harus diperiksa dengan acara
formal harus diperiksa dengan acara
pemeriksaan
pemeriksaan
Tindak Pidana Ringan (TiPiRing)
Tindak Pidana Ringan (TiPiRing)
Tindak Pidana Ringan (TiPiRing)
Tindak Pidana Ringan (TiPiRing)
Pasal 205 KUHAP :
Pasal 205 KUHAP :
Pasal 205 KUHAP :
Pasal 205 KUHAP :
(1) Yang diperiksa menurut acara pemeriksaan tindak pidana ringan ialah
(1) Yang diperiksa menurut acara pemeriksaan tindak pidana ringan ialah
(1) Yang diperiksa menurut acara pemeriksaan tindak pidana ringan ialah
(1) Yang diperiksa menurut acara pemeriksaan tindak pidana ringan ialah
perkara yang diancam dengan pidana penjara atau kurungan
perkara yang diancam dengan pidana penjara atau kurungan
perkara yang diancam dengan pidana penjara atau kurungan
perkara yang diancam dengan pidana penjara atau kurungan
paling lama
paling lama
paling lama
paling lama
tiga bulan
tiga bulan
tiga bulan
tiga bulan
dan atau denda sebanyak-banyaknya
dan atau denda sebanyak-banyaknya
dan atau denda sebanyak-banyaknya
dan atau denda sebanyak-banyaknya
tujuh ribu lima ratus
tujuh ribu lima ratus
tujuh ribu lima ratus
tujuh ribu lima ratus
rupiah
rupiah
rupiah
rupiah
dan penghinaan ringan kecuali yang ditentukan d
dan penghinaan ringan kecuali yang ditentukan d
dan penghinaan ringan kecuali yang ditentukan
dan penghinaan ringan kecuali yang ditentukan dalam Paragraf 2
dalam Paragraf 2
alam Paragraf 2
alam Paragraf 2
Bagian ini.
Bagian ini.
Bagian ini.
Bagian ini.
dan penghinaan ringan misal 364 KUHP (pencurian ringan tidak lebih Rp
dan penghinaan ringan misal 364 KUHP (pencurian ringan tidak lebih Rp
dan penghinaan ringan misal 364 KUHP (pencurian ringan tidak lebih Rp
dan penghinaan ringan misal 364 KUHP (pencurian ringan tidak lebih Rp
250,-).
250,-).
250,-).
250,-).
Pelanggar Perda tersebut di atas dikenakan sanksi pidana kurungan
Pelanggar Perda tersebut di atas dikenakan sanksi pidana kurungan
Pelanggar Perda tersebut di atas dikenakan sanksi pidana kurungan
Pelanggar Perda tersebut di atas dikenakan sanksi pidana kurungan
selama-lamanya 3 bulan penjara atau denda sebanyak-banyaknya
selama-lamanya 3 bulan penjara atau denda sebanyak-banyaknya
selama-lamanya 3 bulan penjara atau denda sebanyak-banyaknya
selama-lamanya 3 bulan penjara atau denda sebanyak-banyaknya
Rp.50.000,- (Pasal 6:1 Perda 7/1999).
Rp.50.000,- (Pasal 6:1 Perda 7/1999).
Rp.50.000,- (Pasal 6:1 Perda 7/1999).
Tata Cara ACARA
Tata Cara ACARA
Tata Cara ACARA
Tata Cara ACARA
PEMERIKSAAN CEPAT :
PEMERIKSAAN CEPAT :
PEMERIKSAAN CEPAT :
PEMERIKSAAN CEPAT :
Yang menghadapkan Terdakwa dalam sidang
Yang menghadapkan Terdakwa dalam sidang
Yang menghadapkan Terdakwa dalam sidang
Yang menghadapkan Terdakwa dalam sidang
adalah Polisi, bukan JPU (dalam 3 hari
adalah Polisi, bukan JPU (dalam 3 hari
adalah Polisi, bukan JPU (dalam 3 hari
adalah Polisi, bukan JPU (dalam 3 hari
menghadapkan terdakwa, saksi, ahli, juru
menghadapkan terdakwa, saksi, ahli, juru
menghadapkan terdakwa, saksi, ahli, juru
menghadapkan terdakwa, saksi, ahli, juru
bahasa dan barang bukti);
bahasa dan barang bukti);
bahasa dan barang bukti);
bahasa dan barang bukti);
Mengadili dengan hakim tunggal, tingkat I dan
Mengadili dengan hakim tunggal, tingkat I dan
Mengadili dengan hakim tunggal, tingkat I dan
Mengadili dengan hakim tunggal, tingkat I dan
terakhir, kecuali divonis penjara maka dapat
terakhir, kecuali divonis penjara maka dapat
terakhir, kecuali divonis penjara maka dapat
terakhir, kecuali divonis penjara maka dapat
banding;
banding;
banding;
banding;
Pemeriksaan pada hari tertentu dalam 7 hari
Pemeriksaan pada hari tertentu dalam 7 hari
Pemeriksaan pada hari tertentu dalam 7 hari
Pemeriksaan pada hari tertentu dalam 7 hari
(bulan);
(bulan);
(bulan);
(bulan);
Saksi tidak mengucapkan Sumpah atau janji
Saksi tidak mengucapkan Sumpah atau janji
Saksi tidak mengucapkan Sumpah atau janji
Saksi tidak mengucapkan Sumpah atau janji
kecuali jika perlu.
kecuali jika perlu.
kecuali jika perlu.
Hak Tersangka Pelanggaran TiPiRing :
Hak Tersangka Pelanggaran TiPiRing :
Hak Tersangka Pelanggaran TiPiRing :
Hak Tersangka Pelanggaran TiPiRing :
Pemerintah kota Surabaya berwenang
Pemerintah kota Surabaya berwenang
Pemerintah kota Surabaya berwenang
Pemerintah kota Surabaya berwenang
melakukan pembinaan dapat berupa:
melakukan pembinaan dapat berupa:
melakukan pembinaan dapat berupa:
melakukan pembinaan dapat berupa:
Pembinaan bidang mental/rohani/agama;
Pembinaan bidang mental/rohani/agama;
Pembinaan bidang mental/rohani/agama;
Pembinaan bidang mental/rohani/agama;
Pembinaan bidang olahraga dan kesehatan;
Pembinaan bidang olahraga dan kesehatan;
Pembinaan bidang olahraga dan kesehatan;
Pembinaan bidang olahraga dan kesehatan;
Pembinaan bidang
Pembinaan bidang
Pembinaan bidang
Pembinaan bidang
pendidikan/ketrampilan/wirausaha;
pendidikan/ketrampilan/wirausaha;
pendidikan/ketrampilan/wirausaha;
pendidikan/ketrampilan/wirausaha;
Sanksi Lain dari Perbuatan Asusila :
Sanksi Lain dari Perbuatan Asusila :
Sanksi Lain dari Perbuatan Asusila :
Sanksi Lain dari Perbuatan Asusila :
Dosa, Stigma dan Diskriminasi, Mengapa?
Dosa, Stigma dan Diskriminasi, Mengapa?
Dosa, Stigma dan Diskriminasi, Mengapa?
Dosa, Stigma dan Diskriminasi, Mengapa?
Karena, dianggap melakukan Perbuatan
Karena, dianggap melakukan Perbuatan
Karena, dianggap melakukan Perbuatan
Karena, dianggap melakukan Perbuatan
Asusila :
Asusila :
Asusila :
Asusila :
Perbuatan asusila, adalah Perbuatan yang bertentangan
Perbuatan asusila, adalah Perbuatan yang bertentangan
Perbuatan asusila, adalah Perbuatan yang bertentangan
Perbuatan asusila, adalah Perbuatan yang bertentangan
dengan
dengan
dengan
dengan
norma-norma kesusilaan
norma-norma kesusilaan
norma-norma kesusilaan
norma-norma kesusilaan
,
,,,
moral
moral
moral
moral
dan
dan
dan
dan
norma-
norma-
norma-
norma-norma agama
norma agama
norma agama
norma agama
khususnya perbuatan seperti hubungan
khususnya perbuatan seperti hubungan
khususnya perbuatan seperti hubungan
khususnya perbuatan seperti hubungan
suami istri untuk memuaskan nafsu syawatnya tetapi
suami istri untuk memuaskan nafsu syawatnya tetapi tidak
tidak
suami istri untuk memuaskan nafsu syawatnya tetapi
suami istri untuk memuaskan nafsu syawatnya tetapi
tidak
tidak
kerikat dalam status perkawinan. (Pasal 1 (e).
kerikat dalam status perkawinan. (Pasal 1 (e).
kerikat dalam status perkawinan. (Pasal 1 (e).
kerikat dalam status perkawinan. (Pasal 1 (e).
Pemikatan untuk melakukan perbuatan asusila, adalah
Pemikatan untuk melakukan perbuatan asusila, adalah
Pemikatan untuk melakukan perbuatan asusila, adalah
Pemikatan untuk melakukan perbuatan asusila, adalah
segala perbuatan yang mengarah kepada perbuatan
segala perbuatan yang mengarah kepada perbuatan
segala perbuatan yang mengarah kepada
segala perbuatan yang mengarah kepada
perbuatan
perbuatan
asusila yang dilakukan ditempat umum dengan maksud
asusila yang dilakukan ditempat umum dengan maksud
asusila yang dilakukan ditempat umum dengan maksud
asusila yang dilakukan ditempat umum dengan maksud
menyuruh/mempengaruhi/meng
menyuruh/mempengaruhi/mengajak atau
ajak atau menganjurkan
menganjurkan
menyuruh/mempengaruhi/m
menyuruh/mempengaruhi/m
engajak atau
engajak atau
menganjurkan
menganjurkan
orang lain untuk melakukan perbuatan
orang lain untuk melakukan perbuatan asusila dengan
asusila dengan
orang lain untuk melakukan perbuatan
orang lain untuk melakukan perbuatan
asusila dengan
asusila dengan
yang bersangkutan baik yang secara
yang bersangkutan baik yang secara langsung maupun
langsung maupun
yang bersangkutan baik yang secara langsung maupun
yang bersangkutan baik yang secara langsung maupun
terselubung, Pasal 1 (f):
terselubung, Pasal 1 (f):
terselubung, Pasal 1 (f):
Norma merupakan aturan-aturan dengan
Norma merupakan aturan-aturan dengan
sanksi-sanksi yang dimaksudkan untuk
sanksi-sanksi yang dimaksudkan untuk
mendorong bahkan menekan orang
mendorong bahkan menekan orang
perorangan, kelompok atau masyarakat
perorangan, kelompok atau masyarakat
secara keseluruhan untuk mencapai
secara keseluruhan untuk mencapai
nilai-nilai sosial
nilai-nilai sosial
Makna Norma
Norma Agama adalah norma mutlak yang berasal dari Tuhan Yang
Norma Agama adalah norma mutlak yang berasal dari Tuhan Yang
Maha Kuasa.
Maha Kuasa.
Sanksinya:
Sanksinya:
mendapat dosa
mendapat dosa
Norma Kesusilaan adalah petunjuk hidup yang berasal dari akhlak
Norma Kesusilaan adalah petunjuk hidup yang berasal dari akhlak
atau dari hati nurani sendiri tentang apa yang lebih baik dan apa
atau dari hati nurani sendiri tentang apa yang lebih baik dan apa
yang buruk.
yang buruk.
Sanksinya:
Sanksinya:
menyesal, akan dikucilkan orang lain
menyesal, akan dikucilkan orang lain
Norma Kesopanan adalah petunjuk hidup yang mengatur bagaimana
Norma Kesopanan adalah petunjuk hidup yang mengatur bagaimana
seseorang harus bertingkah laku dalam kehidupan bermasyarakat .
seseorang harus bertingkah laku dalam kehidupan bermasyarakat .
Sanksinya:
Sanksinya:
akan dicemoohkan oleh masyarakat dalam
akan dicemoohkan oleh masyarakat dalam
pergaulan .
pergaulan .
Norma Hukum adalah himpunan petunjuk hidup atau
Norma Hukum adalah himpunan petunjuk hidup atau
peraturan-peraturan
peraturan
oleh
oleh pemerintah.
pemerintah.
Sanksinya:
Sanksinya:
dipenjara atau denda.
dipenjara atau denda.
Macam2 Norma & Sanksinya :
Macam2 Norma & Sanksinya :
Korban Salah Tangkap dlm
Korban Salah Tangkap dlm
Korban Salah Tangkap dlm
Korban Salah Tangkap dlm
Melakukan Razia
Melakukan Razia
Melakukan Razia
Melakukan Razia
:
:::
Maka korban dapat menggunakan
Maka korban dapat menggunakan
Maka korban dapat menggunakan
Maka korban dapat menggunakan haknya mengajukan
haknya mengajukan
haknya mengajukan
haknya mengajukan
gugatan praperadilan di Pengadilan Negeri
gugatan praperadilan di Pengadilan Negeri setempat
setempat
gugatan praperadilan di Pengadilan Negeri
gugatan praperadilan di Pengadilan Negeri
setempat
setempat
serta rehabilitasi dan juga tuntutan ganti rugi;
serta rehabilitasi dan juga tuntutan ganti rugi;
serta rehabilitasi dan juga tuntutan ganti rugi;
serta rehabilitasi dan juga tuntutan ganti rugi;
Kepada seorang yang ditangkap, ditahan,
Kepada seorang yang ditangkap, ditahan,
Kepada seorang yang ditangkap, ditahan,
Kepada seorang yang ditangkap, ditahan, dituntut
dituntut
dituntut
dituntut
ataupun diadili tanpa alasan
ataupun diadili tanpa alasan berdasark
berdasarkan Undang-
an
Undang-ataupun diadili tanpa alasan
ataupun diadili tanpa alasan
berdasark
berdasark
an Undang-
an
Undang-undang dan atau karena kekeliruan mengenai
undang dan atau karena kekeliruan mengenai
undang dan atau karena kekeliruan mengenai
undang dan atau karena kekeliruan mengenai
orangnya, atau hukuman yang diterapkan wajib
orangnya, atau hukuman yang diterapkan wajib
orangnya, atau hukuman yang diterapkan wajib
orangnya, atau hukuman yang diterapkan wajib
diberi ganti kerugian dan rehabilitasi sejak tingkat
diberi ganti kerugian dan rehabilitasi sejak tingkat
diberi ganti kerugian dan rehabilitasi sejak tingkat
diberi ganti kerugian dan rehabilitasi sejak tingkat
penyidikan dan para penegak hukum yang dengan
penyidikan dan para penegak hukum yang dengan
penyidikan dan para penegak hukum yang dengan
penyidikan dan para penegak hukum yang dengan
sengaja atau karena kelalaiannya
sengaja atau karena kelalaiannya menyebabkan asas
menyebabkan asas
sengaja atau karena kelalaiannya menyebabkan asas
sengaja atau karena kelalaiannya menyebabkan asas
hukum tersebut dilanggar,dituntut, dipidana dan
hukum tersebut dilanggar,dituntut, dipidana dan
hukum tersebut dilanggar,dituntut, dipidana dan
hukum tersebut dilanggar,dituntut, dipidana dan
atau dikenakan hukuman
atau dikenakan hukuman administrasi;
administrasi;
atau dikenakan hukuman
atau dikenakan hukuman
administras
administras
i;
i;
UU 39/1999 : Pasal 9 menyebutkan ”Tak
UU 39/1999 : Pasal 9 menyebutkan ”Tak
UU 39/1999 : Pasal 9 menyebutkan ”Tak
UU 39/1999 : Pasal 9 menyebutkan ”Tak
Seorangpun boleh ditangkap, ditahan atau dibuang
Seorangpun boleh ditangkap, ditahan atau dibuang
Seorangpun boleh ditangkap, ditahan atau dibuang
Seorangpun boleh ditangkap, ditahan atau dibuang
secara sewenang-wenang”.
secara sewenang-wenang”.
secara sewenang-wenang”.
TINDAKAN PENEGAK HUKUM YG DIANGGAP MERUGIKAN
TINDAKAN PENEGAK HUKUM YG DIANGGAP MERUGIKAN
TERSANGKA DAPAT DITUNTUT DI MUKA PENGADILAN/
TERSANGKA DAPAT DITUNTUT DI MUKA PENGADILAN/
PRAPERADILAN,
AGAR
JANGAN
BERTINDAK
PRAPERADILAN,
AGAR
JANGAN
BERTINDAK
SEWENANG-WENANG
TERHADAP
TERSANGKA/
SEWENANG-WENANG
TERHADAP
TERSANGKA/
TERDAKWA.
TERDAKWA.
SYARAT FORMAL : KELENGKAPAN ADMINISTRASI
SYARAT FORMAL : KELENGKAPAN ADMINISTRASI
SYARAT MATERIIL : SYAH TIDAKNYA PENANGKAPAN,
SYARAT MATERIIL : SYAH TIDAKNYA PENANGKAPAN,
PEMAHAMAN,
PENGHENTIAN
PENYIDIKAN
/
PEMAHAMAN,
PENGHENTIAN
PENYIDIKAN
/
PENUNTUTAN.
PENUNTUTAN.
GANTI RUGI YG PERKARANYA DIHENTIKAN PADA
GANTI RUGI YG PERKARANYA DIHENTIKAN PADA
TAHAP PENYIDIKAN / PENUNTUTAN.
Menurut Undang-Undang No 39 tahun 1999
Menurut Undang-Undang No 39 tahun 1999
tentang
tentang
HAM dalam pasal 1
HAM dalam pasal 1
:
:
Hak Asasi Manusia adaläh :
Hak Asasi Manusia adaläh :
“seperangkat hak yang melekat pada hakikát dan
“seperangkat hak yang melekat pada hakikát dan
keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha
keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha
Esa dan merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati,
Esa dan merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati,
dijunjung
dijunjung
tinggi,
tinggi,
dan
dan
dilindungi
dilindungi
oleh
oleh
negara,
negara,
hukum,
hukum,
pemerintah
pemerintah
dan
dan
setiap
setiap
orang
orang
demi
demi
kehormatan
kehormatan
dan
dan
perlindunganhark
perlindunganhark
at dan
at dan
martabat manusia”.
martabat manusia”.
Praperadilan diadakan demi tegaknya :
Praperadilan diadakan demi tegaknya :
HAK AZASI MANUSIA :
HAK AZASI MANUSIA :
Hak-hak Asasi Manusia itu dapat
Hak-hak Asasi Manusia itu dapat
dibeda-bedakan Menjadi :
dibeda-bedakan Menjadi :
Hak-hak asasi pribadi
Hak-hak asasi pribadi
(personal rights),
(personal rights),
yang
yang
meliputi
meliputi
kebebasan
kebebasan
menyatakan
menyatakan
pendapat,
pendapat,
kebebasan
kebebasan
memeluk agama, dankebebasan bergerak
memeluk agama, dankebebasan bergerak
Hak-hak asasi ekonomi
Hak-hak asasi ekonomi
(property rights),
(property rights), yaitu hak untuk
yaitu hak untuk
memiliki
memiliki
sesuatu, memb
sesuatu, memb
eli dan
eli dan
menjual se
menjual se
rta memanf
rta memanf
aatkannya.
aatkannya.
Hák-hak asasi politik
Hák-hak asasi politik
(political rights),
(political rights), yaltu hak untuk ikut
yaltu hak untuk ikut
serta
serta
dalam
dalam
pemerintahan,
pemerintahan,
hak
hak
pilih
pilih
(dipilih
(dipilih
dan
dan
memilih
memilih
dalam
dalam
suatu
suatu
pemilihan
pemilihan
umum),
umum),
dan
dan
hak
hak
untuk
untuk
mendirikan
mendirikan
partal
partal
politik.
politik.
Hak-hak asasi untuk mendapatkan perlakuan yang sama
Hak-hak asasi untuk mendapatkan perlakuan yang sama
dalam
dalam
hukum
hukum
dan
dan
pemerintahan
pemerintahan
(rights of legal equality).
(rights of legal equality).
Hak-hak asasi sosial dan kebudayaan
Hak-hak asasi sosial dan kebudayaan
(social and culture
(social and culture
rights).
rights).
Misalnya hak untuk memilih pendidikan dan hak untuk
Misalnya hak untuk memilih pendidikan dan hak untuk
mengembangk
mengembangk
an
an
kebudayaan.
kebudayaan.
Hak asasi untuk mendapatkan perlakuan tata-cara peradilan
Hak asasi untuk mendapatkan perlakuan tata-cara peradilan
dan perlindungan
dan perlindungan
(procedural rights).
(procedural rights).
Misalnya, peraturan dalam
Misalnya, peraturan dalam
hal
Indisipliner Petugas
Indisipliner Petugas
//
Pembinaan Internal
Pembinaan Internal
Penggunaan dan
Penggunaan dan
peredaran
peredaran
narkoba
narkoba
Penyalahguna
Penyalahguna
an senjata api
an senjata api
Penindakkan Indisipliner POLRI :
Penindakkan Indisipliner POLRI :
Pertikaian
Pertikaian
anggota Polri
anggota Polri
dan TNI
dan TNI
Suap di jalan raya
Suap di jalan raya
Beking Tempat
Beking Tempat
Perjudian
Perjudian
Pelanggaran
Pelanggaran
HAM
HAM
Salah tangkap
Salah tangkap
dan aksi
dan aksi
pemukulan
pemukulan
Penembakan
Penembakan
terhadap
terhadap
warga
warga
Pelanggaran HAM oleh POLRI :
Pelanggaran HAM oleh POLRI :
Penahanan
Penahanan
semena-mena
semena-mena
Perusakan dan
Perusakan dan
perampasan harta
perampasan harta
benda
benda
Intimidasi dan
Intimidasi dan
penghilangan
penghilangan
orang
orang
BAB VI. PEMERINTAHAN DAERAH
BAB VI. PEMERINTAHAN DAERAH
Hubungan Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah
Hubungan Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah
Negara mengakui dan menghormati satuan-satuan
Negara mengakui dan menghormati satuan-satuan
pemerintahan daerah yang bersifat khusus atau bersifat
pemerintahan daerah yang bersifat khusus atau bersifat
istimewa yang diatur dengan undang-undang
istimewa yang diatur dengan undang-undang [Pasal 18 B (1)**]
[Pasal 18 B (1)**]
Negara mengakui dan menghormati
Negara mengakui dan menghormati kesatuan-kesatuankesatuan-kesatuan
masyarakat hukum adat beserta hak-hak tradisionalnya
masyarakat hukum adat beserta hak-hak tradisionalnya
sepanjang masih hidup dan sesuai dengan perkembangan
sepanjang masih hidup dan sesuai dengan perkembangan
masyarakat dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia,
masyarakat dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia,
yang diatur dalam undang-undang
yang diatur dalam undang-undang [Pasal 18 B (2)**]
[Pasal 18 B (2)**]
Hubungan keuangan, pelayanan umum, pemanfaatan sumber
Hubungan keuangan, pelayanan umum, pemanfaatan sumber
daya alam dan sumber daya lainnya antara pemerintah pusat
daya alam dan sumber daya lainnya antara pemerintah pusat
dan pemerintahan daerah diatur
dan pemerintahan daerah diatur dan dilaksanakan secara adildan dilaksanakan secara adil
dan selaras berdasarkan undang-undang
dan selaras berdasarkan undang-undang [Pasal 18 A (2)**]
[Pasal 18 A (2)**]
Hubungan wewenang antara pemerintah pusat dan
Hubungan wewenang antara pemerintah pusat dan
pemerintahan daerah provinsi, kabupaten, dan kota, atau antara
pemerintahan daerah provinsi, kabupaten, dan kota, atau antara
provinsi dan kabupaten dan kota, diatur
provinsi dan kabupaten dan kota, diatur dengan undang-undangdengan undang-undang
dengan memperhatikan kekhususan dan keragaman daerah
dengan memperhatikan kekhususan dan keragaman daerah [Pasal 18 A (1)**]
[Pasal 18 A (1)**]
16
16
Fungsi
Fungsi
,
,
Wewenang
Wewenang
, dan
, dan
Hak
Hak
Antara lain tentang:
Antara lain tentang:
memiliki fungsi legislasi, fungsi anggaran, danmemiliki fungsi legislasi, fungsi anggaran, dan
fungsi pengawasan [Pasal 20A (1)**] ;
fungsi pengawasan [Pasal 20A (1)**] ;
mempunyai hak interpelasimempunyai hak interpelasi, hak , hak angket, danangket, dan
hak menyatakan pendapat [Pasal 20A (2)**] ;
hak menyatakan pendapat [Pasal 20A (2)**] ;
pengajuan usul pemberhentian Presidenpengajuan usul pemberhentian Presiden
dan/atau Wakil Presiden [Pasal 7B (1)***] ;
dan/atau Wakil Presiden [Pasal 7B (1)***] ;
persetujuapersetujuan dalam n dalam menyatakan menyatakan perang,perang,
membuat perdamaian dan perjanjian
membuat perdamaian dan perjanjian
[Pasal 11 (1) dan (2)****] ;
[Pasal 11 (1) dan (2)****] ;
pemberian pemberian pertimbangan pertimbangan kepada kepada PresidenPresiden
dalam pen
dalam pengangkatan gangkatan duta [Pasaduta [Pasal 13 (2)*] l 13 (2)*] ;;
pemberian pertimbangan kepada Presidenpemberian pertimbangan kepada Presiden
dalam menerima penempatan duta negara
dalam menerima penempatan duta negara
lain
lain [Pasal [Pasal 13 13 (3)*] (3)*]
pemberian pertimbangan kepada Presidenpemberian pertimbangan kepada Presiden
dalam pemberi
dalam pemberian amnestan amnesti i dan abolisi dan abolisi [Pasal 14[Pasal 14
(2)*] ;
(2)*] ;
persetujuan atas perpu [Pasapersetujuan atas perpu [Pasal 22 (2)] l 22 (2)] ;;
pembahasan dan persetujuan atas RAPBN yangpembahasan dan persetujuan atas RAPBN yang
diajukan oleh Presiden [Pasal 23 (2) dan (3)***] ;
diajukan oleh Presiden [Pasal 23 (2) dan (3)***] ;
pemilihan anggota BPK dengan memperhatikanpemilihan anggota BPK dengan memperhatikan
pertimbangan DPD [Pasal 23F (1)***] ;
pertimbangan DPD [Pasal 23F (1)***] ;
persetujuan calon hakim agung yang diusulkanpersetujuan calon hakim agung yang diusulkan
oleh KY [Pasal 24A (3)***] ;
oleh KY [Pasal 24A (3)***] ;
persetujuan pengangkatan dan pemberhentianpersetujuan pengangkatan dan pemberhentian
anggota KY [Pasal 24B (3)***] ; anggota KY [Pasal 24B (3)***] ;
DPR
DPR
memegang memegang kekuasaan kekuasaan membentuk UU membentuk UU [Pasal 20 (1)*] [Pasal 20 (1)*] BAB VII. DEWAN PERWAKILANBAB VII. DEWAN PERWAKILAN
RAKYAT RAKYAT anggota DPR anggota DPR dipilih melalui dipilih melalui pemilihan pemilihan umum umum [Pasal 19 (1)**] [Pasal 19 (1)**] anggota DPR anggota DPR dapat dapat diberhentikan diberhentikan dari dari jabatannya, jabatannya, yang yang syarat-syarat dan tata syarat dan tata
caranya caranya diatur dalam diatur dalam undang-undang undang-undang (Pasal 22B**) (Pasal 22B**)
17
17
Kronologi Advokasi
Kronologi Advokasi
Kronologi Advokasi
Kronologi Advokasi
Penanganan Kasus
Penanganan Kasus
Penanganan Kasus
Penanganan Kasus
Titis Supriyadi :
Titis Supriyadi :
Titis Supriyadi :
Titis Supriyadi :
Kronologi Advokasi :
Kronologi Advokasi :
Kronologi Advokasi :
Kronologi Advokasi :
1.1. Pelimpahan Kuasa :
1.1. Pelimpahan Kuasa :
1.1. Pelimpahan Kuasa :
1.1. Pelimpahan Kuasa :
Dilakukan oleh Bapak Korban (Paiman)
Dilakukan oleh Bapak Korban (Paiman)
Dilakukan oleh Bapak Korban (Paiman)
Dilakukan oleh Bapak Korban (Paiman)
dengan LBPH KORGORO, sehingga Ketua
dengan LBPH KORGORO, sehingga Ketua
dengan LBPH KORGORO, sehingga Ketua
dengan LBPH KORGORO, sehingga Ketua
LBPH Kosgoro menugaskan Sudiro
LBPH Kosgoro menugaskan Sudiro
LBPH Kosgoro menugaskan Sudiro
LBPH Kosgoro menugaskan Sudiro
Husodo,
Husodo, SH
SH dan
dan Fara
Fara Ajah
Ajah P,
P, SH.,
SH., M.
M. Hum
Hum
Husodo,
Husodo,
SH
SH
dan
dan
Fara
Fara
Ajah
Ajah
P,
P,
SH.,
SH.,
M.
M.
Hum
Hum
menjadi kuasa hukum.
menjadi kuasa hukum.
menjadi kuasa hukum.
menjadi kuasa hukum.