• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGUKURAN LAJU DEKOMPOSISI SERASAH MENGGUNAKAN METODE LITTERBAG PADA TIGA TIPE PENGGUNAAN LAHAN DI DESA SITUDAUN, KECAMATAN TENJOLAYA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGUKURAN LAJU DEKOMPOSISI SERASAH MENGGUNAKAN METODE LITTERBAG PADA TIGA TIPE PENGGUNAAN LAHAN DI DESA SITUDAUN, KECAMATAN TENJOLAYA."

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PENGUKURAN LAJU DEKOMPOSISI SERASAH

MENGGUNAKAN METODE ”

LITTERBAG

” PADA TIGA

TIPE PENGGUNAAN LAHAN DI DESA SITUDAUN,

KECAMATAN TENJOLAYA

Oleh :

DWI EKA MARIA AVELINA

A24104063

PROGRAM STUDI ILMU TANAH

DEPARTEMEN ILMU TANAH DAN SUMBERDAYA LAHAN

FAKULTAS PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2008

(2)

PENGUKURAN LAJU DEKOMPOSISI SERASAH

MENGGUNAKAN METODE ”

LITTERBAG

” PADA TIGA

TIPE PENGGUNAAN LAHAN DI DESA SITUDAUN,

KECAMATAN TENJOLAYA

Skripsi

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Pertanian pada Fakultas Pertanian

Institut Pertanian Bogor

Oleh :

DWI EKA MARIA AVELINA

A24104063

PROGRAM STUDI ILMU TANAH

DEPARTEMEN ILMU TANAH DAN SUMBERDAYA LAHAN

FAKULTAS PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2008

(3)

RINGKASAN

DWI EKA MARIA AVELINA. Pengukuran Laju Dekomposisi Serasah pada Tiga Tipe Penggunaan Lahan di Desa Situdaun, Kecamatan Tenjolaya. Di bawah bimbingan RAHAYU WIDYASTUTI dan DYAH TJAHYANDARI S.

Bahan organik yang berasal dari hewan dan tumbuhan yang telah mati, akan mengalami proses dekomposisi yaitu penghancuran dan perombakan bahan organik menjadi bagian-bagian yang lebih sederhana sehingga menjadi unsur hara yang tersedia dan dapat diserap oleh tanaman. Fauna tanah memiliki peranan penting dalam kesuburan tanah, yaitu dalam mendekomposisi bahan organik. Salah satu metode untuk mengukur aktivitas fauna tanah dalam proses dekomposisi serasah yaitu metode litterbag. Penelitian ini bertujuan mengukur laju dekomposisi serasah yang terdapat di hutan, pekarangan dan kebun di Desa Situdaun, Kecamatan Tenjolaya, Kabupaten Bogor dengan mengunakan metode

litterbag.

Serasah yang digunakan pada penelitian ini adalah serasah yang berada di sekitar lahan hutan, perkarangan dan kebun. Ketiga jenis serasah dicampur dan dipotong-potong sepanjang ± 2 cm dan dikeringudarakan, setelah itu ditimbang sebanyak 10 gram, kemudian dimasukan ke dalam masing- masing kantung

litterbag yang berukuran kasar (10 mm), sedang (0.25 mm) dan halus (0.038 mm).

Litterbag ini dibenamkan secara acak di lima titik pada lahan hutan, pekarangan dan kebun. Litterbag tersebut kemudian diekspos di lapang selama 30, 60 dan 90 hari.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa laju dekomposisi serasah paling tinggi terdapat di tipe penggunaan lahan hutan, kemudian diikuti oleh pekarangan dan terakhir kebun. Laju dekomposisi serasah yang dihitung berdasarkan hilangnya berat serasah, tertinggi pada litterbag kasar, sedang dan halus yaitu pada hutan berturut-turut sebesar 93%, 61.5% dan 57.7%, pekarangan 92.1%, 58.5% dan 59.5%, sedangkan pada kebun 74.5%, 59.8% dan 55.6%. Rendahnya laju dekomposisi pada lahan kebun dikarenakan pengolahan tanah yang intensif dan pemupukan serta sedikitnya variasi vegetasi dan bahan organik yang tersedia.

(4)

SUMMARY

DWI EKA MARIA AVELINA. Measuring Decomposition Rates of Litter Using

Litterbag Method at Three Different Land Use Types In Situdaun Village, Tenjolaya Sub-district, Bogor. Under supervision of RAHAYU WIDYASTUTI and DYAH TJAHYANDARI S.

The important ecosystem processes such as organic matter decomposition is influenced by factors such as food resource quality, physical environmental, and soil organisms. Soil fauna breakdown a complex organic material to be simple particles and available for uptake by plans. One of the methods for measuring the activity of soil fauna in decomposition process is the litterbag method. The purpose of this research was to measure the decomposition rate of litter at three land use types, i.e. forest, home garden and garden in Village of Situdaun, Tenjolaya Sub-district, Bogor, using litterbag method.

Litter, that used in this research, were taken from forests, home garden, and garden. Three types of litter were mixed and cut approximately 2 cm and air-dried. Afterwards, 10 grams of mixed litter were weighed and filled into a

litterbag, with three different mesh-size, namely coarse (10 mm), medium (0.25 mm) and fine (0.038 mm). These litterbags were randomly exsposed at five different locations in the forest, home garden, and garden for 30, 60, and 90 days.

The results indicated that the highest decomposition rate of litter was found in the forest, then followed by home garden and garden. The decomposition rate of litter was calculated by measuring the lost of weight of litter. The highest weight lost was found in litterbags with coarse mesh sizes (93%), medium (61.5%) and fine (57.7%) in the forest. The second position was litterbags with coarse mesh sizes (92.1%), medium (58.5%) and fine (59.5%) in the home garden. The lowest was litterbags with coarse mesh sizes (74.5%), medium (59.8%) and fine (55.6%) in the garden. The lowest decomposition rate of litter in the garden was presumably due to the intensively soil tillage and fertilization, and low variety of vegetation and organic matter in that area.

(5)

LEMBAR PENGESAHAN

Judul Penelitian : Pengukuran Laju Dekomposisi Serasah Menggunakan Metode ”Litterbag” pada Tiga Tipe Penggunaan Lahan di Desa Situdaun, Kecamatan Tenjolaya

Nama Mahasiswa : Dwi Eka Maria Avelina

NRP : A24104063

Menyetujui,

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Dr. Rahayu Widyastuti, MSc Dr. Ir. Dyah Tjahyandari S, MApplSc NIP. 131 879 328 NIP. 131 950 987

Mengetahui, Dekan Fakultas Pertanian

Prof. Dr. Ir. Didy Sopandie, M.Agr. NIP. 131 124 019

(6)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Kota Padang Sidempuan tanggal 31 Agustus 1985, penulis adalah anak bungsu dari enam bersaudara dari pasangan Fransiskus Xaveries Ulim Simbolon, BA dan Tiomas Martina Manalu.

Pendidikan dasar dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri 163080 Tebing Tinggi, Sumatera Utara dan selesai pada tahun 1997. Melanjutkan studi ke Sekolah Menegah Pertama di SLTP sw. Katolik Cinta Kasih Tebing Tinggi, Sumatera Utara dan selesai pada tahun 2000, dan melanjutkan Sekolah Menegah Umum di SMU RK BUDI MULIA Pematang Siantar, Sumatera Utara dan selesai pada tahun 2003. Penulis diterima di Institut Pertanian Bogor pada tahun 2004 melalui jalur Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB).

Selama kuliah penulis aktif dalam organisasi Mahasiswa Katolik IPB (KEMAKI) periode 2004-2008, organisasi daerah Ikatan Anak Siantar (Ikan Mass), dan sebagai asisten praktikum Bioteknologi Tanah dan Sistem Informasi Geografis (SIG).

(7)

KATA PENGANTAR

Puji syukur dan terima kasih kepada Yesus Kristus atas segala rahmat dan kasih-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan penelitian ini yang berjudul Pengukuran Laju Dekomposisi Serasah Menggunakan Metode ”Litterbag” pada Tiga Tipe Penggunaan Lahan di Desa Situdaun, Kecamatan Tenjolaya. Penelitian ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian pada Program Studi Ilmu Tanah.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Dr. Rahayu Widyastuti, MSc selaku Pembimbing I dan Dr. Dyah Tjahyandari S, MApplSc selaku Pembimbing II, yang telah banyak mencurahkan pikiran, perhatian, kesabaran dan waktu dalam memberikan arahan demi perbaikan skripsi ini.

2. Dr. Ir. Sri Djuniwati, MSc sebagai dosen penguji yang telah meluangkan waktu dan arahan demi perbaikan skripsi ini.

3. Orang-tuaku tercinta, bapak (Fransiskus Xaverius Ulim Simbolon) dan mama (Tiomas Martina Manalu) yang tak henti- hentinya memberikan dorongan, sema ngat, doa dan kasih sayangnya, sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini. Kasih Tuhan Selalu Menyertai Keluarga kita. 4. Kakak-kakakku tercinta, Kak’Nurlita n Romo Donatus (Motivasi dan

bimbingan rohani nya selama ini), b’Albertho (Didikan, motivasi dan bantuannya selama menjalankan studi, smoga Tuhan membalas kebaikanmu). b’Anto, b’Aswin, b’Hombing dan ke-2 Eda ku, Keponakan ku (Ivan n Rio ), terima kasih atas motivasi, bantuan serta doanya. Tuhan Selalu Menyertai dan Memberkati kalian.

5. Fernando Manurung atas motivasi, perhatian, kasih sayang dan doanya dalam menyelesaikan skripsi ini.

6. Teman BFC (Dina, Ekayana, Helena, Riris, Ester, Nana, Cristian, Ronni), atas persahabatan, cinta dan canda tawa, tanpa kalian dunia terasa sepi. Tuhan Memberkati kalian semua.

(8)

7. Teman-teman Lab. Bioteknologi Tanah (Sefti, Ayat, Tifa, Dina, Bena, Ester, Ardi, Dian, Alin dan Sirri) atas kebersamaan dan bantuannya. Teman-temanku di Lab. Kesuburan (Memey, Ade, Mbal, Dedah, Ita, Nova dan Fitri), Lab. Bangwil (Ekayana, Ami, Rita, Ncep, Ariesta, Anto, Ririz, Budi), Lab. Mintan (Yayan, Andika, Helena) atas bantuan dan Doa nya. 8. Bu Asih, Bu Jul, Pak Jito, Mbak Nia yang membantu kelancaran di

Laboratorium dan selama penelitian.

9. Sahabat-sahabatku tercinta Juventy, Rille, Novita, Serta, Jenni, Lidia, Riani, Irwan dalam menyemangati, menghibur dan mengajarkan aku arti setia dan selalu bersyukur. Tuhan memberkati kalian.

10.Teman- teman Tanah ’41 atas dukungan n motivasinya, Viva Soil !!!! 11.Untuk teman-teman lainnya yang tidak dapat disebutkan satu persatu,

terima kasih atas dukungan, doa dan motivasinya. Tuhan memberkati. Penulis sangat mengharapkan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi bidang pertanian dan ilmu pengetahuan serta pihak-pihak lain yang memerlukan. Tuhan Memberkati.

Bogor, 5 September 2008

(9)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI

... iii

DAFTAR TABEL

... v

DAFTAR GAMBAR... vi

I. PENDAHULUAN

... 1 1.1 Latar belakang ... 1 1.2 Tujuan ... 2 1.3 Hipotesis ... 3

II. TINJAUAN PUSTAKA ... 4

2.1 Fauna Tanah ... 4

2.1.1 Ukuran Tubuh... 4

2.1.2 Keberadaan dalam Tanah... 7

2.1.3 Perilaku Makan... 7

2.2 Peranan Fauna Tanah ... 8

2.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Aktivitas Fauna Tanah... 10

2.4 Pengukuran Aktivitas Fauna Tanah... 11

III. BAHAN DAN METODE ... 14

3.1 Tempat dan Waktu ... 14

3.2 Bahan dan Alat... 14

3.3 Metode Penelitian... 15

3.3.1 Persiapan ... 15

3.3.2 Pelaksanaan Penelitian ... 15

3.3.3 Analisis Tanah... 17

3.3.4 Analisis Data ... 17

IV. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN... 18

4.1 Lokasi Penelitian... 18

4.2 Iklim dan Topografi... 18

4.3 Tanah... 19

4.4 Vegetasi ... 19

V. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 20

5.1 Laju Dekomposisi Serasah Berdasarkan Perbedaan Ukuran Litterbag Pada Ketiga Tipe Penggunaan Lahan... 20

5.2 Laju Dekomposisi Serasah Pada Ketiga Tipe Penggunaan Lahan... 23

5.2.1 Lahan Hutan ... 24

5.2.2 Lahan Pekarangan ... 26

(10)

VI. KESIMPULAN DAN SARAN ... 29

6.1 Kesimpulan ... 29

6.2 Saran... 29

DAFTAR PUSTAKA ... 30

Referensi

Dokumen terkait

dijelaskan pada Bab sebelumnya dengan penambahan limbah bongkahan beton, kuat tekan yang direncanakan (fc’) pada umur 28 hari adalah ± 20 MPa.. Untuk setiap

Benih yang baik harus memenuhi syarat sebagai berikut: a) Benih utuh, artinya tidak luka atau tidak cacat. b) Benih harus bebas hama dan penyakit. c) Benih harus murni, artinya

Dokumen ini adalah Perjanjian Tingkat Layanan ( Service Level Agreement – SLA) dari layanan-layanan tentang Layanan Jurnal Erudio antara Lembaga Pengkajian dan

dimaksud untuk memahami dan menemukan fenomena di lapangan yang dilakukan oleh subyek penelitian, misalnya: praktek para pencari donatur dalam memperoleh dana dan sistematika

Posisi ritel tradisional di wilayah perkotaan Kabupaten Jember berada pada posisi perusahaan yang mendukung kebijakan strategi defensif (Defensif Strategy) yang

Hasil ini juga memberikan kesimpulan bahwa ketika penerapan kepemimpinan transformasional ditingkatkan yang ditunjang dengan motivasi pegawai yang meningkat dengan

Perige ve apoge noktaları yörünge elipsinin büyük ekseni üzerinde ve büyük yarıeksenin yörünge ile kesişim noktalarında bulunurlar.. Perige ve apoge noktalarının

Zonasi tempat hiburan malam dapat dengan mudah mengawasi dan mengontrol dampak negatif yang ditimbulkan dari penyelenggaraan tempat-tempat hiburan malam seperti diskotik,