TEKNIK MUTASI DALAM
PEMULIAAN TANAMAN
Peningkatan kualitas (daya hasil)
Ketahanan terhadap cekaman biotik (penyakit)
/abiotik (kekeringan, lahan masam, kandungan
garam tinggi,
Suhu tinggi, suhu rendah)
Kualitas ( umur panen, tinggi tanaman, warna,
ukuran, bentuk , aroma dll)
Pemuliaan tanaman
Introduksi
Seleksi
Hibridisasi
Mutasi
Bioteknologi
Pemuliaan tanaman: kegiatan
memperbaiki mutu genetik agar
diperoleh tanaman yang lebih
bermanfaat dan kualitasnya lebih baik
dengan cara mengubah susunan genetik
tanaman
Peningkatan variasi genetik
Mengapa harus mempelajari MUTASI?
Mutasi merupakan sumber keragaman yang penting bagi
Pemuliaan Tanaman. (Sumber dari seluruh materi
pemuliaan berasal dari mutasi, baik yang terjadi pada
cultivar modern,
landrace
, maupun tanaman liar dan pada
spesies liar).
Untuk memahami cara kerja dari suatu gen. Efek suatu
gen diketahui bila terjadi mutasi yang menyebabkan gen
tersebut tidak aktif.
Mutasi didefenisikan sebagai perubahan
mewaris dalam bahan genetik yang tidak
disebabkan oleh rekombinasi atau segregasi.
Perubahan bisa pada level DNA, kromosom
atau set kromosom.
Mutasi
: Perubahan materi genetik pada sel yang
dapat diwariskan.
Mutan:
Suatu variasi fenotipik yang disebabkan
oleh suatu mutasi
Tersedianya keragaman genetik yang luas
sebagai bahan seleksi dan persilangan
MUTASI
Mutasi : perubahan pada
materi genetik suatu makluk
hidup yang terjadi secara
tiba-tiba dan secara acak, serta
diwariskan
Mutasi :
Genetik
(diturunkan)
Epigenetik
(perubahan pada
fenotipe) sehingga dapat
Negara Asia, Eropa dan Amerika:
menghasilkan varietas baru paling
banyak, diikuti India, Rusia, Belanda,
Amerika dan Jepang
Pemuliaan melalui mutasi:
telah menghasilkan berbagai
varietas unggul komersial
MUTASI
Secara alami sangat lambat
Mutasi buatan
MUTAGEN
Kimia
:
Golongan alkyl: Kolkisin, Ethylamine, EMS, dan d ESFisika
:
sinar x, sinar gamma, sinar beta (ion beam), neutron dllPemicu terjadinya mutasi
Dosis radiasi: dosis radiasi di ukur dalam satuan Gray (Gy),
1 Gy = 0,10 krad yakni 1 J energi per kilo gram iradiasi yang dihasilkan.
LD 50: dosis yang menyebabkan
kematian 50% dari populasi yang di
radiasi
LD50
LD-50
Nilai LD
50 :salah satu parameter yang
digunakan untuk mengukur tingkat
sensivitas suatu jaringan terhadap radiasi,
atau dikenal dengan istilah
radiosensivitas
.meningkatkan keragaman genetik
yang tinggi
Peluang besar untuk melakukan seleksi
sesuai karakter yg diinginkan dari populasi
yang dihasilkan
Dapat menimbulkan sifat-sifat baru
K
euntungan
Perlakuan
Mutasi
Dapat menimbulkan sifat-sifat baru
Lebih efektif untuk perbaikan
beberapa sifat baru saja
Perubahan gen bersifat acak
Perubahan sifat bukan yang dikehendaki
Tidak dapat digunakan untuk memperbaiki karakter agronomi
yang kompleks
K
elemahan
Perlakuan
Mutasi
Eksplan/bahan
yang dapat
digunakan
Benih/biji, stek pucuk,
kalus, supensi sel,
protoplas
Sifat dasar
mutasi
Mutasi genom: perubahan jumlah kromosom (polyploid, haploid, dan euploid)
Mutasi di luar inti sel: mutasi yang terjadi di luar sitoplasma
Mutasi kromosom: tidak merubah jumlah - struktur arrangement ( translokasi,
inversi, duplikasi, defisiensi) - gene mutation
Penggandaan Kromosom terjadi
akibat kegagalan pembelahan
MITOSIS
Keragaman
genetik
Mutasi
gen
Mutasi
kromosom
Mutasi struktur kromosom
a. Delesi
: a b c d e f
a c d e f
b. Duplikasi
: a b c d e f
a b b c d e f
c. Inversi
: a b c d e f
a e d c b f
d. Translokasi : a b c d e f
a b c d j k
g h I j k
g h I e f
Kromosom Bawang Merah Setelah Perlakuan
Kolkisin. Setelah Terjadi Penggandaan Kromosom
(A); Kromosom Belum Mengganda (B)
A
B
BUNGA MUTAN
ANYELIR
24.1, 20, M1V1-1 24.1, 20, M1V2.2-1 24.1 ASLI 24.1,20,M1V2.2-9 24.1, 50, M1V2.2-10Variasi Mahkota Buah
Pemanfaatan
Teknik Mutasi
Perubahan jumlah kromosom (Poliploid)
:
1. Polyploidi Euploid :
Simbol
Euploids
Somatic (2n)
x
monoploid
(ABC)
2x
diploid
(ABC) (ABC)
3x
triploid
(ABC) (ABC) (ABC)
4x
autotetraploid
(ABC) (ABC) (ABC) (ABC)
2x + 2x’
allotetraploid
(ABC) (ABC) (DEF)(DEF
2. Polyploidi Aneuploidy (terjadi selama pembelahan)
Simbol
Aneuploid
Somatic (2n)
2x – 2
(nullisomic)
(AB)(AB)
2x – 1
(monosomic)
(ABC)(AB)
2x + 1
(trisomic)
(ABC)(ABC)(A)
2x + 1 + 1 (double trisomic)
(AB)(AC)
2x + 2
(tetrasomic)
(ABC)(ABC)(A)(A)
2x +1 -1
(trisomic-monosomic)
(ABC)(AB)(A)
Nullisomic kehilangan sepasang kromosom
Monosomic kehilangan sebuah kromosom
Trisomic penambahan sebuah kromosom
Contoh Autopolilpoid Dan Triploid Pada
Pembentukan Semangka Tanpa Biji
Galur murni diploid 2X Selanjutnya digunakan sebagai sumber TETUA betina Selanjutnya digunakan sebagai sumber POLEN jantan
Galur murni tetraploid hasil perlakuan kolkisin 4X 3X 2X 3X Cara penanaman 4X X 2X benih triploid (3X) 2X X 4X steril •Selfing untuk pemeliharaan •Selfing untuk pemeliharaan
Semangka Tetraploid (AAAA) 4x= 44 Semangka Diploid (AA) 2x= 22 Semangka Triploid (AAA) 3x= 33 (Tidak berbiji)
x
Penggandaan Kromosom
B
enih Semangka Non Biji4X 2X
3X
Contoh poliploid yang didomestikasi
Triploid:
pisang, semangka dan apel.
Tetraploid:
kapas, brassica, gandum durum,
kentang dan tembakau.
Hexaploid:
gandum roti, oat, triticale dan
krisantemum
CROP
Karakter baru yang dihasilkan
Apel
Masak lebih awal, warna buah menjadi lebih merah,
ukuran tanaman menjadi lebih pendek
Pisang
Toleran
Fusarium oxysporum
F.sp.cubense ras 4,
ukuran buah lebih besar
Jeruk
Tanpa biji, warna buah menjadi merah dan lebih berair,
resisten terhadap
Xanthomonas ctril
, resisten terhadap
Tristeza virus hitam
Nenas
Duri berkurang, toleran kekeringan
Plum
Berbunga lebih awal
Pepaya
Tanaman menjadi lebih pendek
Kurma
Resisten terhadap penyakit
Jambu biji
Biji berkurang, bentuk buah berubah
Strawbery
Daun menjadi lebih kecil, buah lebih panjang dan
resistant terhadap
Phytophthora cactorum
Perubahan sifat karena pengaruh mutasi
antara lain:
Perubahan
karakter
Jumlah mutan
Warna bunga
417
Bentuk bunga
31
Bentuk tanaman
25
Warna daun
13
Daun varigata
9
Tipe ornamen
9
Bentuk daun
7
Masak lebih awal
6
Tumbuh lebih
cepat
5
Lebih pendek
4
Tipe bunga
3
Karakter lain
27
Karakter baru
pada mutan
tanaman hias
Induksi mutasi kombinasi dengan
kultur
in vitro
Keragaman somaklonal: keragaman genetik
yang terjadi di dalam tanaman yang dihasilkan
dari sel somatik (daun, akar, kalus, meristem)
maupun sel gamet.
Perubahan genetik : (1) penggandaan jumlah
kromosom, (2) perubahan struktur kromosom, (3)
pindah silang somatik atau perubahan sister
kromatid, (4) amplifikasi dan delesi gen, (5)
partikel loncat, dan (6) perubahan kariotip.
Faktor yang mempengaruhi
Sumber eksplan
, komposisi medium dan lamanya
periode kultur
Zat pengatur tumbuh auksin seperti 2,4-D ( 2,4 D
merupakan ZPT paling banyak menimbulkan
perubahan genetik)
serta faktor lain seperti umur eksplan, jumlah sub
kultur, lingkungan kultur, senyawa kimia yang
SELEKSI POPULASI HASIL KERAGAMAN SOMAKLONAL
POPULASI HASIL
INDUKSI MUTASI
KEGIATAN
YANG PENTING
Seleksi IN VITRO
Aplikasi dalam kultur
in vitro
telah dikembangkan teknik
seleksi
in vitro
untuk meningkatkan keragaman genetik
tanaman
Untuk kekeringan
Poly Etilen Glicol (PEG)
Untuk lahan masam
Al dan PH rendah
Ketahanan
Jenis tanaman
Keracunan aluminium
Kedelai, tomat, carnation
Fusarium spp
Pisang, panili, abaka,
kacang tanah
Klorosulfuran dan
Imidazilinone
Jagung
Helminthosporium
sativum
Skema umum pemuliaan melalui mutasi
Generasi Karakterisasi
M0 Biji, polen, organ vegetatif, kalus atau meristem yang telah diberi perlakuan mutagenfisika (radiasi) atau kimia
M1 (M1V1) Tanaman ditumbuhkan dari biji (M1) atau propagul vegetatif (M1V1)
M2 (M1V2) Populasi tanaman yang ditumbuhkan dari biji (M2) atau organ vegetatif (M1V2) yang dipanen dari M1 atau masing-masing M1V1.
Seleksi dari mutan yang diinginkan dimulai dari generasi ini atau kemudian
(M3-M8)
(M1V3-M1V8)
Seleksi lanjutan, konfirmasi genetik, multiplikasi dan uji stabilitas hasil di lapangan dari galur mutan
2-3 Generasi berikutnya
Analisa komparatif dari galur mutan pada tahun-tahun yang berbeda dan pada lokasi yang berbeda 2-3 Generasi
berikutnya
Berbagai perubahan sifat akibat variasi
somaklonal
Jenis tanaman Sifat baru yang dihasilkan
Pisang tahan Fusarium
Kentang Resisten terhadap Fusarium oxysporum dan Phytophtora infestans
Jagung Resisten terhadap Helmintosporium maydis Gandum Resisten terhadap Helmintosporium
Toleran panas/kekeringan Padi Tahan penyakit Blas
Menjadi lebih pendek, resisten terhadap genangan, produksi lebih tinggi dan toleran garam tinggi
Sukses Variasi Somaklonal
Padi toleran kadar garam tinggi
Pisang tahan Fusarium kanan, dari mutasi tetua rentan
Tanaman hasil variasi somaklonal yang
telah dilepas
Tanamaan Sifat baru Nama Kutivar
Barley Produksi meningkat dan resisten Downey
mildew
AC Malone
Wheat Perbaikan karakter agronomi dan produksi Hezu 8
Kentang Menghambat pencoklatan White baron
Tomat Resisten terhadap Fusarium DNAP 17
Padi Resisten terhadap Picularia (blas) dan rasa lebih enak
DAMA
Tebu Resisten terhadap penyakit dan rendemen gula lebih tinggi dan umur genjah
ONO Co 94012
Pisang Resiten Fusarium dan produksi buah lebih tinggi
Tai-Chiao No-1 Formusa
Amarilis Warna merah dan kuning dalam satu bunga Surya kiran (IARI)