• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROPOSAL USULAN KEGIATAN TAHUN ANGGARAN 2013

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PROPOSAL USULAN KEGIATAN TAHUN ANGGARAN 2013"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

PROPOSAL USULAN KEGIATAN

TAHUN ANGGARAN 2013

JUDUL KEGIATAN:

PENGEMBANGAN APLIKASI EXPERT SYSTEM PARTOGRAF SEBAGAI ALAT INSTRUMEN MONITORING DAN DETEKSI DINI PENGAMBILAN TINDAKAN

PERSALINAN

I. Keterangan Umum: 1.Fungsi dan Sub Fungsi

Program RPJMN :

2.Program RPJMN 2010-2014 : Program Penelitian, Penguasaan, dan Pemanfaatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

3.Agenda RPJMN 2010-2014 : Meningkatkan Kesejahteraan Rakyat

4.Nama Program LIPI : Pengukuran Ilmiah

5. Unit Kerja : UPT Balai Pengembangan Instrumentasi 6.Alamat dan Kode Pos : Komplek LIPI Gedung 30, JL. Sangkuriang

Bandung 40135

7.No. Telepon : (022) 2503053

▸ Baca selengkapnya: proposal kegiatan tahun baru doc

(2)

II. DATA KEGIATAN

1. Sifat Usulan Kegiatan : Lanjutan Baru 2. Interaksi dengan Unit Lain : -

3. Lama Kegiatan : 1 Tahun

4. Jenis Kegiatan /Penelitian : Lab Lapangan 5. Nama Penelitian Utama : Aris Munandar, S.Si.

6. Personalia :

Peneliti /Pelaksana :

Teknisi /Pembantu Pelaksana :

7. Biaya Kegiatan : Rp 50.000.000,-

Sumber Dana Tahun I Tahun II Tahun III Jumlah

Rp Murni 50.000.000,-

PHLN - - -

Bandung, Juli 2012

Mengetahui/Menyetujui, Peneliti

Kepala UPT BPI LIPI Penanggung Jawab,

Demi Soetraprawata, ST.,MT. Aris Munandar S.Si

NIP. 19590620 198302 1 001 NIP. 198006202002121001 x 2013 x 0 0 2 1

(3)

PENGEMBANGAN APLIKASI

EXPERT SYSTEM

PARTOGRAF

SEBAGAI ALAT INSTRUMEN MONITORING DAN DETEKSI

DINI PENGAMBILAN TINDAKAN PERSALINAN

ABSTRAK

Angka kematian ibu melahirkan di Indonesia tergolong masih cukup tinggi dan masih tertinggi di Asia. Penggunaan partograf sebagai protokol dalam manjemen persalinan telah terbukti dapat mengurangi kematian ibu. Partograf dapat dijadikan sebagai suatu alat bantu untuk membuat keputusan klinik, memantau, mengevaluasi dan menatalaksana persalinan. Partograf dapat digunakan untuk mendeteksi dini masalah dan penyulit dalam persalinan sehingga dapat sesegera mungkin menatalaksana masalah tersebut atau merujuk ibu dalam kondisi optimal. Penelitian ini bertujuan untuk merancang dan mengembangkan aplikasi exepert system partograf yang dapat digunakan sebagai alat instrumen monitoring dan deteksi dini dalam pengambilan tindakan persalinan pada ibu melahirkan. Aplikasi yang dibuat didasarkan pada format standar partograf WHO (2000) yang dimodifikasi dan format Depkes (2004) dimana pencatatan dilakukan selama fase persalinan aktif. Aplikasi ini akan merekam data pasien ibu yang akan melahirkan dan merekam semua parameter kondisi ibu selama persalinan, hasil perekaman parameter kondisi selama persalinan akan di grafikan secara berkala kemudian akan memberikan informasi rujukan tindakan yang harus dilakukan.

Kata Kunci : Aplikasi, Expert System, partograf, monitoring

A. PENDAHULUAN

Berdasarkan data yang dimiliki Kementerian Kesehatan sejak tahun 2007 hingga saat ini AKI (Angka Kematian Ibu Melahirkan) jumlahnya tidak mengalami penambahan ataupun penurunan (detikhealth, 19 Juni 2012). Angka kematian ibu melahirkan tersebut tergolong masih cukup tinggi dan masih tertinggi di Asia yaitu mencapai 228 per 100.000 kelahiran (Depkes RI, 2008). Walaupun sebelumnya Indonesia telah mampu melakukan penurunan dari angka 300 per 100.000 kelahiran pada tahun 2004 tetapi ini masih belum mencapai dari target yang diharapkan yaitu mencapai 125 per 100.000 pada tahun 2010 (Depkes RI, 2007). Padahal berdasarkan Sasaran Pembangunan Milenium atau Millenium Development Goal (MDGs) yang dideklarasikan oleh WHO pada bulan September 2000, Tahun 2015 kematian ibu melahirkan ditetapkan pada angka 103 per 100.000 kelahiran.

(4)

Gambar 1, Pencapaian dan Proyeksi Angka Kematian Ibu (AKI) Tahun 1994-2015 Dalam 100.000 Kelahiran Hidup (Sumber : SDKI, 1994, 2002/2003, 2007, MDGs dan Bappenas)

Dari data yang sama yang dimiliki Kementrian Kesehatan tahun 2007, Pendarahan menempati persentase tertinggi penyebab kematian ibu ( 28 persen) , anemia dan kekurangan energi kronis (KEK) pada ibu hamil menjadi penyebab utama terjadinya pendarahan dan infeksi yang merupakan faktor kematian utama ibu. Persentase tertinggi kedua penyebab kematian ibu yang adalah eklamsia (24 persen) yaitu komplikasi yang bisa terjadi pada pasien dengan tekanan darah tinggi (hipertensi) yang tidak terkontrol saat persalinan. Sedangkan persentase tertinggi ketiga penyebab kematian ibu melahirkan adalah infeksi (11 persen), sisanya adalah faktor lain seperti abortus, persalinan lama/macet.

Gambar 2, Distribusi Persentase Penyebab Kematian Ibu Melahirkan (Sumber :Departemen Kesehetan RI)

(5)

Sebagian besar penyebab kematian tersebut dapat dicegah dengan penanganan yang tepat. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petugas kesehatan dalam menolong persalinan, seperti penggunaan partograf.

Partograf adalah suatu alat bantu untuk membuat keputusan klinik, memantau, mengevaluasi dan menatalaksana persalinan. Partograf dapat digunakan untuk mendeteksi dini masalah dan penyulit dalam persalinan sehingga dapat sesegera mungkin menatalaksana masalah tersebut atau merujuk ibu dalam kondisi optimal. Instrumen ini merupakan salah satu komponen dari pemantauan dan penatalaksanaan proses persalinan secara lengkap (Depkes RI, 2007).

(6)

Menurut WHO (1994) pengenalan partograf sebagai protokol dalam manjemen persalinan terbukti dapat mengurangi persalinan lama dari (6,4%) menjadi (3,4%). Kegawatan bedah sesaria turun dari (9,9%) menjadi (8,3%), dan lahir mati intrapartum dari (0,5%) menjadi (0,3%). Kehamilan tunggal tanpa komplikasi mengalami perbaikan, kejadian bedah sesaria turun dari (6,2%) menjadi (4,5%).

B. PERUMUSAN MASALAH

Berdasarkan beberapa hasil penelitian mengenai penilaian penggunaan partograf oleh bidan di beberapa puskesmas di wilayah Indonesia menggambarkan bahwa tingkat pengetahuan dan keterampilan penggunaan partograf masih kurang. Di Puskesmas Adimulyo dari januari 2008- Oktober 2008 dari 760 Persalinan hanya 76.18% yang dipantau dengan partograf (Cokro Aminoto, SIP, M.Kes, dkk). Di Puskesemas PONED kota Medan berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa UNSUT tahun 2010 dari 36 bidan hanya 77% bidan yang menggunakan partograf pada setiap asuhan persalinan. Penelitian lain di kabupaten Purwerejo tahun 2007 dari 33 bidan 21,21% tidak melakukan pencatatan secara konsisten dan benar pada formulir partograf. Berdasarkan data sampel tersebut faktor keterampilan penggunaan partograf adalah faktor yang sangat berpengaruh untuk itu perlu dikembangkan suatu model partograf dalam bentuk aplikasi yang mudah dipahami dan akurat dalam pengukuran.

C. TUJUAN DAN SASARAN

Penelitian ini bertujuan untuk merancang dan mengembangkan aplikasi exepert system partograf yang dapat digunakan sebagai alat instrumen monitoring dan deteksi dini dalam pengambilan tindakan persalinan pada ibu melahirkan yang selama ini masih menggunakan formulir. Aplikasi yang dibuat didasarkan pada format standar partograf WHO (2000) yang dimodifikasi dan format Depkes (2004) dimana pencatatan dilakukan selama fase persalinan aktif. Aplikasi ini akan merekam data ibu yang akan melahirkan dan merekam semua parameter kondisi ibu selama persalinan, hasil perekaman parameter kondisi selama persalinan akan di grafikan secara berkala kemudian aplikasi ini akan memberikan informasi rujukan tindakan yang harus dilakukan.

(7)

- Terbangunnya aplikasi expert system partograf berbasis database yang dapat dijadikan model aplikasi monitoring dan deteksi dini pengambilan tindakan persalinan.

- Terjaganya tingkat akurasi penggunaan partograf yang selama ini penggunaannya dilakukan secara manual (menggunakan formulir/ form), sehingga sering terjadinya kesalahan dalam pengisian (human error).

- Terpeliharanya data pasein Ibu melahirkan yang disimpan dalam database, sehingga dapat diketahui riwayat kehamilan dan riwayat persalinan ibu yang bersangkutan

- Dapat dijadikian sebagai model simulasi pembelajaran/ sosialisasi penggunaan partograf dan studi kasus persalinan bagi bidan/ calon bidan/ tenaga persalinan.

D. METODELOGI

Model proses pengembangan aplikasi yang digunakan adalah menggunakan model proses waterfall yang terdiri dari tahapan-tahapan pengembangan sebagai berikut:

1. Pengumpulan data melalui Studi literatur dan wawancara nara sumber (Bidan/ tenaga Persalinan)

2. Analisis kebutuhan sistem (hardware, software, kebutuhan Pengguna) 3. Merancang sistem (Skema Alur data, Sistem Database, User Interface) 4. Implementasi (Pemrograman/ Coding)

5. Instalasi dan Uji Coba 6. Evaluasi dan Perbaikan 7. Dokumentasi.

E. KELUARAN, HASIL, MANFAAT, DAMPAK KEGIATAN PENELITIAN Keluaran dari kegiatan ini adalah:

- Jurnal Nasional (1 buah) - Prosiding ( 1 buah) - Prototype (1 buah)

(8)

Hasil dari kegiatan ini:

Aplikasi expert system partograf berbasis database standar WHO yang dapat dimanfaatkan oleh perawat/bidan atau tenaga persalinan yang berada di puskesmas/ rumah bersalin atau rumah sakit sebagai alat instrumen monitoring dan deteksi dini dalam pengambilan tindakan persalinan pada ibu melahirkan.

Manfaat dari hasil kegiatan ini adalah:

- Terpeliharanya data pasein Ibu melahirkan yang disimpan dalam database, sehingga dapat diketahui riwayat kehamilan dan riwayat persalinan ibu yang bersangkutan

- Dapat dijadikian sebagai model simulasi pembelajaran/ sosialisasi penggunaan partograf dan studi kasus persalinan bagi bidan/ calon bidan/ tenaga persalinan.

Dampak kegiatan:

- Turut serta menyukseskan program pemerintah dalam rencana pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) dalam menekan angka kematian ibu sebanyak 226 per 100.000 Kelahiran .

- Ikut menyukseskan Program WHO Millenium Development Goal (MDGs) dalam rangka mengurangi kematian ibu tahun 2015 sebanyak 103 per 100.000 kelahiran

F. JADWAL KEGIATAN

NO KEGIATAN B U L A N

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1

Pengumpulan data melalui Studi literatur dan wawancara nara sumber (Bidan/ tenaga Persalinan)

2

Analisis kebutuhan sistem (hardware, software, kebutuhan Pengguna)

(9)

G. PEMBIAYAAN Biaya Sesuai Umur Kegiatan

No. Uraian 2013 (Rp) Jumlah (Rp)

1 Gaji Upah 17,800,000 17,800,000

2 Bahan 2,495,000 2,495,000

3 Peralatan dan mesin 15,625,000 15,625,000 4 Perjalanan 7,000,000 7,000,000 5 Lain-lain 7,080,000 7,080,000 Total 50,000,000 1. Gajih Upah No Kualifikasi Jumlah (orang)

Waktu (O/J) Honor/ Jam(Rp) Jumlah (Rp) 1 Peneliti Pertama 1 280 35,000 9,800,000 2 Pembantu Peneliti 2 200 20,000 8,000,000 17,800,000 2. Bahan

No. Uraian Bahan Volume Satuan harga satuan + 25% (Rp)

Jumlah harga +(Rp)

1 Bahan ATK (kertas HVS, Map, Toner Printer, Flash disk, CD )

1 Paket 2,000,000 2,000,000

3

Merancang sistem (Skema Alur data, Sistem Database, User Interface)

4 Implementasi (Pemrograman/ Coding/ Instalasi/ Uji Coba) 5 Evaluasi dan Perbaikan 6 Dokumentasi

(10)

2 Bahan Referensi

1 Paket 495,000 495,000

Jumlah 2,495,000

3. Peralatan dan Mesin

No. Uraian Alat Volume Satuan harga satuan (Rp)

Jumlah harga (Rp) 1 Software Developer 1 Buah 15,625,000.00 15,625,000.00

TOTAL 15,625,000

4. Perjalan Dinas

Sasaran Kegiatan Kota Tujuan OH

Biaya/OH

(Rp) Biaya (RP)

Seminar, Publikasi, Survei

Bahan, Konsultasi Bandung-Jakarta 2 org X 5 Kl X 1 hr 10 450,000 4,500,000 Transportasi 5 Kl X 1 hr 5 500,000 2,500,000 7,000,000

5. Biaya Non Operasional Lainnya

No Uraian Kegiatan Volume (paket) Harga satuan (Rp) Jumlah (Rp) 1 Jamuan Rapat (makan +

kudapan)

12 45,000 540,000 2 Dokumentasi 1 200,000 200,000 3 Nara sumber / Jasa

programming 1 3,140,000 3,140,000 4 Jurnal 1 750,000 750,000 5 Prosiding 1 750,000 750,000 6 Seminar + Workshop 1 1,500,000 1,500,000 6 Transport Lokal 1 200,000 200,000 Jumlah 7,080,000

(11)

H. Personalia

No.

Nama/NIP Gelar

Kesarjanaan Pria/Wanita Unit Kerja Bidang Keahlian Pendidikan

Akhir

Alokasi Waktu

(O/J/T) Nama Unit

1 Aris Munandar

198006202002121001

S.Si Pria UPT BPI Informatika dan Komputer Sarjana -S1 280 Seksi Rekayasa

Instrumentasi 2 Ipin Aripin

196503041990031002

ST Pria UPT BPI Teknik Industri Sarjana-S1 200 Sebar Luas

3 - - -

I. Daftar Pustaka

1. WHO. The Partograph. A Manegerial tool for the prevention of prolonged labour. The world health oranganization maternal and child health unit, division of family health, Geneva, 2004.

2. Orji E. Evaluating progress of labor in nulliparas and multiparas using the modified WHO partograph.march 2008.

3. Partograf, Buku acuan. Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar. Departemen Kesehatan Republik Indonesia,2007.

4. Widiarti E. Evaluasi penggunaan partograf oleh bidan delima di kabupaten Purworejo provinsi Jawa Tengah.(Tesis).

5. Zilliyaddein Rangkuti, Penilaian Penggunaan Partograf Apn Oleh Bidan Di Puskesmas Poned Kota Medan, 2010 (Tesis)

6. Norma Thersi, Hervina Cokro Aminoto, SIP, M.Kes, Eni Indrayani, S.Si., Gambaran Pengetahuan Ketrampilan Dan Sikap Bidan Tentang Partograf Dalam Pertolongan Persalinan Di Puskesmas Adimulyo, Kebumen Tahun 2009 (Tesis).

7. Angka Kematian Ibu di Indonesia Gagal Turun dalam 5 Tahun Terakhir, http://health.detik.com/read/2012/05/15/123955/1917422/763/angka-kematian-ibu-di-indonesia-gagal-turun-dalam-5-tahun-terakhir, diakses tanggal 3 Juli 2012

Gambar

Gambar 3. Formulir partograf

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penelitian ini adalah mengembangkan aplikasi administrasi proposal kegiatan UKM yang mampu memberikan kemudahan dalam proses pengelolaan

 Tertib administrasi yang baik  Terciptanya Transparansi Kegiatan RW/LPM/PKK dan Karang Taruna 12 Bln x 9 lembaga RW 03 s.d... Pengadaan Alat Degung  Terpeliharanya

Pengadaan alat tulis kantor lancarnya kinerja. perkantoran P1

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan arsitektur aplikasi deteksi kesamaan dokumen teks Bahasa Indonesia dengan mempertimbangkan struktur kalimat, jumlah kalimat,

UPT Balai Pengembangan Instrumentasi sebagai Unit Pelayanan di bidang Instrumentasi sudah mampu melakukan pengembangan dan perekayasaan instrumentasi yg

penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial suatu alat yang diamati”. Instrumen penelitian yang digunakan sebagai alat pengukur

Penelitian ini bertujuan untuk merancang aplikasi android yang bisa digunakan untuk drive test dengan metode idle mode tanpa memerlukan banyak alat dan data hasil drive test

Kesimpulan Dalam penelitian ini sudah berhasil mengembangkan alat monitoring denyut jantung dan saturasi oksigen yang berbasis IOT untuk deteksi dini gejala silent hypoxia dengan