• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAFTAR ISI I KETERANGAN TENTANG PERSEROAN 2 II URAIAN MENGENAI RENCANA TRANSAKSI 10

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DAFTAR ISI I KETERANGAN TENTANG PERSEROAN 2 II URAIAN MENGENAI RENCANA TRANSAKSI 10"

Copied!
43
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

1

DAFTAR ISI

I

KETERANGAN TENTANG PERSEROAN

2

II

URAIAN MENGENAI RENCANA TRANSAKSI

10

III

PENJELASAN, PERTIMBANGAN, DAN ALASAN DILAKUKAN

RENCANA TRANSAKSI SERTA PENGARUH TRANSAKSI PADA

KONDISI PERUSAHAAN

18

IV

KETERANGAN TENTANG PT PILAR SINERGI BUMN INDONESIA

(PSBI) DAN PT KERETA CEPAT INDONESIA CHINA (KCIC)

21

V RINGKASAN

STUDY

KELAYAKAN PSBI

25

VI

RINGKASAN LAPORAN KEWAJARAN RENCANA TRANSAKSI

36

VII PERNYATAAN

DIREKSI

DAN DEWAN KOMISARIS

40

VIII

RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM

41

(3)

2

I. KETERANGAN TENTANG PERSEROAN

PT Wijaya Karya (Persero), Tbk., ("Perseroan") didirikan berdasarkan Undang-undang No.19 tahun 1960 jo Peraturan Pemerintah No.64 tahun 1961 tentang Pendirian Perusahaan Negara/PN "Widjaja Karja" tanggal 29 Maret 1961. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No.64 ini pula, perusahaan bangunan bekas milik Belanda yang bernama Naamloze Vennootschap Technische Handel Maatschappij en Bouwbedrijf Vis en Co. yang telah dikenakan nasionalisasi, dilebur ke dalam PN Widjaja Karja. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No.40 tanggal 22 Juli 1971, PN.Widjaja Karja dinyatakan bubar dan dialihkan bentuknya menjadi Perusahaan Perseroan (PERSERO), sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 ayat 3 Undang-undang No.9 Tahun 1969 (Lembaran Negara Republik Indonesia No.40 tahun 1969, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia 2904). Selanjutnya Perseroan ini dinamakan "PT Wijaya Karya", berdasarkan Akta Perseroan Terbatas No.110 tanggal 20 Desember 1972 yang dibuat di hadapan Dian Paramita Tamzil, pada waktu itu pengganti dari D Muljadi, SH., Notaris di Jakarta, Akta Perubahan Naskah Pendirian Perseroan Terbatas"PT Wijaya Karya" No.106, tanggal 17 April 1973 yang dibuat dihadapan Kartini Muljadi, SH., Notaris di Jakarta, keduanya telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Keputusan No. Y.A.5/165/14 tanggal 8 Mei 1973, didaftarkan di Pengadilan Negeri Jakarta dengan No.1723 dan No.1724 tanggal 16 Mei 1973, serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.76 tanggal 21 September 1973, Tambahan No.683. Anggaran Dasar Perseroan telah beberapa kali diubah, dan terakhir diubah dengan Akta No. 3 tanggal 1 September 2015, dibuat di hadapan Ir. Nanette Cahyanie Handari Adi Warsito, S.H., Notaris di Jakarta, dan telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia R.I dalam Surat Nomor AHU-0941709.AH.01.02.Tahun 2015 tanggal 4 September 2015.

Pada tanggal 11 Oktober 2007, Perseroan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Bapepam-LK dengan suratnya No.S-5275/BL/2007 untuk melakukan penawaran perdana kepada masyarakat atas 1.846.154.000 lembar saham seri B baru, dengan nilai nominal Rp 100 per saham dan harga penawaran Rp 420 per saham, pada saat keterbukaan informasi ini seluruh saham Perseroan yang dicatatkan di Bursa Efek Indonesia adalah sejumlah 6.149.225.000 saham.

Kegiatan Usaha

Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Perseroan, maksud dan tujuan Perseroan adalah berusaha dalam bidang industri konstruksi, industri pabrikasi, jasa penyewaan, jasa keagenan, investasi, agro industri, industri energi, energi terbarukan dan energi konversi, penyelenggaraan perkeretaapian, penyelenggaraan pelabuhan, penyelenggaraan kebandarudaraan, logistik, perdagangan, engineering procurement, construction, pengembangan dan pengelolaan kawasan, layanan peningkatan kemampuan di bidang jasa konstruksi, teknologi informasi, jasa engineering dan perencanaan, untuk menghasilkan barang dan/atau jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat untuk mendapatkan keuntungan guna meningkatkan nilai Perseroan dengan menerapkan prinsip-prinsip Perseroan Terbatas.

Perseroan mulai beroperasi secara komersial sejak tanggal pendiriannya dan saat ini memilikilokasi kegiatan utama di seluruh Indonesia dan luar negeri

Alamat Kantor Pusat di :Jl. D.I Panjaitan Kav.9, Jakarta 13340

Telepon : +62 21 819208, 8508640, 8508650

Faksimili : +62 21 8191235

Website :www.wika.co.id

(4)

3

Dalam melaksanakan kegiatan usahanya Perseroan telah melakukan penyertaan secara langsung dan tidak langsung pada entitas anak sebagai berikut:

Penyertaan Langsung Pada Entitas Anak dengan kepemilikan lebih dari 50% adalah sebagai berikut :

Nama

Anak Perusahaan Lokasi Kegiatan Usaha Tahun Operasi Komersial Status

Total Aset (dalam ribuan Rupiah) 31 Desember 2015 Persentase Kepemilikan [%] PT Wijaya Karya Beton

Tbk Jakarta Concrete Industry 1997 Beroperasi 4.467.973.796 62,71 PT Wijaya Karya Realty Jakarta Real Estate 2000 Beroperasi 2.969.457.374 85,41 PT Wijaya Karya Industri

dan Konstruksi Jakarta Industrial and Construction 2000 Beroperasi 701.870.699 96,50 PT Wijaya Karya Rekayasa

Konstruksi Jakarta Construction, Electrical Mechanical

1984 Beroperasi 205.016.840 90,04 PT Wijaya Karya

Bangunan Gedung Jakarta Construction and Property 2008 Beroperasi 1.350.265.335 99,00 PT Wijaya Karya Biitumen Banabungi

, Buton Asphalt Mining 2013 Beroperasi 86.754.638 99,00

Penyertaan Langsung Pada Entitas Asosiasi dengan kepemilikan kurang dari 50% adalah sebagai berikut :

Nama

Anak Perusahaan Lokasi Kegiatan Usaha

Tahun Operasi Komersial Status Total Aset (dalam ribuan Rupiah) 31 Desember 2015 Persentase Kepemilikan [%] PT Pilar Sinergi BUMN

Indonesia Jakarta Transportasi, perdagangan, jasa, industri, pembangunan, perbengkelan, perkebunan, dan pertanian - Belum Beroperasi 379.500.800 38,00

PT Jasamarga Bali Tol Bali Pendanaan, perencanaan teknik, pelaksanaan konstruksi, pengoperasian dan pemeliharaan jalan tol, serta usaha lainnya.

2013 Beroperasi 1.985.724.969 0,40

PT Marga Kunciran

Cengkareng Jakarta Penyelenggaraan pembangunan jalan tol, pembangunan sarana dan prasarana jalan tol, fasilitas penunjang jalan, pengembangan kawasan sekitar jalan tol - Belum beroperasi 989.491.596 2,1 PT Prima Terminal

Petikemas Belawan Pendanaan, perencanaan, pelaksanaan konstruksi, pengoperasian dan pemeliharaan - Belum beroperasi 233.404.870 15,00

PT Air Minum Indonesia Jakarta Penyediaan air

minum - beroperasi Belum - 14,00

PT Trans Pasific

Petrocheumical Indonesia Jakarta Produsen produk aromatic dan bahan bakar minyak

2014 Beroperasi - 0,14

PT Marga Nujyasumo

Agung Surabaya Pendanaan, perencanaan teknik, pelaksanaan konstruksi,

(5)

4

Nama

Anak Perusahaan Lokasi Kegiatan Usaha

Tahun Operasi Komersial Status Total Aset (dalam ribuan Rupiah) 31 Desember 2015 Persentase Kepemilikan [%] pengoperasian dan pemeliharaan jalan tol, serta usaha lainnya. PT WIKA Industri Energi Jakarta Produksi Energi

terbarukan 2010 Beroperasi 159.803.433 40,00 PT WIKA Jabar Power Sumedang Menyelenggarakan

usaha pertambangan panas bumi

- Belum

Beroperasi 31.718.967 20,00 PT Citra Marga Lintas

Jabar Bandung Pendanaan, perencanaan teknik, pelaksanaan konstruksi, pengoperasian dan pemeliharaan jalan tol, serta usaha lainnya.

- Belum

Beroperasi 27.098.000 25,00

Penyertaan Tidak Langsung melalui Entitas Anak dan Entitas Asosiasi :

Nama Anak Perusahaan

Penyertaan

Melalui Lokasi Kegiatan Usaha

Tahun Operasi Komersial Status Total Aset (dalam ribuan Rupiah) 2015 Persentase Kepemilikan [%] PT Kereta Cepat Indonesia China PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia Jakarta Bidang angkutan jalan rel termasuk penyelenggara an sarana dan prasarana perkeretaapian, dan real estat yangn dimiliki sendiri atau disewa - Belum Beroperasi 883.368.046 60,00 PT Wijaya Karya Komponen Beton (WIKA KOBE) PT Wijaya

Karya Beton Jakarta Perindustrian dan Perdagangan beton Pracetak 2012 Beroperasi 170.205.413 51,00 PT Wijaya Karya Krakatau Beton PT Wijaya

Karya Beton Cilegon Perindustrian dan perdagangan beton pracetak

2013 Belum

beroperasi 55.052.598 71,59 PT Citra Lautan

Teduh PT Wijaya Karya Beton Batam Industry beton pracetak dan perdagangan 2014 Beroperasi 325.321.286 99,50 PT WIKA Realty Minor Development PT Wijaya

Karya Realty Bali Usaha industry realti dan property dan jasa kecuali dalam bidang hukum dan pajak - Belum Beroperasi 85.000.000 50,00

(6)

5

Susunan Permodalan Perseroan

Berdasarkan Daftar Pemegang Saham Perseroan per tanggal 30 Maret 2016 yang disusun oleh Biro Administrasi Efek Perseroan yakni PT Datindo Entrycom adalah sebagai berikut:

KETERANGAN JUMLAH

SAHAM JUMLAH NILAI NOMINAL Rp100 per saham

% Modal Dasar

Saham Seri A Dwiwarna Saham Seri B Saham Seri B 1 15.999.999.999 16.000.000.000 100 1.599.999.999.900 1.600.000.000.000 -- Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh

1. Pemerintah Republik Indonesia Saham Seri A Dwiwarna Saham Seri B

2. Dewan Komisaris dan Direksi 3. Karyawan 4. Masyarakat 1 3.999.999.999 4.000.000.000 4.769.000 75.506.100 2.068.949.900 100 399.999.999.900 400.000.000.000 476.900.000 7.550.610.00 206.894.990.000 65,05 0,08 1,23 33,65 Total Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh

Saham Seri A Dwiwarna Saham Seri B 1 6.149.224.999 6.149.225.000 100 614.922.499.900 614.922.500.000 100,00 Saham Dalam Portepel

Saham Seri B 9.850.775.000 985.077.500.000 -

Susunan Pengurus Perseroan

Berdasar Akta No. 22 tanggal 12 Agustus 2015 yang dibuat di hadapan Ir. Nanette Cahyanie Handari Adi Warsito, S.H., Notaris di Jakarta yang pemberitahuannya telah dicatat oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sebagaimana tertuang dalam Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan No.AHU-AH.01.03-0956793. Susunan Dewan Komisaris pada saat keterbukaan informasi ini adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris

Komisaris Utama/ :Ir. Bakti Santoso Luddin, MBA Komisaris Independen

Wakil KomisarisUtama :Ir. Mudjiadi, MSc

Komisaris : Abdul Rahman Pelu, SE

Komisaris : Liliek Mayasari, SE

Komisaris : Drs. Freddy R Saragih, MPAcc

Komisaris Independen : Imas Aan Ubudiah, Spd Komisaris Independen : Ir. Nurrachman ST, MM

Berdasar Akta No.48 tanggal 22 April 2015 yang dibuat di hadapan M.Nova Faisal S.H., Notaris di Jakarta yang pemberitahuannya telah dicatat oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sebagaimana tertuang dalam Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan No.AHU-AHA.01.03.093034. Susunan Direksi pada saat keterbukaan informasi ini adalah sebagai berikut:

Direksi

Direktur Utama : Bintang Perbowo, SE, MM

Wakil DirekturUtama : Ir. Budi Harto, MM *)

Direktur : Drs. Adji Firmantoro, MM

Direktur : Drs. Yusmar Anggadinata, MBA

Direktur : Ir. Gandira Gutawa Sumapraja, MM

Direktur : Ir. Bambang Pramujo, MT

Direktur : Ir. Destiawan Soewardjono, MM

(7)

6

bersangkutan telah diangkat menjadi Direktur Utama PT Adhi Karya (Persero) Tbk. dan berdasarkan Pasal 16 ayat 23 Anggaran Dasar Perseroan, Direksi dilarang memangku jabaran rangkap sehingga Sdr. Budi Harto sudah tidak menjabat sebagai Wakil Direktur Utama Perseroan.

Sekretaris Perusahaan

Berdasarkan Surat Keputusan Dewan Direksi No. SK.02.01/A.DIR.06907/2014 tanggal 5 September 2014, Sekretaris Perusahaan pada saat keterbukaan informasi ini adalah Suradi,

SE.Ak.MM. Komite Audit

Berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris No.41/DK/WIKA/2015 tanggal 5 Juni 2015, susunan Komite Audit pada saat keterbukaan informasi ini adalah sebagai berikut:

Ketua : Ir. Bakti Santoso Luddin, MBA

Anggota : Arzul Andaliza, MBA

: Fahrul Ismaeni, SE, MH

: Ir. Muhammad Sjukrul Amien MM

: Ir. Indracahya Kusumasubrata IPM

Dan berdasarkan keputusan Dewan Komisaris tanggal 30 Oktober 2013 telah ditetapkan Piagam Komite Audit Nomor 68/DK/WIKA/2013.

Satuan Audit Internal

Berdasarkan keputusan Direksi No. SK.01.01/A.DIR.11620/2015tanggal 10 Desember 2015 telah dibentuk Satuan Audit Internal yang diketuai oleh Sendiyantodan Piagam Audit Internal tanggal 19 November 2012.

Ringkasan Laporan Keuangan Perseroan

Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan untuk periode 12 (dua belas) bulan yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Hadori Sugiarto Adi & Rekan sebagaimana laporannya No. 017/LAI-WK/II/2016 tanggal 22 Februari 2016.

(8)

7

2015

ASET 31 Des enber 31 Des enber 1 Januari

ASET LANCAR

Kas dan Setara Kas 2.560.120.483 2.300.892.182 1.386.707.038 Piutang Us aha Pihak Ketiga 1.910.721.466 1.271.025.540 1.137.676.813 Pihak Berelas i 871.258.690 691.807.092 341.617.671 Piutang Retens i 662.948.555 567.875.358 601.391.092 Tagihan Bruto Pem beri Kerja 3.244.397.788 2.369.859.861 1.962.335.244 Pendapatan Yang Akan Diterim a 251.510.864 82.846.239 67.393.902 Piutang Lain-Lain

391.270.718

108.655.649 51.512.772 Pers ediaan 1.031.277.931 817.307.342 1.118.390.356 Uang Muka 439.641.163 384.431.063 312.164.168 Pajak Dibayar Dim uka 529.036.987 425.794.117 487.346.315 Biaya Dibayar Dim uka 465.274.857 241.370.431 307.029.645 Jam inan Us aha 22.643.681 18.760.917 8.703.062 As et Real Es tate 70.033.233 90.434.701 62.117.671 Bagian lancar dari Piutang Sewa

Jangka Panjang 110.148.921 110.148.921 115.150.881

Jumlah Aset Lancar 12.560.285.337 9.481.209.413 7.959.536.630

ASET TIDAK LANCAR

Inves tas i Pada Entitas As os ias i 300.607.375 227.137.428 196.682.571 Piutang Jatuh Tem po Diatas 1 (s atu)

Tahun :

Piutang Us aha 13.402.337 40.182.013 23.802.489 Piutang Retens i 9.564.163 16.461.906 53.539.571 Piutang s ewa jangka panjang 278.925.495 389.074.416 523.857.640 As et Real Es tate

Tanah Belum Dikem bangkan 255.036.889 142.006.418 138.436.667 Pers ediaan Real Es tate 870.590.596 745.845.647 484.995.133 Properti Inves tas i 392.040.421 380.048.382 64.270.034 As et Tetap

3.184.400.114

2.676.043.079 1.640.292.113 Inves tas i Pada Ventura Bers am a 1.597.379.391 1.669.608.387 1.351.608.048 Goodwill 4.847.052 4.847.052 4.847.052 As et Keuangan Lainnya 67.860.215 37.532.807 34.752.021 As et Lain-Lain 41.182.944 71.074.985 71.743.353 As et Pajak Tangguhan 26.283.705 28.147.824 46.599.378

Jumlah Aset Tidak Lancar 7.042.120.697 6.428.010.344 4.635.426.070 JUMLAH ASET 19.602.406.034 15.909.219.757 12.594.962.700

(setelah dikurangi akumulasi

penyusutan sebesar Rp

927.296.347, Rp693.389.132 and Rp 505.726.266 per 31 Desember 2015, 31 Desember dan 1 Januari 2014)

(setelah dikurangi akumulasi penurunan nilai piutang sebesar Rp15.449.931 , Rp 32.409.759, dan Rp 32.455.935 per 31 Desember 2015 , 31 Desember dan 1 Januari 2014) (setelah dikurangi akumulasi penurunan nilai piutang

sebesar Rp2.620.593 ,

Rp2.025.563, dan Rp

7.034.772 per 31 Desember 2015 , 31 Desember dan 1 Januari 2014 )

(setelah dikurangi akumulasi penurunan nilai piutang sebesar Rp170.242.281, Rp168.866.816 dan

171.034.371 per 31 Desember 2015, 31 Desember dan 1 Januari 2014)

Dis ajikan Kem bali 2014

Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian

(9)

8

LIABILITAS DAN EKUITAS

LIABILITAS JANGKA PENDEK

Pinjam an Jangka Pendek 1.221.822.355 928.515.444 278.244.460 Utang Us aha

Pihak Ketiga 4.287.019.827 3.842.802.356 3.063.774.077 Pihak Berelas i 36.378.547 60.004.589 24.743.514 Utang Lain-lain 96.482.975 71.112.786 28.041.856 Kewajiban Bruto Pem beri Kerja 13.224.506 9.641.161 139.444.458 Utang Pajak 177.085.029 168.940.523 224.841.517 Uang Muka Dari Pelanggan 477.381.896 316.364.321 376.770.933 Biaya Yang Mas ih Harus Dibayar 3.285.172.048 2.120.553.384 2.123.554.489 Pendapatan Yang Diterim a

Dim uka 406.959.558 178.593.992 915.460.846 Bagian jangka pendek dari jangka panjang:

Pinjam an Jangka Menengah 249.000.000 541.000.000 -Pinjam an Jangka Panjang 324.706.736 221.620.359 122.357.153 Utang Sewa Pem biayaan 22.300.954 16.893.554 1.236.158 Jumlah Liabilitas Jangka

Pendek 10.597.534.431 8.476.042.469 7.298.469.461

LIABILITAS JANGKA PANJANG

Liabilitas Im balan Pas ca Kerja 200.490.168 181.284.262 171.158.028 Liabilitas Pajak Tangguhan 11.170.726 2.162.275 518.310 Uang Muka Proyek Jangka

Panjang 1.662.677.044 1.049.416.204 714.562.781 Bagian jangka panjang s etelah dikurangi

bagian jangka pendek

Pinjam an Jangka Menengah 975.000.000 800.000.000 466.000.000 Pinjam an Jangka Panjang 671.067.024 475.104.845 802.103.213 Utang Sewa Pem biayaan 46.365.276 48.454.961 2.552.190 Jumlah Liabilitas Jangka

Panjang 3.566.770.238 2.556.422.547 2.156.894.522 JUMLAH LIABILITAS 14.164.304.669 11.032.465.016 9.455.363.983 EKUITAS Modal Saham 614.922.500 614.922.500 613.996.800 Modal Saham yang diperoleh kem b (10.272.110) (10.272.110) (10.272.110) Tam bahan Modal Dis etor 715.858.789 715.858.789 713.746.342 Perubahan ekuitas pada

Entitas Anak 1.127.249.357 1.127.249.357 405.870.807

- -Kom ponen ekuitas lainnya (85.818.147) (83.224.401) (75.607.792)

Selis ih Penilaian As et 14.626.146 23.526.182 23.526.182 Pengukuran kem bali Im balan Pa (100.444.293) (106.750.583) (99.133.975) Saldo Laba 2.013.224.280 1.523.052.638 1.213.868.634

Sub Jumlah 4.375.164.669 3.887.586.773 2.861.602.681

Kepentingan Non Pengendali 1.062.936.696 989.167.968 277.996.036 Total Ekuitas 5.438.101.365 4.876.754.741 3.139.598.717 JUMLAH LIABILITAS DAN

EKUITAS 19.602.406.034 15.909.219.757 12.594.962.700 Pengukuran kem bali Im balan P

Ekuitas yang dapat diatribusi-kan kepada pemilik entitas induk

Modal Das ar

16.000.000.000 s aham , nilai nom inal Rp100 (Rupiah penuh) per s aham . Modal ditem patkan dan

dis etor s ejum lah

6.149.225.000 s aham , per 31 Des em ber 2015 dan 31 Des em ber 2014 ,

(10)

9

PENJUALAN BERSIH 13.620.101.419 12.463.216.288

BEBAN POKOK PENJUALAN (11.965.441.022) (11.038.646.789)

LABA KOTOR 1.654.660.397 1.424.569.499

LABA (RUGI) PADA VENTURA BERSAMA 288.402.591 369.757.130

LABA KOTOR SETELAH

VENTURA BERSAMA 1.943.062.988 1.794.326.629

BEBAN USAHA

Beban Penjualan (7.695.193) (6.838.756)

Beban Um um dan Adm inis tras i (421.462.453) (386.009.513)

Jumlah Beban Usaha (429.157.646) (392.848.269)

LABA USAHA 1.513.905.342 1.401.478.361

PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN

Pendapatan Bunga 59.686.089 73.500.762 Laba (Rugi) Selis ih Kurs 28.350.510 (2.039.829) Laba Penjualan As et Tetap - -Beban dari Pendanaan (431.409.359) (197.704.174) Beban Penurunan Nilai Piutang (30.500.231) (46.244.153) Bagian laba (Rugi) Entitas As os ias i (5.514.535) (7.123.198) Lain-lain Bers ih (36.436.057) (82.678.307) Jum lah Pendapatan (Beban) Lain-Lain (415.823.583) (262.288.899)

LABA SEBELUM PAJAK

PENGHASILAN 1.098.081.759 1.139.189.462

Beban Pajak Penghas ilan (395.076.705) (395.420.359)

LABA BERSIH 703.005.054 743.769.103

PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN SETELAH PAJAK

Pendapatan (beban) kom prehens if lainnya yang tidak direklas ifikas i ke laba rugi :

Selis ih Penilaian As et - -Keuntungan (Kerugian) aktuarial Atas

Program Im bal kerja Pas ti 6.306.290 (7.616.608)

JUMLAH PENDAPATAN KOMPREHENSIF

-PERIODE BERJALAN 709.311.344 736.152.495

LABA YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KE :

- PEMILIK ENTITAS INDUK 625.043.905 608.154.698 - KEPENTINGAN NON PENGENDALI 77.961.149 135.614.405

JUMLAH 703.005.054 743.769.103

JUMLAH LABA (RUGI) KOMPREHENSIF YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA :

- PEMILIK ENTITAS INDUK 631.350.195 600.538.090 - KEPENTINGAN NON PENGENDALI 77.961.149 135.614.405

JUMLAH 709.311.344 736.152.495

Laba Bersih Per Saham Dasar

(Rupiah penuh) 101,81 99,06 2014 2015

Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian

(11)

10

II. URAIAN MENGENAI TRANSAKSI MATERIAL

Sesuai dengan kebijakan Pemerintah Republik Indonesia terkait dengan percepatan pembangunan infrastuktur di Indonesia seperti pelabuhan, jalan tol, transportasi, termasuk perkereta-apian dan lain-lainnya yang dilakukan oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN), merupakan kegiatan usaha yang dapat dijalankan dengan skema Business to Business, oleh karena itu BUMN dapat melaksanakan kerjasama dengan local private atau perusahaan asing.

Proyek High Speed Railwayantara Jakarta dan Bandung yang berawal dari Halim sampai dengan Tegal Luar kurang lebih sepanjang 142,3 km dan sebagian besar akan menggunakan jalur jalan tol dan akan dilakukandengan skema Business to Business oleh BUMN.

Guna mendukung kebijakan Pemerintah dalam percepatan pembangunan infrastruktur di Indonesia tersebut, Perseroan telah mendapatkan penugasan dari Pemerintah berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 107 Tahun 2015 tanggal 6 Oktober 2015 tentang Percepatan Penyelenggaraan Prasarana dan Sarana Kereta Cepat Antara Jakarta dan Bandung (selanjutnya disebut “Perpres 107”). Sebelumnya, pada tanggal 2 Oktober 2015 Perseroan bersama dengan 3 (tiga) BUMN lainnya telah mendirikan PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI) dengan komposisi pemegang saham dan permodalan sebagai berikut :

KETERANGAN Jumlah

Saham Rp. 1.000.000,-Per Saham Jumlah Nilai Nominal %

Modal Dasar 18.000 18.000.000.000 100,00

Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 4.500 4.500.000.000 100,00 1. PT Wijaya Karya (Persero) Tbk 1.710 1.710.000.000 38,00 2. PT Kereta Api Indonesia (Persero) 1.125 1.125.000.000 25,00 3. PT Perkebunan Nusantara VIII 1.125 1.125.000.000 25,00 4. PT Jasa Marga (Persero) Tbk 540 540.000.000 12,00 Saham Dalam Portepel 13.500 13.500.000.000

Selanjutnya tanggal 16 Oktober 2015 PSBI menandatangani Joint Venture Agreement (JVA) dengan CHINA RAILWAY International Co. Ltd. untuk membentuk Perusahaan Penanaman Modal Asing (PMA) yang bernama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC).

Berikut struktur permodalan KCIC pada saat keterbukaan informasi ini berdasarkan Akta No. 41 tanggal 18 Februari 2016 dibuat di hadapan Mala Mukti, S.H, LL.M, Notaris di Jakarta, yang telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor AHU-0022202.AH.01.11.Tahun 2016 tanggal 19 Februari 2016 :

KETERANGAN Jumlah

Saham Rp. 1.000.000,- Per Saham Jumlah Nilai Nominal %

Modal Dasar 5.000.000 5.000.000.000.000 100,00

Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 1.250.000 1.250.000.000.000 100,00 1. PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia 750.000 750.000.000.000 60,00 2. CHINA RAILWAY International Co. Ltd. 500.000 500.000.000.000 40,00 Saham Dalam Portepel 3.750.000 3.750.000.000.000

(12)

11

SKEMA RENCANA TRANSAKSI

KETERANGAN :

1. Perseroan akan melaksanakan penyetoran saham dalam PSBI bersama-sama dengan pemegang saham PSBI lainnya secara bersama-sama sesuai prosentase kepemilikan saham dalam PSBI, untuk prosi kepemilikan Perseroan sebesar 38% dalam PSBI bagian Perseroan sebanyak Rp. 4,037 Triliun.

2. PSBI selanjutnya akan melakukan penyetoran modal ke KCIC.

3. KCIC akan mengunakan dana setoran modal untuk sebagian biaya proyek HSR.

4. Selanjutnya dari Proyek akan memberikan kepada Perseroan dan Entitas Anak Perseroan potensi pekerjaan selaku kontraktor dengan nilai sekitar Rp. 19,230 Trilliun. KCIC akan melaksanakan penyelenggaraan prasarana dan sarana kereta cepat (High speed Railway, atau HSR) antara Jakarta dan Bandung dengan nilai proyek sebesar US$ 5,135 miliar atau setara dengan Rp70,8 triliun yang akan dibiayai dengan dana yang berasal dari setoran modal sebesar 25% dari pemegang saham KCIC, dan sisanya sebesar 75% akan dibiayai dari pinjaman perbankan dan lembaga keuangan lainnya, baik dari dalam maupun luar negeri.

Sampai dengan dilakukannya Keterbukaan Informasi ini tahapan yang telah dicapai :

- KCIC telah memperoleh Penetapan Trase Jalur Kereta Cepat Antara Jakarta dan Bandung Lintas Halim – Tegal Luarpada tanggal 12 Januari 2016;

- Penetapan PT Kereta Cepat Indonesia China sebagai Badan Usaha Penyelenggara Prasarana Kereta Api Cepat antara Jakarta dan Bandung pada tanggal 15 Januari 2016 dari Menteri Perhubungan; dan

- Izin Lingkungan Kegiatan Pembangunan Jalan Kereta Api Cepat Sepanjang Jakarta – Bandung sepanjang ± 142,3 km pada tanggal20 Januari 2016 dari Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

- Pada tanggal 21 Januari 2016 KCIC juga telah melakukan Ground Breaking oleh Presiden Joko Widodo.

(13)

12

- Selanjutnya, pada tanggal 16 Maret 2016, KCIC telah menandatangani Perjanjian Konsesi/Perjanjian Kerjasama tentang Penyelenggaraan Perkeretaapian Umum Kereta Api Cepat Jakarta – Bandung antara KCIC dengan Kementerian Perhubungan. Untuk percepatan pelaksanaan pembangunan prasarana dan sarana kereta cepat, KCIC perlu pendanaan melalui penambahan setoran modal dari pemegang saham yang salah satunya adalah PSBI. Perseroan sebagai salah satu pemegang saham PSBI berkomitmen mengalokasikan dana sebanyak-banyaknya sebesar 38% dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam PSBI secara bertahap sehingga mencapai sejumlah kurang lebih sebesar Rp4.037.346.276.000, untuk periode 2016 – 2018. Dana tersebut yang akan digunakan oleh PSBI untuk melakukan peningkatan kepemilikan saham pada KCIC secara proporsional bersama-sama dengan pemegang saham KCIC lainnya, dengan tahapan sesuai dengan tahapan pembangunan prasarana dan sarana kereta cepat antara Jakarta dan Bandung. Berdasarkan Feasibility Study yang telah disusun oleh The Third Railway Survey and Design Institute (TSDI) yang merupakan konsultan dari KCIC pada bulan Februari 2016 yang direview oleh Penilai Independen KJPP Ruky, Safrudin & Rekan (“RSR”) dengan laporan No. RSR/R/B.160316tanggal 16 Maret 2016 perihal Laporan Studi Kelayakan Finansial atas Rencana Penambahan Penyertaan Modal pada PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia.

Tahapan pendanaan dalam rangka pembangunan proyek HSR antara Jakarta dan Bandung yang akan dilaksanakan KCIC adalah sebagai berikut:

TAHUN (RP MILIAR) TAHAPAN

BIAYA PEMBANGUNAN

DANA SENDIRI KCIC FASILITAS PINJAMAN

2016 12.936 3.234 9.702

2017 26.124 6.531 19.593

2018 31.771 7.943 23.828

Jumlah 70.831 17.708 53.123

Berikut ini rencana tahapan penyetoran modal dan kepemilikan saham oleh Perseroan dalam PSBI :

Progress Penyelesaian

Proyek

Penambahan Penyetoran Modal PSBI

Oleh Perseroan %

Rp. Nilai Nominal Rp. 1.000.000 Jumlah Saham per saham

2016 737.220.000.000 737.220 18.26

2017 1.488.973.000.000 1.488.973 36.88

2018 1.811.153.000.000 1.811.153 44.86

Jumlah 4.037.346.000.000 4.037.346 100.00

Penyetoran Saham dalam PSBI sesuai dengan Progres Penyelesaian Proyek HSR sebagaimana tercermin dalam Berdasarkan Feasibility Study yang telah disusun oleh TheThird Railway Survey and Design Institute (TSDI). Dengan demikian pelaksanaan penyetoran saham yang dilakukan merupakan suatu rangkaian transaksi untuk suatu tujuan atau kegiatan tertentu yakni penyetoran saham pada PSBI secara bertahap sampai dengan mencapai Rp. 4,037 Miliar.

Proforma kepemilikan saham PSBI setelah seluruh Rencana Transaksi dilaksanakan adalah sebagai berikut :

(14)

13

Keterangan Jumlah

Saham

Jumlah Nilai Nominal Rp. 1.000.000,- per saham

%

Modal Dasar 40.000.000 40.000.000.000.000 -

Modal ditempatkan dan disetor penuh 1. PT Wijaya Karya (Persero) Tbk 2. PT Jasamarga (Persero) Tbk 3. PT Kereta Api Indonesia (Persero) 4. PT Perkebunan Nusantara VIII

4.037.346 1.274.951 2.656.149 2.656.149 4.037.346.000.000 1.274.951.000.000 2.656.149.000.000 2.656.149.000.000 38.00 12.00 25.00 25.00 Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor

Penuh 10.624.595 10.624.595.000.000 100.00

Saham dalam Portepel 29.375.405 29.375.405.000.000 -

Catatan: Rencana tahapan penyetoran modal dan kepemilikan saham oleh Perseroan dalam PSBI dengan memperhatikan pembulatan terkait dengan nilai nominal sebesar Rp 1.000.000 per saham dan ketentuan UU Perseroan Terbatas dimana saham tidak dapat diterbitkan dalam bentuk pecahan

Sumber dana Rencana Transaksi yang telah direncanakan oleh Perseroan adalah sebagai berikut

(dalam milyar Rupiah)

Keterangan Jumlah %

Pinjaman dari Pihak Ketiga 1.750 43,35

Penambahan Modal Dengan HMETD 1.285 31,84

Keuntungan Perseroan dari

Konstruksi HSR (Tanpa TOD) 1.002 24,82

Jumlah 4.037 100,00

OBYEK TRANSAKSI

Penyertaan Perseroan secara bertahap sesuai dengan progres pembangunan kereta cepat antara Jakarta dan Bandung akan dilakukan secara proporsional dengan pemegang saham lainnya di PSBI yang digunakan sebagai tambahan modal pada KCIC.

Dengan memperhatikan total dana sendiri KCIC untuk mendukung pembangunan HSR mencapai sebesar Rp17,708 triliun dengan bagian PSBI sebesar 60% dari total dana tersebut, dan penyertaan Perseroan adalah sebesar 38% dari bagian PSBI dalam KCIC.

NILAI TRANSAKSI

Nilai transaksi atas penyertaan Perseroan pada PSBI yang akan dilakukan adalah:

atau seluruhnya akan mencapai sebesar Rp4.037.346.276.000,- (empat trilliun tiga puluh tujuh miliar tiga ratus empat puluh enam juta dua ratus tujuh puluh enam ribu Rupiah) yang disetorkan secara bertahap sesuai dengan kebutuhan proyek HSR. 

Memperhatikan Laporan Keuangan Perseroan per tanggal 31 Desember 2015 yang diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Hadori Sugiarto Adi & Rekan sesuai dengan laporan No. 017/LAI-WK/II/2016 tanggal 22 Februari 2016, Ekuitas Perseroan per tanggal 31 Desember 2015 tercatat sebesar Rp5.438.101.365.000,- (lima triliun empat ratus tiga puluh delapan miliar seratus satu juta tiga ratus enam puluh lima ribu Rupiah).Sehubungan dengan hal tersebut, nilai penyertaan Perseroan dalam PSBI seluruhnya akan mencapai sebesar 74% (tujuh puluh empat persen) dari nilai Ekuitas Perseroan. Sesuai dengan butir 2 huruf b Peraturan No.IX.E.2 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-614/BL/2011 tanggal28 November 2011 Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha Utama, transaksi yang akan dilakukan Perseroan dikategorikan sebagai Transaksi Material sehingga

(15)

14

untuk pelaksanaan peningkatan modal Perseroan dalam PSBI wajib memperoleh persetujuan RUPS, dengan rangkaian kegiatan sebagai berikut :

1) Menyampaikan pemberitahuan kepada Otoritas Jasa Keuangan rencana pelaksanaan RUPST yang salah satu mata acaranya adalah persetujuan rencana transaksi material berupa penyertaan pada PT Pilar Sinegi BUMN Indonesia yang selanjutnya akan digunakan untuk peningkatan penyertaan pada PT Kereta Cepat Indonesia China dalam rangka pembangunan prasarana dan sarana HSR antara Jakarta dan Bandung pada tanggal15 Maret 2016.

2) Melaksanakan pengumuman Keterbukaan Informasi bersamaan dengan tanggal pengumuman RUPST yakni pada tanggal 22 Maret 2016 melalui surat kabar Kontan, situs web Bursa Efek Indonesia dan situs web Perseroan www.wika.co.id.

3) Menyampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan Keterbukaan Informasi transaksi material sebagaimana disyaratkan dalam Peraturan IX.E.2 pada tanggal 22 Maret 2016.

4) Mengumumkan Tambahan Informasi dalam rangka penambahan dan perbaikan informasi Rencana Transaksi pada tanggal 26 April 2016 melalui surat kabar Kontan, situs web Bursa Efek Indonesia dan situs web Perseroan www.wika.co.id

5) Melaksanakan RUPST pada tanggal 28 April 2016 untuk menyetujui rencana transaksi material berupa penyertaan pada PT Pilar Sinegi BUMN Indonesia yang selanjutnya akan digunakan untuk peningkatan penyertaan pada PTKereta Cepat Indonesia China dalam rangka pembangunan prasarana dan sarana HSR antaraJakarta dan Bandung.

PIHAK-PIHAK YANG MELAKUKAN TRANSAKSI

Para pihak yang bersama-sama melakukan penyertaan PSBI adalah: 1) PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

Informasi selengkapnya diuraikan dalam Bab I di atas. 2) PT Kereta Api Indonesia (Persero)

Alamat : Jl. Perintis Kemerdekaan No. 1 Bandung 40117

No. Telp : (022) 4230031, 4230039, 4230054

Faximili : (022) 4203342, TOKA 10039

Website : www.kereta-api.co.id

Susunan Direksi dan Dewan Komisaris : Dewan Komisaris

Komisaris Utama : Djoko Sarwoko

Komisaris : Umiyatun Hayati Triastuti

Komisaris : Muchtar Arifin

Komisaris : Danang Parikesit

Komisaris : Hermanto Dwiatmoko

Komisaris : Riza Primadi

Direksi

Direktur Utama : Edi Sukmoro

Direktur Komersial : Candra Purnama

Direktur Operasi : Bambang Eko Martono

Direktur Pengelolaan Prasarana : Slamet Suseno Priyanto Direktur Pengelolaan Sarana : Azahari

Direktur Keselamatan dan

Keamanan : Apriyono Wdi Chresnanto

Direktur SDM, Umum dan TI : M. Kuncoro Wibowo Direktur Logistik dan

(16)

15

Direktur Aset Tanah dan

Bangunan : Dody Budiawan

Direktur Keuangan : Didiek Hartantyo

3) PT Perkebunan Nusantara VIII

Alamat : Jl. Sindangsirna No. 4 Bandung 40153

No. Telp : (022) 2038966

Faximili : (022) 23031455

Website : www.pn8.co.id

Susunan Direksi dan Dewan Komisaris : Dewan Komisaris

Komisaris Utama : Agus Pakpahan

Komisaris : Karen Tambayong

Komisaris : Herry Suhardiyanto

Komisaris : Sutriono Edy

Komisaris : I Made Putrawan

Direksi

Direktur Utama : Dadi Sunardi

Direktur Produksi : Bambang Murtioso

Direktur SDM dan Umum : Gunara

Direktur Keuangan : Suharta Wijaya

4) PT Jasa Marga (Persero) Tbk

Alamat : Plaza Tol Taman Mini Indonesia Indah ,

Jakarta 13550

No. Telp : (021) 8413630, 8413526

Faximili : (021) 8413540

Website : www.jasamarga.com

Susunan Direksi dan Dewan Komisaris : Dewan Komisaris

Komisaris Utama/Independen : Refly Harun

Komisaris : Boediarso Teguh Widodo

Komisaris Independen : Sigit Widyawan

Komisaris : Taufik Widjojono

Komisaris : Muhammad Sapta Murti

Komisaris : Agus Suharyono

Direksi

Direktur Utama : Adityawarman

Direktur : Hasanudin

Direktur : Muh. Najib Fauzan

Direktur : Christantio Priambodo

Direktur : Achiran Pandu Djajanto

(17)

16

HUBUNGAN AFILIASI DARI PIHAK-PIHAK YANG MELAKUKAN TRANSAKSI Hubungan Afiliasi dari Segi Kepemilikan

Hubungan Afiliasi dari Segi Kepemilikan

Keterangan tentang pengendalian :

- PSBI merupakan pemegang saham pengendali KCIC.

- Pemegang saham PSBI, yakni Perseroan (38%), PT Jasamarga (Persero) Tbk (12%), PT Kereta Api Indonesia (Persero) (25%) memiliki pemegang saham utama yang sama yakni Pemerintah Negara Republik Indonesia.

- Sedangkan untuk PT Perkebunan Nusantara VIII dimiliki 10% secara langsung oleh

Negara Republik Indonesia dan kepemilikan secara tidak langsung sebesar 90% melalui PT Perkebunan Nusantara III (Persero).

Hubungan Afiliasi dari segi Kepengurusan

Bpk. Bintang Perbowo selaku Direktur Utama Perseron menjabat sebagai Komisaris di KCIC. Dengan demikian Rencana Transaksi merupakan transaksi afiliasi sebagaimana dimaksud dalam Peraturan IX.E.1 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep 412/BL/2009 tentang Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu.

Pemerintah   Negara Republik Indonesia  PT Wijaya Karya (Persero)  Tbk  PT Kereta Api Indonesia  (Persero)   PT Perkebunan Nusantara  VIII  PT Jasa Marga (Persero)  Tbk  PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia  (PSBI)  PT Kereta Cepat   Indonesia China   (KCIC)  38,00 %  25,00 % 65,05 %  100,00 % 10% 65,00 %  25,00 % 12,00 %  60,00 %

(18)

17

PENJELASAN PERTIMBANGAN DAN ALASAN DILAKUKAN RENCANA TRANSAKSI DIBANDINGKAN DENGAN APABILA DILAKUKAN TRANSAKSI LAIN YANG SEJENIS YANG TIDAK DILAKUKAN DENGAN PIHAK TERAFILIASI

Pertimbangan dan alasan dilakukannya rencana transaksi dibandingkan dengan apabila dilakukan transaksi lain yang sejenis yang tidak dilakukan dengan pihak terafiliasi adalah: 1. Transaksi ini dilakukan sebagai pelaksanaan Perpres 107, yang menugaskan kepada

Konsorsium BUMN untuk menyelenggarakan prasarana dan sarana kereta cepat. Konsorsium BUMN tersebut dapat diwujudkan bentuk perusahaan patungan dan dapat bekerjasama dengan badan usaha lainnya mengikuti kaidah bisnis yang baik.

2. Transaksi ini dilakukan dengan skema Business to Business.

Berdasarkan pertimbangan dan alasan tersebut di atas, transaksi pembentukan PSBI merupakan pelaksanaan penugasan dari Pemerintah Republik Indonesia, dengan demikian tidak dapat dibandingkan dengan transaksi sejenis yang dilakukan dengan pihak yang tidak terafiliasi dengan Perseroan.

(19)

18

III. PENJELASAN, PERTIMBANGAN, DAN ALASAN DILAKUKANNYA TRANSAKSI

MATERIAL SERTA PENGARUH TRANSAKSI TERSEBUT PADA KONDISI KEUANGAN PERUSAHAAN

PENJELASAN PERTIMBANGAN DAN ALASAN DILAKUKAN TRANSAKSI MATERIAL Perseroan melaksanakan transaksi material dalam rangka penambahan penyertaan pada PSBI untuk mendukung pembangunan proyek HSR yang dilaksanakan melalui KCIC didasarkan pada pertimbangan sebagai berikut:

1. Penugasan dari Pemerintah Republik Indonesia sesuai dengan Peraturan Presiden No. 107 Tahun 2015 tentang Percepatan Penyelenggaraan Prasarana dan Sarana Kereta Cepat antara Jakarta dan Bandung.

2. Adanya potensi bagian pekerjaan konstruksi proyek HSR dan pembangunan dari pengembangan Transit Oriented Development (“TOD”) yaitu kawasan pengembangan properti campuran komersial, retail, hunian dan perkantoran dengan skala tinggi tetapi kompak yang berada di sekitar stasiun transportasi publik seperti kereta cepat. Kawasan ini terpadu dengan moda transportasi publik lainnya sebagai bagian dari jejaring transportasi di wilayah sekitarnya dan memiliki kemampuan untuk menjadi titik roda ekonomi daerah unggulan yang pengembangannya dapat dikerjakan oleh Perseroan beserta Anak Perusahaannya.

3. Pengembangan usaha melalui TOD yang akan memberikan manfaat dan sustainability bagi Perseroan untuk bertumbuh di masa mendatang baik dari pembangunan, pengelolaan, maupun recurring income yakni bagian dari pendapatan perusahaan yang sangat mungkin berlanjut di masa yang akan datang. Ini adalah pendapatan yang mudah ditebak, stabil dan dapat diandalkan di masa depan dengan tingkat kepastian yang tinggi.dan peningkatan land value yakni nilai tanah meningkat ketika permintaan untuk tanah melebihi pasokan lahan yang tersedia, atau jika bagian tertentu dari tanah memiliki nilai intrinsik lebih besar dari daerah sekitar (misalnya terdapat stasiun kereta cepat) yang akan dikelola.

4. Alih Teknologi Kereta Cepat dari China yang telah dipakai di banyak Negara selain di China seperti di Turki dan di Amerika.

5. Adanya peluang Perseroan sehubungan potensi proyek lanjutan untuk Kereta Cepat (HSR) Jakarta—Surabaya di masa mendatang yang diperkirakan pada tahun 2021.

Sehubungan dengan hal tersebut, Perseroan akan melakukan penambahan modal secara bertahap dalam PSBI yang selanjutnya akan disetorkan kepada KCIC agar pelaksanaan proyek dapat dilaksanakan. Selain itu, untuk mendukung KCIC dalam memperoleh pendanaan dari perbankan maupun lembaga pembiayaan untuk pelaksanaan Proyek HSR baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Perseroan sebagai salah satu pemegang saham PSBI dengan kepemilikan saham sebesar 38% berkewajiban untuk melakukan penyetoran dana pada PSBI yang selanjutnya akan disalurkan pada KCIC secara bertahap hingga mencapai Rp4.037.346.276.000,- (empat trilliun tiga puluh tujuh miliar tiga ratus empat puluh enam juta dua ratus tujuh puluh enam ribu Rupiah).

(20)

19

MANFAAT DILAKUKAN RENCANA TRANSAKSI

Adapun manfaat atas Rencana Transaksi adalah sebagai berikut: A. Manfaat yang Memiliki Dampak Langsung Kepada Perseroan

1. Perseroan dapat melakukan investasi pada proyek HSR yang merupakan pioneer dalam kereta cepat di Indonesia, yang akan memberikan nilai tambah bagi Perseroan dikemudian hari. Proyek Kereta Cepat antara Jakarta dan Bandung adalah proyek kereta cepat pertama di Asia Tenggara, sehingga dengan melaksanakan proyek ini dan menguasai teknologinya, keunggulan Perseroan dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (“MEA”) akan meningkat karena menjadi pioneer dalam pengerjaan pekerjaan-pekerjaan terkait Kereta Cepat.Selain itu akan meningkatkan kompetensi Perseroan dalam hal kereta cepat yang bermanfaat bagi pengembangan kereta cepat selanjutnya di Indonesia.

2. Perseroan mendapatkan pekerjaan pengembangan proyek HSRdan TOD khususnya di bidang civil work dan building work yang merupakan bisnis utama dari Perseroan.

3. Entitas Anak Perseroan memiliki peluang memperoleh bagian pekerjaan yang berhubungan dengan kegiatan usaha Entitas Anak Perseroandalam pelaksanaan pembangunana HSR dan TOD, yang pada akhirnya akan memberikan kontribusi pendapatan Entitas Anak Perseroan yang laporan keuangannya terkonsolidasi dengan Perseroan.

4. PSBI akan memperoleh hak pengembanganlahan dalam kurun waktu 15 s/d 50 Tahun, yang akan dapat disinergikan pengembangannya dengan Perseroan selaku pemegang saham PSBI. Pengembangan proyek di masa mendatang dalam jangka waktu yang panjang adalah sesuai dengan visi Perseroan untuk menjadi korporasi global dengan pertumbuhan sehat yang pada akhirnya menjadi nilai tambah bagi pemegang saham.

B. Manfaat Umum

1. Menciptakan lapangan kerja secara langsung dalam periode :

a. Konstruksi di sepanjang trase kereta cepat sebanyak 39.000 orang selama 3 tahun;

b. Konstruksi TOD mencapai 20.000 orang selama 15 tahun; dan c. Operasional TOD sekitar 28.000 orang selama 25 tahun.

2. Pengembangan kota baru Walini untuk menciptakan sentra ekonomi baru dan mendorong pengembangan kawasan hunian baru yang akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi regional koridor Jakarta - Bandung.

3. Mengurangi kemacetan lalu lintas dan mempercepat waktu tempuh Jakarta-Bandung.

4. Meningkatkan pendapatan pemerintah dari pajak dalam hal konstribusi PPN saat masa konstruksi Proyek HSR dan konstruksi TOD.

(21)

20

PENGARUH RENCANA TRANSAKSI PADA KONDISI KEUANGAN PERSEROAN

Sumber Pendanaan atas bagian dari penambahan penyertaan saham pada PSBI akan berasal dari berbagai alternatif :

1. Dana Internal Perseroan;

2. Penawaran Umum Dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sebagaimana diatur POJK No. 32/POJK.04/2015;

3. Penambahan Modal Tanpa HMETD sebagaimana diatur POJK No. 38/POJK.04/2014; 4. Pendanaan lainnya sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan;

5. Pinjaman dari lembaga keuangan dan/atau perbankan; 6. Penerbitan surat hutang berjangka.

Dengan demikian selama tahapan pembangunan HSR, Perseroan akan mencatat nilai penyetoran modal dalam PSBI sebagai investasi pada entitas asosiasi dan bilamana sumber pendanaan untuk penyetoran modal pada PSBI dilakukan dengan pinjaman, maka dicatat beban biaya bunga sesuai dengan tingkat bunga yang berlaku umum. Perseroan dapat memperoleh pendanaan dari pelaksanaan Penambahan Modal baik dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau tanpa HMETD.

Sumber dana Rencana Transaksi yang telah direncanakan oleh Perseroan adalah sebagai berikut

(dalam milyar Rupiah)

Keterangan Jumlah % Pinjaman dari Pihak Ketiga  1.750  43,35 Penambahan Modal Dengan HMETD 1.285 31,84 Keuntungan Perseroan dari Konstruksi  HSR (Tanpa TOD)  1.002 24,82 Jumlah 4.037 100,00

Dengan demikian beban bunga pinjaman dengan asumsi bunga sebesar 10% per tahun akan menjadi biaya Perseroan. Sedangkan penerimaan pendapatan dari pekerjaan kontruksi yang diperkirakan akan menambah dana kas yang diharapkan akan memberikan hasil yang positif bagi Perseroan.

(22)

21

IV. KETERANGAN TENTANG PT PILAR SINERGI BUMN INDONESIA (PSBI) DAN

PT KERETA CEPAT INDONESIA CHINA (KCIC) A. PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI)

Didirikan pada tanggal 2 Oktober 2015 berdasarkan akta No. 21 dibuat dihadapan Mala Mukti S.H. LL.M., Notaris di Jakarta, akta pendirian telah memperoleh pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dengan keputusannya No. AHU-2460435.AH.01.01.Tahun 2015 tanggal 12 Oktober 2015.

Dimulainya investasi : 2 Oktober 2015 Alamat Kantor : Gedung Wika

Jl. D.I Panjaitan kav. 9 Jakarta Timur 13340

No. Telepone : +62 21 819208, 8508640, 8508650

No. Faksimili : +62 21 8191235

Situs Web : -

Kegiatan Usaha : Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasarnya maka kegiatan usaha PSBI antara lain usaha dibidang Transportasi, perdagangan, jasa, industri, pembangunan antara lain pembangunan real estate, industrial estate, gedung, apartemen, dan lain-lain, perbengkelan, perkebunan, pertanian dan melakukan penyertaan modal dalam perusahaan lain.

Perizinan : SIUP Nomor 40843/24.1.0/31.75.00.000/1.824.271/2015 tanggal 12 November 2015.

Status : pada saat keterbukaan informasi ini PSBI belum beroperasi. Susunan Pengurus

Komisatris Utama : Sahala Lumban Gaol Direktur Utama : Dwi Windarto

Permodalan dan susunan Pemegang Saham PSBI

KETERANGAN Jumlah

Saham Jumlah Nilai Nominal Rp. 1.000.000,-Per Saham

%

Modal Dasar 18.000 18.000.000.000 -

Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh

1. PT Wijaya Karya (Persero) Tbk 1.710 1.710.000.000 38,00 2. PT Kereta Api Indonesia (Persero) 1.125 1.125.000.000 25,00 3. PT Perkebunan Nusantara VIII 1.125 1.125.000.000 25,00 4. PT Jasa Marga (Persero) Tbk 540 540.000.000 12,00 Total Modal Ditempatkan dan Disetor

Penuh 4.500 4.500.000.000 100,00

(23)

22

Laporan Posisi Keuangan PSBI per tanggal 31 Desember 2015

(disajikan dalam Rupiah keculai dinyatakan lain)

LAPORAN POSISI KEUANGAN Untuk periode yang berakhir pada

tanggal 31 Desember 2015 ASET

ASET LANCAR

Kas dan setara kas 800.000

Piutang kepada pemegang saham 4.500.000.000 Jumlah Aset Lancar

4.500.800.000 ASET TIDAK LANCAR

Penyertaan pada Entitas Anak 375.000.000.000

Jumlah Aset Tidak Lancar 375.000.000.000

JUMLAH ASET 379.500.800.000 LIABILITAS DAN EKUITAS

LIABILITAS JANGKA PENDEK

Hutang Lain-Lain 375.001.000.000

Jumlah Hutang Jangka Pendek

375.001.000.000 LIABILITAS JANGKA PANJANG

Hutang hubungan Rekening Koran -

- EKUITAS

Modal Saham 4.500.000.000

Modal Dasar 18.000 saham Nilai Nominal

Laba Periode Berjalan (200.000)

4.499.800.000

JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 379.500.800.000

(disajikan dalam Rupiah keculai dinyatakan lain)

LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015

PENDAPATAN BERSIH -

BEBAN POKOK PENJUALAN -

-

LABA KOTOR BEBAN USAHA

Administtasi dan umum -

LABA USAHA -

PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN Jasa Giro

Lain-lain Bersih (200.000)

Jumlah Pendapatan Beban Lain-lain (200.000)

LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN (200.000)

PENGHASILAN (BEBAN) PAJAK

Pajak Kini -

Pajak Final -

Pajak Tangguhan -

Jumlah Penghasilan (Beban) Pajak -

(24)

23

B. PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC)

Didirikan pada tanggal 16 Oktober 2015 dengan Akta No. 86 dibuat di hadapan Mala Mukti, S.H, LL.M, Notaris di Jakarta, yang telah memperoleh pengesahan pendirian

dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor AHU-2461647.AH.01.01.Tahun 2015 tanggal 20 Oktober 2015. Akta tersebut telah

mengalami perubahan komposisi modal sebagaimana dalam Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham No. 41 tanggal 18 Februari 2016 dibuat di hadapan Mala Mukti, S.H, LL.M, Notaris di Jakarta, yang telah mendapat Persetujuan Perubahan Anggaran Dasar No. AHU-0003317.AH.01.02.Tahun 2016 tanggal 19 Februari 2016.

Dimulainya investasi : 16 Oktober 2015 Alamat Kantor : Gedung Wika lantai. 5

Jl. D.I Panjaitan kav. 9 Jakarta Timur 13340

No. Telepone : +62 21 819208, 8508640, 8508650 No. Faksimili : +62 21 8191235

Situs Web : -

Kegiatan Usaha : Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasarnya maka kegiatan usaha KCIC antara lain bidang angkutan jalan rel termasuk penyelenggaraan sarana dan prasarana perkeretaapian, dan real estate yang dimiliki sendiri atau disewa.

Perizinan : Izin Prinsip PMA No. 2688/1/IP/PMA/2015.

Status : pada saat keterbukaan informasi ini KCIC belum beroperasi. Susunan Pengurus

Dewan Komisatris

Komisaris Utama : Yang Zhong Min

Komisaris : Sahala Lumban Gaol

Komisaris : Bintang Perbowo

Direksi

Direktur Utama : Hanggoro Budi Wiryawan

Direktur : Dwi Windarto

Direktur : Li Jian

Direktur : Zhang Chao

Permodalan dan susunan Pemegang Saham KCIC

KETERANGAN Jumlah

Saham Jumlah Nilai Nominal Rp. 1.000.000,- Per Saham

%

Modal Dasar 5.000.000 5.000.000.000.000 -

Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh

1. PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia 750.000 750.000.000.000 60,00 2. CHINA RAILWAY International

Co. Ltd. 500.000 500.000.000.000 40,00

Total Modal ditempatkan dan disetor

penuh 1.250.000 1.250.000.000.000 100,00

(25)

24

Laporan Keuangan Awal KCIC adalah sebagai berikut :

(disajikan dalam Rupiah keculai dinyatakan lain)

LAPORAN POSISI KEUANGAN Untuk periode yang berakhir pada

tanggal 31 Desember 2015 ASET

ASET LANCAR

Kas dan setara kas 875.868.046.519

Piutang kepada pemegang saham 7.500.000.000

Jumlah Aset Lancar 883.368.046.519

ASET TIDAK LANCAR

Aset tetap -

Jumlah Aset Tidak Lancar

-

JUMLAH ASET 883.368.046.519

LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK

Uang muka setoran saham 875.000.000.000

Hutang lai-lain 41.000.000

Jumlah Liabilitas Jangka Pendek LIABILITAS JANGKA PANJANG

875.041.000.000

Jumlah Liabilitas Jangka Panjang -

EKUITAS

Modal Saham 7.500.000.000

Modal Dasar 30.000 saham Nilai Nominal Rp. 1.000.000,- per saham

Laba Periode Berjalan 827.046.519

8.327.046.519

JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 883.368.046.519

(disajikan dalam Rupiah keculai dinyatakan lain)

LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015

PENDAPATAN BERSIH -

BEBAN POKOK PENJUALAN -

LABA KOTOR -

BEBAN USAHA

Administtasi dan umum -

LABA USAHA -

PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN

Jasa Giro 827.121.519

Lain-lain Bersih (75.000)

Jumlah Pendapatan (beban) Lain-Lain Bersih 827.046.519

LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 827.046.519

PENGHASILAN (BEBAN) PAJAK

Pajak Kini -

Pajak Final -

Pajak Tangguhan -

Jumlah Penghasilan (Beban) Pajak -

(26)

25

V. RINGKASAN STUDI KELAYAKAN PSBI YANG DIBUAT PENILAI

Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP) Ruky, Safrudin & Rekan (selanjutnya disingkat “RSR”) yang memiliki izin usaha dari Kementerian Keuangan Republik Indonesia No. 2.11.0095 berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 1131/KM.1/2011 tanggal 14 Oktober 2011 dan terdaftar sebagai profesi penunjang pasar modal di Otoritas Jasa Keuangan dengan Surat Tanda Terdaftar Profesi Penunjang Pasar Modal No. 09/BL/STTD-P/B/2010, telah ditunjuk untuk memberikan pendapat atas kelayakan finansial atas rencana penambahan penyertaan modal secara bertahap pada Entitas Asosiasi Perseroan yaitu PSBI dengan Laporan No. RSR/R/B.080416, tanggal 8 April 2016 telah menyatakan sebagai berikut :

Ringkasan Studi Kelayakan Finansial atas Rencana Penambahan Penyertaan Modal pada PSBI adalah sebagai berikut :

TUJUAN STUDI KELAYAKAN

Tujuan studi kelayakan ini adalah memberikan opini atas kelayakan finansial sehubungan dengan rencana penambahan penyertaan modal secara bertahap pada Entitas Asosiasi Perseroan yaitu PSBI sesuai dengan porsi kepemilikannya. Selanjutnya akan digunakan PSBI untuk peningkatan penyertaan modal pada KCIC untuk pembangunan kereta cepat Jakarta – Bandung (HSR), rencana pengembangan kawasan terpadu berdasarkan jaringan transit transportasi (Transit Oriented Development - TOD), termasuk potensi kontribusi kontrak konstruksi yang dapat diperoleh Perseroan sehubungan dengan pembangunan HSR dan TOD serta rencana pengembangan terkait lainnya, serta tidak untuk bentuk rencana transaksi lainnya.

OBJEK STUDI KELAYAKAN

Objek dalam Studi Kelayakan ini adalah kelayakan finansial atas rencana penambahan penyertaan modal secara bertahap pada Entitas Asosiasi Perseroan yaitu PSBI sesuai dengan porsi kepemilikannya. Selanjutnya akan digunakan PSBI untuk peningkatan penyertaan modal pada KCIC untuk pembangunan kereta cepat Jakarta – Bandung (HSR), rencana pengembangan kawasan terpadu berdasarkan jaringan transit transportasi (Transit Oriented Development -TOD), termasuk potensi kontribusi kontrak konstruksi yang dapat diperoleh Perseroan sehubungan dengan pembangunan HSR dan TOD serta rencana pengembangan terkait lainnya.

ASUMSI – ASUMSI DAN KONDISI PEMBATAS Asumsi Pokok

Laporan Penilaian ini bersifat non-disclaimer opinion, RSR telah melakukan penelaahan atas dokumen-dokumen yang relevan untuk digunakan sebagai analisis dalam proses penilaian, data dan informasi yang diperoleh berasal dari sumber yang dapat dipercaya keakuratannya. Penilaian ini disusun dengan menggunakan Proyeksi Keuangan yang disediakan oleh manajemen Perseroan yang telah RSR telaah asumsinya sesuai dengan hasil diskusi dengan manajemen sehingga lebih mencerminkan kemampuan manajemen dalam mencapai target proyeksi keuangan.

RSR bertanggung jawab atas pelaksanaan penilaian dan menurut pendapat RSR Proyeksi Keuangan yang telah disesuaikan tersebut wajar, namun RSR tidak bertanggungjawab terhadap pencapaiannya.Laporan Penilaian ini terbuka untuk publik terkecuali apabila terdapat informasi yang bersifat rahasia, yang dapat mempengaruhi operasional perusahaan. RSR bertanggung jawab atas opini yang dihasilkan dalam rangka penugasan Penilaian.RSR telah memperoleh informasi atas status hukum Obyek Penilaian dari Pemberi Tugas.

(27)

26

Kondisi Pembatasan

Studi Kelayakan ini disusun berdasarkan pada prinsip integritas informasi dan data. Dalam menyusun Studi Kelayakan ini, RSR melandaskan dan berdasarkan pada informasi dan data sebagaimana diberikan manajemen Perseroan, yang mana berdasarkan hakekat kewajaran adalah benar, lengkap, dapat diandalkan, serta tidak menyesatkan.

RSR tidak melakukan audit ataupun uji kepatuhan secara mendetail atas penjelasan maupun data-data yang diberikan oleh manajemen Perseroan, baik lisan maupun tulisan, dan dengan demikian RSR tidak dapat memberikan jaminan atau bertanggung-jawab terhadap kebenaran dan kelengkapan dari informasi atau penjelasan tersebut.

Penelaahan, perhitungan dan analisis didasarkan atas data-data dan informasi yang diberikan manajemen Perseroan seperti tertera di Sumber Data dan Informasi.

Segala perubahan terhadap data-data tersebut di atas atau jadual waktu pembangunan dan pengoperasian secara komersial atau perubahan baik di sektor ekonomi maupun moneter dapat mempengaruhi hasil Studi Kelayakan RSR secara material.Oleh karena itu, RSR tidak dapat menerima tanggung jawab atas kemungkinan terjadinya perbedaan kesimpulan yang disebabkan perubahan data atau jadual waktu pembangunan atau operasional tersebut. Studi Kelayakan ini disusun hanya dengan mempertimbangkan sudut pandang pemegang saham Perseroan dan tidak mempertimbangkan sudut pandang stakeholders lain serta aspek-aspek lainnya.

Studi Kelayakan tersebut disusun dengan mempertimbangkan kondisi pasar dan perekonomian, kondisi umum bisnis dan keuangan, serta peraturan pemerintah pada tanggal Pendapat ini dikeluarkan.Pendapat Kelayakan ini hanya dilakukan terhadap Rencana Transaksi seperti yang telah diuraikan di atas.

Studi Kelayakan yang RSR susun hanya mengkaji kelayakan dari aspek finansial. Kajian atas aspek operasional, pemasaran, manajemen, lingkungan RSR dasarkan dari dokumen-dokumen yang telah disediakan oleh manajemen Perseroan, sebagai berikut: Feasibility Study dan Suplementary Documents, February 2016 yang telah disusun oleh TSDI yang merupakan konsultan KCICtermasuk besaran dari Nilai Investasi, Demand Forecast High Speed Train Feasibility Study (Jakarta - Bandung Section) oleh PT. LAPI – ITB, dan Market & Financial Strategic Plan – Jakarta – Bandung High Speed Rail Station Development – December 2015 oleh PT Terra Lumen Indonesia. Saat ini KCIC dan seluruh institusi terkait, sedang berada dalam proses untuk memenuhi semua persyaratan dan perizinan yang dibutuhkan untuk dapat melaksanakan pembangunan HSR, serta rencana pengembangan terkait. Dalam kajian kelayakan yang RSR lakukan, RSR mengasumsikan bahwa KCIC, serta seluruh entitas yang terkait akan dapat memenuhi semua perizinan dan persyaratan legal yang dibutuhkan untuk dapat melaksanakan pembangunan HSR, serta rencana pengembangan terkait sesuai dengan jadwal waktu yang telah ditetapkan.

RSR menganggap bahwa sejak tanggal penerbitan Laporan Studi Kelayakan sampai dengan tanggal dilakukannya Rencana Transaksi tidak terjadi perubahan yang berpengaruh secara material terhadap asumsi-asumsi yang digunakan dalam Laporan Studi Kelayakan.

Dengan ini RSR menyatakan bahwa penugasan RSR tidak termasuk menganalisis transaksi-transaksi di luar Rencana Transaksi yang mungkin tersedia bagi Perseroan serta pengaruh dari transaksi-transaksi tersebut terhadap Rencana Transaksi.Demikian pula bukan merupakan analisis penggunaan yang paling mungkin dan optimal dari suatu Rencana Transaksi.

Penugasan untuk mempersiapkan Studi Kelayakan ini bukan dan tidak dapat dianggap dalam segala hal sebagai, review atau audit atau pelaksanaan prosedur tertentu pada informasi keuangan.Penugasan RSR tidak dilakukan untuk tujuan mengungkapkan kelemahan pengendalian internal, kesalahan atau kecurangan dalam laporan keuangan, segala bentuk implikasi pajak atau pelanggaran hukum.

(28)

27

Studi Kelayakan ini juga tidak dimaksudkan sebagai rekomendasi untuk menyetujui atau tidak menyetujui Rencana Transaksi atau untuk mengambil tindakan tertentu atas Rencana Transaksi.

RSR juga berpegang kepada surat pernyataan representation letter dari Perseroan atas penugasan RSR untuk mempersiapkan Laporan Studi Kelayakan, bahwa mereka telah menyampaikan seluruh informasi penting dan relevan berkenaan dengan Rencana Transaksi dan sepanjang pengetahuan manajemen Perseroan tidak ada faktor material yang belum diungkapkan dan dapat menyesatkan.

TENAGA AHLI ATAU HASIL PEKERJAAN TENAGA AHLI YANG DIGUNAKAN DALAM PENILAIAN

Dalam melakukan analisis kelayakan finansial ini, RSR menggunakan informasi yang diambil dari:

1) Feasibility Study dan Suplementary Documents yang telah disusun oleh TSDI yang merupakan konsultan KCIC, yang melakukan studi kelayakan atas pembangunan dan pengoperasian kereta cepat;

2) Demand Forecast High Speed Train Feasibility Study (Jakarta - Bandung Section) oleh PT. LAPI – ITB yang melakukan Survei lalu lintas koridor Jakarta-Bandung;

3) Market & Financial Strategic Plan – Jakarta – Bandung High Speed Rail Station Development – December 2015 oleh PT Terra Lumen Indonesia, yang melakukan analisis manfaat komersil dari pengembangan kawasan dengan target peningkatan kesejahteraan masyarakat dan peluang kerja;

PENDEKATAN DAN METODOLOGI

Dalam melakukan analisis studi kelayakan, analisis yang dilakukan mencakup:

1)

Kajian kelayakan pasar yang mengutip dari Demand Forecast High Speed Train Feasibility Study (Jakarta - Bandung Section) oleh LAPI ITB;

2)

Kajian kelayakan teknis yang mengutip dari Feasibility Study dan Suplementary Documents;

3)

Kajian kelayakan pola bisnis yang mengutip dari “Market & Financial Strategic Plan – Jakarta Bandung High Speed Rail Station Development“ oleh PT Terra Lumen Indonesia

4)

Kajian kelayakan model manajemen yang mengutip dari Feasibility Study dan Suplementary Documents; dan

5) Kajian kelayakan keuangan

Analisis kelayakan keuangan merupakan analisis dari berbagai aspek yang saling berkaitan untuk mengetahui dan mengukur seberapa besar prospek proyek HSR, TOD dan potensi kontribusi kontrak konstruksi yang diperoleh oleh Perseoran, serta mengukur tingkat balikan (return) yang diperoleh dari jumlah investasi yang ditanamkan. Analisis tersebut meliputi sumber dan target pendapatan operasional serta biaya-biaya yang harus dikeluarkan meliputi biaya operasional langsung dan beban usaha, modal kerja dan investasi.

Analisis kelayakan Rencana Transaksi Perseroan dilakukan dengan mempertimbangkan beberapa parameter yaitu :

a.

Net Present Value (NPV), yaitu parameter yang menunjukkan selisih bersih antara nilai kini (present value) dari investasi (capital outlays) yang dilakukan terhadap nilai kini dari arus kas masuk (cash inflow) dari kegiatan operasional di masa yang akan datang. Suatu proyek dapat dikatakan layak untuk dilakukan apabila NPV positif dan tidak layak bila NPV negatif.

b.

Internal Rate of Return (IRR), yaitu suatu tingkat imbal hasil (return) yang diperoleh berdasarkan nilai kini dari arus kas masuk tersebut nilainya akan sama dengan nilai kini dari investasi yang dilakukan. Suatu proyek dikatakan layak untuk dilakukan

(29)

28

apabila nilai IRR lebih besar dari imbal hasil yang diharapkan (dalam Rencana Transaksi ini tingkat pengembalian yang diharapkan adalah Risk Free Rate).

c.

Payback Period, jangka waktu kembalinya investasi yang telah dikeluarkan, melalui keuntungan yang diperoleh dari suatu proyek yang telah direncanakan.

d. Benefit to Cost Ratio, perbandingan nilai ekuivalensi semua manfaat terhadap nilai ekuivalen semua biaya.

RINGKASAN STUDI KELAYAKAN 1. Kajian Kelayakan Pasar

Kajian kelayakan pasar dikutip dari “Demand Forecast High Speed Train Feasibility Study (Jakarta - Bandung Section)” oleh LAPI ITB.

Kajian atas Target Pasar Sasaran

Survei lalu lintas koridor Jakarta-Bandung telah dilakukan oleh LAPI ITB pada Juni 2015. Jika jasa HSR tersedia, terlihat bahwa 39% responden menyatakan bahwa besar kemungkinan mereka akan menggunakan jasa HSR dan terdapat 21% responden yang menyatakan akan menggunakan jasa HSR secara reguler.

Berdasarkan hasil analisis, dibandingkan dengan empat opsi transportasi lainnya, sebagian besar para responden memilih untuk menerima harga tiket Rp300.000,- dengan waktu tempuh Jakarta-Bandung selama 30 menit.

Kajian atas Proyeksi Layanan HSR

Dalam proyeksi permintaan HSR Jakarta-Bandung, ditetapkan tiga skenario yaitu optimis, moderat, pesimis. Skenario optimis merepresentasikan situasi yang ideal dari layanan HSR, dimana tarif, waktu perjalanan, akses dan waktu keluar masuk pada kedua ujung adalah minimum atau masuk akal bagi penumpang HSR. Skenario moderat dan pesimis merepresentasikan beberapa peningkatan kondisi perjalanan yang terjadi pada moda selain HSR seperti waktu perjalanan yang lebih singkat dari layanan kereta api yang ada dan atau penambahan jalur tol atau peningkatan teknologi pembayaran tol.

Berdasarkan proyeksi permintaan, hingga 2019, permintaan transportasi koridor Jakarta-Bandung diprediksikan akan mencapai rata-rata 160 ribu penumpang per hari dan hingga 2050, permintaan transportasi diprediksikan akan mencapai rata-rata 340 ribu penumpang per hari.

Berdasarkan studi LAPI-ITB dengan skenario moderat, diproyeksikan pada tahun 2019, volume transportasi HSR akan mencapai rata-rata 61.000 orang per hari. Angka tersebut menggunakan asumsi setiap penumpang naik dari Halim dan turun di Tegal Luar atau sebaliknya dengan harga tiket US$16 untuk jarak Halim-Tegal Luar atau sebaliknya. Adapun total jarak dari Halim-Tegal Luar adalah 142,3 km.

Namun penumpang dapat naik dan turun kereta cepat di stasiun mana saja, dan tiket tidak sama rata US$16 untuk setiap penumpang. Dalam laporan studi kelayakan diasumsikan penumpang dapat naik turun di setiap stasiun sehingga diperoleh tarif sekitar US$0,11 per kilometer, dengan perhitungan jumlah penumpang sebesar 1500 juta orang-kilometer per tahun, sehingga diperoleh rata-rata jumlah penumpang per hari sebanyak 28.885 orang pada tahun 2019. Selanjutnya dengan asumsi pertumbuhan 2%-3% per tahun rata-rata jumlah penumpang menjadi 156.905 orang per hari pada tahun 2050.

Kajian atas Strategi Pemasaran

Strategi Pemasaran HSR dapat dikategorikan dalam dua tahap yaitu tahap Pra-Operasi (Tahap Konstruksi), dan tahap Operasi.

Saat tahap pra-operasi pemasaran dilakukan dengan cara antara lain memperkenalkan apa dan bagaimana kereta cepat secara dini melalui media cetak maupun elektronik, mengembangkan branding yang kuat sehingga orang semakin penasaran untuk naik

(30)

29

kereta cepat, dan menyelesaikan konstruksi sesuai dengan waktu dan mutu yang ditetapkan termasuk testing dan commisioning serta mulai beroperasinya kereta cepat. Sedangkan saat sudah memasuki tahap operasi langkah yang dilakukan adalah dengan mengoperasikan kereta cepat sesuai dengan standart mutu yang prima pada saat sampai di stasiun, ketika berada diatas kereta dan ketika sampai di stasiun tujuan, memastikan headway kereta diatur sesuai dengan kondisi pasar sehingga kereta cepat ada pada saat diperlukan oleh masyarakat, memastikan waktu keberangkatan dan kedatangan harus tepat waktu, no tolerance for delay, melakukan kampanye di media cetak dan elektronik terhadap mutu layanan yang prima yang telah dilakukan oleh kereta cepat, memberikan kemudahan dalam hal pelayanan tiket secara online maupun fisik, dan menyediakan fasilitas park and ride yang memadai untuk memudahkan mobilitas Penumpang.

Strategi pemasaran akan dilakukan dalam dua jalur paralel; yaitu melalui pembentukan minat pasar dengan mengedepankan inovasi dari "business/industrial clustering" sebagai titik tumpu branding dari masing-masing kawasan, dimana kerjasama dengan pihak multinasional berjalan serasi dengan pembentukan kerjasama pelaku usaha baik UKM maupun yang sudah mapan di dalam negeri.

Wawasan inkubasi dan adanya program insentif yang fokus pada pengembangan dan penguatan dunia usaha ini menjadi bagian dari upaya "pull marketing" di berbagai level. Selain itu outlet-outlet pemasaran yang sudah piawai dalam melakukan strategi "push marketing" akan menarik minat pasar dengan program-program insentif yang sesuai dengan kondisi pasar properti termasuk kemudahan dari pendanaan dan pelaksanaan pembelian dari produk properti yang tersedia.

Pihak-pihak yang akan dikerjasamakan oleh KCIC akan diarahkan untuk strategi pemasaran yang terpadu di atas dengan memperhatikan dinamika pasar yang ada dan tetap mengusung komitmen terhadap adanya manfaat peningkatan kualitas hidup publik dan masyarakat di sekitarnya.

Kajian atas Kesinambungan Proyek

HSR Jakarta Bandung didisain dengan menggunakan spesifikasi teknis yang cukup tinggi, diantaranya disain kecepatan maksimum 350 km/jam. Hal ini dilakukan dengan pertimbangan apabila proyek ini dilanjutkan ke Surabaya tidak akan melakukan investasi lagi untuk dapat menyesuaikan disain kecepatan tersebut. Hal ini dilakukan juga terhadap infrastruktur Prasarana dan Sarana yang akan diinvestasikan seperti station building, signaling, communication, power dan EMU.

TOD akan menggunakan rencana pengembangan yang detail dengan hasil akhir yaitu memberikan rekomendasi perencanaan wilayah dan perancangan kawasan yang terdampak kepada stasiun Kereta Cepat ini. Perencanaan wilayah dan kawasan ini akan selalu mengedepankan strategi yang ramah lingkungan dan berkelanjutan/ berkesinambungan, sehingga pengembangan dari TOD ini akan didukung oleh Pemerintah daerah setempat.

Program TOD menjadi titik tumpu kesinambungan dari program transportasi publik dan juga sebaliknya. Sinergi dua arah ini membentuk siklus kekuatan ekonomi internal dari manajemen pengelolaan program terpadu yang kemudian bisa menjadi modul untuk pengembangan koridor ekonomi lainnya. Model program terpadu antara transportasi publik dan pengadaan titik roda ekonomi di beberapa lokasi sepanjang koridor ini memperhatikan beberapa aspek "Sustainability" yang pada intinya mengacu pada strategi "profit with purpose"; yaitu mendapatkan keuntungan dengan melakukan pendukungan program yang bernilai sosial, budaya dan lingkungan. Pengejawantahan dari strategi ini dilakukan dalam berbagai bentukan yaitu dalam strategi membentuk kerjasama pendanaan, pengembangan dan pengelolaan kawasan terpadu.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil analisis data tes pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol menunjukkan bahwa strategi kooperatif Jigsaw terbukti lebih efektif dipakai dalam pembelajaran komputer

Gambar 4.26 membuat rencana pemecahan masalah S1 Berdasarkan hasil tes kemampuan pemecahan masalah pada indikator melakukan rencana/perhitungan, S1 pada soal nomor 1

Struktur Dangke terbaik adalah pada pemanasan 75 o C dengan konsentrasi getah pepaya 0,5%, dengan struktur Dangke yang kompak dan kandungan protein 17,94%, lemak

Tujun penelitin ini adalah mengetahui bagaimana framing yng dilakukan oleh media cetak harian suara merdeka dan harian radar semarang dalam melakukan pembingkian

Pada bulan Juni 2015, ketika memasuki musim kemarau hingga akhir bulan Oktober 2015, rata- rata kedalaman muka air tanah di lokasi pengamatan sumur-2 tercatat 2,89m, dengan

Mahasiswa yang dapat mengikuti Blok Kegawatdaruratan Dan Keselamatan Pasien ini adalah mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Andalas Angkatan 2011 yang berkaitan

Dalam hal penjualan kembali Unit Penyertaan REKSA DANA BNP PARIBAS PESONA dilakukan oleh Pemegang Unit Penyertaan melalui media elektronik, maka Formulir Penjualan Kembali

Perubahan Lampiran Keputusan Kuasa Pengguna Anggaran Nomor; Un.01/KPA/241/2019 Tentang Honorarium Pembimbing Skripsi, Penguji Skripsi, dan Pembimbing Seminar Hasil Penelitian Skripsi