• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH K3 MATA TERKENA ASAM BASA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MAKALAH K3 MATA TERKENA ASAM BASA"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH K3 MAKALAH K3

P3K

P3K PADA MATA PADA MATA TERKENA ASAM TERKENA ASAM BASABASA

Disusun oleh Disusun oleh

Kelompok 7 Kelompok 7

Ahmad

Ahmad Cahya Cahya Anggi Anggi (A. (A. 101. 101. 16. 16. 002)002)

Apri

Apri Tria Tria Nur Nur Hidayah Hidayah (A. (A. 101. 101. 16. 16. 007)007)

Ulupi

Ulupi Rina Rina Hapsari Hapsari (A. (A. 101. 101. 16. 16. 028)028)

Widya

Widya Ekawati Ekawati (A. (A. 101. 101. 16. 16. 030)030)

AKADEMI ANALIS KESEHATAN NASIONAL AKADEMI ANALIS KESEHATAN NASIONAL

SURAKARTA SURAKARTA

2013 2013

(2)

KATA PENGANTAR  KATA PENGANTAR 

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Yang mana Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Yang mana atas berkat Rahmat dan Karunia-Nya kami telah menyelesaikan tugas K3 dengan atas berkat Rahmat dan Karunia-Nya kami telah menyelesaikan tugas K3 dengan materi P3K Pada Mata Terkena Asam Basa

materi P3K Pada Mata Terkena Asam Basa

Terimakasih kami sampaikan

Terimakasih kami sampaikan kepada orang kepada orang tua dan dotua dan dosen yang sen yang telah turuttelah turut membantu, membimbing, dan mengatasi berbagai kesulitan sehingga tugas ini membantu, membimbing, dan mengatasi berbagai kesulitan sehingga tugas ini selesai.

selesai.

Semoga materi ini dapat bermanfaat dan menjadi sumbangan pemikiran Semoga materi ini dapat bermanfaat dan menjadi sumbangan pemikiran  bagi

 bagi pihak pihak yang yang membutuhkan, membutuhkan, khususnya khususnya bagi bagi penulis penulis sehingga sehingga tujuan tujuan yangyang diharapkan dapat tercapai.

diharapkan dapat tercapai.

Dalam penulisan makalah ini kami merasa masih banyak Dalam penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki oleh kami. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak  kemampuan yang dimiliki oleh kami. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak  sangat diharapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini. Dalam makalah sangat diharapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini. Dalam makalah ini saya ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang membantu dalam ini saya ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan penelitian ini

menyelesaikan penelitian ini

Akhirnya kami berharap semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan Akhirnya kami berharap semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan imbalan yang setimpal pada mereka yang telah memberikan bantuan, dan dapat imbalan yang setimpal pada mereka yang telah memberikan bantuan, dan dapat menjadikan semua bantuan ini sebagai ibadah, Amien.

menjadikan semua bantuan ini sebagai ibadah, Amien.

Surakarta, Juni 2013 Surakarta, Juni 2013

Penyusun Penyusun

(3)

DAFTAR ISI DAFTAR ISI

Halaman

Halaman Judul Judul 11

Kata

Kata Pengantar Pengantar 22

Daftar

Daftar Isi Isi 33

Bab

Bab I I : : Pendahuluan Pendahuluan 44

1.1

1.1 Latar Latar Belakang Belakang dan dan Masalah Masalah 44 1.2

1.2 Rumusan Rumusan Masalah Masalah 55

1.3.

1.3. Tujuan Tujuan Penulisan Penulisan 55

1.4.

1.4. Manfaat Manfaat penulisan penulisan 55

Bab

Bab II II : : Pembahasan Pembahasan 77

A.

A. Definisi Definisi 77

B.

B. Klasifikasi Klasifikasi 77

a.

a. Mata Mata terkena terkena asam asam 77  b.

 b. Mata Mata terkena terkena basa basa 99 c.

c. Klasifikasi Klasifikasi akibat akibat alkali alkali 1212 C.

C. Tanda Tanda dan dan Gejala Gejala 1313

D.

D. P3K P3K pada pada mata mata terkena terkena asam asam basa basa 1414 Bab

Bab III III : : Penutup Penutup 1616

3.1

3.1 Kesimpulan Kesimpulan 1616

Daftar

(4)

BAB I BAB I

PENDAHULUAN PENDAHULUAN

1.1

1.1 Latar Belakang dan MasalahLatar Belakang dan Masalah

Mata merupakan salah satu indra dari pancaindra yang sangat penting Mata merupakan salah satu indra dari pancaindra yang sangat penting untuk kehidupan manusia. Terlebih-lebih dengan majunya teknologi, indra untuk kehidupan manusia. Terlebih-lebih dengan majunya teknologi, indra  penglihatan

 penglihatan yang yang baik baik merupakan merupakan kebutuhan kebutuhan yang yang tidak tidak dapat dapat diabaikan.diabaikan. Mata merupakan bagian yang sangat peka. Walaupun mata mempunyai Mata merupakan bagian yang sangat peka. Walaupun mata mempunyai sistempelindung yang cukup baik seperti rongga orbita, kelopak, dan jaringan sistempelindung yang cukup baik seperti rongga orbita, kelopak, dan jaringan lemak retro bulbar selain terdapatnya refleks memejam atau mengedip, mata lemak retro bulbar selain terdapatnya refleks memejam atau mengedip, mata masih sering mendapat trauma dari dunia luar. Trauma dapat mengakibatkan masih sering mendapat trauma dari dunia luar. Trauma dapat mengakibatkan kerusakan pada bola mata dan kelopak, saraf mata dan rongga orbita. kerusakan pada bola mata dan kelopak, saraf mata dan rongga orbita. Kerusakan mata akan dapat mengakibatkan atau memberikan penyulit Kerusakan mata akan dapat mengakibatkan atau memberikan penyulit sehingga mengganggu fungsi penglihatan. Trauma pada mata memerlukan sehingga mengganggu fungsi penglihatan. Trauma pada mata memerlukan  perawatan

 perawatan yang yang tepat tepat untuk untuk mencegah mencegah terjadinya terjadinya penyulit penyulit yang yang lebih lebih beratberat yang akan mengakibatkan kebutaan.Trauma mata adalah tindakan sengaja yang akan mengakibatkan kebutaan.Trauma mata adalah tindakan sengaja maupun tidak disengaja yang menimbulkan perlukaan mata. Trauma mata maupun tidak disengaja yang menimbulkan perlukaan mata. Trauma mata merupakan kasus gawat darurat mata. Perlukaan yang ditimbulkan dapat merupakan kasus gawat darurat mata. Perlukaan yang ditimbulkan dapat ringan sampai berat atau menimbulkan kebutaan bahkan kehilangan mata. ringan sampai berat atau menimbulkan kebutaan bahkan kehilangan mata.

Trauma okuli adalah penyebab kebutaan yang cukup signifikan, terutama Trauma okuli adalah penyebab kebutaan yang cukup signifikan, terutama  pada

 pada golongan golongan sosioekonomi sosioekonomi rendah rendah dan dan di di negara-negara negara-negara berkembang.berkembang. Kejadian trauma okular dialami oleh pria 3 sampai 5 kali lebih banyak  Kejadian trauma okular dialami oleh pria 3 sampai 5 kali lebih banyak  daripada wanita. Trauma pada mata dapat mengenai jaringan di bawah ini daripada wanita. Trauma pada mata dapat mengenai jaringan di bawah ini secara terpisah atau menjadi gabungan trauma jaringan mata. Trauma dapat secara terpisah atau menjadi gabungan trauma jaringan mata. Trauma dapat mengenai jaringan mata: palpebrae, konjungtiva, cornea, uvea, lensa, retina, mengenai jaringan mata: palpebrae, konjungtiva, cornea, uvea, lensa, retina,  papil sara

 papil saraf optik, f optik, dan orbita. dan orbita. Trauma mata Trauma mata merupakan keadaan merupakan keadaan gawat daruratgawat darurat  pada mata.

 pada mata.

Walaupun mata mempunyai sistem pelindung yang cukup baik seperti Walaupun mata mempunyai sistem pelindung yang cukup baik seperti rongga orbita, kelopak, dan jaringan lemak retrobulbar selain terdapatnya rongga orbita, kelopak, dan jaringan lemak retrobulbar selain terdapatnya reflek memejam atau mengedip, mata masih sering mendapat trauma dari reflek memejam atau mengedip, mata masih sering mendapat trauma dari dunia luar. Trauma dapat mengakibatkan keruh akan pada bola mata dan dunia luar. Trauma dapat mengakibatkan keruh akan pada bola mata dan

(5)

kelopak, saraf mata dan rongga orbita. Kerusakan mata akan dapat kelopak, saraf mata dan rongga orbita. Kerusakan mata akan dapat mengakibatkan atau memberikan penyulit sehingga mengganggu fungsi mengakibatkan atau memberikan penyulit sehingga mengganggu fungsi  penglihatan.

 penglihatan. Trauma Trauma pada pada mata mata memerlukan memerlukan perawatan perawatan yang yang tepat tepat untuk untuk  mencegah terjadinya penyulit yang lebih berat yang akan mengakibatkan mencegah terjadinya penyulit yang lebih berat yang akan mengakibatkan kebutaan.

kebutaan.

Pada mata dapat terjadi trauma dalam bentuk-bentuk berikut : Trauma Pada mata dapat terjadi trauma dalam bentuk-bentuk berikut : Trauma tumpul, Trauma tembus bola mata, Trauma kimia, Trauma radiasi. Trauma tumpul, Trauma tembus bola mata, Trauma kimia, Trauma radiasi. Trauma kimia pada mata dapat dibedakan dalam trauma asam dan trauma basa atau kimia pada mata dapat dibedakan dalam trauma asam dan trauma basa atau alkali. Pada tinjauan kepustakaan ini hanya dibahas trauma kimia okuli yang alkali. Pada tinjauan kepustakaan ini hanya dibahas trauma kimia okuli yang meliputi truma asam dan trauma basa atau alkali.

meliputi truma asam dan trauma basa atau alkali. 1.2

1.2 Rumusan MasalahRumusan Masalah 1)

1) Apa pengertian dari trauma kimia pada mata ?Apa pengertian dari trauma kimia pada mata ? 2)

2) Apa penyebab dari trauma kimia pada mata ?Apa penyebab dari trauma kimia pada mata ? 3)

3) Bagaimana gejala-gejala yang ditimbulkan pada mata terkena zatBagaimana gejala-gejala yang ditimbulkan pada mata terkena zat kimia asam basa?

kimia asam basa? 4)

4) Bagaimana penatalaksanaan trauma kimia pada mata ?Bagaimana penatalaksanaan trauma kimia pada mata ? 5)

5) Bagaimana Bagaimana P3K pada korban P3K pada korban dengan trauma kimia pada dengan trauma kimia pada mata ?mata ? 6)

6) Bagaimana derajat yang mengalami kerusakan akibat terkena asamBagaimana derajat yang mengalami kerusakan akibat terkena asam  basa?

 basa? 1.3. Tujuan Penulisan 1.3. Tujuan Penulisan

1)

1) Mengetahui pengertian dari trauma kimia pada mataMengetahui pengertian dari trauma kimia pada mata 2)

2) Mengetahui penyebab dari trauma kimia pada mataMengetahui penyebab dari trauma kimia pada mata 3)

3) Mengetahui gejala-gejala yang ditimbulkan dari trauma kimia pada mataMengetahui gejala-gejala yang ditimbulkan dari trauma kimia pada mata 4)

4) Mengetahui penatalaksanaan trauma kimia pada mataMengetahui penatalaksanaan trauma kimia pada mata 5)

5) Mengetahui P3K pada korban dengan trauma kimia pada mataMengetahui P3K pada korban dengan trauma kimia pada mata

1.4. Manfaat penulisan 1.4. Manfaat penulisan

Manfaat dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui tentang Manfaat dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui tentang  bagaimana

(6)

mata terkena asam basa, mengetahui gejala-gejala yang ditimbulkan dan mata terkena asam basa, mengetahui gejala-gejala yang ditimbulkan dan  bahan-bahan yang meny

(7)

BAB II BAB II PEMBAHASAN PEMBAHASAN A. A. DEFINISIDEFINISI

Trauma kimia pada mata merupakan trauma yang mengenai bola mata Trauma kimia pada mata merupakan trauma yang mengenai bola mata akibat terpaparnya bahan kimia baik yang bersifat asam atau basa yang dapat akibat terpaparnya bahan kimia baik yang bersifat asam atau basa yang dapat merusak struktur bola mata tersebut. Trauma kimia pada mata merupakan merusak struktur bola mata tersebut. Trauma kimia pada mata merupakan kedaruratan oftalmologi, karena dapat men

kedaruratan oftalmologi, karena dapat menyebabkan kehilangan penglihatan.yebabkan kehilangan penglihatan.

Trauma kimia pada mata adalah trauma yang mengenai bola mata baik  Trauma kimia pada mata adalah trauma yang mengenai bola mata baik  diakibatkan oleh zat asam (zat dengan pH < 7) ataupun basa (zat dengan pH > 7) diakibatkan oleh zat asam (zat dengan pH < 7) ataupun basa (zat dengan pH > 7) yang dapat menyebabkan kerusakan struktur bola mata tersebut. Tingkat yang dapat menyebabkan kerusakan struktur bola mata tersebut. Tingkat keparahan trauma dikaitkan dengan jenis, volume, konsentrasi, durasi pajanan, keparahan trauma dikaitkan dengan jenis, volume, konsentrasi, durasi pajanan, dan derajat penetrasi dari zat kimia. Mekanisme cedera antara asam dan basa dan derajat penetrasi dari zat kimia. Mekanisme cedera antara asam dan basa sedikit berbeda.

sedikit berbeda.

Trauma bahan kimia dapat terjadi pada kecelakaan yang terjadi dalam Trauma bahan kimia dapat terjadi pada kecelakaan yang terjadi dalam laboratorium, industry, pekerjaan yang memakai bahan kimia, pekerjaan laboratorium, industry, pekerjaan yang memakai bahan kimia, pekerjaan  pertanian,

 pertanian, dan dan peperangan peperangan memakai memakai bahan bahan kimia kimia di di abad abad modern. modern. Setiap Setiap traumatrauma kimia pada mata memerlukan tindakan segera.Irigasi daerah yang terkena trauma kimia pada mata memerlukan tindakan segera.Irigasi daerah yang terkena trauma kimia merupakan tindakan yang segera harus

kimia merupakan tindakan yang segera harus dilakukan.dilakukan. B.

B. KLASIFIKASIKLASIFIKASI 1.

1. Trauma asamTrauma asam

Trauma asam merupakan salah satu jenis trauma kimia mata dan termasuk  Trauma asam merupakan salah satu jenis trauma kimia mata dan termasuk  kegawatdaruratan mata yang disebabkan zat kimia asam dengan pH<7. Beberapa kegawatdaruratan mata yang disebabkan zat kimia asam dengan pH<7. Beberapa zat asam yang sering mengenai mata adalah asam sulfat, asam asetat, hidroflorida, zat asam yang sering mengenai mata adalah asam sulfat, asam asetat, hidroflorida, dan asam klorida. Jika mata terkena zat kimia bersifat asam maka akan terlihat dan asam klorida. Jika mata terkena zat kimia bersifat asam maka akan terlihat iritasi berat yang sebenarnya akibat akhirnya tidak berat. Asam akan iritasi berat yang sebenarnya akibat akhirnya tidak berat. Asam akan menyebabkan koagulasi protein plasma. Dengan adanya koagulasi protein ini menyebabkan koagulasi protein plasma. Dengan adanya koagulasi protein ini menimbulkan keuntungan bagi mata, yaitu sebagai barrier yang cenderung menimbulkan keuntungan bagi mata, yaitu sebagai barrier yang cenderung membatasi penetrasi dan kerusakan lebih lanjut. Hal ini berbeda dengan basa yang membatasi penetrasi dan kerusakan lebih lanjut. Hal ini berbeda dengan basa yang mampu menembus jaringan mata dan akan terus menimbulkan kerusakan lebih mampu menembus jaringan mata dan akan terus menimbulkan kerusakan lebih  jauh. Selain

(8)

kornea. Dalam masa penyembuhan setelah terkena zat kimia asam akan terjadi kornea. Dalam masa penyembuhan setelah terkena zat kimia asam akan terjadi  perlekatan

 perlekatan antara antara konjugtiva konjugtiva bulbi bulbi dengan dengan konjungtiva konjungtiva tarsal tarsal yang yang disebutdisebut simblefaron.(Susanto, 2004; Vaughan, 2000).

simblefaron.(Susanto, 2004; Vaughan, 2000).

 Penyebab trauma asamPenyebab trauma asam

a. Bahan kimia berupa cairan, gas atau padat yang mempunyai keasaman (pH) lebih a. Bahan kimia berupa cairan, gas atau padat yang mempunyai keasaman (pH) lebih

rendah dari 7.0 dan menyebabkan terjadinya proses koagulasi. rendah dari 7.0 dan menyebabkan terjadinya proses koagulasi.  b. Bahan kimia

 b. Bahan kimia yang bersifat asam yang bersifat asam : air keras : air keras (asam sulfat (asam sulfat : H2SO4) untuk pembersih: H2SO4) untuk pembersih industri, air accu; asam sulfit (H2SO3) untuk pengawet buah dan sayuran, bahan industri, air accu; asam sulfit (H2SO3) untuk pengawet buah dan sayuran, bahan  pemutih, asam cuka; asam khlorida; asam asetat.

 pemutih, asam cuka; asam khlorida; asam asetat. Asam dipisahkan dalam dua mekanisme,

Asam dipisahkan dalam dua mekanisme, yaitu ion hidrogen dan anion dalam kornea.yaitu ion hidrogen dan anion dalam kornea. Molekul hidrogen merusak permukaan okular dengan mengubah pH, seme

Molekul hidrogen merusak permukaan okular dengan mengubah pH, seme ntara anionntara anion merusak dengan cara denaturasi protein, presipitasi dan koagulasi. Koagulasi protein merusak dengan cara denaturasi protein, presipitasi dan koagulasi. Koagulasi protein umumnya mencegah penetrasi yang lebih lanjut dari zat asam, dan menyebabkan umumnya mencegah penetrasi yang lebih lanjut dari zat asam, dan menyebabkan tampilan

tampilan ground glass ground glass dari stroma korneal yang mengikuti trauma akibat asam.dari stroma korneal yang mengikuti trauma akibat asam. Sehingga trauma pada mata yang disebabkan oleh zat kimia asam cenderung lebih Sehingga trauma pada mata yang disebabkan oleh zat kimia asam cenderung lebih ringan daripada trauma yang diakibatkan oleh zat kimia basa.

ringan daripada trauma yang diakibatkan oleh zat kimia basa.

Asam hidroflorida adalah satu pengecualian. Asam lemah ini secara cepat melewati Asam hidroflorida adalah satu pengecualian. Asam lemah ini secara cepat melewati membran sel, seperti alkali.

membran sel, seperti alkali. Ion fluoride dilepaskan ke dalam sel, dan memungkinkanIon fluoride dilepaskan ke dalam sel, dan memungkinkan menghambat enzim glikolitik dan bergabung dengan kalsium dan ma

menghambat enzim glikolitik dan bergabung dengan kalsium dan ma gnesiumgnesium membentuk 

membentuk insoluble complexesinsoluble complexes. Nyeri local yang ekstrim bisa terjadi sebagai hasil. Nyeri local yang ekstrim bisa terjadi sebagai hasil dari immobilisasi ion kalsium, yang berujung pada stimulasi saraf denganpemindahan dari immobilisasi ion kalsium, yang berujung pada stimulasi saraf denganpemindahan ion potassium. Fluorinosis akut bisa terjadi ketika ion fluoride memasuki sis

ion potassium. Fluorinosis akut bisa terjadi ketika ion fluoride memasuki sis temtem sirkulasi, dan memberikan gambaran gejala pada jantung, pernafasan,

sirkulasi, dan memberikan gambaran gejala pada jantung, pernafasan, gastrointestinal, dan neurologik.

gastrointestinal, dan neurologik.

Bahan kimia asam yang mengenai jaringan akan mengadakan denaturasi dan Bahan kimia asam yang mengenai jaringan akan mengadakan denaturasi dan  presipitasi dengan jaringan protein disekitarnya, karena adanya day

 presipitasi dengan jaringan protein disekitarnya, karena adanya daya buffer daria buffer dari  jaringan terhadap bahan asam serta adanya presipitasi protein maka kerusakannya  jaringan terhadap bahan asam serta adanya presipitasi protein maka kerusakannya

cenderung terlokalisir. Bahan asam yang mengenai kornea juga mengadakan cenderung terlokalisir. Bahan asam yang mengenai kornea juga mengadakan

 presipitasi sehingga terjadi koagulasi, kadang-kadang seluruh epitel kornea terlepas.  presipitasi sehingga terjadi koagulasi, kadang-kadang seluruh epitel kornea terlepas.

Bahan asam tidak menyebabkan hilangnya bahan proteoglikan di

Bahan asam tidak menyebabkan hilangnya bahan proteoglikan di kornea. Bila traumakornea. Bila trauma diakibatkan asam keras maka reaksinya mirip dengan trauma bas

(9)

Bila bahan asam mengenai mata maka akan segera terjadi koagulasi protein epitel Bila bahan asam mengenai mata maka akan segera terjadi koagulasi protein epitel kornea yang mengakibatkan kekeruhan pada kornea, sehingga bila konsentrasi

kornea yang mengakibatkan kekeruhan pada kornea, sehingga bila konsentrasi tidak tidak  tinggi maka tidak akan bersifat destruktif seperti trauma alkali. Biasanya kerusakan tinggi maka tidak akan bersifat destruktif seperti trauma alkali. Biasanya kerusakan hanya pada bagian superfisial saja. Koagulasi protein ini terbatas pada daerah

hanya pada bagian superfisial saja. Koagulasi protein ini terbatas pada daerah  bahan

 bahan asam asam dengan dengan jaringan. jaringan. Koagulasi Koagulasi protein protein ini ini dapat dapat mengenai mengenai jaringan jaringan yangyang lebih dalam

lebih dalam

Gambar Trauma pada Mata Akibat Bahan Kimia Asam Gambar Trauma pada Mata Akibat Bahan Kimia Asam

2.

2. Trauma Basa atau AlkaliTrauma Basa atau Alkali

Trauma asam merupakan salah satu jenis trauma kimia mata dan termasuk  Trauma asam merupakan salah satu jenis trauma kimia mata dan termasuk  kegawatdaruratan mata yang disebabkan zat kimia asam dengan pH>7. Trauma kegawatdaruratan mata yang disebabkan zat kimia asam dengan pH>7. Trauma akibat bahan kimia basa akan mengakibatkan kerusakan yang sangat berbahaya akibat bahan kimia basa akan mengakibatkan kerusakan yang sangat berbahaya  pada mata. Alkali akan menembus kornea dengan cepat karena memiliki sifat baik   pada mata. Alkali akan menembus kornea dengan cepat karena memiliki sifat baik  hydrophilic dan lipophilic lalu menembus bilik mata depan dan sampai pada hydrophilic dan lipophilic lalu menembus bilik mata depan dan sampai pada  jaringan

 jaringan retina. retina. Pada Pada trauma trauma basa basa akan akan terjadi terjadi penghancuran penghancuran jaringan jaringan kolagenkolagen korena. Bahan kimia alkali bersifat koagulasi sel dan akan mengakibatkan proses korena. Bahan kimia alkali bersifat koagulasi sel dan akan mengakibatkan proses  penyabunan

 penyabunan disertai disertai dehidrasi. dehidrasi. Bahan Bahan akustik akustik soda soda dapat dapat menembus menembus ke ke dalamdalam  bilik mata depan dalam waktu 7 detik.

 bilik mata depan dalam waktu 7 detik.

Pada trauma alkali akan terbentuk kolagenase yang akan menambah berat Pada trauma alkali akan terbentuk kolagenase yang akan menambah berat kerusakan kolagen kornea. Alkali yang menembus bola mata akan merusak retina kerusakan kolagen kornea. Alkali yang menembus bola mata akan merusak retina sehingga akan berakhir dengan kebutaan penderita.

sehingga akan berakhir dengan kebutaan penderita. 

(10)

Zat-zat basa atau alkali

Zat-zat basa atau alkali yang dapat menyebabkan trauma pada mata antara lain :yang dapat menyebabkan trauma pada mata antara lain : a. Semen a. Semen  b. Soda kuat  b. Soda kuat c. Amonia c. Amonia d. NaOH d. NaOH e. CaOH e. CaOH

f. Cairan pembersih dalam rumah tangga f. Cairan pembersih dalam rumah tangga

Bahan alkali Amonia merupakan gas yang tidak berwarna, dipakai sebagai Bahan alkali Amonia merupakan gas yang tidak berwarna, dipakai sebagai  bahan

 bahan pendingin pendingin lemari lemari es, es, larutan larutan 7% 7% ammonia ammonia dipakai dipakai sebagai sebagai bahanbahan  pembersih. Pada

 pembersih. Pada konsentrasi rendah konsentrasi rendah ammonia bersifat ammonia bersifat merangsang mata. merangsang mata. AmoniaAmonia larut dalam air dan lemak, hal ini dangat merugikan karena kornea mempunyai larut dalam air dan lemak, hal ini dangat merugikan karena kornea mempunyai komponen epitel yang lipofilik dan stroma yang hidrofilik. Amonia mudah komponen epitel yang lipofilik dan stroma yang hidrofilik. Amonia mudah merusak jaringan bagian dalam mata seperti iris dan lensa. Amonia merusak  merusak jaringan bagian dalam mata seperti iris dan lensa. Amonia merusak  stroma lebih sedikit disbanding dengan NaOH dan CaOH. pH cairan mata naik  stroma lebih sedikit disbanding dengan NaOH dan CaOH. pH cairan mata naik   beberapa detik setelah trauma.

 beberapa detik setelah trauma.

Bahan alkali lainnya adalah NaOH dan Ca(OH)2. NaOH dikenal sebahai Bahan alkali lainnya adalah NaOH dan Ca(OH)2. NaOH dikenal sebahai kausatik soda. NaOH dipakai sebagai pembersih pipa. pH cairan mata naik  kausatik soda. NaOH dipakai sebagai pembersih pipa. pH cairan mata naik   beberapa

 beberapa menit menit sesudah sesudah trauma trauma akibat akibat NaOH. NaOH. Ca(OH)2 Ca(OH)2 memiliki memiliki daya daya tembustembus yang kurang pada mata. Hal ini akibat terbentuknya sabun kalsium pada epitel yang kurang pada mata. Hal ini akibat terbentuknya sabun kalsium pada epitel kornea. pH cairan mata menjadi normal kembali sesudah 30 sampai 3 jam kornea. pH cairan mata menjadi normal kembali sesudah 30 sampai 3 jam  pascatrauma.

 pascatrauma.

Trauma basa biasanya lebih berat daripada trauma asam, karena Trauma basa biasanya lebih berat daripada trauma asam, karena bahan- bahan

 bahan basa basa memiliki memiliki dua dua sifat sifat yaitu yaitu hidrofilik hidrofilik dan dan lipolifik lipolifik dimana dimana dapat dapat secarasecara cepat untuk penetrasi sel

cepat untuk penetrasi sel membran dan masuk ke bilik mata depan, bahkan sampaimembran dan masuk ke bilik mata depan, bahkan sampai retina. Trauma basa akan memberikan iritasi ringan pada mata apabila dilihat dari retina. Trauma basa akan memberikan iritasi ringan pada mata apabila dilihat dari luar. Namun, apabila dilihat pada bagian dalam mata, trauma basa ini luar. Namun, apabila dilihat pada bagian dalam mata, trauma basa ini mengakibatkan suatu kegawatdaruratan. Basa akan menembus kornea, kamera mengakibatkan suatu kegawatdaruratan. Basa akan menembus kornea, kamera okuli anterior sampai retina dengan cepat, sehingga berakhir dengan kebutaan. okuli anterior sampai retina dengan cepat, sehingga berakhir dengan kebutaan. Pada trauma basa akan terjadi penghancuran jaringan kolagen kornea. Bahan Pada trauma basa akan terjadi penghancuran jaringan kolagen kornea. Bahan kimia basa bersifat koagulasi sel dan terjadi proses safonifikasi, disertai dengan kimia basa bersifat koagulasi sel dan terjadi proses safonifikasi, disertai dengan dehidrasi.

(11)

Gambar 

Gambar Trauma pada Mata Akibat Bahan Kimia Basa/AlkaliTrauma pada Mata Akibat Bahan Kimia Basa/Alkali

Bahan alkali atau basa akan mengakibatkan pecah atau rusaknya sel Bahan alkali atau basa akan mengakibatkan pecah atau rusaknya sel  jaringan.

 jaringan. Pada Pada pH pH yang yang tinggi tinggi alkali alkali akan akan mengakibatkan mengakibatkan safonifikasi safonifikasi disertaidisertai dengan disosiasi asam lemak membrane sel. Akibat s

dengan disosiasi asam lemak membrane sel. Akibat safonifikasi membran sel akanafonifikasi membran sel akan mempermudah penetrasi lebih lanjut zat alkali. Mukopolisakarida jaringan oleh mempermudah penetrasi lebih lanjut zat alkali. Mukopolisakarida jaringan oleh  basa

 basa akan akan menghilang menghilang dan dan terjadi terjadi penggumpalan penggumpalan sel sel kornea kornea atau atau keratosis. keratosis. SeratSerat kolagen kornea akan bengkak dan stroma kornea akan mati. Akibat edema kornea kolagen kornea akan bengkak dan stroma kornea akan mati. Akibat edema kornea akan terdapat serbukan sel polimorfonuklear ke dalam stroma kornea. Serbukan akan terdapat serbukan sel polimorfonuklear ke dalam stroma kornea. Serbukan sel ini cenderung disertai dengan pembentukan pembuluh darah baru atau sel ini cenderung disertai dengan pembentukan pembuluh darah baru atau neovaskularisasi. Akibat membran sel basal epitel kornea rusak akan neovaskularisasi. Akibat membran sel basal epitel kornea rusak akan memudahkan sel epitel diatasnya lepas. Sel epitel yang baru terbentuk akan memudahkan sel epitel diatasnya lepas. Sel epitel yang baru terbentuk akan  berhubungan langsung dengan stroma dibawahnya melalui plasminogen aktivator.  berhubungan langsung dengan stroma dibawahnya melalui plasminogen aktivator. Bersamaan dengan dilepaskan plasminogen aktivator dilepas juga kolagenase Bersamaan dengan dilepaskan plasminogen aktivator dilepas juga kolagenase yang akan merusak kolagen kornea. Akibatnya akan terjadi gangguan yang akan merusak kolagen kornea. Akibatnya akan terjadi gangguan  penyembuhan

 penyembuhan epitel epitel yang yang berkelanjutan berkelanjutan dengan dengan ulkus ulkus kornea kornea dan dan dapat dapat terjaditerjadi  perforasi

 perforasi kornea. kornea. Kolagenase Kolagenase ini ini mulai mulai dibentuk dibentuk 9 9 jam jam sesudah sesudah trauma trauma dandan  puncaknya

 puncaknya terdapat terdapat pada pada hari hari ke ke 12-21. 12-21. Biasanya Biasanya ulkus ulkus pada pada kornea kornea mulaimulai terbentuk 2 minggu setelah trauma kimia. Pembentukan ulkus berhenti hanya bila terbentuk 2 minggu setelah trauma kimia. Pembentukan ulkus berhenti hanya bila terjadi epitelisasi lengkap atau vaskularisasi telah menutup dataran depan kornea. terjadi epitelisasi lengkap atau vaskularisasi telah menutup dataran depan kornea. Bila alkali sudah masuk ke dalam bilik mata depan maka akan terjadi gangguan Bila alkali sudah masuk ke dalam bilik mata depan maka akan terjadi gangguan

(12)

fungsi badan siliar. Cairan mata susunannya akan berubah, yaitu terdapat kadar  fungsi badan siliar. Cairan mata susunannya akan berubah, yaitu terdapat kadar  glukosa dan askorbat yang berkurang. Kedua unsur ini memegang peranan glukosa dan askorbat yang berkurang. Kedua unsur ini memegang peranan  penting dalam pembentukan jaringan ko

 penting dalam pembentukan jaringan kornea.rnea. 3.

3. Klasifikasi akibat luka bakar alkali:Klasifikasi akibat luka bakar alkali: a. Klasifikasi Huges a. Klasifikasi Huges 1) Ringan : 1) Ringan : a) Prognosis baik  a) Prognosis baik 

 b) Terdapat erosi epitel kornea  b) Terdapat erosi epitel kornea

c) Pada kornea tedaat kekeruhan yang ringan c) Pada kornea tedaat kekeruhan yang ringan d) Tidak terdapat iskemia

d) Tidak terdapat iskemia dan nekrosis kornea ataupun konjungtivadan nekrosis kornea ataupun konjungtiva 2) Sedang :

2) Sedang :

a) Prognosis baik  a) Prognosis baik 

 b) Terdapat kekeruhan kornea sehingga sulit melihat iris dan pup

 b) Terdapat kekeruhan kornea sehingga sulit melihat iris dan pupil secara terperinciil secara terperinci c) Terdapat iskemia dan nekrosis enteng pada kornea dan konjungtiva

c) Terdapat iskemia dan nekrosis enteng pada kornea dan konjungtiva 3) Sangat berat :

3) Sangat berat : a) Prognosis buruk  a) Prognosis buruk 

 b) Akibat kekeruhan kornea u

 b) Akibat kekeruhan kornea upil tidak dapat dilihatpil tidak dapat dilihat c) Konjungtiva dan sclera pucat

c) Konjungtiva dan sclera pucat 3. Klasifikasi Thoft

3. Klasifikasi Thoft

Menurut klasifikasi Thoft, trauma basa dapat dibedakan menjadi: Menurut klasifikasi Thoft, trauma basa dapat dibedakan menjadi:

1) Derajat 1 : terjadi hiperemi konjungtiva disertai dengan keratitis pungtata 1) Derajat 1 : terjadi hiperemi konjungtiva disertai dengan keratitis pungtata 2) Derajat 2 : terjadi hiperemi

2) Derajat 2 : terjadi hiperemi konjungtiva disertai hilangnya epitel korneakonjungtiva disertai hilangnya epitel kornea

3) Derajat 3 : terjadi hiperemi disertai dengan nekrosis konjungtiva dan lepasnya 3) Derajat 3 : terjadi hiperemi disertai dengan nekrosis konjungtiva dan lepasnya

epitel kornea epitel kornea

4) Derajat 4 : konjungtiva perilimal nekrosis sebanyak 50% 4) Derajat 4 : konjungtiva perilimal nekrosis sebanyak 50%

(13)

Gambar Klasifikasi Trauma Kimia, (a) derajat 1, (b)

Gambar Klasifikasi Trauma Kimia, (a) derajat 1, (b) derajat 2, (c) derajat 3, (d) derajat 2, (c) derajat 3, (d) derajat 4derajat 4

Luka bakar alkali derajat 1 dan 2 akan sembuh dengan jaringan arut tanpa Luka bakar alkali derajat 1 dan 2 akan sembuh dengan jaringan arut tanpa terdapatnya neovaskularisasi kedalam kornea. Luka bakar alkali derajat 3 dan 4 terdapatnya neovaskularisasi kedalam kornea. Luka bakar alkali derajat 3 dan 4 membutuhkan waktu sembuh berbulan bulan bahkan bertahun-tahun.

membutuhkan waktu sembuh berbulan bulan bahkan bertahun-tahun. C.

C. TANDA DAN GEJALATANDA DAN GEJALA..

Umumnya mengeluh nyeri sampai tidak dapat membuka mata Umumnya mengeluh nyeri sampai tidak dapat membuka mata (blefarospasme), keluar air mata (epifora), kabur, silau, kelopak mata bengkak, (blefarospasme), keluar air mata (epifora), kabur, silau, kelopak mata bengkak, kadang kadang nampak luka bakar di kulit sekitar mata, pada selaput lendir mata kadang kadang nampak luka bakar di kulit sekitar mata, pada selaput lendir mata (konjungtiva) merah, edema (khemosis), sampai terjadi iskhemia bahkan nekrosis (konjungtiva) merah, edema (khemosis), sampai terjadi iskhemia bahkan nekrosis (konjungtiva dan sklera berwarna pucat), kerusakan kornea mata berupa erosi, (konjungtiva dan sklera berwarna pucat), kerusakan kornea mata berupa erosi, sampai kekeruhan kornea yang hebat sehingga organ dalam bilik mata depan sulit sampai kekeruhan kornea yang hebat sehingga organ dalam bilik mata depan sulit dievaluasi.

dievaluasi.

Keadaan akut yang terjadi ada minggu pertama : Keadaan akut yang terjadi ada minggu pertama : 1. Sel membrane rusak.

1. Sel membrane rusak.

2. Bergantung pada kuatnya alkali akan mengakibatkan hilangnya epitel, keratosit, 2. Bergantung pada kuatnya alkali akan mengakibatkan hilangnya epitel, keratosit,

saraf kornea dan pembuluh darah. saraf kornea dan pembuluh darah.

3. Terjadi kerusakan komponen vascular iris, badan siliar dan epitel lensa, trauma 3. Terjadi kerusakan komponen vascular iris, badan siliar dan epitel lensa, trauma

 berat akan merusak sel goblet konjungtiva bulbi.  berat akan merusak sel goblet konjungtiva bulbi. 4. Tekanan intra ocular a

4. Tekanan intra ocular akan meninggi.kan meninggi.

5. Hipotoni akan terjadi bila terjadi kerusakan pada badan siliar  5. Hipotoni akan terjadi bila terjadi kerusakan pada badan siliar 

(14)

6. Kornea keruh dalam beberapa menit. 6. Kornea keruh dalam beberapa menit.

7. Terjadi infiltrasi segera sel polimorfonuklear, monosit dan fibroblast 7. Terjadi infiltrasi segera sel polimorfonuklear, monosit dan fibroblast

Keadaan minggu kedua dan ketiga : Keadaan minggu kedua dan ketiga :

1. Mulai terjadi regenerasi sel epitel konjugtiva dan kornea. 1. Mulai terjadi regenerasi sel epitel konjugtiva dan kornea.

2. Masuknya neovaskularisasi ke dalam kornea diserta dengan sel radang. 2. Masuknya neovaskularisasi ke dalam kornea diserta dengan sel radang. 3. Kekeruhan pada kornea akan mulai menjernih kembali,

3. Kekeruhan pada kornea akan mulai menjernih kembali, 4. Sel penyembuhan berbentuk invasi fibroblast memasuki

4. Sel penyembuhan berbentuk invasi fibroblast memasuki kornea.kornea. 5. Terbentuknya kolagen.

5. Terbentuknya kolagen.

6. Trauma alkali berat akan membentuk jaringan granulasi pada iris dan badan siliar  6. Trauma alkali berat akan membentuk jaringan granulasi pada iris dan badan siliar 

sehingga terjadi fibrosis. sehingga terjadi fibrosis.

Keadaan pada minggu ketiga dan selanjutnya : Keadaan pada minggu ketiga dan selanjutnya :

1. Terjadi vaskularisasi aktif sehingga seluruh kornea tertutup oleh pembuluh darah. 1. Terjadi vaskularisasi aktif sehingga seluruh kornea tertutup oleh pembuluh darah. 2. Jaringan pembuluh darah akan membawa bahan nutrisi dan bahan penyembuhan 2. Jaringan pembuluh darah akan membawa bahan nutrisi dan bahan penyembuhan

 jaringan seperti protein dan fibroblast.  jaringan seperti protein dan fibroblast.

3. Akibat terdapatnya jaringan dengan vaskularisasi ini, tidak akan terjadi perforasi 3. Akibat terdapatnya jaringan dengan vaskularisasi ini, tidak akan terjadi perforasi

kornea. kornea.

4. Mulai terjadi pembetukan panus pada kornea. 4. Mulai terjadi pembetukan panus pada kornea.

5. Endotel yang tetap sakit akan mengakibatkan edema kornea. 5. Endotel yang tetap sakit akan mengakibatkan edema kornea. 6. Terdapat membaran retrokornea, iristis, dan membrane siklitik  6. Terdapat membaran retrokornea, iristis, dan membrane siklitik 

D.

D. P3K P3K 

Penatalaksanaan pada trauma mata bergantung pada berat ringannya Penatalaksanaan pada trauma mata bergantung pada berat ringannya trauma ataupun jenis trauma itu sendiri. Namun demikian ada empat tujuan utama trauma ataupun jenis trauma itu sendiri. Namun demikian ada empat tujuan utama dalam mengatasi kasus trauma okular adalah memperbaiki penglihatan, mencegah dalam mengatasi kasus trauma okular adalah memperbaiki penglihatan, mencegah terjadinya infeksi, mempertahankan struktur dan anatomi mata, mencegah sekuele terjadinya infeksi, mempertahankan struktur dan anatomi mata, mencegah sekuele  jangka panjang.

 jangka panjang.

Pada trauma akibat asam dilakukan irigasi jaringan yang terkena-kena Pada trauma akibat asam dilakukan irigasi jaringan yang terkena-kena secepat mungkin setelah terpajan cairan kimia, dilakukan selama mungkin untuk  secepat mungkin setelah terpajan cairan kimia, dilakukan selama mungkin untuk  meyakinkan cairan yang mengakibatkan trauma benar-benar bersih dari mata. meyakinkan cairan yang mengakibatkan trauma benar-benar bersih dari mata. Irigasi dapat dilakukan dengan menggunakan garam fisiologis atau air selama Irigasi dapat dilakukan dengan menggunakan garam fisiologis atau air selama

(15)

15-30 menit. Trauma asam pada dasarnya akan kembali normal, namun jika perlu 30 menit. Trauma asam pada dasarnya akan kembali normal, namun jika perlu dapat diberikan anastesi topikal, larutan natrium bikarbonat 3%, dan antibiotik. dapat diberikan anastesi topikal, larutan natrium bikarbonat 3%, dan antibiotik.

Penatalaksanaan yang dilakukan untuk menangani trauma basa pada mata Penatalaksanaan yang dilakukan untuk menangani trauma basa pada mata adalah secepatnya melakukan irigasi dengan garam fisiologik selama mungkin. adalah secepatnya melakukan irigasi dengan garam fisiologik selama mungkin. Irigasi dilakukan sampai pH menjadi normal, paling sedikit 2000 ml selama 30 Irigasi dilakukan sampai pH menjadi normal, paling sedikit 2000 ml selama 30 menit. Bila dilakukan irigasi lebih lama akan lebih baik. Untuk mengetahui telah menit. Bila dilakukan irigasi lebih lama akan lebih baik. Untuk mengetahui telah terjadi netralisasi basa dapat dilakukan pemeriksaan dengan kertas lakmus. pH terjadi netralisasi basa dapat dilakukan pemeriksaan dengan kertas lakmus. pH normal air mata 7,3. Bila penyebabnya adalah CaOH, dapat diberi EDTA karena normal air mata 7,3. Bila penyebabnya adalah CaOH, dapat diberi EDTA karena EDTA 0,05 dapat bereaksi dengan CaOH yang melekat pada jaringan. Pemberian EDTA 0,05 dapat bereaksi dengan CaOH yang melekat pada jaringan. Pemberian antibiotika dan debridement untuk mencegah infeksi oleh kuman oportunis. antibiotika dan debridement untuk mencegah infeksi oleh kuman oportunis. Pemberian sikloplegik untuk mengistirahatkan iris, mencegah iritis dan sinekia Pemberian sikloplegik untuk mengistirahatkan iris, mencegah iritis dan sinekia  posterior.

 posterior. Pemberian Pemberian Anti Anti glaukoma glaukoma (beta (beta blocker blocker dan dan diamox) diamox) untuk untuk mencegahmencegah terjadinya glaucoma sekunder. Pemberian Steroid secara berhati-hati karena terjadinya glaucoma sekunder. Pemberian Steroid secara berhati-hati karena steroid menghambat penyembuhan. Steroid diberikan untuk menekan proses steroid menghambat penyembuhan. Steroid diberikan untuk menekan proses  peradangan

 peradangan akibat akibat denaturasi denaturasi kimia kimia dan dan kerusakan kerusakan jaringan jaringan kornea kornea dandan konjungtiva. Steroid topical ataupun sistemik dapat diberikan pada 7 hari pertama konjungtiva. Steroid topical ataupun sistemik dapat diberikan pada 7 hari pertama  pasca

 pasca trauma. trauma. Diberikan Diberikan Dexametason Dexametason 0,1% 0,1% setiap setiap 2 2 jam. jam. Steroid Steroid walaupunwalaupun diberikan dalam dosis tinggi tidak mencegah terbentuknya fibrin dan membrane diberikan dalam dosis tinggi tidak mencegah terbentuknya fibrin dan membrane siklitik. Kolagenase inhibitor seperti sistein diberikan untuk menghalangi efek  siklitik. Kolagenase inhibitor seperti sistein diberikan untuk menghalangi efek  kolagenase. Diberikan satu minggu sesudah trauma karena pada saat ini kolagenase. Diberikan satu minggu sesudah trauma karena pada saat ini kolagenase mulai terbentuk. Pemberian Vitamin C untuk pembentukan jaringan kolagenase mulai terbentuk. Pemberian Vitamin C untuk pembentukan jaringan kolagen. Selanjutnya diberikan bebat (verban) pada mata, lensa kontak lembek  kolagen. Selanjutnya diberikan bebat (verban) pada mata, lensa kontak lembek  dan artificial tear (air mata buatan). Operasi Keratoplasti dilakukan bila kekeruhan dan artificial tear (air mata buatan). Operasi Keratoplasti dilakukan bila kekeruhan kornea sangat mengganggu penglihatan.

(16)

BAB III BAB III PENUTUP PENUTUP 1.1 1.1 KesimpulanKesimpulan

Trauma kimia pada mata dapat berasal dari bahan yang bersifat Trauma kimia pada mata dapat berasal dari bahan yang bersifat asam dengan pH < 7 dan bahan yang bersifat basa dengan pH > 7. Trauma asam dengan pH < 7 dan bahan yang bersifat basa dengan pH > 7. Trauma  basa

 basa biasanya biasanya memberikan memberikan dampak dampak yang yang lebih lebih berat berat daripada daripada traumatrauma asam, karena bahan-bahan basa memiliki dua sifat yaitu hidrofilik dan asam, karena bahan-bahan basa memiliki dua sifat yaitu hidrofilik dan lipolifik dimana dapat masuk secara cepat untuk penetrasi sel membran lipolifik dimana dapat masuk secara cepat untuk penetrasi sel membran dan masuk ke sudut mata depan, bahkan sampai retina.

dan masuk ke sudut mata depan, bahkan sampai retina.

Sementara trauma asam akan menimbulkan koagulasi protein Sementara trauma asam akan menimbulkan koagulasi protein  permukaan,

 permukaan, dimana dimana merupakan merupakan suatu suatu barier barier pelindung spelindung sehingga ehingga zat zat asamasam tidak penetrasi lebih dalam lagi. Gejala utama yang muncul pada trauma tidak penetrasi lebih dalam lagi. Gejala utama yang muncul pada trauma mata adalah epifora, blefarospasme dan nyaei yang hebat. Trauma kimia mata adalah epifora, blefarospasme dan nyaei yang hebat. Trauma kimia merupakan satu-satunya jenis trauma yang tidak memerlukan anamnesa merupakan satu-satunya jenis trauma yang tidak memerlukan anamnesa dan pemeriksaan yang lengkap. Penatalaksanaan yang terpenting pada dan pemeriksaan yang lengkap. Penatalaksanaan yang terpenting pada trauma kimia adalah irigasi mata dengan segera samapai pH mata kembali trauma kimia adalah irigasi mata dengan segera samapai pH mata kembali normla dan diikuti dengan pemberian obat terutama antibiotik, normla dan diikuti dengan pemberian obat terutama antibiotik, multivitamin, antiglaukoma, dll. Selain itu dilakukan juga upaya promotif  multivitamin, antiglaukoma, dll. Selain itu dilakukan juga upaya promotif  dan preventif kepada pasien. Menurut data statistik 90% kasus trauma dan preventif kepada pasien. Menurut data statistik 90% kasus trauma dapat dicegah. Apabila dalam menjalankan suatu pekerjaan menggunakan dapat dicegah. Apabila dalam menjalankan suatu pekerjaan menggunakan  pelindung yang

(17)

DAFTAR PUSTAKA DAFTAR PUSTAKA

http://rouhimmanis.blogspot.com/2012/01/v-behaviorurldefaultvml-o.html

http://rouhimmanis.blogspot.com/2012/01/v-behaviorurldefaultvml-o.html

PDF Creator - PDF4Free v2.0 http:/

Gambar

Gambar Trauma pada Mata Akibat Bahan Kimia AsamGambar Trauma pada Mata Akibat Bahan Kimia Asam
Gambar Klasifikasi Trauma Kimia, (a) derajat 1, (b)

Referensi

Dokumen terkait

Sistem eksitasi yang digunakan pada PLTU Pangkaan Susu yaitu menggunakan eksitasi statik yang dilengkapi dengan brush, dengan memanfaatkan tegangan output dari generator

Undang-Undang No.12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan. Implikasi dari penelitian ini adalah: 1) Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA Maros harus menyiapkan strategi

(2) Mengidentifikasi senyawa yang terkandung dalam isolat toksik yang diperoleh dari ekstrak metanol spons genus Haliclona Grant, 1836. 1.4

Ekstrak n -heksana Christella arida dan isolatnya yang terdiri dari senyawa campuran steroid positif memiliki aktivitas sebagai antikanker pada uji pendahuluan

Jadi menurut Simon, alur belajar yang bersifat hipotetik atau alur belajar hipotetik terdiri atas tiga komponen utama yaitu: tujuan belajar untuk pembelajaran bermakna, sekumpulan

Insiden Keselamatan Pasien ( IKP ) adalah setiap kejadian yang tidak disengaja dan tidak diharapkan yang dapat mengakibatkan atau

Operasi HIDiC pada nilai β lebih besar dari satu akan menurunkan beban panas reboiler dari luar sistem, akan tetapi diikuti dengan kenaikan nilai exergy loss. Pada

bahwa sehubungan dengan perkembangan yang tidak sesuai dengan asumsi kebijakan umum Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, keadaan yang menyebabkan pergeseran