DIREKTORAT _lENDERAL SUMBER DAYA DAN PERANGKAT POS DAN INFORMATIKA
-
m~~
~
m~~~?+~~
?~~~~~
)1. Medan Merdeka Barat 17 Telp.: 021-3835931 3835939 Fax. : 021-3860746 3860754 3844036 wviw.depkominfo.g( ·. id wwvi.postel.gn.id KOMINFO Jaka1ta 10110
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL SUMBER DAYA DAN PERANGKAT POS DAN INFORMATIKA
NOMOR: 214 /DIRJEN/2011 TENTANG
PERSYARATAN TEKNIS ALAT DAN PERANGKAT TELEKOMUNIKASI BASE STATION DAN ANTENA UNTUK KEPERLUAN LAYANAN PITA LEBAR NIRKABEL (WIRELESS BROADBAN'DJ BERBASIS NETRAL TEKNOLOGI PADA
PITA FREKUENSI RADIO 2.3 GHz
Menimbang
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
DIREKTUR JENDERAL SUMBER DAYA DAN PERANGKAT POS DAN INFORMATIKA,
a. bahwa sesuai ketentuan dalam Pasal 5 ayat (1) huruf c Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor: 19/PERJM.KOMINF0/09/2011 tentang Penggunaan Pita Frekuensi Radio 2.3 GHz Untuk Keperluan Layanan Pita Lebar Nirkabel (Wireless Broadband) Berbasis Netral Teknologi, setiap pengoperasian teknologi yang menggunakan pita frekuensi radio 2.3 GHz untuk layanan pita lebar nirkabel (wireless broadband) berbasis netral teknologi wajib memenuhi persyaratan teknis alat dan perangkat telekomunikasi;
b. bahwa Keputusan Menteri Perhubungan Nomor: KM. 3 Tahun 2001 tentang Persyaratan Teknis Alat dan Perangkat Telekomunikasi mengatur bahwa setiap alat dan perangkat telekomunikasi wajib memenuhi persyaratan teknis;
c. bahwa sesuai ketentuan dalam Pasal 2 ayat (1) Menteri Komunikasi dan Informatika 29/PER/M.KOMINF0/09/2008 tentang Sertifikasi Perangkat Telekomunikasi, setiap alat dan
Peraturan Nomor: Alat dan perangkat telekomunikasi yang dibuat, dirakit, dimasukkan untuk diperdagangkan danjatau digunakan di wilayah Negara Republik Indonesia wajib memenuhi persyaratan teknis;
Mengingat
d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagamana dimaksud huruf dalam a, huruf b, dan huruf c , perlu menetapkan Peraturan Direktur Jenderal Sumber Daya dan PerangkatPos dan Informatika tentang Persyaratan Teknis Alat dan Perangkat Telekomunikasi Base Station dan Antena Untuk Keperluan Layanan Pita Lebar Nirkabel (Wireless Broadband) Berbasis Netral Teknologi Pada Pita Frekuensi Radio 2.3 GHz;
1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 154, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3881);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 52 Tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Telekomunikasi (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 107, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3980); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2000 tentang
Penggunaan Spektrum Frekuensi Radio dan Orbit Satelit (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3981);
4. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara; 5. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2010
tentang Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas, dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 67 Tahun 2010; 6. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM. 3 Tahun 2001
tentang Persyaratan Teknis Alat dan Perangkat Telekomunikasi; 7. Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor:
03/P/M.Kominfo/5/2005 tentang Penyesuaian Kata Sebutan Pada Beberapa Keputusan/Peraturan Menteri Perhubungan yang mengatur Materi Muatan Khusus di Bidang Pos dan Telekomunikasi;
8. Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor: 29 /PER/M.KOMINFO /09/2008 ten tang Sertifikasi Alat dan Perangkat Telekomunikasi;
9. Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor: 17 /PER/M.KOMINFO/ 10/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Komunikasi dan Informatika;
10. Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor: 19/PER/M.KOMINF0/09/2011 tentang Penggunaan Pita Frekuensi Radio 2.3 GHz Untuk Keperluan Layanan Pita Lebar Nirkabel (Wireless Broadband) Berbasis Netral Teknologi;
11. Peraturan Direktur Jenderal Pos Dan Telekomunikasi Nomor:95/DIRJEN/2008 tentang Persyaratan Teknis Alat Dan Perangkat Telekomunikasi Base Station Broadband Wireless Access (BWA) Nomadic Pada Pita Frekuensi 2.3 GHz
12. Peraturan Direktur Jenderal Pos Dan Telekomunikasi Nomor: 96/DIRJEN/2008 tentang Persyaratan Teknis Alat Dan Perangkat Telekomunikasi Antena Broadband Wireless Access (BWA) Nomadic Pada Pita Frekuensi 2.3 GHz.
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : PERATURAN DIREKTUR JENDERAL SUMBER DAYA DAN PERANGKAT POS DAN INFORMATIKA TENTANG PERSYARATAN TEKNIS ALAT DAN PERANGKAT TELEKOMUNIKASI BASE STATION DAN ANTENNA UNTUK KEPERLUAN LAYANAN PITA LEBAR NIRKABEL (WIRELESS BROADBAND} BERBASIS NETRAL TEKNOLOGI PADA PITA FREKUENSI RADIO 2.3 GHz.
Pasal1
(1) Alat dan perangkat telekomunikasi Base Station dan Antenna untuk Keperluan Layanan Pita Lebar Nirkabel (Wireless Broadband) berbasis Netral Teknologi pada pita frekuensi radio 2.3 GHz wajib memenuhi persyaratan teknis yang ditetapkan dengan Peraturan Direktur Jenderal.
(2) Persyaratan Teknis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari:
a. Persyaratan Teknis Alat Dan Perangkat Telekomunikasi Base Station dan Antenna Broadband Wireless Access (BW A) Nomadic;
b. Persyaratan Teknis Alat Dan Perangkat Telekomunikasi Base Station dan Antenna Broadband Wireless Access (BW A) lainnya.
SALIN AN
(3) Persyaratan teknis untuk alat dan perangkat telekomunikasi Base Station dan Antena Broadband Wireless Access (BWA) pada pita frekuensi radio 2.3 GHz dengan standar nomadic, sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a, diatur dengan Peraturan Direktur Jenderal tersendiri.
(4) Persyaratan teknis untuk alat dan perangkat telekomunikasi Base Station dan Antena Broadband Wireless Access (BWA) pada pita frekuensi radio 2.3 GHz lainnya, sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b, sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Direktur J enderal ini.
Pasal2
Pelaksanaan sertifikasi alat dan perangkat telekomunikasi untuk Base Station dan Antena untuk keperluan layanan pita lebar nirkabel (Wireless Broadband) berbasis netral teknologi pada pita frekuensi radio 2.3 GHz wajib berpedoman pada persyaratan teknis sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Direktur J enderal ini.
Pasal3
Peraturan Direktur Jenderal ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 26 Okto~r 2011
1. Menteri Komunikasi dan Informatika; 2. Sekditjen SDPPI;
3. Para Direktur di lingkungan. Ditjen SDPPI;
LAMPIRAN
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL SUMBER DAYA DAN PERANGKAT POS DAN INFORMATIKA
NOMOR : 214/DIRJEN/2011 TENTANG
PERSYARATAN TEKNIS ALAT DAN PERANGKAT TELEKOMUNIKASI BASE STATION DAN ANTENA
UNTUK KEPERLUAN LAYANAN PITA LEBAR NIRKABEL (WIRELESS BROADBAND) BERBASIS NETRAL TEKNOLOGI PADA PITA FREKUENSI RADIO 2.3 GHz
PERSYARATAN TEKNIS ALAT DAN PERANGKAT TELEKOMUNIKASI BASE STATIONDAN ANTENA
UNTUK KEPERLUAN LAYANAN PITA LEBAR NIRKABEL (WIRELESS BROADBAND) BERBASIS NETRAL TEKNOLOGI PADA PITA FREKUENSI RADIO 2.3 GHz
BAB I
KETENTUAN UMUM 1. Ruang Lingkup
Persyaratan teknis ini meliputi ketentuan umum, ketentuan teknis, dan
persyaratan pengujian yang berlaku pada alat dan perangkat Base Station,
termasuk antena yang akan dihubungkan dengan Base Station tersebut, untuk keperluan layanan pita lebar nirkabel (Wireless Broadband) berbasis netral
teknologi pada pita frekuensi radio 2.3 GHz, yang selanjutnya disingkat BS BWA NT 23.
2. Definisi
Yang dimaksud dengan alat dan perangkat sistem BS BWA NT 23 dalam persyaratan teknis ini adalah sistem komunikasi di sisi Base Station, berikut
antenanya, yang bekerja pada pita frekuensi radio 2300 - 2400 MHz, untuk jenis layanan pita lebar nirkabel (wireless broadband),dengan ketentuan teknis disamping yang dipersyaratkan dalam:
a. Peraturan Direktur Jenderal Pos dan Telekomunikasi Nomor:
95/DIRJEN/2008 tentang Persyaratan Teknis Alat Dan Perangkat
Telekomunikasi Base StationBroadband Wireless Access (BWA) Nomadic Pada Pita Frekuensi 2.3 GHz; dan
b. Peraturan Direktur Jenderal Pos dan Telekomunikasi Nomor:
96/DIRJEN/2008 tentang Persyaratan Teknis Alat Dan Perangkat
Telekomunikasi Antena BroadbandWireless Access (BWA) Nomadic Pada Pita Frekuensi 2.3 GHz.
3.
4.
Singkatan
a. BPSK Binary Phase Shift Keying
b. BS Base Station
c. BTS Base Transceiver Station
d. BWA Broadband Wireless Access
e. CISPR Comite International Special des Perturbations Radioelectriques
f. DCN Data Network Communication
g. DL Downlink
h. EIRP Effective Isotropic Radiated Power 1. GPS Global Positioning System
J. LAN Local Area Network
k. LOS Line of Sight
1. Non-LOS non-Line of Sight
m. PSK Phase Shift Keying
n. QAM Quadrature Amplitude Modulation
0. QPSK Quadrature Phase Shift Keying p.
ss
Subscriber Stationq. TDD Time Division Duplex
r. TDM Time Division Multiplex
s. UL Uplink
t. USB Universal Serial Bus
u. VSWR Voltage Standing Wave Ratio lstilah
Dalam kerangka penentuan persyaratan teknis alat dan perangkat BS BW A NT 23 ini beberapa istilah didefinisikan sebagai berikut:
a. Base Station Suatu set perangkat yang berfungsi untuk menyediakan konektivitas, manaJemen dan kontrol
terhadap SS. b. Subscriber Station c. Frekuensi tengah (center frequency) d. Spurious emrsswn
Perangkat yang berada di sisi pelanggan.
Titik pusat dalam kanal frekuensi yang digunakan untuk transmisi.
Emisi pacta satu atau beberapa titik frekuensi radio
yang berada di luar lebar kanal yang dibutuhkan
(necessary bandwidth) dan besarnya dapat diturunkan tanpa berdampak pada transmisi informasi terkait. Yang termasuk pada kategori Spurious Emission adalah
harmonic emissions,parasitic emissions, intermodulation products, dan frequency conversion products.
e. Harmonic emzsswns f. Parasitic emrsswns g. Intermodulation products h. 1. J. Frequency converswn products Out of band emzsswn Unwanted emzsswn k. Out of band domain 1. Spurious domain m. Line of Sight (LOS) n. Sertifikasi o. TDD
Salah satu jenis dari Spurious Emissionyang terletak pada titik frekuensi yang dihasilkan dari kelipatan bulat titik frekuensi tengah.
Salah satu jenis dari Spurious, Emissionyang
terbangkitkan pada titik - titik frekuensi yang sifatnya independen, baik terhadap frekuensi yang ditransmisikan maupun terhadap frekuensi osilasinya. Salah satu jenis dari Spurious Emissionyang terbangkitkan sebagai hasil dari intermodulasi antara sinyal transmisi dari suatu sistem pemancar dengan sinyal transmisi dari sistem pemancar lainnya.
Salah satu jenis dari Spurious Emissionyang dihasilkan dari perkalian dengan bilangan bulat, pertambahan, maupun pengurangan terhadap kelipatan frekuensi tengah, tapi tidak termasuk harmonic emissions.
Emisi yang dihasilkan dari proses modulasi, pada satu atau beberapa titik frekuensi yang letaknya bersebelahan langsung dengan batas atas maupun batas bawah kanal frekuensi, di luar spunous emzsswn.
Merupakan gabungan Spurious Emission dengan Out of Band Emission.
Rentang pita frekuensi yang bersebelahan langsung dengan batas atas dan batas bawah kanal frekuensi dimana Out of Band Emission lebih dominan dibandingkan Spurious Emission.
Rentang pita frekuensi yang tidak bersebelahan langsung dengan batas atas dan batas bawah kanal frekuensi, dimana Spurious Emission le bih do min an dibandingkan Out of Band Emission.
Posisi antara titik pemancar dan titik penenma yang tidak terhalangi oleh objek apapun.
Proses permohonan, pengujian dan penerbitan sertifikat kelayakan suatu perangkat dan atau jaringan berdasarkan ketentuan teknis yang telah ditetapkan.
Skema duplex dimana transmisi uplink dan downlink
dilakukan pada waktu (timeslot) yang berbeda menggunakan kanal frekuensi yang sama.
p. m-ary-PSK
q. n-QAM
r. Downlink
s. Uplink
:Tipe modulasi PSK untuk berbagai jenis tingkatan.
Misalnya untuk modulasi PSK dengan 2 fasa,
dinamakan BPSK (Binary PSK). Sedangkan untuk modulasi PSK dengan 4 fasa, dinamakan QPSK (Quadrature PSK).
Tipe modulasi QAM untuk berbagai jenis tingkatan. Misalnya untuk modulasi QAM dengan 16 titik konstelasi, dinamakan 16-QAM. Sedangkan untuk modulasi QAM dengan 64 titik konstelasi, dinamakan 64-QAM.
Arah transmisi dari Base Station ke Subscriber Station.
BAB II
KETENTUAN TEKNIS
1. Frekuensi Kerja
Perangkat BS BW A NT 23 harus memiliki frekuensi kerja dalam rentang pita frekuensi 2300 - 2400 MHz.
2. Batasan Emisi Spektrum Perangkat (Equipment Spectntm Emission Mask)
Perangkat BS BWA NT 23 harus mampu memenuhi persyaratan Equipment Spectrum Emission Mask sebagai berikut:
2.1. EquipmentSpectntm Emission Mask Untuk Lebar Kanal 5 MHz ctBm X 1---. :J 0 G. -20. - 30. fc 2.5
.
3.5.
5.
7.5.
10.
12.
.5 Frequency offset {MHz)Gambar 1. EquipmentSpectrum Emission MaskBS Untuk Lebar Kanal 5 MHz -~--- "''""''·~-~---~---r~---~---·---. ... _,.'"''''~~--.. -. .. ,. -~ --~
Frequency offset Tingkat emisi maksimum Resolusi pita frekuensi
Relatif terhadap yang diperbolehkan ketika pengujian
(Max allowed emission leveq (Measurement Bandwidtfr}
l
; '
Frekuensi Tengah (Me)
J 2.5 :5 6 fc :5 3.5 MHz -13 dBm 50 kHz
l
~-,,~---· ----v.·. -·---~---~~·· ----3.5 :5 6. fc :5 12.5 MHz -13 dBm 1 MHz ; ; ---. --V¥ '2.2. Equipment Spectrum Emission Mask Untuk Lebar Kanal 10 MHz dBrn X 1---. ::J 0 o_ ~ 20. ~ 30· fc 5 6 10 15 20 25 Frequency oftset (MHzl
Gambar 2. EquipmentSpectrum Emission MaskBS Untuk Lebar Kanal 10 MHz ...•...
Frequency offset Tingkat emisi maksimum Resolusi pita frekuensi
Relatif terhadap yang diperbolehkan ketika pengujian
Frekuensi Tengah (Me) (Max allowed emission leven (Measurement Bandwidth)
5 ~ 6. fc ~ 6 MHz -13 dBm 100kHz
6 ~ 6. fc ~ 25 MHz -13 dBm 1 MHz
Tabel 2. EquipmentSpectrum Emission Mask:BS UntukLebar Kanal 10 MHz
Keterangan Gambar 1 dan Gambar 2 :
X dBm = 10 log (P); dimana P merupakan daya pancar dalam satuan mWatt.
Level dayaj emisi yang diukur guna menguji batasan equipment spectrum emission mask yang ada di suatu BS BW A NT 23 adalah level daya/ emisi pada
titik keluaran (output) BS BWA NT23, sebelum disambungkan ke antena
pemancar. I ' '
I
!3. Emisi Spurious (Spurious Emission)
PerangkatBS BWA NT 23 harus dapat memenuhi batasan Spurious Emission
pada Tabel 3 berikut ini :
Pita frekuensi target pengujian 30 MHz-1 GHz 1 GHz- 12.75 GHz · . . . . ·•. Tin.gkat. ~rll.isi maksimum.yang diperbolehkan . (Max allowed emission. level) - 13 dBm - 13 dBm Resolusi pita frekuensi ketika pengujian (Measurement
Bair.dUJic1t1rf
100kHz 1 MHz Catatan Untuk kepraktisan, batas atas pengujianpada rentang pita frekuensi ini dapat
ditentukan hanya sampai titik frekuensi emisi harmonisa (harmonic
emissions) ke-5
Tabel 3. Spurious Emission
Meskipun pita frekuensi target pengujian Spurious Emission membentang dari 30 MHz sampai dengan 12.75 GHz, namun pengujian hanya dilakukan untuk titik- titik frekuensi yang termasuk dalam Spurious Domain.
Spurious Domain (
1
Batas Bawah Kana l t-rekuens! Batas /,t.as Kana! Frekuensi 5 MHz ----1'1 fc Spurious Domain ) --- 12.5 MHz _ _ _ _ _ ,... _ _ _ _ 12.5 MHz - - - +•
Out Of Band Domain•
•
Out Of Band Domain•
Gambar 3. Spurious dan Out-of-Band Domain Untuk Lebar Kanal 5 MHz
Pita frekuensi yang masuk dalam kategori Spurious Dornain untuk perangkat BS BW A NT23 dengan lebar kanal 5 MHz adalah pita frekuensi yang mencakup titik - titik frekuensi berjarak 12.5 MHz atau lebih, relatif terhadap frekuensi tengah kanal tersebut j fc (lihat Gambar 3).
Sedangkan untuk perangkat BS BWA NT 23 dengan lebar kanal 10 MHz, maka Spurious Domain-nya adalah pita frekuensi yang mencakup titik - titik frekuensi berjarak 25 MHz atau lebih, relatif terhadap frekuensi tengah kanal tersebutjfc (lihat Gambar 4).
8atas 5:awah Kana! Fre!<uen.sl Bstas ,4t.as Kana! Frekur•nsi Spurious Domain Spurious Domain ( fc ._ _ _ __ _ 25 MHz - - - • •- - -- -- 25 MHz ---~
•
Out Of Band Domain•
•
Out Of Band DomainGambar 4. Spurious dan Out-of-Band Domain Untuk Lebar Kanal10 MHz
•
)
Sarna deng<?n ketika menguji batasan equipment spectrum mask yang ada di suatu BS BWA NT 23, level dayajemisi yang diukur pada saat menguji batasan
spurious emission adalah level dayaj emisi pada titik keluaran (output) BS BW A
NT 23, sebelum disambungkan ke antena pemancar.
4. Pengkanalan (channeling plan)
Perangkat BS BWA NT 23 memiliki lebar kanal 5 MHz danjatau 10 MHz. Perangkat BS BW A NT 23 juga harus mampu mengatur center frequency-nya
sendiri.
5. Daya Pancar
Perangkat BS BW A NT 23 harus memenuhi batasan daya output pemancar maksimum sebesar 43 dBm.
6. Modulasi
Perangkat BS BWA NT 23 harus memiliki kemampuan modulasi m-ary-PSK
7. Antena
Antena yang akan disambungkan dengan perangkat BS BWA NT 23, dalam
rangka mentransmisikan sinyal,harus memenuhi ketentuan sebagai berikut: a. VSWR (Voltage Standing Wave Ratio) maksimum = 1,5: 1.
b. Penguatan (gain) maksimum = 21 dBi.
c. Dapat bekerja di rentang frekuensi 2300-2400 MHz.
8. Dukungan Terhadap Kondisi Propagasi
Perangkat BS BWA NT 23 harus dapat menyediakan layanan data nirkabel
untuk perangkat penerima di sisi pelanggan (Subscriber Station), baik dalam
kondisi propagas1 Line-of-Sight (LOS) dan/ atau propagasi NonLine
-of-Sight(NLOS).
9. Sinkronisasi
a. perangkat BS BW A NT 23 harus mampu mendukung penggunaan internal
clock dan external clock dalam hal internal clock dan external clock terse but dibutuhkan pada saat mitigasi interferensi.
b. perangkat BS BWA NT 23 harus memiliki kemampuan untuk pengaturan
rasio downlink dan uplink secara symmetric dan j a tau asymmetric.
10. Antarmuka (Interface)
Perangkat BS BWA NT 23 paling sedikit harus memiliki satu antarmuka yang
bersifat mandatori dan dapat ditambahkan juga antarmuka opsional,
sebagaimana dimaksud dalam Tabel 4 di bawah ini :
Jenis Antar Muka Kecepatan Stan dar Keterangan
Ethernet/ RJ-45 100
1
1000 IEEE 802.3 Manda toriMbps
Serial RS-232 - - Opsional
E1 2,048 Mbps ETS 300 420 Opsional
ITU G.703jG704
Optical - - Opsional
11. Dukungan Terhadap Sistem Manajemen Jaringan
Perangkat BS BWA NT 23 harus memiliki suatu Sistem Manajemen Jaringan
(Network Management System) untuk mendukung operasi dan pemeliharaan jaringannya, dengan memiliki fungsi minimum sebagai berikut:
a. pemantauan utilisasi trafik pada arah upstream dan downstream;
b. pengaturan layanan pelanggan;
c. pemantauan status operasional perangkat Base Station;dan
d. pendaftaran jregistrasi pelanggan.
12. Pengamanan Arus Lebih
Perangkat BS BW A NT 23 harus dilengkapi dengan pengaman terhadap arus lebih (sikring dan arrester).
13. Kondisi Lingkungan
Perangkat BS BWA NT 23 harus mampu bekerja:
a. di luar ruangan pada suhu hingga 600 C.
b. di dalam ruangan pada suhu 10° C- 400 C.
c. pada kelembaban udara sampai dengan 95%.
14. Dokumentasi
Perangkat BS BW A NT 23 harus dilengkapi dengan dokumentasi teknik dalam Bahasa Indonesia mengenai petunjuk penggunaan dan spesifikasi yang terkait dengan perangkat keras maupun perangkat lunak yang terkandung di dalamnya.
BAB III
PERSYARATAN PENGUJIAN
1. Cara Pengambilan Contoh Uji
Pengambilan perangkat yang diuji dilakukan menurut prosedur uji dengan
jumlah sampel sebanyak 1 (satu) unit.
2. Cara Pengujian
Pengujian dilakukan oleh Balai Uji yang ditetapkan oleh Badan Penetap dan cara pengujian harus mampu memperlihatkan secara kualitatif dan kuantitatif bahwa perangkat yang diuji memenuhi persyaratan teknis.
3. Syarat Keselamatan dan Kesehatan
Perangkat BS BW A NT23 ini harus dirancang bangun sedemikian rupa sehingga pemakai terlindungi dari gangguan listrik dan elektromagnetik.
4. Syarat Kompatibilitas Elektromagnetik
Mengacu pada Standar CISPR-22 dan CISPR-24. Pemohon harus melampirkan
hasil uji EMC (Electromagnetic Compatibility) dari laboratorium uji yang telah
diakui oleh internasional.
Ditetapkan di Jakarta