• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jogjakarta, 30 Maret 1961

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Jogjakarta, 30 Maret 1961"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Jogjakarta, 30 Maret 1961

LEMBARAN DAERAH

DAERAH ISTIMEWA JOGJAKARTA

(Berita Resmi Daerah Daerah Istimewa Jogjakarta)

Seri B. No. 6 Tahun 1961

PERATURAN DAERAH DAERAH SWATANTRA TINGKAT II SLEMAN

No. 1/1959

Tentang: Pajak Anjing

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH DAERAH SWATANTRA TINGKAT II SLEMAN

Menimbang : Perlu diadakan peraturan tentang pajak anjing.

Mengingat : 1. Bahwa pajak anjing yang diatur dalam Staatsblad No. 283 tahun 1906 dan diubah dalam Staatsblad No. 430 tahun 1930 dan dalam Staatsblad No. 140 tahun 1931 tidak sesuai lagi dengan keadaan.

2. Undang-undang No. 15 tahun 1950.

3. Surat Keputusan Dewan Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Jogjakarta No. 186/1956.

4. Undang-undang No. 1 tahun 1957 sebagaimana sejak itu telah diubah. 5. Undang-undang Darurat No. 11 tahun 1957.

Menimbang : Pembicaraan dalam sidangnya pada tanggal: 18 dan 24 Maret 1959.

MEMUTUSKAN

(2)

Seri B No. 6 Lembaran Daerah Daerah Istimewa Jogjakarta Th. 1961

Ketentuan Umum

Pasal 1

(1) Setiap orang yang memelihara anjing ditempat tinggalnya dalam daerah Daerah Swatantra Tingkat II Sleman untuk selamanya atau buat sementara waktu, diwajibkan membayar pajak anjing.

(2) Yang dimaksud dengan memelihara anjing ialah: a. pemilik sendiri

b. mereka yang disuruh menyimpan atau memelihara.

(3) Anjing yang berada di halaman atau tempat dalam lingkungan perusahaan, tempat pekerjaan atau sebagainya, dipertanggungjawabkan pada masing-masing pengusaha, kecuali jika anjing itu hanya dengan tiba-tiba saja berada di tempat itu.

(4) Jika terdapat kebimbangan dalam menetapkan pemerlihara anjing itu maka Dewan Pemerintah Daerah yang menetapkan.

BAB II TAHUN PAJAK

Pasal 2

(1) Tahun pajak ialah tahun almanak.

(2) Pajak itu berlaku untuk satu tahun dari tanggal 1 Januari sampai 31 Desember. (3) Pajak harus dibayar untuk satu tahun penuh.

BAB III TARIP PAJAK

Pasal 3

Besarnya pajak tiap tahun adalah:

a. untuk golongan I (anjing yang ber-ras dan dirawat baik): Rp. 10,-

b. untuk golongan II (anjing yang ber-ras dan dirawat kurang baik): Rp. 3,50. BAB IV

PEMBAYARAN DAN TANDA PEMBAYARAN PAJAK Pasal 4

Anjing yang belum keluar gigi-giginya atau anjing yang belum berumur lima bulan dibebaskan dari wajib membayar pajak .

(3)

Seri B No. 6 Lembaran Daerah Daerah Istimewa Jogjakarta Th. 1961

Pasal 5

(1) Jaiak dijumlah anjing bertambah sebelum menginjak tahun pajak baru, si pemelihara tidak diwajibkan membayar pajaknya, asal penning dan tanda pembayaran pajak yang dibayar oleh pemelihara lama masih ada.

(2) Tentang hal tersebut dalam ayat (1) pemelihara baru diwajibkan melaporkan di Kantor Pemerintah Daerah DAerah Swatantra Tingkat II Sleman bagian Keuangan dengan membawa tanda pembayaran pajak selambat-lambatnya 7 hari sesudah bertambahnya anjing.

Pasal 6

(1) Barang siapa pada tanggal 1 Desember sesuatu tahun telah menjadi pemelihara anjing, diharuskan melaporkan anjingnya sebelum tgl. 15 Desember pada Kantor Pemerintah Daerah Daerah Swatantra Tingkat II Sleman bagian Keuangan atau pegawai yang ditunjuk oleh Dewan Pemerintah Daerah.

(2) Jika dalam tahun pajak ada pemelihara anjing baru, atau pemelihara bertambah jumlah anjingnya, mereka wajib melaporkan pada Dewan Pemerintah Daerah tersebut ayat (1) dalam tempo 15 hari.

(3) Pelaporan ini dikerjakan dengan memasukkan surat pemberi tahuan rangkap dua yang telah disediakan. Surat pemberi tahuan modelnya ditetapkan oleh Dewan Pemerintah Daerah.

(4) Mereka yang diwajibkan membayar pajak diharuskan menjawab semua pertanyaan yang termuat dalam surat pemberi tahuan dengan sebenar-benarnya dan dikuatkan dengan tanda tangan.

(5) Untuk mereka yang tidak dapat menulis, laporan itu diberikan dengan lisan, sedang surat pemberitahuan diisi oleh pegawai Kantor Pemerintah Daerah Swatantra Tingkat II Sleman bagian Keuangan. Pegawai tersebut setelah mengisi lalu dibacakan kembali pada pelapor dan sesudah selesai dengan perubahan dimana perlu, lalu dibubuhi tanda cap ibu jari kiri oleh pelapor dan dikuatkan dengan tanda tangan oleh pegawai tersebut serta dibubuhi tanda cap dinas.

(6) Pajak dibayar waktu mengerjakan pelaporan tersebut di atas, untuk pembelajaran ini diberi surat tanda pembayaran oleh Dewan Pemerintah Daerah.

(4)

Seri B No. 6 Lembaran Daerah Daerah Istimewa Jogjakarta Th. 1961

Pasal 7

(1) Dewan Pemerintah Daerah berhak menetapkan pajak yang harus dibya oleh pemelihara anjing yang:

a. mengerjakan pelaporan liwat waktu seperti diatur oleh pasal 5 ayat (1) dan (2). b. melaporkan yang tidak sebenarnya.

c. perlunasan pajak tidak cocok dengan apa yang tersebut dalam pasal 6 ayat (6).

(2) Dengan tidak mengurangi penetapan sebagaimana tersebut dalam ayat (1), maka jumlah pajak tersebut ditambah dengan 25% (dua puluh lima persen).

Pasal 8

(1) Penetapan pajak (aanslag) yang ditentukan menurut pasal 6 dimasukkan dalam kohir atas nama pemelihara anjing yang berkepentingan.

(2) Setelah kohir diberikan kepada yang berkepentingan dan ternyata ada kesalahan dalam tulisan/perhitungan, maka yang berhak merubah tulisan/perhitungan adalah Dewan Pemerintah Daerah.

(3) Setelah kohir itu ditetapkan, maka dalam waktu 8 hari kepada pemelihara anjing yang berkepentingan diberikan surat penetapan pajak.

Pasal 9

JIka pajak yang dibebankan itu tidak dibayar lunas dalam tempo 14 hari dihitung mulai waktu penetapan pajak itu diterimakan, maka dikenakan denda sebanyak 10% (sepuluh persen) dari jumlah pajak yang telah ditetapkan.

Pasal 10

(1) Setelah pemelihara anjing itu membayar pajak, maka untuk tiap anjing yang telah dibayar pajaknya, diberikan sebuah tanda dari logam (penning).

(2) Dalam tanda logam (penning) ini disebutkan athun pajak, nomor ururt dan perkataan: Dewan Swatantra Tingkat II Sleman.

(3) Tanda logam (penning) tersebut, contohnya/modelnya ditetapkan oleh Dewan Pemerintah Daerah Swatantra Tingkat II Sleman.

(5)

Seri B No. 6 Lembaran Daerah Daerah Istimewa Jogjakarta Th. 1961

(1) Pemerlihara anjing harus menjaga supaya tanda logan (penning) seperti dimaksud dalam pasal 9 senantiasa melekat pada leher anjingnya.

(2) Tanda logam (penning) yang berlaku untuk tahun pajak yang telah lampau harus dikembalikan kapada Kantor Daerah Swatantra Tingkat II Sleman bagian Keuangan atau boleh tidak dikembalikan dengan membayar ganti harag penning sebanyak Rp. 3,50. (3) Jika tanda logam (penning) yang dikembalikan itu tidak cocok dengan yang dimaksudkan

dengan ayat (2), maka banyaknya pajak yang telah dibebankan itu ditambah dengan Rp. 2,50 (Dua 50/100 rupiah) tiap-tiap anjing.

(4) Bilamana dalam tahu pajak, tanda logamnya (penningnya) hilang, maka dapat diberi tanda logam (penning) baru dengan membayar Rp. 3,50 (Tiga 50/100 rupaih).

Pasal 12

Pemelihara anjing dilarang menaruh tanda logam (penning) itu pada anjing selain ajing yang telah dilaporkan.

BAB V Pasal 13

Pelanggaran atas larangan-larangan tersebut dalam pasal 6 ayat (1), (2) dan (4), pasal 11 ayat (1), pasal 12 dihukum kurungan selama-lamanya 10 hari atau denda sebanyak-banyaknya Rp. 100,- (Seratus rupiah).

Pasal 14

Yang dapat tugas mengamat-amati terselenggaranya peraturan ini ialah Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Pertanian, Kehewanan dan Pasar.

Pasal 15

(1) Anjing yang tidak memakai tanda logam (penning) yang sahm dapat ditangkap oleh mereka yang tersebut dalam pasal 14 atau oleh orang yang dapat perintah dari mereka.

(2) Anjing yang ditangkap menurut ayat (1) dapat dikembalikan dengan percuma dalam keadaan lain, jika pajaknya telah dibayar lunas, dapat diminta kembali dengan

(6)

Seri B No. 6 Lembaran Daerah Daerah Istimewa Jogjakarta Th. 1961

membayar uang kerugian guna memelihara buat tiap-tiap anjing untuk perawatan sehari semalam menurut keputusan Dewan Pemerintah Daerah.

(3) JIka setelah 7 hari dari saat penangkapannya anjing itu tidak ada yang minta kembali, atau kalau tidak ternyata, bahwa yang minta kembali itu pemelihara anjing sendiri atau yang dikuasakan, maka anjing itu dapat dibunuh.

(4) Untuk anjing yang dibuhun atau luka-luka sebagai akibat menjalankan peraturan ini, tidak diadakan pembayaran kerugian.

Pasal 16

Peraturan ini mulai berlaku sejak hari pengundangannya dan berlaku surut sampai dengan tanggal 24 Maret 1959.

Ditetapkan di Daerah Swatantra Tingkat II

Sleman tanggal, 24 Maret 1959 Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Daerah Swatantra Tingkat II

Sleman

Ketua:

SALIP

Berdasarkan pasal 19 ayat (5) Undang-undang Darurat No. 11/1957 jo. Undang-undang No. I/1960, diundangkan di dalam “Lembarab Daerah Daerah Istimewa Jogjakarta” pada tanggal 30 Maret 1961.

(7)

Seri B No. 6 Lembaran Daerah Daerah Istimewa Jogjakarta Th. 1961

(Lembaran Daerah Daerah Istimewa Jogjakarta Seri B No. 6 Tahun 1961).

Bupati Kepala Daerah Sleman,

(8)

Seri B No. 6 Lembaran Daerah Daerah Istimewa Jogjakarta Th. 1961

MEMORI PENJELASAN MENGENAI: PERATURAN DAERAH DAERAH SWATANTRA

TINGKAT II SLEMAN No. 1/1959

Tentang: Pajak Anjing

UMUM:

Suatu masalah yang penting bagi penyempurnaan Pemerintah Otonom ialah selain mengkonsolidasi urusan-urusan yang telah diserahkan, lebih-lebih lagi menuju ke arah selfsupporting.

Untuk menuju ke arah selfsupporting perlu berusaha sekuat-kuatnya menambah penghasilan baik dengan jalan memungut retribusi, bea, pajak maupun mrndirikan perusahaan-perusahaan dan effectief dalam menggunakan uang.

Peraturan Daerah tentang Pajak Anjing terutama diadakan karena:

(1) Ada dasar hukumnya ialah baik Surat Keputusan D.P.D. D. Istimewa Jogjakarta No. 186/1956 maupun Undang-undang dan Peraturan-Peraturan lain yang mengenai hal itu. (2) Menambah penghasilan.

(3) Mendidik penduduk supaya memelihara anjingnya, sehingga bertindak preventif terhadap berjangkitnya Rabies.

(4) Menyempurnakan Staatsblad-staatsblad yang ternyata tidak sesuai lagi, umpamanya tentang uang masih memakai koers uang asing, pelanggaran dan hukuman dll.

(5) Mengisi kekosongan hukum bagi Daerah Swatantra Tingkat II Sleman.

PENJELASAN PASAL DEMI PASAL

Pasal 1: 1. Perlu dijelaskan siapalah pemelihara anjing itu hingga memudahkan penarikan pajak.

2. Karena kadang-kadang pemilik sendiri meninggalkan tempat kelahirannya umpamanya ke Sumatera, maka dia dapat menyuruh menyimpan atau memelihara anjingnya kepada orang lain yang nantinya akan bertanggung jawab kepada anjingnya.

Ayat 3 dan 4 sudah jelas.

Pasal 2: Sudah jelas

Pasal 3: Mengingat perbedaan ras dan kemampuan pemilik anjing disamping itu seekor anjing banyak berfungsi sebagai teman atau penjaga kemanan maka perlu

(9)

Seri B No. 6 Lembaran Daerah Daerah Istimewa Jogjakarta Th. 1961

diadakan perbedaan tarif pajak sehingga tidak memberatkan beban rakyat tetapi juga tidak membebaskan rakyat dari pajak demi perongkosan Pemerintah.

Anjing yang ber-ras, misalnya herder, bulldog, poedel, sedang yang tidak termasuk ketentuan a. semua termasuk ketentuan b. umpamanya:anjing kampong, blasteran, dll.

Pasal 4: Meskipun ada ketentuan bahwa pemilik anjing yang anjingnya belum keluar gigi taringnya atau belum berumur 5 bulan dibebaskan dari wajib membayar pajak, tetapi pemilik itu dapat membayar pajak (tidak wajib), tidak lain mengingat efficiency waktu, jarak jauh dan mungkin tidak tahun kapan keluar gigi taringnya.

Dengan ini tercegah kedaluwasanya pembelian penning.

Pasal 5: Sudah jelas.

Pasal 6: Penjelasan terhadap ayat-ayat yang terdapat dalam pasal ini tidak lain bermaksud melancarkan jalannya administrasi registrasi anjing sedang pemilik yang tidak dapat menulis dapat ditolong supaya tidak canggung dalam memberikan laporan.

Pasal 7: Pasal ini bersifat sebagai tambahan pajak atau semacam denda atau keteledoran pemilik.

Pasal 8: Sudah jelas.

Pasal 9: Sudah jelas.

Pasal 10: Sudah jelas.

Pasal 11: 1. Untuk menjaga suapya penning tidak hilang maka D.P.D. dapat menyediakan ikat leher dari kulit atau bahan lainnya yang kuat dengan pengertian nantinya dijual kepada pemilik anjinng.

2. Ayat ini menjaga jangan sampai Pemerintah rugi dan ada pemalsuan. Juga ayat 3.

4. Sudah jelas.

Pasal 12: Perlu ditegaskan tentang larangan ini supaya jangan sampai terjadi penyalahgunaan dalam membeli duplicaat.

Sebab dapat terjadi seorang pemilik anjing ber-ras baik yang mempunyai 5 anjing hanya sekali membayar Rp. 10,- kemudian anjing yang empat lainnya hanya membeli seharga penning karena dengan alasan hilang.

(10)

Seri B No. 6 Lembaran Daerah Daerah Istimewa Jogjakarta Th. 1961

Pasal 13: Sudah jelas.

Pasal 14: Pembebanan pengamatan terselanggaranya peraturan ini diletakkan kepada Kapal Dinas P.U. karena pada umumnya anjing-anjing itu berkeliaran disepanjang jalan, kedua kepada Kepala Dinas pertanian, karena kalau tidak berada di jalan-jalan dapat juga diladang atau disawah, ketiga kepada Kepala Dinas Kehewanan, kalau ini memang sudah wajar dan keempat Kepala Dinas Pasar sebab anjing-anjing kebanyakan cari makan dipasar.

Pasal 15: 1. Anjing yang dimaksud dalam ayat 1 ini umpamanya berada di jalan, tanah lapang, alun-alun, depan rumah dll.

2. Karena Pemerintah terpaksa mengeluarkan ongkos untuk perawatan anjing yang ditangkapnya maka sudah selayaknya pemilik anjing wajib membayar ganti ongkos pemeliharaan anjingnya.

3. Saat/lama waktu menahan anjing ialah 7 hari tidak lain mengingat jarak jauh antara pemilik anjing dan tempat penahan anjing, umpamanya, Minggir dan Ambarrukmo selain itu pemelihara anjing tidak punya kendaraan sepeda atau lainnya sehingga waktu 7 hari itu cukup lama bagi pemilik untuk mencari kemana dia harus mencarinya.

Pengertian dapat dibunuh itu cukup luas, ini berarti dapat juga tidak dibunuh umpamanya dijual, dapat juga dibunuh dengan ditembak atau diberikan kepada binatang buas (macan,singa) sebagai bahan makan, atau diberikan kepada orang yang sanggup memelihara dengan baik dengan membayar penggantian perongkosan pemeliharaan.

4. Sudah jelas.

Referensi

Dokumen terkait

Nilai F hitung 66,471 > F tabel 2,68 yang artinya semua variabel independen (keputusan investasi, kebijakan deviden, kebjikan hutang dan profitabilitas) dalam

Individu menyadari perasaan diri sendiri dan melibatkan kesadaran tersebut dalam membuat respon yang tepat kepada orang lain.

Menurut psikologi, remaja adalah suatu periode transisi dari masa awal anak anak hingga masa awal dewasa, yang dimasuki pada usia kira kira 10 hingga 12 tahun dan berakhir pada usia

Penelitian bertujuan untuk mengetahui : (1) Hubungan yang positif dan signifikan antara pemanfaatan media video dengan prestasi belajar Sosiologi siswa kelas X IPS

Karakteristik, Potensi dan Teknologi Pengelolaan Tanah Ultisol Untuk Pengembangan Pertanian Lahan Kering di Indonesia.. Jurnal

SYARAH MULKAN PARINDURI : Kajian sifat fisika tanah ultisol menggunakan pembenah kompos bertanaman pakcoy (Brassica rapa L.) dengan tingkat pemberian air berbeda, dibimbing

- Untuk Mengubah SQUEL dipasang angka berapa kita bisa tekan tombol SET kanan atas sampai menemukan SIMBOL ( T SQL ) diatas dan angka dibawahnya,itu berarti

RRI diharapkan memiliki alat ukur pendengar tidak hanya yang aktif namun juga yang pasif, sehingga dalam proses share program, akan lebih memudahkan RRI