• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Praktikum Sistem Telekomunikasi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Laporan Praktikum Sistem Telekomunikasi"

Copied!
44
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRAKTIKUM

SISTEM TELEKOMUNIKASI

Modul I : Dasar Penggunaan Spektrum Analyzer

Modul II : Koneksi Internet Via Modem GSM Dan CDMA Modul III : Instalasi dan Pengaturan PBX

DISUSUN OLEH : Anggi Iskandar Aziz

13201005

PARTNER PRAKTIKUM : Andre Deky Pramukti 13201004

Asmanto Wiyogo 13201006

Dikumpulkan Tanggal : 30 Mei 2014 Asisten Praktikum : Tiovita Sirait

LABORATORIUM SWITCHING

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TELEMATIKA TELKOM

JL. DI. PANDJAITAN 128 PURWOKERTO

(2)

ii LEMBAR PERNYATAAN

Yang Bertanda Tangan di Bawah Ini : Nama : Anggi Iskandar Aziz NIM : 13201005

Menyatakan bahwa laporan praktikum ini adalah hasil karya sendiri bukan merupakan duplikasi sebagian atau seluruhnya dari karya orang lain kecuali pada bagian dimana sumber informasi dicantumkan dengan cara referensi yang semestinya. Pernyataan ini dibuat sebenar-benarnya secara sadar dan bertanggung jawab dan saya bersedia menerima nilai E pada mata praktikum yang saya ikuti.

Purwokerto, 8 Mei 2014

(3)

KATA PENGANTAR

Puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas berkat rahmat-nya saya dapat menyelesaikan Laporan Praktikum Sistem Telekomunikasi. Laporan praktikum sistem telekomunikasi ini disusun untuk memenuhi mata praktikum Sistem Telekomunikasi.

Terimakasi saya ucapkan kepada rekan praktikum yang telah membantu menyelesaikan praktikum Sistem Telekomunikasi ini, tak lupa juga kepada asisten praktikum yang telah membimbing dan membantu dalam penyelesaian praktikum dan tak lupa pula dosen praktikum yang saya hormati.

Jika didalam laporan ini masih terdapat kekurangan baik dari segi kata maupun angka saya ucapkan mohon maaf. Dan saya berharap laporan ini dapat diterima dan mendapatkan nilai yang yang baik.

Purwokerto, 8 Mei 2014

(4)

iv DAFTAR ISI

HALAMAN UTAMA ... i

LEMBAR PERNYATAAN ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI... iv

ISI A. Modul I (Dasar Penggunaan Spectrum Analyzer) I. Dasar Teori ... 1

II. Langkah Praktikum... 4

III. Analisa dan Pembahasan ... 6

IV. Kesimpulan dan Saran ... 8

B. Modul III (Instalasi dan Pengatura PBX) I. Dasar Teori ... 9

II. Langkah Praktikum... 11

III. Analisa dan Pembahasan ... 13

IV. Kesimpulan dan Saran ... 15

C. Modul II (Koneksi Internet Via Modem GSM dan CDMA) I. Dasar Teori ... 16

II. Langkah Praktikum... 18

III. Analisa dan Pembahasan ... 20

IV. Kesimpulan dan Saran ... 22 DAFTAR PUSTAKA

(5)

MODUL I

DASAR PENGGUNAAN SPECTRUM ANALYZER I. DASAR TEORI

1. Konsep Modulasi

Modulasi adalah suatu proses dimana parameter dari suatu gelombang divareasikan secara proposional terhadap gelombang lain. Proses modulasi ini membutuhkan dua buah sinyal pemodulasi yang berupa sinyal informasi dan sinyal pembawa (carier) dimana sinyal informasi tersebut ditumpangkan oleh sinyal carier.

Modulasi terbagi dua, yaitu modulasi analog dan modulasi digital. Modulasi analog merupakan proses pengiriman sinyal data yang masih berupa sinyal analog atau berbentuk sinusiodal. Modulasi analog meliputi

A mplitude Modulation (AM), Frequency Modulation (FM) dan Phase Modulation (PM). Adapun bentuk dari sinyal modulasi analog adalah

sebagai berikut :

Gambar 1.1 sinyal modulasi analog

Modulasi Digital adalah teknik pengkodean sinyal dari sinyal analog ke dalam sinyal digital (bit-bit pengkodean). Pada teknik ini, sinyal informasi digital yang akan dikirimkan dipakai untuk mengubah frekuensi dari sinyal pembawa. Dalam komunikasi digital, sinyal

informasi dinyatakan dalam bentuk digital berupa biner “1” dan “0”,

sedangkan gelombang pembawa berbentuk sinusiodal yang termodulasi disebut juga modulasi digital. Adapun yang termasuk modulasi digital

(6)

2 berdasarkan pergeseran amplitudo. Frequency Shift Keying (FSK)

merupakan sejenis Frequency Modulation (FM). dan Phase Shift Keying (PSK) yang merupakan modulasi yang menyatakan pengiriman sinyal digital.[3]

Berikut gambar untuk masing-masing sinyal:

gambar 1.2 ASK

gambar 1.3 FSK

Gambar 1.3 PSK 2. Spectrum Analyzer

Spectrum analyzer adalah alat ukur serbaguna dalam melakukan

pengukuran sinyal pada domain frekuensi. Sebuah penganalisa dapat dipakai untuk melakukan pengukuran pada suatu transmitter yang memerlukan pengukuran parameter-parameter seperti frekuensi, power, distorsi, gain dan noise. Spectrum analyzer juga digunakan untuk

(7)

energi sepanjang spektrum frekuensi dari sebuah sinyal listrik yang diketahui. Spektrum analyzer mempunyai fungsi yang khusus untuk mengukur beberapa besaran sinyal dalam suatu spektrum frekuensi yang terbatas.[2]

(8)

4

II. LANGKAH PRAKTIKUM

1. Scan frekuensi FM

a. Sambungkan kabel input ke antena penerima dan bagian input

spectrum analyzer. Sambungkan input speaker ke colokan Phone

dari spectrum analyzer (dibawah layar LCD). b. Nyalakan spectrum analyzer dan speaker.

c. Tekan tombol Center, lalu atur frekuensi ke 88 Mhz. Atur tombol Span ke 200 KHz.

d. Perlahan-lahan naikan frekuensi dengan memutar tombol Spinner sampai muncul spektrum dengan frekuensi tengah yang jelas. e. Tekan tombol Shift dan Center untuk mengaktifkan modus Demod.

Putar Spinner ke posisi Narrow, Medium atau Wide sampai terdengar siaran radio.

f. Tekan tombol Center, geser frekuensi tengah kembali atau naik-turunkan Reference Level (Ref Lvl) untuk hasil yang lebih jelas. g. Atur Demod ke Off, atur kembali tombol Span ke 200 Khz. Catat

nilai frekuensi tengah (fC), reference level dan daya puncak (Pmax) sinyal ke lembar data. Gambarkan spektrum di kertas milimiter. Lengkapi dengan notasi reference Level, frekuensi tengah dan daya puncak (baik dalam dBm maupun mW). Tempelkan di lembar pengamatan.

h. Ulangi langkah c s/d g untuk dua stasiun radio lain. 2. Pengukuran frekuensi Function Generator.

a. Sambungkan kabbel input ke bagian output FG.

b. Atur frekuensi FG ke 3 MHz. Tekan tombol range dan pilih Mhz. Putar tombol Frequency untuk memperoleh nilai tersebut diatas. Atur spectrum analyzer dengan frekuensi tengah sebesar 3 MHz melalui tombol Center. Atur kembali tombol Ref Lvl dan Span sehingga spektrum muncul seluruhnya dilayar.

c. Dengan melihat bentuk spektrum, hitung daya puncak sinyal (Pmax), frekuensi tengah (fC), frekuensi tinggi (fH), frekuensi rendah (fL),

(9)

Reference Level dan Span. Gambarkan spektrum dikertas milimeter.

(10)

6 III. ANALISA DAN PEMBAHASAN

Pada praktikum pertama ini membahas tentang Dasar Penggunaan

Spectrum A nalyzer. Spectrum analyzer adalah alat ukur serbaguna dalam

melakukan pengukuran sinyal pada domain frekuensi. Sebelum melakukan praktikum tujuan dilakukannya praktikum ini yang pertama yaitu mampu memahami prinsip modulasi secara umum, yang kedua mampu memahami karakteristik modulasi frekuensi (FM) dan yang ketiga mampu mengopersaikan Spectrum Analyzer untuk memperoleh karakteristik modulasi FM. Kemudian alat dan bahan yang digunakan yaitu 1 set Spectrum Analyzer, antena penerima, FG (Function Generator) dan Speaker komputer.

Modulasi merupakan proses pengubahan informasi yang berbentuk suara, video atau data menjadi sinyal dengan frekuensi tinggi. Di modul yang pertama ini sendiri terdiri dari dua percobaan, yang pertama yaitu Scan Frekuensi FM dan yang kedua yaitu pengukuran freuensi FG (Function

Generator). Di percobaan yang pertama yaitu tentang Scan Frekuensi FM,

Sebelumnya pasang terlebih dahulu antena penerima ke kabel input SA dan pasang juga audio speaker. disini akan dicari tiga stasiun radio dengan nilai frekuensi tengah (fc) yang berbeda. dimulai dari yang terkecil misalkan di 88.400 MHz sampai ke yang besar misalkan 99.100 dengan nilai span yang sama, yaitu 200 KHz. Untuk mengatu frekuensi sendiri tekan tombol

“Center” dan untuk mengatur Span, tekan tombol “Span” sampai dengan

angka 200 KHz. Setelah itu, putar spinner sampai terdengar frekuensi yang jelas. Kenudian tekan tombol shift dan center gunanya untuk mengaktifkan modus demod lalu, putar spinner ke posisi narrow, medium atau wide sampai terdengar suara radio yang tertangkap. Kemudian untuk mencari hasil yang lebih jelas gunakan tombol center dan Ref Lvl.

Selanjutnya percobaan yang kedua yaitupengukuran frekuensi FG (Function Generator). Di praktkum ini akan dicari frekuensi tengah (fc), Ref Lvl, Span, frekuensi tertinggi (fh), frekuensi rendah (fL), BW dan Pmax. Sebelum memulai percobaan pindahkan kabel input yang ada di antena ke output FG (Function Generator). Kemudian atur frekuensi FG ke 3 MHz

(11)

begitu juga dengan frekuensi tengah di SA dengan nilai yang sama yaitu 3 MHZ. Setelah itu atur Ref Lvl dan Span di posii -30 dBm dan 1 MHz setelah itu akan muncul gelombang frekuensi pada layar SA (Spectrum

A nalyzer) di layar tersebut akan muncul gelombang dengan posisi yang

berbeda antar gelombang tinggi dan gelombang rendah. Untuk menghitung nilai fH, hitung tinggi salah satu gelombang yang dikira-kira paling tinggi, satu kotak di layar SA sendiri mewakili nilai -10 jika dihitung dari atas sedankan jika dari bawah, satu kotak mewakili +10 dan satu garis atau strip dalam satu kotak terdapat lima garis dan memiliki nilai -2 ataupun +2. Sedangkan hasil dari perhitungan frekuensi tertinggi dengan menggunakan nilai frekuensi tengah (fC) yaitu 3 MHz didapatkan 1,8 MHz, frekuensi rendah yang didapatkan 1,4 dan dBm yang didapatkan -32. Begitu seterusnya dengan fc6-12 MHz dengan mengatur kembali di FG dan SA.

(12)

8 IV. KESIMPULAN dan SARAN

A. KESIMPULAN

1. Spectrum Analyzer adalah alat ukur serbaguna dalam melakukan pengukuran sinyal pada domain frekuensi.

2. Dalam melakukan Scan Frekuensi FM, diperlukan nilai frekuensi tengah (fc) untuk mendapatkan frekuensi setiap satisun radio. Dan diperlukan juga antena penerima dan audio speaker agar mendapatkan sinyal dan output berupa suara.

3. Dalam melakukan pengukuran frekuensi FG (Function

Generator), nilai fCpada FG dan SA harus sama.

4. Dalam menghitung nilai puncak (fH) dan nilai rendah (fL) tentukan terlebih dahulu tentukan mana yang akan dijadikan sebagai nilai fHdan nilai fL.

B. SARAN

1. Selalu mengikuti arahan dari asisten lab.

2. Teliti dalam mencari nilai fL,fHdan fCagar hasil yang didapatkan sesuai.

(13)

MODUL III

INSTALASI DAN PENGTURAN PBX

I. DASAR TEORI

JARLOKAT (Jaringan Lokal Akses Tembaga) adalah suatu bentuk jaringan akses yang konfirmasinya dimulai dari terminal blok vertikal pada rangka pembagi utama (MDF), baik yang hanya menggunakan perangkat lain untuk menngkatkan unjuk kerjanya. Jarlokat tidak murni adalah jaringan lokal akses tembaga yang dalam operasionalnya menggunakan tambhan teknologi atau perangkat lainnya untuk meningkatkan performansinya.[4]

Gambar 1.1 konfigurasi jarlokat tidak murni

Jaringan kabel lokal atau jaringan akses adalah jaringan kabel yang menghubungkan anatara sentral telepon dengan pesawat pelanggan. Sentral merupakan tempat pemrosesan data (informasi) untuk disalurkan dari penelepon (Subsriber) kepada subsriber lain yang dituju. Sentral sendiri mempunyai fungsi sebagai switching (penyambungan), menyelenggarakan fungsi kontrol, signaling, operasi dan pemeliharaan dan menyediakan

interface transmisi dan signaling. Sentral terbagi dua, yaitu sentral analog

dan sentral digital. Sentral analog sistemnya memakai tenaga manusia untuk mengkoneksikan dua orang yang akan berkomunikasi dengan menggunakan

switchboard sedangan sentral digital menggunakan mesin dan komputer.[5]

Jaringan akses kabel merupakan jaringan akses tertua sejalan dengan lahirnya teknologi telepon itu sendiri. Jaringan akses kabel pada dasarnya terdiri dari sepasang kabel tembaga terpilih yang ditarik dari sentral sampai ke pesawat telepon pelanggan melalui beberapa titik persambungan tersebut antara lain MDF (Main Distribution Frame), RK (Rumah kabel), DP

(14)

10 Gambar 1.2 Konfigurasi jaringan kabel

(15)

II. LANGKAH PRAKTIKUM

1. Rangkailah modul PBX dan kelima pesawat telepon. Nyalakan PBX. 2. Lakukan pemanggilan dari suatu ekstensi ke ekstensi lainny. Ulangi

hingga 2 kali lagi. Catat dalam tabel 1.

3. Lakukan percakapan antara dua pasang ekstensi secara bersamaan dan catat hasilnya di lembar pengamatan (“Apakah percakapan bisa

berlangsung secara serentak? A pakah terjadi pemblokan saat sedang

terjadi percakapan antara 1 pasang ekstensi?”). 4. Sambungkan saluran telepon ke PBX.

5. Lakukan pemanggilan dari satu ekstensi ke ekstensi lainnya. Ulangi hingga 2 kali lagi. Catat di dalam tabel 1.

6. Lakukan pembatasan panggilan keluar (SLJJ dan Telepon Seluler) untuk satu nomor ekstensi. Catat dalam tabel 2.

7. Lakukan panggilan keluar untuk nomor SLJJ dan Telepon Seluler dari nomor ekstensi yang dibatasi. Catat hasilnya dilembar pengamatan (“Apakah panggilan keluar ke nomor SLJJ dan telepon seluler bisa

dilakukan?”).

8. Lakukan pembatasan panggilan keluar untuk nomor SLJJ dan Telepon Seluler pada satu nomor ekstensi lain. Catat di dalam tabel 2. 9. Lakukan panggilan keluar untuk nomor SLJJ dan Telepon Seluler

dari satu nomor ekstensi tersebut. Catat hasilnya dilembar pengamatan (“Apakah panggilan keluar nomor SLJJ bisa dilakukan? Bagaimana dengan panggilan keluar ke nomor telepon seluler?”).

10. Lakukan pembatalan pembatasan panggilan keluar untuk kedua nomor ekstensi tersebut. Catat didalam tabel 2.

11. Lepaskan koneksi pesawat telepon ekstensi ke-4 dan 5 dari PBX. 12. Lakukan panggilan masuk (lewat telepon seluler) ke nomor sambungan

telepon PBX. Amati yang terjadi dan catat ke lembar pengamatan (“ekstensi mana saja yang berdeering?”).

13. Matikan nada dering untuk ekstensi pertama dan ketiga. Catat di tabel 3.

(16)

12 14. Lakukan kembali panggilan masuk. Amati yang terjadi dan catat ke

lembar pengamatan(“Ekstensi mana saja yang berdering?”).

15. Alihkan panggilan masuk tersebut ke ekstensi pertama atau ketiga. Catat di tabel 3.

16. Aktifkan lagi nada dering untuk kedua ekstensi tersebut. Catat di tabel 3.

17. Matikan PBX. Lepaskan saluran telepon dari PBX. Lepaskan pula seluruh sambungan pesawat telepon ke PBX.

(17)

III. ANALISA DAN PEMBAHASAN

Pada praktikum yang kedua ini yaitu modul 3 tentang Instalasi dan pengaturan PBX. PBX atau singkatan dari Private Branch Exchangger adalah sentral mini digital yang terpasang di rumah-rumah atau perkantoran dengan jumlah sambungan yang terbatas. dengan demikian semua yang tersambung dengan PBX ini bisa melakukan hubungan komunikasi dan bisa juga melakukan panggilan keluar ke nomor ekstensi lain (nomor lokal, SLJJ, SLI atau Seluler). dengan PBX bisa melakukan pembatasan panggilan internal maupun eksternal, dan juga bisa menggunakan password. Selain itu, masih banyak lagi fitur-fitur yang terdapat pada PBX. Di praktikum ini dibahas tentang bagamana caranya melakukan setting pada PBX dan melakukan panggilan internal tanpa line ataupun menggunakan line dan melakukan panggilan eksternal ke no ekstensi lain. Adapun untuk alat dan bahan yang digunakan pada praktikum ini yaitu satu buah PBX, 5 buah pesawat telepon, sambungan telepon (line) dan 1 buah hadset seluler.

Sebelum melakukan percobaan, pasang terlebih dahulu kelima pesawat telepon dan salah satu dijadikan sebagai pusat kendali untuk mengatur pembatasan ataupun pemblokan panggilan nanti. Kemudian hidupkan PBX. Setelah itu melakukan pemanggilan internal ke ekstensi lokal dengan menentukan salah satu no ekstensi yang melakukan dan kode

yang akan dipanggil. Untuk kodenya yaitu “8n”. “n” merupakan digit terakhir dari nomer ekstensi yaitu dari 1 s.d 8. Dan nomer ekstensi yang digunakan disini yaitu dimulai dari 81, 82, 83, 84 dan 85 dengan 81 dijadikan sebagai nomer ekstensi utamanya. Kemudian melakukan pemanggilan kesalahsatu kode yang telah disebutkan tadi tanpa menggunakan Line. Misalkan no ekstensi yang melakukan 81 dan 82 yang di panggil. Dan setelah melakukan panggilan hasilnya bisa melakukan pemanggilan ke nomer tersebut. Selanjutnya yaitu melakukan pemanggilan ke ekstensi lokal dengan menggunakan sambungan telepon (Line). Line sendiri akan terhubung ke jaringan telepon agar bisa melakukan pemanggilan keluar. Kode atau pengaturan yang digunakan yaitu “*8n”.

(18)

14 Selanjutnya yaitu melakukan pengaturan panggilan keluar. Untuk yang pertama yaitu melakukan pemblokan panggilan SLJJ dengan kode pengaturan *#5nm#. N merupakan digit terakhir dari nomer ekstensi dari 1 s.d 8 dan m merupakan nomor ekstensi lain dari 0 s.d 9. Contohnya yaitu dengan menggunakan kode *#520#. Kemudian melakukan pemanggilan ke nomer tersebut dengan menggunakan salah satu nomer ekstensi, misalkan no ekstensi yang digunakan yaitu 82. Setelah itu dengarkan nada yang terdapat pada pesawat telepon apakah pemblokan tersebut berhasil atau tidak. Setelah berhasil selanjutnya melakukan pembatalan pemblokan dengan menggunakan kode pengaturan *#5n## kemudian lakukan pemblokan pada no ekstensi tersebut yaitu 2. Selanjutnya melakukan pengaturan ekstensi tanpa nada dering dan pembatalan pengaturan ekstensi tanpa nada dering. Adapun kode pengaturan yang digunakan yaitu *#3n10 dan *#3n00.

(19)

IV. KESIMPULAN dan SARAN A. KESIMPULAN

1. Jaringan kabel lokal atau jaringan akses merupakan jaringan kabel yang menghubungkan antara sentral telepon dengan pesawat pelanggan.

2. PBX atau PABX merupakan sentral mini digital yang terpasan di perumahan dan perkantoran dengan jumlah sambungan terbatas. 3. Dalam melakukan pemanggilan ke nomor ekstensi lain, pemblokan

dan pembatalan pemblokan menggunakan kode pengaturan tertenyu. 4. Dalam praktikum ini menggunakan lima buah pesawat telepon dan

salah satunya dijadikan sebagai pengendali untuk pengaturan pemblokan ataupun pembatasan panggilan dan lain-lain.

B. SARAN

1. Selalu memperhatikan kode yang digunakan dalam melakukan setiap pemanggilan.

(20)

16 MODUL II

KONEKSI INTERNET VIA MODEM GSM DAN CDMA

I. DASAR TEORI

1. Pengertian GSM dan CDMA

Teknologi GSM (Global System for Mobile Communication) mengandung pengertian suatu sistem komunikasi digital yang memanfaatkan gelombang mikro serta pengiriman sinyal yang terbagi menurut waktu (TDMA) dan frekuensi (FDMA). Teknologi TDMA mengirimkan data berdasarkan satuan yang terbagi atas waktu, artinya subuah paket data GSM akan dibagi menjadi beberapa timeslot.

Timeslot inilah yang akan digunakan oleh pengguna jaringan GSM

secara ternporer (sementara). dan frekuensi (FDMA), hingga informasi yang diolah akan terkirim sampai ke tujuan melalui sinyal tersebut.

CDMA (Code Divison Multiple A cces) mengandung arti yakni suatu sistem akses secara bersama-sama yang dalam pembagian kanal bukan berdasarkan frekuensi (seperti pada FDMA) maupun waktu (pada TDMA), akan tetapi melalui pengkodean data dengan setiap kanal yang ada serta memakai karakter-karakter interferensi konstruktif dari kode-kode tertentu tersebut guna melakukan pemultipleksikan. CDMA tidak menggunakan satuan waktu seperti layaknya GSM/TDMA. Ini menjadikan CDMA memiliki kapasitas jaringan yang lebih besar dibandingkan jaringan GSM. Namun, hal ini tidak berarti jaringan CDMA akan lebih baik daripada jaringan GSM karena tetap ada batasan-batasan tertentu untuk kapasaitas jaringan yang dimiliki oleh CDMA.

2. Arsitektur jaringan GSM dan CDMA

Arsitektur jaringan GSM terdiri dari tiga komponen utama yaitu: - Mobile Station

- Base Station Subsystem (BSS)

- Network Subsystem (NSS)

(21)

Gambar 1.1 Arsitektur GSM Keterangan :

SIM : Subsriber Identity Module ME : Mobile Equipment

BTS : Base Transceiver Station BSC : Base Station Controler HLR : Home Location Register VLR : V isitor Location Register

MSC : Mobile Services Switching Center AuC : A uthentication Center

CDMA memiliki perkembangan dari tahun ke tahun biasa disebut Generation atau generasi yang biasa juga dipanggil dengan 1G, 2G, 3G dan NEX T CDMA EV OLUTION. Berikut arsitektur dari CDMA generasi 2 (2G).[6]

(22)

18

II. LANGKAH PRAKTIKUM

1. Koneksi Interniet Via Modem GSM

a. Tancapkan perangkat modem ke PC dan lakukan instalasi perangkat lunak.

b. Lakukan pengaturan koneksi untuk mengakses internet dengan mengisikan nilai-nilai sebagaimana berikut ini:

Name : Telkomsel APN Static : Internet Acces Nmber : *99#

c. Koneksikan perangkat ke internet.

d. Buka browser dan akses alamat : www.speedtest.net. Uji kecepatan koneksi dengan memilih salah satu server dalam negri sebanyak 2 kali. Catat hasilnya ke tabel 1.

e. Ulangi pengujian sebanyak 2 kali dengan memilih salah satu server di negara benua Asia/Australia.

f. Buka browser dan akses alamt : www.pingtest.net. Uji kualitas koneksi dengan memilih salah satu server dalam negri sebanyak 2 kali. Catat hasilnya ke tabel 2.

g. Ulangi pengujian sebanyak 2 kali dengan memilih salah satu server di negara benua Asia/Australia.

h. Lakukan pengaturan ulang koneksi internet dengan nilai sebagai berikut:

Profile Name : Telkomsel2 APN Static : telkomsel Acces Number : *99#

2. Koneksi Internet Via Modem CDMA

a. Tancapkan perangkat modem ke PC dan lakukan instalasi perangkat lunak.

b. Lakukan aktivasi paket internet harian dengan mengirim sms ke nomor 2255 dengan format : reg<spasi>harian. Tunggu SMS balasan.

(23)

Connection Name : Telkomsel Flexi Phone Number : #777

Username : xxxxxxx@free (dengan xxxxxxx sebagaimana SMS balasan)

Password : telkom (atau biarkan sebagai adanya) d. Koneksikan perangkat ke internet

e. Buka browser dan akses alamat: www.speedtest.net iji kecepatan koneksi dengan memilih salah satu server dalam negri sebanyak 2 kali. Catat hasil ke tabel 3.

f. Ulangi pengujian sebanyak 2 kali dengan memilih salah satu server di negara benua Asia/Australia.

g. Buka browser dan akses alamat: www.pingtest.net. Uji kualitas koneksi dengan memilih salah satu server dalam negri sebanyak 2 kali. Catat hasil ke tabel 4.

h. Ulangi pengujian sebanyak 2 kali dengan memilih salah satu server di negara benua Asia/Australia.

(24)

20 III. ANALISA DAN PEMBAHASAN

pada praktikum ini yaitu tentang Koneksi Internet Via Modem GSM dan CDMA. Adapun percobaan yang akan dilakukan yaitu pengujian

Download speed (kecepatan pegiriman data sari server di internet menuju

host), Upload speed (kecepatan pengiriman data dari host ke server di internet), Packet Loss (penunjukan berapa persen data yang hilang), Ping (berapa lama paket data berpindah dari sebuah komputer menuju sever di internet dan kembali lagi ke komputer tersebut) dan Jitter yaitu berapa besar variasi kecepatan pengiriman paket data.

Percobaan yang pertama yaitu pengujian dengan menggunakan modem GSM. Sebelum melakukan percobaan, perangkat modem yang akan digunakan di instal terlebih dahulu. Setelah perangkat di instal selanjutnya mengatur akses di pengaturan modem tersebut yaitu pada bagian setting pilih profile management kemudian isi data sesuai yang ada di buku panduan yaitu profile name diisi dengan telkomsel, APN static-nya internet dan A cces number *99#. Selanjutnya konekan modem tersebut. Setelah itu buka browser terserah pakai yang mana browser-nya untuk melakukan pengujian yang pertama dengan modem GSM yaitu speedtest dengan mengetikan di search www.speedtest.net. Setelah terbuka alamat tersebut selanjutnya melakuan pengujian download speed dan upload speed dengan menentukan terlebih dahulu server mana yang akan dituju. Misalkan servernya jogjakarta wilayah indonesia, kllik pada bagian titik warna putih bagian jogja maka otomatis pengetesan akan berjalan dan hasilnya akan di keluarkan setelah pengetesan download speed dan upload speed selesai. Semakin tinggi angka yang ditunjukan maka semakin bagus pula. Setelah itu gunakan server lain untuk perbandingan misalkan ambil di luar wilayah Indonesia seperti Malaysia, Singapore dll. Caranya pilih new server pada bagian bawah dan cari server yang akan di tuju tersebut lalu klik dan pengetesan otomatis akan berjalan. Stelah itu catat hasil yang telah didapatkan.

Selanjutnya melakukan pengujian Packet loss, ping dan Jitter dengan mengakses alamat www.pingtest.net. Untuk packet loss, semakin kecil data

(25)

yang dihasilkan maka akan semakin baik, sedangkan angka yang diharapkan adalah 0. Pengujian ping caranya sama dengan cara yang pertama yaitu dengan mencari server mana yang akan dilakukan pengetesan. Yang membedakan diantara keduanya yaitu apa yang akan di tes dan hasilnya. Untuk pengujiannya yaitu pilih server lokal yang akan dituju lalu klik pada icon titik yang berwarna putih kemudian klik pada bagian tersebut maka pengujian otomatis akan berjalan. Setelah itu datanya akan keluar yaitu packet loss, ping, jitter dan line quality. Jika pengujian nya kurang begitu memuaskan disana bisa melakukan pengetesan ulang dengan klik pada icon test again. Untuk line quality data yang akan ditampilkan yaitu berupa huruf abjad dengan diawali tanda bintang (*), contohnya untuk sever lokal (kuta,indonesia) line quality yang dihasilkan yaitu *C (MOS : 4,04). Setelah selesai disconnet kemudian jangan lupa untuk di eject.

Selanjutnya yaitu percobaan dengan menggunakan modem CDMA, untuk cara pengujiannya sama dengan menggunakan modem GSM, tapi data yang dihasilkan berbeda dengan data yang dihasilkan modem GSM. Langkah pertama yaitu instal terlebih dahulu yang akan digunakan kemudian connect ke jaringan juga > lakukan pengetesan seperti yang telah tadi lakukan dengan mengunjungi alamat www.speedtest.net dan

www.pingtest.net. Setelah selesai disconnet kemudian ejject dan datanya di

(26)

22 IV. KESIMPULAN dan SARAN

A. KESIMPULAN

1. Pengujian yang dilakukan yaitu download speed, upload speed,

ping test, packet loss dan jitter.

2. Alamat web yang digunakan untuk pengujian nya yaitu

www.speedtest.net dan www.pingtest.net.

3. Dalam praktikum ini koneksi sangat diperlukan untuk melakukan pengujian point 1.

4. Packet loss yang dihasilkan dari semua sever yaitu 0.

B. SARAN

1. Setiap melakukan test atau pengujian koneksi hasilnya di print screen untuk memudahan dalam penulisan data.

2. Mengikuti arahan aslab dan peraturan-peraturan di dalam praktikum.

(27)

DAFTAR PUSTAKA

Anonymous. (2009, Maret 18).

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/15220/1/ens-des2005-3.pdf.

Dipetik Mei 09, 2014, dari http://repository.usu.ac.id/: http://repository.usu.ac.id

Anonymous. (2010, January 28). http://thesis.binus.ac.id/A

sli/Bab2/2010-1-00284-IF-Bab%202.pdf. Dipetik Mei 05, 2014, dari http://thesis.binus.ac.id/: http://thesis.binus.ac.id/

Anonymous. (2008, October 13). https://lecturer.eepis-its.edu/~prima/dasar_teleponi/bahan_ajar/. Dipetik Mei 06, 2014, dari https://lecturer.eepis-its.edu: https://lecturer.eepis-its.edu

Nugrah, A. (t.thn.). http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/500/jbptunikompp-gdl-apipnugrah-24965-7-7.babi-i.pdf. Dipetik Mei 10, 2014, dari http://elib.unikom.ac.id/: http://elib.unikom.ac.id/

Rayun, N. (n.d.). http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/543/jbptunikompp-gdl-nimasrayun-27125-5-unikom_n-i.pdf. Retrieved Mei Sunday, 2014, from http://elib.unikom.ac.id: http://elib.unikom.ac.id

Anonymous. (n.d.). http://10111029.blog.unikom.ac.id/teknologi.6fg.

Retrieved Mei 13, 2014, from www.10111029.blog.unikom.ac.id: http://www.10111029.blog.unikom.ac.id

(28)

LAMPIRAN A. Hasil Data Modul I

Tabel 1. Scan Frekuensi FM Stasiun

Radio

Ke-Fc Span Ref Lvl PMax

(MHz) (KHz) (dBm) (dBm) (mW)

1 88.400 200 -30 -42 6,3 x10 Watt

2 99.100 200 -30 -28 1,58 x10 Watt

3 92.400 200 -30 -46 2,5 x10 Watt

 Mencari nilai Pmax(mW) - Stasiun radio ke-1

Pmax = = = 6,3 x10 Watt

Gambar 1. Stasiun radio ke-1 - Stasiun radio ke-2

Pmax = = = 1,58 x10 Watt

Gambar 2. Stasiun radio ke-2 - Stasiun radio ke-3

(29)

Gambar 3. Stasiun radio ke-3

Tabel 2. Pengukuran Frekuensi Function Generator

No. fc Ref Lvl Span fH fL BW PMax (MHz) (dBm) (KHz) (MHz) (MHz) (MHz) (dBm) (mW) 1 3 -30 1 1,8 1,4 6 -32 6,3 x10 2 6 -30 1 3,6 1,4 6 -12 6,3 x10 3 9 -30 1 4 1,2 6 -10 1 x10 4 12 -30 1 4,8 1,2 6 -4 3,98 x10

 Mencari nilai BW dan Pmax - Fc = 3 MHz

FH= fc+ 3 x Span = 3 + 3 x 1 = 6 MHz FL = fc - 3 x Span = 3–3 x 1 = 0 MHz BW = fH–fL= 6-0 = 0 MHz

Pmax = = = 6,3 x10 Watt

Gambar 4. Frequensi FG ke-1 - Fc= 6 MHz

(30)

FL = fc - 3 x Span = 6–3 x 1 = 3 MHz BW = fH–fL= 9-3 = 6 MHz

Pmax = = = 6,3 x10 Watt

Gambar 5. Frequensi FG ke-2 - Fc = 9 MHz

FH= fc+ 3 x Span = 9 + 3 x 1 = 12 MHz FL = fc - 3 x Span = 9–3 x 1 = 6 MHz BW = fH–fL= 12-6 = 6 MHz

Pmax = = = 1 x10 Watt

Gambar 6. Frequensi FG ke-3 - Fc = 12 MHz

FH= fc+ 3 x Span = 12 + 3 x 1 = 15 MHz FL = fc - 3 x Span = 12–3 x 1 = 9 MHz BW = fH–fL= 15-9 = 6 MHz

(31)

Pmax = = = 3,98 x10 Watt

(32)

B. Hasil Data Modul III

Tabel 1. Panggilan ke Ekstensi Lokal No. Instr.

Praktikum

No Eks. Yg

Melakukan Kode Fungsi

2.

81 82 Pemanggilan ke no. Ekst. Lain tanpa line.

81 83 Pemanggilan ke no. Ekst. Lain tanpa line.

81 84 Pemanggilan ke no. Ekst. Lain tanpa line.

5.

82 *83 Pemanggilan ke no. Ekst. Lain menggunakan line.

83 *81 Pemanggilan ke no. Ekst. Lain menggunakan line.

84 *85 Pemanggilan ke no. Ekst. Lain menggunakan line.

Tabel 2. Pengaturan Panggilan Keluar No. Instr.

Praktikum

No Eks. Yg

Melakukan Kode Fungsi

6.

82 *#520# Pemblokan ke no. Ekst. Untuk melakukan panggilan keluar 8.

83 *#8308

#

Pemblokan ke no. Ekst. Untuk melakukan panggilan keluar

10 82 *#52## Pembatalan Pemblokan

83 *#53## Pembatalan pemblokan

Tabel 3. Nada Dering dan Penanganan Panggilan Masuk No. Instr.

Praktikum

No Eks. Yg

Melakukan Kode Fungsi

13.

81 *#3310 Pengaturan ekstensi tanpa nada dering

(33)

81 *#3410 Pengaturan ekstensi tanpa nada dering

16.

81 *#3300 Pembatalan Pengaturan ekstensi tanpa nada dering 81 *#3400 Pembatalan Pengaturan

(34)

C. Hasil Data Modul II

Tabel 1. Hasil Pengujian SPEEDTEDT Modem GSM

Test Ke- Speed (Mb/s) Server Negara

Download Upload

1 1,65 0,28 Yogyakarta

Indonesia

2 2,74 0,38 Bandung

Rata-rata 2,195 0,33

3 2,65 0,34 Kuala Lumpur Malaysia

4 3,69 0,38 Singapura Singapura

Rata-rata 3,17 0,36

 Instal Modem GSM

Masukan modem ke laptop atau komputer, kemudian lakukan penginstalan untuk melakukan pengujian nantinya. Berikut gambar proses penginstalannya :

Gambar 1. Instal Modem GSM

(35)

Gambar 3. Instal Modem GSM

Gambar 3. Finishi instal Modem

Setelah proses penginstalan selesai, selanjutnya atur pengaturan modem yang telah di instal di menu Setting > Profile Management > Isi pengaturan (Sesuai yang ada di modul). Setelah selesai Connect-kan modem. Berikut gambar proses pengaturan modem dan connecting-nya :

(36)

Gambar 5. Finishing Profile Setting

Gambar 6. Connecting  Pengujian SPEEDTEST

- Server 1 (Yogyakarta, Indonesia)

(37)

- Server 2 (Bandung, Indonesia)

Gambar 8. Server 2 (Bandung, Indonesia) - Server 3 (Kuala Lumpur, Malaysia)

Gambar 9. Server 3 (Kuala Lumpur, Malaysia) - Server 4 (Singapura, Singapura)

(38)

Tabel 2. Hasil Pengujian PINGTEST modem GSM Test ke-Packet Loss (%) Ping (ms) Jitter

(ms) Grade Server Negara

1 0 162 26 *C Kuta Indonesia 2 - - - - - - Rata-rata 0 162 26 3 0 389 70 *D Perth Australia 4 0 440 11 *D Ho Chi Min City Vietnam Rata-rata 0 414 40,5

 Pengujian PINGTEST modem GSM - Server 1 (Kuta, Indonesia)

Gambar 11. Server 1 (Kuta, Indonesia) - Server 3 (Perth, Australia)

(39)

- Server 4 (Ho Chi Min, Vietnam)

Gambar 13. Server 4 (Ho Chi Min, Vietnam) Tabel 3. Hasil Pengujian SPEEDTEST modem CDMA

Test ke- Speed (Mb/s) Server Negara

Download Upload 1 1,31 0,48 Kuta Indonesia 2 0,76 0,59 Bekasi Rata-rata 1.035 0.54 3 0,72 0,96 Tokyo Jepang 4 0,78 0,65 Port Moresby Papua nugini Rata-rata 0,75 0,8

 Instal Modem CDMA

Sebelum melakukan pengujian, instal terlebih dahulu modem CDMA yang akan digunakan nanti. Berikut print screen langkah-langkah penginstalannya :

(40)

Gambar 15. Steep 2

Gambar 16. Steep 3

(41)

Gambar 18. Steep 5

Setelah proses penginstalan selesai, akan muncul gambar seperti dibawah ini :

Gambar 19. Connecting

Kemudian klik “Connect”untuk memulai pengujian.  Pengujian SPEEDTEST modem CDMA

(42)

- Server 2 (Bekasi, Indonesia)

Gambar 21. Server 2 (Bekasi, Indonesia) - Server 3 (Tokyo, Jepang)

Gambar 22. Server 3 (Tokyo, Jepang) - Server 4 (Port Moresby, Papua Nugini)

(43)

Tabel 4. Hasil Pengujian PINGTEST modem CDMA Tes ke-Packet Loss (%) Ping (ms) Jitter

(ms) Grade Server Negara

1 0 168 57 *D Kuta Indonesia 2 - - - - Rata-rata 0 168 57 3 0 253 90 *D Adelaide Australia 4 0 197 16 *C Seoul Korsel Rata-rata 0 225 108

Print Screen hasi pengujian PINGTEST modem CDMA

- Server 1 (Kuta, Indonesia)

Gambar 24. Server 1 (Kuta, Indonesia) - Server 3 (Adelaide, Australia)

(44)

- Server 4 (Seoul, Korea Selatan)

Gambar

Gambar 1.1 konfigurasi jarlokat tidak murni
Gambar 1.2 Arsitektur 2G
Tabel 1. Scan Frekuensi FM Stasiun
Tabel 2. Pengukuran Frekuensi Function Generator
+7

Referensi

Dokumen terkait

PADA PERLUASAN DAERAH JANGKAUAN DAN PENAMBAHAN KAPASITAS SISTEM KOMUNIKASI CODE DIVISION MULTIPLE ACCESS (CDMA) DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK SPACE DIVISION MULTIPLE ACCESS

Sedangkan Code Division Multiple Access (CDMA) adalah sebuah bentuk pemultipleksan (bukan sebuah skema pemodulasian) dan sebuah metode akses secara bersama yang

Dalam sistem komunikasi yang berkenaan dengan teknik akses jamak (multiple access), mekanisme yang demikian dikenal dengan teknik FDMA (Frequency Division Multiple

Direct Sequence Code Division Multiple Access (DS-CDMA) sering disebut CDMA saja, merupakan teknik multiple akses yang banyak digunakan dalam komunikasi bergerak,

Berbeda dengan metode akses yang dipakai oleh TDMA dan FDMA, maka CDMA menggunakan kode-kode tertentu untuk membedakan setiap user pada frekuensi yang sama,

Teknik penggabungan kanal informasi dengan menggunakan bandwidth frekuensi yang sama, namun secara bergantian. TDM merupakan proses multiplexing dengan cara membagi waktu

Teknik penggabungan kanal sinyal informasi dengan menggunakan kanal-kanal frekuensi yang berbeda. Prinsipnya adalah n buah kanal dengan frekuensi yang berbeda-beda

CDMA Code Division Multiple Access Teknologi ini meningkatkan kapasitas sesi peneleponan dengan menggunakan sebuah metode pengkodean yang unik untuk setiap kanal frekuensi yang