• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tesis. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Magister Program Magister Kenotariatan. Oleh: FARIZAL CATURHUTOMO S

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Tesis. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Magister Program Magister Kenotariatan. Oleh: FARIZAL CATURHUTOMO S"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user i

INKONSISTENSI PENANGGUHAN EKSEKUSI DAN

PEMBATASAN JANGKA WAKTU EKSEKUSI MENURUT

UNDANG-UNDANG NOMOR 37 TAHUN 2004 TENTANG

KEPAILITAN DAN PENUNDAAN KEWAJIBAN PEMBAYARAN

UTANG DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 4 TAHUN 1996

TENTANG HAK TANGGUNGAN ATAS TANAH BESERTA

BENDA-BENDA YANG BERKAITAN DENGAN TANAH

Tesis

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Magister Program Magister Kenotariatan

Oleh:

FARIZAL CATURHUTOMO S351408026

PROGRAM MAGISTER KENOTARIATAN FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA 2016

(2)

commit to user ii

(3)

commit to user iii

(4)

commit to user iv

PERNYATAAN

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis yang berjudul: ”Inkonsistensi Penangguhan Eksekusi Dan Pembatasan Jangka Waktu Eksekusi Menurut Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 Tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang dengan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1996 Tentang Hak Tanggungan atas Tanah Beserta Benda-Benda Yang Berkaitan Dengan Tanah” adalah benar-benar karya saya. Hal yang bukan karya saya, dalam tesistersebut diberi tanda citasidan ditunjukkan dalam daftar pustaka.

Apabila dikemudian hari terbukti pernyataan saya tersebut di atastidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi akademik, yang berupa pencabutan tesis dan gelar yang saya peroleh dari tesis tersebut.

Surakarta, 16 Mei 2016 Yang membuat pernyataan

Farizal Caturhutomo Nama : Farizal Caturhutomo

(5)

commit to user v

MOTTO

 Impian, cita-cita, semangat dan ambisi adalah alasan manusia untuk hidup, karena keempat elemen ini yang akan menggerakkan manusia untuk meraihnya dengan segala kemampuan yang dimilikinya.

 Setiap orang melakukan perjalanan untuk menemukan dunianya sendiri, dan tidak siapapun yang berhak untuk menentukan jalannya kecuali dirinya sendiri (Tsukasa Kadoya).

 Jika kau ingin menyembunyikan pohon maka hutan adalah tempat yang terbaik (Sherlock Holmes) tetapi jika kau tidak dapat menemukan hutan maka buatlah hutanmu sendiri (Conan Edogawa).

 Nothing goes perfectly for us. But... being incomplete is what pushes us onward to the next something... If we were even perfectly satisfied, what meaning would the rest of our lives hold, right? (Takehiko Inoue).

(6)

commit to user vi

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tesis yang berjudul: ”Inkonsistensi Penangguhan Eksekusi Dan Pembatasan Jangka Waktu Eksekusi Menurut Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 Tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang dengan Undang-UndangNomor 4 Tahun 1996 Tentang Hak Tanggunganatas Tanah Beserta Benda-Benda Yang Berkaitan Dengan Tanah”. Tesis ini diajukan untuk melengkapi serta memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar derajat Magister (S2) pada Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta. Dalam menyelesaikan Tesis ini banyak diperoleh bantuan, bimbingan serta dorongan dari berbagai pihak, maka dari itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ravik Karsidi, M.S., selaku Rektor Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Bapak Prof. Dr. Furqon Hidayatullah, M.Pd., selaku Direktur Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Bapak Prof. Dr. Supanto, S.H., M.Hum, selaku Dekan Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta.

4. Bapak Burhanudin H. SH.,MH.,MSI.,Ph. D, selaku Ketua Program Studi KenotariatanFakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta. 5. Bapak Dr. M. Hudi Asrori S, S.H., M. Hum, selaku Pembimbing Tesis

yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan sampai terselesainya Tesis ini.

6. Bapak dan Ibu Dosen Pengajar Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan ilmu pengetahuannya, sehingga dapat dijadikan bekal dalam Tesis ini.

(7)

commit to user vii

7. Bapak dan Ibu Karyawan dan Staff Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah membantu kelancaran perkuliahan.

8. Bapak Sardjoko, S.E. dan Ibu Rahayu Sri Hartati, S.Pd., selaku Orangtua yang selalu memberikan motivasi dalam menyelesaikan Tesis ini. 9. Kakak-kakakku tercinta trio Hafidha yang selalu memberikan motivasi

dalam menyelesaikan Tesis ini.

10. Sahabat-sahabatku di kelas A dan B Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta yang selalu memberikan motivasi dalam menyelesaikan Tesis ini.

11. Sahabat-sahabat penulis selama perkuliahan, Bapak Budi, Mas Hasyim, Lingga, Nobel, Rian, yang selalu memberikan motivasi dalam menyelesaikan Tesis ini.

12. Serta berbagai pihak membantu penyusunan Tesis ini, yang tidak dapat disebutkan satu persatu semoga amal kebaikannya mendapat imbalan dari Allah SWT.

Penulis sadari sepenuhnya bahwa Tesis ini masih jauh dari kata sempurna baik bentuk maupun isinya. Hal ini dikarenakan keterbatasan kemampuan dan pengetahuan. Untuk itu semua kritik dan saran guna penyempurnaan Tesis ini, senantiasa akan diterima dengan terbuka dan senang hati.

Akhirnya penulis berharap semoga Tesis ini bermanfaat bagi siapapun yang memerlukannya.

Surakarta, 16 Mei 2016 Penulis

(8)

commit to user viii DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN TESIS ... iii

HALAMAN PERNYATAAN.. ... iv

MOTTO. ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xii

ABSTRAK ... xiii

ABSTRACT... xiv

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Rumusan Masalah ... 7

C. Tujuan Penelitian ... 7

D. Manfaat Penelitian ... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kerangka Konseptual ... 10

1. Tinjauan tentang Inkonsistensi Hukum ... 10

a. Pengertian Inkonsistensi Hukum dan Akibatnya ... 10

b. Konsistensi Peraturan Perundang-undangan ... 12

2. Tinjauan tentang Kepailitan ... 15

a. Pengertian Kepailitan ... 15

b. Sejarah dan Pengaturan Hukum Kepailitan di Indonesia ... 17

(9)

commit to user ix

c. Pengertian Utang ... 18

d. Tujuan dan Fungsi Kepailitan ... 19

e. Syarat-Syarat Mengajukan Kepailitan ... 21

f. Pihak-Pihak yang Dapat Mengajukan Kepailitan ... 23

g. Pihak-Pihak yang Dapat Dinyatakan Pailit ... 26

h. Mekanisme Permohonan Kepailitan ... 29

i. Akibat Kepailitan Bagi Debitor ... 31

j. Upaya Hukum Pada Proses Kepailitan ... 34

3. Tinjauan tentang Pihak-pihak dalam Kepailitan ... 35

a. Debitor ... 35

b. Kreditor ... 35

c. Kurator ... 35

d. Hakim Pengawas ... 39

4. Tinjauan tentang Penggolongan Kreditor Kepailitan... 40

5.Tinjauan tentang Penangguhan Eksekusi dan Pembatasan Jangka Waktu Eksekusi Pemegang Hak Tanggungan saat Kepailitan………... 45

6. Tinjauan tentang Hak Tanggungan ... 47

a. Pengertian Hak Tanggungan dan Kedudukannya ... 47

b. Proses Terjadinya Hak Tanggungan ... 51

c. Akibat adanya Hak Tanggungan... 55

7. Tinjauan tentang Teori Penerapan Hukum……….. 60

B. Penelitian yang Relevan ... 63

C. Kerangka Pemikiran ... 67

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 71

B. Sifat Penelitian... 72

(10)

commit to user x

E. Sumber dan Jenis Bahan Hukum ... 73 F. Teknik Pengumpulan Bahan Hukum ... 74 G. Teknik Analisis Bahan Hukum... 74

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Inkonsistensi UU Kepailitan dan PKPU dan Pertentangannya dengan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1996 tentang Hak Tanggungan atas Tanah Beserta Benda-Benda yang Berkaitan dengan Tanah

1. Pertentangan Pasal 56 ayat (1) dan 59 ayat (1) UU Kepailitan dan PKPU dengan Pasal 21 UUHT ………. 81 2. Benturan Kepentingan Para Kreditor……….. 83 3. Tercapainya Tujuan Hukum UU Kepailitan dan PKPU

dan UUHT... 84 4. Terlaksananya Asas-Asas Hukum UU Kepailitan dan

PKPU dan UUHT... 88 B. Upaya Mengatasi Inkonsistensi Undang-Undang Nomor

37 Tahun 2004 Tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang dan Pemberian Perlindungan Hukum Terhadap Hak Kreditor Pemegang Hak Tanggungan

1. Penerapan Teori Keadilan ………. ………. 100 2. Penerapan Asas Lex Specialis Derogat Legi Generalis... 103 3. Penyempurnaan Pengaturan dengan Melakukan Revisi

terhadap UU Kepailitan dan PKPU……….… 105

BAB V PENUTUP

a. Simpulan ... 131 b. Implikasi... 132

(11)

commit to user xi

c. Saran ... 133

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR GAMBAR

(12)

commit to user xii

ABSTRAK

Farizal Caturhutomo. S3514087026. 2016. INKONSISTENSI PENANGGUHAN EKSEKUSI DAN PEMBATASAN JANGKA WAKTU EKSEKUSI MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 37 TAHUN 2004 TENTANG KEPAILITAN DAN PENUNDAAN KEWAJIBAN PEMBAYARAN UTANG DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 4 TAHUN 1996 TENTANG HAK TANGGUNGAN ATAS TANAH BESERTA BENDA-BENDA YANG BERKAITAN DENGAN TANAH. Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perlu dilakukannya konsistensi terhadap Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang terkait pengakuan dan penjaminan hak eksekusi kreditor pemegang hak tanggungan.

Penelitian ini merupakan penelitian hukum normatif bersifat preskriptif menggunakan pendekatan perundang-undangan. Sumber hukum sekunder, mencakup bahan hukum primer, sekunder, dan tersier. Teknik pengumpulan bahan hukum dengan teknik penelitian kepustakaan. Setelah data diperoleh lalu dilakukan analisis dengan menggunakan metode penafsiran.

Penangguhan dan pembatasan jangka waktu eksekusi yang diatur oleh Pasal 56 ayat (1) dan 59 ayat (1) UU Kepailitan dan PKPU kontradiftif dengan kepastian hak eksekusi yang diakui oleh Pasal 55 ayat (1) UU Kepailitan dan PKPU, Inkonsistensi UU Kepailitan dan PKPU tersebut mengakibatkan pertentangan pasal 56 ayat (1) dan 59 ayat (1) UU Kepailitan dan PKPU dengan pasal 21 UUHT, benturan kepentingan para kreditor, tercapainya tujuan hukum UU Kepailitan dan PKPU dan UUHT, serta terlaksananya asas-asas hukum UU Kepailitan dan PKPU dan UUHT. Perlunya dilakukannya upaya-upaya untuk membuat UU Kepailitan dan PKPU menjadi konsisten dengan cara: penerapan teori keadilan, penerapan asas lex specialis derogat legi generalis serta penyempurnaan pengaturan dengan melakukan revisi terhadap UU Kepailitan dan PKPU dengan menghapuskan ketentuan Pasal 56 ayat (1) dan Pasal 59 ayat (1) terkait penangguhan eksekusi (stay) dan pembatasan jangka waktu eksekusi sebab ketentuan tersebut tidak sesuai dengan teori keadilan karena tidak terlindunginya hak kreditor pemegang hak tanggungan sebab: perlindungan hukum atas benda jaminan yang ditangguhkan tidak memberikan keadilan bagi kreditor pemegang hak tanggungan, pemberian hak bagi kreditor pemegang hak tanggungan untuk melakukan perlawanan atas penangguhan eksekusi (stay) tidak cukup untuk melindungi hak kreditor pemegang hak tanggungan, bentuk pertanggungjawaban kurator terkait penjualan benda jaminan yang dilakukan oleh kurator tidak diatur secara tegas, serta eksekusi benda jaminan sulit dilakukan dalam jangka waktu 2 (dua) bulan.

(13)

commit to user xiii

ABSTRACT

Farizal Caturhutomo. S3514087026. 2016. INCONSISTENCY SUSPENSION OF EXECUTION AND LIMITATION OF DURATION OF EXECUTION ON LAW NUMBER 37 OF 2004 ABOUT BANKRUPTCY AND CREDIT OBLIGATION POSTPONEMENT AND LAW NUMBER 4 OF 1996 ABOUT DEED MORTGAGE. Magister of Notary The Faculty of Law, Sebelas Maret University.

This study aims to find out it needs to be consistency in the law number 37 of 2004 about Bankruptcy and Credits Obligation Postponement and law number 4 of 1996 about Deed Mortgage.

This research is prescription normative law research which used statue approach. Sources of secondary law materials were primary law materials, secondary law materials and tertiary law materials then collected by document study technique and analyzed by the method of interpretation.

Suspension and limitations on the duration of execution is governed by Article 56 paragraph (1) and 59 paragraph (1) of the Bankruptcy and Credits Obligation Postponement contradictory with certainty of execution rights recognized by Article 55 (1) of the Bankruptcy and Credits Obligation Postponement Inconsistency the resulting in contradiction of article 56 paragraph (1) and 59 paragraph (1) of the Bankruptcy and Credits Obligation Postponement Law with article 21 Deed Mortgage Law, conflicts of interest of the creditors, the achievement of legal objectives Bankruptcy and Credits Obligation Postponement Law and Deed Mortgage Law, as well as the implementation of the principles of law the Bankruptcy and Credits Obligation Postponement Law and Deed Mortgage Law, The necessity to do efforts to make the Bankruptcy and Credits Obligation Postponement be consistent with the way: the application of the theory of justice, the application of the principle of lex specialis derogat legi generalis and improvement of arrangements to conduct revisions to the Bankruptcy and Credits Obligation Postponement to abolish Article 56 paragraph (1) and Article 59 paragraph (1) related to the suspension of the execution and limitations on the duration of execution because such provisions are not in accordance with the theory of justice as unprotected exposure to the rights of creditors holder of a security interest because: the legal protection of objects bail pending does not provide justice for creditor rights holders dependents, entitlements for creditor rights holders dependents to fight the suspension of execution is not enough, a form of accountability curator sales related objects assurances made by the curator is not strictly regulated, as well as the execution of the object guarantees is difficult to do in the run 2 (two) months.

Gambar

Gambar 1. Kerangka Pemikiran………………………………………………68

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan Tabel 2, sudah lebih dari 75% mahasiswa yang telah memenuhi nilai KKM sehingga peneliti tidak perlulagi melanjutkan pada siklus berikutnya. Berdasarkan hasil

Formula substitusi terpilih yang paling disukai panelis adalah formula substitusi F3 (keong sawah 75 gram dan puree kelor 20 gram), yang memiliki skor tertinggi pada warna

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa perilaku konsumtif terjadi pada partisipan karena pemberian uang saku dari orang tua yang dapat dibelikan sesuatu

Dalam sistem kerjanya mikroprosesor didukung oleh unit memori (untuk menyimpan program tetap/sementara dan menyimpan data), unit masukan dan keluaran yang berfungsi

d) Selama pemanasan, level boiler drum akan bergejolak. Jika level boiler drum terlalu tinggi dapat dibuang melalui blowdown valve. e) Tutup secara perlahan main steam drain

Mengenai kebenaran beliau, Hadrat Masih Mau'ud ‘alaihis salaam menulis: 'Aku melihat bahwa orang yang mau mengikuti alam dan hukum alam telah diberikan kesempatan bagus oleh

Mesin gergaji adalah mesin yang digunakan untuk memotong benda kerja dengan menggunakan motor listrik sebagai penggerak utamanya. Mesin gergaji ini digunakan untuk

Dalam proses ini, bahan bakar padat mengalami proses kenaikan temperatur yang akan mengakibatkan menguapnya kadar air yang berada pada permukaan bahan bakar padat